Uploaded by User3877

BATIK

advertisement
Pengertian Batik, Asal Muasal & Makna
Batik (back to top)
Pengertian Batik
Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin malam
sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas kain mori.
Batik berasal dari kataamba dan tik yang merupakan bahasa jawa, yang
artinya adalah menulis titik. Kalau jaman dulu disebutnya ambatik.
Dari sini bisa dimengertilah ya, kalau yang dimaksud itu adalah batik tulis
yang dilukis dengan canting. Tapi sebenarnya batik dibuat dengan
bermacam-macam metode, tidak hanya dengan canting saja. Tapi itu kita
bahasnya nanti, sekarang kita kembali ke pengertian batik.
Lilin malam sedang dibubuhkan pada kain mori.
Ambatik mengacu kepada teknik melukis titik-titik yang serba rumit. Jadi
ngga heran kan kalau anda sering melihat batik dengan motif-motif rumit?
Walaupun banyak juga batik dengan motif-motif yang lebih simple, bahkan
modern.
Ada juga definisi lain yang bilang kalau sebenarnya kata batik itu asalnya
dari katatitik, yang lalu ditambahkan kata mba sehingga menjadi mbatik.
Sehingga batik itu diartikan sebagai seni membuat titik, atau menitik.
Dengan kata lain, batik itu adalah sebuah metode pembuatan kain.
Mengapa titik? Alat yang digunakan untuk membuat motif batik adalah
canting. Garis dan motif yang dihasilkan oleh canting selalu terdiri dari
sebuah titik.
Batik berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), batik merujuk
kepada sebuah kata benda. Yang dimaksud disini adalah kain batik atau
baju batik yang sudah selesai dilukis.
Walaupun yang dimaksud secara definisi adalah batik tulis yang
menggunakan canting, namun metode pembuatan batik sendiri ada
beberapa, seperti cap, cetak, dan printing. Ada juga batik yang dibuat
pakai kuas Bung, namanya batik lukis, tapi cukup jarang ditemukan.
Semua akan kita bahas lebih lanjut nanti pada bagian kedua.
Bila kita telusuri secara makna, batik itu adalah sebuah teknik untuk
mempertahankan warna diatas kain dengan menggunakan malam atau
lilin. Disinilah pengertian hampir semua orang salah.
"Batik bukanlah kain yang berlukiskan motif kultural (E.g.
motif Sidoluhur, motif Megamendung, dkk.) saja. Batik tidak
ada hubungannya dengan bentuk motif. Ditarik dari arti kata
batik pada KBBI dan pengertian asal kata batik (amba titik)
maka batik adalah kain yang berlukiskan motif, yang
dilukiskan dengan cara menahan warna dengan lilin
malam. Sehingga apabila motif pada kain tersebut tidak
berbentuk kultural sekalipun, namun lebih ke arah modern
(E.g. kotak-kotak, garis-garis, otomotif, polkadot dkk.),
maka kain tersebut tetap disebut sebagai batik."
Lilin malam yang digunakan untuk mencanting batik.
Teknik
membatik adalah teknik kuno yang sudah digunakan selama ribuan
tahun, dan sering dijumpai di banyak peradaban di dunia seperti di Cina
dan di Mesir. Sampai disini apakah anda sudah paham pengertian batik?
Asal Muasal Batik
Sebenarnya tidak ada sejarah yang pasti mengenai batik. Namun
keindahan batik ini kabarnya sudah ditorehkan sejak 2000 tahun silam di
Timur Tengah, Asia Tengah, dan India.
Di peradaban mesir kuno, teknik membatik digunakan untuk membungkus
mumi dengan kain linen. Kain linen ini dilapisi cairan lilin, kemudian digores
dengan benda tajam semacam jarum atau pisau untuk menorehkan
motifnya.
Mumi yang telah diberi corak dengan teknik membatik.
Kemudian kain dicelup ke berbagai cairan pewarna seperti darah atau abu.
Selanjutnya, setelah warna tersebut meresap maka kain linen ini direbus
untuk melunturkan lilinnya. Sehingga bagian yang tidak terlapisi oleh lilin
akan berwarna sesuai pewarnaan, sedangkan bagian yang terlapisi lilin
akan berwarna dasar kain.
Pada Jaman Dinasti Tang (tahun 618-690) di Cina, teknik seperti ini juga
sudah dijumpai. Bahkan pada jaman Dinasti Sui (tahun 581-618) teknik ini
sudah dipraktekan lho. Karena Cina adalah bangsa pedagang yang
berkeliling dunia, teknik ini kemudian menyebar ke banyak benua seperti
Asia, Amerika, Afrika, bahkan sampai ke Eropa.
Medium yang digunakan untuk menahan warna berbeda-beda pada setiap
negara. Ada yang menggunakan bubur kanji, bahkan ada yang
menggunakan bubur nasi yang dikeringkan. Ternyata tidak semuanya
menggunakan lilin. Ada dugaan bahwa asal muasal teknik membatik ini
datang dari bangsa Sumeria (Sekarang Irak Selatan).
Batik dari Timur Tengah.
Nah, lalu para pedagang yang berasal dari India-lah yang membawa teknik
ini ke Indonesia. Pada abad ke-6, teknik ini dibawa ke pulau Jawa. Teknik
ini kemudian mulai tersebar luas dan dikembangkan oleh masyarakat Jawa.
Berdasarkan Rens Heringa, pada bukunya Fabric of Enchantment: Batik
from the North Coast of Java (1996), batik pertama kali ada di Indonesia
sekitar tahun 700an. Diperkenalkan oleh orang India, pada saat Raja
Lembu Amiluhur (Jayanegara), yang merupakan raja kerajaan Janggala
menikahkan putranya dengan seorang putri India.
Dalam bagian lain buku itu, disebutkan kalau batik dalam bentuk yang
lebih primitif justru sudah dimiliki oleh orang Toraja (Tana Toraja, Sulawesi
Selatan) bahkan sebelum ada di tanah Jawa.
Pada abad ke-12, ditemukanlah teknik membatik dengan canting, dimana
lilin ditorehkan menggunakan alat ini. Pada saat inilah istilah membatik
(ambatik) lahir kedunia.
Hanya di Indonesia, terutama di pulau Jawa yang pada waktu itu
menggunakan canting untuk menorehkan lilin ke permukaan kain mori.
Nah, canting inilah yang membuat batik Indonesia sangat mendetail dan
kaya motif dibandingan batik di belahan dunia lain.
Batik dan Orang Eropa
Sir Thomas Stamford Raffles di dalam bukunya “History of Java” (London,
1817) pertama kali menceritakan tentang batik kepada dunia. Dalam buku
tersebut, Raffles memamerkan setidaknya 100 motif batik yang pernah ia
jumpai, berikut dengan cara pembuatannya.
Namun sayangnya, koleksi batik Sir Thomas Stamford Raffles pada hari ini
tinggal tersisa 2 buah. Yang mana keduanya bisa anda lihat di Museum of
Mankind, London.
Batik Milik Sir Thomas Stamford Raffles di Museum of Mankind, London.
Pada tahun 1873, seorang saudagar Belanda yang bernama Van
Rijekevorsel, menghibahkan batik yang diperolehnya di Indonesia kepada
sebuah museum etnik di Rotterdam. Batik tersebut lalu dipamerkan pada
Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, dan memukau masyarakat
luas dan para seniman disana. Ini merupakan bukti bahwa batik dianggap
seni bernilai tinggi oleh orang luar.
Makna Batik
Kalau orang bilang batik merupakan seni tanpa makna, itu salah.
Sebenarnya batik adalah sebuah kesenian yang penuh dengan makna.
Batik bukan hanya sekedar corak yang digambar oleh seniman batik.
