BAB I PENDAHULUAN Secara sederhana, Kristologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang Kristus. Tentunya kehidupan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan eksistensi Kristus menjadi materi utama ilmu ini. Pentingnya bagian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan Kristus sebagai pusat iman Kristiani. Banyak pertentangan-pertentangan dan ajaran-ajaran yang miring terhadapnya, menjadi upaya yang terealisasi secara otomatis dalam pengajaran-pengajaran yang bertahap dalam topik teologi ini. Manusia oleh karena keberdosaannya telah membuat jarak yang begitu dalam antara dirinya dengan Allah. Kedalamannya merupakan sesuatu yang tidak mungkin dijembatani oleh manusia ataupun malaikat; dan dengan demikian yang ada hanyalah tangisan keras yang membutuhkan pertolongan ilahi. Kristologi adalah bagian dari jawaban atas tangisan tersebut. Kristologi memperkenalkan kita kepada karya Allah yang obyektif untuk menjembatani jurang pemisah yang lebar itu, dan menyingkirkan penghalang antara Allah dan manusia, dengan cara memenuhi syarat-syarat hukum di dalam Kristus, dan memperbarui manusia agar dapat memasuki kembali persekutuan dengan Tuhan dalam keadaan penuh berkat. METODE PEMAHAMAN KRISTOLOGI Beberapa orang atau kelompok menggunakan metode atau pendekatan yang salah ketika hendak mengidentifikasi pribadi Yesus Kristus. Metode dari bawah dan metode historis adalah cara yang salah dalam mendalami hakekat Yesus Kristus. I. METODE DARI BAWAH Metode yang ingin memahami Kristus dari proses manusia menjadi Allah II. METODE DARI ATAS Metode yang ingin memahami Kristus dari proses Allah berinkarnasi menjadi manusia III. METODE HISTORIS Metode yang ingin memahami Kristus hanya dari peristiwa sejarah KRISTOLOGI SUMBANG ABAD I-III & REAKSI UMAT Kristologi sumbang berarti ajaran tentang Yesus yang bertentangan dengan ajaran yang sesungguhnya, sebagaimana diajarkan Alkitab. Ajaran-ajaran miring tersebut telah menantang gereja sejak abad I sampai abad III. Bahkan hingga masa kini penyelewengan terhadap doktrin ini ramai terjadi. Kecenderungan ajaran-ajaran sumbang itu terfokus pada penolakan terhadap keutuhan dan kesempurnaan Kristus sebagai yang ilahi dan insani. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 1 EBIONISME (170M) Sebuah paham yang dipengaruhi oleh Monotheisme Yahudi. Berpendapat bahwa sifat ilahi Kristus tidak asli atau Kristus tidak memiliki sifat Ketuhanan yang sejati. Riil tapi kurang sejati. Hal ini dapat dilukiskan seperti suatu benda yang dilihat dari kejauhan seperti bukit, namun ketika didekati sebenarnya rumah. Yesus hanya mempunyai sifat kemanusiaan tanpa keilahian. Kelahiran-Nya adalah sama dengan manusia pada umumnya, namun ada hubungan khusus dengan Allah. Intinya golongan ini menolak realitas sifat ilahi. Sesuai dengan namanya “ebion” yang berarti “dilihat hanya seakan-akan ada.” Berasal dari bahasa Ibrani “evyonim” yang berarti “orang malang”, yang menganggap bahwa Yesus adalah seorang Yahudi yang dipilih sebagai Mesias oleh Allah. 1 Aliran ini mengajarkan bahwa Anak bukanlah Allah. Anak adalah manusia belaka, tetapi oleh karena pekerjaan-Nya maka Ia diangkat (Adopted) menjadi Anak oleh Allah).2 DOKETISME (70-170 M) Kristologi ini disebut “doketisme”, berasal dari bahasa Yunani “dokein” yang berarti “kelihatannya” 3. Dipelopori oleh Marcion dan kaum Gnostik. Ajaran ini adalah kebalikan dari Ebionisme. Kaum Docetis berpendapat bahwa Yesus hanya mempunyai sifat keilahian tanpa sifat kemanusiaan. Jadi paham ini menyatakan bahwa tubuh Kristus tidaklah nyata, tetapi hanya kelihatan saja. Berlawanan dengan ebionisme, kelompok ini mengatakan bahwa Yesus hanya mempunyai sifat keilahian tanpa sifat kemanusiaan. Jadi tubuh Yesus hanya sebagai anggapan saja, mungkin sebagai hantu, tulang dan darahnya tidak sama dalam kualitas dan unsur-unsur dengan manusia. Menurut sistem-sistem gnostik, Kristus hanyalah tubuh maya dalam dunia ini yang Ia tinggalkan sebelum penyaliban-Nya. Jadi, yang mati itu bukan Kristus, melainkan khayalankhayalan-Nya saja.4 ARIANISME (325 M) Golongan yang berpendapat bahwa sifat ilahi Kristus tidak sempurna. Kristus merupakan manusia biasa sampai pada pembaptisan-Nya. Sesudah itu baru ada padaNya sifat ilahi sampai Ia disalibkan. Menjelang penyaliban-Nya, jiwa ilahi meninggalkan Dia. Kristus berkemungkinan untuk berubah dan berdosa, tetapi oleh kebajikan pribadi-Nya, Dia pada kenyataannya telah berhasil untuk tidak berdosa (pada akhirnya berdosa). Arius (perintis ajaran ini) berpendapat bahwa Kristus adalah perpaduan antara Firman (Logos) dan manusia biasa. Dengan demikian Kristus itu setengah Allah dan setengah manusia. Dia adalah makhluk yang tertinggi di atas segala ciptaan Allah yang mulia dan terhormat tetapi bukan Allah melainkan kepala dari segala ciptaan saja. Di dalam Tesis, saya telah menentukan sikap terhadap ajaran ini. Doktrin Arius pada akhirnya menyimpulkan bahwa Kristus adalah buah ciptaan, jadi tidak kekal.5 1 2 3 4 5 Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 7 Ibid, 7 Ichei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8 Ibid, 8 Ibid, 8 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 2 APPOLINARIANS (381 M) Paham ini berpendapat bahwa sifat manusia Yesus kurang sempurna. Ia memiliki roh tubuh manusia tetapi tanpa roh manusia. Menekankan tentang natur yang bercampur pada Kristus. Firman menggantikan kedudukan roh manusia pada diri Yesus. Ajaran ini dirintis oleh Apolinarius dan ditolak dalam konsili Konstantinopel pada tahun 381. Paham ini menolak bahwa Yesus mempunyai jiwa atau akal manusia. Apolinarius berkata, “Jika saya adalah jiwa yang diam dalam tubuh, maka Yesus adalah Firman yang berdiam dalam satu tubuh. 6 NESTORIANSME (431 M) Teori yang berpendapat bahwa Kristus tidak mungkin mempunyai dua sifat, ilahi dan manusiawi. Kristus adalah prosopon (penampilan) dari dua sifat yang bersatu. Kemanusiaan memiliki bentuk Keallahan yang dilimpahkan ke atas kemanusiaan-Nya, dan Keilahian mengambil sendiri rupa atau bentuk seorang hamba. Jadi dua sifat yang dipisahkan sehingga menghasilkan dua pribadi. Singkatnya begini, menurut Nestorius (pelopor ajaran ini), Jiwa Yesus = jiwa manusia dan Kristus = Jiwa Allah dan melahirkan oknum ketiga. Hubungan antara Kristus yang manusia itu dengan Allah Firman sedemikian erat, namun keduanya tetap merupakan oknum yang berbeda.7 EUTICHIANS (451 M) Sebuah ajaran yang digagas oleh Eutikes. Suatu reaksi untuk melawan Nestorians yang berpendapat bahwa ada padanya dua sifat yang sejati dan komplit tapi sudah dicampur sampai sudah mengurangi tiap-tiap sifat asli, yaitu mutunya hilang dari keduanya atau salah satu. Paham ini mengajarkan bahwa hanya ada satu sifat dalam Kristus. Ajaran ini dikenal dengan sebutan monofisitisme yang berarti