Uploaded by User5114

Bismillah Rektor Cup 2019 PSH mantul Juara Perunggu

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telur merupakan salah satu bahan pakan yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat di Indonesia. Bedasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016
jumlah produksi telur ayam di Jawa Timur sebesar 445 792.69, kemudian pada
tahun 2017 jumlah produksi telur ayam meningkat menjadi 455 811.00. dan pada
tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 465 838.00. Hal tersebut juga
berkorelasi data BPS Kabupten Blitar pada tahun 2018 1.381.944 hal itu berkaitan
dengan pemberian AGP (Antibiotic Growth Promoter) yang tidak sesuai dengan
dosis oleh peternak. Semakin sering ayam diberikan antibiotik tersebut,
pertumbuhannya akan semakin cepat.
Lin et al. (2013) dalam industri perunggasan, bakteri patogen seperti
Escherichia coli, Salmonella enteritidis (keduanya Gram negatif), dan
Staphylococcus aureus (Gram positif) sering menyebabkan penyakit parah.
Industri-industri unggas di Indonesia telah menggunakan dosis subterapeutik
promotor pertumbuhan antibiotik (AGP) dalam pakan unggas untuk membunuh
bakteri dan meningkatkan efisiensi pakan unggas selama lebih dari 5 dekade.
Penggunaan Antibiotic Growth Promoter sebagai tambahan pakan akan
menurunkan aktivitas enzim bakteri baik bakteri empedu garam hidrolase (BSH).
Dengan berlakunya Permentan No. 14/2017 tentang Pelarangan penggunaan
Antibiotic Growth Promoter. Masalah Antibiotic Growth Promter tidak hanya
menyangkut dunia peternakan dan kesehatan hewan, akan tetapi telah menjadi isu
global terkait Antimikrobia Resistent yang telah terjadi pada manusia karena
dikaitkan dengan penggunaan antibiotik pada hewan yang akan menyebabkan
resistensi pada manusia.
Permentan No. 14/2017 yang berisi tentang pelarangan pemberian
Antibiotic Growth Promoter disesuaikan dengan Undang-Undang pada UU No 18
Tahun 2009, seperti pada pasal 22 ayat c menyatakan bahwa setiap orang dilarang
menggunakan pakan yang dicampur hormon tertentu dan antibiotik imbuhan
pakan. Sedangkan pada Keputusan Menteri Pertanian No 806/Kpts/TN.260/12/94
yang dibuat pada tahun 1994, belum diatur adanya pelarangan antibiotik pada
pakan. Pelarangan penggunaan obat hewan berdasarkan penggunaan dan zat aktif
terhadap ternak yang produk untuk konsumsi manusia dilakukan untuk mencegah
terjadinya residu obat hewan pada ternak berupa antibiotik imbuhan pakan yang
terdiri atas produk jadi sebagai imbuhan pakan (feed additive) dan bahan baku
yang dicampur dalam pakan, mencegah gangguan kesehatan manusia yang
mengonsumsi produk ternak karena sulit didegradasi dari tubuh hewan target
menyebabkan efek hipersensitif, karsinogenik, mutagenik dan teratogenik pada
hewan atau manusia, mencegah penggunan pengobatan alternatif bagi manusia.
Berdasarkan berita dari News/detik.com(26/1) Larangan penggunaan
Antibiootic Growth Promoter pada produksi telur yang semula 90% dari populasi,
2
turun menjadi 40% dari jumlah populasi ayam petelur di kawasan Blitar. Oleh
karena itu, antibiotik masih diperbolehkan digunakan sebagaimana obat pada
ternak namun harus sesuai dengan pengawasan karena banyaknya bahaya yang
dapat terjadi akibat residu antibiotik pada produk asal hewani.
Dalam kasus ini memiliki dua hal besar yang perlu dilakukannya
penelitian lebih lanjut maka penulis mempersembahkan sebuah penelitian yang
berjudul Dampak Pelarangan Penggunaan Antibiotik Pada Ternak Ayam dan
Konsumen Telur di Kabupaten Blitar yang diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran peternak dan konsumen akan bahaya dari cemaran antibiotik pada
produk unggas.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana respon konsumen dan peternak di Kabupaten Blitar terkait
pelarangan penggunaan Antibiotic Growth Promoter?
2. Bagaimana dampak pelarangan Antibiotic Growth Promoter bagi peternak
ayam petelur di Kabupaten Blitar?
3. Apa motif peternak yang menggunakan Antibiotic Growth Promoter di
Kabupaten Blitar?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui respon masyarakat terkait pelarangan penggunaan Antibiotic
Growth Promoter di Kabupaten Blitar.
