How to measure the bulk density of rock TOOLS : Neraca digital Baker glass Oven Alat coring Janka sorong Methode pengukuran dry density Pengukuran berat kering 1. Sampel batuan yang telah diambil , dilakukan proses coring sesuai dengan ukuran panjang yang ditentukan , diameter batuan disesuaikan dengan alat coring . ( dilakukan 3 variasi panjang dalam pengukuran densitas untuk digunakan sebagai variabel pembanding ) 2. Hasil batuan dari proses coring dikeringkan dengan oven pada suhu kurang lebih 1100 C dengan waktu kurang lebih selama 5 jam untuk tiap batuan . 3. Batuan yang telah di keringkan ditimbang dengan menggunakan neraca digital kemudian dicatat massa batuan kering (mk) Pengukuran suspended weight 1. Sediakan gelas ukur yang telah diisi air 2. Timbang gelas ukur yang terisi air diatas neraca digital 3. Catat massa gelas ukur yang telah diisi air dengan momberi notasi w1 4. Gantungkan batuan diatas gelas ukur dengan statip 5. Masukkan sampel batuan kedalam gelas pada posisi melayang (sampel batuan terletak tepat ditenggah dari fluida ) 6. Catat nilai massa yang terukur pada skala digital sebagai w2, 7. Lakukan perhitungan untuk didapat nilai delta Δw atau Wsat batuan. Dengan rumus Wsat= w2-w1 Perhitungan nilai dry density dengan menggunakan rumus bulk density sebagai berikut : Variabel pengukuran : Mk = massa kering Wk = berat kering Wsat = berat tersaturasi Rho fluida = massa jenis fluida Sesuai dengan prinsip Archiemedes, apabila Setiap benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam fluida, akan mendapat gaya ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Gaya keatas atau Fa didefinisikan, ρb= densitas bulk How to measure resistivity of rock Tools : a. Resistiivity meter 1 set b. 2 buah aki 12 volt c. 4 elektroda d. Kabel e. Alat pemampat f. Jangka sorong VOLTMETER AMPEREMETER AKI INJECT BOOST ELEKTRODA CONNECTION TEST Gambar 2.1 rangkaian alat untuk pengukuran resistivitas Gambar 2.2 ilustrasi rangkaian alat pengukuran resistivitas Methode : 1. 2. 3. 4. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan Hitung panjang dan diameter sampel batuan untuk didapatkan L dan A dari sampel batuan Siapkan alat pemampat , letakkan elektroda pada sisi kanan dan kiri sampel batuan , Letakkan sterofoam sebagai pengganjal pada sisi luar kanan dan kiri batuan , kemudian mampatkan 5. Hubungkan aki dengan resistivitimeter menggunakan kabel 6. Hubungkan voltmeter dengan plat elektroda yang terdapat pada ujung kanan dan kiri batuan (pada posisi paralel) 7. Hubungkan amperemeter pada plat elektroda yang terdapat pada ujung kanan dan kiri batuan 8. Setelah semua alat terpasang , hidupkan alat dengan menekan tombol on 9. Tekan tombol connection test aBmN untuk mengecek rangkaian tersebut. Jika terdengar bunyi beep-beep, menandakan rangkaian sudah berfungsi 10. Tekan tombol injek (untuk injeksi arus) 2- 3 detik , 11. Perhatikan nilai voltmeter dan amperemeter pada layar dan ketika nilai yang terbaca antar kedua alat tersebut sudah stabil , maka secara bersamaan tekan tombol hold . 