BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laundry merupakan sebuah usaha yang bergerak dibidang pencucian pakaian. Pada saat ini usaha laundry sangat berkembang pesat diberbagai kota-kota besar maupun kecil. Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan usaha laundry ini menjadi sangat pesat akhir-akhir ini, diantaranya banyaknya keluarga yang tidak punya banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah masing-masing. Berkembangnya bisnis laundry sekarang membuat persaingan di sektor ini menjadi ketat, agar usaha ini tidak sepi dari pelanggan maka penyedia jasa laundry harus menyediakan layanan yang menarik dan memudahkan pelanggan. Salah satunya adalah menyediakan jasa antar jemput pakaian. Menyediakan jasa antar jemput pakaian laundry tidak mudah, dikarenakan kurir belum tentu mengetahui rute yang dituju dan terkadang konsumen kerap memberikan detail alamat yang kurang jelas, sehingga dapat menyebabkan melebarnya rute yang dilalui. Oleh sebab itu, terjadi pemborosan waktu dan bahan bakar sehingga menyebabkan pengeluaran transportasi yang lebih besar. Untuk menghindari hal tersebut maka dibutuhkan aplikasi yang dapat memberikan informasi alamat yang jelas dan dapat membantu pelanggan dalam hal memberikan 1 informasi alamat yang detail. Sehingga kurir tidak akan kerepotan mencari alamat yang kurang jelas dari pelanggan. Menurut Hendrayudi (2009) Aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Manfaat aplikasi dalam penjualan barang atau jasa adalah aplikasi dapat memudahkan segala pekerjaan yang terjadi dalam proses bisnis. Contohnya menghitung besarnya keuntungan yang didapat, apabila keuntungan dihitung secara manual maka akan memerlukan waktu yang lama, hal ini menjadikan aplikasi memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas proses bisnis perusahaan atau badan usaha. Maka dari itu jika tidak ditunjang dengan aplikasi maka tidak menutup kemungkinan penjualan tidak berlangsung secara maksimal. Aplikasi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu aplikasi berbasis mobile, desktop dan website, aplikasi berbasis mobile merupakan aplikasi yang hanya dapat diakses oleh pengguna mobile / smartphone, sedangkan aplikasi berbasis desktop merupakan aplikasi yang hanya dapat diakses oleh pengguna laptop dan komputer, namun beda halnya dengan aplikasi berbasis website, aplikasi ini dapat diakses oleh pengguna mobile, laptop dan komputer dengan menggunakan web browser yang terkoneksi dengan internet, selain itu aplikasi berbasis website dapat menghasilkan informasi secara cepat, sehingga aplikasi berbasis website sekarang menjadi sarana bisnis yang menjanjikan, karena dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen melalui banyak platform. Hal ini diperkuat oleh jurnal Enjelina dan Insannudin (2016). 2 Menurut Enjelina dan Insannudin (2016) didalam jurnalnya yang berjudul Perancangan Aplikasi Berbasis Website Interaktif Haloapp Berbasis Android dan iOS, bahwa keunggulan aplikasi berbasis website adalah aplikasi tersebut ringan dan dapat diakses dengan cepat melalui browser dan koneksi internet atau internet ke server, hal ini berarti bahwa pengguna dapat mengakses data atau informasi apapun melalui laptop, smartphone bahkan komputer PC dirumah dengan hanya menggunakan web browser, tidak seperti aplikasi-aplikasi desktop dan mobile dimana pengguna harus menginstal perangkat lunak atau aplikasi yang diperlukan hanya untuk mengakses data/informasi. Aplikasi berbasis website dapat diterapkan pada Asaka Laundry, Asaka Laundry merupakan bisnis yang bergerak dibidang jasa pencucian pakaian, Asaka Laundry memberikan layanan kepada pelangganya, yakni berupa layanan antar jemput pakaian untuk menarik dan memenuhi permintaan seluruh pelanggan. Dalam pelaksanaannya masih melalui telephone, terdapat kendala yang dihadapi Asaka Laundry, yaitu lokasi yang diberikan konsumen tidak akurat sehingga kurir kesulitan mencari rute dalam proses antar jemput, maka dapat menyebabkan melebarnya rute yang dilalui, sehingga terjadi pemborosan waktu dan bahan bakar. Selain itu, permasalah terjadi dalam proses pengolahan data pada Asaka Laundry masih menggunakan proses manual, mulai dari pengolahan data transaksi laundry sampai pembuatan laporan transaksi laundry semuanya masih dicatat secara manual didalam sebuah buku yang memungkinkan terjadi nya kesalahan (human error). Contohnya