Uploaded by Raxcvbn Raul

MAKALAH ETIKA BISNIS MATERI 1

advertisement
MAKALAH
ETIKA BISNIS
DI SUSUN OLEH :
AGUSTINA YENTE
201603001
DOSEN PENGAMPUH :
Zemayel Abdul Aziz, S.I.Kom., M.Si
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS
(STIMB GORONTALO)
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji hanyalah bagi Allah SWT, Tuhan Pengatur semesta alam, yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari kemudian. Hanya atas perkenan, rahmat, dan
karunia-Nya, serta atas bantuan semua pihak dan pribadi-pribadi yang berhati mulia, makalah
ini dapat di selesaikan. Makalah ini di susun atas tingginya rasa tanggung jawab penulis terhadap
kewajiban.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kelemahan dan
kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, sekalipun sulit bagi saya untuk mengungkapkan satu persatu,
namun tanpa mengurangi yang lain, tak terbendung getar-getar perasaan yang lahir dari lubuk
hati yang paling dalam untuk menyampaikan rasa terima kasih khususnya kepada yang terhormat
Bapak Zemayel Abdul Aziz, S.I.Kom., M.Si selaku pemberi materi, yang telah menjadi bagian
dalam penyelesaian proses pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan karunia-Nya.
Penulis berharap semoga makalah ini akan memberikan manfaat, khususnya bagi penulis
sendiri, serta bagi semuanya. Amin.
Gorontalo, Maret 2019
Penyusun
(AGUSTINA YENTE)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Bisnis .......................................................
2.2 Tujuan Etika Bisnis .............................................................
2.3 Prinsip-prinsip Umum Etika Bisnis ....................................
2.4 Aspek dan Sudut Pandang Etika Bisnis ..............................
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan .........................................................................
3.2 Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang terkadang dilupakan banyak
orang, padahal melalui etika bisnis inilah seseorang dapat memahami suatu bisnis persaingan
yang sulit sekalipun, bagaimana bersikap manis, menjaga sopan santun, berpakaian yang baik
sampai bertutur kata, semua itu ada “meaning”nya.1Bagaimana era global ini dituntut untuk
menciptakan suatu persaingan yang kompetitif sehingga dapat terselesaikannya tujuan
dengan baik, kolusi, korupsi, mengandalkan koneksi, kongkalikong menjadi suatu hal yang
biasa dalam tatanan kehidupan bisnis, yang mana prinsip menguasai medan dan
menghalalkan segala cara untuk memenangkan persaingan menjadi suatu hal yang lumrah,
padahal pada etikanya tidak begitu. Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai
suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus dapat diingat
dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang
dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usuha tidak lepas dari elemenelemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan
hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.2Etika dan integritas
merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Terjadinya etika bisnis
yang tidak sehat dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakkan kecenderungan tetapi
sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk
menganalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan
belajar dari kegagalan.3Kompetisi inilah yang harus memanas belakangan ini. Kata itu
mengisyaratkan sebuahkonsep bahwa
mereka
yang berhasil
adalah
yang mahir
menghancurkan musuh-musuhnya. Banyak yang mengatakan kompetisi lambang ketamakan.
Padahal, perdagangan dunia yang lebih bebas dimasa mendatang justru mempromosikan
kompetisi yang juga lebih bebas. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang
buruk akan tetapi secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Karena
pertama, secara moral keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan (survive)dalam
kegiatan bisnisnya. Kedua, tanpamemperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang
bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas ekonomi
yang produktif dalam memacu pertumbuhsn ekonomi. Ketiga, keuntungan tidak hanya
memungkinkan perusahaan survivemelainkan dapat menghidupi karyawannya kearah tinggat
hidup lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan Etika Bisnis?
2. Bagaimana dengan tujuan Etika Bisnis?
3. Apa prinsip-prinsip umum dari Etika Bisnis?
4. Bagaimana aspek dan sudut padang dari pada Etika Bisnis?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Etika Bisnis
2. Untuk mengetahui bagaimana dengan tujuan dari pada Etika Bisnis
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip umum Etika Bisnis
4. Untuk mengetahui aspek dan sudut pandang dari pada Etika Bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Bisnis
Etika Bisnis merupakan cara-cara yang dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya yang mencakup berbagai aspek, baik itu individu, perusahaan, maupun
masyarakat. Etika bisnis dapat juga diartikan sebagai suatu pengetahuan mengenai tata cara ideal
dalam mengelola bisnis dengan memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara
universal, ekonomi, dan sosial.
