Diktat-Kristologi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Secara sederhana, Kristologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang Kristus. Tentunya kehidupan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
eksistensi Kristus menjadi materi utama ilmu ini. Pentingnya bagian ini dilatarbelakangi oleh
keberadaan Kristus sebagai pusat iman Kristiani. Banyak pertentangan-pertentangan dan
ajaran-ajaran yang miring terhadapnya, menjadi upaya yang terealisasi secara otomatis
dalam pengajaran-pengajaran yang bertahap dalam topik teologi ini.
Manusia oleh karena keberdosaannya telah membuat jarak yang begitu dalam
antara dirinya dengan Allah. Kedalamannya merupakan sesuatu yang tidak mungkin
dijembatani oleh manusia ataupun malaikat; dan dengan demikian yang ada hanyalah
tangisan keras yang membutuhkan pertolongan ilahi.
Kristologi adalah bagian dari jawaban atas tangisan tersebut. Kristologi
memperkenalkan kita kepada karya Allah yang obyektif untuk menjembatani jurang pemisah
yang lebar itu, dan menyingkirkan penghalang antara Allah dan manusia, dengan cara
memenuhi syarat-syarat hukum di dalam Kristus, dan memperbarui manusia agar dapat
memasuki kembali persekutuan dengan Tuhan dalam keadaan penuh berkat.
METODE PEMAHAMAN KRISTOLOGI
Beberapa orang atau kelompok menggunakan metode atau pendekatan yang salah
ketika hendak mengidentifikasi pribadi Yesus Kristus. Metode dari bawah dan metode
historis adalah cara yang salah dalam mendalami hakekat Yesus Kristus.
I. METODE DARI BAWAH

Metode yang ingin memahami Kristus dari proses manusia menjadi Allah
II. METODE DARI ATAS

Metode yang ingin memahami Kristus dari proses Allah berinkarnasi menjadi
manusia
III. METODE HISTORIS

Metode yang ingin memahami Kristus hanya dari peristiwa sejarah
KRISTOLOGI SUMBANG ABAD I-III & REAKSI UMAT
Kristologi sumbang berarti ajaran tentang Yesus yang bertentangan dengan ajaran
yang sesungguhnya, sebagaimana diajarkan Alkitab. Ajaran-ajaran miring tersebut telah
menantang gereja sejak abad I sampai abad III. Bahkan hingga masa kini penyelewengan
terhadap doktrin ini ramai terjadi. Kecenderungan ajaran-ajaran sumbang itu terfokus pada
penolakan terhadap keutuhan dan kesempurnaan Kristus sebagai yang ilahi dan insani.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 1
EBIONISME (170M)
Sebuah paham yang dipengaruhi oleh Monotheisme Yahudi. Berpendapat bahwa
sifat ilahi Kristus tidak asli atau Kristus tidak memiliki sifat Ketuhanan yang sejati. Riil tapi
kurang sejati. Hal ini dapat dilukiskan seperti suatu benda yang dilihat dari kejauhan seperti
bukit, namun ketika didekati sebenarnya rumah. Yesus hanya mempunyai sifat kemanusiaan
tanpa keilahian. Kelahiran-Nya adalah sama dengan manusia pada umumnya, namun ada
hubungan khusus dengan Allah. Intinya golongan ini menolak realitas sifat ilahi. Sesuai
dengan namanya “ebion” yang berarti “dilihat hanya seakan-akan ada.” Berasal dari bahasa
Ibrani “evyonim” yang berarti “orang malang”, yang menganggap bahwa Yesus adalah
seorang Yahudi yang dipilih sebagai Mesias oleh Allah. 1
Aliran ini mengajarkan bahwa Anak bukanlah Allah. Anak adalah manusia belaka,
tetapi oleh karena pekerjaan-Nya maka Ia diangkat (Adopted) menjadi Anak oleh Allah).2
DOKETISME (70-170 M)
Kristologi ini disebut “doketisme”, berasal dari bahasa Yunani “dokein” yang berarti
“kelihatannya” 3. Dipelopori oleh Marcion dan kaum Gnostik. Ajaran ini adalah kebalikan dari
Ebionisme. Kaum Docetis berpendapat bahwa Yesus hanya mempunyai sifat keilahian tanpa
sifat kemanusiaan. Jadi paham ini menyatakan bahwa tubuh Kristus tidaklah nyata, tetapi
hanya kelihatan saja. Berlawanan dengan ebionisme, kelompok ini mengatakan bahwa Yesus
hanya mempunyai sifat keilahian tanpa sifat kemanusiaan. Jadi tubuh Yesus hanya sebagai
anggapan saja, mungkin sebagai hantu, tulang dan darahnya tidak sama dalam kualitas dan
unsur-unsur dengan manusia.
Menurut sistem-sistem gnostik, Kristus hanyalah tubuh maya dalam dunia ini yang Ia
tinggalkan sebelum penyaliban-Nya. Jadi, yang mati itu bukan Kristus, melainkan khayalankhayalan-Nya saja.4
ARIANISME (325 M)
Golongan yang berpendapat bahwa sifat ilahi Kristus tidak sempurna. Kristus
merupakan manusia biasa sampai pada pembaptisan-Nya. Sesudah itu baru ada padaNya
sifat ilahi sampai Ia disalibkan. Menjelang penyaliban-Nya, jiwa ilahi meninggalkan Dia.
Kristus berkemungkinan untuk berubah dan berdosa, tetapi oleh kebajikan pribadi-Nya, Dia
pada kenyataannya telah berhasil untuk tidak berdosa (pada akhirnya berdosa).
Arius (perintis ajaran ini) berpendapat bahwa Kristus adalah perpaduan antara
Firman (Logos) dan manusia biasa. Dengan demikian Kristus itu setengah Allah dan setengah
manusia. Dia adalah makhluk yang tertinggi di atas segala ciptaan Allah yang mulia dan
terhormat tetapi bukan Allah melainkan kepala dari segala ciptaan saja. Di dalam Tesis, saya
telah menentukan sikap terhadap ajaran ini.
Doktrin Arius pada akhirnya menyimpulkan bahwa Kristus adalah buah ciptaan, jadi
tidak kekal.5
1
2
3
4
5
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 7
Ibid, 7
Ichei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8
Ibid, 8
Ibid, 8
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 2
APPOLINARIANS (381 M)
Paham ini berpendapat bahwa sifat manusia Yesus kurang sempurna. Ia memiliki roh
tubuh manusia tetapi tanpa roh manusia. Menekankan tentang natur yang bercampur pada
Kristus. Firman menggantikan kedudukan roh manusia pada diri Yesus. Ajaran ini dirintis
oleh Apolinarius dan ditolak dalam konsili Konstantinopel pada tahun 381.
Paham ini menolak bahwa Yesus mempunyai jiwa atau akal manusia. Apolinarius
berkata, “Jika saya adalah jiwa yang diam dalam tubuh, maka Yesus adalah Firman yang
berdiam dalam satu tubuh. 6
NESTORIANSME (431 M)
Teori yang berpendapat bahwa Kristus tidak mungkin mempunyai dua sifat, ilahi dan
manusiawi. Kristus adalah prosopon (penampilan) dari dua sifat yang bersatu. Kemanusiaan
memiliki bentuk Keallahan yang dilimpahkan ke atas kemanusiaan-Nya, dan Keilahian
mengambil sendiri rupa atau bentuk seorang hamba. Jadi dua sifat yang dipisahkan sehingga
menghasilkan dua pribadi. Singkatnya begini, menurut Nestorius (pelopor ajaran ini), Jiwa
Yesus = jiwa manusia dan Kristus = Jiwa Allah dan melahirkan oknum ketiga.
Hubungan antara Kristus yang manusia itu dengan Allah Firman sedemikian erat,
namun keduanya tetap merupakan oknum yang berbeda.7
EUTICHIANS (451 M)
Sebuah ajaran yang digagas oleh Eutikes. Suatu reaksi untuk melawan Nestorians
yang berpendapat bahwa ada padanya dua sifat yang sejati dan komplit tapi sudah dicampur
sampai sudah mengurangi tiap-tiap sifat asli, yaitu mutunya hilang dari keduanya atau salah
satu. Paham ini mengajarkan bahwa hanya ada satu sifat dalam Kristus. Ajaran ini dikenal
dengan sebutan monofisitisme yang berarti bahwa kedua sifat ilahi dan manusiawi Kristus
itu tidak terpisah melainkan melebur.
SOCIANISME
Aliran ini menyangkal pra-eksistensi Anak. Para pendukung aliran ini mengajarkan
bahwa Kristus adalah manusia biasa meskipun Ia dipenuhi Roh Kudus, memiliki pengetahuan
Allah, dan pada saat kenaikanNya menerima kuasa segala sesuatu.8
RINGKASAN:
I. Bidat yang mempersoalkan ke-Allahan Kristus



Ebionisme
Arianisme
Socianisme
: Orang yang Malang dipilih jadi Mesias
: Ciptaan unggul yang kadang jadi Allah
: Manusia biasa meski dipenuhi Roh Kudus
II. Bidat yang mempersoalkan ke-Manusiaan Kristus


6
7
8
Doketisme
: Tubuh jasmani Kristus hanyalah khayalan saja
Apollinarisme : Jiwa manusia Kristus tidak ada
Ibid, 8
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 9
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 3
III. Bidat yang mempersoalkan Hubungan kedua Sifat Kristus


