Uploaded by diniahleli

BAB 2 BATU GINJAL

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Batu perkemihan dapat timbul pada berbagai tingkat dari sistem
perkemihan (ginjal, ureter, kandung kemih), tetapi yang paling sering
ditemukan ada di dalam ginjal (Basuki, 2009).
Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih
akibat penutupan leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar
secara tiba-tiba akan berhenti dan menetes disertai dengan rasa nyeri (Effendi,
2010).
Vesikolitiasis adalah batu kandung kemih yang merupakan keadaan
tidak normal di kandung kemih, batu ini mengandung komponen kristal dan
matriks organik (Suyono, 2007).
Vesikolitiasis adalah batu yang ada di vesika urinaria ketika terdapat
defisiensi substansi tertentu, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam
urat meningkat atau ketika terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat
yang secara normal mencegah terjadinya kristalisasi dalam urin (Arora P. Et
al, 2006).
7
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
8
B. Anatomi Fisiologi
Anatomi kandung kemih
Gambar II.1. Anatomi Kandung Kemih
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (Syaifudin, 2011).
1. Vesika Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini
berbentuk seperti buah pir (kendi). Letaknya dibelakang simfisis pubis di
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
9
dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet. Dinding kandung kemih terdiri dari :
a. Lapisan sebelah luar (peritoneum).
b. Tunika muskularis (lapisan berotot).
c. Tunika sub mukosa.
d. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
2. Urin (Air Kemih)
a. Sifat fisis air kemih, terdiri dari:
Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan
(intake) cairan dan factor lainnya.
b. Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
c. Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan
sebagainya.
d. Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
e. Berat jenis 1,015-1,020.
f. Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari
pada diet (sayur menyebab kan reaksi alkalis dan protein memberi
reaksi asam.
Komposisi air kemih, terdiri dari:
a. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.
b. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak
dan kreatinin
c. Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
10
d. Pagmen (bilirubin dan urobilin).
e. Toksin.
f. Hormon.
C. Etiologi
Menurut (Basuki, 2009) bahwa, batu kandung kemih disebabkan
infeksi, statis urin dan periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan
perubahan metabolisme kalsium).
Faktor- faktor yang mempengaruhi menurut batu kandung kemih
(Vesikolitiasis) adalah
1. Hiperkalsiuria
Suatu peningkatan kadar kalsium dalam urin, disebabkan karena,
hiperkalsiuria idiopatik (meliputi hiperkalsiuria disebabkan masukan
tinggi natrium, kalsium dan protein), hiperparatiroidisme primer,
sarkoidosis, dan kelebihan vitamin D atau kelebihan kalsium.
2. Hipositraturia
Suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih,
khususnya sitrat, disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe I
(lengkap atau tidak lengkap), minum Asetazolamid, dan diare dan
masukan protein tinggi.
3. Hiperurikosuria
Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memacu
pembentukan batu kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.
4. Penurunan jumlah air kemih
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
11
Dikarenakan masukan cairan yang sedikit.
5. Jenis cairan yang diminum
Minuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan
jus anggur.
6. Hiperoksalouria
Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini
disebabkan oleh diet rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium
intestinal, dan penyakit usus kecil atau akibat reseksi pembedahan yang
mengganggu absorbsi garam empedu.
7. Ginjal Spongiosa Medula
Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik (tidak
dijumpai predisposisi metabolik).
8. Batu Asan Urat
Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan hiper
urikosuria (primer dan sekunder).
9. Batu Struvit
Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih dengan
organisme yang memproduksi urease.
Kandungan batu kemih kebayakan terdiri dari :
1. 75 % kalsium.
2. 15 % batu tripe/batu struvit (Magnesium Amonium Fosfat).
3. 6 % batu asam urat.
4. 1-2 % sistin (cystine).
