Uploaded by User5862

MAKALAH PATOLOGI DAN TERMINOLOGI MEDIS

advertisement
MAKALAH PATOLOGI DAN TERMINOLOGI MEDIS
TENTANG INDRA PENGECAP SEMESTER III
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS UTS PATOLOGI DAN TERMINOLOGI
MEDIS III
DOSEN PENGAMPU
TUTI SUSIOWATI SKM, MKes
Disusun oleh :
REFIA RESTU FITRIANINGRUM (2017.133.040)
PRODI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN POLITEKNIK
KESEHATAN PERMATA INDONESIA
YOGYAKRARTA
2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan makalah yg berjudul “Patologi dan terminology medis tentang
indera pengecap semester III”.
Shalawat beriring salam kita sanjung sajikan kepangkuan Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabatnya , berkat perjuangan beliaulah kita dapat
merasakan betapa bermaknanya hidup dari alam yang penuh kebodohan ke alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini .
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik . Oleh
karena itu, dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yg sebesar-besarnya kepada Ibu dosen pengasuh mata kuliah Patologi
dan Terminologi Medis III .
Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan . Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima
kritik dan saran yg bersifat konstruktif dan membangun dari semua pihak untuk
kesempurnaan nya . penulis hanya dapat berdo’a semoga Allah swt memberikan
balasan yang berlipat ganda . Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Yogyakarta, 28 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN LIDAH
2. BAGIAN-BAGIAN LIDAH
3. MEKANISME KERJA LIDAH
4. GANGGUAN PADA LIDAH
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Panca indera adalah organorgan akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut s
araf yang melayaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa ( sens
ory impression ) dari organ indera ke otak, di mana perasaan itu di tafsirkan. Bebera
pa kesan rasa timbul dari luar , seperti sentuhan , pengecapan, penglihatan, penciu
man dan suara.
Dalam segala hal , serabut saraf-saraf sensorik di lengkapi dengan ujung khususakhir guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu, di mana setiap orga
n berhubungan.
Dalam makalah ini akan kami bahas lebih detail tentang alat pengecap yaitu
lidah, di mana kita tahu tanpa alat pengecap tersebut kita tidak akan bias merasakan
asin, manis, pahit pada makanan yang sudah kita makan. Dengan begitu kita harus
bisa lebih mengenal apa sebenarnya yang ada atau terdapat dalam lidah itu sehing
ga kita bisa menikmati makanan yang kita makan.
2. Tujuan
1.
Mengetahui apa itu alat pengecap pada manusia
2.
Dapat mengenal apaapa saja atau bagian yang terdapat pada alat pengecap
3.
Mengetahui mekanisme kerja lidah
4.
Mengetahui fungsi dari alat pengecap
5.
Mengetahui gangguan-gangguan lidah pada manusia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lidah
Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut
yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Lidah manusia di lengk
api dengan tunastunas pengecap yang bisa mendeteksi zat kimia di dalam makanan dan minuman.
Indera pengecap pada lidah bekerja sama dengan indera penciuman untuk mengide
ntifikasi aroma makanan untuk di olah dalam otak sehingga manusia bisa merasaka
n perbedaan aroma makanan dan minuman yang akan di konsumsi.
Pada hakikatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan inder
a pengecap. Dalam bahasa kedokteran, lidah (dan semua yang menyangkut lidah) d
isebut Lingual. Lidah sebetulnya adalah kumpulan dari banyak otot. Dilihat dari ukur
annya, otot lidah termasuk otot yang paling kuat pada tubuh kita. Otototot ini memiliki arah yang berbedabeda, itu sebabnya lidah kita sangat fleksibel dalam bergerak ke segala arah. Lidah
sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik.
Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik meng
aitkan lidah pada bagianbagian sekitar serta melaksanakan gerakan kasar yang sangat penting pada saat m
engunyah dan menelan. . Otot intrinsic juga membuat kita mampu mengubahubah bentuk lidah (memanjang, memendek, membulat), sedangkan otot ekstrinsik li
dah membuat lidah dapat bergerak mengelilingi rongga mulut dan faring. Lidah men
gaduk-aduk makanan , menekannya pada langitlangit dan gigi, dan kemudian mendorongnya ke farinx.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk d
an keluar melalui akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigigigi bawah , sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian at
as lidah. Apabila lidah di gulungkan kebelakang , maka tampaklah permukaan bawa
hnya yang di sebut frenulum linguae , sebuah struktur ligamen halus yang mengaitka
n bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait.
Dila di julurkan, maka ujung lidah meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut,
maka ujung lidah berbentuk bulat.
2.
Bagian-bagian Lidah
Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, selsel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Selsel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada tonjolantonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Selsel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit dan asin.
Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan (yang diseb
ut apeks) dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Bagian depan lidah sangat fleksi
bel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan hurufhuruf. bagian tersebut juga membantu untuk menggerakkan makanan ke segala ara
h saat sedang mengunyah. Lidah juga mendorong makanan kembali ke permukaan
kunyah gigi sehingga gigi dapat menggilasnya. Bagian belakang lidah juga penting u
ntuk pengunyahan. Begitu makanan sudah halus dan tercampur dengan saliva (air li
ur), atau pada saat meludah, otototot belakang lidah bekerja. Otot tersebut bersamasama air liur mengangkat dan mendorong makanan memasuki esofagus, yaitu “pipa”
yang menghubungkan tenggorokan dengan perut.
Meski dapat bergerak bebas, lidah terikat ke dasar mulut. Coba lihat ke cermin dan a
ngkat lidah Anda, akan terlihat selapis tipis jaringan (yang dalam bahasa kedokteran
disebut frenulum ) yang menghubungkan lidah ke dasar mulut. Bila kita meliahat jug
a di cermin bahwa permukaan dari lidah kita tidak rata. Hal ini disebabkan karena pe
rmukaan lidah bagian depan tertutup oleh selapis tonjoltonjol yang disebut papillae. Ada 4 jenis papillae, yaitu :
1. Papillae sirkumvalata (sirkum = bulat)
ada delapan hingga dua belas buah dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lid
ah. Pappilae sirkumvalata adalah jenis pappilae yang terbesar dan masingmasing di kelilingi semacam lekukan seperti parit . pappilae ini terdudun berjejer me
mbentuk huruf V pada belakang lidah.
2. Pappilae fungiformis (fungsi = jamur)
menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.
3. Pappilae filiformis (filli = berenang)
adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ ujung u
ntuk pengecapan adalah puttingputting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding pappilae sirkumvalata
dan fungiforum. Pappilae filiform lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripa
da rasa pengecapan yang sebenarnya. Selaput lendir langitlangit dan farinx juga bermuatan putting-putting pengecap.
4. Pappilae Vallatae, sebagai pembantu memegang makanan saat terjadi proses
pengunyahan.
Papillae terbesar, ada di cekungan berbentuk V di 1/3 lidah bagian belakang. Semua
papilla tersebut memiliki kuncup pengecap, kecuali papilla vallatae yang hanya berf
ungsi untuk membantu “memegang” makanan). Selain berfungsi sebagai kuncup pe
ngecap, Manusia terlahir dengan kurang lebih 10.000 kuncup pengecap. Namun seir
ing dengan bertambahnya usia, sebagian kuncup pengecapnya mengalami atrofi /m
ati. Kuncup pengecap dapat membuat kita dapat menentukan apakah suatu makana
n berasa manis, asam, pahit atau asin. Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua mac
am sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang, pada sel pengecap terdapat silia (ram
but gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zatzat kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap
Melalui lubang-lubang pengecap (taste pores). Kuncupkuncup pengecap dapat merespon empat rasa dasar, yaitu manis, masam, asin dan
pahit. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :
1. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
2. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
3. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping
4. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang
3.
Mekanisme Kerja Lidah
Tiap kuncup pengecap tersusun dari selsel yang memiliki rambut berukuran mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambutrambut super mini ini pada saat berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesa
n ke otak, lalu otak akan menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menent
ukan rasa dari makanan yang kita makan.
Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup pengecap menjadi kurang s
ensitif. Bila kita mengemut es batu sebelum makan, dinginnya es dapat membuat ku
ncup pengecap menjadi kurang sensitif. Begitu juga kalau lidah kita terkena makana
n yang terlalu panas, dapat menyebabkan ‘tongue burning’ dan biasanya baru akan
pulih dalam 12 hari. Lidah yang kebersihannya tidak terjaga juga dapat menyebabkan kesensitifan
lidah berkurang, karena banyaknya plak yang terkumpul di permukaan lidah. Selain
itu, produksi air liur yang berkurang dan menyebabkan keadaan mulut kering (xerost
omia) juga membuat lidah tidak bekerja maksimal.
Saat kita terkena influensa, biasanya makanan apapun terasa hambar. Itu karena lid
ah tidak bekerja sendirian. Proses pengecapan rasa tidak hanya digawangi oleh lida
h tapi juga dibantu oleh hidung. Hidung membantu untuk pengecapan makanan den
gan membauinya sebelum makanan dikunyah dan ditelan. Bau yang kuat dari suatu
makanan dapat mempengaruhi kuncup pengecap.
Secara skema dapat ditulis bahwa makanan dan minuman merangsang ujung2 syar
af2 pengecap yg terdapat di papilla ( rangsang diteruskan ke otak, otak memproses
dan kita merasakan berbagai rasa pada makanan ).
Tetapi tidak seperti kelenjar saliva yang “istirahat” pada saat kita tidur sehingga prod
uksi saliva menurun, lidah tetap beraktivitas meskipun kita sedang tidur. Lidah mend
orong saliva ke tenggorokan supaya bisa ditelan. Hal ini menguntungkan, karena kal
au tidak di bantal akan terbentuk pulau-pulau besar setiap kali kita tidur.
4.