Nestorianisme :
Hubungan kedua erat tetapi beda oknum, menolak dua sifat Kristus
Eutychianisme :
Mengaburkan kedua kodrat Kristus, lalu menjadikannya menjadi satu, oknum ketiga.
RESPON BAPA-BAPA GEREJA
Respon Bapak-bapak gereja terhadap aneka kristologi sumbang tersebut adalah
tertuang dalam konsili Konstantinopel tahun 451 AD. Dalam Konsili ini ditetapkan bahwa
Kristus mempunyai dua sifat yakni; ilahi dan insane. Kedua sifat tersebut sempurna dan tidak
membentuk sifat ketiga.
Pandangan ini disebut dengan Kristologi Ortodoks atau orisinilisme. Ortodox berasal
dari dua kata yaitu; orthos “benar atau lurus” dan desis “ajaran”. Jadi ortodoks adalah
ajaran yang benar dan lurus. Kristologi ini menyebutkan bahwa Yesus Kristus adalah satu
pribadi dua sifat kedua sifat tersebut riil, keduanya sempurna dan keduanya disatukan tetapi
tidak melebur.
KRISTOLOGI MENURUT BAPA-BAPA GEREJA
Dalam sejarah Kanon Perjanjian Baru dan penetapan naskahnya, pemakaian dan
kutipan-kutipan dari buku Alkitabiah serta tafsiran-tafsiran oleh Bapak-bapak Gereja jelas tak
dapat diabaikan. Penulis dalam catatan Ensiklopedia mengatakan bahwa secara khusus
tafsiran yang berbahasa Yunani oleh Bapa-bapa Gereja harus diperhitungkan dan mendapat
perhatian.9
Noorsena mengatakan bahwa karya-karya Bapa-Bapa Gereja ini sangat penting
sebagai sumber utama, karena merupakan “mata rantai” yang menghubungkan zaman rasulrasul Yesus dengan sejarah gereja kristiani di kemudian hari.10 Hal ini benar mengingat Bapabapa Gereja terkoneksi langsung dengan murid-murid Yesus sehingga memungkinkan sekali
untuk dapat menerima, menjaga dan memelihara segala hal yang diajarkan oleh Kristus
kepada murid-murid-Nya. Dengan demikian, karya dan pemikiran doktrin Kristologi oleh
Bapa-bapa Gereja sangat mendapat tempat dalam penulisan ini.
KONSISTENSI AJARAN BAPA GEREJA: YESUS KRISTUS ADALAH ALLAH DAN MANUSIA
Dalam setiap ajaran dan khotbah-khotbah yang dilakukan oleh para Bapa Gereja,
mereka sering menyampaikan ajaran yang memuliakan pribadi Kristus, baik dari sudut keAllah-anNya maupun dari segi ke-Manusia-anNya. Kristus bukan manusia yang didiami lalu
menjadi Allah melainkan Ia adalah Allah Firman yang telah menjadi manusia.
Jadi, Kristus bukan gabungan dari Yesus manusia dan Allah Firman; tetapi Firman itu
telah menjadi manusia seperti yang telah dituliskan oleh Yohanes dan menjadi pijakan yang
teguh. Doktrin Kristologi oleh para Bapa Gereja dibawah ini memiliki kekhasan yang
berbeda-beda tanpa menciderai prinsip keTuhanan Kristus. Maksudnya, ada sebagian
pengajarannya yang menekankan keallahan Kristus dan sebagian yang lain menonjolkan
9
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 (Jakarta: YKBK, 2008), 153
Bambang Noorsena, Keilahian dan Ketuhanan Sang Mesias (Malang: Paguyuban Amin, 2007), 5
10
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 4
hakekat kemanusiaan Kristus, sehingga para pembaca perlu menyimak tulisan ini dengan
sabar dan berhikmat.
JUSTINUS MARTIR: Kristus Adalah Firman Yang Kekal
Justinus lahir dalam keluarga Yunani di Palestina pada awal abad ke-2. Justinus pada
tahun-tahun terakhir dari hidupnya mengajar di Roma. Pada tahun 160-an ia beserta orangorang lain ditangkap karena mereka orang kristen. Ia menolak untuk melepaskan iman
kristennya dan menyembah ilah-ilah. Ia menghadapi maut tanpa goyah dalam keyakinannya
akan keselamatan dalam Kristus.
Justinus dengan tegas melawan penyembahan berhala dan sinkritisme tidak
dipandangnya. Ia lebih baik mati daripada menyembah berhala. Ia juga sangat kritis
terhadap filsafat Yunani mengenai berbagai hal. Walau demikian ia juga menggambarkan
Kristus sebagai yang di luar filsafat Yunani. Tulisan Justinus yang bersinggungan dengan
doktrin Kristologi terekam dalam tulisan Tony Lane berikut ini.
Kami diajar bahwa Kristus adalah Anak Sulung dari Allah dan kami telah mengatakan
di atas bahwa Ia adalah Firman (atau akal) yang semua orang mengambil bagian di
dalamnya. Mereka yang hidup secara akali (dengan Firman) adalah orang Kristen,
walaupun mereka disebut ateis. Dari orang Yunani Sokrates misalnya, atau
Heraklitus, atau orang-orang lain seperti mereka; diantara orang barbar (bukan
Yunani), Abraham…. Dan banyak lagi orang yang namanya serta kegiatannya tidak
mau kami ceritakan sekarang karena akan membosankan. Segala yang telah
dikatakan dengan benar oleh siapapun adalah milik kami orang Kristen. Karena,
disamping Allah kami memuja dan mengasihi Firman, yang adalah dari Allah, yang
tidak diciptakan dan yang kebesaranNya tak terhingga; karena Ia telah menjadi
manusia demi kita dan turut menderita bersama kita agar Ia dapat membawa
kesembuhan bagi kita. Sebab, semua penulis-penulis itu dapat menyingkap tabir
kenyataan melalui benih yang ditanam oleh Firman di dalam diri mereka.11
Bagi Justinus, hubungan antara Filsafat dengan Kristus adalah hubungan antara
yang tidak lengkap dengan yang lengkap, antara yang tidak sempurna dengan yang
sempurna. Jadi, walaupun Justinus bersikap positif terhadap latar belakang Yunaninya, ia
tidak terikat padanya. Baginya, Kristus telah cukup dan sempurna sehingga ajaran Kristen
menjadi pengoreksi bagi ajaran filsafat.
TERTULLIANUS: Kristus Adalah Anak Allah
Quintus Septimus Florens Tertullianus dilahirkan sekitar tahun 160 di Kartago.
Tertullianus orang Kristen pertama yang penting, yang telah menulis dalam bahasa Latin. Ia
adalah Bapa teologi Latin, Barat. Dalam doktrin Kristologi pun ia sangat dikenal vokal
terhadap ajaran-ajaran sesat.
Tertullianus juga sangat mengkritik ajaran Filsafat Yunani yang dianggapnya sebagai
sumber ajaran sesat. Ia menekankan sifat paradoksal dari iman dan kontras antara agama
Kristen dan filsafat. Tertullianus mengatakan bahwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus
adalah peristiwa yang harus dipercayai. Tertullianus menulis:
11
Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 8-9. Mengutip tulisan
Justinus Martir yang berjudul “II Apologia”, 13
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 5
Anak Allah telah disalib. Aku tidak malu karena tindakan itu memalukan. Anak Allah
mati. Hal ini dapat dipercaya karena tidak masuk akal. Ia dikuburkan dan bangkit
kembali. Hal ini pasti terjadi. Karena iman kami, kami tidak lagi menghendaki
kepercayaan-kepercayaan lain. Karena inilah keyakinan kami yang terutama; tiada
lagi yang perlu dipercaya di samping iman kami.12
Jadi jelas terlihat jika Tertullianus mencurahkan seluruh hidupnya untuk
membuktikan imannya yang konsisten serta memperlihatkan ajaran sesat yang tidak
konsisten. Kristologi Gnostisisme adalah ajaran yang paling dibantah olehnya.
EUSEBEUS: Kristus Adalah Sumber Segala Sesuatu
Eusebeus dilahirkan di Palestina pada awal tahun 260-an. Ia diingat sebagai
sejarawan, sebagai bapa sejarah gereja. Ia menulis semacam Kronik tentang sejarah dunia
dan juga suatu sejarah tentang Para Martir Palestina di zaman Penganiayaan Besar (tahun
303-313). Tetapi karyanya yang terbesar adalah Sejarah Gereja, yang menelusuri sejarah
perkembangan gereja dari zaman purba sampai tahun 324. Walau menghormati kaisar
sebagai wakil Allah di atas bumi, dia tetap mengakui keilahian Kristus sebagai sumber segala
hikmat, pemberi kebijaksanaan terhadap kaisar.
Firman, pelindung semesta alam menguasai sorga dan dunia serta kerajaan sorgawi
menurut kehendak Bapa-Nya. Demikian pula kaisar kita yang dikasihiNya membawa
hamba-hamba duniawi-Nya kepada Firman dan Juruselamat kita, satu-satunya yang
diperanakkan Allah, dan membuat mereka layak menjadi hamba-hamba kerajaanNya. Firman yang sudah ada sebelum alam semesta, pelindung segala sesuatu,
memberikan benih hikmat dan keselamatan kepada murid-murid-Nya. Ia menerangi
mereka dan memberi pengertian tentang kerajaan Bapa-Nya.13
Menurut Eusebeus, Kristus menjadi pusat segala sesuatu yang hidup, dan Dia adalah
sumber segala sesuatu. Dalam bagian ini, ajaran dan doktrin Saksi Yehuwa pun menjadi
obyek tak langsung yang dia bantah.
ATHANASIUS: Kristus Adalah Allah
Athanasius lahir pada akhir abad ke-3. Ia bergabung pada rumah tangga Aleksander,
uskup Aleksandria, dan selang beberapa waktu menjadi diaken. Ia ikut uskup Aleksander ke
Konsili Nicaea. Ketika Aleksander meninggal pada tahun 328, Athanasius menggantikannya
sebagai uskup Aleksandria. Ia memangku jabatan ini selama 45 tahun dan meninggal pada
tahun 373. Hampir seluruh hidup Athanasius diabdikan untuk melawan Arianisme yang telah
dikutuk pada waktu Konsili Nicaea dilaksanakan. Dalam tulisannya yang dikutip oleh Tony
Lane, Athanasius mengemukakan:
Sekiranya Ia (Firman) hanya makhluk, orang tidak akan beribadah kepada-Nya dan Ia
tidak pula dibicarakan dalam Alkitab. Tetapi kenyataannya adalah, bahwa Ia adalah
turunan sejati dari hakekat Allah yang disembah. Ia adalah Anak Allah menurut
tabiat-Nya dan bukan makhluk. Oleh sebab itu, Ia disembah dan diyakini sebagai
Allah. Sinar matahari benar bagian dari matahari, toh hakekat matahari tidak terbagi
atau dikurangi oleh karenanya. Hakikat matahari adalah lengkap dan sinarnya
sempurna dan lengkap. Sinar-sinar itu tidak mengurangi hakikat terang, namun
adalah turunannya yang sejati. Demikian pula kita ketahui bahwa Anak diperanakkan
12
13
Ibid, 22
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 23
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 6
bukan di luar Sang Bapa, tetapi dari Allah Bapa sendiri. Allah Bapa tetap lengkap,
sedangkan gambar wujud-Nya adalah kekal serta menjaga persamaan-Nya dengan
Allah Bapa dan rupa-Nya yang tak berubah.14
Arius mendapat perlawanan dan pertentangan keras dari Athanasius yang selama hampir
setengah abad (328-373) menjadi uskup Alexandria. Athanasius mengatakan bahwa “Kristus
adalah Allah sepenuhnya, dan tidak boleh dibedakan dengan Allah Bapa. Kalau Kristus bukan
Allah, maka bagaimana mungkin kita memperoleh keselamatan?15
CYRILLUS: Kristus Adalah Allah Firman Menjadi Manusia
Cyrillus menjadi uskup di Aleksandria pada tahun 412, menggantikan pamannya
Theophilus. Ketenarannya terutama karena konfliknya dengan Nestorius, uskup
Constantinopel. Cyrillus menentang Nestorius karena perbedaan pendapat yang mendasar
mengenai pribadi Yesus Kristus.
Nestorius mengikuti pendekatan “Manusia-Firman”, artinya ia melihat Kristus
sebagai manusia Yesus yang didiami Allah Firman. Hubungan antara Yesus yang manusia itu
dengan Allah Firman seerat mungkin dan mereka bersatu dalam tujuan dan kehendak.
Namun, walaupun Nestorius berusaha mempersatukan mereka, pada akhirnya mereka tetap
dua oknum. Dalam khotbah-khotbahnya di Konstantinopel Nestorius menyangkal bahwa
Maria theotokos (“melahirkan Allah yang mengakibatkan Maria menjadi lebih dari Allah).
Menurut dia, manusia Yesus yang lahir dari Maria bukan Allah Firman. Doktrin Kristologi
Nestorius ini yang ditentang oleh Cyrillus.
Inti dari pandangan Cyrillus sangat sederhana. Yesus Kristus bukan manusia yang
didiami atau dipersatukan dengan Allah Firman; melainkan Ia adalah Allah Firman yang telah
menjadi manusia. Doktrin yang diperjuangkan Cyrillus adalah semata-mata doktrin inkarnasi
(penjelmaan) Allah Firman, yang diperanakkan secara kekal dari Allah Bapa, dilahirkan di
dalam zaman dari anak dara Maria sebagai manusia. Itulah sebabnya Maria adalah
theotokos, karena Yesus yang manusia, yang lahir daripadanya adalah Allah. Kristus bukan
gabungan dari Yesus manusia dan Allah Firman; tetapi “Firman itu telah menjadi manusia”
(Yoh. 1:14).16
Kami tidak mengatakan bahwa kodrat Firman berubah dan menjadi daging. Begitu
pula kami tidak mengatakan bahwa Firman diubah dan menjadi manusia seutuhnya,
yaitu bertubuh dan berjiwa. Yang kami katakan ialah bahwa Firman, dengan cara
yang tak terungkapkan dan diluar pengertian manusia, secara hypostatis
menyatukan diri-Nya dengan daging, dihidupkan dengan jiwa yang akali dan menjadi
manusia. Jadi, Ia yang telah ada sebelum segala zaman dan dilahirkan dari Sang
Bapa, dikatakan telah lahir menurut daging, dari seorang wanita. Bukanlah
maksudnya bahwa kodrat ilahi-Nya bermula dari Anak dara yang kudus. Tetapi demi
keselamatan kita Ia telah menyatukan diri secara hypostatis dengan tubuh manusia
dan lahir dari seorang wanita dan dikatakan lahir menurut daging. Begitu pula tidak
cukup bagi doktrin yang wajar hanya berpegang pada penyatuan seperti yang
dikemukakan sebagian orang. Sebab Alkitab tidak mengatakan bahwa Firman
mempersatukan diri dengan kepribadian seseorang, akan tetapi bahwa Ia telah
menjadi manusia. Ini artinya tak lain daripada: Ia telah mengambil bentuk daging
14
Athanasius, 3 Orationes Contra Arianos/Pidato-Pidato Melawan Kaum Arian 2:24, 33
Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja (Surabaya: STTII, 2012), 34
16 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 45
15
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 7
dan darah sama seperti kita. Ia menjadikan tubuh-Nya sama seperti tubuh kita tanpa
melepaskan keallahan-Nya.17
Perbedaan Kristologi antara Cyrillus dan Nestorius dapat disimpulkan sebagai
berikut: Nestorius berbicara tentang Yesus dan Allah Firman, sedangkan Cyrillus percaya
bahwa Yesus adalah Firman. Jadi siapakah Yesus itu? Nestorius percaya bahwa Ia adalah
manusia yang dipersatukan dengan firman dengan cara yang unik dan sempurna. Cyrillus
menegaskan bahwa Ia adalah Firman yang menjelma, tetapi Nestorius menegaskan
pendiriannya dengan mengatakan, “Tidak mungkin saya sebut sebagai Allah bayi yang
berumur dua atau tiga bulan.”18 Cyrillus meninggal pada tahun 444. Bagi gereja Mesir dan
banyak kalangan ia selalu dimuliakan sebagai Bapa Gereja ortodoks pembela doktrin
inkarnasi.
THEODORETUS: Kristus Adalah Pribadi Dengan Kodrat Ilahi
Theodoretus dilahirkan menjelang akhir abad ke 4 di Antiokhia. Ia menjadi rahib dan
pada tahun 423 ia didesak untuk menjadi uskup Kirus, kira-kira 50 mil dari Antiokhia. Ia
seorang teolog dan gembala yang luar biasa. Sumbangan Theodoretus dalam ilmu Kristologi
adalah keyakinannya akan dua kodrat yang dimiliki oleh Yesus Kristus. Pada awalanya ia
menyatakan bahwa Yesus Kristus mempunyai dua kodrat dan dua hypostasis. Namun
kemudian ia beralih pada pandangan yang membedakan antara hypostasis atau kepribadianNya yang satu dan kodrat atau hakikat-Nya yang dua (yaitu keallahan-Nya dan kemanusiaanNya).
Ia berusaha mengambil jalan tengah antara pada satu pihak pandangan yang
membagi Yesus Kristus menjadi dua pribadi atau dua Anak (Anak Allah dan Anak manusia)
dan di pihak lain pandangan yang mengaburkan kedua kodrat menjadi satu. Pada Konsili
Chalcedon ia menolak pandangan Nestorius. Kutipan ini diambil oleh Tony Lane dari buku
yang judul aslinya adalah “Historia Religiosa”.
Saya telah diajar untuk percaya kepada Anak yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus,
Allah Firman yang menjelma menjadi manusia. Tetapi saya tahu membedakan
antara manusia dan keallahan. Dan saya anggap mencemarkan kekudusan-Nya kalau
Tuhan kita Yesus Kristus yang satu itu dibagi menjadi dua Anak; begitu pula kalau
kita menyetujui yang berlawanan, yaitu bahwa keallahan serta kemanusiaan guru
Kristus adalah satu kodrat. Kedua pandangan yang ekstrem itu bertentangan satu
dengan yang lain, sedangkan di antara kedua pandangan itu terdapat jalan ajaranajaran Injil (Surat 109). Allah Firman menjadi manusia bukan untuk menjadikan
kodrat (ilahi) yang di atas penderitaan itu menjadi dapat menderita, melainkan
untuk menganugerahkan kepada kodrat yang dapat menderita (yaitu kemanusiaan
kita), melalui sengsara dan kematian-Nya, anugerah kekebalan terhadap derita
(Surat 145).19
Tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh Theodoretus pada akhirnya dapat dipakai dan
diandalkan sebagai bahan apologet terhadap ajaran-ajaran sesat karena banyak karnyanya
yang termasuk karya apologia. Saya merasa bahwa doktrin kristologinya yang mengakui
keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus sangat tepat untuk mengoreksi ajaran Saksi
Yehuwa.
17
Cyrillus, Anathematismi Cyrilli; Formula Unionis (Inter S.Cyrillum ep. Alex. Et episcopos Eccl), 271-273
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 46
19 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 48
18
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 8
LEO AGUNG: Kristus Adalah Ilahi Yang Suci
Leo menjadi uskup Roma dari tahun 440 sampai 461 dan dianggap sebagai salah
satu Paus yang terbesar. Ajarannya tentang Kristologi khususnya terdapat dalam karyanya,
“Tomus” yang dia tulis untuk menolak penyesat Eutyches. Eutychianisme adalah ajaran sesat
keempat dan terakhir dari zaman gereja purba tentang pribadi Yesus Kristus. Arius menolak
bahwa Ia adalah Allah sejati. Apollinaris tidak menerima bahwa Ia sepenuhnya manusia.
Nestorius dituduh membagi-Nya menjadi dua orang - Allah Firman dan Yesus yang
manusia. Eutcyches dituduh mengaburkan kedua kodrat-Nya (keallahan dan kemanusiaan)
menjadi satu serta menciptakan suatu campuran. Kalau cat kuning dicampur dengan cat biru
hasilnya adalah cat hijau, jadi tidak kuning dan tidak biru. Demikianlah Eutyches dituduh
membuat Yesus Kristus menjadi semacam campuran dari keallahan dan kemanusiaan, suatu
tertium quid, “sesuatu yang ketiga” yang bukan Allah atau manusia, tetapi semacam
blasteran.
Dalam Tomus, Leo menyimpulkan seluruh ajaran Barat tentang kristologi hingga
zamannya. Pemahamannya mengenai kristologi berdasarkan pengertiannya mengenai
penyelamatan oleh Kristus. Untuk menyelamatkan manusia, Yesus Kristus perlu menjadi baik
Allah maupun manusia. Kemanusiaan-Nya harus “lengkap dalam arti bahwa Ia harus sama
seperti kita”, tetapi tanpa dosa. Dengan demikian jelaslah bahwa Ia mempunyai dua kodrat:
keallahan dan kemanusiaan. Ketika melawan ajaran sesat, Leo menulis, “Masing-masing
kodrat mempertahankan sifat-sifatnya tanpa dikurangi sedikitpun”20 Yesus memang
kelaparan tetapi toh bisa memberi makan kepada lima ribu orang. Dalam hal pertama Ia
adalah manusiawi, sedangkan dalam hal kedua Ia bertindak sebagai Allah. Sebagai manusia
Ia menangisi sahabat-Nya Lazarus, dan sebagai Allah Ia membangkitkannya kembali dari
antara orang mati. Ia adalah satu oknum tetapi hal itu jangan ditafsirkan salah sehingga
mengaburkan masing-masing kodrat, sehingga tidak boleh ada tertium quid atau “sesuatu
yang ketiga”. Dalam Tomus, Leo menulis:
Anak kekal, satu-satunya yang diperanakkan dari Bapa yang kekal, lahir dari Roh
Kudus dan dari anak dara Maria. Kelahiran-Nya dalam zaman ini tidak mengurangi
ataupun menambahkan pada kelahiran-Nya yang ilahi dan kekal. Kelahiran-Nya di
dalam zaman sepenuhnya berhubungan dengan karya pemulihan manusia, yang
telah dikelabui oleh Iblis, untuk menang atas kematian; dan oleh kuasa-Nya sendiri
membinasakan Iblis yang memegang kekuasaan atas kematian. Sebab kita tidak
mungkin dapat mengalahkan pencipta dosa dan kematian kalau Ia yang tidak bisa
dicemarkan oleh dosa atau dikalahkan oleh kematian, tidak mengambil kodrat insani
dan menjadi manusia.21
Dapat kita lihat bahwa Kristologi Leo Agung menegaskan ke-Allah-an dan ke-Manusia-an
Yesus Kristus. Leo Agung menampilkan Kristus sebagai pribadi yang ilahi dan kekal yang tidak
tersentuh oleh dosa. Jika mengamati bagian ini, doktrin kristologi Saksi Yehuwa pun turut
disinggung dan menjadi bahan perbandingan yang cukup serius.
ULRICH ZWINGLI: Kristus Adalah Juruselamat Yang Sejati
Ulrich Zwingli dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1484 di Wildhaus (Swis). Ayahnya
seorang petani bebas dari daerah pegunungan Toggenburg. Ia juga bekerja sebagai
20
21
Ibid, 49
Leonis, Tomus Sermones. Denz: 290-295. Dikutip oleh Tony Lane, Runtut Pijar
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 9
pemimpin atau kepala pemerintahan di situ. Pada tahun 1506 ia menjadi pastor Gereja
Katolik Roma di Glarus. Sepuluh tahun lamanya (1506-1516) ia bekerja dalam jemaat itu.
Dalam pekerjaannya disitu ia sebagai pemberita Firman tetapi pernah juga mengikuti dan
mengalami kekalahan tentara Swis dari tentara Perancis di Marignano pada tahun 1513.22
Kemudian pada tahun 1516 ia pindah ke Einsiedeln. Disini dia mulai mampu membaca Kitab
Suci dalam bahasa aslinya dengan memperdalam pengetahuannya dalam bahasa Yunani.
Berikutnya pada tahun 1518, ia ditempatkan di Zurich sebagai pastor atau rohaniawan, yang
pekerjaannya lebih banyak diarahkan kepada jemaat-jemaat biasa dan disinilah letak
keberhasilannya.
Oleh khotbah-khotbahnya yang konsekwen bersifat alkitbaiah dan Kristologis, maka
dalam waktu yang relatif singkat telah terjadi suatu reformasi. Apa yang Zwingli maksudkan
dengan “Pendamaian” sebenarnya telah dia jelaskan dalam beberapa bagian dari ke-67 dalil
yang ia susun untuk disputasi kedua di Zurich (pada tahun 1523). Di dalamnya Zwingli
menulis:
Inti berita Injil adalah, bahwa Yesus Kristus Tuhan kita, adalah Anak Allah yang sejati,
yang telah memberikan kehendak dari Bapa sorgawi kita dan yang telah
menyelamatkan kita oleh ketidak-kesalahanNya serta mendamaikan kita dengan
Allah. Karena itu Kristus adalah satu-satunya jalan yang memimpin kepada
keselamatan untuk semua orang yang pernah ada, yang ada dan yang akan ada.
Sebab Kristus dijanjikan dan dikaruniakan sebagai Pemimpin dan Kepala dari seluruh
umat manusia”23
Lebih lanjut salah satu tokoh Bapa Gereja yang sangat berpengaruh ini menulis.
Kristus adalah satu-satunya Juruselamat dan pengantara antara manusia dengan
Allah, sehingga pengantara orang-orang Kudus tidak perlu. Kristus adalah kepala
Gereja yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Karenanya, sembahlah Kristus
saja, bukan Maria atau orang Kudus lainnya.24
Kristus sebagai Raja dari segala raja dan Tuhan dari segala tuan berada bersama-sama
dengan kita, tetapi secara tersembunyi. Apakah artinya hal itu, kalau ditinjau dari sudut
politik? Artinya ialah, bahwa kuasa kehadiranNya tidak ia sembunyikan lagi dalam
kemanusiaanNya. Yesus yang bangkit dan yang dimuliakan menyatakan ke-Allah-anNya
sebagai Anak Manusia. Hal ini dibenarkan oleh Van Den ketika dia menulis dalam bukunya
yang berjudul “Sejarah Gereja Asia”
MARTIN LUTHER: Kristus Adalah Tuhan
Martinus Luther lahir di Eisbelen, 10 November 1483 dilingkungan yang sangat setia
kepada ajaran Gereja Katolik Roma. Pada usia 21 tahun, setelah empat tahun menjadi
mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Erfurtr sesuai dengan cita-cita ayahnya, ia
menghentikan studi lalu menjadi rahib di biara Santo Augustin.
Luther menjadi rahib yang sangat serius dan tekun, didukung oleh kecakapan
intelektual yang tinggi. Melihat hal itu pemimpin biara menugaskannya belajar teologi. Dua
tahun kemudian, 1507, ia ditahbiskan menjadi imam. Dengan cepat ia menjadi terkemuka di
dalam ordonya. Pada tahun 1510 ia diutus ordonya menghadap Paus di Roma untuk
22
Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), 3
Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya, 26
24 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 88
23
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 10
mengurus masalah tertentu menyangkut ordonya.25 Tentang ajaran Kristologi, Martin Luther
dengan tegas memproklamasikan bahwa ke-Allah-an Kristus tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Martin Luther begitu tegas mempercayai ajaran dan pribadi Yesus Kristus. Dengan
gigih dia memperkenalkan kebenaran-kebenaran Alkitab dan karya Yesus yang besar melalui
penebusan sempurna yang Dia lakukan. Suatu ketika Martin Luther menyatakan
kecintaannya kepada Tuhan dengan mengatakan kalimat, “Aku tidak akan mati, tetapi hidup
dan memberitakan karya-karya Tuhan”26 Tentunya hal ini bukan tanpa dasar dan alasan.
Luther mengenal betul pribadi Kristus dan apa yang telah Yesus perbuat bagi
manusia. Ucapan Martin Luther yang tentang Kristologi yang singkat tetapi tepat terlihat
ketika dia mengatakan,“Jika Kristus bukan manusia sejati, maka tidak mungkin Ia mati di
kayu salib dan menebus umat manusia. Dan hanya dalam kemanusiaan Kristus, kita dapat
mengenal siapa Allah itu”.27 Pernyataan Luther mengidentifikasi pribadi Yesus yang
sesungguhnya serta memperlihatkan doktrin Kristologi yang diangkut dari Alkitab.
KRISTOLOGI MENURUT KONSILI-KONSILI
Pentingnya pelaksanaan konsili pada zaman Bapa-bapa Gereja tidak bisa dibantah
lagi. Seluruh teolog setuju jika keputusan-keputusan yang disepakati dalam setiap petemuan
oikumene ini sangat membantu gereja dan umat dalam memahami ajaran Alkitab. Untuk
mengerti mengapa keputusan-keputusan konsili-konsili oikumenis begitu penting bagi
gereja, perlu dijabarkan terlebih dahulu defenisi “konsili oikumenis”. De Jonge menulis:
Konsili (bahasa Latin “concilium”) berarti rapat untuk merundingkan sesuatu. Kata
yang juga dipakai adalah kata sinode (bahasa Yunani synodos, bahasa Latin synodus),
yang juga berarti “rapat atau pertemuan”. Dalam gereja kuno istilah ini dipakai
untuk menunjuk rapat uskup-uskup untuk merundingkan perkara-perkara
kegerejaan. Konsili atau sinode semacam ini mulai diadakan sejak paruhan kedua
abad ke-2, khususnya untuk membicarakan soal-soal yang mengancam keesaan.
Kemudian mengadakan sinode menjadi kebiasaan bagi uskup-uskup dalam satu
daerah atau propinsi kekaisaran Romawi.28
Pentingnya pelaksanaan Konsili jelas tidak terbantahkan. Itu terlihat dari pengaruh
dan hasil dari setiap konsili yang terbukti mampu untuk menenangkan keributan yang
ditimbulkan para pengajar sesat dan sekaligus menghasilkan rumusan bersama yang
Alkitabiah.
KONSISTENSI KEPUTUSAN KONSILI: MENOLAK KRISTOLOGI SESAT
Keputusan-keputusan yang diambil dalam konsili oikumenis selalu mengikat seluruh
gereja dan biasanya sepakat untuk menolak ajaran-ajaran sesat. Ada beberapa ajaran-ajaran
sumbang yang disanggah dan dilawan oleh keputusan konsili. Salah satunya adalah doktrin
Arius yang merupakan “Ayah kandung” dari ajaran Saksi Yehuwa.
Arius mengajarkan bahwa Anak atau Logos itu adalah makhluk Tuhan yang sulung
dan yang tertinggi derajatnya. Ia bukannya dari kekal, melainkan diciptakan. Logos
itu telah datang ke bumi ini selaku Pengajar dan Teladan bagi segala makhluk yang
25
Jan Sihar Aritonang, Garis Besar Sejarah Reformasi (Bandung: Jurnal Info Media, 2007), 17-18
W.J. Kooiman, Martin Luther (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 222
27 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 88
28 Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, Kapita Selekta Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 2
26
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 11
lain, dengan rela hati Kristus taat sepenuhnya pada Allah; oleh karenanya Ia diberi
kehormatan ilahi.29
Yesus merupakan makhluk yang sempurna, lebih tinggi dari malaikat, tetapi di
bawah Allah (Bapa), dikatakan bahwa Yesus itu Logos dan Hikmat Bapa tetapi Ia
beda dengan Logos yang berada (imanen) di dalam Allah.30
Logos atau Anak, berasal dari Bapa dari kekekalan. Dikatakan, bahwa peranakanNya
(Yesus) itu tak dapat dibandingkan dengan peranakan manusia. Bapa selaku Bapa,
Anak selaku Anak; hubungan antara keduanya digambarkan sebagai peranakan
(filiation). Anak merupakan “Allah yang kedua” yang dalam arti tertentu adalah lebih
rendah daripada Allah Bapa.31
Sedangkan Apollinaris berkata bahwa, “Kristus memiliki tubuh dan jiwa manusia,
namun rohNya bukanlah roh manusia tetapi Roh Ilahi”32 Willem menambahkan bahwa
Apollinaris memakai suatu istilah teknis: Theos sark hophoros, artinya Allah yang memikul
daging. Di dalam diriNya sendiri Allah tidak menderita tetapi di dalam tabiatNya yang
memukul daging, Allah menderita melalui tubuhNya. Allah tidak makan, tidak menangis,
tidak dahaga, namun yang makan, menangis, dahaga adalah tubuhNya”33. Ajaran ini ditolak
oleh Konsili Konstantinopel tahun 381. Perbedaan-perbedaan doktrin antara Nestorius,
Cyrillus, Eutyches, dan tokoh-tokoh lain akhirnya membawa kesadaran para Bapa Gereja
untuk merumuskan teologi yang oikumene dan berdasarkan pengajaran Alkitab. Berikut
adalah pro kontra diantara segelintir teolog yang dimaksud.
KONSILI NICEA: Kristus Sehakekat Dengan Bapa
Konsili Nicea yang digagas oleh kaisar Konstantinus turut memberi sumbangsih
upaya pengenalan akan pribadi Kristus yang benar. Konsili ini diadakan pada tahun 325 dan
dihadiri sekitar 250-318 uskup yang kebanyakan dari Timur (Gereja Ortodoks Timur). Salah
satu rumusan konsili ini menegaskan bahwa “Logos atau Anak, sehakekat (Yunani: ‘homousios’) dengan Bapa.34 Berkhof menambahkan, “Logos sama sekali sehakekat dengan Allah
Bapa; sungguhpun Logos dan Allah harus dibedakan, tetapi pada hakekatnya mereka satu
saja”35
Theodosius Agung yang naik takhta menjadi kaisar pada tahun 379 pun menggelar
konsili Konstantinopel pada tahun 381 untuk mempertegas kesehakekatan Kristus dengan
Bapa. Konsili ini memutuskan bahwa Anak itu homo-usios dengan Bapa36. Sehingga dengan
demikian keputusan konsili pertama (konsili Nicea 325) diteguhkan, tetapi dengan
pengertian yang lebih terang dan dalam.
Disamping itu, konsili Nicaea diadakan sebagai reaksi atas ajaran-ajaran Arius. Arius
mengatakan bahwa Allah Bapa lebih besar dari Anak Allah, yang pada gilirannya lebih besar
daripada Roh Kudus, suatu doktrin yang dikemudian hari dipelihara oleh Saksi Yehuwa. Tony
Lane menulis:
29
Berkhof, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986), 53
J.N.D. Kelly, Early Christian Doctrine, “The Teaching of Arius” (New York: Harper & Row, 1978), 226-231
31 Jon Culver, Sejarah Gereja Umum (Bandung: Diktat Institut Alkitab Tiranus, 1991), 57
32 Berkhof, Sejarah Gereja, 57
33 F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 13
34 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 25
35 Berkhof, Sejarah Gereja, 55
36 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 34
30
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 12
Arius berpendapat bahwa melalui Putra-Nya Allah menciptakan alam semesta,
tetapi Putra itu hanya ciptaan dari yang tidak ada, bukan Allah. Sebagai makhluk ia
tidak kekal, tapi mempunyai awal. Pernah ada waktu Ia belum ada. Dengan tepat
sekali Arius menunjuk pada kedua pokok ini sebagai pangkal pertikaian: “Kami
dianiaya karena mengatakan bahwa Anak Allah mempunyai awal…. Begitu pula
karena kami mengatakan bahwa Ia diciptakan dari yang tidak ada. Ajaran Arius kini
diteruskan oleh Saksi-saksi Yehova.37
Arius akhirnya ditentang oleh uskupnya, Aleksander. Ia memutuskan memanggil
Konsili Nicaea, yang bersidang pada bulan Juni tahun 325 sampai akhirnya Konsili mengutuk
Arius dan menyusun pengakuan iman anti-Arius, yaitu Pengakuan Iman Nicaea. Adapun hasil
Konsili Nicaea berkenaan dengan doktrin Kristologi terangkum dalam tulisan Tony Lane
berikut.
Arius menafsirkan frasa tradisional “diperanakkan dari Bapa” dengan arti bahwa
Yesus Kristus diciptakan Sang Bapa dari yang tidak ada. Nicaea meniadakan
interpretasi ini dengan menambahkan “yaitu dari hakikat Bapa”.
Arius dan Origenes mengatakan bahwa hanya Bapa adalah “Allah sejati”. Nicaea
menjawab dengan menyebut Yesus Kristus “Allah sejati dari Allah sejati”. Yesus
Kristus “diperanakkan, bukan dijadikan” - Ia adalah Anak Allah, bukan makhluk.
Pembedaan antara pada satu segi anak atau turunan (dari keberadaan sang Bapa)