bahwa kedua sifat ilahi dan manusiawi Kristus itu tidak terpisah melainkan melebur. SOCIANISME Aliran ini menyangkal pra-eksistensi Anak. Para pendukung aliran ini mengajarkan bahwa Kristus adalah manusia biasa meskipun Ia dipenuhi Roh Kudus, memiliki pengetahuan Allah, dan pada saat kenaikanNya menerima kuasa segala sesuatu.8 RINGKASAN: I. Bidat yang mempersoalkan ke-Allahan Kristus Ebionisme Arianisme Socianisme : Orang yang Malang dipilih jadi Mesias : Ciptaan unggul yang kadang jadi Allah : Manusia biasa meski dipenuhi Roh Kudus II. Bidat yang mempersoalkan ke-Manusiaan Kristus 6 7 8 Doketisme : Tubuh jasmani Kristus hanyalah khayalan saja Apollinarisme : Jiwa manusia Kristus tidak ada Ibid, 8 Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 9 Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 3 III. Bidat yang mempersoalkan Hubungan kedua Sifat Kristus Nestorianisme : Hubungan kedua erat tetapi beda oknum, menolak dua sifat Kristus Eutychianisme : Mengaburkan kedua kodrat Kristus, lalu menjadikannya menjadi satu, oknum ketiga. RESPON BAPA-BAPA GEREJA Respon Bapak-bapak gereja terhadap aneka kristologi sumbang tersebut adalah tertuang dalam konsili Konstantinopel tahun 451 AD. Dalam Konsili ini ditetapkan bahwa Kristus mempunyai dua sifat yakni; ilahi dan insane. Kedua sifat tersebut sempurna dan tidak membentuk sifat ketiga. Pandangan ini disebut dengan Kristologi Ortodoks atau orisinilisme. Ortodox berasal dari dua kata yaitu; orthos “benar atau lurus” dan desis “ajaran”. Jadi ortodoks adalah ajaran yang benar dan lurus. Kristologi ini menyebutkan bahwa Yesus Kristus adalah satu pribadi dua sifat kedua sifat tersebut riil, keduanya sempurna dan keduanya disatukan tetapi tidak melebur. KRISTOLOGI MENURUT BAPA-BAPA GEREJA Dalam sejarah Kanon Perjanjian Baru dan penetapan naskahnya, pemakaian dan kutipan-kutipan dari buku Alkitabiah serta tafsiran-tafsiran oleh Bapak-bapak Gereja jelas tak dapat diabaikan. Penulis dalam catatan Ensiklopedia mengatakan bahwa secara khusus tafsiran yang berbahasa Yunani oleh Bapa-bapa Gereja harus diperhitungkan dan mendapat perhatian.9 Noorsena mengatakan bahwa karya-karya Bapa-Bapa Gereja ini sangat penting sebagai sumber utama, karena merupakan “mata rantai” yang menghubungkan zaman rasulrasul Yesus dengan sejarah gereja kristiani di kemudian hari.10 Hal ini benar mengingat Bapabapa Gereja terkoneksi langsung dengan murid-murid Yesus sehingga memungkinkan sekali untuk dapat menerima, menjaga dan memelihara segala hal yang diajarkan oleh Kristus kepada murid-murid-Nya. Dengan demikian, karya dan pemikiran doktrin Kristologi oleh Bapa-bapa Gereja sangat mendapat tempat dalam penulisan ini. KONSISTENSI AJARAN BAPA GEREJA: YESUS KRISTUS ADALAH ALLAH DAN MANUSIA Dalam setiap ajaran dan khotbah-khotbah yang dilakukan oleh para Bapa Gereja, mereka sering menyampaikan ajaran yang memuliakan pribadi Kristus, baik dari sudut keAllah-anNya maupun dari segi ke-Manusia-anNya. Kristus bukan manusia yang didiami lalu menjadi Allah melainkan Ia adalah Allah Firman yang telah menjadi manusia. Jadi, Kristus bukan gabungan dari Yesus manusia dan Allah Firman; tetapi Firman itu telah menjadi manusia seperti yang telah dituliskan oleh Yohanes dan menjadi pijakan yang teguh. Doktrin Kristologi oleh para Bapa Gereja dibawah ini memiliki kekhasan yang berbeda-beda tanpa menciderai prinsip keTuhanan Kristus. Maksudnya, ada sebagian pengajarannya yang menekankan keallahan Kristus dan sebagian yang lain menonjolkan 9 Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 (Jakarta: YKBK, 2008), 153 Bambang Noorsena, Keilahian dan Ketuhanan Sang Mesias (Malang: Paguyuban Amin, 2007), 5 10 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 4 hakekat kemanusiaan Kristus, sehingga para pembaca perlu menyimak tulisan ini dengan sabar dan berhikmat. JUSTINUS MARTIR: Kristus Adalah Firman Yang Kekal Justinus lahir dalam keluarga Yunani di Palestina pada awal abad ke-2. Justinus pada tahun-tahun terakhir dari hidupnya mengajar di Roma. Pada tahun 160-an ia beserta orangorang lain ditangkap karena mereka orang kristen. Ia menolak untuk melepaskan iman kristennya dan menyembah ilah-ilah. Ia menghadapi maut tanpa goyah dalam keyakinannya akan keselamatan dalam Kristus. Justinus dengan tegas melawan penyembahan berhala dan sinkritisme tidak dipandangnya. Ia lebih baik mati daripada menyembah berhala. Ia juga sangat kritis terhadap filsafat Yunani mengenai berbagai hal. Walau demikian ia juga menggambarkan Kristus sebagai yang di luar filsafat Yunani. Tulisan Justinus yang bersinggungan dengan doktrin Kristologi terekam dalam tulisan Tony Lane berikut ini. Kami diajar bahwa Kristus adalah Anak Sulung dari Allah dan kami telah mengatakan di atas bahwa Ia adalah Firman (atau akal) yang semua orang mengambil bagian di dalamnya. Mereka yang hidup secara akali (dengan Firman) adalah orang Kristen, walaupun mereka disebut ateis. Dari orang Yunani Sokrates misalnya, atau Heraklitus, atau orang-orang lain seperti mereka; diantara orang barbar (bukan Yunani), Abraham…. Dan banyak lagi orang yang namanya serta kegiatannya tidak mau kami ceritakan sekarang karena akan membosankan. Segala yang telah dikatakan dengan benar oleh siapapun adalah milik kami orang Kristen. Karena, disamping Allah kami memuja dan mengasihi Firman, yang adalah dari Allah, yang tidak diciptakan dan yang kebesaranNya tak terhingga; karena Ia telah menjadi manusia demi kita dan turut menderita bersama kita agar Ia dapat membawa kesembuhan bagi kita. Sebab, semua penulis-penulis itu dapat menyingkap tabir kenyataan melalui benih yang ditanam oleh Firman di dalam diri mereka.11 Bagi Justinus, hubungan antara Filsafat dengan Kristus adalah hubungan antara yang tidak lengkap dengan yang lengkap, antara yang tidak sempurna dengan yang sempurna. Jadi, walaupun Justinus bersikap positif terhadap latar belakang Yunaninya, ia tidak terikat padanya. Baginya, Kristus telah cukup dan sempurna sehingga ajaran Kristen menjadi pengoreksi bagi ajaran filsafat. TERTULLIANUS: Kristus Adalah Anak Allah Quintus Septimus Florens Tertullianus dilahirkan sekitar tahun 160 di Kartago. Tertullianus orang Kristen pertama yang penting, yang telah menulis dalam bahasa Latin. Ia adalah Bapa teologi Latin, Barat. Dalam doktrin Kristologi pun ia sangat dikenal vokal terhadap ajaran-ajaran sesat. Tertullianus juga sangat mengkritik ajaran Filsafat Yunani yang dianggapnya sebagai sumber ajaran sesat. Ia menekankan sifat paradoksal dari iman dan kontras antara agama Kristen dan filsafat. Tertullianus mengatakan bahwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah peristiwa yang harus dipercayai. Tertullianus menulis: 11 Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 8-9. Mengutip tulisan Justinus Martir yang berjudul “II