LAPORAN PRAKTIKUM: ANALISIS KUALITAS AIR PDAM MENGGUNAKAN PARAMETER pH, TSS, DAN TDS Ahmad Budi Samlan NIM 171710201028 Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember E-mail: [email protected] Abstrak Air bersih merupakan kebutuhan yang esensial bagi kehidupan sehari-hari. Salah satu penggunaan air bersih yaitu untuk kebutuhan sehari-hari seperti air minum, mandi, dan sebagainya. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan air bersih semakin meningkat. Air PDAM dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harganya terjangkau dan praktis. Namun, hal tersebut harus mengikuti standar baku mutu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk menganalisis kualitas air dengan parameter pH, TSS, dan TDS. Pengukuran pH menggunakan pH meter, pengukuran TSS menggunakan metode gravimetri, dan pengukuran TDS menggunakan metode gravimetri dan TDS meter. Berdasarkan data praktikum, pH air minum dengan pengukuran pH meter 6,9. Nilai TDS dengan pengukuran TDS meter yaitu 0,2367 mg/L dan dengan gravimetri -0,01 mg/ml. Kadar TSS yang didapatkan dari praktikum sebesar 0,03467 mg/L. Kata kunci : Air bersih, TDS, TSS, dan pH Abstract Clean water is an essential requirement for everyday life. One of the uses of clean water is for daily needs such as drinking water, bathing, and so on. Along with the increase in population, the need for clean water is increasing. PDAM water can be a solution to meet daily needs because the price is affordable and practical. However, this must follow the established quality standards. Therefore, this practicum was carried out to analyze water quality with pH, TSS, and TDS parameters. PH measurements using pH meters, TSS measurements using the gravimetric method, and TDS measurements using the gravimetric method and TDS meter. Based on practical data, pH of drinking water with a pH meter measurement of 6.9. TDS value with TDS meter measurement is 0.2367 mg / L and with gravimetric -0.01 mg / ml. TSS levels obtained from practicum were 0.03467 mg / L. Keywords: Clean water, TDS, TSS, and pH Salah satu faktor penting dalam 1. PENDAHULUAN menentukan kelayakan air bersih a. Latar Belakang Air merupakan salah satu bahan yang penting untuk kebutuhan adalah kandungan total dissolved solid (TDS) dan TSS (Total makhluk hidup yang ada di bumi. Air Suspended Solid) dalam air. TDS sebagai pelarut yang baik, di alam adalah jumlah material yang terlarut tidak pernah murni sehingga selalu di dalam air. Material ini dapat mengandung berbagai zat terlarut berupa karbonat, bikarbonat, klorida, maupun sulfat, zat tidak megandung terlarut serta fosfat, nitrat, kalsium, mikroorganisme. magnesium, natrium, ion-ion organik, Kandungan berbagai zat maupun senyawa koloid dan lain-lain (WHO, mikroorganisme yang terdapat di 2003). TSS (Total Suspended Solid) dalam air melebihi ambang atas yang merupakan diperbolehkan, penyebab air akan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak tidak bisa langsung mengendap. TSS terdiri atas digunakan untuk berbagai keperluan partikel yang berukuran 10-3 mm seperti untuk air minum, mandi, sampai 10-6 mm, seperti tanah liat, mencuci, sel-sel mikroorganisme, dan bahan- terganggu, kualitas padatan sehingga atau keperluan yang lainnya. bahan Saat ini air bersih sangat sulit organik. bahan-bahan TSS merupakan tersuspensi yang didapatkan, mengingat sumber daya tertahan pada saringan milli-pore air yang berdiameter 0,45µm (Nicola, yang mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Kualitas air 2015). baku di berbagai kota di Indonesia b. Rumusan Masalah rata-rata buruk atau tidak layak 1. Bagaimana cara mengukur TDS digunakan seagai air baku air bersih. dalam sampel air PDAM? 2. Bagaimana cara mengukur TSS dalam sampel air PDAM? TSS menggunakan gelas ukur, oven, desikator, neraca 3. Bagaimana cara mengukur pH dalam sampel air PDAM? analitik, botol sampel, cawan, dan pipet, sedangkan bahan yang digunakan yaitu sampel air PDAM c. Tujuan 1. Untuk Penentuan mengetahui banyak dan kertas saring 0,45 µm. kandungan TDS dalam sampel air PDAM. 