Sebelum jaman kemerdekaan, banyak daerah-daerah pusat perbatikan
yang menjadikan batik sebagai alat perjuangan ekonomi. Dalam melawan
perekonomian Belanda. Sehingga disini batik mempunyai makna yang
sangat dalam.
Batik lebih sering digunakan sebagai bawahan pada tempo dulu.
Batik disetiap daerah memiliki motif yang bervariasi, dan tentunya makna
yang berbeda-beda. Menurut Kuswadji K. (1914 – 1986) seorang pelopor
seni batik berpendapat bahwa batik itu tidak cuma sekedar gambar atau
ilustrasi saja.
Ia mengatakan bahwa setiap batik itu memiliki makna. Makna tersebut bisa
sudah cukup dikenal, seperti batik Kawung yang maknanya adalah
penggambaran bahwa itikad yang bersih itu merupakan sebuah ketetapan
hati yang tidak perlu diketahui oleh orang lain.
Atau makna tersebut bisa tersirat, seperti sebuah pesan yang tersembunyi
dalam gambar. Karena motif – motif batik tersebut tidak lepas dari
pandangan hidup pembuatnya, dan pemberian namanya pun berkaitan
dengan suatu harapan.
Adapun motif – motif batik yang dibuat karena campur tangan sejarah.
Seperti batik Hokokai yang dipengaruhi oleh penjajah jepang di Indonesia.
Sehingga motif tersebut menyimpan sebuah cerita.
Nanti saya akan menunjukkan sekaligus menceritakan pada anda makna
dari beberapa batik yang sudah cukup terkenal. Sekarang mari lanjut dulu
ke bab cara membuat batik.
Cara Membuat Batik
(back to top)
Saya akan mencoba menjelaskan kepada Bung, bagaimana si cara
membuat batik. Nah seperti yang sudah diketahui, pada umumnya batik itu
dibagi menjadi empat jenis berdasarkan cara pembuatannya. Yaitu batik
tulis, cap, cetak dan print (nanti akan dibahas perbedaannya).
Disini saya akan menjelaskan tentang cara membuat batik tulis, kenapa?
Karena batik tulis adalah batik yang paling rumit pembuatannya sekaligus
batik terbaik di dunia! Silahkan disimak ya.
1. Pengkhetelan – Batik itu dibuat diatas sebuah kain, namanya kain
Mori. Kain Mori adalah kain tenun berwarna putih yang biasa digunakan
sebagai kain untuk membatik. Kain Mori ini yang bagus dibuat dengan
bahan katun, tapi ada juga yang polyester, sutra, dan rayon.
Kain Mori yang menjadi bahan dasar batik.
Nah proses pengkhetelan adalah proses dimana kain Mori ini direbus
dengan berbagai macam tumbuhan selama berhari-hari. Hasilnya lalu
dikeringkan dan dinamakan kain Primisima. Kain Primisima adalah kain
batik dengan kualitas nomor satu. Selain kain ini, ada juga kain Prima
kualitasnya sedikit dibawahnya.
2. Menyorek – Ketika membuat batik, tentunya seorang pembatik harus
memikirkan gambar apa yang harus ia lukis diatas kain mori. Setelah
sudah dapat ide, lalu sang pembatik akan mulai menggambar motifnya
diatas kertas atau langsung diatas kain.
Menyorek batik dari awal.
Intinya
sih menuangkan inspirasinya kedalam bentuk gambar. Nah kalau
gambarnya dikertas dulu biasanya digambar pakai pulpen, tapi kalo
langsung
dikain
biasanya
digambar
pakai
pensil
biar
bisa
dihapus. Gambarnya tidak diarsir atau diisi penuh. Biasanya gambar itu
hanya dibuat garis tepinya saja. Garis tepi inilah nanti yang akan ditutup
lilin dengan cara dicanting.
3. Nyanting / Nglowong – Banyak yang masih bingung, nyanting tuh
gimana sih? Untuk apa? Jadi gini, tadikan dalam proses menyorek,
gambarnya udah digambar dikertas, terus diulang lagi dikain mori. Atau ya
langsung diatas kain mori tanpa gambar dikertas dulu.
Nah setelah motifnya udah digambar diatas kain, malam atau biasa dikenal
dengan lilin, dibubuhkan persis pada gambar tadi.
Ini adalah proses mencanting batik.
Gunanya apa dicanting? Ini berhubungan sama proses selanjutnya. Yaitu
proses pewarnaan kain.
Karena kain putih ini akan diberikan warna dasar (misalnya hitam), maka
bagian-bagian gambar motif yang tidak ingin diwarnai hitam harus dilapisi.
Biar mereka tetap putih saat lilin nya dilepas. Agar bagian yang dilapisi lilin
bisa diwarnai dengan warna lain nanti.
Proses nyanting ini berlangsung dua kali pada umumnya. Bagian depan
yang pertama, lalu bagian belakang kain juga ikut dicanting. Ini dilakukan
agar motif yang sudah digambar pensil pada bagian depan, tidak ikut
diwarnai warna dasar pada bagian belakang. Karena bisa tembus.
4. Nembok – Begitu juga dengan bagian-bagian lain yang tidak digambar
dengan pensil, tapi ingin diberi warna lain. Bagian ini harus ditembok
dengan malam. Biar bagian tersebut tidak berwarna sama dengan warna
dasar.
Batik sedang ditembok, agar bagian yang ditembok bisa diwarnai dengan
warna lain.
Proses ini dilakukan sehingga nanti bagian batik yang ditembok bisa
diwarnai dengan warna lain. Biasanya canting yang digunakan untuk
nembok adalah canting dengan lubang yang lebih besar, sehingga
pengerjaan menembok ini bisa lebih cepat selesai.
5. Nyelup / Medel – Ini adalah proses pewarnaan kain batik. Yang
dimaksud mewarnai disini adalah memberikan warna dasar kepada kain.
Setiap daerah memiliki proses pencelupan sendiri-sendiri. Bahkan setiap
pembatik di suatu daerah yang sama bisa memiliki proses pencelupan yang
berbeda.
Batik yang dicelup kedalam pewarna batik.
Disini akan saya bahas cara pencelupan yang umum digunakan. Tadikan
semua bagian kain yang tidak ingin diwarnai sama dengan warna dasar,
sudah dicanting dan ditembok. Nah, sekarang adalah tahap pewarnaan
warna dasar kain.
Kain mori ini akan dicelupkan ke sebuah wadah besar yang berisi pewarna
(misal warna hitam). Pencelupan ini akan dilakukan berulang-ulang sampai
warna hitam yang diinginkan sesuai dengan keinginan si pembatik.
Biasanya warnanya dimulai dengan warna muda, kalau hitam mungkin dari
warna biru atau abu-abu terlebih dahulu. Untuk menghindari hitamnya
terlalu tua. Setelah dicelup berkali-kali, maka warna hitam akan diperoleh.
Kalau sejak awal menggunakan warna hitam, takutnya hitamnya terlalu
gelap padahal yang diperlukan adalah hitam yang lebih terang.
Setelah pencelupan ini selesai, berarti warna dasar kain yang diinginkan
sudah diperoleh. Maka langkah selanjutnya adalah mengeringkan kain
dengan cara dijemur dengan diangin-anginkan saja.
6. Ngerok / Nglorod – Proses meluruhkan lilin malam dari kain Mori.
Bagian yang akan diwarnai beda dengan warna dasar (hitam), sekarangkan
mau diwarnai. Misalnya motifnya mau diwarnai warna merah. Maka
sebelum diwarnai ada yang
proses nglorod atau ngerok.
harus
dilakukan
terlebih
dahulu,
yaitu
Batiknya direbus biar lilin malam luruh.