dan pada lain segi suatu makhluk (yang diciptakan dari yang tidak ada) mendasari
seluruh perselisihan. Masalahnya dapat disamakan dengan membedakan antara
mempunyai anak sendiri dan menciptakan suatu robot. Yesus Kristus “sehakikat
dengan Bapa”. Kata Yunani homoousios (sehakikat) adalah kata yang paling
kontroversial dalam pengakuan iman tersebut. Ada keberatan-keberatan mengenai
pemakaian istilahnya akan tetapi dalam hal ini dirasakan perlu memakainya, karena
pengikut-pengikut Arius pandai memutarbalikkan semua ayat-ayat Alkitab.
Pada akhir pengakuan Iman Nicaea ini dicantumkan frasa-frasa yang menentang dan
mengutuk berbagai pernyataan Arianus yang pada pokoknya berkisar pada ungkapannya
bahwa Anak Allah mempunyai awal dan diciptakan dari yang tidak ada.
KONSILI CONSTANTINOPEL: Kristus Bagian Tritunggal Yang Abadi
Pada tahun 379 orang Barat bernama Theodosius menjadi kaisar kerajaan timur. Ia
adalah pendukung Konsili Nicaea yang teguh dan memutuskan untuk menangani Arianisme
secara tuntas. Ia memanggil konsili yang bersidang di Constantinopel dari bulan Mei sampai
Juli 381. Pengakuan Konsili ini tentang Kristologi adalah “Aku percaya kepada Tuhan, Yesus
Kristus, Anak Allah yang tunggal, yang lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman,
terang dari terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan bukan dibuat,
sehakikat dengan Sang Bapa”38 Pengakuan ini mementahkan tiga ajaran sesat seperti
Arianisme, Macedonianisme, dan Apollinaris. Konsili ini menegaskan bahwa Sang Bapa, Sang
Anak, dan Roh Kudus adalah pribadi yang memiliki kemuliaan dan kebesaran yang sama,
ketiganya sempurna dan abadi. Selain masalah diatas, perbedaan ajaran Nestorius dan
Cyrillus menjadi salah satu penyebab diadakannya konsili ini
37
38
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 24
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 33
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 13
Nestorius dilantik menjadi uskup pada tahun 428. Dalam masa jabatannya, ia
bermaksud untuk memperbaharui Gereja dan mengusir ajaran bidat-bidat. Dalam kampanye
untuk mengusir para pengikut Apolinaris, dalam khotbahnya ia menyerang penggunaan
istilah theotokos (bunda Allah) bagi Maria. Menurutnya, lebih baik kata itu diganti dengan
kristotokos (bunda Kristus). Pemahamannya tentang Kristus ialah bahwa hubungan kedua
tabiat Kristus itu tidak begitu erat, misalnya seperti minyak dengan air dalam satu gelas. Zatzat itu tidak bercampur, tetapi masing-masing mempertahankan sifatnya sendiri.
Berbeda dengan Cyrillus yang menganggap hubungan kedua tabiat Kristus itu sama
seperti hubungan antara susu dengan air: sifat khusus air tidak nampak lagi ketika dicampur
dengan susu. Begitu juga sifat-sifat khusus dari kemanusiaan Kristus menjadi hilang ketika
tabiat itu digabungkan dengan keilahian Kristus, sehingga tubuh Kristus mengambil alih sifatsifat ilahi. Pendek kata bahwa Nestorius menekankan kemanusiaan Kristus, sedang Cyrillus
menekankan keilahian Kristus.
Eutyches mengajarkan bahwa sebenarnya Kristus hanya bertabiat satu saja.
Kemanusiaan Kristus dipengaruhi atau diisi oleh keilahianNya, sehingga kemanusiaanNya
cuma kelihatannya saja. Jadi Yesus itu bertabiat saja, yakni Ia ilahi bukan manusia. Inilah
monophysit (mono = satu, physit = tabiat). Dengan kata lain, Eutyches mengorbankan
kemanusiaan Kristus dan menekankan keilahian Kristus. Maka pada tahun 449, patriarch
Alexandria, Dioscurus membantu Eutyches lalu mengadakan “sidang penyamun” di Efesus,
bersama rahibnya yang bersenjata memaksa supaya monophisitisme Eutyches diakui
sebagai ajaran ortodoks. Tetapi Leo I, uskup Roma tidak menyetujui putusan ini.
Konsili Chalcedon menengahi perbedaan pendapat ini dengan menyatakan, “Kristus
bukan bertabiat satu (Alexandria) dan bukan bertabiat dua (Antiokhia), melainkan bertabiat
dua dalam satu oknum. Kedua tabiat ini tidak bercampur dan tidak berubah (melawan
Eutyches), dan tidak terbagi dan tidak terpisah (melawan Nestorius).39 Kristus adalah pribadi
yang sangat unik dan pribadi satu-satunya yang pernah ada dan hidup di bumi.
Mengikuti contoh para Bapa yang kudus kita mengaku dengan suara bulat bahwa
Anak yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus, adalah Allah sempurna dan manusia
sempurna, benar-benar Allah dan benar-benar manusia. Ia sehakekat (homoousios)
dengan Sang Bapa sebagai Allah, dan juga sehakekat dengan kita sebagai manusia. Ia
adalah sama seperti kita dalam segala hal kecuali dosa. Ia diperanakkan oleh Sang
Bapa sebelum segala zaman sebagai Allah; tetapi belakangan ini demi keselamatan
kita, Ia lahir dari anak dara Maria. Kristus yang adalah Anak, Tuhan dan satu-satunya
yang diperanakkan, diperkenalkan kepada kita dalam dua kodrat tanpa peradukan,
tanpa perubahan, tanpa pembagian, tanpa perceraian. Keutuhan kedua kodrat tidak
hilang dengan adanya kesatuan, malahan sebaliknya: sifat-sifat yang jelas dari kedua
kodrat itu tetap terpelihara. Kodrat itu tak tercerai atau terbagi menjadi dua oknum,
tetapi kedua-duanya adalah satu Anak, satu-satunya yang diperanakkan, yaitu Allah,
Firman dan Tuhan Yesus Kristus, tepat seperti yang selalu disebutkan oleh para nabi
mengenai Dia dan diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri.40
Konsili Constantinopel membenarkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sepenuhnya
(ini melawan Arianisme) dan manusia sepenuhnya (ini melawan Apollinaris). Tetapi
bagaimana Ia bisa menjadi Allah sepenuhnya dan sekaligus manusia sepenuhnya? Dua
jawaban yang salah muncul atas pertanyaan ini. Dari kelompok Antiokhia majulah Nestorius,
yang membagi-bagikan Yesus Kristus menjadi Allah yang Firman dan Yesus yang menjadi
39
40
Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 38
Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani, 52
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 14
manusia. Ia ditentang oleh Cyrillus dan dinyatakan salah oleh Konsili Efesus pada tahun 431.
Sesudah Nestorius muncullah Eutyches dari aliran Aleksandria. Ia berusaha
mempertahankan keutuhan Yesus Kristus dengan jalan mengaburkan kemanusiaan-Nya. Ia
ditentang oleh Leo dan dinyatakan salah pada Konsili Chalcedon pada tahun 451.
KONSILI EFESUS: Kristus Adalah Allah Dan Manusia Sejati
Kaisar Theodosius II memanggil Konsili Efesus untuk mencari penyelesaian atas
konflik antara Cyrillus dan Nestorius. Kelompok uskup-uskup Antiokhia yang menyokong
Nestorius terlambat tiba di Efesus. Cyrillus yang sudah mendapat dukungan dari Roma,
menunggu selama 15 hari lalu mulai dengan Konsili, Nestorius dipecat. Empat hari kemudian
kelompok Antiokhia tiba. Mereka menolak konsili dari Cyrillus dan mengadakan konsili
sendiri dimana Cyrillus dikutuk. Tetapi hanya ada sekitar 30 uskup kelompok Antiokhia
dibanding dengan 200 uskup yang hadir pada konsili Cyrillus. Akhirnya dua minggu kemudian
delegasi dari Barat tiba dan mensahkan konsili Cyrillus.
Konsili ini dipandang sebagai konsili oikumenes yang ketiga. Rumusan konsili ini
yang bersinggungan dengan doktrin Kristologi pun perlu dicermati.
Oleh karenanya kami mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus, Anak tunggal Allah,
adalah Allah sempurna dan manusia sempurna, terdiri dari jiwa akali dan tubuh. Ia
diperanakkan dari Sang Bapa sebelum segala zaman, sebagai Allah, dan belakangan
ini, demi kita dan keselamatan kita, Ia dilahirkan dari anak dara Maria sebagai
manusia. Sebab ada kesatuan dua kodrat dan oleh karena itu kami mengaku satu
Kristus, satu Anak, satu Tuhan. Menurut pengertian bahwa kesatuan ini tidak
mencampur-adukkan, kami mengaku bahwa anak dara kudus adalah theotokos
(Bunda Allah), karena Allah Firman menjelma menjadi manusia dan sejak
pembuahan-Nya menyatukan pada diri-Nya bait yang diambil daripadanya (Maria).41
Konsili Efesus semakin memperlihatkan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah
Allah dan manusia sejati yang kekal dan patut dimuliakan dari segala aspek kehidupan.
Dengan demikian, kristologi Saksi Yehuwa semakin tidak mendapat tempat jika ditinjau dari
pandangan ajaran tradisional dan secara oikumene.
KONSILI CHALCEDON: Kristus Adalah Allah Yang Kekal
Konsili Chalcedon dipanggil oleh Kaisar Marcianus untuk menyelesaikan persoalan
Eutyches yang telah dikutuk oleh Leo. Konsili bertemu di Chalcedon pada bulan Oktober 451.
Konsili ini kemudian dianggap sebagai konsili am atau oikumenis yang keempat. Rumusan
Chalcedon mengutip Pengakuan Nicaea dan Constantinopel. Sebenarnya ini sudah cukup
untuk mengukuhkan ortodoksi, tetapi dengan adanya ajaran Nestorius dan Eutyches perlu
ada batasan yang lebih jelas. Dua dari surat-surat Cyrillus diterima sebagai penolakan
terhadap Nestorianisme; dan Tomus dari Leo diterima sebagai penawar bagi ajaran
Eutyches. Kelantangan putusan konsili ini terhadap ajaran-ajaran yang lain terlihat dalam
tulisan berikut.
Sinode menentang mereka yang mau mengoyak-ngoyakkan rahasia inkarnasi
menjadi dua Anak (ini dituduhkan kepada Nestorius); dan akan memecat sebagai
Imam mereka yang berani mengatakan bahwa keallahan Anak Allah yang tunggal
dapat menderita (Arius dan Eutyches); menentang mereka yang mengira bahwa ada
suatu campuran atau larutan dari kedua kodrat Kristus (Eutyches); mengusir mereka
41
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 47. Mengutip “Rumusan Penyatuan Kembali” dalam
Konsili Efesus
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 15
yang mengira bahwa “rupa seorang hamba” (kemanusiaan) yang diambilnya dari
kita adalah semacam hakikat sorgawi atau hakikat lain (yaitu bukan insani) dan
mengutuk mereka yang percaya bahwa Tuhan mempunyai dua kodrat sebelum
disatukan tetapi hanya satu sesudahnya (Eutchyes).42
Pengakuan Konsili Chalcedon menegaskan bahwa pribadi Yesus Kristus adalah Allah
sejati dan manusia sejati. Rumusan ini terlihat mengambil bahan dari berbagai tradisi: tradisi
Aleksandria (Cyrillus), tradisi Antiokhia (rumusan penyatuan kembali), tradisi Constantinopel
(Flavianus) dan dari tradisi Barat (Tertullianus dan Leo). Rumusan ini juga terlihat secara
positif adalah penjelasan dari kredo Nicaea dan Constantinopel, namun tujuan sebenarnya
adalah untuk menghantam dan meniadakan berbagai ajaran sesat. Jika disimak, isi ajarannya
pun pada akhirnya dapat digunakan untuk menangkis doktrin Saksi Yehuwa yang
mengatakan bahwa Kristus itu diciptakan dan memiliki asal mula. Konsili ini menolaknya dan
kembali kepada keyakinan awal bahwa Kristus adalah Allah yang kekal, Sang Alfa dan
Omega.
BAB II
KRISTUS DI KEKEKALAN MASA LAMPAU
Kehadiran Yesus secara fisik di dunia ini memang sekitar 2000 tahun yang lalu.
Namun kehadiran Kristus secara fisik bukanlah titik awal eksistensinya. Kekekalan dan
keilahian Kristus tidak dapat dipisahkan. Mereka yang menyangkali kekekalan-Nya juga
menyangkali keilahian-Nya. Apabila keilahian Kristus diakui, maka tidak ada masalah untuk
menerima kekekalan-Nya.
Pentingnya Konsep kekekalan
 Karena Konsep ini berhubungan dengan keilahian-Nya.
 Konsep ini merupakan pintu ke pengertian seluruh wahyu
 Konsep terpenting karena apabila Kristus tidak kekal maka Ia adalah suatu
ciptaan yang berada dalam waktu, dan tidak mempunyai kualitas kekekalan
serta keabadian yang merupakan ciri-ciri Allah sendiri.
 Problema paling penting dalam Kristologi. Menimbulkan penolakan mendadak
dari orang Yahudi terhadap pernyataan Kristus tentang kekekalanNya (Yoh.8:58)
 Salah satu pertentangan dalam sejarah gereja yang memuncak di Nicea pada
tahun 325 Masehi yang dipelopori oleh pengajaran Arians dengan konsep bahwa
Kristus adalah roh pertama yang diciptakan, dan tidak kekal.
 Kekekalan Yesus Kristus juga merupakan pernyataan Alkitab.
Bukti-bukti Kekekalan Kristus
 Bukti Eksplisit:
 Yohanes 1:1
Yohanes 1:1 merupakan ayat Alkitab yang sangat saya minati dan itu
sebabnya nats ini menjadi lahan dan dasar pemaparan saya tentang
keilahian Kristus. “Kata “adalah” (inggris: “was”) dalam kalimat “Pada
mulanya adalah Firman” adalah kata yunani hen, dalam bentuk tenses
42
Ibid, 47
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 16
imperfek yang menekankan keberadaan yang terus menerus pada waktu
yang lampau. Frase itu dapat diterjemahkan “Pada mulanya adalah Firman
yang terus menerus ada.” Artinya Yesus tidak pernah tidak ada.
 Yohanes 8:58:
Meskipun Abraham hidup 2000 tahun sebelum Kristus, Ia dapat
mengatakan, “sebelum Abraham lahir Aku ada.” Meskipun Yesus lahir di
Betlehem, Ia mengklaim telah ada sebelum Abraham. Tenses yang dipakai
kembali penting untuk diperhatikan. Sebelum Abraham lahir, Kristus telah
dan terus menerus ada. Pernyataan “Aku adalah”, tentu saja juga menunjuk
pada keilahian-Nya dan merupakan klaim kesetaraan dengan Yahweh. “Aku
adalah” merujuk pada Keluaran 3:14 yang mana Allah mengidentifikasikan
diri-Nya sebagai “AKU ADALAH AKU.” Pada Perjanjian Lama
 Ibrani 1:8
Dalam ayat 8, penulis Ibrani memulai suatu seri kutipan dari Perjanjian
Lama. Kata pengantar untuk pernyataan-pernyataan itu adalah “tetapi
tentang Anak Ia berkata,” jadi, pernyataan yang berikutnya itu adalah
berkaitan dengan Kristus. Oleh karena itu, pernyataan, “Tahta-Mu ya Allah,
tetap untuk seterusnya dan selamanya,” menunjuk pada kekekalan Kristus.
 Kolose 1:17
Paulus menyatakan “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala
sesuatu ada di dalam Dia”, menekankan sekali lagi tentang kekekalan dan
praeksistensi Kristus melalui penggunaan bentuk tenses waktu sekarang.
 Mikha 5:2
Pernyataan ini menekankan bahwa “yang permulaannya sudah sejak
purbakala, sejak dahulu kala.” Meskipun
Yesus dilahirkan
di
Betlehem(nubuat dari ayat tersebut), namun waktu itu bukanlah permulaanNya; Ia telah ada “sejak dahulu kala.” Ungkapan ini dalam bahasa Ibrani
mengandung pengertian waktu yang tak terbatas.
 Yesaya 9:5
Nats yang merupakan nubuatan yang luar biasa tentang inkarnasi Allah;
1. Penasehat Ajaib
Kata penasehat (counselor) yang ajaib berasal dari kata “Yoetz” yang
artinya seseorang yang memiliki hikmat dan kemampuan ilahi untuk
menilai dan meneropong menembusi peristiwa-peristiwa yang ada
sehingga melihat kehendak Allah dan penerapannya (Yes.11:2;
1Kor.1:30). Sedangkan kata ajaib (wonder) berasal dari istilah
“peleh” yang berarti suatu rahasia besar. Jadi sebagai penasehat
ajaib Ia sanggup melihat dan menembusi suatu rahasia besar Allah
yang akan dilaksanakan-Nya sesuai dengan kehendak Allah.
2. Allah yang Perkasa(Mighty God)
Berasal dari kata “El-Gibbor”. El; berasal dari kata Elohim dan
menunjukkan hakekat pribadinya (sifat-sifat ilahiNya) dan selalu
dipakai sebagai nama Allah. Jadi mesias yang akan datang dianggap
sebagai Allah-Manusia yang perkasa.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 17
3. Bapa Yang kekal (Everlasting Father)
Istilah Ibraninya “Abi -ad”. Seharusnya lebih tepat dikatakan Bapa,
pemiliki kekekalan. Namun yang dibicarakan disini adalah Mesias
yang akan datang yaitu pribadi kedua tritunggal. Ia menguasai
zaman. Dari padaNya waktu menjadi kenyataan.
4. Raja Damai (Prince of Peace)
Bahasa Ibraninya “Sarshalom”. Istilah ini dipakai juga dalam Zakaria
9:10; Kol.1:20; Ef.2:14 dan hal ini menyatakan bahwa Mesias yang
akan datang itu adalah Raja Damai.
 Bukti Tidak Langsung
 Asal mula surgawi Kristus membuktikan eksistensi kekal-Nya. Yohanes 3:13
menekankan bahwa Kristus “turun dari Surga,” Apabila Kristus datang dari
surga maka Betlehem tidak dapat menjadi awal mula-Nya. Ayat ini
mengindikasikan bahwa Ia tinggal di surga sebelum datang ke bumi, oleh
karena itu, Ia adalah kekal.
 Karya prainkarnasi Kristus membuktikan eksistensi kekelan-Nya. Yohanes 1:3
mengatakan bahwa Kristus menciptakan segala sesuatu (semua di sini adalah
suatu penekanan). Apabila ia menciptakan segala sesuatu maka Ia haruslah
kekal
Pra-eksistensi Kristus
Praeksistensi Kristus berarti bahwa Ia telah ada sebelum dilahirkan atau keberadaan
Yesus sebelum penjelmaan atau pra-inkarnasi. Praeksistensi mesti terlebih dahulu
dibuktikan dengan kekekalan Yesus Kristus, karena pernyataan kekekalan melebihi
pengertian bahwa Dia mungkin diciptakan di masa lampau sebelum penciptaan dunia.
Doktrin ini telah diterima sejak Konsili Nicea.43 Pernyataan itu semakin diteguhkan
dengan memandang hubungan Yesus Kristus dengan tritunggal. Oleh sebab itu ada
hubungan yang penting antara ketuhanan Yesus dengan konsep tritunggal, dalam konteks
keberadaan-Nya pra-Inkarnasi.
 Bukti-bukti Pra-Eksistensi Kristus
Bukti-bukti yang menyokong konsep pra eksistensi dari Kristus banyak sekali
sehingga mustahil menyangkal bukti-bukti itu tanpa menyangkal ketepatan
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bukti-bukti kuat tersebut adalah;
 Asalnya yang Surgawi (Yoh.3:13 dan 31)
43
Konsili Nicea; yang diselenggarakan di Nicaea, Bithynia (sekarang İznik di Turki), dan yang dihimpunkan oleh
Kaisar Romawi Konstantinus Agung pada tahun 325, merupakan Konsili Ekumenis yang pertama dari Gereja
Kristiani, dan hasil utamanya adalah keseragaman dalam doktrin Kristiani, yang disebut Kredo Nicea. Dengan
diciptakannya kredo ini, terbentuk suatu preseden bagi konsili-konsili umum (ekumenis) para uskup (sinodesinode) untuk menciptakan pokok-pokok pernyataan iman dan kanon-kanon ortodoksi doktrinal— guna
mewujudkan kesatuan iman bagi seluruh umat Kristiani. Ditulis dalam
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsili_Nicea_I, diakses tanggal 6 Februari 2012.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 18
Nats tersebut menyatakan asal dari Kristus yang surgawi, sehingga
memberikan kesaksian pada pra-eksistensinya.
 KaryaNya sebagai Pencipta (Yoh.1:3; Kol.1:16, dan Ibr.1:2)
Jika Kristus terlibat dalam penciptaan, maka tentu saja Dia harus ada
sebelum penciptaan.
 Kesaksian Yohanes Pembaptis (Yoh.1;15, 30)
Ay. 15; Supremasi dan excellensi (keunggulan) Kristus, dilahirkan dan berada.
Dia telah ada sebelum aku. Yohanes dilahirkan sebelum Yesus, tetapi ia
mengaku bahwa Yesus telah ada sebelum dia. Supremasi dan
keberadaanNya.
Ay. 30; Merupakan penjelasan tentang ayat 15.
 Hubungan-Nya dengan Allah (Yoh.1:18)
Ay. 18; di atas Pangkuan Bapa. Intimasi dan kenikmatan kasih. Ada kata kerja
‘to be” dalam bentuk present artinya inkarnasi tidak mengurangi
kesatuannya yang intim dengan Bapa. Dialah satu-satunya yang
memanifestasikan Bapa. Yohanes 1:18
Yesus mengaku bahwa Ia memiliki kemuliaan yang sama dengan Bapa
sebelum dunia ada (Yoh.17:5) dan Paulus juga menyatakan bahwa Kristus
memiliki sifat yang sama dengan Allah (Flp.2:6).
Supaya pesan ini semakin jelas, ada baiknya mempelajari makna kata “Pros” dalam
Yohanes 1:1.
makna ”pro.j to.n qeo,n” terhadap keilahian ”lo,goj”
Kata ” pro.j“ berarti bersama-sama dengan” berasal dari kata (face to face) yang
dalam pikiran Yunani berarti satu kesatuan. Kata ini menunjukkan bahwa Kristus yang adalah
Firman itu bukan saja ada terus menerus di masa lampau yang tidak terbatas atau kekal.
Kata ini juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah. Artinya, keseluruhan wahyu Allah itu
ialah bahwa Firman yang adalah Kristus itu kekal adanya, karena Ialah Allah itu sendiri.
Namun demikian, makna-makna lain dari kata depan “pro.j” masih dapat dilihat dari
beberapa sudut pandang.
 Relasi Yang Intim Antara lo,goj dan qeo.j.
Yohanes 1:1b berbunyi ”kai. o` lo,goj h=n pro.j to.n qeo,n(
kai. qeo.j h=n o` lo,goj“ (kai ho logos en pros ton Theon: dan Firman itu
bersama-sama dengan Allah). Apakah artinya kata “pros” pada ayat tersebut? Ada
banyak penjelasan mengenai hal ini, termasuk dikalangan beberapa pakar Perjanjian
Baru. Murray berpendapat dan memberikan empat kemungkinan makna dari kata
itu. a) berbicara kepada, b) mengenai hal-hal ini, c) menunjukkan posisi, sama
dengan makna kata “para”, d) adanya relasi atau komunikasi.”44 Sedangkan
Schnackenburg lebih sepakat dengan pilihan c, yaitu dimengerti seperti kata “para”
yang berarti “posisi”.45 Pendapatnya ini di dasarkan atas petunjuk dari Yohanes 17,
dimana di dalam doa-Nya sebagai Imam Besar, Tuhan Yesus melihat ke belakang
44
Murray Harris, Jesus as God. The New Testament Use of Theos in Reference to Jesus (Baker: Grand Rapids, Mi,
1992), 55
45 Rudolf Schnackenburg, The Gospel According to Saint John (New York: Cross Road, 1990), 234
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 19
kepada kemuliaan yang pernah Ia miliki dengan (para) Bapa sebelum keberadaan
dunia (Yoh. 17:5).
Pengertian yang lebih tepat dari arti kata “pros” mungkin pilihan d (relasi atau
komunikasi). Artinya kata sandang “pros” itu tidak sekedar dipahami sebagai posisi, tetapi
lebih baik dimengerti sebagai “Logos berada dalam persekutuan yang aktif dengan Allah”
Karena digunakan bagi pribadi Allah, kata “pros” tersebut menunjukkan persekutuan
internal yang kekal dalam diri Allah. Miller menyetujui pandangan ini dan berkata bahwa,
“kata “pros” dengan kasus akusatif sering menyampaikan suatu relasi pribadi.
Sebenarnya, dalam Inji, kata “pros” jauh lebih banyak digunakan dalam
kaitannya dengan relasi antar pribadi dibandingkan dengan makna lainnya. Dan dalam Injil
Yohanes, hal yang sama hampir selalu digunakan”46 Dengan kata lain, kata “pros” tersebut
memberikan gambaran tentang kedekatan Logos dengan Allah dan persekutuan yang
harmonis antara Logos dan Allah. Kanagaraj menambahkan bahwa, “Logos yang kekal adalah
Logos yang ada dalam persekutuan dengan Allah sebelum segala sesuatu diciptakan, ini
mencerminkan kemulian-Nya.”47. Relasi yang harmonis ini memperlihatkan bahwa sejak
awalnya Yesus Kristus bersama-sama dengan Allah.
 Persekutuan Yang Kekal Antara lo,goj dan qeo.j.
Perhatikan bahasa Yunani dan terjemahannya ke dalam bahasa Inggris berikut. καὶ
(and) ὁ λόγος (the Word) ἦν (was) πρὸς (toward/ fellowship with) τὸν (the) θεόν (God). Sang
Logos, dengan definite article, dijelaskan telah mempunyai persekutuan/ bersama-sama
(fellowship) bersama dengan Sang Theos (dengan definite article) juga dalam konteks “in the
beginning”. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Logos dalam Yohanes adalah Elohim
(Pencipta) yang dalam terjemahan LXX menggunakan ὁ θεὸς (nominative-subject).
Logos (Firman) adalah Theos tetapi sekarang Yohanes mengatakan bahwa Sang
Logos atau Sang Firman (The Word) sejak pada mulanya, bersekutu dengan The God (Sang
Allah). Pertanyaan penting adalah, “apakah Yohanes inkonsisten dengan Penjelasan
sebelumnya? Disinilah penggunaan definite article menjadi sangat signifikan. Logos, dengan
definite article, adalah Pribadi yang eksis sejak kekal dan Theos, dengan definite article, juga
adalah Pribadi yang sudah eksis pada waktu Logos eksis. Keduanya sudah eksis sebelum
Logos menciptakan segala sesuatu.
Dapat dikatakan bahwa “The God dan The Word” adalah 2 Pribadi yang telah eksis
sebelum segala sesuatu ada. Kata πρὸς secara umum memiliki arti “to, toward, with”.
Konteks penggunaan kata ini secara umum terbagi menjadi 3 bentuk pemakaian, yaitu:
(1). with the genitive to the advantage of, necessary for Ac.
(2). With the dative near, at, (Mrk. 5:11; Lk 19:37; John 18:16
(3). With the accusative. Dalam Yoh 1:1 kata πρὸς digunakan dengan accusative
(τὸν θεόν), namun penggunaan dengan accusative masih memiliki 7 bentuk
pengertian salah satunya adalah dalam menjelaskan relasi.
Secara spesifik dan teliti, Yohanes menempatkan kata πρὸς (with the accusative in
company) untuk menunjukkan bahwa Logos dan Theos eksis bersama-sama sejak pada
mulanya dan bukan saja eksis, tetapi Logos dan Theos berada dalam suatu persekutuan yang
46
47
L. Miller, The Logos was God, Majalah Edisi 53 Tentang Injil Yohanes (tk:tp, 1981), 75
J. Kanagaraj, ‘Mysticism in the Gospel of John’. An Inquiry into its Background, 291-292
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 20
khusus. Hal ini didukung oleh bentuk penggunaan yang sama dalam bagian Alkitab yang lain,
seperti contoh dalam Markus 6:3, “auvtou/ w-de pro.j h`ma/j“ (saudara
perempuan bersama kita); Markus 14:49, “h;mhn pro.j u`ma/j evn“ (Aku berada di
tengah-tengahmu), dan 2 Korintus 5:8, “pro.j to.n ku,rion” (tetap menetap pada
Tuhan).
Dalam eksistensi yang kekal tersebut lo,goj bersama-sama dengan qeo.j
dalam persekutuan yang khusus dan kekal. Adanya persekutuan antara “The Word” dan
“The God” menunjukkan bahwa keduanya berbeda (dapat dibedakan). Tetapi lo,goj sama
dengan qeo.j dalam satu hal yakni ke-Allah-an. lo,goj dan qeo.j adalah “God” yang
mengacu pada kesamaan esensi, yakni esensi Allah.
BAB III
KRISTUS DI DALAM PERJANJIAN LAMA
Pernyataan tentang Yesus Kristus di dalam Perjanjian Lama merupakan suatu latar
belakang yang terpenting bagi Kisah Perjanjian Baru. Pada umumnya, garis besar pernyataan
ilahi mengenai Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama mencakup gelar-gelar-Nya, pekerjaanNya sebagai pencipta, pekerjaan-Nya sebagai pemelihara dan pelaksana tindakan Allah,
kegiatan-Nya terutama sekali dengan umat Israel, dan banyak “theophani” (Penampakkan
diri Kristus di Perjanjian Lama, tipologinya, serta nubuatan Perjanjian Lama tentang Kristus.
berikut adalah nama-nama Allah dalam PL yang ditujukan kepada Kristus
ELOHIM
Perjanjian lama mencatat beberapa bukti yang mengatakan tentang Yesus sebagai
Elohim, diantaranya sebagai berikut :
 Mazmur 82:6. Bila dibandingkan dengan Yohanes 10:32-36, maka terlihatlah
argumentasi Yesus mulai dari hal yang kecil kepada hal yang besar atau penting untuk
menyatakan bahwa Ia haruslah Allah (Elohim) itu.
 Yesaya 40:3. Menunjukkan bahwa Yesus yang dijanjikan Allah dinantikan umat Israel
dipanggil sebagai Yahweh dan Elohim, sekaligus bandingkan hal ini dengan Lukas 3:46, dimana peringatan diberikan untuk menyediakan jalan bagi kurios (Yahweh) dan
“segala manusia akan melihat keselamatan yang dari Theos (Elohim ay.6)
 Yesaya 9:5-6. Nubuatan tentang penjelmaan-Nya, Ia disebut sebagai Allah (Elohim)
yang perkasa.” Ternyata bahwa Elohim PL sama dengan Theos PB. (Band.Rom.15:6;
Ef.5:5,20; 2 Pet.1:1).
YAHWEH
Dengan membandingkan nats-nats Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru terbukti
dengan pasti bahwa Kristus dari Perjanjian Baru memakai gelar Yahweh atau Tuhan dalam
Perjanjian Lama. Fakta ini sudah lama dikenal oleh ahli-ahli Teologi konservatif. Nama ini
dipergunakan baik oleh pribadi-pribadi dari tritunggal maupun oleh tri tunggal sendiri
sebagai keseluruhan.
Pernyataan tersebut, tampak pada bukti-bukti Alkitab Perjanjian Lama di bawah ini :
 Zakharia 12:10b. Yang berbicara adalah Yahweh, dan uraianNya terang sekali
dikenakan kepada Kristus: “mereka akan memandang kepada dia yang telah
mereka tikam.” (sama halnya dengan uraian dalam Wahyu 1:7).
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 21
 Yeremia 23:5-6. Kristus dinyatakan sebagai “TUHAN keadilan kita” (band.1
Kor.1:30), perbandingan yang serupa terdapat dalam bagian-bagian lain Alkitab
seperti missal Mazmur 68:18, dengan Efesus 4:8-10, Mazmur 102:12,25-27
dengan Ibrani 1:10-12; Yesaya 6:5 dengan Yohanes 12:41. Kristus adalah Tuhan
atas bait Allah (Mal.3:1, bdg Mat.12:6; 21:12-13), dan Tuhan atas hari sabat
(Mat.12:8)
ADONAI
Nama yang umum dari Allah di dalam Perjanjian Lama ini berarti Tuhan. Sering
dipakai sebagai Tuhan (ilahi) maupun sebagai Tuan (manusiawi). Walaupun bukan gelar
khusus dari Kristus di dalam Perjanjian Lama, namun ini dipakai dalam MAzmur 110:1 untuk
menunjukkan pribadi kedua dengan jelas: “Demikianlah Firman TUHAN (Jehovah) kepada
tuan (Adonai) Ku: Duduklah di sebelah kananKu, sampai ku buat musuh-musuh Mu menjadi
tumpuan kakiMu.”
Nubuatan ini menunjuk kepada kemenangan mutlak Kristus atas musuh-musuh-Nya
dan dikutip berkali-kali sebagai digenapkan di dalam Kristus oleh Perjanjian Baru (Mat.22:44;
Mark.12:36; Luk.20:43; Kis.2:34-35; Ibr.1:13; 10:13).
Kata Adonai di Perjanjian Baru, sepadan dengan kata “Tuhan” (Kyrios). Gelar ini
mempunyai tekanan bahwa Yesus Kristus adalah sebenarnya Tuhan dan tuan atas segala
manusia dan malaikat.
MALAIKAT YAHWEH (The Angel Of Yahweh)
Inilah gelar penting yang diberikan kepada Kristus dalam Perjanjian Lama ketika Ia
menampakkan diri sebagai malaikat TUHAN. Sebagai salah satu penampakkan diri yang
utama, dan karena beberapa banyak alasan, penampakkan diri ini meneguhkan fakta bahwa
Kristus sudah ada sebelumnya (praeksistensi), dan menyatakan pelayanan Allah kepada
manusia pada zaman Perjanjian Lama. Beberapa bukti melandasi bagian ini:
 Malaikat Yahweh dinyatakan sebagai Allah:
 Kejadian 16:7-13. Dikala berbicara dengan Hagar, malaikat Yahweh ini dinyatakan
sebagai Allah.
 Kejadian 22:15-18. Peristiwa pengorbanan Ishak oleh Ibrahim, malaikat Yahweh
ini dinyatakan sebagai Tuhan (band.dengan ayat-ayat sebelumnya 11-14).
 Kejadian 48:15-16. Allah itu ....sebagai malaikat yang...”
 Malaikat Yahweh dinyatakan sebagai pribadi yang berbeda dari Yahweh, yakni
sebagai anggota tritunggal. Sebagai buktinya lihatlah:
 Kejadian 24:7,40. Yahweh dijelaskan sebagai menutus MalaikatNya, yaitu pribadi
yang lain.
 Zakaria 1:12-13. Dimana jelas bahwa malaikat Yahweh memanggil/berbicara
dengan Yahweh.
 Malaikat Tuhan (Yahweh) tentunya adalah pribadi kedua dari tritunggal. Tampak
pada bukti-bukti demikian;
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 22
 Yesus Kristus adalah Allah yang kelihatan dalam PB. Allah maupun Roh
dinyatakan sebagai tidak kelihatan. Dalam upacara pembaptisanNya suara Bapa
terdengarlah dari surga,
 Ternyata juga bahwa malaikat Yahweh itu tidak pernah lagi menampakkan diriNya sesudah inkarnasi Yesus Kristus.
 Adanya fungsi yang sama di antara Malaikat Yahweh dan Yesus Kristus, yaitu
diutus Allah Bapa untuk menyatakan kehadiran Bapa dalam bentuk yang
kelihatan, untuk melindungi dan menyelamatkan umatNya dan menghakimi
manusia.
KRISTUS DALAM THEOPHANI
Theophani berasal dari dua kata yunani yang adalah “Theos” yang berarti Tuhan dan
“Phaino” yang berarti penampakkan diri. Dengan demikian Theophani dapat dipahami
sebagai penampakkan diri Tuhan. Perjanjian Lama seringg menggunakan kata ini untuk
menunjukkan kepada penampakkan Kristus, dalam wujud malaikat maupun manusia.
 Wujud Nyata Theophani :
 Malaikat Tuhan. Bentuk penampakkan Kristus dalam Perjanjian Lama yang
paling sering digunakan. Menunjuk kepada pribadi Kristus sebelum inkarnasi.
(Kej.16:7-13; 21:17-19;22:11-18; Kel.3:2). Dalam Kejadian 32:24-32 juga
mengatakan bahwa Yakub sedang bergumul dengan Allah.
 Manusia. Ada kalanya dalam Perjanjian Lama, Kristus juga menampakkan diri
dalam wujud manusia. Sebagai contoh dalam Kejadian 18:1-13 dan Yosua
5:13-15.
KRISTUS DALAM TIPOLOGI
Tipologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu Typos yang berarti “cap yang berfungsi
sebagai sebuah contoh atau pola”. Dan Logos yang artinya Firman (sama dengan Kristus).
Pada umumnya gabungan kata ini diterjemahkan dengan teladan. Jadi tipologi adalah suatu
gambaran dalam Perjanjian Lama tentang Pribadi an Karya Kristus di masa yang akan datang.
 Bentuk Tipologi Kristus
Beberapa bentuk dalam Alkitab yang dipakai untuk menjadi tipologi Kristus.
Diantaranya adalah tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa, korban-korban, bendabenda,Hari-hari besar, Kota-kota perlindungan.