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
12
D. Pathofisiologi
Kelainan bawaan atau cidera, keadan patologis yang disebabkan karena
infeksi, pembentukan batu disaluran kemih dan tumor, keadan tersebut sering
menyebabkan bendungan. Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran
kemih baik itu yang disebabkan karena infeksi, trauma dan tumor serta
kelainan metabolisme dapat menyebabkan penyempitan atau struktur uretra
sehingga terjadi bendungan dan statis urin. Jika sudah terjadi bendungan dan
statis urin lama kelamaan kalsium akan mengendap menjadi besar sehingga
membentuk batu (Syaifudin, 2009).
Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
kemudian dijadikan dalam beberapa teori (Muttaqin, 2012) :
1. Teori Supersaturasi
Tingkat
kejenuhan
komponen-komponen
pembentuk
batu
ginjal
mendukung terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap
menyebabkan terjadinya agregasi kristal dan kemudian menjadi batu.
2. Teori Matriks
Matriks merupakan mikroprotein yang terdiri dari 65 % protein, 10 %
hexose, 3-5 hexosamin dan 10 % air. Adanya matriks menyebabkan
penempelan kristal-kristal sehingga menjadi batu.
3. Teori Kurangnya Inhibitor
Pada individu normal kalsium dan fosfor hadir dalam jumlah yang
melampaui daya kelarutan, sehingga membutuhkan zat penghambat
pengendapan. Fosfat mukopolisakarida dan fosfat merupakan penghambat
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
13
pembentukan kristal. Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah
terjadi pengendapan.
4. Teori Epistaxy
Merupakan pembentuk batu oleh beberapa zat secara bersama-sama. Salah
satu jenis batu merupakan inti dari batu yang lain yang merupakan
pembentuk pada lapisan luarnya. Contoh ekskresi asam urat yang berlebih
dalam urin akan mendukung pembentukan batu kalsium dengan bahan urat
sebagai inti pengendapan kalsium.
5. Teori Kombinasi
Batu terbentuk karena kombinasi dari bermacam-macam teori diatas.
E. Tanda dan Gejala
Batu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan iritasi
dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria, jika terjadi
obstruksi pada leher kandung kemih menyebabkan retensi urin atau bisa
menyebabkan sepsis, kondisi ini lebih serius yang dapat mengancam
kehidupan pasien, dapat pula kita lihat tanda seperti mual muntah, gelisah,
nyeri dan perut kembung (Elizabeth, 2009).
Jika sudah terjadi komplikasi seperti seperti hidronefrosis maka
gejalanya tergantung pada penyebab penyumbatan, lokasi, dan lamanya
penyumbatan. Jika penyumbatan timbul dengan cepat (Hidronefrosis akut)
biasanya akan menyebabkan koliks ginjal (nyeri yang luar biasa di daerah
antara rusuk dan tulang punggung) pada sisi ginjal yang terkena. Jika
penyumbatan berkembang secara perlahan (Hidronefrosis kronis), biasanya
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
14
tidak menimbulkan gejala atau nyeri tumpul di daerah antara tulang rusuk dan
tulang punggung.
Selain tanda diatas, tanda hidronefrosis yang lain menurut Samsuridjal
(http://www.medicastore.com, 26 Juni 2006) adalah:
1. Hematuri.
2. Sering ditemukan infeksi disaluran kemih.
3. Demam.
4. Rasa nyeri di daerah kandung kemih dan ginjal.
5. Mual.
6. Muntah.
7. Menggigil.
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut
Muttaqin
(2012)
pemeriksaan
penunjangnya
dilakukan
di
laboratorium yang meliputi pemeriksaan:
1. Urine
a
pH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organisme
dapat berbentuk batu magnesium amonium phosphat, pH yang rendah
menyebabkan pengendapan batu asam urat.
b
Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada penderita
dengan batu, bila terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat.
c
Biakan Urin : Untuk mengetahui adanya bakteri yang berkontribusi
dalam proses pembentukan batu saluran kemih.
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
15
d
Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah
terjadi hiperekskresi.
2. Darah
a
Hb akan terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis.
b
Lekosit terjadi karena infeksi.
c
Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal.
d
Kalsium, fosfat dan asam urat.