2. Mengetahui dampak pelarangan Antibiotic Growth Promoter) bagi
peternak di Kabupaten Blitar.
3. Mengetahui motif peterak yang menggunakan AGP (Antibiotic Growth
Promoter) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
1.4. Luaran Penelitian
Luaran yang diharapkan peneliti dari dilaksanakannya penelitian ini adalah
publikasi hasil penelitian berupa jurnal maupun artikel ilmiah agar masyarakat
mengetahui dampak pelarangan penggunaan AGP (Antibiotic Growth Promoter)
bagi Peternak dan Konsumen telur ayam ras (Layer) Kabupaten Blitar, Jawa
Timur dan dapat mengimplementasikan Permentan No. 14/2017 tentang
pelarangan penggunaan Antibiotik di peternakan rakyat. Penelitian ini dapat
menjadi saran kepada pemerintah setempat agar mengkaji kembali peraturan
pelarangan penggunaan AGP (Antibiotic Growth Promoter) sebagai aditive pada
ransum ayam petelur.
1.5. Manfaat Penelitian
a) Bagi masyarakat sebagai bahan informasi ilmiah mengenai dampak
negatif pemberian Antibiotic Growth Promoter untuk pakan telur ayam
ras (Layer) bagi kesehatan.
3
b) Bagi peneliti sebagai penambah wawasan untuk menganalisa dampak
positif-negatif pemberian Antibiotic Growth Promoter yang tidak
terukur untuk pakan ayam petelur bagi kesehatan konsumen.
c) Bagi peternak sebagai sumber informasi ayam petelur mengenai
dampak positif-negatif pemberian Antibiotic Growth Promoter yang
tidak terukur terhadap produktivitas.
d) Bagi pembaca dijadikan sebagai sumber informasi mengenai pengaruh
pemberian Antibiotic Growth Promoter yang tidak terukur pada pakan
ternak ayam petelur bagi konsumen.
e) Pemerintah sebagai acuan pengawasan terhadap mutu dan keamanan
pangan asal hewan mulai dari peternakan sampai ke konsumen seperti
melakukan pengawasan penggunaan antibiotik pada hewan ternak yang
harus di lakukan di bawah pengawasan dokter hewan dan melakukan
penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran peternak dan kepedulian
masyarakat terhadap keamanan pangan asal hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
2.1 Ayam Petelur atau Layer (Galus galus domesticus)
Ayam petelur adalah ayam yang mempunyai sifat unggul dalam produksi telur
atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur
yaitu bersifat nervous atau mudah terkejut, bentuk tubuh ramping, cuping telinga
berwarna putih, produksi telur tinggi, sekitar 200 butir/ekor/tahun, efisien dalam
menggunakan ransum untuk produksi telur, dan tidak mempunyai sifat mengeram
(Lutfiana, dkk.2015).
Ayam petelur adalah salah satu ternak yang dapat memenuhi kebutuhan
protein hewani, selain daging tentunya telur yang dihasilkan dapat dikonsumsi
oleh manusia. Ayam petelur merupakan ayam betina dewasa yang dipelihara
dengan tujuan untuk diambil telurnya. Jika digambarkan dalam suatu kurva,
produksi telur ayam petelur yaitu berbentuk kurva sigmoid. Hal tersebut
disebabkan karena ada masanya dimana ayam petelur produktif dan tidak.
Menurunnya produksi telur dari ayam petelur ini banyak sekali penyebabnya,
salah satunya adalah umur produksi.
2.2 Antibiotik dan AGP (Antibotic Growth Promoter)
Dalam Permentan No.14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan menyebutkan
bahwa Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme secara alami,
semi sintetik maupun sintetik yang dalam jumlah kecil dapat menghambat atau
membunuh bakteri.
4
Antibiotik merupakan salah satu dalam hal medis yang kerap kali kita dengar.
Pemberian antibiotik terkadang diluar kendali karena minimnya pengawasan dan
pengetahuan akan penggunaan antibiotik itu sendiri. Terkadang ketika
menggunakan antibiotik dengan dosis tertentu, pasien akan cenderung tidak
“menyelesaikan” penggunaan antibiotik, namun menyudahi dengan dalih
kesehatan telah membaik. Padahal penggunaan antibiotik harus “dihabiskan”
untuk “memberantas” tuntas mikroba penyebab penyakit.
Tujuan utama penggunaan antibiotik adalah untuk melindungi unggas dari
organisme patogen, menjaga kesehatan, memacu pertumbuhan, meningkatkan
efisiensi pakan, dan miningkatkan kualitas karkas. Jenis antibiotik yang popular
digunakan dalam industri unggas adalah virginiamycin dan bambermycins, yang
dilaporkan mampu meningkatkan pertumbuhan unggas pedaging dan kalkun.