Tokoh-tokoh Alkitab
 Adam. Tipe penting tentang Kristus yang diakui oleh Alkitab. Beberapa
ayat menegaskan hal tersebut; Roma 5:14, 1 Korintus 15:45-47.
 Habel. Sebagaimana Habel dibunuh oleh Kain, yang melambangkan
dunia, demikian juga Kristus dibunuh.
 Ishak. Dari segi kelahirannya, sama-sama merupakan mujizat sejati.
Dalam Kejadian 22 pengorbanan Ishak di gunung Moria membayangkan
kematian Kristus.
 Yusuf. Keduanya ditolak sebagai pemimpin saudara-saudaranya (Kej.37:8;
& Mat.21:37-39). Jubah keduanya dirampas (Kej.37:23 & Mat.27:35).
Keduanya menjadi korban kesepakatan jahat dan diletakkan dalam
lobang kematian (Kej.37:18 & Mat.26:3-7).
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 23
 Melkisedek. Dalam Kejadian 14 Melkisedek sebagai raja Salem
mempersembahkan roti dan anggur sebagai imam Allah yang maha tinggi
dan memberkati Abraham sesudah Abraham kembali dari mengalahkan
Raja-raja. Alkitab mencatat bahwa Abraham memberikan perpuluhan
dari semua yang ia dapat kepada Melkisedek. Kemudian di dalam
Mazmur 110:4 dinubuatkan bahwa Kristus akan menjadi imam yang kekal
menurut Melkisedek. Kedua bagian kitab ini dibicarakan dalam Ibrani 5-7.
 Harun. Sebagai seorang imam Harun dipanggil untuk memangku jabatan
yang suci itu (Ibr.5:4), sebagaimana Kristus yang adalah imam (Ibr.5:5-6).
 Musa. Oleh pemilihan Allah menurut kedaulatanNya, keduanya dipilih
menjadi juru selamat dan pelepas (Kel.3:7-10; Kis. 7:25).
 Yosua/Yusak. Keduanya memiliki nama yang sama Yusak adalah “yang
menyelamatkan” (Ibrani) dan Yesus (Yunani). Yusak menyelamatkan
umat Israel setelah Musa.
 Daud. Daud adalah tipe dari Kristus, berkaitan dengan pekerjaannya
sebagai gembala, kemudian menjadi raja.
 Peristiwa yang Menjadi Tipologi Kristus
 Pakaian Adam dan Hawa. Allah menyediakan pakaian pembungkus dosa
dan akibatnya yang memalukan (Band. Kej.3:32 dan Why.19:8).
Melambangkan kematian Kristus yang berkuasa menutupi ketelanjangan
dari dosa dan memberikan penutup kebenaran melalui penumpahan
darah Kristus.
 Penyelamatan dalam Bahtera. Sebagaimana Allah menyelamatkan dan
memelihara Nuh dan keluarganya dalam bahtera, demikian juga kristus
menyelamatkan umatNya dari hukuman dosa.
 Pembebasan Dari Mesir. Keluarnya orang Israel dari Mesir, Paskah,
penyelamatan di laut, merupakan gambaran dari penyelamatan oleh
Kristus pada umatNya.
 Perhentian di tanah perjanjian. Ini menggambarkan perhentian orang
beriman di dalam Kristus.