2.2 Tujuan Etika Bisnis
Setelah memahami pengertian etika dalam bisnis, tentunya kita juga perlu tahu apa
tujuannya. Setiap pebisnis sudah seharusnya memiliki pengetahuan tentang etika dalam berbisnis
dan mengaplikasikannya dalam menjalankan usahanya. Bagi para pengusaha, tujuan etika bisnis
adalah untuk meningkatkan kesadaran moral serta membuat batasan-batasan bagi para pelaku
bisnis serta menjalankan good business. Para pengusaha harus memiliki pemahaman bahwa
monkey business atau praktek bisnis kotor hanya akan merugikan banyak pihak, termasuk
dirinya sendiri pada akhirnya. Pemahaman dan pelaksanaan etika dalam berbisnis dengan baik
akan membawa suatu perusahaan ke arah manajemen bisnis yang baik sehingga memiliki citra
yang baik di mata semua orang. Intinya, bisnis yang menerapkan etika berbisnis yang baik
umumnya tidak akan merugikan pihak lain, tidak melanggar hukum yang berlaku, dan menjaga
kondisi bisnis tetap kondusif.
2.3 Prinsip-prinsip Umum Etika Bisnis
Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya
tidak bias dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia. Artinya prinsip-prinsip etika bisnis
tersebut sangat erat terkait dengan system nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.
Adapun secara umum prinsip dalam etika bisnis :
 Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang di anggap baik untuk di
lakukannya. Pelaku bisnis yang otonom berarti orang yang tau dan sadar sepenuhnya
mengenai keputusan dan tindakan yang diambilnya akan sesuai atau bertentangan dengan
nilai atau norma moral tertentu. Ia tau dan sadar mengapa ia tetap mengambil sebuah
keputusan dan tindakan sekalipun bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu.
Karena itu pelaku bisnis yang otonom adalah orang yang tau dan sadar akan keputusan
dan tindakan yang diambilnya, serta resiko atau akibat yang akan timbul baik bagi dirinya
dan perusahaannya maupun bagi pihak lain.
Seseorang yang bertindak secara otonom berarti ada kebebasan untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik itu. Karena,
hanya seseorang yang memiliki kebebasan yang bisa dituntuk untuk bertindak etis sesuai
dengan nilai norma moral tertentu. Hal yang sama berlaku pula dalam bisnis. Pelaku
bisnis hanya mungkin bertindak etis kalau ia diberi kebebasan penuh untuk mengambil
keputusan dan bertindak sesuai dengan apa yang dianggapnya baik. Kebebasan membuat
pelaku bisnis dapat menentukan secara tepat pilihannya untuk mengembangkan bisnis
dengan baik sesuai dengan keinginannya. Tanpa kebebasan, pelaku bisnis hanya akan
menjadi robot yang tunduk pada perintah dan kendali dari luar dirinya. Tanpa kebebasan,
tindakan etis sesuai dengan nilai dan norma moral akan dengan mudah diabaikan demi
tunduk terhadap puhak luar tadi.
Namun, kebebasan saja belum menjamin seseorang pelaku bisnis dapat bertindak
secara otonom dan etis. Seorang pelaku bisnis bisa bertindakn sesuka hatinya tanpa
menyadari apakah tindakannya tersebut baik atau tidak. Pelaku bisnis malah bertindak
tidak etis. Karena itu, pelaku bisnis yang bertindak secara otonom juga menuntut adanya
tanggung jawab. Dengan tanggung jawab, pelaku bisnis tidak saja sadar akan
kewajibannya dan bebas bertindak berdasarkan dengan apa yang dianggapnya baik, tetapi
juga bersedia mempertanggungjawabkan tindakannya serta dampak dari tindakannya itu.
Jadi, pelaku bisnis yang otonom adalah orang yang tau dan sadar akan tindakannya,
bebas dalam melakukan tindakannya, tetapi sekaligus juga bertanggung jawab atas
tindakannya. Ketiga unsure ini sangat penting dan tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya. Prinsip otonomi ini pada akhirnya memungkinkan inovasi, mendorong
kreativitas, serta meningkatkan produktivitas. Kesemuanya ini akan sangat bergunabagi
pelaku bisnis di dalam dunia bisnis modern yang terus berubah dan berkembang dalam
persaingan yang ketat.
 Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran sangat relevan dan mutlak diperlukan dalam dunia bisnis.
Kejujuran merupakan kunci keberhasilan para pelaku bisnis untuk mempertahankan
bisnisnya dalam jangka panjang di dalam dunia bisnis yang penuh pesaingan ketat. Keraf
menyatakan setidaknya ada tiga alasan mengapa prinsip kejujuran sangat relefan dalam
dunia bisnis.