Peternak di Indonesia sudah biasa menggunakan antibiotik untuk memacu
pertumbuhan dan mengobati penyakit pada ayam. Akan tetapi, pemberian
antibiotik pada unggas secara terus menerus dapat masuk ke dalam telur, sehingga
terakumulasi dan menjadi residu.
2.3 Rantai Pasok Telur di Blitar
Rantai pasokan atau supply chain merupakan suatu konsep dimana terdapat
sistem pengaturan yang berkaitan dengan aliran produk, aliran informasi maupun
aliran keuangan. Kegiatan dalam rantai pasok ayam pedaging terdiri dari proses
pemeliharaan produk ayam oleh peternak, yang awalnya berupa bibit ayam
berumur satu hari atau disebut sebagai Day Old Chick (DOC), kemudian diolah
menjadi daging ayam yang siap untuk dipasarkan dari peternak hingga ke
konsumen, sehingga dapat dikatakan alat produksi industri perunggasan adalah
peternakan (Purwaningasih, dkk.2016).
Struktur SCM (Supply Chain Marketing) pada komoditas telur ayam ras
melibatkan banyak pelaku, terutama melibatkan perusahaan perusahaan besar
industri peternakan baik nasional maupun multinasional (pembibitan, pakan
ternak, farmasi, budi daya, serta distribusi dan pemasaran hasil) dengan jaringan
pasar yang demikian luas. Untuk menunjang kelancaran pasokan telur ayam itu
sendiri maka perencanaan transportasi supply chain telur ayam ras sangat perlu
diperhatikan apakah sudah efektif dan efisien. Mengingat karakteristik dari telur
ayam yang mudah rusak dan pecah, ditambah lagi jika muatan terlalu banyak dan
kendaraan yang membawa telur ayam tersebut melewati jalanan yang rusak bisa
menyebabkan telur ayam mengalami kerusakan sebelum sampai pada pengecer di
pasar (Saroinsong dan Palandeng. 2016).
Purwaningasih,dkk. (2016) menyatakan bahwa ada industri perunggasan harus
diperhatikan proses rantai pasoknya, sehingga tidak hanya terfokus pada kegiatan
produksi saja. Karena pada dasarnya, aktivitas lain dalam rantai pasok ayam juga
dapat menciptakan nilai tambah yang menguntungkan bagi masing - masing pihak
dalam mata rantai produksi dan distribusi produk dari peternak hingga ke
5
konsumen akhir. Nilai keuntungan tersebut diperoleh dari nilai tambah yang
diberikan pada produk ayam seiring dengan perpindahan produk dari mata rantai
yang satu hingga mata rantai yang terakhir.
2.4 Permentan No. 14/2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan
Dasar dari pembuatan Peraturan Menteri Pertanian tentang klasifikasi obat
hewan No 14 Tahun 2017 adalah bahwa Surat Keputusan Menteri Pertanian No
806/Kpts/TN.260/12/94 tentang klasifikasi obat hewan yang dibuat pada tahun
1994 dalam pelaksanaannya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang obat hewan. Serta berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 ayat (5), Pasal 49
ayat (2) dan Pasal 51 ayat (4) Undang-Undang No 18 Tahun 2009 sebagaimana
telah diubah dengan ke dalam Undang-Undang No 41 Tahun 2014 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pertanian tentang Klasifikasi Obat Hewan.
Maksud dari Surat Keputusan Menteri yang sudah tidak sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang obat hewan karena
terdapat perbedaan pada peraturan menteri yang harus disesuaikan dengan
Undang-Undang pada UU No 18 Tahun 2009, seperti pada pasal 22 ayat c yang
secara tegas menyatakan bahwa setiap orang dilarang menggunakan pakan yang
dicampur hormon tertentu dan/atau antibiotik imbuhan pakan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Blitar yang terletak 52 Km
dari Kota Malang kearah Kabupaten Tulungagung. Lokasi penelitian ini dipilih
secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Blitar
merupakan salah satu sentra penghasil telur di Provinsi Jawa Timur dengan
produksi telur diatas rata-rata. Kegiatan penelitian ini di lakukan selama 4 bulan,
dengan rincian kegiatan terlampir.
