KONSTRUKSI MESIN CETAK OFFSET (UNIT PEMBASAHAN) UNIT PEMBASAHAN Fungsi dari unit pembasahan adalah : memberikan air pembasah / pembasahan pada seluruh permukaan pelat secara tipis dan merata, secara teratur dan stabil. Terutama pada bagian yang tidak mencetak/non image area. Sistem Pembasahan Mesin Offset • Proses Cetak Offset dapat pula disebutkan dengan proses cetak kimia, karena untuk memisahkan bagian yang bergambar/image, yang bersifat menarik tinta, dan bagian yang tidak bergambar/non image, yang bersifat menarik air, menggunakan cara/proses kimia. Karena itu dalam proses cetak ofset basah (wetoffset) ini selalu dilengkapi dengan unit pembasahan untuk menyalurkan air pembasah dan unit penintaan untuk menyalurkan tinta ke permukaan pelat cetak. • Dengan kondisi permukaan yang hampir sama tinggi, maka pembasahan pada cetak offset bertujuan untuk memberikan pembasahan/air pembasah pada bagian-bagian pelat yang tidak bergambar (BTM=non-image area), tanpa merusak bagian yang bergambar (BM=image area). Oleh karena itu, maka didalam air pembasah tidak boleh mengandung bahan kimia yang dapat merusak bagian gambarnya, merusak elemenelemen mesin cetak serta membahayakan operatornya. Pembasahan yang baik dan sempurna, perlu memperhatikan faktor-faktor antara lain : • Jenis pelat dengan permukaan yang berbedabeda. • Susunan / konstruksi sistem pembasahan. • Suhu air pembasah. • Kemampuan pelat untuk mengambil air. • Kecepatan perputaran mesin. • Keasaman air pembasah. • Penyetelan rol-rol air. 3 SISTEM PEMBASAHAN YANG SECARA UMUM DIKENAL DI INDONESIA : • Sistem Aquamatic • Sistem Konvensional • Sistem Alkohol Sistem Aquamatic. • Pada sistem ini, rol jilat dan rol vorm/rol pelat air terbuat dari karet tanpa selubung kain moulton. Rol bak air dan rol distribusi terbuat dari logam. Seluruh rol ini, termasuk rol bak air juga menerima tinta pada waktu pencetakan. Sistem Konvensional. • • • • • • Sistem pembasahan Konvensional terdiri dari : 1 bak air, berfungsi sebagai tempat menampung air pembasah. 1 rol bak air terbuat dari logam, terletak pada bak air, berfungsi sebagai pusat pengatur banyak sedikitnya jumlah air pembasah yang diberikan dengan mengatur skala perputarannya. 1 rol jilat air terbuat dari karet dan diberi selubung kain moulton, berfungsi untuk mengambil air pembasah dari rol bak dan menyalurkan-nya ke rol distribusi. 1 rol distribusi terbuat dari logam, berfungsi untuk meratakan air pembasah dan mendistribusikan air pembasah ke rol vorm/rol pelat air. 2 rol vorm/rol hantar air/rol pelat air terbuat dari karet dan diberi selubung kain moulton yang menempel ke pelat cetak dan langsung menyalurkan air pembasah ke permukaan Sistem Alkohol. • Sistem pembasahan Alkohol hanya menggunakan 1 rol vorm terbuat dari karet dengan diameter yang lebih besar tanpa lapisan kain moulton. Air pembasah dicampur dengan isoprophyl alkohol sekitar 10%-15% yang akan menambah kemampuan air pembasah dalam membasahi pelat, sehingga pemakaian air pembasahan yang minimm dapat tercapai. • Alkohol juga berfungsi untuk mengurangi penyerapan kertas terhadap air/uap air pembasah yang mengakibatkan terjadinya pengembangan kertas. PENYETELAN PADA UNIT PEMBASAHAN • Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, maka diperlukan penyetelan rol-rol air agar kontak atau hubungan antar rol dapat terjadi secara tepat dan sempurna sehingga dapat menyalurkan sejumlah lapisan air secara tipis dan merata pada permukan pelat cetak. Mempersiapkan perangkat rol-rol air. • Perangkat rol-rol air terdiri dari rol bak beralas yang berputar dalam bak air dan rol jilat yang secara bergantian bersentuhan dengan rol bak air dan rol distribusi. • Rol distribusi air selalu bersentuhan dengan rol vorm air/rol pelat air/rol