Uploaded by dwipa2adhitya

Presentasi Filsafat Ilmu Konsservasi SDA

advertisement
“ FILSAFAT ILMU TERKAIT DENGAN KEARIFAN LOKAL
DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA AIR “
Disusun Oleh :
Adhitya Dwipayana Raspati
NPM. 2212181002
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SANGGA BUANA (USB) - YPKP BANDUNG
2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber daya air (SDA) merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk
keberlanjutan kehidupan makhluk hidup terutama manusia.
Beberapa kampung adat yang konservatif terhadap SDA diantaranya Kampung Kuta
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kampung Naga terletak Kabupaten Tasikmalaya, Jawa
Barat serta Kampung Baduy terletak Kabupaten Lebak, Banten.
1.2. Rumusan Masalah


Pandangan filsafat sebagai bentuk kearifan lokal dalam upaya menyelamatkan SDA
yang terdapat di beberapa kampung adat.
Bagaimana Implementasi kearifan lokal dalam menjaga kelestarian bidang SDA.
1.3. Tujuan Makalah

Mengetahui bentuk asasi secara filsafat yang dilaksanakan dalam kearifan lokal
sebagai upaya konservasi SDA yang terdapat di beberapa kampung adat.
1.4. Kegunaan Makalah


Pemahaman kearifan lokal di beberapa kampung adat terkait dengan konservasi
SDA.
Sumber informasi tambahan untuk penelitian selanjutnya atau untuk kegiatan
mitigasi bencana banjir dan tanah longsor.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Filsafat Ilmu
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat ilmu adalah dasar yang
menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah
(Ginting dan Situmorang, 2008)
2.2. Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Tahapan
Uraian
Ontologi
(Hakikat Ilmu)
 Obyek apa yang telah ditelaah ilmu?
 Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?
 Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya
tangkap manusia (seperti berpikir, merasa, dan
mengindera) yang membuahkan pengetahuan?
 Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang berupa ilmu?
 Bagaimana prosedurnya?
Epistimologi
(Cara Mendapatkan
Pengetahuan)
 Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang berupa ilmu?
 Bagaimana prosedurnya?
 Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
mendapatkan pengetahuan dengan benar?
 Apa yang disebut dengan kebenaran itu sendiri?
 Apa kriterianya?
 Sarana/cara/teknik apa yang membantu kita dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
Aksiologi
(Guna Pengetahuan)
 Untuk apa pengetahuan tersebut digunakan?
 Bagaiman kaitan antara cara penggunaan tersebut
dengan kaidah-kaidah moral?
 Bagaimana
penetuan
obyek
yang
ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?
 Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang
merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan
norma-norma moral/profesional?
Suriasumantri. 2005
2.3. Definisi/Gambaran Konseptual
Contoh bentuk gambaran kerangka pemikiran dari sebuah kearifan lokal dalam
konservasi SDA.
Keterangan :
: Meliputi
: Mengasilkan
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Kepatuhan Sebagai Filsafat Kearifan Lokal Di Kampung Adat
Bentuk kearifan lokal yaitu budaya kepatuhan dengan kata pamali. Pamali
(tabu/bisa celaka) sebagai pranata sosial yang dapat mengendalikan perilaku
manusia dalam berinteraksi dengan alam atau dengan sesamanya.
Pamali merupakan prinsip yang berhubungan dengan konservasi sumber daya alam
& merupakan norma adat yang sangat mengikat masyarakat karena sudah