2. Untuk 3. METODE mengetahui banyak kandungan TSS dalam sampel air PDAM. 3. Untuk a. Tempat Praktikum dilakukan di Laboratoriun Teknik Konservasi dan mengetahui banyak Pengendalian Lingkungan (TPKL) kandungan pH dalam sampel air Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas PDAM. Teknologi Pertanian, Universitas Jember pada hari Senin, 22 April 2. ALAT DAN BAHAN Pada penentuan pH, digunakan alat berupa pH meter portable, pH meter dengan kombinasi, dan elektroda gelas multiparameter, sedangkan bahan yang digunakan yaitu sampel air PDAM, NaCl, aquades, tisu, larutan penyangga pH 7, larutan penyangga pH 10, dan larutan penyangga pH 4. Alat yang digunakan pada penentuan TDS antara lain gelas ukur, oven, desikator, neraca analitik, botol sampel, cawan, pipet, dan TDS meter, sedangkan bahan yang digunakan yaitu sampel air PDAM dan kertas saring 0,45 µm. 2019 pukul 09.40 WIB – selesai. dipipet b. Diagram Alir Praktikum sebanyak 10 ml dan dimasukkan kedalam cawan penguap yang kemudian diuapkan dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105℃ sampai semua air menguap. Setelah itu cawan dikeluarkan dari oven menggunakan penjepit cawan untuk didinginkan dalam desikator dan ditimbang segera dengan neraca analitik hingga diperoleh berat konstan. Perhitungan: mg/L TDS = (𝐴−𝐵)𝑥1000 𝑚𝐿 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Keterangan : A = Berat cawan penguap berisi zat terlarut (mg) B = Berat cawan penguap kosong c. Penentuan Zat Padat Terlarut (mg) (TDS) Cawan penguapan dibersihkan kemudian dipanaskan dalam tanur d. Penentuan Zat Padat Tersuspensi pada suhu 550℃ selama 1 jam Kertas saring dipanaskan di dalam kemudian dipindahkan kedalam oven oven pada suhu ± 105⁰C selama 1 dengan suhu 105℃ menggunakan jam. Kemudian didinginkan dalam penjepit cawan. desikator didinginkan dalam desikator dan ditimbang segera saat akan digunakan. analitik segera hingga 15 menit dengan didapatkan dan neraca berat konstan (B). Sampel dikocok hingga padat terlarut, sampel dikocok hingga homogen dan dipipet sebanyak 100 homogen dan dipipet sebanyak 100 mL ml penyaringan menggunakan kertas saring kemudian dan kertas disedot dengan vakum. Kemudian penyaringan kertas saring di ambil dengan hati- dilakukan menggunakan saring. penentuan ditimbang selama zat dan Untuk Selanjutnya Filtrat vakum hasil dan dilakukan penyaringan hati dan diletakkan di atas cawan B = Berat kertas saring kosong (mg) untuk dipanaskan di dalam oven dengan suhu 105⁰C selama 1 jam. Selanjutnya didinginkan e. Penentuan pH dalam Alat pengukur pH terlebih dahulu dan ditimbang segera di kalibrasi dengan larutan penyangga neraca analitik hingga pH 7, 10, dan . Bilas elektrode dengan (A). aquades lalu keringkan dengan tisu. Selanjutnya dihitung berat padatan Elektrode lalu di masukkan pada tersuspensi yang didapat. sampel,setelah desikator dengan diperoleh berat konstan Perhitungan: mg/L TSS = (𝐴−𝐵)𝑥1000 selesai bilas lagi dan elektrode dengan aquades keringkan dengan tisu. 𝑚𝐿 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 Keterangan : A = Berat kertas saring berisi zat pembilasan sampai Lakukan pengulangan sampel ketiga. tersuspensi (mg) f. Analisis Data Tabel 1. Hasil Praktikum Kualitas air PDAM Sampel air TSS (mg/L) TDS (mg/L) pH Baku Mutu TDS Baku Mutu pH PDAM 0,0347 0,2367 6,9 0,5 mg/L 6,5-8,5 4. PEMBAHASAN 8 7 6 5 PDAM 4 Baku Mutu 3 2 1 0 TSS (mg/L) TDS (mg/L) pH Gambar 1. Grafik Perpandingan Data Parameter dengan Standar Baku Mutu Sampel yang digunakan yaitu air dengan efektifitas klorinasi. pH pada PDAM. Sampel air tersebut dianalisis prinsipnya dapat mengontrol untuk parameter pH, TDS, dan TSS keseimbangan proporsi kandungan dan dibahas sesuai dengan standar antara karbon dioksida, karbonat dan baku mutu air bersih. bikarbonat (Chapman, 2000). Pengukuran pH sampel air PDAM a. pH sampel air PDAM dilakukan dengan menggunakan pH Tabel 2. Hasil Praktikum pH meter. pH meter merupakan alat Sampel air pH PDAM 6,9 Baku Mutu pH 6,5-8,5 pengaruhnya terhadap proses-proses biologis dan kimia di dalamnya. Air sebagai air minum sebaiknya