3.2 Tahapan Penelitian
Tabel 1. Tahapan Penelitian
Tahapan Penelitian
Indikator Capaian
1. Studi Pendahuluan
Mendapatkan data awal
tentang penggunaan AGP di peternakan
rakyat,
jumlah
populasi
ayam
petelur,peta lokasi, tingkat pengetahuan
masyarakat terkait AGP,dan respon
masyarakat
terhadap
pelarangan
Luaran
Dokumentasi
data
awal
Penggunaan AGP , jumlah
populasi
ayam
petelur,peta
lokasi,
tingkat
pengetahuan
masyarakat terkait AGP, dan
respon masyarakat terhadap
6
penggunaan AGP
2. Persiapan Penelitian
Tersusunnya instrumen
pedoman wawancara (pertanyaanpertanyaan) dan pedoman observasi
3. Wawancara
Dapat mengeksplorasi lebih mendalam
Mendalam
asal muasal (penyebab) peternak masih
danobservasipartisip meng-gunakan
AGP,penerapan
atif
pendidikan kepada masyarakat terkait
bahaya
penggunaan
AGP
bagi
kesehatan
dan
upaya
untuk
mengedukasi pembuatan antibiotik
alami.
4. Analisis Data
Dapat mengelompokkan
atau mengkategorikan berbagai sebab
yang memicu sebagian masyarakat
masih meng-gunakan AGP sebagai
bahan aditif pakan ayam petelur
ditinjau dari respon pro dan kontra
pemberlakuan peraturan pelarangan
penggunaan AGP untuk bahan aditif
ransum.
pelarangan penggunaan AGP.
Instrumen pedoman wawancara
dan pedoman observasi
Data (penyebab) peternak masih
menggunakan
AGP,penerapan
pendidikan kepada masyarakat
terkait bahaya penggunaan AGP
bagi kesehatan dan upaya untuk
mengedukasi
pembuatan
antibiotik alami.
Data kategori berbagai sebab
yang
memicu
sebagian
masyarakat masih menggunakan
AGP sebagai bahan aditif pakan
ayam petelur ditinjau dari respon
pro dan kontra pemberlakuan
peraturan pelarangan penggunaan
AGP untuk bahan aditif ransum.
3.3 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha membangun realitas dan
memahami makna yang tersirat dalam sebuah fenomena maupun teks dengan
memperhatikan proses peristiwa serta otentitasnya, jadi peneliti merupakan
instrumen kunci dalam mendeskripsikan perilaku atau kebudayaan yang ada
dalam masyarakat (Somantri, 2005). Penelitian kualitatif merupakan bentuk
penelitian dengan cara mengumpulkan informasi berupa data dalam bentuk katakata dan gambar.
3.4 Variabel Penelitian
Penentuan variabel dalam penelitian ini berdasarkan literature yang
sesuaidengan rumusan masalah yang diangkat dalam proposal ini. Adapun
variabel yangakan digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
Tabel 2. Variabel Penelitian
No.
Rumusan Masalah
Variabel
1.
Bagaimana respon masyarakat terkait Dampak positif dan negatif
7
2.
3.
pelarangan penggunaan Antibiotic Growth
Promoter di Kabupaten Blitar?
Bagaimana dampak pelarangan Antibiotic
Growth Promoter bagi peternak ayam
petelur di kabupaten Blitar?
Apa motif peternak yang menggunakan
Antibiotic Growth Promoter di Kabupaten
Blitar?
penggunaan AGP pada pakan
Layer.
Produktivitas Layer.
Harga telur pasca pelarangan
AGP.
Keuntungan pasca penggunaan
AGP.
Kerugian pasca pelarangan AGP.
3.5 Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini menggunakan sampel bertujuan (purposive
sampling), yang mana peneliti memilih informan kunci sebagai sumber data
dalam melakukan wawancara yang mendalam (indepth interview). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability
sampling atau tidak semua yang menjadi populasi dijadikan informan. Populasi
dalam penelitian peternak dan konsumen telur ayam, materi-materi, maupun
dokumentasi yang berkaitan dengan penggunaan AGP yang masih marak
dikalangan peternak ayam petelur. Informan terdiri dari tokoh masyarakat,
peternak, pembeli, penjual, pengepul, dinas peternakan dan penyuluh dinas
peternakan yang berada di sekitar Kabupaten Blitar, para aparatur Dinas
peternakan Kabupaten Blitar.