Perayaan-perayaan dan Lembaga-lembaga
 Korban. Imamat 7:11; Kejadian 44:4; 22:7
 Keimaman PL (Ibr.7:24; 8:1-5; 5:1-4).
 Perayaan-perayaan. Imamat 23 mencatat ada 7 perayaan; paskah,Roti
tak beragi, buah-buah sulung, tak makan roti, terompet, hari penebusan,
hari raya tabernakel.
 Kota-kota perlindungan. Ada 6 kota tempat pengungsian pembunuhpembunuh tak sengaja (Bil.35; Ul.19:1-13; Yosua 20).

Benda-benda yang merupakan tipologi Kristus
 Tabernakel, pribadi, pengorbanan, penyembahan, pengadaan
keselamatan dan aspek-aspeknya misalnya roti, lilin, tabut, ruang maha
suci, dll.
 Tongkat Harun (Bil.17 dan Ibr.9:4)
 Ular Tembaga (Bil.21:5-9 & Yoh.3:14-16).
 Batu Karang (Kel.17:5-7 & 1 Kor.10:4)
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 24
 Bahtera Nuh (Mat.24:37-38; Luk.17:26-27; Ibr.11:7; 1Pet.2:5-9)
KRISTUS DALAM NUBUATAN PERJANJIAN LAMA
Perjanjian Lama kaya dengan Nubuatan-nubuatan sekitar kehidupan Tuhan Yesus.
Pengharapan akan datangnya Mesias48 dalam kehidupan Israel adalah pokok nubuatan dari
Kitab Kejadian sampai Maleakhi. Berbagai nubuatan mengenai kelahiran, kehidupan,
kematian dan kebangkitan Mesias digenapkan dalam Perjanjian Baru. Masih banyak
nubuatan yang berhubungan dengan kehidupan Yesus yang belum tergenapi, tetapi harus
diakui bahwa tidak ada Nubuatan yang tidak akan digenapi.
Dalam Perjanjian Lama ditemukan dua jenis utama dari Nubuatan tentang Mesias.
Pertama; Nubuatan tentang Mesias secara umum. Nubuatan ini adalah nubuatan yang
diungkapkan dalam bahasa yang hanya dapat digenapkan oleh Mesias sendiri. Sebagai
contoh dapat dilihat dalam 1 Samuel 2:35 yang mengatakan “Aku akan mengangkat bagiku
seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan
membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga Ia selalu hidup di hadapan
orang yang kuurapi.” Walaupun penggenapan nubuat ini dipenuhi oleh Samuel, namun
mempunyai penggenapan lain di luar Samuel dan menunjuk kepada penggenapan akhir di
dalam Kristus. Baik keimaman Samuel maupun garis keturunannya telah berakhir, tetapi
keimaman kekal yang dinubuatkan ini akan sepenuhnya digenapi di dalam Kristus.
Kedua; Nubuatan tentang Mesias secara pribadi. Hal ini sering ditemukan dalam Perjanjian
Lama dan dapat diketahui dari istilah-istilah khusus. Dalam Yesaya 7:14 sebagai contoh.
Mesias diketahui dari istilah yamg tidak biasa dipakai”imanuel” yang artinya “Allah
menyertai kita”bagian itu secara istimewa membicarakan tentang Mesias yang akan datang.
NUBUAT TENTANG KRISTUS DI PERJANJIAN LAMA
TOPIK
Garis Keturunan Kristus
Kelahiran Kristus
Kehidupan Kristus
Kematian Kristus
NUBUAT
Kelahiran dan Anak Dara
Keturunan Sem
Keturunan Abraham
Keturunan Ishak
Keturunan Yakub
Keturunan Yehuda
Ketururnan Daud
Cara Kelahiran
Tempat Kelahiran
Pendahulu-Nya
Misi-Nya
Pelayanan-Nya
Pengajaran-Nya
Presentasi-Nya
Penolakan-Nya
Kematian yang Menyakitkan
AYAT
Kejadian 3:15
Kejadian 9:26
Kejadian 12:2
Kejadian 17:19
Kejadian
25:23;28:13
Kejadian 49:10
2 Samuel 7:12-16
Yesaya 7:14
Mikha 5:2
Yesaya 40:3
Yesaya 61:1
Yesaya 53:4
Mazmur 78:2
Zakharia 9:9
Mazmur 118:22
Mazmur 22
48
Istilah Mesias berasal dari kata “messiah” (Ibrani), yaitu suatu transliterasi bahasa Aram dari “magchah” yang
berarti mengurapi. Istilah yang sama artinya dalam Perjanjian Baru adalah “Khristos” atau Kristus yang berarti
“yang diurapi”
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 25
Kemenangan Kristus
Pemerintahan Kristus
Kematian yang Kejam
Kebangkitan-Nya
Kenaikan-Nya
Raja yang berdaulat
Dari Yerusalem yang ditinggikan
Dengan Otoritas Pemerintah
Dalam Keadilan yang Damai
Untuk Restorasi yang Penuh Sukacita
Yesaya 52-53
Mazmur 16:10
Mazmur 68:19
Mazmur 2
Mazmur 24
Yesaya 9:6-7
Yesaya 11
Yesaya 35:1-10
PENGGENAPAN NUBUAT TENTANG KRISTUS
TOPIK
Keturunan Abraham
Keturunan Yehuda
Keturunan Daud
Kelahiran dari Anak Dara
Tempat lahir Betlehem
Pendahulu: Yohanes
Raja
Nabi
Imam
Menanggung Dosa Dunia
Diolok-olok
Tangan dan Kaki dipaku
Tidak ada tulang yang Patah
Serdadu Membuang Undi
Doa Kristus
Buruk Rupa
Disesah dan Mati
Kebangkitan
Kenaikan
NUBUATAN PL
Kejadian 12:2
Kejadian 4910
2 Samuel 7:12-16
Yesaya 7:14
Mikha 5:2
Yesaya 40:3 Maleakhi 3:1
Bilangan 24:17 Mazmur 2:6
Ulangan 18:15-18
Mazmur 110:4
Mazmur 22:1
Mazmur 22:7,8
Mazmur 22:16
Mazmur 22:17
Mazmur 22:18
Mazmur 22:24
Yesaya 52:14
Yesaya 53:5
Mazmur 16:10;22:22
Mazmur 68:18
PENGGENAPAN PB
Matius 1:1; Galatia 3:16
Matius 1:2
Matius 1:1
Matius 1:23
Matius 2:6
Matius 3:3
Matius 21:5
Kisah Para Rasul 3:22-23
Ibrani 5:6-10
Matius 27:46
Matius 27:39,43
Yohanes 20:25
Yohanes 19:33-36
Yohanes 19:24
Matius 26:39; Ibrani 5:7
Yohanes 19:1
Yohanes 19:1,18
Matius 28:6; Kis.2:27-28
Luk. 24:50-53 Kis.1:9-11
 Nubuat Tentang Silsilah Kristus
Dari pernyataan secara umum menyempit sampai dengan pernyataan yang bersifat
khusus. Kejadian 3:15 dinyatakan akan adanya Mesias, dalam Kejadian 4:25 dinyatakan
bahwa Mesias berasal dari keturunan Set. Selanjutnya Kejadian 6:9 dinyatakan melalui
keturunan Nuh, kemudian menunjuk pada keturunan Abraham. Lebih jelas lagi dinyatakan
dalam Kejadian 17:19 yakni melalui keturunan Ishak . Kemudian lebih spesifik lagi yaitu
melalui Yakub (Kej.28:14), kemudian melalui Yehuda (Kej.49:10).
Dalam 2 Samuel 7:12-13 dinyatakan melalui Boaz, Obed dan Isai. Daftar yang lebih
lengkap dapat ditemukan dalam silsilah Yesus yang terdapat dalam Matius 1:2-16 & Lukas
3:23-38. Dari sejarah silsilah itu dapat dilihat pengajaran tentang kepastian dan kekuasaan
kehendak Allah di satu pihak dan rongrongan setan di lain pihak. Bandingkan misalnya
Kejadian 3:6 dan 3:15 ataupun kejadian 48 dan 4:24.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 26







Kelahiran dari Anak Dara - Kejadian 3:15 dikenal sebagai protoevangelium karena
itu adalah nubuat pertama (Khabar baik) tentang Kristus. “Aka nada permusuhan
antara setan dengan Mesias, hal itu dinyatakan dengan frase “benih perempuan”
hanya berbicara tentang Maria dan menunjuk pada kelahiran anak dara; Mesias lahir
dari Maria saja. Matius 1:16 juga menekankan frasa ini “dari siapa” (yunani; hes),
suatu kata ganti relative feminine, menekankan Yesus dilahirkan tanpa partisipasi
Yusuf.
Garis Keturunan Sem - Pada waktu menyebutkan nama secara khusus “Tuhan, Allah
dari SEm” Kejadian 9:26 “menyatakan pemeliharaan agama yang benar di antara
keturunan Sem. Garis keturunan Sem pada akhirnya akan membawa berkat pada
garis keturunan dua anak yang lain dari Nuh.Kemudian secara lebih spesifik nama
“Tuhan” (Yahweh) digunakan “dalam rangka menunjuk pada wahyunya dan pada
institusi untuk penebusan manusia. Pernyataan “Allahnya Sem” juga mengusulkan
“Bahwa Allah akan memelihara kemakmuran Sem dalam hubungan yang sangat
khusus, dimana Ia berkenan untuk menyatakan kehendak-Nya kepada mereka.
Garis Keturunan Abraham - Dalam Kejadian 12:2 Allah berjanjipada Abraham, “Aku
akan ....membuat namamu besar”, Pernyataan itu mengusulkan bahwa Mesias akan
datang dari keturunan Abraham dan “di dalam kamu semua keluarga di bumi akan
diberkati.” Matius 1:1 dan Galatia 3:16 menafsirkan bahwa janji ini (lihat juga
Kej.3:15) telah digenapi dalam Kristus.
Garis Keturunan Ishak - Allah akan mendirikan kovenan-Nya dan memenuhi janjiNya melalui keturunan Ishak (Kej.17:19)
Garis Keturunan Yakub - Garis berkat mesianik lebih dipersempit dimana berkat itu
tidak akan mengalir melalui Ismael, tetapi melalui Yakub (Kej.25:23; 28:13). Bilangan
24:17 menekankan bahwa seorang penguasa akan datang melalui keturunan Yakub.
Ia akan menghancurkan musuh, serta memiliki kekuasaan (ay.19 dan lihat Rom.9:1013).
Garis Keturunan Yehuda - Kejadian 49:10 meneguhkan Mesias (sebagai Raja)
berasal dari suku Yehuda. Mesias, dari suku Yehuda, akan memiliki “tongkat
kerajaan.” Raja memegang tongkat kerajaan pada waktu Ia berbicara di hadapan
public; dan pada waktu ia duduk di atas tahta, maka ia meletakkan diantara kakinya
serta mencondongkan kea rah dirinya. Ayat ini juga menjelaskan bahwa Yehuda
akan mempertahankan suatu garis keturunan “sampai Shiloh datang,” Shiloh
ditafsirkan secara beragam: sebagai sebutan bagi Mesias yang berarti “manusia
Damai”; Mesias sebagai pembawa damai. Mesias akan menjadi manusia
pendamaian (Lihat Mzm.72:7; 122:7; Yer.23:6; Za.9:10); Frasa “sampai Shiloh tiba”
dapat diterjemahkan “sampai Ia datang kepada milik kepunyaannya, dan semua
orang akan taat kepada Nya menekankan pemerintahan Mesias atas bangsa di dunia
dalam kerajaan milenial.
Garis Keturunan Daud - Mesias akan berasal dari keturunan Daud (2 Sam.7:12-16).
Dalam janji ini kepada Daud (ay.16), Tuhan mengindikasikan keturunanNya (mesias)
akan memiliki kerajaan yang kekal (“rumah”); Ia akan memerintah (“tahta”) atas
bangsa (“Kerajaan”), dan pemerintahan-Nya akan “kekal”. Mazmur 89 menjelaskan
lebih panjang lebar tentang janji ini.
 Nubuat Tentang Kelahiran Kristus
 Caranya yang adalah sebuah tanda untuk raja Ahaz yang tidak percaya. Nubuat
tersebut berkenaan dengan kelahiran Kristus lewat seorang perawan Maria. Dari
ketujuh pemuculan kata “alma” dalam Perjanjian Lama tidak pernah ditujukan
kepada seorang perempuan yang telah hilang keperawanannya.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 27

Tempat kelahiranNya (Mik.5:1, Mat.2:4-6). Sebegitu pasti, sampai-sampai para
ahli taurat dan imam-imam bisa dengan mudah menasehati orang Majus.
 Nubuat Tentang Kehidupan Kristus
 PendahuluNya. Dalam Yesaya 40:3 itu menunjuk kepada Yohanes Pembaptis untuk
mempersiapkan kedatangan Kristus (Mat.3:3; Yoh.1:23).
 Kehidupan-Nya memenuhi tiga jabatan; Mesias yang akan datang itu dalam
kehidupanNya memenuhi fungsi sebagai Nabi, Imam dan Raja.
 Nabi: Ulangan 18:15-18. Musa telah menubuatkan kedatangan seorang Nabi,
dan nubuatan tersebut hanya cocok digenapi oleh Yesus Kristus (Yoh.1:21;
4:29; 5:46; 6:14; 8:28; 14:24; Kis. 3:20-23).
 Dalam 1 Samuel 2:35, menubuatkan akan datangnya seorang imam. Nubuat
ini hanya dapat digenapi secara penuh oleh Kristus. Demikian juga nubuatan
dari MAzmur 110:4 dan yang dikutip oleh Ibrani 5:6, jelas hanya digenapkan
dalam Kristus.
 Nubuatan mengenai jabatan Kristus sebagai Raja, dapat ditemukan dalam
Zakharia 6:13; Kejadian 49:10. 2 Samuel 7:12-16 bandingkan dengan Lukas
1:31-33.
 KehidupanNya sebagai juru selamat. Mesias adalah juru selamat dan pelepas telah
dinubuatkan. Mulai dari protoevangelium dalam kejadian 3:15. Ayub 19:25
menyatakan pengharapannya kepada Tuhan yang adalah penebusnya. Dalam Yesaya
5:3, merupakan nubuatan yang paling populer mengenai pekerjaan penyelamatan
Kristus.
 Kehidupan Kristus sebagai batu penjuru dan Fondasi. Nubuatan tersebut dapat
ditemukan dalam Yesaya 24:14-18; Kejadian 49:24 dan dibandingkan dengan 1
Korintus 7:10. Selanjutnya dalam Mazmur 118:22, Yesaya 8:14; Zakaria 4:7 dapat
dibandingkan dengan Kis. 4:11; Roma 9:33; Efesus 2:20; 1 Petrus 2:6-8.
 Kehidupan Kristus akan ditandai dengan banyak mujizat. dinyatakan dalam Yesaya
35:5-6. Sebagai perbandingan kita dapat melihat Yohanes 5:36.
 PengajaranNya. Mazmur 78:2 memprediksikan bahwa Kristus akan mengajar dalam
bentuk perumpamaan, ia akan menyatakan kebenaran-kebenaran yang tadinya
tersembunyi (Mat.13:15)
 PenolakanNya. Mazmur 118:22 mendeklarasikan bahwa Kristus akan ditolak. Kristus
yang disebut sebagai batu Penjuru yang menopang semua bangunan, akan ditolak
oleh orang Yahudi (Mat.21:42). Yesaya 29:13 mengatakan bahwa bangsa itu akan
taat kepada Kristus hanya di bibir saja, bukan ketataatan yang sejati (Mat.15:8-9).
Zakharia 13:7 mendeklarasikan bahwa Kristus akan ditinggalkan oleh semua temanNya pada saat krusial (Mat.26:31). Digabungkan dengan Yeremia 18:1-2; 19:1-15;
32:6-9 dan Zakharia 11:12, 13, para nabi PL memprediksikan bahwa Kristus akan
dijual dengan tiga puluh keping perak (Mat.27:9-10).
 Nubuatan Tentang Kematian Kristus
Panorama nubuatan tentang kematian Kristus terdapat di dalam banyak nats
Perjanjian Lama, namun yang penting ialah Mazmur 22 dan Yesaya 53. Yesaya 53, Yesaya
52:13-15 (Yes.52:14; 53:5,7,9,10), Mazmur 22:2,6-9,16,17,19), nats-nats lain dalam Mazmur
34:21; 35:11; 41:10; 50:6. Dan dapat dibandingkan dengan pernyataan Kristus (Mat.12:3842; 16:21; 17:22-23; 20:18-19; 26:31; Mrk.8:31; 9:31; 10:32-34; Luk.9:22; 44; 18:31-33;
Yoh.12:32-33).
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 28
 Nubuat Tentang kebangkitan Kristus
Petrus mengaplikasikan pengharapan Daud di Mazmur 16:10 kepada Kristus di Kisah
Para Rasul 2:27-28, mengindikasikan bahwa ayat-ayat ini menubuatkan bahwa Kristus akan
bangkit (Kis.2:24 dan seterusnya); sebenarnya bagian ini berbicara tentang kebangkitan
Kristus (Kis.2:31; lihat Kis.13:35). Mazmur 22:23 diaplikasikan pada Kristus secara tipologi
dalam Ibrani 2:12 dimana setelah kebangkitan, Kristus mengekspresikan pujian untuk
kebangkitanNya.
Selain dari nubuatan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru kita menemukan ayatayat yang melengkapi nubuatan sebelumnya melalui pernyataan Yesus kristus sendiri.
Diantaranya; Matius 12:38-40; 16:21; 17:9,23: 20:19; 26:32; 27:63; Markus 8:31; 9:9; 10:3334; Lukas 9:22; 18:33; Yohanes 2:19-21
 Nubuat Tentang Pemerintahan Kristus
Sejumlah bagian ayat-ayat dalam Perjanjian Lama menunjuk pada masa depan
pemerintahan Kristus di Kerajaan Millenium di atas bumi. Mazmur 2 menjelaskan
pengangkatan Kristus sebagai raja di Yerusalem, serta memerintah atas bangsa-bangsa di
dunia (Mazmur 2:6-9).
Selanjutnya Mazmur 24:7-10 menyatakan kemenangan, dan kembalinya sang Raja
dengan kemenangan memasuki Yerusalem. Yesaya 9:6-7 menjabarkan Kristus sebagai putera
Allah dalam pemerintahanNya.
Yesaya 11:1-16 mengindikasikan pemerintahan Kristus akan dijalankan dengan adil
(ay.1-5), pemerintahan yang damai (ay.6-9), dan pemerintahan itu akan memerintah Israel
yang dipulihkan serta bangsa-bangsa di dunia (ay.10-16).
KRISTUS DALAM SOTERIOLOGI PERJANJIAN LAMA
Dalam Perjanjian Lama, keselamatan sering disajikan sebagai suatu kelepasan
kolektif daripada merupakan masalah individu. Dalam banyak contoh, Allah turun tangan
untuk melepaskan umatNya dari bahaya atau penindasan, dan hal ini dianggap satu fase
keselamatan.
Keselamatan juga dipandang secara eskatologis (= yang akan terjadi di masa depan)
sebagai kelepasan di masa depan ketika Kristus kembali. Tetapi bagaimanapun juga, tidak
kurang kesaksian pribadi dari orang-orang Perjanjian Lama bahwa keselamatannya bersifat
sekarang dan perseorangan.
Penebusan yang dinubuatkan itu adalah obyek harapan dari orang-orang kudus
Perjanjian Lama sebagaimana digambarkan dalam pernyataan Ayub, “tetapi aku tahu:
Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu” (Ayb.19:25)
Salah suatu pernyataan yang indah sekali tentang rahmat dan kasih Allah ketika di
taman Eden, sebelum Ia mengumumkan hukuman ke atas Adam dan Hawa, Allah bisa jadi
Anak Allah itu sendiri menjanjikan bahwa keturunan perempuan itu akan meremukkan
kepala ular (Kej.3:15). Inilah secercah sinar pengharapan di tengah-tengah kegelapan dosa
dan kegagalan manusia. Allah mempunyai satu jalan keselamatan. Yang dimaksud dengan
keturunan perempuan itu ialah suatu nubuat tentang kelahiran Anak Allah.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 29
Kepada Adam dikatakan sangat jelas bahwa pengharapannya terletak di dalam Anak
perempuan yang akan datang ini, bahwa melalui anak ini keselamatan akan terbit bagi
manusia dari Allah.
BAB IV
INKARNASI YESUS KRISTUS (KENOSIS)
Seperti yang diutarakan oleh Dr. Chris Marantika bahwa inkarnasi merupakan
penyataan tertinggi Allah, di mana Ia yang transenden, dalam takhtaNya yang kudus,
menjadi imanen dalam tubuh insani. Inkarnasi Tuhan Yesus Kristus juga bukti utama yang
merupakan inti kekristenan. Singkatnya, seluruh susunan teologia Kristen bergantung pada
inkarnasi Kristus ini.
 Pengertian Inkarnasi
Asal katanya dari bahasa latin yaitu “In Carne” yang dalam bahasa Yunaninya adalah
“en sarki” yang artinya “dalam daging”. Meskipun kata inkarnasi itu sendiri tidak terdapat
dalam Alkitab, namun komponen kata tersebut (dalam dan daging) tampak pada tulisan
Yohanes yang mengatakan bahwa “Firman telah menjadi daging” (Yoh. 1:14), yang dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai manusia, tetapi dalam bahasa Yunani “daging”.
Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa Yesus mengambil rupa manusia bagi dirinya
sendiri. Ia tidak memiliki kemanusiaan sampai saat kelahiran, karena dinyatakan bahwa
Tuhan menjadi manusia (egeneto; menjadi Yoh.1:14). Meskipun demikian, kemanusiaan-Nya
adalah tanpa dosa. Bandingkan dengan 1 Yohanes 4:2, 2 Yohanes 7 dan Roma 8:3.
 Cara Inkarnasi
Hal awal yang harus diingat dalam inkarnasi bahwa itu merupakan sesuatu yang
sudah dinubuatkan. Artinya inkarnasi itu sudah dinubuatkan, dimana hal itu dinyatakan oleh
Yesaya akan kedatangan Anak Allah dalam daging (Yes.7:14). Walaupun ini merupakan
bagian yang sangat ditolak oleh kelompok liberal, akan tetapi harus ditegaskan bahwa
penolakan tersebut merupakan pertentangan terang-terangan terhadap Alkitab. Sebab
mereka menganggap bahwa inkarnasi adalah mitos. Yang benar adalah bahwa kenosis itu
adalah Kristus menghampakan diri-Nya dengan jalan: diselubungkannya kemuliaan ke
Allahan-Nya, pembatasan diriNya melalui penyaliban sebagai manusia, tidak
dimanfaatkanNya beberapa sifat kesempurnan keilahianNya waktu di dunia. Inkarnasi ini
yang disalah pahami oleh Saksi Yehuwa.
Dalam Matius 1:16 dikatakan: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang
melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Penggunaan kata ganti feminine dari kata “hes (of
whom) dalam bahasa Yunani menunjukkan bahwa kelahiranNya dari Maria saja dan tidak
dari Yusuf.
Filipi 2:5-11; selain dari sebuah nasehat yang dinyatakan oleh Rasul, juga didalamnya
mengandung perkenalan terhadap sebuah konsep penghampaan diri Kristus yang paling
tegas dari seluruh data Alkitab.
 Ayat 6 ; menyatakan bahwa Kristus berada “dalam rupa Allah.” Dalam bahasa
inggris diterjemahkan “Existing in the Form Of God”. Kata yang dipakai bagi istilah
“dalam” atau “exiting” bukanlah istilah umum “en’ bentuk verb to be (adalah),
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 30
melainkan menggunakan kata “huparkhon” (keberadaan). Kata ini memiliki
bentuk present yang diterjemahkan “dulu ada dan sekarang terus ada.” Dan
bentuk participle yang artinya “dulu ada di masa lampau dan terus menunjukkan
keberadaan di masa kini”
 Ayat 6-8; menyatakan bahwa Kristus tidak berusaha mempertahankan
keberadaan itu, tapi ia rela menghampakan diri-Nya. Kata mengosongkan dalam
istilah Yunani (ay.7) menggunakan kata “kenosis” dan kata ini utama sekali secara
detail dapat dipahami demikian:
 Ekenosen; Konsep ekenosis berasal dari kata “ekenosen” (aorist, dari kata
kerja “keneo”..mengosongkan terdapat juga dalam Rm.4:14; 1 Kor.1:17;
9:15; 2 Kor.9:3. Mengosongkan sebenarnya kurang tepat. Tetapi dalam
versi KJV agak tepat sebab itu berarti Yesus menghampakan diri dari
manifestasi keilahianNya “made himself nothing”
 Labon; Dari kata “lambano” yang berarti telah mengambil “taking”.
Bentuknya adalah “strong aorist” yang berarti sekali dimasa lampau,
dalam konteks ini Ia menambahkan bentuk manusia tanpa mengurangi
sesuatu.
 Morphe: “rupa” “form” (ay6-7) morpheme adalah bagian terkecil
mempunyai arti dan nilai intrinsic. Sifat intinya (esensial).
 Homoiomati; “sama dengan” dalam rupa sifat-sifat serta tindakantindakan manusia.
 Schemati; “keadaan”. Lebih menunjukkan pada bagian luarnya atau
refleksi-refleksi yang dialami karena pemilikan bentuk/rupa/sifat hakiki
kemanusiaan misalnya rasa lelah, rasa haus, dan lapar.
 Arti Seluruhnya; “pembatasan” manifestasi keilahian, penambahan sifat hakiki
kemanusiaan, manifestasi dalam satu pribadi.” Istilah ini harus dipahami secara
menyeluruh supaya pengenalan terhadap Kristus menjadi baik
 Tujuan Inkarnasi