Apologia”, 13 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 5 Anak Allah telah disalib. Aku tidak malu karena tindakan itu memalukan. Anak Allah mati. Hal ini dapat dipercaya karena tidak masuk akal. Ia dikuburkan dan bangkit kembali. Hal ini pasti terjadi. Karena iman kami, kami tidak lagi menghendaki kepercayaan-kepercayaan lain. Karena inilah keyakinan kami yang terutama; tiada lagi yang perlu dipercaya di samping iman kami.12 Jadi jelas terlihat jika Tertullianus mencurahkan seluruh hidupnya untuk membuktikan imannya yang konsisten serta memperlihatkan ajaran sesat yang tidak konsisten. Kristologi Gnostisisme adalah ajaran yang paling dibantah olehnya. EUSEBEUS: Kristus Adalah Sumber Segala Sesuatu Eusebeus dilahirkan di Palestina pada awal tahun 260-an. Ia diingat sebagai sejarawan, sebagai bapa sejarah gereja. Ia menulis semacam Kronik tentang sejarah dunia dan juga suatu sejarah tentang Para Martir Palestina di zaman Penganiayaan Besar (tahun 303-313). Tetapi karyanya yang terbesar adalah Sejarah Gereja, yang menelusuri sejarah perkembangan gereja dari zaman purba sampai tahun 324. Walau menghormati kaisar sebagai wakil Allah di atas bumi, dia tetap mengakui keilahian Kristus sebagai sumber segala hikmat, pemberi kebijaksanaan terhadap kaisar. Firman, pelindung semesta alam menguasai sorga dan dunia serta kerajaan sorgawi menurut kehendak Bapa-Nya. Demikian pula kaisar kita yang dikasihiNya membawa hamba-hamba duniawi-Nya kepada Firman dan Juruselamat kita, satu-satunya yang diperanakkan Allah, dan membuat mereka layak menjadi hamba-hamba kerajaanNya. Firman yang sudah ada sebelum alam semesta, pelindung segala sesuatu, memberikan benih hikmat dan keselamatan kepada murid-murid-Nya. Ia menerangi mereka dan memberi pengertian tentang kerajaan Bapa-Nya.13 Menurut Eusebeus, Kristus menjadi pusat segala sesuatu yang hidup, dan Dia adalah sumber segala sesuatu. Dalam bagian ini, ajaran dan doktrin Saksi Yehuwa pun menjadi obyek tak langsung yang dia bantah. ATHANASIUS: Kristus Adalah Allah Athanasius lahir pada akhir abad ke-3. Ia bergabung pada rumah tangga Aleksander, uskup Aleksandria, dan selang beberapa waktu menjadi diaken. Ia ikut uskup Aleksander ke Konsili Nicaea. Ketika Aleksander meninggal pada tahun 328, Athanasius menggantikannya sebagai uskup Aleksandria. Ia memangku jabatan ini selama 45 tahun dan meninggal pada tahun 373. Hampir seluruh hidup Athanasius diabdikan untuk melawan Arianisme yang telah dikutuk pada waktu Konsili Nicaea dilaksanakan. Dalam tulisannya yang dikutip oleh Tony Lane, Athanasius mengemukakan: Sekiranya Ia (Firman) hanya makhluk, orang tidak akan beribadah kepada-Nya dan Ia tidak pula dibicarakan dalam Alkitab. Tetapi kenyataannya adalah, bahwa Ia adalah turunan sejati dari hakekat Allah yang disembah. Ia adalah Anak Allah menurut tabiat-Nya dan bukan makhluk. Oleh sebab itu, Ia disembah dan diyakini sebagai Allah. Sinar matahari benar bagian dari matahari, toh hakekat matahari tidak terbagi atau dikurangi oleh karenanya. Hakikat matahari adalah lengkap dan sinarnya sempurna dan lengkap. Sinar-sinar itu tidak mengurangi hakikat terang, namun adalah turunannya yang sejati. Demikian pula kita ketahui bahwa Anak diperanakkan 12 13 Ibid, 22 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 23 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 6 bukan di luar Sang Bapa, tetapi dari Allah Bapa sendiri. Allah Bapa tetap lengkap, sedangkan gambar wujud-Nya adalah kekal serta menjaga persamaan-Nya dengan Allah Bapa dan rupa-Nya yang tak berubah.14 Arius mendapat perlawanan dan pertentangan keras dari Athanasius yang selama hampir setengah abad (328-373) menjadi uskup Alexandria. Athanasius mengatakan bahwa “Kristus adalah Allah sepenuhnya, dan tidak boleh dibedakan dengan Allah Bapa. Kalau Kristus bukan Allah, maka bagaimana mungkin kita memperoleh keselamatan?15 CYRILLUS: Kristus Adalah Allah Firman Menjadi Manusia Cyrillus menjadi uskup di Aleksandria pada tahun 412, menggantikan pamannya Theophilus. Ketenarannya terutama karena konfliknya dengan Nestorius, uskup Constantinopel. Cyrillus menentang Nestorius karena perbedaan pendapat yang mendasar mengenai pribadi Yesus Kristus. Nestorius mengikuti pendekatan “Manusia-Firman”, artinya ia melihat Kristus sebagai manusia Yesus yang didiami Allah Firman. Hubungan antara Yesus yang manusia itu dengan Allah Firman seerat mungkin dan mereka bersatu dalam tujuan dan kehendak. Namun, walaupun Nestorius berusaha mempersatukan mereka, pada akhirnya mereka tetap dua oknum. Dalam khotbah-khotbahnya di Konstantinopel Nestorius menyangkal bahwa Maria theotokos (“melahirkan Allah yang mengakibatkan Maria menjadi lebih dari Allah). Menurut dia, manusia Yesus yang lahir dari Maria bukan Allah Firman. Doktrin Kristologi Nestorius ini yang ditentang oleh Cyrillus. Inti dari pandangan Cyrillus sangat sederhana. Yesus Kristus bukan manusia yang didiami atau dipersatukan dengan Allah Firman; melainkan Ia adalah Allah Firman yang telah menjadi manusia. Doktrin yang diperjuangkan Cyrillus adalah semata-mata doktrin inkarnasi (penjelmaan) Allah Firman, yang diperanakkan secara kekal dari Allah Bapa, dilahirkan di dalam zaman dari anak dara Maria sebagai manusia. Itulah sebabnya Maria adalah theotokos, karena Yesus yang manusia, yang lahir daripadanya adalah Allah. Kristus bukan gabungan dari Yesus manusia dan Allah Firman; tetapi “Firman itu telah menjadi manusia” (Yoh. 1:14).16 Kami tidak mengatakan bahwa kodrat Firman berubah dan menjadi daging. Begitu pula kami tidak mengatakan bahwa Firman diubah dan menjadi manusia seutuhnya, yaitu bertubuh dan berjiwa. Yang kami katakan ialah bahwa Firman, dengan cara yang tak terungkapkan dan diluar pengertian manusia, secara hypostatis menyatukan diri-Nya dengan daging, dihidupkan dengan jiwa yang akali dan menjadi manusia. Jadi, Ia yang telah ada sebelum segala zaman dan dilahirkan dari Sang Bapa, dikatakan telah lahir menurut daging, dari seorang wanita. Bukanlah maksudnya bahwa kodrat ilahi-Nya bermula dari Anak dara yang kudus. Tetapi demi keselamatan kita Ia telah menyatukan diri secara hypostatis dengan tubuh manusia dan lahir dari seorang wanita dan dikatakan lahir menurut daging. Begitu pula tidak cukup bagi doktrin yang wajar hanya berpegang pada penyatuan seperti yang dikemukakan sebagian orang. Sebab Alkitab tidak mengatakan bahwa Firman mempersatukan diri dengan kepribadian seseorang, akan tetapi bahwa Ia telah menjadi manusia. Ini artinya tak lain daripada: Ia telah mengambil bentuk daging 14 Athanasius, 3 Orationes Contra Arianos/Pidato-Pidato Melawan Kaum Arian 2:24, 33 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja (Surabaya: STTII, 2012), 34 16 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 45 15 