Sampel yang dipilih untuk menjadi informan penelitian ini ialah
masyarakatyang masih mengkonsumsi telur dan peternak yang masih
menggunakan AGP dalam ransum pakannya yang berada di sekitar Kabupaten
Blitar. Pemilihan informan berdasarkan atas tingkat pengetahuannya terhadap
pemberlakuan permentan No14/2017 tentang pelarangan penggunaan antibiotik
dalam pakan ternak.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode dan pendekatan penelitian kualitatif, maka dalam
teknik pengumpulan data menggunakan catatan etnografi. Etnografi merupakan
pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan dari sudut pandang masyarakat
yang diteliti (Spreadly, 2006). Sehingga dapat diperoleh suatu pengertian yang
benar-benar dipahami masyarakat, karena masyarakat itu sendiri yang
memaparkan atau dapat dikatakan akan memperoleh suatu emik dari pada etik
dalam masyarakat. Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam mengumpulkan data
lapangan perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu:
3.6.1 Observasi
Observasi yang dilakukan dapat berupa observasi partisipasi maupun
observasi biasa. Observasi partisipasi diartikan sebagai penyidikan sistematis
yang melibatkan kemampuan panca indera manusia. Pengamatan dapat
dilakukanpada saat terjadi aktivitas budaya atau wawancara secara mendalam
(Endarswara, 2003). Pada teknik ini akan dilakukan pengamatan serta pencatatan
8
aktivitas apa saja serta respon subjek penelitian terhadap wawancara yang
dilakukan. Dalam membantu proses pengumpulan data, maka diperlukan alat
seperti buku, kamera dan perekam.
3.6.2 Wancarara Mendalam
Wawancara mendalam merupakan bagian dari cara mendapatkan data
dariinforman untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan interaksi secara
bertatap muka, baik dengan menggunakan panduan wawancara ataupun tanpa
panduan wawancara dengan cara melibatkan diri dalam kehidupan informan.
3.7 Analisis dan Pengolahan Data
Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data, ialah sebagai berikut:
a. Pengumpulan data: Diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang
kemudian dicatat pada fieldnote. Data terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer dari penelitian lapang, sedangkan data sekunder
didapatkan melalui studi pustaka.
b. Reduksi data: Data yang diperoleh direduksi sesuai tema yang penulis teliti,
agar memudahkan penulis dalam mengelompokkan data.
c. Display data: Diperlukan untuk memperoleh sekumpulan informasi tersusun
yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
d. Penafsiran Data: Memaknai temuan penelitian dan dikorelasikan dengan studi
pustaka (Idrus, 2009).
e. Verifikasi merupakan tahap akhir, pada tahap ini peneliti menganalis,
memperdalam, dan mempertajam dari analisis sebelumnya
Kesimpulan yang dapat mendeskripsikan internal factor analysis system dan
eksternal factor analysis yang akan diolah menjadi analisis SWOT mengenai
strategi alternatif untuk pemberlakuan kebijakan AGP.
3.8 Daftar Istilah
AGP(Antibiotic Growth Promoter) :
Feed Additive :
Antibiotik :
ialah
antibiotik
yang
sering
digunakan sebagai pakan ayam
petelur
Sediaan yang mengandung bahan
Obat Hewan yang diolah menjadi
Imbuhan Pakan dalam dosis dan
penggunaannya
harus
bermutu,
aman, dan berkhasiat.
zat
yang
dihasilkan
oleh
mikroorganisme secara alami, semi
sintetik maupun sintetik yang dalam
9
jumlah kecil dapat menghambat atau
membunuh bakteri.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rincian Justifikasi Anggaran
Tabel 3. Rincian Justifikasi Anggaran
No.
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan Penunjang
2.300.000,00,-
2.
Bahan Habis Pakai
2.619.000,00,-
3.
Transportasi
1.850.000,00,-
4.
Lain – lain
600.000,00,-
JUMLAH
Rp7.369.000,00,-
4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No.
Jenis Kegiatan
PJ
1
2
3
4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Persiapan awal
Pembuatan Proposal
Pembuatan Rencana Survei
Survei Awal
Perizinan Lokasi
Penyusunan
Instrumen
Penelitian
Penentuan Informan
Observasi Lapangan
Wawancara
Penggalian
Data
yang
Mendukung
Evaluasi Hasil Data
Analisi Data
Pembuatan Laporan
Keterangan:
Warna Kode
ALL
KL
ALL
IB
KL
ALL
KL
IB
IB
ALL
DH
DH
DH
KL
IB
Arti
Semua Peneliti
Kemal
10
IB
Ibnu
DH
Deha
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, S. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Idrus, M. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : PT. Gelora Aksara
Pratama.
Lin J, Hunkapiller AA, Layton AC, Chang YJ, Robbins KR. 2013. Response of
intestinal microbiota to antibiotic growth promoters in chickens.
Foodborne Pathog Dis. 10:331–337.
