Keramik lantai mesti dipasang dengan seksama. Proses pemasangan yang salah dapat menyebabkan keramik meledak. Istilah kerennya poping up . Perubahan cuaca baik di dalam maupun di luar ruangan berpotensi membuat keramik meledak. Keramik meledak ini sering kali terjadi pada lantai di dak beton. Peristiwa ini lebih banyak terjadi akibat kesalahan dalam pemasangan. Prinsipnya begini, ketika sebuah benda terkena panas, otomatis ia akan memuai. Pada lantai keramik pemuaian ini berakibat pada terangkatnya lantai keramik secara bersama-sama atau hanya beberapa bagian saja. Suhu panas dari sinar matahari langsung mempercepat proses kerusakan tersebut. Lantai mengeluarkan energi panas yang berakibat pada perubahan ukuran bahan (dalam hal ini keramiknya). Perubahan ukuran inilah yang membuat lantai keramik terangkap sebagaian atau keseluruhan. Untuk mencegah hal itu terjadi, proses pemasangan keramik lantai harus tepat. Keramik meledak sebetulnya lebih disebabkan teknik pemasangan yang keliru dan penggunaan bahan perekat yang tidak sesuai. Kekeliruan tersebut umumnya, karena perbandingan pemakaian semen-pasir yang kurang, dan nat terlalu cepat diisikan sebelum semen mengering. Berdasarkan pengalaman Andan Nadriasta, seorang arsitek, dengan teknik pemasangan yang tepat, kerusakan itu bisa dihindari. Jika dipandu dengan benar, tambahnya, 75 % terbukti berhasil. Berikut cara pemasangan dengan teknik yang tepat, untuk menghindarkan keramik meledak: 1. Pastikan dak beton dilapisi waterproofing . Uji ketahanannya dengan merendamnya selama 3-4 hari. 2. Rendam keramik sebelum dipasang agar memiliki daya rekat dengan semen. 3. Lapisi dak beton dengan pasir setebal 2 – 3 cm. Lapisan pasir ini sebagai peredam getaran dan pemuaian. 4. Pastikan adukan semen tidak kebanyakan air. Adukan yang terlalu encer daya rekatnya kurang. Keramik yang dipasang pun tidak menempel secara menyeluruh, mengakibatkan ada bagian-bagian yang kopong. 5. Tuangkan adukan semen 1-2 cm pada bagian bawah keramik, kemudian ratakan dan tekan sampai padat. Dengan begitu, adukan tak akan lepas sewaktu keramik dibalik untuk dipasang di atas pasir. 6. Pasang keramik satu per satu, mulai dari as pintu atau tangga ke bagian tengah. Agar keramik terpasang rata, gunakan tali kenur sebagai acuan ukuran yang diikat horizontal di kedua sisi tembok. Perhatikan level permukaan keramik, kelurusan garis nat, posisi penempatannya, dan lebar nat. 7. Ketok keramik dengan hati-hati dengan palu kayu agar terpasang dengan benar, sekaligus mengatur level permukaannya. 8. Periksa lantai yang terpasang, apakah masih ada yang kopong. Antara 3-5 pemasangan yang kopong pada ruangan 3mx3m masih dalam batas toleransi. Namun jika lebih, segeralan membongkarnya sebelum semen menempel erat. 9. Setelah seluruh keramik terpasang, isilah nat dengan semen putih atau adukan semen:pasir halus 2:1 dan air secukupnya. Agar hasilnya baik, nat diisikan setelah 3-4 hari pemasangan. 10. Sebelum benar-benar kering, amankan ruangan yang baru dipasangi keramik dari injakan kaki untuk menghindari lantai jadi tak rata. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika akan membeli ubin keramik. Yang pertama harus dilakukan adalah menghitung secara akurat berapa ubin keramik yang dibutuhkan. Jika diperlukan buatlah gambar disain untuk membantu menghitung secara detail. Datangilah sebanyak-banyaknya toko/outlet yang memiliki display atau katalog produk, karena tidak semua toko/outlet mempunyai katalog secara lengkap.Tujuannya adalah memilih motif yang yang cocok dan sesuai dengan yang diinginkan. Di dalam membeli produk keramik lebihkan jumlah yang dibeli (biasanya sekitar 5%). Kelebihan tersebut sebagai cadangan apabila selama proses pemasangan ada ubin yang rusak dan juga sebagai cadangan apabila ada kerusakan di kemudian hari. Karena terkadang untuk jenis atau motif tertentu stoknya terbatas. Pada waktu penerimaan barang, pastikan ubin keramik yang Anda beli memiliki kode ukuran dan nuansa warna (tonality) yang sama. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan ubin yang relatif seragam. Pemilihan Tipe-Tipe Keramik (berdasarkan karakteristik tempat di mana keramik akan dipasang) itu sangat penting sekali diperhatikan pemilihan tipe-tipe ubin keramik dengan mempertimbangkan karakteristik tempat di mana ubin keramik akan di pasang. Sebab tidak ada satu jenis produk ubin keramik yang bisa diaplikasikan pada semua lkarakteristik tempat pemasangannya. Keramik Dinding dan Lantai di Ruang Eksterior, Untuk pemasangan pada ruang eksterior, pilihlah jenis keramik yang tahan terhadap perubahan cuaca. Keramik jenis ini ditandai dengan daya serap air yang rendah dan pada umumnya permukaannya berglasur. Pada area-area yang karakteristiknya licin, perlu dipertimbangkan pemilihan keramik yang permukaannya anti-slip (tidak glossy/kilap). Ubin-ubin jenis porselen kemungkinan cocok untuk area industrial ini. Keramik Lantai pada Area Publik, Tipe ubin keramik yang dibutuhkan adalah tipe ubin keramik berglasur/tidak berglasur yang tinggi derajat kekerasannya, tahan terhadap abrasi, cairan-cairan serta zat-zat kimia. Untuk ubin yang mengkilap (glossy) perlu dilihat kualitas glasurnya/kilapnya, karena apabila kualitas glasurnya rendah maka dalam waktu yang tidak lama kilapnya bisa menghilang/rusak mengingat banyaknya orang yang berlalu lalang menginjak lantai di area tersebut. Keramik Lantai pada Interior Rumah, Pemasangan keramik lantai di ruang interior rumah kediaman tidak membutuhkan jenis keramik dengan kekuatan yang superior. Sebab beban yang diterima lantai juga tidak terlalu berat dan tingkat mobilitas penghuninya tidak terlalu padat. Hanya pada tempat-tempat tertentu mungkin yang perlu perhatian khusus, seperti di sekitar pintu masuk/keluar, di tangga, di dapur dan kamar mandi. Area di sekitar pintu masuk/keluar mendapatkan beban yang lebih berat dari pada bagian rumah lainnya. Oleh karena itu jenis keramik lantai yang kuat, kompak dan tebal perlu dipertimbangkan. Agar mudah dibersihkan, mengingat kotoran dari luar rumah sering kali terbawa masuk, keramik lantai yang glossy/kilap atau semi-glossy bisa menjadi pilihan. Untuk keramik lantai pada anak tangga disarankan pemilihan keramik yang tidak licin, untuk itu motif-motif keramik dengan relief/tekstur dipermukaannya bisa menjadi pilihan. Atau dapat dipilih juga aksesoris keramik lantai yang memang khusus untuk dipasang pada anak tangga, yang bernama bullnose dan stepnose. Pada permukaannya terdapat granula-granula yang menimbulkan efek anti-slip. Ruang dapur selain menggunakan keramik lantai biasanya juga menggunakan keramik dinding. Pada ruang ini dibutuhkan keramik lantai yang resistan terhadap bahan-bahan (cairan) pewarna, asam-basa dan lemak. Sehingga ceceran bahanbahan untuk memasak yang jatuh ke lantai mudah dibersihkan dan tidak merusak keramik lantai. Untuk keramik dindingnya disarankan yang berglasur dan glossy yang memiliki resistensi tinggi terhadap suhu tinggi, percikan lemak, asam dan basa. Keramik lantai pada kamar mandi biasanya berukuran kecil dan berwarna terang. Hal tersebut untuk memunculkan kesan lapang pada kamar mandi yang umumnya tidak terlalu luas. Jenis keramik yang dipilih adalah keramik berglasur dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin pada waktu basah dan mudah dibersihkan. Keramik dinding juga lazim dipakai untuk kamar mandi, jenisnya adalah keramik dinding berglasur, kilap yang resisten terhadap bahan-bahan kimia serta mudah dibersihkan. Pada awal perkembangannya, pemasangan ubin keramik terbatas hanya pada kamar mandi dan kadang-kadang di teras. Namun pada saat ini pemasangannya sudah ditemukan hampir di setiap bagian ruangan. Berikut kami uraikan tempattempat di mana Anda dapat memasang ubin keramik. Lantai Ubin keramik pada lantai sudah sangat umum dipakai. Berbagai keistimewaan yang dimilikinya menunjang dalam pemasangan, antara lain kekuatan fisiknya, ketahanan warnanya, serta mudah dalam membersihkannya. Pemasangan keramik lantai juga bisa untuk memunculkan kesan dekoratif. Tergantung jenis keramik lantai yang dipilih, Anda bisa memunculkan berbagai suasana dalam ruangan. Dinding Pemakaian keramik dinding pada ruang tamu, ruang makan atau ruang kerja akan memberikan latar yang spesifik terhadap perabotan lainnya. Warna dan corak keramik dinding