Uploaded by Ibi Yulia Setyani

MANAJEMEN LAKTASI

advertisement
2A3
WAWASAN INTERNASINAL
MANAJEMEN LAKTASI
Oleh :
Kelompok 6
1. Atikah Khairiyah
2. Ibi Yulia Setyani
3. Widagdo ciptaning
Anatomi Payudara
Pada payudara terdapat tiga
bagian utama, yaitu :
1. Korpus (badan), yaitu bagian
yang membesar
2. Areola, yaitu bagian yang
kehitaman ditengah.
3. Papillia atau putting, yaitu
bagian yang menonjol di puncak
payudara.
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, diatas otot dada.
Fungsi payudara adalah untuk memproduksi ASI untuk menutrisi bayi. Manusia
mempunyai sepasang payudara, yang beratnya lebih 200gram, saat hamil 600 gram dan
saat menyusui 600 gram.
Korpus (badan)
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi ASI.
Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel
plasma, sel otot polos dan pembuluh darah lobules, yaitu
kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu lobules yang berkumpul
menjadi 15-20 lobus pada tiap pauyudara. ASI disalurkan dari
alveolus kedalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
ductus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (ductus
laktiferus)
Areola, yaitu bagian yang kehitaman ditengah.
Sinus laktiferus, yaitu saluran dibawah areola yang besar
melebar, akhirnya memusat kedalam putting dan bermuara keluar.
Didalam dinding alveolus maupun saluran-saluran yang terdapat
otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
Papillia atau putting, yaitu bagian yang menonjol di puncak
payudara.
Bagian yang menonjol yang dimasukkam ke mulut bayi
untuk aliran Air Susu Ibu
Pada masa hamil, terjadi perubahan pada payudara, dimana ukuran
payudara bertambah besar. Ini disebabkan proliferasi sel duktus laktiferus dan sel
kelenjar pembuat ASI. Karena pengaruh hormon yang dibuat plasenta yaitu laktogen,
prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesteron. Pembesaran juga disebabkan
oleh bertambanya pembuluh darah. Pada kehamilan > 5 bulan, kadang-kadang dari
ujung puting mulai keluar cairan yang disebut kolostrum.
Sekresi cairan tersebut karena pengaruh hormon laktogen dari plasenta
dan hormon prolaktin dari kelenjar hipofise. Produksi cairan tidak berlebihan karena
meski selama hamil kadar prolaktin cukup tinggi pengaruhnya dihambat oleh
estrogen.
Fisiologi Laktasi
Setelah persalinan, dengan terlapasnya plasenta,
kadar estrogen dan progesteron menurun, sedangkan
prolaktin tetap tinggi. Karena tak ada hambatan oleh
estrogen maka terjadi sekresi ASI. Pada saat mulai
menyusui, maka dengan segera, rangsangan isapan bayi
memacu lepasnya prolaktin dan hipofise yang
memperlancar sekresi ASI ( Depkes, 2005)
ASI memiliki komposisi yang sangat lengkap,
dimana memiliki kandungan air, energi dan nutrisi dalam
jumlah yang sangat tepat bila dihadapkan pada kebutuhan
seorang bayi. Komposisinya berubah sesuai dengan
kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari
pertama sampai 4-7 hari, dilanjutkan dengan ASI peralihan
3-4 minggu, selanjutnya ASI matur. ASI yang keluar pada
permulaan menyusu (foremilk = susu awal) berbeda dengan
ASI yang keluar pada akhir penyusuan (hindmilk = susu
akhir).
Komposisi ASI
Kandungan kolostrum berbeda dengan air susu yang mature,
karena kolostrum lebih banyak mengandung imunoglobin A (IgA),
laktoterin dan sel-sel darah putih. Lebih sedikit mengandung lemak dan
laktosa, lemak pada ASI banyak mengandung asam lemak tak jenuh
ganda yang biasanya dalam bentuk asam linoleate yang dapat
membantu mengenyangkan bayi pada akhir menyusui. Karbohidrat
dalam ASI berupa laktosa yang bermanfaat untuk saluran pencernaan
bayi.
Manfaat ini berupa pembentukan flora yang bersifat asam
dalam usus besar sehingga penyerapan kalsium meningkat dan
penyerapan fenol dapat dikurangi. ASI berisi laktosa 7 g atau berisi
sekitar 6,5-7%. Kolostrum mengandung vitamin yang cukup bagi bayi
dengan kadar yang bervariasi sesuai dengan diet maternal.
Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI antara
lain adalah:
a) Makanan Ibu
b) Ketentraman Jiwa dan Pikiran
c) Umur Kehamilan saat Melahirkan
d) Konsumsi Rokok
e) Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung
estrogen dan progesteron.
f) Perawatan Payudara
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRDUKSI ASI
Manajemen Laktasi adalah suatu tatalaksana yang mengatur
agar keseluruhan proses menyusui bisa berjalan dengan sukses,
mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi mengisap dan
menelan ASI, yang dimulai pada masa antenatal, perinatal dan
postnatal (Dwi Sunar Prasetyono,2009).
Manajemen laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya
terutama dimulai pada masa kehamilan, segera setelah
persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya. Laktasi
adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi
sampai proses bayi mengisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia
termasuk manusia. (Direktorat Gizi Masyarakat, 2005)
Manajemen Laktasi
Persiapan menyusui
Persiapan menyusui sangat penting dilakukan, bertujuan agar ibu lebih siap menyusui
bayinya. Biasanya di puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya ada
“Bimbingan Persiapan Menyusui” (BPM).
Pelayanan BPM meliputu:
1.Penyuluhan langsung maupun melalui bantuan sarana audi visual atau media pandang
dengar, seperti vide, tentang:|
• Keunggulan ASI dan kerugian susu buatan
• Manfaat rawat gabung
• Perawatan bayi
• Gizi ibu hamil dan menyusui
• Keluarga Berencana(KB)
2. Dukungan psiklgis ibu untuk menghadapi persalinan dengan tujuan agar ibu meyakini
kemampuannya dan keberhasilan menyusui
3. Pemeriksaan payudara
4. Pemeriksaan puting susu
5. Teknik menyusui
 Masa Kehamilan (Antenatal)
• Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai manfaat dan
keunggulan ASI, manfaat menyusui bagi ibu, bayi dan keluarga serta
cara pelaksanaan management laktasi.
• Menyakinkan ibu hamil agar ibu mau dan mampu menyusui bayinya.
• Melakukan pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara. Disamping
itu, perlu pula dipantau kenaikan berat badan ibu hamil selama
kehamilan.
• Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan sehari-hari termasuk
mencegah kekurangan zat besi.
• Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan.
 Saat segera setelah bayi lahir
• Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, ibu dibantu dan
dimotivasi agar mulai kontak dengan bayi (skin to skin contact)
dan mulai menyusui bayi. Karena saat ini bayi dalam keadaan
paling peka terhadap rangsangan,selanjutnya bayi akan mencari
payudara ibu secara naluriah.
• Membantu kontak langsung ibu-bayi sedini mungkin untuk
memberikan rasa aman dan kehangatan.
Kamar Bersalin & Rawat Gabung
1.Kamar Bersalin
•
Kamar persiapan
Jika serang ibu belum mendapatkan penyuluhan dalam manajemen laktasi, maka caln ibu yang
demikian perlu segera mendapat penyuluhan tentang manajemen laktasi. Didalam ruangan ini bisa
dipasang gambar , brsur, vide untuk membantu knseling tentang ASI.
•
Kamar persalinan
Tidak banya yang dapat dilakukan petugas dalam hal manajemen laktasi, karea sulit bagi ibu untuk
diajak kmunikasi kecuali hal yang menyangkut persalinan.
Setelah bayi lahir 30 menit harus segera disusukan .saat bayi dalam keadaan bangun maka reflek
hisapnya mulai timbul. Setelah itu bayi akan mengantuk. Rangsangan puting susu memacu refleks
prlaktin dan ksitsin, reflek ini yg dibutuhkan untuk menyusui. Rangsangan puting susu akan
mempercepat lahirnya plasenta melalui pelepasan oksitsin.
•
Kamar pulih
Dalam dua jam dalam bservasi kala IV , ibu ditempatkan dikamar pulih. Bayi sebaiknya diletakkan
disamping ibu atau dapat pula diletakkan di dada ibu (kangr mther care) usahakan dikamar pulih
ditunggu suami atau keluarganya. Rasa tentram ibu merupakan mdel keberhasilan menyusui selanjutnya
2. Rawat Gabung
Adalah suatu cara perawatan dimana ibu dan bayi yang baru lahir tidak dipisahkan,
melainkan ditempatkan bersama dalam sebuah ruang selama 24 jam penuh.