seperti pihak laundry lupa kapan suatu pakaian laundry harus selesai, 3 dan dari segi pelanggan saat melaundry pakaian, pihak laundry hanya memberikan sebuah struk ke pihak pelanggan dan jika struk tersebut hilang pihak laundry akan kesulitan mencari pakaiannya. Bedasarkan masalah yang terjadi di Asaka Laundry, penggunaan aplikasi berbasis website dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen, manfaat aplikasi berbasis website terhadap tingkat pelayanaan yaitu dapat meminimalisir human error yang akan terjadi pada saat pelayanan kepada konsumen seperti pada saat pencatatan pemesanan laundry, selain itu waktu pemesanan yang tertera pada catatan pemesanan tersusun sesuai waktu pemesanan sehingga dapat memudahkan pihak asaka laundry untuk memproritaskan pelayanan kepada yang telah memesan duluan, hal ini membuat alur pelayanan kepada pembeli lebih terstruktur dan efisien. Selain itu pelanggan dalam mengisi data alamat dapat menggunakan google maps api, sehingga pihak laundry akan mendapatkan detail alamat pemesan secara akurat dan juga pelanggan dapat melihat record transaksi apa saja yang pelanggan tersebut telah lakukan di Asaka Laundry, sehingga pelanggan tidak perlu repot-repot menyimpan struk laundry dan juga mempermudah konsumen mengetahui pengumuman jika ada promo atau diskon. Serta untuk Asaka Laundry dapat mempermudah dalam mengolah data transaksi dan juga sebagai media promosi. 4 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan sebuah rumusan masalah dalam permasalahan ini, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana cara menghasilkan aplikasi pemesanan berbasis website? 2. Bagaimana cara menghasilkan aplikasi berbasis website yang pelanggan dapat memberi alamat yang lengkap? 3. Bagaimana cara menghasilkan informasi kapan suatu laundryan akan selesai? 4. Bagaimana cara menghasilkan informasi data transaksi dari pelanggan? 5. Bagaimana cara menghasilkan informasi peta? 1.3 Batasan Masalah Dalam perancangan aplikasi pemesanan berbasis website ini diperlukan sebuah batasan masalah, agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan masalah dalam permasalahan ini adalah sebagai berikut : 1. Pada aplikasi ini hanya focus pada pengolahan data laundry yang di pesan melalui website. 2. Pada aplikasi ini tidak terdapat fitur untuk perhitungan laba rugi. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Tugas kerja praktek ini membahas perancangan aplikasi pemesanan berbasis website pada asaka laundry. Aplikasi website ini dibangun dengan text editor Sublime Text versi 3.1.1 dan menggunakan web server XAMPP versi 7.3.2 5 yang terdiri dari Apache 2.4, PHP 7.2 dan MySQL 5.7. Aplikasi website ini juga didukung bahasa pemrograman web lainya seperti HTML (Hyper Text Markup Language), CSS (Cascading Style Sheets) dan JavaScript. Aplikasi website ini juga menggunakan framework bahasa pemrograman javascript yaitu jQuery 2.2.4 dan juga Aplikasi website ini menggunakan webservice dari Google yaitu Google Maps Api. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu aplikasi pemesanan berbasis webite pada Asaka Laundry, agar pada saat pemesanan layanan tidak perlu lagi melakukan melalui telepon dan mengurangi resiko kesalahan yang sering terjadi, dengan ada nya aplikasi ini di harapkan mempermudah untuk melakukan pengolahan data laundry dan juga proses pemesanan laundry. 1.5.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi Asaka Laundry 1. Memberikan kemudahan saat melakukan pelayanan pemesanan laundry. 2. Memberikan kemudahan dalam mendata pakaian yang masuk dan keluar. 3. Memberikan efektifitas kerja bagi usaha jasa laundry. 4. Memberikan sarana bisnis informasi 6 b. Bagi Mahasiswa Memberikan masukan pelajaran tentang bagaimana merancang sebuah aplikasi berbasis web yang menggunakan web service Google Maps Api dan juga mengolah data dengan menggunakan bahasa pemrograman Teknologi Web, dan juga mendapatkan banyak informasi mengenai pelayanan jasa laundry. 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif.. Metode kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci. 1.6.