harus disesuaikan dengan warna dan corak lantai. Kamar Mandi Pemakaian ubin keramik pada kamar mandi sangat membantu menjaga kebersihan kamar madi tersebut. Hal ini karena sifat keramik yang permukaannya anti air (daya serap airnya kecil) sehingga mudah sekali pemeliharaan dan cara membersihkannya. Dapur Permukaan keramik tahan terhadap goresan pisau dan juga tahan panas (api). Sehingga pemasangan keramik di ruang masak dan tempat kompor tidaklah menjadi masalah. Minyak, lemak, serta kotoran lainnya juga mudah dibersihkan. Selain itu pemasangan keramik di ruang dapur dapat menghilangkan suasana yang terkesan suram dan usang. Tungku Perapian Pada rumah rumah-rumah yang terdapat perapian, pemasangan keramik sudah lazim digunakan. Karena keramik diproses dengan pembakaran suhu tinggi, maka panasnya api di perapian tidak merusak keramik. Di sisi lain karena keramik tidak terbakar api, maka bahaya kebakaran bisa diminimalkan. Tangga dan anak tangga Anak tangga sering kali merupakan bagian bangunan yang paling cepat mengalami kerusakan, karena lebarnya yang relatif sempit dan dipakai relatif sering. Pemasangan keramik pada anak tangga akan memperpanjang usianya. Namun perlu diperhatikan pemilihan jenis keramik yang dipasang, hendaklah dipilih jenis keramik yang memiliki tekstur anti slip. Secara umum bahwa ubin keramik dapat dipasang pada hampir semua bagian ruangan. Selain memiliki peran fungsional, ubin keramik juga memiliki peran estetika. Cara Sederhana Membuat Jarak NAT Cara yang lazim digunakan untuk menetukan/mengatur jarak nat adalah dengan plastic spacer yang banyak dijual di toko-toko keramik. Ukurannya bermacammacam, memberikan banyak pilihan penentuan lebar nat. Plastic spacer tersebut ditempatkan seperti pada ilustrasi 1 disamping (atas), dapat dengan muda dilepaskan dan dipasang kembali. Pemakaiannya sangat fleksibel. Cara lain untuk menentukan lebar nat adalah dengan menggunakan penanda dari kayu. Lebar nat ditandai dengan pensil atau yang lainnya. Pemakaian dengan cara ini fleksibel sekali tetapi dalam aplikasinya mungkin lebih sulit. Cara-cara di atas biasanya dipergunakan untuk menentukan lebar nat pada keramik lantai. Namun bisa juga dipergunakan untuk keramik dinding. Bila tidak tersedia plastic spacer, pada pemasangan keramik dinding biasanya dipergunakan paku untuk menyeragamkan lebar nat. Pola alur pemasangan keramik dinding dapat dibuat dengan menggunakan rentangan tali yang disesuaikan dengan lebar/panjang ubin (ilustrasi 3). Mengatur Luas Ruang dengan Keramik Lantai Banyak tujuan pemasangan keramik lantai, antara lain menambah kekuatan lantai, mempermudah pemeliharaan dan kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan (lantai). Selain fungsi-fungsi tersebut, efek pemasangan keramik lantai ternyata juga bisa menghadirkan atmosfer tertentu pada ruangan, tergantung jenis dan corak keramik yang dipilih. Warna keramik, corak/motif, dan desain pemasangan dapat digunakan untuk menghasilkan atau mengatur penampakan luas ruang. Berikut beberapa kiat tentang hal tersebut. Pemasangan keramik dengan pola memanjang, atau dengan memasang motif dominan secara memanjang, akan menghasilkan kesan kedalaman ruang. Dengan kata lain ruangan akan terlihat lebih panjang dari aslinya. Pemasangan keramik dengan pola melebar/menyamping, atau dengan memasang motif dominan secara menyamping, akan menghasilkan kesan lebar pada ruangan. Pemasangan keramik dengan motif/warna sejenis untuk semua ruangan akan menghasilkan kesan kesatuan ruang. Cara pemasangan ini juga akan memberikan kesan luas. Sebaliknya pemasangan keramik dengan beda motif/warna akan membagi ruangan. Pemasangan keramik dengan motif tercampur juga akan memberikan kesan sempit pada ruangan. Keramik dengan ukuran kecil akan memberikan kesan menambah luas ruangan, sebaliknya keramik ukuran besar akan memberikan kesan mengurangi luas ruangan. Keramik dengan warna tua atau gelap juga memberi kesan mengurangi luas ruangan, sebaliknya keramik dengan warna terang atau muda akan memberikan kesan lapang. Penempatan perabot rumah hendaknya juga disesuaikan dengan pola pemasangan keramik lantainya. Teknik Dasar Pembuatan