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 7 dan darah sama seperti kita. Ia menjadikan tubuh-Nya sama seperti tubuh kita tanpa melepaskan keallahan-Nya.17 Perbedaan Kristologi antara Cyrillus dan Nestorius dapat disimpulkan sebagai berikut: Nestorius berbicara tentang Yesus dan Allah Firman, sedangkan Cyrillus percaya bahwa Yesus adalah Firman. Jadi siapakah Yesus itu? Nestorius percaya bahwa Ia adalah manusia yang dipersatukan dengan firman dengan cara yang unik dan sempurna. Cyrillus menegaskan bahwa Ia adalah Firman yang menjelma, tetapi Nestorius menegaskan pendiriannya dengan mengatakan, “Tidak mungkin saya sebut sebagai Allah bayi yang berumur dua atau tiga bulan.”18 Cyrillus meninggal pada tahun 444. Bagi gereja Mesir dan banyak kalangan ia selalu dimuliakan sebagai Bapa Gereja ortodoks pembela doktrin inkarnasi. THEODORETUS: Kristus Adalah Pribadi Dengan Kodrat Ilahi Theodoretus dilahirkan menjelang akhir abad ke 4 di Antiokhia. Ia menjadi rahib dan pada tahun 423 ia didesak untuk menjadi uskup Kirus, kira-kira 50 mil dari Antiokhia. Ia seorang teolog dan gembala yang luar biasa. Sumbangan Theodoretus dalam ilmu Kristologi adalah keyakinannya akan dua kodrat yang dimiliki oleh Yesus Kristus. Pada awalanya ia menyatakan bahwa Yesus Kristus mempunyai dua kodrat dan dua hypostasis. Namun kemudian ia beralih pada pandangan yang membedakan antara hypostasis atau kepribadianNya yang satu dan kodrat atau hakikat-Nya yang dua (yaitu keallahan-Nya dan kemanusiaanNya). Ia berusaha mengambil jalan tengah antara pada satu pihak pandangan yang membagi Yesus Kristus menjadi dua pribadi atau dua Anak (Anak Allah dan Anak manusia) dan di pihak lain pandangan yang mengaburkan kedua kodrat menjadi satu. Pada Konsili Chalcedon ia menolak pandangan Nestorius. Kutipan ini diambil oleh Tony Lane dari buku yang judul aslinya adalah “Historia Religiosa”. Saya telah diajar untuk percaya kepada Anak yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus, Allah Firman yang menjelma menjadi manusia. Tetapi saya tahu membedakan antara manusia dan keallahan. Dan saya anggap mencemarkan kekudusan-Nya kalau Tuhan kita Yesus Kristus yang satu itu dibagi menjadi dua Anak; begitu pula kalau kita menyetujui yang berlawanan, yaitu bahwa keallahan serta kemanusiaan guru Kristus adalah satu kodrat. Kedua pandangan yang ekstrem itu bertentangan satu dengan yang lain, sedangkan di antara kedua pandangan itu terdapat jalan ajaranajaran Injil (Surat 109). Allah Firman menjadi manusia bukan untuk menjadikan kodrat (ilahi) yang di atas penderitaan itu menjadi dapat menderita, melainkan untuk menganugerahkan kepada kodrat yang dapat menderita (yaitu kemanusiaan kita), melalui sengsara dan kematian-Nya, anugerah kekebalan terhadap derita (Surat 145).19 Tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh Theodoretus pada akhirnya dapat dipakai dan diandalkan sebagai bahan apologet terhadap ajaran-ajaran sesat karena banyak karnyanya yang termasuk karya apologia. Saya merasa bahwa doktrin kristologinya yang mengakui keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus sangat tepat untuk mengoreksi ajaran Saksi Yehuwa. 17 Cyrillus, Anathematismi Cyrilli; Formula Unionis (Inter S.Cyrillum ep. Alex. Et episcopos Eccl), 271-273 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 46 19 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 48 18 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 8 LEO AGUNG: Kristus Adalah Ilahi Yang Suci Leo menjadi uskup Roma dari tahun 440 sampai 461 dan dianggap sebagai salah satu Paus yang terbesar. Ajarannya tentang Kristologi khususnya terdapat dalam karyanya, “Tomus” yang dia tulis untuk menolak penyesat Eutyches. Eutychianisme adalah ajaran sesat keempat dan terakhir dari zaman gereja purba tentang pribadi Yesus Kristus. Arius menolak bahwa Ia adalah Allah sejati. Apollinaris tidak menerima bahwa Ia sepenuhnya manusia. Nestorius dituduh membagi-Nya menjadi dua orang - Allah Firman dan Yesus yang manusia. Eutcyches dituduh mengaburkan kedua kodrat-Nya (keallahan dan kemanusiaan) menjadi satu serta menciptakan suatu campuran. Kalau cat kuning dicampur dengan cat biru hasilnya adalah cat hijau, jadi tidak kuning dan tidak biru. Demikianlah Eutyches dituduh membuat Yesus Kristus menjadi semacam campuran dari keallahan dan kemanusiaan, suatu tertium quid, “sesuatu yang ketiga” yang bukan Allah atau manusia, tetapi semacam blasteran. Dalam Tomus, Leo menyimpulkan seluruh ajaran Barat tentang kristologi hingga zamannya. Pemahamannya mengenai kristologi berdasarkan pengertiannya mengenai penyelamatan oleh Kristus. Untuk menyelamatkan manusia, Yesus Kristus perlu menjadi baik Allah maupun manusia. Kemanusiaan-Nya harus “lengkap dalam arti bahwa Ia harus sama seperti kita”, tetapi tanpa dosa. Dengan demikian jelaslah bahwa Ia mempunyai dua kodrat: keallahan dan kemanusiaan. Ketika melawan ajaran sesat, Leo menulis, “Masing-masing kodrat mempertahankan sifat-sifatnya tanpa dikurangi sedikitpun”20 Yesus memang kelaparan tetapi toh bisa memberi makan kepada lima ribu orang. Dalam hal pertama Ia adalah manusiawi, sedangkan dalam hal kedua Ia bertindak sebagai Allah. Sebagai manusia Ia menangisi sahabat-Nya Lazarus, dan sebagai Allah Ia membangkitkannya kembali dari antara orang mati. Ia adalah satu oknum tetapi hal itu jangan ditafsirkan salah sehingga mengaburkan masing-masing kodrat, sehingga tidak boleh ada tertium quid atau “sesuatu yang ketiga”. Dalam Tomus, Leo menulis: Anak kekal, satu-satunya yang diperanakkan dari Bapa yang kekal, lahir dari Roh Kudus dan dari anak dara Maria. Kelahiran-Nya dalam zaman ini tidak mengurangi ataupun menambahkan pada kelahiran-Nya yang ilahi dan kekal. Kelahiran-Nya di dalam zaman sepenuhnya berhubungan dengan karya pemulihan manusia, yang telah dikelabui oleh Iblis, untuk menang atas kematian; dan oleh kuasa-Nya sendiri membinasakan Iblis yang memegang kekuasaan atas kematian. Sebab kita tidak mungkin dapat mengalahkan pencipta dosa dan kematian kalau Ia yang tidak bisa dicemarkan oleh dosa atau dikalahkan oleh kematian, tidak mengambil kodrat insani dan menjadi manusia.21 Dapat kita lihat bahwa Kristologi Leo Agung menegaskan ke-Allah-an dan ke-Manusia-an Yesus Kristus. Leo Agung menampilkan Kristus sebagai pribadi yang ilahi dan kekal yang tidak tersentuh oleh dosa. Jika mengamati bagian ini, doktrin kristologi Saksi Yehuwa pun turut disinggung dan menjadi bahan perbandingan yang cukup serius. ULRICH ZWINGLI: Kristus Adalah Juruselamat Yang Sejati Ulrich Zwingli dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1484 di Wildhaus (Swis). Ayahnya seorang petani bebas dari daerah pegunungan Toggenburg. Ia juga bekerja sebagai 20 21 Ibid, 49 Leonis, Tomus Sermones. Denz: 290-295. Dikutip oleh Tony Lane, Runtut Pijar KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 9 pemimpin atau kepala pemerintahan di situ. Pada tahun 1506 ia menjadi pastor Gereja Katolik Roma di Glarus. Sepuluh tahun lamanya (1506-1516) ia bekerja dalam jemaat itu. Dalam pekerjaannya disitu ia sebagai pemberita Firman tetapi pernah juga mengikuti dan mengalami kekalahan tentara Swis dari tentara Perancis di Marignano pada tahun 1513.22 Kemudian pada tahun 1516 ia pindah ke Einsiedeln. Disini dia mulai mampu membaca Kitab Suci dalam bahasa aslinya dengan memperdalam pengetahuannya dalam bahasa Yunani. Berikutnya pada tahun 1518, ia ditempatkan di Zurich sebagai pastor atau rohaniawan, yang pekerjaannya lebih banyak diarahkan kepada jemaat-jemaat biasa dan disinilah letak keberhasilannya. Oleh khotbah-khotbahnya yang konsekwen bersifat alkitbaiah dan Kristologis, maka dalam waktu yang relatif singkat telah terjadi suatu reformasi. Apa yang Zwingli maksudkan dengan “Pendamaian” sebenarnya telah dia jelaskan dalam beberapa bagian dari ke-67 dalil yang ia susun untuk disputasi kedua di Zurich (pada tahun 1523). Di dalamnya Zwingli menulis: Inti berita Injil adalah, bahwa Yesus Kristus Tuhan kita, adalah Anak Allah yang sejati, yang telah memberikan kehendak dari Bapa sorgawi kita dan yang telah menyelamatkan kita oleh ketidak-kesalahanNya serta mendamaikan kita dengan Allah. Karena itu Kristus adalah satu-satunya jalan yang memimpin kepada keselamatan untuk semua orang yang pernah ada, yang ada dan yang akan ada. Sebab Kristus dijanjikan dan dikaruniakan sebagai Pemimpin dan Kepala dari seluruh umat manusia”23 Lebih lanjut salah satu tokoh Bapa Gereja yang sangat berpengaruh ini menulis. Kristus adalah satu-satunya Juruselamat dan pengantara antara manusia dengan Allah, sehingga pengantara orang-orang Kudus tidak perlu. Kristus adalah kepala Gereja yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Karenanya, sembahlah Kristus saja, bukan Maria atau orang Kudus lainnya.24 Kristus sebagai Raja dari segala raja dan Tuhan dari segala tuan berada bersama-sama dengan kita, tetapi secara tersembunyi. Apakah artinya hal itu, kalau ditinjau dari sudut politik? Artinya ialah, bahwa kuasa kehadiranNya tidak ia sembunyikan lagi dalam kemanusiaanNya. Yesus yang bangkit dan yang dimuliakan menyatakan ke-Allah-anNya sebagai Anak Manusia. Hal ini dibenarkan oleh Van Den ketika dia menulis dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Gereja Asia” MARTIN LUTHER: Kristus Adalah Tuhan Martinus Luther lahir di Eisbelen, 10 November 1483 dilingkungan yang sangat setia kepada ajaran Gereja Katolik Roma. Pada usia 21 tahun, setelah empat tahun menjadi mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Erfurtr sesuai dengan cita-cita ayahnya, ia menghentikan studi lalu menjadi rahib di biara Santo Augustin. Luther menjadi rahib yang sangat serius dan tekun, didukung oleh kecakapan intelektual yang tinggi. Melihat hal itu pemimpin biara menugaskannya belajar teologi. Dua tahun kemudian, 1507, ia ditahbiskan menjadi imam. Dengan cepat ia menjadi terkemuka di dalam ordonya. Pada tahun 1510 ia diutus ordonya menghadap Paus di Roma untuk 22 Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), 3 Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya, 26 24 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 88 23 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 10 mengurus masalah tertentu menyangkut ordonya.25 Tentang ajaran Kristologi, Martin Luther dengan tegas memproklamasikan bahwa ke-Allah-an Kristus tidak dapat ditawar-tawar lagi. Martin Luther begitu tegas mempercayai ajaran dan pribadi Yesus Kristus. Dengan gigih dia memperkenalkan kebenaran-kebenaran Alkitab dan karya Yesus yang besar melalui penebusan sempurna yang Dia lakukan. Suatu ketika Martin Luther menyatakan kecintaannya kepada Tuhan dengan mengatakan kalimat, “Aku tidak akan mati, tetapi hidup dan memberitakan karya-karya Tuhan”26 Tentunya hal ini bukan tanpa dasar dan alasan. Luther mengenal betul pribadi Kristus dan apa yang telah Yesus perbuat bagi manusia. Ucapan Martin Luther yang tentang Kristologi yang singkat tetapi tepat terlihat ketika dia mengatakan,“Jika Kristus bukan manusia sejati, maka tidak mungkin Ia mati di kayu salib dan menebus umat manusia. Dan hanya dalam kemanusiaan Kristus, kita dapat mengenal siapa Allah itu”.27 Pernyataan Luther mengidentifikasi pribadi Yesus yang sesungguhnya serta memperlihatkan doktrin Kristologi yang diangkut dari Alkitab. KRISTOLOGI MENURUT KONSILI-KONSILI Pentingnya pelaksanaan konsili pada zaman Bapa-bapa Gereja tidak bisa dibantah lagi. Seluruh teolog setuju jika keputusan-keputusan yang disepakati dalam setiap petemuan oikumene ini sangat membantu gereja dan umat dalam memahami ajaran Alkitab. Untuk mengerti mengapa keputusan-keputusan konsili-konsili oikumenis begitu penting bagi gereja, perlu dijabarkan terlebih dahulu defenisi “konsili oikumenis”. De Jonge menulis: Konsili (bahasa Latin “concilium”) berarti rapat untuk merundingkan sesuatu. Kata yang juga dipakai adalah kata sinode (bahasa Yunani synodos, bahasa Latin synodus), yang juga berarti “rapat atau pertemuan”. Dalam gereja kuno istilah ini dipakai untuk menunjuk rapat uskup-uskup untuk merundingkan perkara-perkara kegerejaan. Konsili atau sinode semacam ini mulai diadakan sejak paruhan kedua abad ke-2, khususnya untuk membicarakan soal-soal yang mengancam keesaan. Kemudian mengadakan sinode menjadi kebiasaan bagi uskup-uskup dalam satu daerah atau propinsi kekaisaran Romawi.28 Pentingnya pelaksanaan Konsili jelas tidak terbantahkan. Itu terlihat dari pengaruh dan hasil dari setiap konsili yang terbukti mampu untuk menenangkan keributan yang ditimbulkan para pengajar sesat dan sekaligus menghasilkan rumusan bersama yang Alkitabiah. KONSISTENSI KEPUTUSAN KONSILI: MENOLAK KRISTOLOGI SESAT Keputusan-keputusan yang diambil dalam konsili oikumenis selalu mengikat seluruh gereja dan biasanya sepakat untuk menolak ajaran-ajaran sesat. Ada beberapa ajaran-ajaran sumbang yang disanggah dan dilawan oleh keputusan konsili. Salah satunya adalah doktrin Arius yang merupakan “Ayah kandung” dari ajaran Saksi Yehuwa. Arius mengajarkan bahwa Anak atau Logos itu adalah makhluk Tuhan yang sulung dan yang tertinggi derajatnya. Ia bukannya dari kekal, melainkan diciptakan. Logos itu telah datang ke bumi ini selaku Pengajar dan Teladan bagi segala makhluk yang 25 Jan Sihar Aritonang, Garis Besar Sejarah Reformasi (Bandung: Jurnal Info Media, 2007), 17-18 W.J. Kooiman, Martin Luther (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 222 27 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 88 28 Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, Kapita Selekta Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 2 26 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 