Alasan yang pertama adalah kejujuran relevan sangat memenuhi syarat-syarat
perjanjian dan kontrak bisnis. Kejujuran sangat penting artinya bagi masing-masing pihak
yang mengadakan perjanjian, dalam menentukan relasi dan kelangsungan bisnis masingmasing pihak selanjutnay. Karena jika salah satu pihak melakukan kecurangan dalam
memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak, tentu pihak lainnya tidak mau lagi
melakukan kerja sama dengan pihak yang curang tersebut. Dengan melakukan
kecurangan, pihak tersebut justru membangun kehancuran bagi bisnisnya sendiri.
Alasan kedua, kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu
dan harga sebanding. Di dalam bisnis modern yang penuh persaingan, kepercayaan
konsumen adalah hal yang paling pokok bagi pengusaha. Para pengusaha selalu berusaha
untuk membangun dan menjaga kepercayaan konsumen. Sekali saja para pengusaha
tersebut menipu konsumen, konsumen dengan akan mudah mengganti produk yang biasa
ia konsumsi ke produk lainnya. Satu orang saja konsumen ditipu, dampaknya sangat
besar skali, karena satu orang konsumen itu akan mengajak teman atau keluarganya
untuk tidak menggunakan produk tersebut, dan dalam waktu singkat akan terjadi
pengaruh berganda yang sangat ekspansif. Maka, cara-cara tipu menipu konsumen untuk
memperoleh keuntungan yang besar bukanlah cara bisnis yang baik dan berhasil.
Alasan ketiga adalah kejujuran yang relefan dalam hubungan kerja intern dalam
suatu perusahaan. Suatu perusahaan tidak akan bertahan jika hubungan kerja di dalam
suatu perusahaan tidak di landasi oleh prinsip kejujuran. Pemilik perusahaan selalu
menipu karyawan dengan memotong gaji mereka tanpa alasan yang jelas. Atau,
sebailknya karyawan selalu melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan dengan
mengambil barang-barang milik perusahaan. Perusahaan akan hancur jika suasana kerja
penuh dengan tipu-menipu seperi itu.
 Prinsip keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan sama sesuai dengan
aturan yang adil sesuai dengan criteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung
jawabkan.
 Prinsip saling menguntungkan
Prinsip keadilan menuntut agar tidak ada pihak yang dirugikan hak dan
kepentingannya, maka prinsip saling menguntungkan secara positif menuntut hal yang
sama, yaitu agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan satu sama lain.
Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis. Tujuan utama dari dari
kegiatan bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan.
 Prinsip integritas moral
Prinsip integritas moral menghayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku
bisnis agar ian menjalankam bisnis dengantetap menjaga nama baiknya dan nama baik
perusahaannya. Prinsip ini mengandung sebuah imperative moral yang berlaku bagi diri
pelaku bisnis dan perusahaannya berbisnis sedemikian rupa agar tetap menjadi yang
paling unggul dan tetap dapat dipercaya. Dengan kata lain prinsip ini merupakan tuntutan
dan dorongan dari dalam pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan
dibanggakan.
2.4 Aspek dan Sudut Pandang Etika Bisnis
Menurut Bertens (2000) terdapat tiga aspek dan sudut pandang pokok dari bisnis, yaitu:
 Sudut pandang ekonomi, bisnis adalah kegiatan ekonomis, maksudnya adalah adanya
interaksi produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan produsen dalam sebuah
organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh
karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat
sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
 Sudut pandang etika, dalam bisnis berorientasi pada profit adalah sangat wajar, akan
tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain.
Maksudnya adalah, semua yang kita lakukan harus menghormati kepentingan dan hak
orang lain.
 Sudut pandang hukum, bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan Hukum
Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern.
Dalam praktik hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis pada taraf nasional
maupun internasional. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif,
karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang membahas tentang Etika Bisnis yang merupakan cara-cara
yang dilakukan oleh seseorang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang mencakup berbagai
aspek, baik itu individu, perusahaan, maupun masyarakat. Tujuan dari pada etika bisnis yaitu
untuk meningkatkan kesadaran moral serta membuat batasan-batasan bagi para pelaku bisnis
serta menjalankan good business. Adapun secara umum prinsip dalam etika bisnis merupakan
tuntutan dan dorongan dari dalam pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan
dibanggakan.
3.2 Saran
Dalam menyusun makalah ini mungkin belumlah sempurna maka dari itu saya berharap
untuk hendaknya memberikan saya penjelasan lebih atau pemberian contoh yang jelas agar saya
dapat memperbaiki makalah yang saya susun di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-dalamperusahaan/
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-bisnis.html
Download