HAKIKAT BAHASA MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Tengah Semester Mata Kuliah Bahasa Indonesia Disusun Oleh, Bayu Ismail Nim : 1710031802031 Dosen Pengampu, Stefen Efendi, M.Pd SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIK RIAU PEKANBARU 2019 i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini Disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang mata kuliah Bahasa Indonesia, yang disusun berdasarkan referensi dari berbagai sumber terpercaya di internet. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan baik dari dalam maupun luar. Namun, dengan penuh semangat den selalu berusaha, terutama pertolongan dari Tuhan, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini membahas tentang “HAKIKAT BAHASA”. Makalah ini memiliki banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun materi. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kemajuan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Pekanbaru, 19 Februari 2019 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1 D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 A. Pengertian Bahasa...................................................................................... 3 B. Sifat-Sifat Bahasa ....................................................................................... 3 C. Fungsi Bahasa Indonesia ........................................................................... 6 D. Kedudukan Bahasa Indonesia .................................................................. 9 E. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia ............................................ 12 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16 A. Simpulan ................................................................................................... 16 B. Saran ......................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah bahasa tentu bukan merupakan hal yang baru bagi kita. Istilah tersebut setiap saat selalu kita dengar, baca, atau bahkan digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Bukan hanya itu, hampir setiap saat dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan bahasa atau berbahasa. Bahkan Indonesia sendiri yang penduduknya menggunakan ratusan bahasa daerah dan tersebar di ribuan kepulauan, kehadiran suatu bahasa baku termasuk lafal baku bukan hanya perlu tetapi menjadi suatu keharusan. Begitu seringnya kita menggunakan istilah bahasa atau menggunakan bahasa maka terkadang kita lupa untuk memahami apa sesungguhnya hakikat dan fungsi bahasa itu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rumusan masalahnya adalah sebagai berikut 1. Apa yang dimaksud dengan bahasa? 2. Apa saja sifat-sifat bahasa itu? 3. Apa saja fungsi bahasa itu? 4. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia? 5. Bagaimanakah sejarah perkembangan bahasa indonesia? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui yang dimaksud dengan bahasa. 2. Mengetahui sifat-sifat bahasa. 3. Memahami fungsi bahasa. 4. Memahami kedudukan bahasa indonesia. 5. Mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia. 1 2 D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis a. Mengetahui lebih lagi tentang hakekat bahasa itu sendiri b. Memahami cara membuat suatu makalah yang baik dan yang benar 2. Bagi Pembaca Pembaca mendapatkan wawasan mengenai hakekat lebih dalam lagi, baik mengenai pengertian dari bahasa, sifat-sifat, fungsi, kedudukan, bahkan sejarah perkembangan dari bahasa Indonesia itu sendiri. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bahasa Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang Arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri, (Kridalaksana: 1983). B. Sifat-Sifat Bahasa 1. Bahasa Adalah Sebuah Sistem Sistem yang berarti susunan teratur berpola yang menyusun keseluruhan yang membantu atau disiapkan. Sistem terbentuk oleh kontribusi yang tidak satu dan yang terkait fungsional. Bahasa terdiri dari tidak-tidak yang lengkap teratur disusun menurut pola tertentu dan membentuk satu kesatuan. Sebagai sistem, bahasa itu adalah sistematika dan sistemis. Sistematis arti bahasa tersusun menurut pola, tidak tersusun secara acak. Sistemis berarti bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri dari sub-subsistem atau sistem bawahan (dikenal dengan nama tataran linguistik). Tataran linguistik terdiri dari tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik, dan tataran leksikon. 2. Bahasa Berwujud Lambang Lambang dengan berbagai seluk ditinjau orang dalam bidang kajian semiotika, yaitu ilmu yang menunjukkan tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia. Dalam semiotika dibedakan beberapa tanda yaitu: tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (sympton), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon. Arahan arbitrer, artinya tidak ada hubungan langsung yang diwajibkan antara lambang dengan yang dilambangkannya. 3 4 3. Bahasa Terdiri dari Bunyi Menurut Kridalaksana (1983), bunyi mewakili pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran. Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Namun juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa. 4. Bahasa Berfungsi Arbitrer Kata arbitrer bisa diartikan 'sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, mana suka'. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer adalah tidak memiliki hubungan wajib antara bahasa lambang (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang diminta oleh lambang tersebut. Ferdinant de Saussure (1966: 67) dalam dikotominya membedakan apa yang berarti signifiant dan signifie. Signifikan (penanda) adalah lambang bunyi itu, sedangkan signifie (petanda) adalah konsep yang dikandung signifiant. Bolinger (1975: 22) mengatakan: Seandainya ada hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya itu, maka seseorang yang tidak tahu bahasa tertentu akan dapat menebak makna suatu kata yang membantah dia mengucapkan kata itu diucapkan. Kenyataannya, kita tidak bisa menebak arti kata dari bahasa apa pun (termasuk bahasa sendiri) yang belum pernah kita dengar, karena bunyi kata tersebut tidak memberi ”saran” atau ”petunjuk” apapun untuk mengetahui maknanya. 5. Bahasa itu Bermakna Salah satu sifat hakiki dari bahasa itu berwujud lambang. Sebagai lambang, bahasa melambangkan suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pemikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Maka, dapat dijelaskan bahwa bahasa itu mempunyi makna. Karena bahasa itu berarti, maka segala yang tidak memiliki arti dapat disebut bukan bahasa. [kuda], [makan], [rumah], [adil], [tenang]: senang = bahasa [dsljk], [ahgysa], [kjki], [ybewl]: tidak suka = bukan bahasa 5 6. Bahasa yang Didukung oleh Konvensional Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan sebagai arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk konsep tertentu konvensional. Terkait, semua anggota masyarakat menyetujui konvensi itu, lambang tertentu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya. Misalnya, hewan berkaki empat yang biasa dikendarai, dilambangkan dengan bunyi [kuda], maka anggota masyarakat Indonesia harus mematuhinya. Jika tidak diputusinya dan digantikan dengan lambang lain, maka komunikasi akan terhambat. 7. Bahasa itu Bersifat Unik Bahasa yang disetujui unik, dimaksud setiap bahasa yang dimiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh bahasa lain. Ciri khas ini dapat membahas sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem lainnya. 8. Bahasa itu Universal Selain unik, bahasa universal juga universal. Artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Misalnya, ciri universal yang paling umum adalah bahasa yang dimiliki bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan. 9. Bahasa itu Aktif Produktif Bahasa yang produktif, tetapi tidak terbatas, tetapi dengan yang tidak terbatas yang dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang tidak terbatas, terbatas, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu. Misalnya, kita ambil fonem dalam bahasa Indonesia, / a /, / i /, / k /, dan / t /. Dari empat bahasa ini dapat kita hasilkan satuan-satuan bahasa: 1. / i / - / k / - / a / - / t / 2. / k / - / i / - / t / - / a / 3. / k / - / i / - / a / - / t / 4. / k / - / a / - / i / - / t / 6 10. Bahasa yang Berbeda-Beda Anggota masyarakat pada umumnya terdiri dari berbagai orang dengan berbagai status sosial dan latar belakang budaya yang tidak sama. Karena perbedaan ini maka bahasa yang digunakan menjadi beragam. Ada tiga istilah dalam variasi bahasa yaitu: 1. Idiolek : Ragam bahasa yang bersifat perorangan. 2. Dialek : Variasi bahasa yang digunakan oleh anggota masyarakat pada suatu tempat atau tempat waktu. 3. Ragam : Variasi bahasa yang digunakan di kawasan tertentu. Misalnya, ragam baku dan ragam tidak baku. 11. Bahasa yang Dinamis Bahasa tidak pernah lepas dari semua kegiatan dan gerak manusia yang menghasilkan manusia yang berbudaya dan bermasyarakat. Karena keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu selalu berubah, maka bahasa menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis. Perubahan itu dapat terdiri dari pemunculan kata atau istilah baru, peralihan makna kata, dan perubahanperubahan lainnya. 12. Bahasa itu Manusiawi Alat komunikasi manusia berbeda dengan binatang. Alat komunikasi hewan tetap, statis. Sementara alat komunikasi manusia, yaitu bahasa aktif produktif dan dinamis. Maka, bahasa manusiawi, dalam bahasa yang hanya milik manusia dan hanya bisa digunakan oleh manusia. C. Fungsi Bahasa Indonesia Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus. Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi setiap orang adalah sebagai berikut. 7 1. Sebagai Alat untuk Mengungkapkan Perasaan atau Mengekspresikan Diri. Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu: a. Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita. b. Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi. 2. Sebagai alat Komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia. 3. Sebagai Alat Berintegrasi dan Beradaptasi Sosial. Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa. 8 4. Sebagai Alat Kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Fungsi Bahasa secara Khusus : 1. Mengadakan Hubungan dalam Pergaulan Sehari- Hari. Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan Non Formal. 2. Mewujudkan Seni ( SASTRA ). Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan. 3. Mempelajari Bahasa- Bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti. 9 4. Mengeksploitasi IPTEK. Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri. D. Kedudukan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum Didalam : 1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. 2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Maka kedudukan bahasa Indonesia Sebagai : a. Bahasa Nasional Kedudukannya berada diatas bahasa- bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : a. Lambang kebanggaan Nasional. Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya. 10 b. Lambang Identitas Nasional. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya. c. Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda-Beda Latar Belakang Sosial Budaya dan Bahasanya. Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masingmasing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia. d. Alat Penghubung Antar Budaya Antar Daerah. Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai. 11 b. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia) Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai : a. Bahasa Resmi Kenegaraan. Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan. b. Bahasa Pengantar Resmi di lembaga-Lembaga Pendidikan. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek). c. Bahasa Resmi di dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk Kepentingan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta Pemerintah. Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat. d. Bahasa Resmi di dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi Modern. Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui 12 buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. E. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia 1. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara. Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai peninggalan-peninggalan Misalnya: a. Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380 b. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683. c. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684. d. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686. e. Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688. Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi Sebagai: a. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra. b. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia c. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia. d. Bahasa resmi kerajaan. Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar 13 pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). 2. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar: 1) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia. 2) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. 3) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia. 14 3. Peresmian Nama Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa indonesia. Bahasa indonesia di resmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan katakata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh lebih dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya. Meskipun demikian , bahasa indonesia di gunakan di gunakan sangat luas di perguruan-perguruan. Di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua warga indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta makin berkembang dengan dan 15 bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek. Perkembangan bahasa Melayu diwilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa nasionalnya, Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan penuh dengan tantangan. Perjuagan demikian harus dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping fungsinya sebagai alat komunikasi tunggal, bahasa nasional sebagai salah satu ciri cultural, yang ke dalam menunjukkan sesatuan dan keluar menyatakan perbedaan dengan bangsa lain. Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu: a. Bahasa melayu merupakan Lingua Franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan. b. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). c. Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional. d. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang lua. BAB III PENUTUP A. Simpulan Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang Arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Dan Bahasa Indonesia sendiri bersumber dari Bahasa Melayu. Bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Indonesiakarena Bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa pergaulan (Lingua Franca) di Nusantara dan Bahasa Melayu sangat sederhana dan mudah dipelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa. Bahasa Indonesia sendiri secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis, Bahasa Indonesia diakui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. B. Saran 1. Bagi Penulis Kedepannya agar mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu dalam membuat suatu tulisan kedepannya baik berupa makalah, laporan, proposal, bahkan skripsi, dan sebagainya. Juga dapat lebih aktif lagi dalam pengimplementasian Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bagi Pembaca Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan pembaca mengenai Hakikat Bahasa itu sendiri, dan berguna untuk menjadi referensi dalam pengerjaan suatu karya ilmiah kedepannya. Dan juga penulis berharap pembaca dapat lebih bangga lagi dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 16 17 DAFTAR PUSTAKA Rindu, Jari. 2012. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. [online]. (https:// jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html, diakses tanggal 18 Februari 2019) Azenismail. 2011. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. [online]. (https://azenismail.wordpress.com/2011/09/29/fungsi-dan-kedudukan-bahasaindonesia/, diakses tanggal 16 Februari 2019) Sastra33. 2011. Hakikat Bahasa dan Sifat-sifat Bahasa (Linguistik Umum bag. 2). [online]. (http://sastra33.blogspot.com/2011/06/linguistik-umum-2.html, diakses tanggal 16 Februari 2019)