11 lain, dengan rela hati Kristus taat sepenuhnya pada Allah; oleh karenanya Ia diberi kehormatan ilahi.29 Yesus merupakan makhluk yang sempurna, lebih tinggi dari malaikat, tetapi di bawah Allah (Bapa), dikatakan bahwa Yesus itu Logos dan Hikmat Bapa tetapi Ia beda dengan Logos yang berada (imanen) di dalam Allah.30 Logos atau Anak, berasal dari Bapa dari kekekalan. Dikatakan, bahwa peranakanNya (Yesus) itu tak dapat dibandingkan dengan peranakan manusia. Bapa selaku Bapa, Anak selaku Anak; hubungan antara keduanya digambarkan sebagai peranakan (filiation). Anak merupakan “Allah yang kedua” yang dalam arti tertentu adalah lebih rendah daripada Allah Bapa.31 Sedangkan Apollinaris berkata bahwa, “Kristus memiliki tubuh dan jiwa manusia, namun rohNya bukanlah roh manusia tetapi Roh Ilahi”32 Willem menambahkan bahwa Apollinaris memakai suatu istilah teknis: Theos sark hophoros, artinya Allah yang memikul daging. Di dalam diriNya sendiri Allah tidak menderita tetapi di dalam tabiatNya yang memukul daging, Allah menderita melalui tubuhNya. Allah tidak makan, tidak menangis, tidak dahaga, namun yang makan, menangis, dahaga adalah tubuhNya”33. Ajaran ini ditolak oleh Konsili Konstantinopel tahun 381. Perbedaan-perbedaan doktrin antara Nestorius, Cyrillus, Eutyches, dan tokoh-tokoh lain akhirnya membawa kesadaran para Bapa Gereja untuk merumuskan teologi yang oikumene dan berdasarkan pengajaran Alkitab. Berikut adalah pro kontra diantara segelintir teolog yang dimaksud. KONSILI NICEA: Kristus Sehakekat Dengan Bapa Konsili Nicea yang digagas oleh kaisar Konstantinus turut memberi sumbangsih upaya pengenalan akan pribadi Kristus yang benar. Konsili ini diadakan pada tahun 325 dan dihadiri sekitar 250-318 uskup yang kebanyakan dari Timur (Gereja Ortodoks Timur). Salah satu rumusan konsili ini menegaskan bahwa “Logos atau Anak, sehakekat (Yunani: ‘homousios’) dengan Bapa.34 Berkhof menambahkan, “Logos sama sekali sehakekat dengan Allah Bapa; sungguhpun Logos dan Allah harus dibedakan, tetapi pada hakekatnya mereka satu saja”35 Theodosius Agung yang naik takhta menjadi kaisar pada tahun 379 pun menggelar konsili Konstantinopel pada tahun 381 untuk mempertegas kesehakekatan Kristus dengan Bapa. Konsili ini memutuskan bahwa Anak itu homo-usios dengan Bapa36. Sehingga dengan demikian keputusan konsili pertama (konsili Nicea 325) diteguhkan, tetapi dengan pengertian yang lebih terang dan dalam. Disamping itu, konsili Nicaea diadakan sebagai reaksi atas ajaran-ajaran Arius. Arius mengatakan bahwa Allah Bapa lebih besar dari Anak Allah, yang pada gilirannya lebih besar daripada Roh Kudus, suatu doktrin yang dikemudian hari dipelihara oleh Saksi Yehuwa. Tony Lane menulis: 29 Berkhof, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986), 53 J.N.D. Kelly, Early Christian Doctrine, “The Teaching of Arius” (New York: Harper & Row, 1978), 226-231 31 Jon Culver, Sejarah Gereja Umum (Bandung: Diktat Institut Alkitab Tiranus, 1991), 57 32 Berkhof, Sejarah Gereja, 57 33 F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 13 34 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 25 35 Berkhof, Sejarah Gereja, 55 36 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 34 30 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 12 Arius berpendapat bahwa melalui Putra-Nya Allah menciptakan alam semesta, tetapi Putra itu hanya ciptaan dari yang tidak ada, bukan Allah. Sebagai makhluk ia tidak kekal, tapi mempunyai awal. Pernah ada waktu Ia belum ada. Dengan tepat sekali Arius menunjuk pada kedua pokok ini sebagai pangkal pertikaian: “Kami dianiaya karena mengatakan bahwa Anak Allah mempunyai awal…. Begitu pula karena kami mengatakan bahwa Ia diciptakan dari yang tidak ada. Ajaran Arius kini diteruskan oleh Saksi-saksi Yehova.37 Arius akhirnya ditentang oleh uskupnya, Aleksander. Ia memutuskan memanggil Konsili Nicaea, yang bersidang pada bulan Juni tahun 325 sampai akhirnya Konsili mengutuk Arius dan menyusun pengakuan iman anti-Arius, yaitu Pengakuan Iman Nicaea. Adapun hasil Konsili Nicaea berkenaan dengan doktrin Kristologi terangkum dalam tulisan Tony Lane berikut. Arius menafsirkan frasa tradisional “diperanakkan dari Bapa” dengan arti bahwa Yesus Kristus diciptakan Sang Bapa dari yang tidak ada. Nicaea meniadakan interpretasi ini dengan menambahkan “yaitu dari hakikat Bapa”. Arius dan Origenes mengatakan bahwa hanya Bapa adalah “Allah sejati”. Nicaea menjawab dengan menyebut Yesus Kristus “Allah sejati dari Allah sejati”. Yesus Kristus “diperanakkan, bukan dijadikan” - Ia adalah Anak Allah, bukan makhluk. Pembedaan antara pada satu segi anak atau turunan (dari keberadaan sang Bapa) dan pada lain segi suatu makhluk (yang diciptakan dari yang tidak ada) mendasari seluruh perselisihan. Masalahnya dapat disamakan dengan membedakan antara mempunyai anak sendiri dan menciptakan suatu robot. Yesus Kristus “sehakikat dengan Bapa”. Kata Yunani homoousios (sehakikat) adalah kata yang paling kontroversial dalam pengakuan iman tersebut. Ada keberatan-keberatan mengenai pemakaian istilahnya akan tetapi dalam hal ini dirasakan perlu memakainya, karena pengikut-pengikut Arius pandai memutarbalikkan semua ayat-ayat Alkitab. Pada akhir pengakuan Iman Nicaea ini dicantumkan frasa-frasa yang menentang dan mengutuk berbagai pernyataan Arianus yang pada pokoknya berkisar pada ungkapannya bahwa Anak Allah mempunyai awal dan diciptakan dari yang tidak ada. KONSILI CONSTANTINOPEL: Kristus Bagian Tritunggal Yang Abadi Pada tahun 379 orang Barat bernama Theodosius menjadi kaisar kerajaan timur. Ia adalah pendukung Konsili Nicaea yang teguh dan memutuskan untuk menangani Arianisme secara tuntas. Ia memanggil konsili yang bersidang di Constantinopel dari bulan Mei sampai Juli 381. Pengakuan Konsili ini tentang Kristologi adalah “Aku percaya kepada Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah yang tunggal, yang lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman, terang dari terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan bukan dibuat, sehakikat dengan Sang Bapa”38 Pengakuan ini mementahkan tiga ajaran sesat seperti Arianisme, Macedonianisme, dan Apollinaris. Konsili ini menegaskan bahwa Sang Bapa, Sang Anak, dan Roh Kudus adalah pribadi yang memiliki kemuliaan dan kebesaran yang sama, ketiganya sempurna dan abadi. Selain masalah diatas, perbedaan ajaran Nestorius dan Cyrillus menjadi salah satu penyebab diadakannya konsili ini 37 38 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 24 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 33 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 13 Nestorius dilantik menjadi uskup pada tahun 428. Dalam masa jabatannya, ia bermaksud untuk memperbaharui Gereja dan mengusir ajaran bidat-bidat. Dalam kampanye untuk mengusir para pengikut