Lutfiana, K., Kurtini, T., Hartono, M. 2015. Pengaruh Pemberian Probiotik Dari
Mikroba Lokal Terhadap Gambaran Darah Ayam Petelur. Jurnal Ilmiah
Peternakan Terpadu. 3(3): 151-156.
Purwaningsih, R., Arief, M., Rahmawati, D. 2016. Analisis Rantai Pasok dan
Distribusi Ayam Pedaging. Seminar Nasional Teknik Industri Universitas
Gadjah Mada. 1(1): 176-183.
Saroinsong, Y., Palandeng, I.D. 2016. Analisis Transportasi Dalam Rantai Pasok
Telur Ayam Ras Pada Pasar Pinasungkulan Karombasan Manado. Jurnal
EMBA. 4(3): 90-100.
Somantri,M. 2005. Memahami Metode Kualitatif. Jurnal Sosial Humaniora. 1(1):
57-65.
Spradley, James. P. 2006. Metode Etnografi, Terjmh: Elizament, M.Z., dari The
Etnografi Interview), edisi II. Yogyakarta: Tiara Wacana.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A.
Identitas Diri
1 Nama Lengkap
Kemal Pasya Nugraha
2 Jenis Kelamin
Laki-laki
3 Program Studi
Peternakan
4 NIM
185050101111078
5 Tempat dan Tanggal Lahir
Tegal, 17 Oktober 2000
6 E-mail
[email protected]
7 Nomer Telepon / HP
081274379912
B.
Riwayat Pendidikan
Nama
Institusi
Jurusan
Tahun
Masuk-Lulus
C.
Sekolah Dasar
Sekolah Menengah
Pertama
Sekolah Menengah
Atas
Negeri Kukupu 1
Swasta Perintis 1
Swasta YP Unila
2006-2012
2012-2015
Ipa
2015-2018
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel
Waktu dan
Seminar
Ilmiah
Tempat
1.
D.
Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1.
Juara Presentasi Pekan Ilmiah
Fakultas
2018
Mahasiswa Baru Fakultas
Peternakan
Peternakan
Universitas
Brawijaya
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Malang, 13 Maret 2019
Ketua Pelaksana,
(Kemal Pasya Nugraha)
NIM. 185050101111078
12
Biodata Anggota Pelaksana 1
A.
Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomer Telepon/HP
B.
Riwayat Pendidikan
Ibnu Mulyo Kuncoro
Laki-laki
Peternakan
185050101111075
Sragen, 12 Oktober 1999
[email protected]
081450265996
Sekolah
Sekolah Menengah
Dasar
Pertama
Nama Institusi
Negeri 1
Negeri 1 Abung
Candimas
Selatan
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
2006-2012
2012-2015
C.
Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
1
D.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel
Waktu dan
Seminar
Ilmiah
Tempat
Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
1.
Festival Seni (HUT Kab.
Lampung Utara ke- 67
Harapan 1 Evaluasi Pertolongan
Pertama PMR Tingkat Wira
Juara Presentasi Pekan Ilmiah
Mahasiswa Baru Fakultas
Peternakan
2.
Sekolah
Menengah Atas
Negeri 3
Kotabumi
Ipa
2015-2018
Institusi Pemberi
Penghargaan
Kabupaten
Tahun
2013
KSR Universitas
2016
Lampung
3.
Fakultas
2018
Peternakan
Universitas
Brawijaya
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah.
Malang, 12 Maret 2019
Anggota Pelaksana 1
(Ibnu Mulyo Kuncoro)
NIM. 185050101111075
13
Biodata Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomer Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Deha A Fidiah Fitri
Perempuan
Peternakan
185050101111067
Jambi, 27 Desember 2000
[email protected]
0822819265
Sekolah
Sekolah Menengah
Dasar
Pertama
Nama Institusi
Negeri
Swasta Islam Al151/IV
Falah
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
2006-2012
2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Sekolah
Menengah Atas
Swasta Islam
Al-Falah
Ipa
2015-2018
No.
Nama Pertemuan Ilmiah /
Judul Artikel
Waktu dan
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1.
Juara Presentasi Pekan Ilmiah
Fakultas
2018
Mahasiswa Baru Fakultas
Peternakan
Peternakan
Universitas
Brawijaya
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah
Malang, 12 Maret 2019
Anggota Pelaksana 2
(Deha A Fidiah Fitri)
NIM. 185050101111067
14
Biodata Dosen Pembimbing
A.
Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar)
: Dr. Ir. Umi Wisapti Ningsih, MS.
2. Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
3. Jabatan Struktural
:-
4. NIP
: 195610150 198103 2 001
5. NIDN
: 0015105606
6. Tempat dan Tanggal Lahir
: Klaten, 15-10-1956
7. Alamat Rumah
: Jln. Andromeda 4, Malang
8. No. Telp/HP
: 0341 554202/ 08125223780
9. Alamat Kantor
: Jln. Veteran, Malang
10. No.Telp/Fax
: 0341 553513/ 0341 584727
11. Alamat Email
: [email protected]
12. Mata Kuliah yang diampu
: Ilmu Ekonomi Peternakan
B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama
Perguruan Universitas
Tinggi
Gadjah Mada
Bidang Ilmu
Peternakan
S2
Universitas
Gadjah Mada
Ekonomi
Pertanian
1982-1985
Tahun Masuk dan 1974-1979
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama pertemuan
seminar
1
Seminar Nasional
ilmiah
S3
Universitas
Brawijaya
Agribisnis
Peternakan
2012-1015
/ Judul artikel Ilmiah
Analisis
pemasaran
usaha
ternak
sapi
potong melalui analisis
margin, transmisi harga,
marketing
structure,
marketing counduct dan
marketing performance.
Waktu dan tempat
Fakultas
peternakan
Brawijaya
Malang. 2016.
,
15
D. Pengalaman Penulisan Artikel dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah
Volume
Nama Jurnal
1
Rentabilitas usaha ternak sapi potong di desa Wonorejo
Kabupaten Malang
2010
Journal of
Tropical
Animal
Production
2
Reproductive performance and success of artificial
insiminationin Indonesian crossbreed goats in research versus
small holder farm
2014
American
Eurasian
Journal of
sustainable
Agriculture
3
ANALYSIS OF TECHNICAL, ALLOCATIVE AND
ECONOMICAL EFFICIENCY IN SMALL BEEF CATTLE
FARMING (A Case Study in Tumpang Sub-district, Malang
Regency)
4
Broiler Patrtnership Schene Advantages need Minimising
itsProduction and Marketing risk at Mojokerto Indonesia
2016
2018
International
Journal
of
Economics
Research.
Journal
advaned
Agricultural
Technologies.
E. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat 5 Tahun Terakhir
No
Tahun
1.
2011
2.
2012
3
2010
4
2018
5.
2018
JudulPenelitian
(Ketua/Anggota)
IbIKKProduk semen beku
kambing Boer Unggul
IbIKKProduk semen beku
kambing Boer Unggul
Pendidikan ketrampilan
diversifikasi produk olahan
buah Tamarillo di desa
Sumber Brantas Kota Batu
Memotivasi gemar makan
telur pada anak-anak di
Yayasan Yatim Piatu Al
Kahfi,Malang.
Pendidikan Ketrampilan
membuat olahan Dendeng
Kelinci di Desa Pagelaran
Kabupaten Malang.
Sumber Dana
Jumlah (Rp)
Dikti
90.000.000
Dikti
90.000.000
Kemendiknas
20.000.000
Mandiri
-1.500.000
Kabupaten
Malang
2.000.000
16
(anggota)
6
2017
Ice cream Nitrogen.
Dikti
150.000.000
(anggota)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah
Malang, 12 Maret 2019
Dosen Pembimbing,
(Dr. Ir. Umi Wisapti Ningsih, MS.)
NIDN. 0015105606
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
A. Peralatan Penunjang
No.
Material
1.
2.
Sewa Kamera DSLR
Sewa Handy Cam
Justifikasi
Pemakaian
Dokumentasi
Dokumentasi
Kuantitas
1 Buah x 5 Bulan
1 Buah x 5 Bulan
Harga Satuan
Jumlah
(Rp.)
(Rp.)
300.000 1.500.000
160.000
800.000
SUB TOTAL 2.300.000
B. Bahan Habis Pakai
No.
Material
1.
Print
Pengajuan Proposal
Proposal
Jilid Proposal Pengajuan Proposal
Fotokopi
Penelitian
5 Buah
Surat Pernyataan
Peminjaman Buku
6.
Materai
Studi
Literatur
Kertas A4
7.
8.
9.
10.
Bolpoin
Paper Clip
Pensil
CD RW
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Penghapus
Penghapus
Tinta
Perekat Pita
Spidol
Proposal
Laporan
Laporan
Konsumsi
19.
20.
Loose Leaf
Name Tag
21.
22.
23.
2.
3.
4.
5.
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
5 Buah
1000 Lembar
Harga Satuan
Jumlah (Rp.)
(Rp.)