Lilin yang tadi dibubuhkan diatas motif sekarang dikerok dengan alat
kerok,
atau
diluruhkan
dengan
cara
direbus.
Proses
ini
disebut nglorod. Intinya prosesnya dibalik, gantian yang satu ditutup yang
satu dibuka untuk diwarnai. Caranya tinggal merebus batik di air mendidih.
7. Nembok Bagian Kedua – Nah sebelum proses selanjutnya (nyelup
kedua) dilakukan, bagian batik dengan warna dasar harus ditembok agar
tidak berubah warnanya.
8.
Nyelup
/
Medel
Bagian
Kedua –
Kalau
sudah
selesai ngerok dan nembok, kemudian kembali lagi nyelup. Tapi sekarang
dengan warna merah. Hingga motifnya berwarna merah sesuai keinginan.
Nyelup warna kedua, sehingga setelah proses ini selesai sudah ada
dua warna pada batik.
Cara lain yang bisa digunakan adalah nyolet. Nyolet ini berarti untuk
mewarnai motif dengan warna merah, tidak perlu dilakukan pencelupan
kedua. Cukup dengan membentangkan kain lalu mewarnai motif
menggunakan kuas. Banyak batik cetak yang setelah dicetak, lalu dicolet.
Biar menyerupai batik tulis.
Notes: Anggap saja ada warna A, B, C, D yang ingin diwarnai pada kain.
Maka saat pencelupan warna A, warna-warna lain seperti B, C, D harus
ditembok atau dicanting (tergantung dia motif atau warna dasar kedua).
Setelah itu saat pencelupan warna B, maka warna A, C, D harus ditembok
atau dicanting. Begitu seterusnya sampai semua warna sudah masuk pada
kain.
9. Ngerok / Nglorod Kedua – Setelah semua warna yang diinginkan
sudah terlukis pada kain, maka proses selanjutnya adalah nglorod lagi.
Proses ini dilakukan untuk menghilangkan semua malam atau lilin yang
tersisa pada kain. Caranya adalah dengan merebus kain di dalam air
mendidih.
Setelah nyelup, kembali lagi nglorod biar lilin pada luluh.
Setelah proses nglorod ini selesai, maka selanjutnya kain harus dijemur
sampai kering. Batik buatan andapun siap dijahit, atau langsung
digunakan. Namun anda harus ingat, pada contoh ini proses pewarnaan
hanya dua kali, pada aslinya, bisa 3, 4 sampai 5 kali tergantung berapa
banyak warna yang ada pada batik itu.
Itulah tadi cara-cara pembuatan batik, sekarang pengertian batik anda
sudah jauh lebih tinggi. Anda sudah tau asal muasal batik, sejarah
singkatnya dan carapembuatan batik tulis. Nah, sekarang mari kita lanjut
ke bab selanjutnya tentang jenis-jenis batik.
Jenis-Jenis
Batik
Berdasarkan
Cara
Pembuatan (back to top)
Bagaimana anda menilai sehelai batik? Apakah yang anda jadikan sebuah
patokan untuk memilih batik yang tepat untuk acara-acara anda baik itu
formal, kasual, dan bahkan spesial? Apakah asal usul daerah batik
tersebut?
Tampaknya orang sudah bersepakat kalau motif adalah sebuah duduk
masalah yang subyektif. Selera masing-masing Bung!
Alat-alat yang digunakan untuk membuat batik berdasarkan cara
pembuatan batik.
Ternyata banyak dari kita menilai batik berdasarkan metode produksinya.
Implikasi dari pemilihan metode produksi itupun sangatlah banyak. Dari
segi harga dan kualitas misalnya.
Jika diteliti lebih jauh, metode produksi batik adalah penentu kepribadian
dari batik tersebut. Hal itulah yang akan kita kaji di artikel ini, yakni jenis
jenis batik berdasarkan cara pembuatannya.
Batik tulis sedang dibuat.
Supaya lebih seru, mari ambil beberapa batik di lemari kita, sambil kita
kroscek batik-batik yang kita miliki. Hehehe…
Macam-macam metode pembuatan batik adalah tulis, cap, cetak, print dan
lukis. Hanya dengan mendengar namanya saja, pasti anda sudah memiliki
bayangan tentang bagaimana cara produksi batik dengan metode-metode
tersebut. Mari kita mulai dengan yang paling orisinil, yakni batik tulis.
Batik Tulis
Batik tulis merupakan batik dengan nilai seni yang paling tinggi. Kenapa
begitu? Karena pada intinya tidak ada satupun batik tulis di dunia ini yang
persis sama. Mungkin serupa, tapi tidak mungkin sama.
Ini disebabkan tingkat buatan tangan yang sangat tinggi. Batik ini 100%
dibuat menggunakan canting. Bahkan bila ada motif berulang, maka motif
ini digambar berulang-ulang menggunakan tangan. Sehingga memerlukan
konsentrasi yang tinggi untuk membuatnya dengan rapi.
Namun serapi-rapinya, pasti akan ada kesalahan-kesalahan yang terjadi
saat penggambaran. Kesalahan inilah yang dianggap berseni. Kesalahan ini
tidak akan terjadi kedua kalinya pada pembuatan batik selanjutnya, setiap
batik memiliki “cacat” yang berbeda.
Justru karena kesalahan inilah batik tulis dianggap nyeni. Karena setiap
kesalahan itu eksklusif untuk setiap batik, memerlukan konsentrasi yang
tinggi untuk mencanting bolak balik, dan waktu yang tidak sebentar untuk
membuatnya. Inilah ciri khas batik tulis, tidak sempurna namun bernilai
tinggi.
Batik tulis sedang dibuat oleh ibu-ibu.
Pembuatan batik tulis bisa memakan waktu selama 2 minggu sampai 2
tahun lho! Harganya juga tidak main-main. Dipasaran yang termurah
ditemui seharga 600.000 IDR, dan yang termahal bisa sampai ratusan juta.
Kalau memang anda butuh atau suka dengan batik yang eksklusif dan
berkelas, saya sarankan anda beli batik tulis. Batik jenis terbaik di dunia.
Batik Cap
Pernahkan anda lihat cap yang digunakan untuk membuat batik? Udah atau
belum silahkan anda lihat gambar dibawah ya. Cap inilah yang digunakan
untuk membuat motif-motif batik yang banyak beredar di pasaran. Sangat
tradisional, namun disisi lain sangat artistik.
Macam-macam cap untuk batik.
Pada abad 19, permintaan batik dipasaran meluap tajam. Produsen batik
mencari-cari cara untuk memenuhi luapan permintaan tersebut sehingga
bisa memproduksi batik dengan lebih cepat dengan jumlah banyak.
Sehingga terciptalah metode cap ini, dimana lempengan besi atau tembaga
yang bermotif digunakan untuk membubuhkan malam atau lilin diatas
permukaan kain Mori. Nah, lempengan ini akhirnya sampai sekarang
disebut dengan cap, sehingga jadilah nama batik cap.
Batik yang sedang di cap.
Biasanya yang namanya batik cap itu motifnya berulang ulang, dan tidak
rumit. Walaupun tidak rumit, batik cap masih dianggap batik yang
kualitasnya sangat baik. Batik cap masih menggunakan malam dalam
proses pembuatannya, sehingga masih dianggap sebagai batik yang
authentik.
Harga batik cap pada umumnya juga tidak terlalu mahal, biasanya
harganya dibawah 300.000 IDR. Batik cap merupakan bukti perkembangan
budaya batik di Indonesia, karena metode ini tercipta atas meningkatnya
peminat batik pada abad 19 silam.