Bentuk-Bentuk Ubin Membuat Ubin Pembatas Pinggir Pada pemasangan keramik lantai kadang-kadang kita mengalami kesulitan pada pertemuan antara lantai dengan dinding. Untuk bidang pertemuan yang rata, tidak membentuk lekukan atau sudut tertentu, kita tidak mengalami banyak kesulitan. Mungkin kita hanya tinggal memotong ubin sesuai dengan lebar sisa yang belum terpasang keramik. Apabila bentuk dinding tersebut tidak rata, berbentuk lekukan, atau membentuk sudut tertentu, maka diperlukan peralatan khusus dan juga teknik-teknik tertentu untuk melakukan pemasangan. Membuat bentuk tidak beraturan Untuk membuat ubin dengan potongan sesuai bentuk batas/dinding yang tidak beraturan, gunakan alat standar (contour gauge). Kemudian setelah kita peroleh bentuk reliefnya, gambarkan bentuk tersebut ke permukaan ubin dan kemudian ubin dipotong sesuai bentuk tersebut. Membuat bentuk ubin dengan sudut tertentu Untuk membentuk ubin dengan sudut tertentu (tidak 90o), bisa dilakukan dengan bantuan T-bevel. Selaraskan besar sudut pada batas/dinding dengan T-bevel kemudian gambarkan besar sudut tersebut pada ubin. Kemudian ubin bisa dipotong sesuai gambar. Memotong Ubin Keramik Pemotongan ubin sering kali dilakukan, selain untuk mendapatkan bentuk sesuai desain juga dilakukan untuk memudahkan pemasangan, sehubungan dengan adanya sambungan ubin, pertemuan dengan dinding, anak tangga, dan sebagainya. Memotong lurus Untuk memotong ubin dengan potongan lurus, kita membutuhkan alat pemotong keramik. Bisa juga digunakan penggaris lurus dan pisau pemotong kaca. Membuat lubang di tengah ubin Untuk melubangi ubin, pertama yang dilakukan adalah menggunakan mesin bor (gurdi tukang). Lubangi bagian yang diinginkan, kemudian misalkan kita ingin membuat bentuk lubang dengan desain tertentu kita bisa menggunakan gergaji besi/logam. Kemudian potong sesuai bentuk yang diinginkan. Membuat bentuk dengan potongan-potongan kecil Untuk membuat bentuk dengan potongan-potongan kecil bisa digunakan gegep (kakaktua). Caranya dengan pertama-tama membuat pola pada permukaan ubin. Kemudian dengan gegep, sedikit-sedikit dipotong mengikuti pola. Potongannya harus sedikit-sedikit sebab kalau langsung dipotong besar, biasanya akan menyebabkan gompel atau potongan yang keluar dari pola yang diinginkan dan atau tidak hasil potongannya tidak halus. Ada beberapa tahap yang harus dikerjakan sebelum dan sesudah pemasangan. Mari sama-sama kita ikuti aturan mainnya, semoga dengan sedikit tips ini bisa membantu kita dalam memasang keramik dengan baik dan benar. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Rendam keramik di air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel. Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm. Hingga keramik tidak saling bertubrukan. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan ia selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari. Keramik akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan ulangi pemasangannya. (dari berbagai sumber) TEKNIK MEMASANG KERAMIK LANTAI AGUSTUS 6, 2008 Posted by ybandung in Rumah Kita. trackback Seorang engineer dituntut untuk bisa dan terbiasa membuat dokumen teknik, salah satunya adalah user manual yang akan memudahkan orang lain mengerjakan sesuatu. Dengan user manual, orang yang tidak bisa menjadi bisa. Ibarat resep masakan, orang yang tidak pernah membuat pizza ternyata menjadi bisa membuat pizza yang lezat. Secara tidak sengaja, saya menemukan artikel dari Bandung Advertiser yang menjelaskan tata cara pemasangan keramik lantai. Ini dia, user manual yang saya cari yaitu resep memasang keramik lantai. Dengan resep ini, saya menjadi bisa memasang keramik lantai. Hasilnya? Mungkin tidak sebagus tukang, mungkin sama bagusnya, atau malah lebih bagus dari tukang. Siapa tahu kan. Berikut teknik memasang keramik lantai: 1. Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempel pada saat pemasangan. 2. Perhatikan kualitas keramik. Keramik kualitas rendah akan susah memasang secara presisi. Untuk itu, nat keramik harus dipasang longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0.2–0.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan. 3. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik. Hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket. 4. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik. 5. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai. 6. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. 7. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk dibebani. 8. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya. MEMILIH KERAMIK UNTUK DINDING DAPUR Keramik menjadi material yang serba guna. Selain dapat dipergunakan untuk lantai, keramik pun cocok untuk melapis dinding. Area basah macam kamar mandi dan dapur memerlukan lapisan dinding yang kuat. Ini disebabkan oleh efek dari aktivitas yang ada di sana. Tanpa pelapis dinding yang tepat, dinding kamar mandi atau dapur dapat berubah lembap, kotor, dan menjadi tidak sehat. Tanpa pelapis yang anti air, dinding dapat lebih cepat rusak. Keramik dapat menjadi solusi tepat. Mengapa? Keramik punya pori yang kecil karena diproses melalui mesin. Selain kedap air, dia juga memiliki lapisan luar yang kuat dan tidak mudah tergores. Bagi Anda yang ingin menambahkan keramik sebagai lapisan dinding dapur ataupun kamar mandi, pilihlah keramik dengan kualitas tinggi. Kecenderungan akan terkena cairan, macam sabun, shampo, ataupun sisa masakan bahkan cipratan minyak goreng, dapat menjadikan keramik cepat kotor. Beberapa jenis keramik kualitas bawah bahkan masih menyisakan pori-pori lembut pada permukaannya. Lewat pori-pori ini kotoran tadi meresap ke bagian dalam keramik. Ini menjadikan keramik sulit dibersihkan dan tak indah lagi. Memasang Keramik dinding 6 cara mudah untuk motif kayu Bahan Keramik dinding motif kayu,semen,pasir dan air Waterjet,palu kayu,rubberfloat,ember dan spons Langkah pengerjaan Periksa seluruh permukaan dinding,jika ada gompal ,perbaiki.setelah itu bersihkan permukaannya dari ktoran debu, cat,atau partikel lain yang dapat mengurangi daya lekat adukan pengikat.bersihkan dengan ari semprot atau water jet sehingga kotorsn terangkat. Rendam keramik dalam air bersih minimal 30 manit,kemudian tiriskan,letakkan pada posisi berdiri untuk mengurangi jumlah air yang berlebihan,air yang meresap dari keramikpada lapisan pengikatnyadapat mempengaruhi kualitas daya lekat pengikat pada permukaan keramik Buatlah permukaan dinding menjadi kasar dengan menggunakan campuran semen dan pasir( screed) dengan perbandingan 1:2( atau dengan Adeshive) biarkan selama satu hari hingga lapisan mengeras.tebal screed 0.5-1cm sebelum pemasangan keramik,screed perlu di basahi dengan air untuk menghindari penyusutan Berikan screed pada bagian belakang keramik setelah itu pasangkan keramik satu persatu di mulai dari bagian bawah ke atas.perhatikan level permukaan tegel,kelurusan garis nat,posisi penempatan tegel ,lebar nat,hingga posisi dan lebarflexible joint Lakukan pengetokkan keramik denganbantuan palu kayu supaya bagian bawahnya menempel pada screed dengan baik,untuk mengatur level permukaan antar keramik,lalu pengetokan dengan bahan yang sama.setelah tiga jam,bersihkan permukaan dari semen dengan spons basah Setelah keramik terpasang ( minimal 24jam ) lakukan pengisian nat.pengisian menggunakan adukan dari 2 bagian semen dengan pasir halus dan air secukupnya.gunakan alat rubber float untuk mendapatkan permukaan yang rat dan rapi. Selama selang waktu ini,sebaiknya nat tidak terisi kotoran.bersihkan sisa pengisian nat dengan spons basah atau handuk.kemudian di lap kembali hingga kotoran tidak tersisa keramik motif kayu 1. Menghitung secara akurat berapa ubin keramik yang dibutuhkan. 2. Jika diperlukan buatlah gambar disain untuk membantu menghitung secara detail. 3. Datangilah sebanyak-banyaknya toko/outlet yang memiliki display atau katalog produk, karena tidak semua toko/outlet mempunyai katalog secara lengkap. Tujuannya adalah memilih motif yang yang cocok dan sesuai dengan yang diinginkan. 4. Di dalam membeli produk keramik lebihkan jumlah yang dibeli (biasanya sekitar 5%). Kelebihan tersebut sebagai cadangan apabila selama proses pemasangan ada ubin yang rusak dan juga sebagai cadangan apabila ada kerusakan di kemudian hari. Karena terkadang untuk jenis atau motif tertentu stoknya terbatas. 