Manfaat rawat gabung dalam proses laktasi
1. Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayi maka ibu akan dengan mudah menjangkau bayinya dan
menyusui setiap saat, kapan saja bayinya menginginkan. Dgn menyusui dini maka
kolostrum akan terangsang keluar yang banyak mengandung zat kekebalan.
2. Aspek fisiolois
Dengan menyusui akan membantu prses invlusi rahim
3. Aspek psiklgis
Terjalin proses lekat (early infant mther bnding) akibat sentuhan badaniah antara ibu
dengan bayi
4. Aspek edukatif
Terutama untuk ibu yang baru mempunyai anak pertama akan mempunyai pengalaman
yg berguna, yaitu mampu menyusui serta merawat bayinya sepulang dari RS.
Masa Neonetus
• Bayi hanya diberi ASI saja atau ASI Eksklusif tanpa diberi
minum apapun.
• Ibu selalu dekat dengan bayi atau di rawat gabung.
• Menyusui tanpa dijadwal atau setiap kali bayi meminta (on
demand).
• Melaksanakan cara menyusui (meletakan dan melekatkan)
yang baik dan benar.
• Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena indikasi medik, bayi
harus tetap mendapat ASI dengan cara memerah ASI untuk
mempertahankan agar produksi ASI tetap lancar.
• Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI)
dalam waktu kurang dari 30 hari setelah melahirkan.
Masa menyusui selanjutnya (post neonatal).
• Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan pertama usia
bayi, yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan atau
minuman lainnya.
• Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui
sehari-hari. Ibu menyusui perlu makan 1½ kali lebih banyak dari
biasanya (4-6 piring) dan minum minimal 10 gelas sehari.
• Cukup istirahat (tidur siang/berbaring 1-2 jam), menjaga
ketenangan pikiran dan menghindari kelelahan fisik yang berlebihan
agar produksi ASI tidak terhambat.
• Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk
menunjang keberhasilan menyusui.
• Mengatasi bila ada masalah menyusui (payudara bengkak, bayi tidak
mau menyusu, puting lecet, dll ).
• Memperhatikan kecukupan gizi makanan bayi, terutama setelah bayi
berumur 6 bulan; selain ASI, berikan MP-ASI yang cukup, baik
kualitas maupun kuantitasnya secara bertahap.
Pemberian ASI bergantung pada empat macam proses :
a) Proses pengembangan jaringan penghasil ASI dalam
payudara
b) Proses yang memicu produksi ASI setelah melahirkan
c) Proses untuk mempertahankan produksi ASI
d) Proses sekresi ASI (refleks let down)
Proses Pemberian ASI
Cara yang dianjurkan pada ibu menyusui yang bekerja
1. Susuilah bayi sebelum ibu bekerja
2. Asi dikeluarkan untuk persediaan di rumah tangga sebelum berangkat kerja
3. Pengsngan payudara di tempat kerja , setiap 3-4 jam
4. Asi dapat disimpan dilemari pendigin dan dapat diberikan pada bayi saat ibu bekerja
5. Pada saat ibu dirumah seseing mungin bayi disusui, dan ganti jadwal menyusuinya
sehingga banyak menyusui dimalam hari
6. Keterampilan mengeluarkan asi dan merubah jadwal menyussui sebaiknya telah mulai
dipraktekan sejak satu bulan sebelum kembali bekerja
7. Minu dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan selama menusui
baayinya
Manajemen Laktasi Bagi Wanita Karir
Pengeluaran ASI
Keluarkan ASI sebanyak mungkin dan tampung ke cangkir / tempat yang bersih. Ada
ibu yang dapat mengeluarkan sampai 2 cangkir( 400-500ml) atau lebih walaupun
setelah bayi selesai menyusu. Teapi meskipuh hanya 1 cangkir (200 ml) sudah bisa
untuk
2 kali.
Penyimpanan
ASI
• 6-8 jam di temperatur ruangan (19- 25 c), bila masih kolostrum ( susu awal, 1-7 hari)
bisa sampai 12 jam
• 1-2 hari di lemari es 4c
• 2 minggu- 4 bulan di freezer dalam lemari es (-4 c)
ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4 c. Kemudian tidak bleh
dimasak/panaskan, hanya dihangatkan dengan merendam cangkir dalam air hangat.
• Judarwanto. Pemberian ASI saat Ibu Bekerja.
2009.http://supportbreastfeeding.wordpres
• Perinasia. Manajemen Laktasi: Menuju Persalinan Aman dan Bayi Baru Lahir
Sehat. Cetakan ke dua. Jakarta. Perinasia. 2004.
Daftar pustaka
Terima kasih....
Download