dilakukan secara turun-temurun.
Kampung adat yang ada di Jawa Barat memiliki ciri khas yaitu mempunyai
kesamaan dalam bentuk dan bahan fisik bangunan rumah karena mereka masih
patuh dan taat pada aturan.
3.2. Implementasi Kearifan Lokal dalam Konservasi SDA
Masyarakat adat memanfaatkan mata air permukaan untuk semua kebutuhan
hidup dan dilarang oleh aturan adat untuk menggali sumur.
Sumber daya air yang terdapat di dalam hutan yang dianggap keramat hanya
digunakan untuk keperluan ritual tertentu saja & adanya pelarangan masuk
kedalam hutan tanpa ijin ketua adat, merupakan bentuk konservasi hutan yang
erat kaitannya dengan konservasi SDA .
3.3. Implikasi Kearifan Lokal
Keberhasilan Kampung Naga, Kampung Baduy dan Kampung Kuta dalam
Melestarikan Budaya Kata Pamali, yaitu:
1. Melestarikan rumah adat.
2. Melestarikan hutan lindung
(Hutan Keramat) dan keanekaragaman hayati
(Flora & Fauna endemik) yang ada di dalamnya.
3. Melestarikan
sumber-sumber mata air melalui penanaman/pemeliharaan
tanaman tahunan didalam hutan.
3.2. Filosopi Kepatuhan Berperan Dalam Konservasi SDA
 Konservasi Hutan
Masyarakat di kampung adat tidak sembarangan memasuki hutan larangan
karena mereka memiliki kepatuhan absolut terhadap kepercayaan akan ada
sangsi adat jika memasuki hutan tanpa ijin dari ketua adat, hal tsb berdampak
positif pada kelestarian hutan.
Hutan merupakan salah satu elemen penting dalam siklus hidrologi, salah satu
fungsi hutan yaitu eksistensi alami proses photosintesis -> reduksi carbon ->
Suplly Oksigen -> Tekanan udara -> Kondensasi -> Optimalisasi Presipitasi
(Embun & Hujan)
 Konservasi Sumber Daya Air (SDA)
Keberadaan/kondisi hutan yang masih baik dapat mengendalikan runoff atau
limpasan permukaan air hujan dipermukaan tanah, -> dedaunan yang rapat
dapat menahan penetrasi hujan -> air diresapkan atau berinfiltrasi kedalam
tanah secara perlahan-lahan sehingga permukaan tanah tidak tererosi ->
Ruang Infiltrasi & Perkolasi -> Mata air akan terus terjaga
Runoff yang dapat dikendalikan oleh hutan -> Mengurangi erosi permukaan
tanah berupa sedimen yang terbawa ke sungai -> Kualitas air sungai tetap
terjaga atau air sungai tidak keruh ketika musim hujan serta dapat
meminimalisir sedimentasi dalam sungai.
Pelarangan pembuatan sumur oleh masyarakat kampung adat ->
Mempertahankan eksistensi air tanah yang berkonstribusi kontinuitas air
tanah ke wilayah yang lebih rendah & mempertahankan tekanan hidrostatis
air tanah -> Mempertahankan stabilitas tanah permukaan & akan menambah
kesuburan tanah
Desain rumah adat yang berbentuk rumah panggung -> Menjaga bidang
resapan air, sehingga chatchment area tetap eksis. Rumah panggung tahan
terhadap gempa .
 Mitigasi Bencana
Masyarakat kampung adat secara tidak langsung mampu melakukan mitigasi
bencana/mengurangi resiko-resiko bencana untuk keselamatan dari
komunitasnya dan komunitas disekitarnya.
BAB IV KESIMPULAN & SARAN
4.1. Kesimpulan
Tindakan yang protektif terhadap lingkungan hidup khususnya lingkungan hutan
serta kepatuhan manusia terhadap peraturan yang konservatif merupakan kunci
dalam tindakan konservasi SDA & mitigasi bencana.
4.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan kearifan lokal
masyarakat di beberapa kampung adat yang bersifat konservatif terhadap
konservasi SDA. Dengan diketahuinya kearifan lokal masyarakat yang lebih
mendalam, maka diharapkan akan menjadi titik awal dalam menentukan bentuk
pembangunan dan konservasi sumber daya air yang berkelanjutan
- TERIMAKASIH -
Download