Fungsi Lidah
1. Menunjukkan kondisi tubuh
Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolism tubuh, terutam
a kesehatan tubuh manusia.
2. Warna Lidah
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan ada
nya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdap
at pada ujung lidah berarti adanya panas pd jantung, jika terdapat pada sisi kanan ki
ri menandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya a
ktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan. Biru menandakan adanya
aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah.
3. Bentuk Lidah
Tipis ,jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan
) darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hat
i tebal ,sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku ,m
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
enandakan masuk angin panjang,adanya akivitas panas pada jantung Retak,adanya
ganguan pada lambung limpa dan jantung
4. Membasahi makanan di dalam mulut
Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah
5. Mengecap atau merasakan makanan
6. Membolak-balik makanan
7. Menelan makanan
8. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata
Gangguan Pada Lidah
Luka dan benjolan : luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus
herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahapa
wal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya.
Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, sebuah be
njolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker.
Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh makan
an tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta
gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet..
Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.
Gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan men
gkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang palin
g sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada penderi
ta anemia.
Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulaupulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin
dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.
Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecahpecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
7. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terb
akar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan k
arena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
8. Burning Mouth Syndrome : (juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat sering pada
wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling sering terkena adalah lidah m
(nyeri pada lidah disebut glossodynia).
9. Sariawan
Sariawa atau canker sores atau ulkus aftosa merupakan gejala erosi pada
kulit mulut, yakni di bagian dinding dalam pipi atau lidah. Penyebab dari sariawan ini
adalah diantaranya: kekurangan vitamin C, alregi, mengkonsumsi makanan / minum
an yang terlalu panas, kekurangan asupan zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh
penurunan daya tahan tubuh. Pada dasarnya sariawan merupakan luka terbuka yan
g bisa menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran kecil dengan diameter kurang dari 1 c
m, sariawan bisa muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2 – 3 luka yang bias
anya akan sembuh dalam waktu kurleb 10 hari tanpa meninggalkan bekas. Pencega
hannya adalah dengan cara menambah asupan vitamin C.
10. Kanker Lidah
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat ka
nker primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemi
cu semakin cepatnya pertumbuhan sel kanker lidah. Keganasan kanker lidah terjadi
paling sering pada bagian tengah lateral lidah dan seringkali asimtomatik. Penyebar
an kanker ini bisa meluas melalui submukosa ke basal lidah dan menyerang garis te
ngah atau ke lateral menuju dasar mulut. Cara pencegahannya adalah dengan cara
berhenti merokok, hindari minuman beralkohol, menjaga kebersihan mulut dan peme
riksaan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi.
11.
Makroglosia (root = makro / suffix = glosya)
Mkroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah yang mungkin
merupakan bagian dari suatu sindroma yang ditemukan dalam keadaan tumbuh – k
embang seperti sindroma dowm. Pembesaran lidah ini bisa juga sebagai akibat dari
tumor (hernangioma atau limfangioma), penyakit metabolik (seperti amilodosis prime
r) atau gangguan endokrin (seperti halnya akromegali ataupun kretinisme)
12.
Mikroglosia (root = mikro / suffix = glosya)
Bila makroglosia merupak penyakit pada lidah yang berupa pembesaran lidah, maka
mikroglosia adalah kebalikannya. Mirkoglosia merupakan penyakit pada lidah yang
berupa pengecilan ukuran dan bentul lidah
13. Lidah dengan Fisura (Scrotal Tongue)
Ini merupakan dorsal dan kedua sisi lidah ditutupi oleh alur yang dangkal atau dalam
tanpa rasa nyeri; karena terdapatnya alur – alur ini maka dapat menyebabkan penu
mpukan debris di dalamnya yang kemudian bisa mengakibatkan iritasi
14. Glosoptosis (root = glo / suffix = itis)
Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang tertarik ke belak
ang. Pada bayi baru lahir atau pada anakanak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktuwaktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera ditangani dengan bena
r bisa menyebabkan kematian.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari ben
dabenda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan
macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat me
nikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yan
g depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk ra
sa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah
yang belakang untuk rasa pahit.
1. Saran
2. Melihat dari banyaknya penyakit berbahaya yang dapat menyerang lidah, maka kita
harus menjaga dan merawat kebersihan mulut terutama lidah.
3. Rutinlah memeriksakan kesehatan mulut dan lidah minimal 6 bulan sekali ke dokter.
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com/beberapa_penyakit_pada_lidah_info2254.html
http://marco-aponno.blogspot.com/2011/08/lidah-indra-pengecapan.html
http://viadentalhealthy.blogspot.com/2011/03/macam-macam-penyakit-padalidah.html
Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi. Jakarta: E
GC
Ganong, W.F, 1983, Fisiologi Kedokteran, Jakarta : CV. EGC.
Guyton, A. C., 1983, Fisiologi Kedokteran 2, Jakarta : CV. EGC.
Radiopoetro, R., 1986, Psikologi Faal 1, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM.
Download
Study collections