5. Pada waktu penerimaan barang, pastikan ubin keramik yang Anda beli memiliki kode ukuran dan nuansa warna (tonality) yang sama. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan ubin yang relatif seragam. 6. Pemilihan Tipe-Tipe Keramik (berdasarkan karakteristik tempat di mana keramik akan dipasang) itu sangat penting sekali diperhatikan pemilihan tipe-tipe ubin keramik dengan mempertimbangkan karakteristik tempat di mana ubin keramik akan di pasang. Sebab tidak ada satu jenis produk ubin keramik yang bisa diaplikasikan pada semua karakteristik tempat pemasangannya. Jenis - jenis bahan keramik berdasarkan lokasi pemasangannya : 1. Lantai Ubin keramik pada lantai sudah sangat umum dipakai. Berbagai keistimewaan yang dimilikinya menunjang dalam pemasangan, antara lain kekuatan fisiknya, ketahanan warnanya, serta mudah dalam membersihkannya. Pemasangan keramik lantai juga bisa untuk memunculkan kesan dekoratif. Tergantung jenis keramik lantai yang dipilih, Anda bisa memunculkan berbagai suasana dalam ruangan. 2. Dinding Pemakaian keramik dinding pada ruang tamu, ruang makan atau ruang kerja akan memberikan latar yang spesifik terhadap perabotan lainnya. Warna dan corak keramik dinding harus disesuaikan dengan warna dan corak lantai. 3. Kamar Mandi Pemakaian ubin keramik pada kamar mandi sangat membantu menjaga kebersihan kamar madi tersebut. Hal ini karena sifat keramik yang permukaannya anti air (daya serap airnya kecil) sehingga mudah sekali pemeliharaan dan cara membersihkannya. 4. Dapur Permukaan keramik tahan terhadap goresan pisau dan juga tahan panas (api). Sehingga pemasangan keramik di ruang masak dan tempat kompor tidaklah menjadi masalah. Minyak, lemak, serta kotoran lainnya juga mudah dibersihkan. Selain itu pemasangan keramik di ruang dapur dapat menghilangkan suasana yang terkesan suram dan usang. 5. Tungku Perapian Pada rumah rumah-rumah yang terdapat perapian, pemasangan keramik sudah lazim digunakan. Karena keramik diproses dengan pembakaran suhu tinggi, maka panasnya api di perapian tidak merusak keramik. Di sisi lain karena keramik tidak terbakar api, maka bahaya kebakaran bisa diminimalkan. 6. Tangga dan anak tangga Anak tangga sering kali merupakan bagian bangunan yang paling cepat mengalami kerusakan, karena lebarnya yang relatif sempit dan dipakai relatif sering. Pemasangan keramik pada anak tangga akan memperpanjang usianya. Namun perlu diperhatikan pemilihan jenis keramik yang dipasang, hendaklah dipilih jenis keramik yang memiliki tekstur anti slip. Secara umum bahwa ubin keramik dapat dipasang pada hampir semua bagian ruangan. Selain memiliki peran fungsional, ubin keramik juga memiliki peran estetika. Cara Sederhana Membuat Jarak NAT Cara yang lazim digunakan untuk menetukan/mengatur jarak nat adalah dengan plastic spacer yang banyak dijual di toko-toko keramik. Ukurannya bermacam-macam, memberikan banyak pilihan penentuan lebar nat. Plastic spacer tersebut ditempatkan seperti pada ilustrasi 1 disamping (atas), dapat dengan muda dilepaskan dan dipasang kembali. Pemakaiannya sangat fleksibel. Cara lain untuk menentukan lebar nat adalah dengan menggunakan penanda dari kayu. Lebar nat ditandai dengan pensil atau yang lainnya. Pemakaian dengan cara ini fleksibel sekali tetapi dalam aplikasinya mungkin lebih sulit. Cara-cara di atas biasanya dipergunakan untuk menentukan lebar nat pada keramik lantai. Namun bisa juga dipergunakan untuk keramik dinding. Bila tidak tersedia plastic spacer, pada pemasangan keramik dinding biasanya dipergunakan paku untuk menyeragamkan lebar nat. Pola alur pemasangan keramik dinding dapat dibuat dengan menggunakan rentangan tali yang disesuaikan dengan lebar/panjang ubin Mengatur Luas Ruang dengan Keramik Lantai Banyak tujuan pemasangan keramik lantai, antara lain menambah kekuatan lantai, mempermudah pemeliharaan dan kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan (lantai). Selain fungsi-fungsi tersebut, efek pemasangan keramik lantai ternyata juga bisa menghadirkan atmosfer tertentu pada ruangan, tergantung jenis dan corak keramik yang dipilih. Warna