Batik Cetak Sablon
Batik cetak ini kualitasnya dibawah batik cap. Perlu diketahui bahwa batik
cetakberbeda dengan batik printing. Pada metode cetak sablon,
sebenarnya yang mengerjakan batiknya tetap manusia. Bukan mesin.
Namun orang-orang suka bingung dan tertukar antara batik cetak sablon
dan batik print. Sebenarnya batik cetak ini lebih mirip dengan batik cap.
Karena
prosesnya
menggunakan
cetakan
besar
bernama plangkan dan rakel. Yaitu alat yang biasa digunakan untuk sablon
kaos. Namun proses pengerjaanya lebih mudah, dan tidak menggunakan
malam.
Orang lagi nyetak sablon kain batik panjang.
Pembuatan batik dengan metode ini menghasilkan batik dengan sangat
cepat. Namun karena lilin malam tidak lagi digunakan dan tingkat
kerumitan yang rendah, batik ini memiliki nilai yang jauh dibawah batik cap
dan batik tulis. Karena jauh lebih mudah membuatnya. Prosesnya juga
biasa disebut sablon.
Menghasilkan batik dengan singkat serta dengan harga yang sangat murah,
inilah kenapa banyak sekali produsen jadi peminat batik cetak. Dalam
sehari, bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan batik. Banyak juga
pengrajin yang lebih fokus kepada batik cetak karena batik ini dapat
meningkatkan omset berkali kali lipat.
Batik yang dicetak dengan cara disablon.
Kalau
dilihat dari rapih atau tidaknya, justru metode ini menghasilkan batik
yang sangat rapi detailnya. Namun karena tidak ada penggunaan malam
serta tidak ada eksklusivitas pada batik ini, maka batik ini dianggap
bermutu rendah.
Batik Print Mesin
Jenis batik yang akan dibahas sekarang adalah batik print. Lagi-lagi untuk
meningkatkan efisiensi, batik pun diproduksi dengan mesin print tekstil.
Pendapat masyarakat pun beragam mengenai inovasi ini.
Sebagian besar orang menganggap batik print tidaklah mewarisi tingkat
kerajinan dari jenis-jenis batik sebelumnya, bahkan banyak yang menjuluki
batik ini adalah batik imitasi.
Mesin batik print.
Ini disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya adalah pola-pola dibuat
dengan bantuan otomasi mesin. Ya, ternyata banyak batik yang beredar di
pasaran memang sudah tidak ada campur tangan manusianya ketika
dibuat, kecuali pencet-pencet tombol.
Lalu yang menjadi masalah utama adalah adanya produsen-produsen asing
yang turun memproduksi batik dengan mesin printing.
Contoh yang banyak beredar di pasaran adalah kain batik printing dari
negeri Tiongkok. Yang mana harganya sangat murah, namun secara
langsung mengancam eksistensi batik Indonesia.
Mesin batik print yang banyak dikecam oleh pecinta batik Indonesia.
Batik print biasanya di banderol dengan harga dibawah 80.000 IDR kainnya
saja. Apabila sudah jadi baju, mungkin bisa sampai 120.000 IDR. Memang
sangat murah, dan banyak digemari oleh kalangan ekonomi kelas
menengah kebawah. Ya masalahnya memang batik ini sangat terjangkau
dan banyak ada dipasaran.
Batik Lukis
Batik tipe ini tidak dibuat menggunakan lilin atau malam. Sehingga
canting juga tidak digunakan. Batik lukis ini dilukis menggunakan kuas.
Seperti lukisan pada sebuah kanvas. Sehingga merupakan karya seni
tersendiri.
Batik lukis juga merupakan karya seni yang indah.
Tapi jangan salah, nilai seni pada batik jenis ini juga sangat tinggi.
Meskipun saya sendiri ragu apakah bisa disebut batik, hehehe…
Batik jenis ini dibuat dengan melukiskan motif diatas
menggunakan kuas dan cat minyak. Seperti melukis biasalah.
kain
mori
Nah batik jenis ini memang jarang ditemukan, meskipun begitu, harganya
biasanya cukup mahal. Batik jenis ini dibanderol dengan harga 300.000
IDR yang lukisannya tidak banyak, hingga 1.000.000 IDR keatas untuk
yang rumit dan berwarna-warni. Ya karena memang ini adalah karya seni.
Batik sedang dilukis.
Untuk membuat batik ini, si pelukis harus berkali-kali menyelupkan
kuasnya pada cairan pewarna diatas kompor, ada juga yang langsung saja
melukis diatas kain. Ciri-ciri batik ini adalah warnanya yang mencolok,
serta serat-serat kuasnya yang kerap terlihat pada lukisan.
Kalau dilihat dari motifnya juga anda tidak akan keliru, karena motif yang
dibuat itu tidak seperti batik pada umumnya. Lebih mirip lukisan. Batik ini
tidak lekang oleh paham-paham batik pada umumnya, lebih bebas dan
kontemporer.
Sedikit Pendapat Tentang Metode
Pembuatan Batik (back to top)
Teknik membuat batik yang bervariasi memiliki tingkat kesulitan tertentu,
yang ujungnya akan berimbas ke biaya, dan tentu saja ke sisi eksklusivitas
batik tersebut, tidak bisa dipungkiri.
Tapi bukan berarti artikel yang membahas "perbedaan" ini bermaksud
mengalienasi salah satu jenis batik. Terlalu banyak artikel yang dibuat
dengan intensi "jauhi batik selain batik tulis". Bukan ini yang kami coba
sampaikan.
Cara berpikir seperti itu saya rasa sudah tidak pada jamannya Bung. Malah
bagus, kita sekarang punya opsi batik yang bisa dipakai untuk kondangan,
kerja, bahkan nongkrong. Dengan harga yang juga variatif untuk berbagai
kelas ekonomi yang sangat bervariasi.
Mesin yang menciptakan batik pabrikan.
Dengan porsi-porsi tersebut, tentu akan selalu ada ruang di pasaran untuk
setiap jenis batik.
Tinggal kita sebagai konsumen maupun produsen harus berkomitmen
dalam menjaga kualitas batik yang beredar, apapun metode produksinya.
Yang harus dicegah adalah membudayakan batik-batik Indonesia buatan
asing, yang dijual dengan harga murah. Inilah yang harus kita cegah dan
jauhi.
Batik yang terancam oleh batik printing asing. Dikutip
dari http://bit.ly/2shoifs.
Ketika anda ingin membeli jangan lupa selalu bertanya "Buatan mana ini
batik? apakah buatan dalam negeri?" pertanyaan ini sangat relevan
mengetahui terancamnya batik karya Indonesia oleh antek asing.
Cara Membedakan Batik Tulis, Cap &
Print Ketika Membeli (back to top)
Sulit sekali bagi kebanyakan orang untuk membedakan yang mana yang
batik tulis, cap, cetak dan print. Karena untuk mata kebanyakan orang,
mereka terlihat sangat serupa. Hampir tidak ada bedanya.
Tapi percaya deh sama saya, mereka berbeda. Semoga tips dibawah bisa
membantu anda ya. Kalau bisa sebelum membeli batik, anda praktekan
semua tips tips ini, atau minimal beberapa biar lebih yakin. Kenapa?
Karena tidak semua penjual itu jujur, bahkan kami cukup sering
menemukan beberapa penjual yang tidak tau barang dagangan mereka itu
batik tulis atau cetak.
Mereka dengan pedenya bilang kalau itu tulis. Awas Bung! Kadang-kadang
mereka suka mirip. Batik cetak itu, banyak yang setelah dicetak lalu dicolet
dengan kuas, sehingga sangat mirip batik tulis. Lakukan langkah-langkah
dibawah untuk menghindari ini.