memiliki pH netral (+7) karena nilai pH berhubungan digunakan untuk mengukur pH, sehingga hasil yang lebih multiparameter. dalam analisis kualitas air karena diperuntukkan yang diperoleh pH merupakan parameter penting yang khusus akurat daripada Menurut Desmira et.al. (2018), dalam pengukuran pH meter dipengaruhi oleh elektroda kaca yang mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Di dalam bulb, terdapat larutan HCl yang konstan. Konstannya jumlah membuat elektroda larutan HCl Ag/AgCl memiliki nilai potensial yang stabil. pada Pada analisis pH air PDAM yang Menurut dilakukan dapat dikatakan bahwa pH 492/MENKES/PER/IV/2010 yang terkandung didalam air PDAM nilai TDS baku mutu sebesar 0,5 sekitar 6,9. pH tersebut berada di mg/L sedangkan nilai TDS sampel air kisaran pH yang ditetapkan oleh PDAM sebesar 0,23667, maka dapat Kementerian Kesehatan yang terdapat dinyatakan bahwa air PDAM masih pada aman Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 nilai standar baku mutu. Permenkes untuk dikonsumsi No. bahwa secara bahwa langsung. Menurut Retnosari dan pH yang terkandung dalam air minum Shovitri (2013), TDS merupakan harus berada pada kisaran pH 6,5-8,5, jumlah maka dapat dikatakan bahwa air berukuran ≤ 1 μm, dimana semakin PDAM masih layak untuk digunakan besar secara langsung. pH yang tinggi mengindikasikan menunjukkan bahwa ion hidrogen organik limbah belum tergedradasi dalam dapat sempurna menjadi gas. Penurunan menentukan sifat korosi, apabila nilai nilai kandungan TDS disebabkan pH semakin rendah, maka sifat korosi pada partikel terlarut telah terkonversi semakin tinggi karena bersifat asam. ke Adapun pH air yang lebih dari 7, dikeluarkan sebagai hasil samping memiliki proses air rendah. pH kecenderungan untuk zat padat terlarut peningkatan dalam yang nilai bahwa bentuk TDS bahan gas yang biodegradasi oleh membunuh mikroba yang kurang mikroorganisme. Partikel berukuran efektif (Mairizki, 2017). lebih kecil yang terlarut di dalam air limbah akan melalui fase b. TDS sampel air PDAM metanogenik, sehingga partikel yang Tabel 3. Hasil Praktikum TDS terlarut Sampel air TDS (mg/L) Baku Mutu TDS PDAM 0,2367 0,5 mg/L sampel air PDAM lebih rendah dari dalam limbah dikonversikan dalam bentuk gas. c. Berdasarkan data di atas, nilai TDS di TSS sampel air PDAM Tabel 4. Hasil Praktikum TSS Sampel air TSS (mg/L) akan PDAM 0,034666667 Desmira, dkk. Sensor Berdasarkan data praktikum, nilai pH Adiusaha. sebesar 0,03467. Nilai tersebut lebih 5(1): 10 yang didapat,maka dapat dinyatakan bahwa air PDAM masih aman untuk digunakan secara langsung. Nilai TSS menunjukkan tingkat Penerapan pada Area Elektrolizer di PT. Sulfindo TSS yang didapatkan sangat kecil kecil dibandingkan dengan nilai TDS 2018. Mairizki, Jurnal Prosisko. F. 2017. Analisis Air PDAM di Sekitar Kampus Universitas Islam Riau. Jurnal Katalisator. 2(1) : 10. kekeruhan. Semakin tinggi nilai TSS, semakin tinggi kekeruhannya (Zulfikar et.al., Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Persyaratan Kualitas Air Minum. Nomor 2017). 492/MENKES/PER/IV/2010. 5. Nicola, F. 2015. Hubungan Antara KESIMPULAN Berdasarkan data yang sudah Konduktivitas, TDS, dan TSS didapatkan dari praktikum, maka dengan Kadar Fe2+ dan Fe dapat disimpulkan bahwa nilai pH Total pada Air Sumur Gali. dan Skripsi. Universitas Jember. TDS sampel air PDAM memenuhi standar baku mutu yang Retnosari, A dan M. Shovitri. 2013. telah ditetapkan. Untuk nilai TSS Kemampuan Isolat Bacillus karena lebih kecil dari nilai TDS, sp. maka dapat dikatakan bawa nilai TSS Limbah Tangki Septik. Jurnal juga memenuhi standar. Sains Dan Seni Pomits., 2(1) : dalam Mendegradasi 7 – 11. DAFTAR PUSTAKA Chapman. D. 2000. Water quality assesment- A guide to use of World Health Organization. 2007. pH in Drinking-water. WHO/SDE/WSH/07.01/1 biota, sediments and water in environmental monitoring- Zulfikar, A. A. dan Kusratmoko, E. second edition. : Cambridge 2017. Pola Sebaran Total University Press : Inggris. Suspended Solids (TSS) Teluk Jakarta Sebelum dan Sesudah Reklamasi. Indonesia. Universitas