keramik, corak/motif, dan desain pemasangan dapat digunakan untuk menghasilkan atau mengatur penampakan luas ruang. Berikut beberapa kiat tentang hal tersebut. Pemasangan keramik dengan pola memanjang, atau dengan memasang motif dominan secara memanjang, akan menghasilkan kesan kedalaman ruang. Dengan kata lain ruangan akan terlihat lebih panjang dari aslinya. Pemasangan keramik dengan pola melebar/menyamping, atau dengan memasang motif dominan secara menyamping, akan menghasilkan kesan lebar pada ruangan. Pemasangan keramik dengan motif/warna sejenis untuk semua ruangan akan menghasilkan kesan kesatuan ruang. Cara pemasangan ini juga akan memberikan kesan luas. Sebaliknya pemasangan keramik dengan beda motif/warna akan membagi ruangan. Pemasangan keramik dengan motif tercampur juga akan memberikan kesan sempit pada ruangan. Keramik dengan ukuran kecil akan memberikan kesan menambah luas ruangan, sebaliknya keramik ukuran besar akan memberikan kesan mengurangi luas ruangan. Keramik dengan warna tua atau gelap juga memberi kesan mengurangi luas ruangan, sebaliknya keramik dengan warna terang atau muda akan memberikan kesan lapang. Penempatan perabot rumah hendaknya juga disesuaikan dengan pola pemasangan keramik lantainya. Teknik Dasar Pembuatan Bentuk-Bentuk Ubin Membuat Ubin Pembatas Pinggir Pada pemasangan keramik lantai kadang-kadang kita mengalami kesulitan pada pertemuan antara lantai dengan dinding. Untuk bidang pertemuan yang rata, tidak membentuk lekukan atau sudut tertentu, kita tidak mengalami banyak kesulitan. Mungkin kita hanya tinggal memotong ubin sesuai dengan lebar sisa yang belum terpasang keramik. Apabila bentuk dinding tersebut tidak rata, berbentuk lekukan, atau membentuk sudut tertentu, maka diperlukan peralatan khusus dan juga teknik-teknik tertentu untuk melakukan pemasangan. TAHAP PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Ada beberapa tahap yang harus dikerjakan sebelum dan sesudah pemasangan. Mari sama-sama kita ikuti aturan mainnya, semoga dengan sedikit tips ini bisa membantu kita dalam memasang keramik dengan baik dan benar. 1. Rendam keramik di air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel. 2. Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm. Hingga keramik tidak saling bertubrukan. 3. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket. 4. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik. 5. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai. 6. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan ia selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. 7. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari. Keramik akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani. 8. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan ulangi pemasangannya. (dari berbagai sumber Lima Masalah dan Solusi Seputar Keramik Dinding KOMPAS.com - Memasang keramik pada dinding, tak terlepas pada permasalahan pemasangannya. Untuk menghasilkan keramik yang menawan pada dinding rumah, Anda harus mengerti masalah apa saja yang kerap terjadi berikut solusinya. Terdapat sedikitnya lima masalah seputar pemasangan keramik pada dinding. 1. Nat kotor Seringkali kita melihat nat keramik kotor dan terkena noda, biasanya terjadi pada dinding dapur karena cipratan minyak atau bumbu saat memasak. Bila tidak lekas dibersihkan, nat akan kotor. Solusi: Bongkar nat yang kotor dengan cara dikerok menggunakan kape atau pisau kecil hingga bersih. Setelah kering, isi kembali dengan nat berkualitas. Kini banyak tersedia nat berwarna-warni disesuaikan warna dinding. Pastikan celah nat terisi penuh saat pemasangan keramik, tujuannya agar tidak ada kotoran yang tertinggal di dalamnya. 2. Keramik lepas Keramik lepas kerap terjadi pada permukaan dinding. Penyebabnya, antara lain kualitas campuran lapisan dasar kurang baik misalnya terlalu banyak atau kurang semen. Bisa juga karena pemasangan keramik kurang jeli hingga menyisakan rongga diantara keramik dan dinding. Pemakaian lem yang salah juga menjadi salah satu penyebab, dan waktu perendaman keramik kurang lama menjadi sebab lainnya. Solusi: Lepas keramik secara perlahan agar keramik yang masih utuh tidak ikut terlepas. Bersihkan sisa nat yang kotor, lalu bongkar dan pasang keramik yang masih menempel di dinding hingga permukaan lantai. Pasang keramik pengganti dengan memberikan lapisan dasar pada dinding lebih dulu. Gunakan perekat semen dengan bahan adhesive sehingga keramik merekat sempurna. 