Untuk menyatakan diri Allah kepada manusia (Yoh.1:18)
Untuk memberikan suatu teladan bagi kehidupan kita (1 Pet.2:21)
Untuk menghancurkan Perkerjaan Setan (1 Yoh.3:8)
Untuk menyediakan korban bagi dosa manusia (Ibr.10:1-10)
Untuk memenuhi Perjanjian Kepada Daud (Luk.1:31-33)
 Keadaan Tubuh Inkarnasi
 Keilahian yang tidak luntur ; ada pembatasan diri. Berikut adalah ayat-ayat Alkitab
yang memperlihatkan keilahian Kristus pada saat berinkarnasi. Keilahian Anak
dinyatakan secara terang-terangan (Yoh 1:1; 20:28; Rm. 9:5; Flp. 2:6; Tit. 2:3). Nama
Ilahi digunakan (Yes. 9:5; 40:3; Yer 23:5; Yl. 2:23; 1 Tim 3:16). Sifat-sifat ilahi
dikenakan-Nya (Yes. 9:5; Yoh. 1:1,2; Why. 1:8). Melakukan karya-karya ilahi (Yoh.
1:3;10; Kol. 1:16; Ibr. 1:2; Yoh. 3:35; Ef. 1:22).
 Kemanusiaan yang sempurna adalah aspek yang ditambahkan (Luk. 2:52; Ibr. 2:14; 1
Yoh. 4:2-3; Mat. 26:38)
 Kedua sifat terjalin menjadi satu selama-lamanya, kinipun di surga Ia memiliki kedua
sifat itu. TubuhNya diubah menjadi tubuh kebangkitan (mutunya).
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 31
 Pendapat-Pendapat yang salah mengenai Inkarnasi Kristus
 The absolute dualistic type. Pendapat ini membedakan antara immanent attributes
(sifat-sifat imanen) dan Trancedent attributes (sifat-sifat absolute yang tak terbatas).
Menurut penganutnya, sifat-sifat absolut seperti kemahahadiran, kemahatahuan,
dan kemahakuasaan Kristus dilepaskan waktu menjadi manusia. Salah satu tokohnya
adalah Athanasius
 The absolute metamorphic. Menurut pendukungnya, sifat-sifat Ilahi Yesus
ditanggalkan waktu menjelma dan sedikit demi sedikit diperoleh kembali pada umur
dua belas (12) tahun. Gess adalah pendukung ide ini.
 The absolute semi metamorphic type. Pandangan ini mengatakan bahwa keilahian
Yesus diubahkan dengan cara disamarkan. Adapun tujuannya ialah agar dapat
menampakkan bentuk Allah dalam wujud manusia, dari kepribadian yang kekal ke
dalam kepribadian temporal. Hal ini jelas menunjukkan penyangkalan terhadap
keilahian Yesus Kristus.
 The real but relative type. Pendapat ini mengatakan bahwa Kristus masih sungguhsungguh Allah tetapi beberapa unsur kepribadian-Nya sudah dikurangi. Kristus
dianggap mengurangi pengalamannya ke dalam kesadaran kemanusiaan. Ada
penyerahan keilahian untuk tunduk ke bawah kuasa/pengaruh kemanusiaannya
sehingga Ia terbatas sebagai manusia.
Kesimpulan singkat: Kitab suci mencatat bahwa inkarnasi adalah fakta sejarah, Yesus pernah
ada dan bergiat dalam sejarah manusia. Inkarnasi tidak menghilangkan keilahian-Nya
melainkan hanya penambahan kemanusiaan.
BAB V
KEILAHIAN KRISTUS
Untuk meneguhkan bahwa Kristus adalah Allah tidaklah berarti hanya mengatakan
bahwa Ia “seperti Allah”. Kristus secara mutlak setara dengan Bapa dalam pribadi dan karyaNya. Kristus adalah ilahi yang tidak dapat dikurangi. Sebuah serangan pada keilahian Yesus
Kristus merupakan suatu serangan pada dasar kekristenan.
 Bukti-bukti Alkitab akan keilahian Kristus
Pembuktian Keilahian Kristus dalam Alkitab tampak pada beberapa pokok-pokok
yang sangat dekat dengan eksistensi-Nya. Bukti-bukti tersebut dapat dibagi atas beberapa
aspek.
 Keilahian Terpancar dari sebutan-Nya
 Kristus disebut Allah - Ini adalah gelar yang paling menggelitik banyak orang.
Yohanes secara tegas mengatakan bahwa Yesus adalah Allah (Yoh.1:1,14,18).
Setelah melihat kebangkitan Kristus, dan luka-lukanya diperlihatkan, Tomas
mengaku “Tuhan dan Allahku” (Yoh.20:28). Kesaksian Rasul Paulus berkata bahwa
“Kristus adalah Allah yang harus dipuji” (Rm.9:5), dan merupakan “penyataan
kemuliaan Allah yang maha besar (Tit.2:13)
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 32
 Kristus disebut Anak Allah
 Dapat dikatakan bahwa diantara semua istilah tentang Yesus, istilah Anak Allah
yang sering secara otomatis diucapkan oleh orang-orang Kristen namun yang
paling dikaburkan artinya.
 Istilah “Anak Allah-lah” yang menyebabkan Yesus ditentang dan hendak
dibunuh. Sebab istilah Anak Allah bagi orang Yahudi berarti sederajat dengan
Allah (Yoh.5:17-18). Ia hendak dibunuh karena mengatakan demikian. Dianggap
menghujat Allah.
 Perjanjian Baru membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Roma 1:3-4,
Yesus ditetapkan sebagai Anak Allah di dalam kuasa-Nya; 2 Korintus 1:19, Efesus
4:13, Ibrani 4:14, Ibrani 6:6, Yohanes 3:18; 5:20, Roma 15:6; 2 Korintus 1:3.
 Kristus disebut Logos
 Logos dalam Pengertian Yudaisme - Orang Yahudi segan menyebut nama Allah,
bila mereka ingat pribadiNya yang maha suci dan maha tinggi. Itulah sebabnya,
istilah-istilah seperti “tangan Allah” , “kaki Allah” dianggap terlalu mendekati
keadaan kemanusiaan. Karenanya dala targumus mereka mengganti istilah-istilah
tadi dengan “memra”, yang artinya Firman. Contoh dalam Ulangan 33:27, kata
“tangan yang kekal” diterjemahkan dengan “memra”, Keluaran 19:7 semestinya
Firman adalah El (Allah), tetapi digunakan istilah memra. Jadi akhirnya istilah
“memra”, “Firman Allah”terdapat berates-ratus kali dalam Targumus. Umumnya
istilah tersebut mengganti ungkapan-ungkapan, yang mengandung pengertian
nama Allah dan kegiatan Allah. Jadi Memra atau Firman Allah pada umumnya
berarti pribadi Allah sendiri.
 Logos dalam Pengertian Helenisme - Dalam pemikiran Yunani, logos adalah akal
dan bicara. Kegiatan-kegiatan alam semesta ini tentu ada sesuatu kekuatan atau
poros yang berada dibalik itu semua. Mereka beranggapan kekuatan atau poros
itu adalah logos. Jadi logos adalah akal, sebab musabab, sumber dimana semua
kegiatan ala mini bergantung padanya.
 Logos dalam Pengertian Philo - Seorang tokoh filsafat Yahudi yang berupaya
menyatukan paham logos orang Yahudi dan Yunani. Menurut Philo, Logos itu
adalah sebagai “image Allah”. Dalam pengertian yang unik logos itu adalah
sebagai jembatan antara Allah dan manusia. Logos adalah alat Allah dalam
penciptaan dan merupakan akal Allah yang tertempa di alam semesta. Dengan
demikian logos dapat mengemudikan ataupun dapat menggenggam dan
mengikat bumi, sehingga merupakan suatu kesatuan. Logos adalah imam agung
dimana melalui logos itu Allah berkomunikasi dengan manusia.
 Makna Penggunaan Logos bagi Yesus - Yesus adalah Firman (Yoh.1:1,18). Yaitu
suatu komunikasi antara Allah dan manusia yang telah berwujud satu pribadi.
Keseluruhan sabda Allah yang sudah, yang sedang, dan yang akan datang
diwujudkan oleh manusia yang bernama Yesus. Yesus adalah akal dan pikiran
Allah. Perasaan Allah, Pikiran Allah, Kehendak Allah, hati Allah sudah berinkarnasi
menjadi satu pribadi dan rupa intinya adalah kasih. Kalau dicermatiyang
tercermin dalam Yohanes 1:1-18 tentang penggunaan logos bagi Yesus, bahwa
Dia adalah penguasa dan pencipta, pernyataan atau perwakilan diri Allah,
perantara dan pemelihara, serta hikmat Allah.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 33
 Kristus disebut Tuhan
 Dari semua sebutan Yesus, sebutan Tuhan adalah yang paling sering dan secara
luas digunakan, dengan pengertian teologis yang penting. Pemakaian istilah ini
berkembang secara berangsur-angsur.
 Istilah Yunani “Kyrios” (kurios) menurut pengertian dunia Yunani. Gereja
menemukan istilah itu dengan pengertian yang agung dalam dunia Gerika.
Langkah pertama adalah kita mempelajari penggunaan istilah dalam paham
sekuler.
a. Pengertian Kekuasaan (Penguasaan dalam segala aspek kehidupan). Kyrios
adalah istilah Yunani yang paling banyak mengandung pengertian kekuasaan.
Diantaranya:
1. Penguasa dalam keluarga, yaitu kuasa Bapa dalam keluarga.
2. Biasa digunakan bagi pemilik sejumlah harta kekayaan yang tak dapat
diganggu gugat.
3. Tuan sebagai lawan kata budak; bagi budak-budak. Kurios adalah kuasa
tertinggi dari segala sesuatu, bahkan lebih tinggi dari Raja dan Dewa
sekalipun.
4. Orang yang memiliki kuasa untuk membuat keputusan, misalnya
komandan atau panglima perang, hakim yang berhak menjatuhkan
hukuman mati atau keputusan apa saja apabila hukum yang ada tidak
jelas atau tiada hukum untuk memutuskan suatu perkara.
5. Digunakan bagi yang tidak dapat dirubah atau dirombak/ditiadakan.
Suatu keputusan resmi yang tak dapat diganggu gugat, suatu perjanjian
yang harus dipenuhi, suatu peraturan yang tak dapat dipersalahkan.
6. Menyatakan penguasa atas nilai-nilai moral yang luhur. Istilah ini
digunakan untuk melukiskan orang-orang yang kehidupan moralnya
luhur, dan tidak membolehkan nilai-nilai moral yang rendah memasuki
kehidupannya. Orang yang menjauhkan diri dari minuman keras.
7. Penguasa tertinggi dalam pemerintahan, misalnya ketua dewan ekklesia
di Athena.
b. Sebutan yang mengandung pengertian dan kasih.
1. Sama dengan Sir, istilah sehari-hari yang digunakan untuk menyambut
orang yang kita hormati atau kasihi (Mat.21:30).
2. Dipakai pada surat seperti “ibu(kurios) tercinta” atau ayahku dan
kuriosku.
c. Istilah bagi kaisar romawi. (Kaisar romawi dipanggil Tuhan/Kurios). Secara
teori ini tidak mungkin karena pemerintahan romawi bersifat demokratis
namun perkembangan pemakaian tersebut dimulai dari bagian Timur yang
biasanya mengungkapkan penguasaan di atasnya dan berangsur-angsur
meresap dalam seluruh kekaisaran Romawi.
d. Dewa/Dewi dipanggil dengan istilah Kurios, terutama dalam kepercayaankepercayaan Timur. Zeus dipanggil sesuatu termasuk menyelamatkan dari
bahaya. Jadi kurios mengandung juga pengertian penguasa ilahi.
e. Kyrios dalam septuaginta adalah terjemahan dari istilah Yehovah atau
Yahweh, nama yang suci bagi tiap orang Yahudi yang berbahasa Yunani, istilah
Kurios selalu dipakai bagi nama Allah.
 Kurios Dalam Perjanjian Baru.
a. Pemakaian Yang sungguh berarti manusia biasa;
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 34
1. Pemilik kebun anggur dan anak-anaknya disebut kurios (Mat.20:8, 21:40,
Mark.12:9, Luk.20:13,15; 19:33.
2. Majikan/tuan dipakai kurios (Mat.6:24).
3. Hamba tidak melebihi tuannya (Yoh.13:16; 15:20; Hamba dalam
Yoh.15:15).
4. Pemilik Harta benda Gal.4:1
5. Suami dalam hubungannya dengan istrinya. Ibrahim adalah Kurios bagi Sara
(1 Pet.3:6).
6. Majikan-majikan dunia ini harus ingat bahwa mereka mempunyai majikan
di surga. Majikan/tuan  kurios (Ef.6:9; Kol.3:22; 4:1).
7. Panggilan kepada Pilatus oleh orang-orang Yahudi (Mat.27:63).
 Pemakaian yang menunjukkan keilahian dalam arti yang semurni-murninya;
a. Ada lebih dari 150 kali kurios dipakai untuk Allah.
b. Kemuliaan Allah (Kurios) bersinar kepada gembala-gembala (Luk.2:9)
c. Roh Allah(kurios) ada di atas Yesus (Luk.4:18).
d. PL dan PB sama-sama selalu menggunakan istilah Tuhan (Kurios) Allah.
 Pemakaian Kurios bagi Yesus sesudah kebangkitanNya.
Kebesaran kuasa dan keajaiban Yesus Kristus benar-benar tak dapat diragukan
oleh orang-orang Kristen yang mula-mula sebagai bukti bahwa Ia adalah Tuhan
sevenar-benarnya. Nama yang patut bagi mereka untuk memanggil Yesus tidak
lain melainkan Tuhan. Segala kontradiksi dalam pikiran mereka jadi pasti. Lebih
sering mereka menggunakan istilah itu dengan pengertian bukan ekspresi
perasaan belaka tetapi sebagai Tuhan dalam pengertian septuaginta bagi Yesus.
a. Pengertian Tuhan bagi Kristus sebenarnya menunjukkan kepada Ia yang
bangkit dan hidup untuk selama-lamanya. Yesus Tuhan bagi gereja yang mulamula berarti Ia yang hidup, mati dan bangkit (menang atas kematian) dan
hidup selamanya. Jika tidak ada kebangkitan, pemakaian Tuhan bagi Yesus
tidak akan berarti, dan hanya merupakan sebutan belaka.
b. Menunjukkan jabatan Yesus sebagai Mesias Allah. Kristus mengandung
pengertian raja/Dia yang diurapi.
c. Istilah Tuhan berhubungan dengan jabatan Yesus sebagai juru selamat (2
Pet.1:11;3:2;3:18)
d. Sebutan Tuhan berhubungan dengan kedatangan Yesus kedua kali (1 Kor.1:17,
2 Tes.1:7.
e. Sebutan Tuhan digunakan bagi Yesus berhubungan dengan kuasa-Nya
(Mrk.2:28; 1Kor.7:10)
 Nama-Nya mengandung makna Ilahi:
 Yesus Kristus merupakan sebuah nama dan sebuah sebutan. Nama Yesus (bahasa
Indonesia) dalam bahasa yunani adalah ιησους - iêsous; kata itu berasal dari
bahasa Ibrani ‫ עשוהי‬- YEHOSYUA'[/COLOR], yõd-hê' - vâv - syïn - 'ayin dari ‫– הוהי‬
YHVH – YEHOVAH (TUHAN) dan ‫ עשי‬- YASYA (menyelamatkan) yang artinya "YHVH
Juruselamat" atau "TUHAN menyelamatkan".
 Sebutan "Kristus" (bahasa Indonesia) berasal dari kata Yunani, χριστος - khristos,
bahasa Ibraninya ‫חישמ‬- MASYIAKH (Daniel 9:26), artinya "Yang Diurapi". Dua
jabatan, yaitu raja dan imam, tercakup dalam pemakaian sebutan Kristus. Sebutan
itu menyatakan bahwa Yesus adalah Imam dan Raja yang dijanjikan Allah dalam
nubuat-nubuat Perjanjian Lama.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 35
 Selain itu, kita percaya bahwa waktu hidup di dunia ini Yesus Kristus mempunyai
dua hakekat: Ia manusia dan Ia Allah. Dengan demikian, kita mempunyai
pandangan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sejati (pada hakekatnya), namun juga
manusia sejati. Ia adalah Allah yang menyatakan diri dalam wujud manusia.
 Keilahian Terpancar dari Atribut-atribut-Nya
Sifat-sifat ilahi yang dikenakan kepada Kristus memberikan suatu pernyataan yang
terang bahwa di dalam Dia berdiam secara “jasmaniah seluruh kepenuhan
Allah”(Kol.2:9). Setiap sifat yang berhubungan dengan keilahian atau dikenakan
kepada Allah Bapa atau Roh Kudus dapat dikenakan kepada Kristus juga.
 Kekal - Kristus dinyatakan kekal oleh Kitab Suci (Mik.5:2; Yoh.8:58; Kol.1:16-17;
Why.1:11). Yohanes 1:1 meneguhkan kekekalan Kristus. Kata kerja “adalah
(inggris=was)” dalam bahasa Yunani berbentuk Imperfek dari kata “hen”.
menyatakan keterusmenerusan eksistensi-Nya dalam waktu yang lampau. Dalam
Ibrani 1:11-12 penulis mengaplikasikan Mazmur 102:26-28, mengekspresikan
kekekalan Allah pada Kristus.
 Maha Hadir – Ke-maha Hadiran Kristus adalah sesuatu yang penting bagi bukti
keilahian-Nya. Beberapa ayat dalam Alkitab membuktikan hal itu.
 Matius 28:20; Janji penyertaan-Nya tidak mungkin dilaksanakan tanpa
kemahahadiran-Nya.
 Yohanes 1:48; Pengalaman dengan Natanael menguatkan kenyataan ini.
 Yohanes 14:18; 20:23; Janji-Nya untuk memenuhi orang-orang yang percaya
kepada-Nya membuktikan hal ini.
 Bandingkan dengan Mazmur 139:7-10; Ams.15:3, Yesaya 66:1; Yeremia 23:24;
Kis. 17:27.
 Maha Tahu
 Yesus mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia dan karena itu Ia tidak
mempercayakan diri-Nya pada manusia (Yoh.2:25). Ia berkata pada perempuan
Samaria tentang masa lalunya walaupun Ia belum pernah bertemu dengan dia
sebelumnya(Yoh.4:18). Murid-muridNya mengetahui kemahatahuan-Nya
(Yoh.16:30).
Ada
banyak
prediksi
tentang
kematianNya
yang
mendemonstrasikan kemahatahuanNya (Lihat Mat.16:21; 17:22; 20:18-19; 26:12).
 Yesus mengetahui lebih dahulu siapa-siapa yang akan menghianati Dia
(Yoh.6:64)
 Sebagai seorang anak yang berusia12 tahun di bait Allah, Ia menjadikan
tercengang guru-guru pada waktu itu dengan kebijaksanaanNya. Dalam Yohanes
2:25 dinyatakan bahwa Kristus “tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”dan
juga “Ia mengenal mereka semua” (Yoh.2:24).
 Dalam Yohanes 16:30 murid-muridNya bersaksi, “sekarang kami tahu, bahwa
Engkau mengetahui segala sesuatu” dan lagi di dalam Yohanes 21:17 Petrus
menyatakan “Tuhan Engkau tahu segala sesuatu.”
 Kisah Para Rasul 1:24 yang ditujukan kepada Kristus.
 Maha Kuasa
 Bukti kemahakuasaan Kristus adalah bukti yang sama pentingnya dengan buktibukti lain dari sifat-sifat ilahi. Kadang-kadang kemahakuasaan itu berbentuk
kekuatan fisik, tetapi lebih sering menunjuk kepada otoritas atas penciptaan.
 Dalam Matius 9:6 membuktikan Yesus berkuasa “mengampuni dosa” suatu
demosntrasi kuasa Tuhan yang meliputi sekaligus penyembuhan dari
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 36
kelumpuhan rohani (dosa) di samping kesembuhan dari jasmani (7-8). Yesus
berkuasa atas dosa dan penyakit.
 Yesus berkuasa atas maut. Maut tunduk kepada perintahNya (Luk.7:14; 15:5455; Yoh.5:25)
 Yesus berkuasa atas alam semesta (Mat.8:26-27)
 Matius 28:18-20; menyatakan bahwa segala kuasa ada dalam tanganNya
 Kuasa untuk memberi hidup yang kekal (Yoh.17:2)
 Tak Berubah
Atribut tersebut hendak menegaskan bahwa Kristus tidak pernah berubah
sebagaimana dinyatakan dalam Ibrani 13:8. Selanjutnya dalam Ibrani 1:10-12
Terdapat kutipan dari Mazmur 102:25-27 yang sedang berbicara mengenai Kristus.
Dikatakan bahwa “Engkau tetap sama dan tahun-tahunMu tidak berkesudahan.”
 Kenyataan Lainnya
 Secara konstan Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus memiliki kualitas hidup
yang hanya dimiliki oleh Allah. Kenyataan yang hanya ada pada Allah (Yer.23:56).
 Yohanes 17:5 ; Kemuliaan ilahiNya dinyatakan disini.
 Seluruh kepenuhan ke-Allahan berdiam di dalamNya (Kol.2:9)
 Wahyu 1:12-18; kemuliaan ilahinya dinyatakan disini.
BAB VI
KEMANUSIAAN KRISTUS
Meskipun doktrin keilahian Yesus Kristus penting dalam studi Kristologi, doktrin
kemanusiaan Kristus juga sangat penting. Mereka yang menolak kemanusiaan sejati Yesus
Kristus seperti golongan “Christian Science” modern sama dengan menolak seluruh
keyakinan dasar kekristenan. Itu sama halnya mereka dengan mereka menolak keilahian
Yesus Kristus. Kenyataan kemanusiaan Yesus Kristus terlihat dalam kebenaran-kebenaran
berikut.
 Ia memiliki tubuh jasmani - Tubuh jasmani yang dimiliki Yesus terdiri dari darah dan
daging seperti tubuh-tubuh lain. Kecuali kenyataan bahwa tubuh itu adalah tanpa dosa.
Firman Allah jelas mengungkapkan bahwa Kristus menjadi manusia dan mengambil bagi
diriNya daging dan darah (Yoh. 1:14; Ibr. 2:14).
 Ia lahir dari seorang perempuan muda (perawan) - Dalam hal ini proses kemanusiaan
ditempuhNya (Luk. 2:7; Gal. 4:4). Di samping itu juga Ia memenuhi atau menggenapi
nubuatan Perjanjian Lama bahwa “Allah dari benih Daud” (Kis. 2:30; 13:23; Rm. 1:3).
 Ia memiliki keluarga - Kristus memiliki silsilah sebagai keturunan manusia (Mat. 1:1-17).
Dia juga memiliki orang tua dan saudara sekandung. Ibu-Nya bernama Maria (Mat. 1:18;
2:11; Luk. 1:27). Bapak-Nya bernama Yusuf yang bekerja sebagai tukang kayu (Mat. 1:1825; 13:35; Luk. 2:16). Saudara-saudara-Nya bernama Yakobus, Yoses, Yudas, Simon, dan
saudara yang lain (Mark. 6:3).
 Ia bertumbuh menjadi besar - Yesus bertumbuh menjadi besar sesuai dengan hukum
alamiah (Luk. 2:52). Ia normal seperti anak-anak lainnya. Gerakan-gerakan tubuhNya pun
sama (Luk. 2:40-46).
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 37
 Ia dilihat dan dijamah orang - Tubuh kebangkitan Yesus merupakan tubuh yang dapat
dilihat dan dijamah orang (1 Yoh. 1:1-2; Mat. 26:12). Kalau dewa-dewa Yunani, ilah-ilah
mystery religion (agama-agama misterius) dan filsafat gnostik dan tokoh-tokoh
pewayangan, bukanlah sungguh-sungguh pribadi sempurna yang pernah ada dalam
sejarah manusia.
 Ia memiliki jiwa dan roh manusiawi - Dalam Matius 26:28 dikemukakan bahwa jiwa
Yesus berduka. Demikian juga pernyataan Yohanes yang mengatakan bahwa roh-Nya
tertekan (Yoh. 13:21). Kedua unsur ini dengan jelas menunjukkan unsure manusiawi
Yesus Kristus pada aspek non materi
 Ia terbatas seperti manusia pada umumnya - Yesus memiliki rasa lapar seperti yang
dialami oleh manusia pada umumnya (Mat. 4:2). Ia juga merasa haus (Yoh. 19:28). Selain
itu, Yesus pernah merasa lelah (Yoh. 4:6), dan menangis (Yoh. 11:33, 35). Tentu perasaanperasaan seperti ini adalah ekspresi dan keinginan alamiah manusia biasa
 Ia diperlakukan sebagai manusia - Kristus pernah ditangkap (Yoh. 18:12). Ia ditampar
(Yoh. 18:22). Ia diadili (Yoh. 18:28). Ia disiksa (Yoh. 19:1). Ia disalibkan (Yoh. 19:16-30). Ia
dikuburkan (Mat. 27:59-60).
 Ia melakukan aktivitas manusia - Ia tidur (Mat. 8:24). Ia minum (Yoh. 4:7). Ia makan
(Mat. 9:10-11). Ia beribadah (Luk. 2:41-51). Ia berdoa (Mat. 14:23; Mark. 1:35; Luk. 6:12).
 Ia mati - Realitas kematian-Nya nampak jelas pada kenyataan bahwa darah dan air keluar
dari lambungnNya yang tertikam (Yoh. 19:30). Ia juga masih memiliki tubuh
kemanusianNya sesudah kebangkitanNya (Luk. 24:39). Ia secara terang-terangan
menantang murid-muridNya menguji realitas jasmaniNya.
BAB VII
KESATUAN KEILAHIAN & KEINSANIAN YESUS KRISTUS
Pendahuluan dan kerumitannya
o
o
Konsep ini sering disebut dengan istilah “Hipostatis”. Secara etimologi hipostasis
berasal dari kata Yunani, “hypostatis” yang artinya substansi dan wujud. Dalam
konteks Kristologi, hipostatis adalah kesatuan atau perpaduan dari sifat-sifat
ilahi dan insani Kristus dalam satu pribadi
Diakui oleh para pakar teologi, bahwa konsep ini merupakan salah satu gagasan
yang paling cukup sulit untuk dipahami dalam teologi. Memang pokok ini
merupakan rahasia yang sangat dalam. Bagaimana mungkin ada dua sifat di
dalam satu orang? Namun Alkitab mengungkapkan bahwa, baik keilahian dan
keinsanian Kristus begitu sempurna.
Kesalah-pahaman Hipostatis Kristus
o
Hipostatis Kristus sama dengan hubungan pernikahan. Banyak orang
beranggapan bahwa Hipostatis Kristus sama dengan pernikahan manusia.
Konsep pernikahan ini tidak sama dengan Hipostatis Kristus sebab dalam
pernikahan laki-laki dan perempuan yang menyatu tetap merupakan dua
pribadi yang berbeda
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 38
o
o
o
Hipostatis Kristus sama dengan hubungan Kristus dengan gereja-Nya. Pendapat
ini mengatakan bahwa sifat ilahi itu tinggal dalam Kristus sebagaimana Kristus
tinggal di dalam orang percaya. Jadi Kristus hanyalah seorang manusia yang
didiami oleh Allah dan Dia sendiri bukan Allah
Hipostatis Kristus sama dengan Kristus mempunyai kepribadian rangkap.
Hipostatis Kristus menghasilkan pribadi ketiga. Ada orang yang berpikir bahwa
hipostatis itu membentuk sifat yang ketiga dari Kristus (campur-campur).
Paham Hipostatis yang benar
o
o
o
Hipostatis itu bersifat sempurna. Kredo Chalcedon menyatakan bahwa kedua
sifat tersebut disatukan atau dipadukan tanpa campuran, tanpa perubahan,
tanpa perpecahan, dan tanpa perpisahan. Hal ini berarti bahwa seluruh
kemajemukan dari sebutan-sebutan untuk Keallahan dan Kemanusiaan,
sempurna dan terpelihara sepanjang masa.
Hipostatis itu bersifat utuh. Yesus berbicara tentang diriNya sebagai satu
pribadi yang utuh dan tunggal. Ia sama sekali tidak menunjukkan adanya gejalagejala keterbelahan kepribadian. Kesadaran Keilahian diriNya senantiasa
beroperasi penuh, bahkan pada masa kanak-kanak. Kadang-kadang ia bertindak
berdasarkan kesadaran ilahiNya, dan pada saat yang lain Ia bertindak dari
kesadaran manusiawi-Nya. Namun keduanya tidak bertentangan. Sekalipun
ada dua sifat, tetapi ada satu pribadi saja.
Hipostatis itu bersifat pribadi. Paham ortodoks mengatakan bahwa dua sifat
terdiri dari seorang pribadi, atau kedua sifat itu merupakan satu cara berada
(perwujudan) yang pribadi. Pribadi kedua Tritunggal Allah, menerima keadaan
manusia dengan semua ciri khasnya.
Bukti Hipostatis Kristus
o
o
Sifat dan ciri khas manusia dihubungkan dengan Kristus di bawah gelar-gelar
yang ilahi (Luk. 1:32, I Kor. 2:8; Kis. 20:28).
Sifat dan ciri khas ilahi dihubungkan dengan Kristus di bawah nama-nama
manusiawi-Nya (Yoh. 3:13; Yoh. 6:62; Rom. 9:5; Ef. 1:23; Kis. 17:31)
BAB VIII
KETIDAKBERDOSAAN KRISTUS
Teolog-teolog orthodox yang mempelajari Alkitab secara cermat yakin bahwa Yesus
Kristus tidak pernah berdosa. Ini memang sejalan dengan keilahian-Nya dan sebagai suatu
persyaratan awal bagi pekerjaan penebusan/penggantian-Nya di salib. Sedikitpun kegagalan
moral Yesus akan meruntuhkan nilai kedua aspek penting tersebut. Namun perbedaan yang
hangat ialah apakah “Anak Allah dapat berdosa” atau “Ia tidak dapat berdosa” di kala Ia
dicobai karena adanya sifat kemanusiaan ?
Ibrani 4:15 mencatat bahwa Kristus tidak berbuat dosa meski Ia telah dicobai.
Realita bahwa Kristus dicobai menyatakan bahwa Ia adalah manusia yang menghadapi
pergumulan pencobaan. Akan tetapi ketidakberdosaanNya atau kemenanganNya atas
pencobaan, dengan jelas menyatakan bahwa Dia adalah Allah dan Manusia sejati.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 39
Defenisi dan pokok persoalan