1. Perbedaan Harga – Batik tulis itu yang paling mahal, yang kedua
termahal adalah batik cap, yang terakhir adalah batik printing & cetak.
Jadi sangat bijaksana apabila pertama kali anda melihat batik yang anda
suka, anda sudah bisa mengkategorikan batik tersebut termasuk batik apa,
hanya dari harganya.
Batik di toko.
Batik tulis itu pada umumnya berharga diatas 250.000 IDR keatas. Batik
tulispun ada yang murah ada yang mahal. Jangan dikira mentang-mentang
batik tulis semuanya mahal ya, hehehe…
Batik tulis yang murah, biasanya harganya mulai dari 250.000 IDR.
Motifnya tidak rapat-rapat, tapi jarang-jarang. Beberapa daerah yang
menjual batik tulis dengan harga murah (dan kualitas bagus) adalah Lasem
dan Cirebon. Walaupun daerah ini tentunya juga punya batik tulis yang
mahal, hingga puluhan juta.
Sedangkan batik tulis Solo dan Pekalongan pada umumnya mahal, pasti
diatas 500.000 IDR. Pada umumnya batik tulis yang tergolong kelas atas
dibanderol dengan harga diatas 500.000 IDR. Motifnya juga rumit sekali,
dan sangat indah.
Harga batik online.
Selanjutnya batik cap, batik cap ini kisaran harganya adalah
dibawah 250.000 IDR. Karena pembuatannya yang mudah, jauh lebih
mudah dan cepat dibandingkan batik tulis sehingga harganya juga bisa
lebih murah. Batik cap yang paling murah yang pernah kami temui dihargai
75.000 IDR, kainnya lho ya. Belum jadi pakaian.
Sedangkan batik printing dan cetak, mereka berdua ini harganya sama.
Harganya dibawah 70.000 IDR. Kalau sudah diatas itu, berarti anda harus
menawar sampai dapat di harga 50.000 IDR Bung. Maksud saya disini juga
cuma kainnya saja ya.
Harga batik ditoko.
Oke, sudah cukup jelas ya untuk range harga?
Anda harus benar-benar teliti disini. Seringkali kami menemukan seorang
penjual batik mengklaim bahwa batik yang dia jual adalah batik tulis dan
dihargai 600.000 IDR sepotong.
Padahal kami punya kain batik tersebut digudang kami, sama persis. Kami
tahu persis bahwa batik tersebut adalah batik kombinasi cetak dan cap
yang harganya tidak sampai 200.000 IDR.
2. Cium Baunya – Bau malam merupakan suatu bau yang khas. Biasanya
kalau batik tulis atau cap, bau malam ini masih melekat dengan santer pas
dijual. Bau malam itu seperti apa ya, mungkin yang mirip adalah bau
minyak tanah.
Jadi coba anda ambil kain tersebut, dan cium baunya. Kalau memang bau
malamnya masih ada, berarti batik tersebut adalah batik tulis atau cap.
Batik print tidak menggunakan malam sama sekali, jadi anda tidak akan
keliru. Kecuali batik print itu ditumpuk bersama dengan batik tulis dalam
waktu yang lama. Maka teknik ini tidak jadi terlalu akurat. Makanya jangan
hanya menggunakan satu teknik untuk memastikannya.
Batik tulis yang sudah dicuci berulang-ulang juga tidak akan mengeluarkan
bau malam, karena semua malamnya sudah luntur dicuci. Jadi sulit untuk
memastikan hanya dengan menggunakan teknik ini. Namun anda tetap
harus coba, lalu silahkan anda lanjut ke metode berikutnya.
3. Perhatikan Motif-Motifnya – Anda bisa perhatikan secara seksama
Bung. Apabila batik itu rada-rada berantakan, beleber, maka batik itu
kemungkinan besar adalah tulis atau cap. Biasanya cap lebih rapih dari
batik tulis, namun tidak jarang batik cap juga ada bagian-bagian yang tidak
sempurna.
Yang lebih berantakan adalah batik tulis, karena dilukis dengan tangan.
Batik tulis itu tidak akan pernah rapi, anda harus temukan dimana
cacatnya. Motifnya pada satu kain hampir tidak pernah sama persis, pasti
ada perbedaannya. Perhatikan bagian lekukan, ukuran masing-masing
motif, atau bekas malam yang luber.
Kalau batik cap, biasanya lebih rapih. Motifnya cenderung berulang-ulang,
dan kemungkinan besar sama. Tentunya karena menggunakan malam, bisa
jadi ada yang luber.
Sedangkan batik print dan cetak, kerapihannya mendekati sempurna,
bahkan seringkali sempurna. Kalaupun ada cacat, itu adalah kecacatan
yang disengaja, dan bentuknya juga masih terlihat sempurna.
Kalau batik lukis, anda tinggal lihat pada motifnya. Apakah ada serat-serat
kuasnya? Apakah motif dan gambarnya menyerupai lukisan diatas kanvas?
4. Bedakan Bagian Depan dan Belakang – Lebarkan kain anda, dan
lihat bagian depan dan belakangnya. Hanya batik tulis dan batik cap yang
memiliki motif dengan warna yang sama persis di bagian depan dan
belakang kainnya. Batik print dan cetak tidak seperti itu.
Pada batik print dan cetak, dibagian belakang kain terlihat memutih dan
pudar. Dari sini seringkali anda akan tau bahwa batik ini adalah batik print
atau cetak. Ingat ya, warna pudar di bagian belakang berarti dibuat dengan
cara print atau cetak. Ini akan sangat membantu anda.
5. Tekstur – Pada kebanyakan batik tulis, terutama dari Solo dan
Yogyakarta, masih banyak tersisa bekas lilin malam yang belum bersih.
Serpihan-serpihan ini tidak ada pada batik print dan cetak.
Seringkali pada batik tulis juga terdapat tekstur pewarna yang tidak
merata, sehingga dapat diraba dan dirasakan tekstur yang berlebih.
6. Inisial – Anda bisa coba cari inisial pada kain batik tersebut. Pada kain
batik tulis, tidak jarang ditemukan inisial sang pembuat. Justru karena
batik tulis adalah sebuah kesenian dengan nilai tinggi, sang pembuat ingin
mencantumkan namanya pada karya ciptaannya.
Tidak ada batik selain batik tulis yang diberikan inisial, mungkin dalam
kasus tertentu batik lukis juga diberikan inisial. Namun membedakan batik
lukis dan tulis sangat mudah. Tinggal melihat warnanya mencolok atau
tidak dan cium apakah ada bau lilin malam. Batik lain seperti cap, printing
dan sablon tidak akan diberikan inisial pembuatnya.
Macam Jenis Motif Batik, Makna
dan Daerah Asalnya (back to top)
Beberapa motif disini pasti ada sudah pernah lihat, tapi tidak apa-apa.
Akan saya bahas sekaligus dengan maknanya, agar anda lebih familiar
ketika nanti bertemu dengan orang yang menggunakan batik dengan motif
seperti ini. Sekaligus anda akan mengetahui makna dari batik yang anda
pakai.
Secara garis besar ada 3 jenis motif batik. Motif klasik, pesisir dan
kontemporer. Dimana ketiga jenis ini terbagi lagi berdasarkan daerah
asalnya, maknanya dan gambarnya.
Batik Klasik
Batik tradisional memiliki makna yang filosofis yang berasal dari
kepercayaan para pembuatnya, yaitu masyarakat Jawa. Batik seperti ini
memiliki keindahan secara visual dan secara filosofi. Umumnya batik ini
mengandung warna-warna gelap yang memancarkan wibawa dan
keseriusan.
Kumpulan motif klasik, umumnya didominasi warna cokelat.