3. Permukaan keramik timbul bercak Penyebab masalah ini bisa karena permukaan keramik terkena bahan kimia, atau kualitas keramik kurang baik sehingga mudah menyerap bahan kimia. Solusi: Bersihkan keramik bernoda dengan cairan kimia, bisa memakai cairan pembersih keramik yang banyak dijual di pasaran. Alternatif lainnya memakai bahan cair bersifat asam seperti citroen zuur. Oleskan cairan ke permukaan keramik dengan noda, biarkan beberapa saat hingga muncul reaksi kimia. Kemudian, bersihkan nodanya. Noda di keramik bisa tumbuh pula karena lumut, untuk mencegah beri lapisan anti lumut atau penahan air. 4. Keramik "ngompol" Istilah ini untuk masalah keramik yang permukaannya terlihat bercak seperti bekas air dan jamur. Penyebabnya bisa karena mutu keramik kualitas rendah, atau terdapat aliran air dibalik keramik. Solusi: bongkarlah keramik, kupas plesteran dan ganti dengan plesteran baru kedap air. Komposisi semen dan pasir 1 banding 2 setebal tiga sentimeter. Kemudian pasangkan keramik kembali. Pilihlah keramik yang berkualitas, kuat dan tahan lama. Saat pemasangan keramik di kamar mandi, pastikan instalasi air tidak mengganggu. 5. Keramik pecah saat dipaku Masalah satu ini kerap terjadi ketika hendak memasang paku untuk menggantung pajangan, keramik kemudian retak dan pecah. Penyebabnya karena kualitas campuran pelapis dasar yang jelek, misalnya takaran semen kurang atau berlebih. Juga karena kualitas keramik tidak bagus dan trik saat memaku salah. Solusi: Lepas keramik yang pecah atau terkena retakan secara perlahan, ganti dengan keramik baru dengan motif, warna dan ukuran sama. Saat memasang paku sebaiknya di tengah-tengah nat, usahakan tidak terlalu dekat keramik. Bila terpaksa memaku pada keramik, pasangkan selotip membentuk tanda x atau +, lalu pukul paku pada tanda tersebut. Gunakan selotip lebar untuk menahan retakan yang mungkin akan muncul. (Astri Diana/ Majalah RENOVASI Penyebab Keramik Menggelembung, Retak dan Pecah Pertama, mungkin karena perekat keramik seperti semen yang digunakan tak dapat berfungsi dengan baik. Itu dikarenakan kualitas adukan semen dan pasir tidak seimbang perbandingannya hingga kemarik pun tak dapat menyatu dengan baik pada semen dan pasir. Sebelum proses pemasangan, keramik baiknya direndam terlebih dahulu di dalam air selama kurang lebih 1 jam agar emen dapat dengan mudah melekat pada keramik tersebut. Tetapi, beberapa keramik berkualitas bagus tidak perlu melalui proses ini, karena mereka dapat menyatu dengan baik tanpa itu semua. Kedua, pertemuan atau sambungan antara satu keramik dengan keramik yang lainnya. Biasanya tukang yang memasang keramik tersebut, setelah keramik yang sudah dipasang dalam keadaan setengah kering akan mengisi nat tersebut dengan semen yang dicampur air (adukan semen-air ini lebih encer jika dibandingkan dengan adukan semen-air untuk keperluan lain). Nah, karena pengerjaan tukang bangunan yang sembrono, terburu-buru ataupun karena memang kurang berpengalaman, maka nat ini tidak sepenuhnya terisi oleh semen. Dan akhirnya mengakibatkan rusaknya keramik. Ketiga, bagian bawah keramik tersebut kondisinya terlalu basah, lembap serta berjamur. Mungkin saja terdapat rongga yang terisi oleh air di bawahnya. karena lapisan semen di bawah keramik yang tidak rata oleh tukang yang tidak berpengalaman. Karena permukaan tanah di bawah keramik tersebut memang turun. Biasanya terjadi pada daerah yang memang kondisi tanahnya labil atau bisa jadi pada daerah tersebut pernah terjadi bencana alam seperti gempa, atau, lantai keramik tersebut pernah terkena banjir, dan mengakibatkan tanah dan lapisan semen di bawahnya menjadi turun. Keempat, karena pemuaian cuaca yang berubah dari cuaca dingin ke cuaca panas. Pada keramik kualitas buruk, memang tidak tahan terhadap kondisi ini dan akan lebih mudah untuk retak, menggelembung ataupun pecah