Paham yang memegang bahwa Ia dapat berdosa disebut “peccability”, sedangkan
paham yang memegang bahwa Yesus tidak dapat berdosa disebut “impaccability”
Alasan mengapa ada orang yang memegang paham “peccability” adalah karena
pencobaan selalu berhubungan dengan kemungkinan jatuh. Dalam Ibrani 4:15
menyatakan bahwa Kristus dicobai sehingga Ia mesti berbuat dosa. Pencobaan itu
pun nyata, lihat kasus 40 hari di Padang Gurun (Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12; Luk. 4:1),
juga pergumulan di Getsemani (Mat. 26:36-46; Mrk. 14:32-42; Luk. 22:39-46).
Argumentasi



Ketidak berdosaan Kristus dan godaan-godaan yang dialami-Nya diumpamakan
sebagai sampan dan kapal perang. Sampan dengan penumpang-penumpangnya bisa
berusaha sekuat mungkin untuk menang atas kapal perang tapi kapal perang lebih
kuat sehingga tidak mempan atas perlawanan apapun. Ia tidak memiliki dosa asal
Adam dan tidak ada konflik Roma 7. Selain itu Ia memiliki sifat Ilahi (Yak. 1:13)
sehingga tak mungkin jatuh dalam dosa. Dalam Kristus tidak ada konflik personal
sesuai dengan Yohanes 8:46; 1 Yohanes 3:5
Sifat-sifat Kristus menunjukkan bahwa Ia bebas dari kelemahan/dosa
 Kemahakuasaan-Nya (Mat. 28:18) menunjukkan bahwa kuasa-Nya tak terbatas
sehingga mampu menolak dosa yang mencobai sifat kemanusiaan-Nya.
 Kemahatahuan-Nya (Yoh. 2:25) menunjukkan bahwa Ia tahu semuanya sebelum
Iblis bergerak dan mengambil tindakan apapun. Ia mengetahui konsekuensi dosa
di depan. Hawa bisa ditipu karena keterbatasan pengetahuannya, berbeda
dengan Kristus
 Kemahasucian-Nya. Sifat yang satu ini telah jelas
Bukan hanya sifat-sifat yang ada pada Kristus yang menjadi bukti bahwa Dia tidak
dapat berdosa. Kehendak dan otoritas Kristus juga merupakan bukti bahwa Dia tidak
dapat berdosa. Kehendak Kristus adalah melakukan kehendak Bapa (Mat. 26:39,42;
Yoh. 5:30). Kristus memiliki otoritas penuh atas diri-Nya (Yoh. 10:18). Jika Dia
memiliki otoritas atas hidup dan mati, Diapun memiliki otoritas untuk tidak berdosa.
BAB IX
KEMATIAN KRISTUS
Semua doktrin Kristen menjadi tidak relevan terlepas dari azas ini. Penciptaan dunia,
Inkarnasi Kristus, kebangkitan, kedatangan kedua kali, adanya surga dan bumi baru tidak
mempunyai makna jika Kristus tidak mati. Pokok ini disebut kurang lebih 170 kali dalam
Perjanjian Baru dan cukup menyatakan betapa pentingnya kematian Kristus.
 Nubuatan Perjanjian Lama
 Nubuat kematian Kristus dengan lambang. Hal ini dapat dilihat dalam: Persembahan
Habel (Kej. 4:4), domba jantan di Gunung Moria (Kej. 22:13), korban yang
dipersembahkan oleh leluhur Israel (Kej. 8:20), korban-korban dalam keimaman
Lewi (Im. 1-7), dan persembahan yang lain.
 Nubuat kematian Kristus dalam Pernyataan Ilahi. Mazmur bernubuat tentang
kematian Kristus (Mzm. 41:10; KPR. 1:16); penyaliban dan peristiwa-peristiwa yang
berkaitan dengannya (Mzm. 22:2, 8,9).
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 40
 Keutamaan Perjanjian Baru - Baik itu dalam keempat Injil maupun surat-surat para
Rasul, kematian Kristus mendapat tempat yang paling istimewa dan menonjol dari
peristiwa yang bersejarah itu.
 Peristiwa Kematian Kristus
 Disalibkan di golgota. Akhirnya Pilatus menuruti apa yang menjadi kemauan orang
Yahudi. Menyalibkan Kristus dan membatalkan hukum mati Barnabas
 Setelah sampai di Golgota, Yesus menjalani proses penyaliban yang sangat
menegangkan. Sesampainya di Kalvari Kristus ditawari anggur bercampur empedu
yang dapat mengurangi rasa sakit (Mat. 27:33; Mark. 15:22), tetapi Kristus menolak
 Bersamaan dengan itu pula Yesus menyampaikan 7 (tujuh) pernyataan salib yang
menakjubkan.
1. Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat (Luk. 23:34)
2. Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di
dalam Firdaus (Luk. 23:43)
3. Ibu, inilah anakmu (Yoh. 19:26-27)
4. Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mat. 27:46-47;
Mark. 15:34)
5. Aku haus (Yoh. 19:28)
6. Sudah selesai (Yoh. 19:30)
7. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku (Luk. 23:46)
 Peranan Allah dalam kematian Kristus
 Wahyu Allah yang mendahului. Nabi-nabi menubuatkan kematian-Nya (Mzm.
22:2). Pernyataan Allah Bapa dalam Markus 1:11 menunjukkan bahwa Anak
berkenan dalam rencana Allah.
 Rencana-Nya. Kematian Kristus adalah rencana dan kehendak Allah (Gal. 1:3-4;
2 Kor. 5:19). Dengan mempelajari Alkitab, kita yakin bahwa usaha Allah adalah
menjelmakan diri-Nya ke dunia, sengsara dan mati, kemudian bangkit demi
keselamatan manusia.
 Puncak pernyataan kasih Allah. Kasih yang tidak dapat dimengerti dengan
tuntas karena amat dalam, amat lebar, amat luas, dan amat tinggi.
 Puncak rencana Allah dalam menyelamatkan manusia. Ini adalah jalan satusatunya dan tentunya menjadi hal yang indah.
 Peranan Kristus dalam kematian-Nya
 Penyerahan. Berbicara tentang kematian Kristus, banyak kali menyatakan itu
sebagai penyerahan nyawa (Mark. 10:45; Yoh. 10:11, 15, 17)
 Bukan korban keadaan. Hal ini penting untuk dipahami. Kristus bukannya mati
tak berdaya atau karena Dia tidak mampu untuk turun dari salib. Dia bisa saja
menyuruh malaikat untuk turun dan menghancurkan musuh-musuh-Nya, dan
tentu saja Ia sanggup dengan berbagai cara untuk melepaskan diri dari
penyaliban.
 Peranan Manusia dalam kematian Kristus
 Menolak (Yoh. 1:11; Mark. 12:10). Dalam hal ini manusia tidak dipaksa
melakukan penolakan itu. Manusia membuat pilihan menolak Kristus dan
sebetulnya mereka tidak harus menolak Dia
 Mengkhianati (Mark. 8:31; 10:33; 14:41). Penglihatan Yesus sendiri
menubuatkan bahwa Ia sesungguhnya akan jatuh ke tangan pengkhianatKRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 41