Keindahan visual adalah rasa haru, rasa terpukau yang datang dari panca
indera pengelihatan manusia. Yang mana datangnya dari harmoni
perpaduan berbagai warna dan sususan berbagai bentuk.
Sedangkan keindahan filosofi adalah pemahaman akan pesan-pesan yang
ingin disampaikan melalui torehan-torehan pada sebuah karya. Yang
membentuk suatu arti atau lambang sesuai dengan pemahaman dan
harapan pembuatnya.
Daerah yang menghasilkan batik klasik adalah Solo, Yogyakarta, Sragen
dan Semarang. Berikut adalah motif-motif yang berasal dari beberapa
daerah tersebut.
Batik Sido Luhur
Sido dalam bahasa Jawa artinya “telah terlaksana” atau “jadi”. Sehingga
arti kasarnya adalah menjadi luhur. Ini mencerminkan sebuah harapan
bahwa pemakainya dapat mencapai kehidupan yang luhur, terhormat dan
bermartabat. Serta selalu sehat secara jasmani dan Rohani
Batik Sido Luhur
Batik Sido Mukti
Motif batik ini sering digunakan pada acara pernikahan. Makna filosofis di
dalamnya adalah kemakmuran, serta harapan agar seseorang dapat
mencapai kebahagian lahir dan batin.
Batik Sido Mulyo
Batik Sido Mulyo
Kalau tadi Sido Luhur itu artinya menjadi pribadi yang luhur, maka Sido
Mulyo adalah batik yang memberikan sebuah harapan agar seseorang
mencapai kemuliaan. Karena artinya adalah menjadi mulia.
Namun dibalik itu, batik ini sebenarnya dimaksudkan agar seseorang
mencapai harapan akan kemakmuran serta perlindungan. Batik ini juga
kerap digunakan dalam banyak pernikahan, dengan harapan kelak keluarga
baru ini akan menjadi keluarga yang sukses dan mendapatkan kemuliaan.
Berat sekali maknanya Bung!
Batik Sido Mulyo
Batik Cuwiri
Batik ini kerap digunakan untuk memperingati usia bayi dalam kandungan
yang sudah mencapai 7 bulan (Mitoni). Cuwiri itu artinya kecil-kecil. Filosofi
di dalamnya adalah harapan agar sejak kecil seseorang sudah memiliki
nilai-nilai kebaikan, sehingga dihormati oleh masyarakat.
Batik Cuwiri
Batik Kawung
Mungkin anda tidak tau apa itu buah Kawung. Kalau kolang-kaling tau?
Inilah asal muasal batik ini menurut beberapa sumber. Ada juga yang
berpendapat bahwa batik ini terinspirasi dari binatang Kwangwung atau
yang biasa disebut dengan kumbang tanduk.
Batik Kawung
Makna batik ini adalah sebuah penggambaran hati yang bersih. Bahwa
itikad dari hati yang bersih itu merupakan sebuah ketetapan hati yang
tidak perlu diketahui oleh orang lain.
Makna yang berasal dari filosofi buah Kawung, yang memiliki buah
berwarna putih bening didalamnya. Kalau mau tau lebih detail silahkan cek
artikel kami tentang batik Kawung.
Batik Tambal
Konon kisahnya, batik ini dapat memberikan kesembuhan bagi orang yang
sedang sakit. Filosofi batik ini adalah harapan agar seseorang yang sedang
sakit segera sehat, dan kerusakan pada dirinya dapat segera diperbaiki.
Maknanya juga berarti seseorang yang selalu memperbaiki diri sendiri dan
menjadi pribadi yang lebih baik lahir dan batin.
Batik Tambal
Batik Truntum
Batik ini juga merupakan sebuah batik yang kerap digunakan pada acara
pernikahan. Namun batik ini tidak digunakan oleh mempelai, melainkan
dipakai oleh orang tua kedua calon pengantin. Kenapa kira-kira?
Karena truntum sendiri artinya adalah menuntun. Sehingga diharapkan
orang tua kedua calon pengantin dapat memberikan tuntunan yang baik
kepada kedua mempelai dalam menjalani lembaran hidup baru
keluarganya.
Batik Truntum
Batik Parang
Parang itu berasal dari kata pereng, yang berarti lereng. Saya sendiri
selama ini mencoba mencari mana sih bentuk parangnya? Ternyata yang
dimaksud bukan senjata parang. Pereng menggambarkan garis menurun
dari tinggi ke rendah secara diagonal.
Batik ini memiliki pola seperti huruf S yang berkesinambungan. Motif ini
terinspirasi dari karang yang kokoh diterpa ombak, melambangkan
semangat yang tidak pernah padam. Motif ini juga melambangkan
kekuasaan.
Batik Parang
Jaman dulu, motif batik Parang tidak boleh digunakan oleh sembarang
orang. Hanya para anggota kerajaan dan kerabat yang boleh memakainya.
Besar dan kecilnya motif parang menandakan kedudukan sosial
pemakainya di dalam lingkungan kerajaan. Keren banget ya?
Kalau anda lihat, batik parang milik Sir Thomas Stamford Raffles itu
bermotif Parang dengan ukuran besar-besar. Wah, berarti Mas Raffles
sudah merupakan orang terpandang di lingkungan kerajaan Jawa saat itu.
Jenis batik Parang ada beberapa. Ada Parang Rusak, Parang Barong,
Parang Kusumo dan lain-lain. Tergantung dari daerah asalnya.
Batik Grompol
Grompol dalam bahasa Jawa bisa bermaksud berkumpul atau menjadi satu.
Seperti Gerombol. Filosofi dibalik motif batik ini adalah harapan orang tua
terhadap anaknya, dimana semua hal yang baik dapat berkumpul. Seperti
kebahagiaan, rejeki, kerukunan dan ketentraman.
Batik Grompol
Apabila digunakan pada sebuah pernikahan, maka batik Grompol ini
melambangkan harapan agar keluarga yang baru terbentuk dapat selalu
terus bersama dan bersatu. Selalu mengingat keluarga asal mereka
kemanapun mereka pergi.
Batik Pesisir
Batik Pesisir berbeda dengan batik klasik. Batik jenis ini lebih bebas dari
segi motif, tidak kaku. Dari segi warna, batik Pesisir lebih warna-warni dari
batik klasik. Melambangkan kemandirian dan jiwa yang penuh dengan
kebebasan. Hal ini disampaikan dalam bentuk motif dan warnanya.
Warna dan gambar yang ditorehkan pada batik pesisir lebih cerah, lebih
mencolok, lebih berani dibanding batik klasik. Berikut adalah beberapa
contoh batik pesisir.
Batik Lasem
Batik ini sering disebut-sebut sebagai batik encim. Memang di Lasem
banyak sekali penduduk orang Tionghoa. Lasem adalah sebuah kecamatan
di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Tempat ini berbatasan dengan Laut
Jawa Utara.
Batik Lasem
Lasem dikenal dengan sebutan “Tiongkok kecil” karena merupakan sebuah
kota awal pendaratan orang Tionghoa di tanah Jawa.
Konon katanya, warna merah pada batik Lasem tidak dapat ditiru oleh
pengrajin batik dari daerah lain. Karena disana menggunakan olahan kulit
mengkudu yang dicampur dengan kayu untuk menghasilkan warna
merahnya.
Dulu, batik Lasem hanya digunakan oleh wanita keturunan Tionghoa yang
sudah berusia lanjut. Pengaruh bangsa Cina sangat kental terasa pada
batik Lasem, dari warna merah, sampai gambar Naga, Phoenix dan hurufhuruf Cina. Sungguh indah sekali batik Lasem ini.