3. Radiologis
a
Foto BNO/IVP untuk melihat posisi batu, besar batu, apakah terjadi
bendungan atau tidak.
b
Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat dilakukan, pada
keadaan ini dapat dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan
dengan antegrad pielografi tidak memberikan informasi yang
memadai.
4. USG (Ultra Sono Grafi)
Untuk mengetahui sejauh mana terjadi kerusakan pada jaringan ginjal.
5. Riwayat Keluarga
Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita batu
saluran kemih, jika ada untuk mengetahui pencegahan, pengobatan yang
telah dilakukan, cara mengambilan batu, dan analisa jenis batu.
G. Komplikasi
Komplikasi yang disebabkan dari vesikolithiasis adalah sebagai berikut
(Muttaqin, 2012) :
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
16
1. Sistem Pernafasan
Atelektasis bias terjadi jika ekspansi paru yang tidak ade kuat karena
pengaruh analgetik, anestesi, dan posisi yang dimobilisasi yang
menyebabkan ekspansi tidak maksimal. Penumpukan secret dapat
menyebab kan pnemonia, hipoksia terjadi karena tekanan oleh agens
analgetik dan anestesi serta bias terjadi emboli pulmonal.
2. Sistem Sirkulasi
Dalam system peredaran darah bias menyebabkan perdarahan karena
lepasnya jahitan atau lepasnya bekuan darah pada tempat insisi yang bias
menyebabkan syok hipovolemik. Statis vena yang terjadi karena duduk
atau imobilisasi yang terlalu lama bias terjadi trombo flebitis, statis vena
juga bisa menyebabkan trombus atau karena trauma pembuluh darah.
3. Sistem Gastrointestinal
Akibat efek anestesi dapat menyebabkan peristaltic usus menurun
sehingga bias terjadi distensi abdomen dengan tanda dan gejala
meningkatnya lingkar perut dan terdengar bunyi timpani saat diperkusi.
Mual dan muntah serta konstipasi bisa terjadi karena belum normalnya
peristaltik usus.
4. Sistem Genitourinaria
Akibat pengaruh anestesi bias menyebabkan aliran urin involunter karena
hilangnya tonus otot.
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
17
5. Sistem Integumen
Perawatan yang tidak memperhatikan kesterilan dapat menyebabkan
infeksi, buruknya fase penyembuhan luka dapat menyebabkan dehisens
luka dengan tanda dan gejala meningkatnya drainase dan penampakan
jaringan yang ada dibawahnya. Eviserasi luka/kelurnya organ dan jaringan
internal melalui insisi bias terjadi jika ada dehisens luka serta bias terjadi
pula surgical mump (parotitis).
6. Sistem Saraf
Bisa menimbulkan nyeri yang tidak dapat diatasi.
H. Penatalaksanaan
Menurut Putri, (2013)pengobatan dapat dilakukan dengan :
1. Mengatasi Simtom
Ajarkan dengan tirah baring dan cari penyebab utama dari vesikolitiasis,
berikan spasme analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin, bila terjadi
koliks ginjal dan tidak di kontra indikasikan pasang kateter.
2. Pengambilan Batu
a
Batu dapat keluar sendiri
Batu tidak diharapkan keluar dengan spontan jika ukurannya melebihi
6 mm.
b
Vesikolithotomi.
c
Pengangkatan Batu
1) Lithotripsi gelombang kejut ekstra korporeal
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
18
Prosedur non invasif yang digunakan untuk menghancurkan batu.
Litotriptor adalah alat yang digunakan untuk memecahkan batu
tersebut, tetapi alat ini hanya dapat memecahkan batu dalam batas
ukuran 3 cm ke bawah. Bila batu di atas ukuran ini dapat ditangani
dengan gelombang kejut atau sistolitotomi melalui sayatan
prannenstiel. Setelah batu itu pecah menjadi bagian yang terkecil
seperti pasir, sisa batu tersebut dikeluarkan secara spontan.
2) Metode endourologi pengangkatan batu
Bidang endourologi mengabungkan ketrampilan ahli radiologi
mengangkat batu renal tanpa pembedahan mayor. Batu diangkat
dengan forseps atau jarring, tergantung dari ukurannya. Selain itu
alat ultrasound dapat dimasukkan ke selang nefrostomi disertai
gelombang ultrasonik untuk menghancurkan batu.