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam pembuatan laporan kerja praktek ini adalah dengan menggunakan metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder : a. Metode Pengumpulan Data Primer Metode pengumpulan data primer penulis menggunakan metode observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian, sehingga penulis dapat memperoleh data yang akurat. Sedangkan metode wawancara 7 adalah metode pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab secara langsung dengan orang – orang yang terkait dengan objek atau masalah yang diteliti. b. Metode Pengumpulan Data Sekunder Dalam metode pengumpulan data sekunder penulis menggunakan studi dokumentasi untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penlitian ini. Metode studi dokumentasi merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan dan mempelajari sumber data dari buku–buku, situs–situs internet dan penelitian–penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topic penelitian yang di bahas. 1.6.3 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Observasi Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung terhadap obyek penelitian guna mendapatkan fakta pada lokasi penelitian. Dalam lokasi penelitian peneliti mengamati secara langsung kinerja pada bagian pelayanan seperti melihat transaksi antara pelanggan dengan bagian pelayanan untuk mendapatkan data – data yang akurat. 8 b. Wawancara Teknik wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide malalu tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Dalam wawancara ini menanyakan beberapa hal seperti alur pembuatan laporan dan sebagainya. c. Studi Kepustakaan Teknik studi kepustakaan merupakan kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain. 1.6.4 Metode Perancangan Perangkat Lunak Metode perancangan perangkat lunak yang dipakai pada penelitian ini adalah metode prototyping. Prototype adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototype memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan di buat Tahap-tahap pengembangan prototype model menurut (Pressman, 1982:31) yaitu : 9 1. Mendengarkan pelanggan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari system dengan cara mendengar keluhan dari pelanggan, untuk membuat suatu system yang sesuai kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana system yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi. 2. Merancang dan membuat prototype Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype system. Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan system yang telah didefinisikan sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna. 3. Uji coba Pada tahap ini, prototype dari system di uji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembang kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaki prototype yang ada. 10 Gambar 1.1 Model Prototype menurut (Pressman, 1982:31) 1.6.5 Pemodelan Sistem Pemodelan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode pendekatan yang berorientasi objek dengan menggunakan metode pemodelan Unified Modeling Language ( UML ), UML merupakan salah cara standar untuk memvisualisasikan desain sistem. 1.6.6 Metode Pengujian Delam pengujian perangkat lunak dimaksudkan untuk menemukan kesalahan serta membandingkan antar kasus yang diujikan dan hasil yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan metode black-box testing. Metode blackbox testing merupakan pengujian yang memfokuskan pada funsionalitas program ( input dan output) tanpa memandang kondisi internal program tersebut. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menemukan dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan (Pressman,2010:482). 11 1.7 Sistematika Penulisan Secara garis besar dan untuk mempermudah dalam penyusunan pembacaan, sistematika penulisan laporan kerja praktek dengan judul “Perancangan Aplikasi Pemesanan Berbasis Website Pada Asaka Laundry”, dibagi dalam beberapa bab secara terurut dengan uraian sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat pembuatan system informasi, metodelogi penelitian, serta sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian mengenai dasar – dasar teori yang melandasi pembuatan kerja praktek ini, selain itu pada bab ini juga akan menguraikan apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi ini. BAB 3 : HASIL PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan tentang hasil perancangan dalam pembangunan aplikasi berbasis website. BAB 4 : PENUTUP Bab ini menerangkan mengenai kesimpulan dari aplikasi yang telah dibangun, Bagian ini juga memberikan saran bagi penulis dan pembaca yang berguna untuk pengembangan aplikasi ini di masa mendatang. 12