Batik Cirebon
Ciri khas batik dari Cirebon adalah motif Megamendung, atau bisa juga
disebut awan-awanan. Motif Megamendung adalah hasil akulturasi budaya
Tiongkok yang dikembangkan seniman batik Cirebon sesuai dengan selera
masyarakat Cirebon yang mayoritas beragama Islam.
Batik Megamendung
Batik Cirebon mulai berkembang ketika pelabuhan Muara Jati menjadi
tempat persinggahan para pedagang yang berasal dari Tiongkok, Arab,
Persia dan India. Pernikahan antara Sunan Gunung Jati dengan putri Ong
Tien merupakan peristiwa yang mengawali akulturasi budaya Tiongkok dan
budaya Jawa Keraton.
Dulu sekali, motif megamendung ini hanya digunakan oleh anggota Keraton
saja. Sekarang sampai karyawan sampai anak sekolahpun boleh pakai.
Batik Belanda & Eropa
Para penjajah Belanda memiliki pengaruh yang kuat pada motif batik
pesisir. Contohnya adalah motif batik Little Red Riding Hood yang mana
motif ini menggambarkan cerita folklor dari Perancis, dan pada masa itu
disukai oleh para penajajah Belanda. Batik ini populer pada tahun 1840 –
1940 di Indonesia.
Batik Red Riding Hood
Ternyata orang Eropa itu suka sekali lho dengan batik. Sir Thomas
Stamford Raffles yang berasal dari Inggris tertarik sekali dengan budaya
batik sampai-sampai ia mengirimkan banyak sekali kain batik ke Inggris
untuk dibuat secara massal.
Namun istilah batik Belanda sendiri terlahir karena seorang wanita yang
bernama Carolina Josephina Franqemont, seorang perempuan keturunan
Indonesia dan Belanda. Desain khasnya yang disukai oleh masyarakat
Eropa umumnya bermotif karangan bunga dan dongeng Eropa.
Batik Pekalongan
Merupakan batik yang sangat kaya akan warna. Pekalongan adalah kota
batik di Indonesia, bahkan mereka memiliki museum batiknya sendiri.
Banyak sekali pengrajin batik yang bermukim di kota Pekalongan, hingga
ke pinggiran kota.
Bahkan, setiap kampung di Pekalongan memiliki ciri khasnya sendiri yang
berbeda dengan kampung lain. Padahal sama-sama Pekalongan.
Batik Pekalongan ini merupakan salah satu jenis batik dengan kualitas
terbaik. Desain batik Pekalongan terpengaruhi oleh beberapa kultur dan
bangsa seiring dengan sejarah Indonesia, dari Tiongkok, Belanda dan
Jepang. Hal ini membuat batik Pekalongan sangat istimewa dan selalu
berkembang sesuai jaman.
Salah satu batik yang sangat indah berasal dari Pekalongan, yaitu
batik Hokokai. Pada saat penjajahan Jepang lahirlah batik Hokokai, batik
yang sangat indah gambar dan motifnya. Terdiri dari bunga-bunga dan
kupu-kupu. Sedangkan kainnya apabila dibentangkan, akan terbagi
menjadi dua, yaitu motif pagi dan sore. Kalau anda tertarik dengan batik
Hokokai baca artikelnya yaa.
Batik Hokokai
Batik ini mengikuti selera penjajah Jepang pada saat itu. Dimana para
pengrajin dipaksa membuat batik sesuai selera orang Jepang tanpa
dibayar. Karena banyaknya perampasan pada jaman itu, harga kain Mori
untuk membuat batik menjadi sangat mahal.
Sehingga dibuatlah sistem pagi dan sore, yang mana dalam sehari seorang
perempuan bisa menggunakan sehelai kain saja. Tidak perlu ganti-ganti.
Karena bagian atas kain gambarnya lebih terang sehingga bisa digunakan
pagi hari, dan saat kain dibalik, motifnya cenderung lebih gelap sehingga
bisa digunakan malam hari. Sehingga lebih menghemat pengeluaran.
Batik Kontemporer
Batik jenis ini tidak lekang oleh motif-motif yang sudah ada. Disebut juga
batik modern. Biasanya motif kontemporer dibuat oleh brand-brand batik
anak muda. Sehingga sumber inspirasinya tidak melulu melihat dari masa
lalu, atau yang sudah ada.
Inspirasi ini bahkan bisa datang dari budaya luar, atau kehidupan para
pemuda jaman sekarang. Pemoeda.co.id sendiri memiliki batik tipe
"Signature" yang dibuat untuk kegiatan-kegiatan casual.
Motif kontemporer Pemoeda.co.id yang pada saat ini belum memiliki nama
(12 Juni 2017).
Motif kontemporer cenderung memiliki warna-warna yang berani, atau
desain yang tidak seperti batik pada umumnya. Sehingga pada aplikasinya,
batik jenis ini bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang non-formil.
Malah bisa aneh jika digunakan untuk acara yang formal.
Nah itulah tadi beberapa jenis motif batik yang ada di Indonesia. Tidak
jarang pula, anda akan menemukan batik yang dibuat tanpa nama dan
tanpa ada cerita dibalik pembuatannya. Akan menjadi PR untuk anda
sendiri bagaimana anda menginterpretasikan lukisan-lukisan pada batik
tersebut. Mari kita lanjut!
Brand-Brand Batik di Indonesia
(back to
top)
Kalau anda ingin membeli batik, tentunya banyak sekali pedagangpedagang yang menjual secara online dan offline. Untuk sekedar
pengetahuan anda saja, berikut adalah beberapa brand batik Indonesia
yang sudah sangat terkenal sepanjang masa.
Danar Hadi
Danar Hadi didirikan oleh H. Santosa pada tahun 1967. Nama dagang Batik
Danar Hadi diambil dari nama istri, "Danar" dan nama bapak mertua,
"Hadi". Bisnis batik ini dia rintis setelah beliau menikah dengan Danarsih
Hadipriyono, istrinya.
Toko Batik Danar Hadi
Sejak kecil, H. Santoso tinggal bersama dengan kakeknya RH
Wongsodinomo yang merupakan pengusaha batik, sehingga batik bukan
merupakan hal yang baru bagi beliau. Meskipun begitu, beliau mengatakan
bahwa tidaklah mudah mendirikan usaha ini.
Saat menikah, beliau mendapat sumbangan pernikahan dari tamu berupa
barang, misalnya jam dan tape player. Yang akhirnya, barang-barang yang
merupakan sumbangan itu dijual sebagai modal usaha. Tapi berkat
kegigihannya, merek dagang Danar Hadi menjadi salah satu merek batik
terkenal di Indonesia.
Batik Keris
Batik Keris adalah sebuah perusahaan yang didirikan di kecamatan Cemani,
Sukoharjo, Indonesia pada tahun 1946 oleh Kasoem Tjokrosaputra.
Awalnya usaha ini merupakan usaha batik rumahan dan usaha ini terus
berkembang hingga pada tahun 1970 mereka mendirikan pabrik printing.
Model Batik Keris
Kemudian mereka menjual produknya di pusat perbelanjaan yang sangat
terkenal saat itu, Sarinah, di tahun 1972. Batik Keris sampai dengan saat
ini sudah berkembang dari generasi ke generasi lebih dari 90 tahun.
Batik Keris juga berinovasi menciptakan produk – produk modern tanpa
meninggalkan ciri khas Batik yang unik. Kalau sekarang anda pergi ke
mall-mall di Jakarta, hampir setiap saat anda akan menjumpai gerai batik
Keris ini.
Batik Semar
Batik Semar didirikan oleh keluarga Kasigit pada tahun 1947. Mulanya
perusahaan Batik Semar memproduksi batik dengan nama Batik
Bodronoyo, yang tak lain adalah nama dari Semar itu sendiri.