30.000
150.000
4.000
300
20.000
300.000
3 Buah
-
6.000
50.000
18.000
50.000
Print Hasil Penelitian
1 Rim
55.000
55.000
Mencatat Data
Menjepit Berkas
Mencatat Data
Laporan Hasil
Penelitian
Menghapus
Menghapus
10 Buah
1 Pak
10 Buah
5 Buah
5.000
10.000
3.000
7.000
50.000
10.000
30.000
35.000
3 Buah
3 Buah
3.000
4.000
9.000
12.000
Pemberkasan
Menulis Berkas
Pengandaan
Progress
Hasil Penelitian
Makan dan Minum
5.000
3.000
30.000
30.000
30.000
25.000
30.000
18.000
150.000
150.000
150.000
1.125.000
Mencatat
Tanda Pengenal
6 Rol
6 Buah
5 Rangkap
5 Rangkap
5 Rangkap
3kali x 3
Orang x 5
Bulan
4 pak
3 Buah
5.000
5.000
20.000
15.000
Map
Membawa Berkas
3 Buah
3.000
9.000
Papan Dada
Souvenir
Alas Menulis
Partisipan Penelitian
3 Buah
6 Buah
15.000
30.000
SUB TOTAL
45.000
180.000
2.619.000
18
C. Perjalanan
No. Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
1.
Ke Lokasi Penelitian
2x3 Orang
Seluruh kegiatan
penelitian
-
2.
Tiket
Perjalanan
(PP)
Akomodasi
Harga Satuan Jumlah (Rp.)
(Rp.)
100.000
600.000
1.250.000
1.250.000
SUB TOTAL
1.850.000
D. Lain – lain
No.
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
1.
Publikasi
Artikel Ilmiah
Luaran
2 kali
Harga Satuan Jumlah (Rp.)
(Rp.)
300.000
600.000
SUB TOTAL
600.000
TOTAL KESELURUHAN
7.369.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Kemal Pasya Nugraha
Ketua Pelaksana
Deha A. Fidiah Fitri
Ibnu Mulyo Kuncoro
Divisi Dokumentasi Kegiatan
dan Analisa Masyarakat
Divisi Administrasi dan
Keuangan
20
No.
Nama / NIM
Program
Studi
Bidang Ilmu
1.
Kemal Pasya Nugraha
185050101111078
Peternakan
Ilmu
Peternakan
2.
Ibnu Mulyo Kuncoro
185050101111075
Peternakan
Ilmu
Peternakan
3.
Deha A. Fidiah Fitri
185050101111067
Peternakan
Ilmu
Peternakan
Alokasi
Waktu
Uraian Tugas
(Jam/Minggu)
72 jam /
Ketua
Minggu
Pelaksana,
Penulisan
Draf Paten
72 jam/
Divisi
Minggu
Administrasi
dan
Keuangan
72 jam/
Divisi
Minggu
Dokumentasi
Kegiatan,dan
Analisa
Masyarakat
21
Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Kuisioner
No.
1
Nama
Mr. A
Posisi Informan
Tokoh Masyarakat
Data yang diperoleh
Bagaimana respon masyarakat
tentang Antibiotic Growth
Promoter?
Berapa jumlah peternak ayam
petelur?
2
Mr. B
Peternak
Bagaimana keadaan ekonomi
dari peternak ayam petelur?
Dapatkah anda menjelaskan
apa itu Antibiotic Growth
Promoter?
Berapa persen penggunaan
AGP dalam ransum?
Berapa jumlah telur yang
dihasilkan perhari? (sebelum
AGP dilarang)
3
Mr. C
Penjual
Berapa jumlah telur yang
dihasilkan perhari? (setelah
Pelarangan AGP)
Berapa jumlah penjualan telur
dalam 1 bulan?
Berapa jumlah penjualan telur
dalam 3 bulan?
Berapa jumlah penjualan telur
dalam 6 bulan?
4
Mr. D
Pembeli
5
Mr. E
Pengepul
Pada
waktu
tertentukah
intensitas
pembelian
telur
mengalami kenaikan?
Berapa jumlah pembelian telur
dalam perhari?
Berapa jumlah penjualan telur
dalam waktu 3 bulan?
Berapa jumlah pembelian telur
dalam 3 bulan?
Berapa butir telur yang datang
setiap satu kali masa pembelian
22
dari peternak?
6
Mr. F
Penyuluh Dinas
Peternakan
Berapa jumlah peternak ayam
petelur?
Bagaimana
regulasi
penggunaan Antibiotic Growth
Promoter dalam ransum Layer?
Berapa luas lahan peternakan
ayam petelur di Kabupaten
Blitar?
Bagaimana
keadaan
pertumbuhan
produktivitas
telur ayam di Kabupaten Blitar?
(setelah pelarangan AGP)
23
Download