pengkhianat. Pengkhianatan pertama muncul pada perjamuan makan malam
terakhir, bersama dengan murid-murid (Yoh. 13:21-30)
Membunuh (Kis. 2:23). Dengan tegas Petrus mengatakan bahwa pendengarpendengarnya membunuh Yesus. Stepanus juga berkata hal yang sama (Kis.
7:25). Demikian juga dengan Paulus (Kis. 13:28; 1 Tes. 2:15)
 Makna Kematian Kristus
 Kematian Kristus sebagai pengadilan (Yoh. 3:18-19). Reaksi dan sikap manusia
kepada salib Kristus merupakan pengadilan bagi dirinya sendiri. Di ambang
penyaliban-Nya Yesus berkata: “Sekarang adalah masa hukuman (pengadilan)
dunia (Yoh. 12:31)
 Kematan Kristus sebagai kemenangan. Yesus berkata bahwa Ia mengalahkan
dunia dan kejahatan (Yoh. 12:13; 16:33). Pernyataan di kayu salib, “sudah
genap” bukan teriakan keputusasaan tetapi teriakan kemenangan (Yoh. 19:30).
 Kematian Kristus sebagai korban pengampunan. Pengorbanan Yesus Kristus
sempurna demi keampunan manusia (Ibr. 5:9; 7:27; 9:12). Manusia tidak perlu
membawa korban untuk pengampunan dosanya lagi.
 Kematian Kristus sebagai pernyataan hati Allah. Isi hati Allah yang terdalam
terlihat dalam kematian Kristus (Rm. 5:8)
 Kematian Kristus sebagai pendamaian. Allah memberikan pendamaian antara
manusia dengan diri-Nya karena manusia menempatkan pada posisi melawan
Allah (Rm. 3:25; 1 Yoh. 2:2; 2 Kor. 5:18).
 Teori-teori sumbang tentang kematian Kristus




Teori kebetulan. Alasannya karena Kristus itu manusia biasa yang bisa mati
secara normal. Sebaik apapun Kristus, kematian-Nya adalah hal yang biasa dan
tidak ada yang istimewa
Teori mati syahid. Kematian Kristus adalah syahid dan menjadi teladan kepada
para pengikut-Nya. Kristus mati karena prinsip-prinsip hidup-Nya seperti tokohtokoh yang lain. Dia adalah teladan kesetiaan kepada kebenaran dan kepada
tugas
Teori pemerintahan. Kematian Kristus hanyalah untuk menjaga wibawa hukum
Allah dan ingin menunjukkan betapa bencinya Allah terhadap dosa.
Teori komersial. Pandangan ini berpendapat bahwa dosa itu menghina
kehormatan Allah yang kekal sehingga hukumannya pun harus kekal.
Kehormatan Allah mengharuskan Dia menghukum dosa.
BAB X
KEBANGKITAN KRISTUS
Istilah kebangkitan ada dua, yaitu “ressurrectio” dalam bahasa Latin, dan “egerio
anastasic” dalam bahasa Yunani yang artinya adalah dibangkitkan (kebangkitan). Dalam
Perjanjian Baru, istilah kebangkitan berarti melepaskan tubuh dari kematian. Defenisi
lengkapnya adalah mendirikan tubuh sehingga tubuh itu dilepaskan dari kuasa maut dan
diberikan hidup lagi. Sungguh-sungguh mati dan sungguh-sungguh hidup lagi.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 42
 Pentingnya Kebangkitan Kristus
Berkaitan dengan doktrin Kristen.
o
o
o
Banyak orang mengakui pentingnya kematian Kristus tetapi menyangkal
pentingnya kebangkitan-Nya secara jasmani. Kedua hal ini sama penting.
Dalam 1 Korintus 15:12-19, Paulus menunjukkan bahwa iman Kristen berdiri
atau jatuh bersama dengan kebangkitan Kristus
Sepanjang Kitab Para Rasul, surat-surat kiriman rasul Paulus dan Kitab-Kitab
yang lain dalam Perjanjian Baru, kebangkitan Kristus merupakan berita yang
ditonjolkan (Kis. 2:24; 3:15; 10:40; 17:31; Rm. 4:24; 6:4; 1 Kor. 6:14; Kol.
2:12; 1 Tes. 1:10; 1 Pet. 1:21; 3:21; Why. 1:5; 2:8).
Berkaitan dengan penerapan keselamatan
o
o
Efesus 1:20-22 menjelaskan bahwa Allah membangkitkan Kristus dan
memberi-Nya kemuliaan agar bagi gereja, Kristus menjadi kepala atas segala
sesuatu. Kebangkitan Kristus juga erat dengan hubungannya dengan
pembaptisan Roh Kudus kepada orang percaya (Yoh. 1:33; Kis. 1:5; 2:32; I
Kor. 12:13)
Kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus merupakan peristiwa yang
mempersiapkan Kristus dalam memberikan karunia-karunia kepada orang
percaya. Dia harus bangkit untuk menjadi Penguasa dan memberikan
pertobatan dan pengampunan kepada manusia.
Berkaitan dengan Kuasa Ilahi-Nya
o
o
Apabila Kristus tidak bangkit dari antara orang mati, maka Ia bukanlah Allah.
Dalam Perjanjian Baru ukuran bagi kuasa Allah adalah kuasa yang
dinyatakan dalam kebangkitan Kristus
Kristus tidak akan dikuasai oleh kematian untuk selamanya karena Dia
pernah mengatakan bahwa Ia akan bangkit dari antara orang mati (Mat.
20:19). Maka andaikata Kristus tidak bangkit dari kematian maka Dia adalah
pembohong dan bukan Allah.
 Bukti Alkitab tentang kebangkitan Kristus
Kubur kosong
o Penjaga menyaksikan malaikat menggulingkan batu kuburan (Mat. 28:2-4).
Melihat peristiwa itu mereka menjadi sangat ketakutan, sebab pasti mereka
akan dihukum pemerintahan Romawi. Karenanya Imam Besar mengusulkan
untuk memalsukan laporan, bahwa mayat Yesus dicuri murid-murid-Nya
(mat. 28:11-15)
o Perkunjungan wanita-wanita ke kuburan dan mendapati batu penutup
kubur sudah terguling (Mat. 28:1; Mark. 16:1-11; Luk. 24:1-18; Yoh. 20:2)
o Pengumuman Malaikat kepada para wanita yang mengunjungi kubur Yesus,
bahwa Yesus sudah bangkit, kuburNya sudah kosong (Mat. 28:8; Mark. 16:8;
Luk. 24:8)
o Petrus, Yohanes, dan Maria Magdalena kembali melihat kubur kosong (Yoh.
20:2-20). Maria mungkin masih ragu-ragu bahwa Yesus sungguh-sungguh
sudah bangkit
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 43
o
o
Maria mewartakan kebangkitan Kristus, sesudah menyaksikan Kristus yang
telah bangkit (Mark. 16:10-11; Yoh. 20:18). Akan ragu mewartakan jika tidak
benar-benar bangkit
Para penjaga menyatakan bahwa ada Malaikat yang menggulingkan batu
(Mat. 28:9-10). Ada saksi mata tentang kebangkitan Kristus yang menolak
teori-teori liberal tentang fakta kebangkitan Kristus.
Penampakan Kristus sebelum Kenaikan-Nya
o Kristus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, pada waktu ia tinggal
sendirian di kubur (Yoh. 20:11-17; Mark. 16:9-11)
o Kristus menampakkan diri kepada para wanita yang lain, yang kembali lagi
ke kubur dan berjumpa dengan Yesus di jalan (Mat. 28:9-10)
o Kristus menampakkan diri kepada Petrus (Luk. 24:13-35)
o Kristus menampakkan diri kepada murid-murid yang sedang dalam
perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-35)
o Kristus menampakkan diri kepada kesepuluh murid-Nya (Mark. 16:14; Luk.
24:36; Yoh. 20:19)
o Kristus menampakkan diri kepada kesepuluh murid-Nya, Thomas hadir
seminggu setelah Kristus bangkit (Yoh. 20:26-29)
o Kristus menampakkan diri kepada ketujuh murid-Nya di danau Galilea,
ketika sedang menangkap ikan (Yoh. 21:1-23)
o Kristus menampakkan diri kepada 500 orang sekaligus yang dicatat oleh
Rasul Paulus (1 Kor. 15:6)
o Kristus menampakkan diri kepada Yakobus, saudara-Nya sendiri ketika
masih belum percaya (1 Kor. 15:7)
o Kristus menampakkan diri kepada kesebelas murid-Nya di bukit Galilea.
Disinilah Kristus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid-Nya (Mat.
28:16-20)
o Kristus menampakkan diri kepada murid-murid pada saat kenaikan-Nya di
bukit Zaitun (Luk. 24:44; Kis. 1:3-9). Ini adalah penampakan terakhir sebelum
kenaikan-Nya
Penampakkan Kristus setelah kenaikan-Nya
o Kristus menampakkan diri kepada Stefanus, sebelum dia menjadi martir (Kis.
7:55-56)
o Kristus menampakkan diri kepada Saulus dalam perjalanannya (Kis. 9:3-6;
22:6-11; 26:13-18)
o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di Arabia (Kis. 26:17; Gal. 1:12)
o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di Bait Allah (Kis. 22:17-21; Gal.
1:18)
o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di penjara Kaisarea (Kis. 23:11)
o Kristus menampakkan diri kepada Yohanes di pulau Patmos (Wah. 1:12-20)
Keadaan tubuh kebangkitan Kristus
o Bekas paku di tangan dan kaki-Nya tetap ada pada tubuh kebangkitan
Kristus (Mzm. 22:16; Zakh. 12:10; Yoh. 20:25-29). Kalau kita kembali kepada
pengertian istilah, maka kita dapat simpulkan bahwa tubuh kebangkitan
adalah tubuh yang lama diubah, bukannya penciptaan tubuh baru yang
sama sekali berlainan.
o Dalam penampakan diri-Nya kepada murid-murid di ruang loteng, dengan
sengaja Ia makan untuk membuktikan kepada mereka bahwa Ia bukan
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 44
o
o
o
o
o
o
hantu, melainkan benar-benar bangkit dari kubur (Luk. 24:41-43). Kenapa
makan ?
Menurut Yohanes 20:25-29, tubuh kebangkitan Kristus juga mengandung
bekas luka pada lambung-Nya ketika Ia sedang disalib. Ini juga yang
merupakan tanda yang diminta oleh Thomas, sebagai bukti kebangkitan-Nya
secara badaniah (Yoh. 20:25).
Tubuh kebangkita Kristus mempunyai sifat materi yang dapat diraba dan
dirasakan (Mat. 28:29; Luk. 24:39; Yoh. 20:17)
Tubuh kebangkitan Kristus memiliki daging dan tulang (Luk. 24:39-40), oleh
karena itu Ia menolak disebut sebagai hantu.
Tubuh kebangkitan Kristus tidak lagi dibatasi oleh jarak dan tempat atau
ruang dan waktu. Setelah kebangkitan-Nya, Alkitab tidak mencatat lagi jika
Kristus mengalami kelaparan, letih, lesu, dsb. Tetapi yang terjadi adalah Ia
dapat memasuki kamar yang tertutup tanpa kesulitan apa-apa (Luk. 24:36;
Yoh. 20:19).
Kristus dapat menampakkan diri dan menghilang sekehendaknya sesudah
kebangkitan-Nya (Luk. 24:15; Yoh. 20:19)
Tidak ada bukti dalam Alkitab yang mengatakan bahwa tubuh kebangkitan
Kristus membutuhkan istirahat maupun makanan untuk memelihara-Nya.
Walaupun Ia dapat makan, tidak terdapat bukti bahwa Ia memerlukan
makanan untuk memberi zat atau vitamin untuk sel-sel tubuh-Nya. Inilah
tubuh kemuliaan
Teori-teori yang menolak kebangkitan Kristus
o Stolen Body Theory. Golongan ini menolak bahwa Yesus Kristus sungguhsungguh bangkit dan hidup. Tetapi mereka menduga bahwa murid-murid
mencuri tubuh Yesus Kristus serta memindahkan ke tempat lain
o Swoon Theory. Beranalogi bahwa pada waktu Yesus Kristus disalib, Dia tidak
sungguh-sungguh mati melainkan hanya pingsan saja (alasan ini telah dibuat
dalam bentuk video/film sebagai bahan apologetika pada program S-2 tahun
2011). Setelah dikuburkan, rupanya Dia siuman dan hidup lagi
o Wrong Tomb Theory. Golongan ini menganggap bahwa para wanita yang
mewartakan Kristus telah bangkit salah melihat kubur. Jadi yang dimasuki
oleh para wanita itu adalah bukan kubur Yesus tetapi kubur orang lain, yang
masih kosong
o Vision Theory. Teori ini berpendapat bahwa kebangkitan Kristus bukan
nyata, tetapi hanya suatu vision saja. Jadi Yesus seolah-olah bangkit tetapi
sejatinya tidak
o Telegraph Theory. Kelompok ini berpendapat bahwa berita kebangkitan
Kristus itu tidak dalam arti yang sesungguhnya, melainkan hanya merupakan
komunikasi antara Yesus dengan murid-murid secara rohani
o Legendary Theory. Kebangkitan Kristus dari antara orang mati itu bukan
factual, tetapi hanya dongeng, cerita mitos tentang adanya Yesus secara
rohani
o Hyperbolic Theory. Bahwa murid-murid Yesus terlalu membesar-besarkan
peristiwa. Mereka menekankan adanya Yesus secara rohani itu, sampai ada
orang yang menerima pikiran itu. Jadi kebangkitan Kristus itu tidak ada,
tetapi timbul dari ajaran mereka saja
o Annihilation Theory. Yesus tidak bangkit tetapi tubuh jenazah Yesus itu
dihancurkan oleh murid-murid. Tujuannya supaya murid-murid percaya
hidup kekal.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 45
BAB XI
KENAIKAN KRISTUS
Kenaikan Kristus ke Surga merupakan penutup dan klimaks dari kehidupan-Nya di
dunia. Kehidupan-Nya, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya ditutup secara dramatis dengan
kenaikan-Nya.
 Bukti kenaikan Kristus
 Pernyataan Kristus sebelum kematian-Nya (Luk. 9:51; Yoh. 6:62; 7:62; 14:12; 16:5,
10, 16). Ada juga catatan Alkitab lainnya.
 Markus 16:19-20. Kristus disaksikan murid-murid terangkat dan kemudian menyebar
untuk bersaksi ke seluruh penjuru
 Lukas 24:50-53. Di sini ada dua catatan tambahan. Kristus memberkati mereka,
terangkat (anaphero) selagi memberkati mereka. Murid-murid berangkat dengan
sukacita dan mereka berbakti setelah itu.
 Kisah Para Rasul 1:9-12. Ini adalah ayat-ayat klasik tentang kenaikan Yesus Kristus.
Ada empat istilah penting dalam ayat-ayat ini:
► Kata “eperthe” dalam ayat 9 yang diterjemahkan “terangkatlah Ia”. Gambaran
istilah ini dapat dilihat dalam pasal 27:40, yaitu ungkapan untuk menyatakan
layar yang dipasang untuk memulai perjalanan. Bentuk pasif dari kata kerjanya
menyatakan bahwa Allah Bapa-lah yang melakukan pengangkatan itu
► Kata “hypelaben” dalam ayat 9 berarti “menyambut” atau “menopang” dan
diterjemahkan “menutup-Nya”. Awan dalam PL melambangkan kemuliaan dan
kehadiran Allah. Ini sekaligus menyatakan kepada kita bahwa kenaikan Yesus
disambut oleh hadirat dan kemuliaan Bapa. Kata “hypelaben” juga digunakan
dalam pernyataan tentang kedatangan-Nya kedua kali (Mat. 24:30)
► Kata “porenomenou” (ayat 10) artinya adalah “naik”. Arti literalnya
menunjukkan seseorang yang sedang melakukan perjalanan naik. Gambaran
disini ialah bahwa Yesus meninggalkan dunia dan melakukan perjalanan ke
surge. Ada perpindahan tempat yang sungguh-sungguh dan bukan pergantian
keberadaan dan bukan juga pelenyapan diri.
► Kata “analemphtheis” (ayat 11), artinya disambut atau diterima di atas ini
tentunya merupakan klimaks proses perjalanan kenaikan-Nya ke surga.
Pemakaian “terangkatlah” dalam Alkitab Indonesia kurang tepat
menggambarkan peristiwa ini karena gambaran di sini bukannya menyatakan
proses kenaikan-Nya, melainkan menyatakan titik puncak dari prose situ. Ia
telah tiba di tujuan akhir-Nya yaitu Surga (Ibr. 4:14; 1 Pet. 3:22).
Dari pengamatan terhadap fakta-fakta di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa sifat
kenaikan Kristus ialah sebagai berikut:
 Secara perlahan-lahan (berangsur-angsur)
 Secara yang kelihatan dengan mata manusia
 Secara jasmaniah dan normal
 Seterusnya disambut oleh awan
Pencerahan
Peristiwa yang dimulai dari kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus
membuktikan bahwa Kristus adalah Allah yang kekal. Keilahian Kristus kembali kepada
pemanifestasian kemuliaan prainkarnasi. Kemanusiaan Kristus masuk dan dipermuliakan di
surga. Data-data ini menunjukkan bahwa Kristus adalah pribadi yang nyata dan ada dalam
sejarah manusia.
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 46
KEPUSTAKAAN
Daftar Pustaka Inti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Marantika, Chris. Kristologi
Walvoord, John, Yesus Kristus Tuhan Kita, Surabaya, Yakin, tt.
Ryrie, Charles, C. Theologia Dasar.
Thiessen, Henry, Sistematika Teologi
Brill, Wesley, dasar yang Teguh
Hadiwijono, Harun, Iman Kristen.
Daftar Pustaka Pendukung (Khusus BAB I dan II)
1. Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 (Jakarta: YKBK,
2008)
2. Bambang Noorsena, Keilahian dan Ketuhanan Sang Mesias (Malang: Paguyuban
Amin, 2007)
3. Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1996), 8-9. Mengutip tulisan Justinus Martir yang berjudul “II Apologia”, 13
4. Athanasius, 3 Orationes Contra Arianos/Pidato-Pidato Melawan Kaum Arian 2:24, 33
5. Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja (Surabaya: STTII, 2012)
6. Cyrillus, Anathematismi Cyrilli; Formula Unionis (Inter S.Cyrillum ep. Alex. Et
episcopos Eccl)
7. Leonis, Tomus Sermones. Denz: 290-295. Dikutip oleh Tony Lane, Runtut Pijar
8. Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1993)
9. Jan Sihar Aritonang, Garis Besar Sejarah Reformasi (Bandung: Jurnal Info Media,
2007)
10. W.J. Kooiman, Martin Luther (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001)
11. Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, Kapita Selekta Sejarah Gereja (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1994)
12. J.N.D. Kelly, Early Christian Doctrine, “The Teaching of Arius” (New York: Harper &
Row, 1978)
13. Jon Culver, Sejarah Gereja Umum (Bandung: Diktat Institut Alkitab Tiranus, 1991)
14. Murray Harris, Jesus as God. The New Testament Use of Theos in Reference to Jesus
(Baker: Grand Rapids, Mi, 1992)
15. Rudolf Schnackenburg, The Gospel According to Saint John (New York: Cross Road,
1990)
16. L. Miller, The Logos was God, Majalah Edisi 53 Tentang Injil Yohanes (tk:tp, 1981)
17. J. Kanagaraj, ‘Mysticism in the Gospel of John’. An Inquiry into its Background, 291292
KRISTOLOGI
Daido Lumbanraja, M.Th
Hal 47
Download