Toko Batik Semar
Namun, karena nama Semar lebih dikenal di masyarakat umum, maka
dipakailah nama tersebut pada tahun 1966. Pemilihan nama Batik Semar
sendiri bukanlah tanpa alasan.
Semar merupakan sosok panutan dalam dunia Pewayangan, yang diakui
sebagai
Batara
Ismaya,
sekaligus
menjadi
pengasuh
keluarga
Pandawa. Diluar itu, ternyata nama "Semar" merupakan sebuah singkatan,
kepanjangannya sendiri memiliki makna yang bagus seperti berikut.
S = Sarwi atau bersama-sama,
E = Ening atau Suci bersih,
M = Marsudi atau berusaha tanpa putus asa,
A = Ajuning atau perkembangan,
R = Rasa atau Seni
Filosofi dibalik nama “Semar” ini bagus sekali ya? Mungkin kalau dibentuk
dalam sebuah kalimat menjadi “Bersama-sama berusaha tanpa putus asa
mengembangkan seni dengan hati yang suci.” Wah salut deh sama batik
Semar.
Iwan Tirta
Iwan Tirta adalah seorang perancang busana yang sangat dikenal melalui
rancangan-rancangannya yang menggunakan unsur batik. Setamat
menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, beliau
melanjutkan pendidikan S2 nya di Yale University, Amerika Serikat dan
London School of Economics.
Batik Iwan Tirta saat fashion show.
Ketertarikannya pada batik dimulai ketika beliau menerima dana hibah dari
John D. Rockefeller untuk mempelajari tarian keraton Kasunanan
Surakarta. Sejak saat itulah beliau mendedikasikan hidupnya untuk
menciptakan karya-karya batik dengan tingkat tinggi.
Sehingga batik rancangannya dipakai oleh para pemimpin dunia pada
kesempatan pertemuan APEC di Indonesia pada tahun 1994. Pada tahun
2003 PT. Irwan Tirta didirikan dengan ITPC (Irwan Tirta Private Collection)
yang menjadi merek dagangnya.
Batik Iwan Tirta motif "Kupu Sejoli", bagus sekali ya?
Sampai sekarang, telah lebih dari 10.000 design batik original yang telah
dibuatnya. Bahkan kreasi beliau telah dipublikasikan oleh majalah
internasional, antara lain Vouge, Harper’s Bazaar, dan National Geographic.
Batik Iwan Tirta bukanlah batik yang murah lho Bung! Sepotong kemeja
bisa dihargai 7.000.000 IDR sampai belasan juta! Tapi jangan salah,
ternyata banyak sekali lho peminatnya.
Parang Kencana
Parang Kencana didirikan pada tahun 1992 oleh Mariana Sutandi. Setamat
kuliah hukum di Universitas Parahyangan, beliau bergabung di perusahaan
milik suaminya di bidang logam. Karena gairahnya tinggi di bidang bisnis
batik, ia lantas membuat sebuah perusahaan batik yang diberi nama
Parang Kencana.
Batik Parang Kencana on Fashion Show.
Parang Kencana berhasil menghadirkan ragam busana batik berpotongan
simpel minimalis yang mampu menjangkau selera pasar. Tidak terlihat
imbuhan berlebihan yang membuat batik justru tampil tidak klasik dan
cantik.
Hasratnya di dunia bisnis dan cintanya pada batik ternyata telah membawa
Parang Kencana berkembang cukup pesat. Parang Kencana telah membuka
30 gerai di seluruh Indonesia.
Alleira Batik
Alleira batik didirikan oleh Lisa Kurniawaty Mihardja pada tahun 2005.
Alleira diambil dari Bahasa inggris “alluring” yang berarti memikat atau
menarik hati. Berawal dari sembunyi-sembunyi dari suaminya, beliau pun
akhirnya menjadi pebisnis batik dengan pelanggan dari kalangan
menengah ke atas.
Alleira on Fashion Show.
Dengan modal awal $3000, Alleira telah berkembang menjadi salah satu
brand batik terkenal di Indonesia. Alleira batik menjalin kerja sama dengan
Annisa Pohan, seorang figur terkenal, untuk memasarkan merek ini.
Desain yang ditawarkan oleh Alleira adalah klasik modern, dimana terdapat
perpaduan antara motif klasik dan desain yang modern. Tidak jarang
terlihat Alleira juga menawarkan desain-desain motif yang sangat modern.
Pemoeda.co.id (sudah bukan Merek Lokal Yang Menjual Batik,
wkwkwk)
Pemoeda.co.id dibangun pada tahun 2016 dengan tujuan meningkatkan
nasionalisme para pemuda Indonesia, oleh anak-anak muda alumni
Universitas Indonesia (UI), Bina Nusantara (Binus) dan Institut Teknologi
Bandung (ITB).
Instagram Pemoeda.co.id, follow ya di http://bit.ly/2rPtPIC
Memang pada saat artikel ini ditulis bahkan kami belum mulai berjualan.
Namun visi kami adalah untuk mempopulerkan batik di kalangan para
pemuda Indonesia dan diseluruh dunia. Visi yang cukup besar untuk
kami. Karena kami melihat bahwa belum ada brand batik yang benar-benar
bisa menembus pasar anak muda.
Caranya adalah dengan membuat motif-motif batik yang sesuai dengan
kegiatan-kegiatan anak muda.
Kegiatan-kegiatan seperti travelling, nongkrong, ke kampus, atau sekedar
jalan-jalan di kota tidak selalu cocok apabila menggunakan motif batik
klasik atau pesisir. Mayoritas kegiatan para pemuda berbentuk non formal.
Sehingga Pemoeda.co.id menawarkan produk-produk batik dengan desain
casual yang dapat disejajarkan dengan kemeja-kemeja buatan brand-brand
asing yang sudah terkenal.
Kami berupaya untuk mengurangi market share brand asing di tanah air
tercinta ini, dengan memasarkan produk-produk lokal yang padahal
potensinya sangat besar.
Batik Indonesia dan UNESCO
(back to top)
Pada hari ini batik sudah dikenal oleh dunia. Batik ditetapkan oleh UNESCO
(The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)
sebagai warisan khas Indonesia pada sebuah konferensi di Abu Dhabi.
Dalam bahasa Inggris, batik ditetapkan sebagai Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage of Humanity, keren sekali memang Bung. Ini
diumumkan oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 lampau, dimana
hal ini memicu rasa bangga warga Indonesia terhadap seni batik. Coba
anda lihat artikelnya.
Artikel tentang batik yang diumumkan oleh UNESCO
Setelah hal ini diketahui khalayak ramai di Indonesia, penjualan batik
meningkat berkali-kali lipat. Setiap tanggal 2 Oktober, penjualan batik di
Indonesia sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa batik merupakan suatu
seni yang sangat dihargai dan dibanggakan di Indonesia.
Anda bisa lihat, sekarang banyak sekali kantor yang mengajurkan
karyawannya untuk menggunakan batik pada hari Jumat. Seperti saya
contohnya, setiap ke kantor menggunakan batik.
Kalau anda memang cinta Indonesia, anda harus bangga bahwa nenek
moyang anda mewariskan batik. Andapun harus mengerti banyak hal
tentang batik, biar nanti kalau anda ditanya oleh orang luar, anda tidak
bingung. Nggak hanya sekedar jawab asal-asalan. Hehehe…
Baiklah Bung! Saya rasa sudah cukup kita bahas tentang dunia batik
Indonesia. Semoga artikel ini dapat menguatkan kecintaan anda kepada
batik. Atau mungkin justru malah memupuk rasa nasionalisme anda
dengan sekedar menggunakan batik. Sukses bung. Salam Pemoeda!
Download