3) Ureteroskopi
Ureteroskopi mencakup visualisasi dan akses ureter dengan
memasukkan alat ureteroskop melalui sistoskop. Batu dapat
dihancurkan dengan menggunakan laser, litotrips elektrohidraulik,
atau ultrasound kemudian diangkat.
d
Pencegahan (batu kalsium kronik-kalsium oksalat)
1) Menurunkan konsentrasi reaktan (kalsium dan oksalat)
2) Meningkatkan konsentrasi inhibitor pembentuk batu yaitu sitrat
(kalium sitrat 20 mEq tiap malam hari, minum jeruk nipis atau
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
19
lemon malam hari), dan bila batu tunggal dengan meningkatkan
masukan cairan dan pemeriksaan berkala pembentukan batu baru.
3) Pengaturan diet dengan meningkatkan masukan cairan, hindari
masukan soft drinks, kurangi masukan protein (sebesar 1 g/Kg BB
/hari), membatasi masukan natrium, diet rendah natrium (80-100
meq/hari), dan masukan kalsium.
4) Pemberian obat
Untuk mencegah presipitasi batu baru kalsium oksalat, disesuaikan
kelainan metabolik yang ada.
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
I. Pathways
20
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
21
J. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Kerusakan integritas jaringan
3. Resiko tinggi infeksi
4. Retensi urin
5. Resiko perdarahan
6. Gangguan mobilisasi fisik
K. Fokus Intervensi (North American Nursing Diagnosis Association , 2012).
Tabel II.1 : Fokus intervensi
No.
Dx keperawatan
1.
Nyeri akut
NOC
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan nyeri
berkurang dengan criteria
hasil :
1. Vital sign dalambatas
normal
2. Mampu mengontrol nyeri
3. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang
NIC
Pain Management:
1. kaji nyeri secara
komprehensif.
2. observasi non
verbal dari
ketidaknyamanan
3. ajarkan teknik
relaksasi nafas
dalam
4. monitor vital sign
5. anjurkan untuk
istirahat
6. kolaborasi medis
dalam pemberian
analgetik
2.
Kerusakan
Setelah dilkukan tindakan
keperawatan selama
1. anjurkan untuk
memakai pakaian
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
22
integritas kulit
diharapkan jaringan dan kulit
baik, dengan criteria hasil:
1. Tidak ada nekrosis
longgar.
2. jaga kulit agar
tetap bersih.
2. Perfusi jaringan normal
3. observasi luka
3. Menunjukan proses
4. ajarkan kepada
penyembuhan jaringan
keluarga tentang
luka dan
perawatan luka
bantu
5. mobilisasi pasien
3.
Resiko infeksi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan di harapkan
tidak ada infeksi, dengan
criteria hasil :
1. Bebas dari tanda dan gejala
infeksi
2. Jumlah leukosit dalam
batas normal
3. Mampu untuk mencegah
timbulnya infeksi
1. Observasi kondisi
luka
2. monitor tanda
dan gejala infeksi
3. dorong pasien
untuk
meningkatkan
intake nutrisi
4. batasi jumlah
pengunjung
5. kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk diit tinggi
kalori tinggi
protein
6. kolaborasi untuk
pemberian
antibiotic
4.
Retensi urine
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan di harapkan
1. Monitor
intake
dan output cairan
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
23
pengosongan kandung kemih,
2. Monitor
dengan criteria hasil:
penggunaan obat
1. penyumbatan di saluran
anti polinergik
kandung kemih
2. tekanan uretra tinggi
3. penghambatan lengkung
reflex
3. Monitor
drajar
distensi blader
4. Intruksikan
kepada
pasien
dan dan keluarga
untuk
mencatat
keluar urin
5. Sediakan privasi
untuk eliminasi
6. Stimulasi
reflek
dengan kompres
dingin
pada
abdomen
Asuhan Keperawatan Pada..., BUYUNG PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Download