hantar air yang langsung menyalurkan air ke permukaan pelat. Jumlah air yang sampai ke permukaan pelat ditentukan oleh panjangnya waktu persentuhan antara rol jilat dan rol bak serta tekanan antara rol vorm ke rol distribusi dan kepelat cetak. Menyetel hubungan rol-rol air. – Menyetel rol-rol air sesuai dengan posisinya masing-masing. – Menyetel hubungan antara rol jilat air terhadap rol distibusi air dan memeriksa hubungan antar rol jilat air dengan rol bak air. Dalam pelaksanaan penyetelan harus diusahakan agar hubungan antara rol yang disetel tekanannya sama dan merata diseluruh permukaan rol. Menyetel hubungan rol air ke pelat. – Memasang rol vorm air sesuai dengan posisi-nya. – Menyetel hubungan antara rol vorm air terhadap rol distribusi air dan pelat cetak. Harus diusahakan agar tekanan antar rol yang disetel sama dan merata diseluruh permukaan rol. – Penyetelan rol vorm air ke rol distribusi harus lebih berat dibandingkan dengan penyetelan rol vorm ke pelat cetak. • Penyetelan hubungan rol-rol air dilakukan dengan menggunakan 2 lembar film/astralon setebal 0,10 mm dengan lebar 4 cm dan panjang + 30 cm. • Bidang tidak mencetak pada pelat cetak offset bersifat HIDRO-PHYLIC (bersifat menarik air) dan menolak tinta. Selama proses pencetakan, bidang tersebut mendapat tekanan secara kimia maupun mekanik. Untuk menjamin agar sifat menolak tinta tidak berkurang, kemudian dicampurkan bahan tambahan pada cairan pembasahnya. Kebanyakan bahan tambahan menggunakan bahan penahan kimia untuk mengatur nilai pHnya. • Nilai pH itu menunjukkan apakah air pembasahnya bersifat ASAM, netral atau basa/alkali, dan sampai dimana tingkat keasamannya. Reaksi asam atau basanya suatu larutan air disebabkan oleh isi kandungan ION HIDROGEN-nya. • Nilai pH dinyatakan dengan angka logaritma dari 0 – 14. Air netral nilainya pH 7, dibawah angka 7 airnya semakin asam dan di atas 7 makin basa. Dalam praktek pencetakan offset, nilai pH 5,5 sampai 5,8 dari cairan air pembasah, ternyata paling baik, karena dengan nilai pH itu BTM mendapat air yang cukup, sedangkan BM tidak terpengaruh (menjadi rusak). • Nilai ini mengakibatkan kenaikan tegangan permukaan dan efek agak asam terhadap bagian tidak bergambar pada pelat yang bersifat hidrophylic. • Secara sederhana, umum di percetakan nilai pH diukur dengan kertas indikator yang berubah warna apabila berkontak dengan cairan pembasah (untuk lebih teliti menggunakan pH meter, namun memerlukan waktu lama). Perbandingan warna itu dengan skala warna yang telah ditentukan, memungkinkan dapat diketahui besarnya nilai pH-nya. • Dengan menggunakan bahan tambahan pada cairan pembasah, nilai pHnya dapat dijaga dalam ruang lingkup yang menguntungkan, yaitu : 5,5 sampai 5,8. Dalam cetak offset, nilai pH yang tidak cocok bagi cairan pembasahnya, mempunyai dampak atau efek negatif terhadap hasil cetakan. • Kandungan asam yang terlalu tinggi dalam cairan pembasah, memperpendek umur pelatnya, dan tinta dapat dipengaruhi pula pada proses pengeringannya akan menjadi lambat. Dalam hal yang ekstrem, tinta cetak tidak mengering sama sekali. Nilai pH terlalu tinggi menyebabkan perbesaran titik raster, tintanya beremulsi, dan seluruh permukaan pelat tertutup dengan semacam kabut tinta, hingga pelat kotor dan bernoda. Jadi : air yang alkali akan berakibat nada lengkap tercetak lebih berat/besar dan bidang tidak bergambar pada pelat menjadi kotor dan bernoda. JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI : • Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh pembasahan yang baik ! • Sebutkan dan jelaskan sistem pembasahan yang terdapat pada mesin cetak offset lembaran ! • Jelaskan perbedaan kemampuan antara sistem pembasahan konvensional dan sistem pembasahan alkohol !