12. Catat , nilai V dan I yang terdapat pada voltmeter dan amperemeter lakukan step ini dengan pengulangan 5x untuk mendapatkan data yang presisi Note : Jika diantara amperemeter dan voltmeter tidak menampilkan nilai arus atau besar tegangan , maka ubahlah range nilai yang terdapat pada kedua peralatan tersebut. Kesalahan tersebut dikarenakan tegangan atau arus yang ter-input terlalu besar atau kerang besar sehingga tidak mampu mempengaruhi batuan. Variabel pengukuran : V = beda potensial pada kedua ujung sampel batuan I = arus yang mengalir pada rangkaian L = Panjang sampel batuan A = Luas batuan Hasil percobaan dilakukan dengan persamaan sebagai berikut untuk mendapatkan nilai resistivitas : Frekuens i How to measure Atenuasi TOOLS Sinyal Generator Transducer Receiver Osiloskop Jangka sorong Gel Square wave Time travel Methode Pkpk ( amplitude ) Ukur panjang batuan dengan menggunakan jangka sorong Sebelum alat digunakan , kalibrasikan alat dengan menggunakan alumunium , jika hasil F ( frekuensi ) dapat diinputkan dan sesuai , rangkaian peralatan telah sesuai untuk digunakan . Lapisi kedua ujung batu dengan menggunakan gel Hubungkan osiloskop dengan salah satu sampel batuan menggunakan transducer receiver Hubungkan signal generator dengan salah satu ujung sampel batuan dengan menggunakan transducer receiver Hubungkan osiloskop dan signal generator dengan sumber listrik ( power supply ) Hidupkan sinyal generator dan osilosop Settinglah osiloskop menjadi bentuk gelombang ( square wave ) dengan menekan tombol square Settinglah range skala display pada osiloskop agar koordinat sumbu x dan y serta perbesaran gelombang dapat diamati dengan jelas . Dengan menggunakan persamaan garner ( kalo batu sedimen ) , hubungan besar densitas dan besar range nilai v dapat dikettahui , Range nilai v yang telah diketahui , digunakan sebagai acuan untuk menginput nilai frekuensi Jika nilai frekuensi yang diinput ( > 20 Khz ) sesuai dengan range velocity , Didapatkan ( picking time ) yang tepat per satuan lamda secara manual pkpk adalah sumbu x dan amplitude adalah sumbu y Catat pick to pick amplitude yang terbaca pada monitor , Lakukan hal yang sama pada batuan sejenis dengan variasi panjang batuan ( 2 batu ) Setelah didapatkan nilai pick to pick amplitude dari kedua batu , maka digunakan persamaan sebagai berikut untuk menentukan nilai atenuasu batuan : How to measure Vp of rocks TOOLS: 1. Sinyal Generator 2. Transducer Receiver 3. Osiloskop 4. Jangka sorong 5. Gel Methode Ukur panjang batuan dengan menggunakan jangka sorong Sebelum alat digunakan , kalibrasikan alat dengan menggunakan alumunium , jika frekuensi diinputkan (referensi) dan menghasilkan kecepatan gelombang (V) sesuai dengan referensi, maka rangkaian peralatan telah sesuai untuk digunakan . Lapisi kedua ujung batu dengan menggunakan gel Hubungkan osiloskop dengan salah satu ujung sampel batuan menggunakan transducer receiver Hubungkan signal generator dengan ujung sampel batuan yang lain menggunakan transducer receiver Hubungkan osiloskop dan signal generator dengan sumber listrik (power supply) Hidupkan sinyal generator dan osiloskop Settinglah osiloskop menjadi bentuk gelombang square wave dengan menekan tombol square Settinglah range skala display pada osiloskop agar koordinat sumbu x dan y serta perbesaran gelombang dapat diamati dengan jelas . Dengan menggunakan persamaan garner (untuk batu sedimen) , hubungan besar densitas dan besar range nilai v dapat dikettahui , Range nilai v yang telah diketahui , digunakan sebagai acuan untuk menginput nilai frekuensi Jika nilai frekuensi yang diinput ( > 20 Khz ) sesuai dengan range velocity , Didapatkan p ( picking time ) yang tepat per satu lamda , secara manual picking time adalah sumbu x dan amplitude adalah sumbu y Picking time yang tercatat digunakan untuk mendapatkan nilai Vp dengan menggunakan persamaan : Variabel pengukuran : Picking time : pk-pk Range velocity : studi literature Panjang alumunium Frekuensi m:L Range skala Display Square wave Travel time Time travel