Apolinaris, dalam khotbahnya ia menyerang penggunaan istilah theotokos (bunda Allah) bagi Maria. Menurutnya, lebih baik kata itu diganti dengan kristotokos (bunda Kristus). Pemahamannya tentang Kristus ialah bahwa hubungan kedua tabiat Kristus itu tidak begitu erat, misalnya seperti minyak dengan air dalam satu gelas. Zatzat itu tidak bercampur, tetapi masing-masing mempertahankan sifatnya sendiri. Berbeda dengan Cyrillus yang menganggap hubungan kedua tabiat Kristus itu sama seperti hubungan antara susu dengan air: sifat khusus air tidak nampak lagi ketika dicampur dengan susu. Begitu juga sifat-sifat khusus dari kemanusiaan Kristus menjadi hilang ketika tabiat itu digabungkan dengan keilahian Kristus, sehingga tubuh Kristus mengambil alih sifatsifat ilahi. Pendek kata bahwa Nestorius menekankan kemanusiaan Kristus, sedang Cyrillus menekankan keilahian Kristus. Eutyches mengajarkan bahwa sebenarnya Kristus hanya bertabiat satu saja. Kemanusiaan Kristus dipengaruhi atau diisi oleh keilahianNya, sehingga kemanusiaanNya cuma kelihatannya saja. Jadi Yesus itu bertabiat saja, yakni Ia ilahi bukan manusia. Inilah monophysit (mono = satu, physit = tabiat). Dengan kata lain, Eutyches mengorbankan kemanusiaan Kristus dan menekankan keilahian Kristus. Maka pada tahun 449, patriarch Alexandria, Dioscurus membantu Eutyches lalu mengadakan “sidang penyamun” di Efesus, bersama rahibnya yang bersenjata memaksa supaya monophisitisme Eutyches diakui sebagai ajaran ortodoks. Tetapi Leo I, uskup Roma tidak menyetujui putusan ini. Konsili Chalcedon menengahi perbedaan pendapat ini dengan menyatakan, “Kristus bukan bertabiat satu (Alexandria) dan bukan bertabiat dua (Antiokhia), melainkan bertabiat dua dalam satu oknum. Kedua tabiat ini tidak bercampur dan tidak berubah (melawan Eutyches), dan tidak terbagi dan tidak terpisah (melawan Nestorius).39 Kristus adalah pribadi yang sangat unik dan pribadi satu-satunya yang pernah ada dan hidup di bumi. Mengikuti contoh para Bapa yang kudus kita mengaku dengan suara bulat bahwa Anak yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus, adalah Allah sempurna dan manusia sempurna, benar-benar Allah dan benar-benar manusia. Ia sehakekat (homoousios) dengan Sang Bapa sebagai Allah, dan juga sehakekat dengan kita sebagai manusia. Ia adalah sama seperti kita dalam segala hal kecuali dosa. Ia diperanakkan oleh Sang Bapa sebelum segala zaman sebagai Allah; tetapi belakangan ini demi keselamatan kita, Ia lahir dari anak dara Maria. Kristus yang adalah Anak, Tuhan dan satu-satunya yang diperanakkan, diperkenalkan kepada kita dalam dua kodrat tanpa peradukan, tanpa perubahan, tanpa pembagian, tanpa perceraian. Keutuhan kedua kodrat tidak hilang dengan adanya kesatuan, malahan sebaliknya: sifat-sifat yang jelas dari kedua kodrat itu tetap terpelihara. Kodrat itu tak tercerai atau terbagi menjadi dua oknum, tetapi kedua-duanya adalah satu Anak, satu-satunya yang diperanakkan, yaitu Allah, Firman dan Tuhan Yesus Kristus, tepat seperti yang selalu disebutkan oleh para nabi mengenai Dia dan diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri.40 Konsili Constantinopel membenarkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sepenuhnya (ini melawan Arianisme) dan manusia sepenuhnya (ini melawan Apollinaris). Tetapi bagaimana Ia bisa menjadi Allah sepenuhnya dan sekaligus manusia sepenuhnya? Dua jawaban yang salah muncul atas pertanyaan ini. Dari kelompok Antiokhia majulah Nestorius, yang membagi-bagikan Yesus Kristus menjadi Allah yang Firman dan Yesus yang menjadi 39 40 Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 38 Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani, 52 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 14 manusia. Ia ditentang oleh Cyrillus dan dinyatakan salah oleh Konsili Efesus pada tahun 431. Sesudah Nestorius muncullah Eutyches dari aliran Aleksandria. Ia berusaha mempertahankan keutuhan Yesus Kristus dengan jalan mengaburkan kemanusiaan-Nya. Ia ditentang oleh Leo dan dinyatakan salah pada Konsili Chalcedon pada tahun 451. KONSILI EFESUS: Kristus Adalah Allah Dan Manusia Sejati Kaisar Theodosius II memanggil Konsili Efesus untuk mencari penyelesaian atas konflik antara Cyrillus dan Nestorius. Kelompok uskup-uskup Antiokhia yang menyokong Nestorius terlambat tiba di Efesus. Cyrillus yang sudah mendapat dukungan dari Roma, menunggu selama 15 hari lalu mulai dengan Konsili, Nestorius dipecat. Empat hari kemudian kelompok Antiokhia tiba. Mereka menolak konsili dari Cyrillus dan mengadakan konsili sendiri dimana Cyrillus dikutuk. Tetapi hanya ada sekitar 30 uskup kelompok Antiokhia dibanding dengan 200 uskup yang hadir pada konsili Cyrillus. Akhirnya dua minggu kemudian delegasi dari Barat tiba dan mensahkan konsili Cyrillus. Konsili ini dipandang sebagai konsili oikumenes yang ketiga. Rumusan konsili ini yang bersinggungan dengan doktrin Kristologi pun perlu dicermati. Oleh karenanya kami mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus, Anak tunggal Allah, adalah Allah sempurna dan manusia sempurna, terdiri dari jiwa akali dan tubuh. Ia diperanakkan dari Sang Bapa sebelum segala zaman, sebagai Allah, dan belakangan ini, demi kita dan keselamatan kita, Ia dilahirkan dari anak dara Maria sebagai manusia. Sebab ada kesatuan dua kodrat dan oleh karena itu kami mengaku satu Kristus, satu Anak, satu Tuhan. Menurut pengertian bahwa kesatuan ini tidak mencampur-adukkan, kami mengaku bahwa anak dara kudus adalah theotokos (Bunda Allah), karena Allah Firman menjelma menjadi manusia dan sejak pembuahan-Nya menyatukan pada diri-Nya bait yang diambil daripadanya (Maria).41 Konsili Efesus semakin memperlihatkan kepada kita bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan manusia sejati yang kekal dan patut dimuliakan dari segala aspek kehidupan. Dengan demikian, kristologi Saksi Yehuwa semakin tidak mendapat tempat jika ditinjau dari pandangan ajaran tradisional dan secara oikumene. KONSILI CHALCEDON: Kristus Adalah Allah Yang Kekal Konsili Chalcedon dipanggil oleh Kaisar Marcianus untuk menyelesaikan persoalan Eutyches yang telah dikutuk oleh Leo. Konsili bertemu di Chalcedon pada bulan Oktober 451. Konsili ini kemudian dianggap sebagai konsili am atau oikumenis yang keempat. Rumusan Chalcedon mengutip Pengakuan Nicaea dan Constantinopel. Sebenarnya ini sudah cukup untuk mengukuhkan ortodoksi, tetapi dengan adanya ajaran Nestorius dan Eutyches perlu ada batasan yang lebih jelas. Dua dari surat-surat Cyrillus diterima sebagai penolakan terhadap Nestorianisme; dan Tomus dari Leo diterima sebagai penawar bagi ajaran Eutyches. Kelantangan putusan konsili ini terhadap ajaran-ajaran yang lain terlihat dalam tulisan berikut. Sinode menentang mereka yang mau mengoyak-ngoyakkan rahasia inkarnasi menjadi dua Anak (ini dituduhkan kepada Nestorius); dan akan memecat sebagai Imam mereka yang berani mengatakan bahwa keallahan Anak Allah yang tunggal dapat menderita (Arius dan Eutyches); menentang mereka yang mengira bahwa ada suatu campuran atau larutan dari kedua kodrat Kristus (Eutyches); mengusir mereka 41 Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 47. Mengutip “Rumusan Penyatuan Kembali” dalam Konsili Efesus KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 15 yang mengira bahwa “rupa seorang hamba” (kemanusiaan) yang diambilnya dari kita adalah semacam hakikat sorgawi atau hakikat lain (yaitu bukan insani) dan mengutuk mereka yang percaya bahwa Tuhan mempunyai dua kodrat sebelum disatukan tetapi hanya satu sesudahnya (Eutchyes).42 Pengakuan Konsili Chalcedon menegaskan bahwa pribadi Yesus Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati. Rumusan ini terlihat mengambil bahan dari berbagai tradisi: tradisi Aleksandria (Cyrillus), tradisi Antiokhia (rumusan penyatuan kembali), tradisi Constantinopel (Flavianus) dan dari tradisi Barat (Tertullianus dan Leo). Rumusan ini juga terlihat secara positif adalah penjelasan dari kredo Nicaea dan Constantinopel, namun tujuan sebenarnya adalah untuk menghantam dan meniadakan berbagai ajaran sesat. Jika disimak, isi ajarannya pun pada akhirnya dapat digunakan untuk menangkis doktrin Saksi Yehuwa yang mengatakan bahwa Kristus itu diciptakan dan memiliki asal mula. Konsili ini menolaknya dan kembali kepada keyakinan awal bahwa Kristus adalah Allah yang kekal, Sang Alfa dan Omega. BAB II KRISTUS DI KEKEKALAN MASA LAMPAU Kehadiran Yesus secara fisik di dunia ini memang sekitar 2000 tahun yang lalu. Namun kehadiran Kristus secara fisik bukanlah titik awal eksistensinya. Kekekalan dan keilahian Kristus tidak dapat dipisahkan. Mereka yang menyangkali kekekalan-Nya juga menyangkali keilahian-Nya. Apabila keilahian Kristus diakui, maka tidak ada masalah untuk menerima kekekalan-Nya. Pentingnya Konsep kekekalan Karena Konsep ini berhubungan dengan keilahian-Nya. Konsep ini merupakan pintu ke pengertian seluruh wahyu Konsep terpenting karena apabila Kristus tidak kekal maka Ia adalah suatu ciptaan yang berada dalam waktu, dan tidak mempunyai kualitas kekekalan serta keabadian yang merupakan ciri-ciri Allah sendiri. Problema paling penting dalam Kristologi. Menimbulkan penolakan mendadak dari orang Yahudi terhadap pernyataan Kristus tentang kekekalanNya (Yoh.8:58) Salah satu pertentangan dalam sejarah gereja yang memuncak di Nicea pada tahun 325 Masehi yang dipelopori oleh pengajaran Arians dengan konsep bahwa Kristus adalah roh pertama yang diciptakan, dan tidak kekal. Kekekalan Yesus Kristus juga merupakan pernyataan Alkitab. Bukti-bukti Kekekalan Kristus Bukti Eksplisit: Yohanes 1:1 Yohanes 1:1 merupakan ayat Alkitab yang sangat saya minati dan itu sebabnya nats ini menjadi lahan dan dasar pemaparan saya tentang keilahian Kristus. “Kata “adalah” (inggris: “was”) dalam kalimat “Pada mulanya adalah Firman” adalah kata yunani hen, dalam bentuk tenses 42 Ibid, 47 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 16 imperfek yang menekankan keberadaan yang terus menerus pada waktu yang lampau. Frase itu dapat diterjemahkan “Pada mulanya adalah Firman yang terus menerus ada.” Artinya Yesus tidak pernah tidak ada. Yohanes 8:58: Meskipun Abraham hidup 2000 tahun sebelum Kristus, Ia dapat mengatakan, “sebelum Abraham lahir Aku ada.” Meskipun Yesus lahir di Betlehem, Ia mengklaim telah ada sebelum Abraham. Tenses yang dipakai kembali penting untuk diperhatikan. Sebelum Abraham lahir, Kristus telah dan terus menerus ada. Pernyataan “Aku adalah”, tentu saja juga menunjuk pada keilahian-Nya dan merupakan klaim kesetaraan dengan Yahweh. “Aku adalah” merujuk pada Keluaran 3:14 yang mana Allah mengidentifikasikan diri-Nya sebagai “AKU ADALAH AKU.” Pada Perjanjian Lama Ibrani 1:8 Dalam ayat 8, penulis Ibrani memulai suatu seri kutipan dari Perjanjian Lama. Kata pengantar untuk pernyataan-pernyataan itu adalah “tetapi tentang Anak Ia berkata,” jadi, pernyataan yang berikutnya itu adalah berkaitan dengan Kristus. Oleh karena itu, pernyataan, “Tahta-Mu ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya,” menunjuk pada kekekalan Kristus. Kolose 1:17 Paulus menyatakan “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia”, menekankan sekali lagi tentang kekekalan dan praeksistensi Kristus melalui penggunaan bentuk tenses waktu sekarang. Mikha 5:2 Pernyataan ini menekankan bahwa “yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.” Meskipun Yesus dilahirkan di Betlehem(nubuat dari ayat tersebut), namun waktu itu bukanlah permulaanNya; Ia telah ada “sejak dahulu kala.” Ungkapan ini dalam bahasa Ibrani mengandung pengertian waktu yang tak terbatas. Yesaya 9:5 Nats yang merupakan nubuatan yang luar biasa tentang inkarnasi Allah; 1. Penasehat Ajaib Kata penasehat (counselor) yang ajaib berasal dari kata “Yoetz” yang artinya seseorang yang memiliki hikmat dan kemampuan ilahi untuk menilai dan meneropong menembusi peristiwa-peristiwa yang ada sehingga melihat kehendak Allah dan penerapannya (Yes.11:2; 1Kor.1:30). Sedangkan kata ajaib (wonder) berasal dari istilah “peleh” yang berarti suatu rahasia besar. Jadi sebagai penasehat ajaib Ia sanggup melihat dan menembusi suatu rahasia besar Allah yang akan dilaksanakan-Nya sesuai dengan kehendak Allah. 2. Allah yang Perkasa(Mighty God) Berasal dari kata “El-Gibbor”. El; berasal dari kata Elohim dan menunjukkan hakekat pribadinya (sifat-sifat ilahiNya) dan selalu dipakai sebagai nama Allah. Jadi mesias yang akan datang dianggap sebagai Allah-Manusia yang perkasa. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 17 3. Bapa Yang kekal (Everlasting Father) Istilah Ibraninya “Abi -ad”. Seharusnya lebih tepat dikatakan Bapa, pemiliki kekekalan. Namun yang dibicarakan disini adalah Mesias yang akan datang yaitu pribadi kedua tritunggal. Ia menguasai zaman. Dari padaNya waktu menjadi kenyataan. 4. Raja Damai (Prince of Peace) Bahasa Ibraninya “Sarshalom”. Istilah ini dipakai juga dalam Zakaria 9:10; Kol.1:20; Ef.2:14 dan hal ini menyatakan bahwa Mesias yang akan datang itu adalah Raja Damai. Bukti Tidak Langsung Asal mula surgawi Kristus membuktikan eksistensi kekal-Nya. Yohanes 3:13 menekankan bahwa Kristus “turun dari Surga,” Apabila Kristus datang dari surga maka Betlehem tidak dapat menjadi awal mula-Nya. Ayat ini mengindikasikan bahwa Ia tinggal di surga sebelum datang ke bumi, oleh karena itu, Ia adalah kekal. Karya prainkarnasi Kristus membuktikan eksistensi kekelan-Nya. Yohanes 1:3 mengatakan bahwa Kristus menciptakan segala sesuatu (semua di sini adalah suatu penekanan). Apabila ia menciptakan segala sesuatu maka Ia haruslah kekal Pra-eksistensi Kristus Praeksistensi Kristus berarti bahwa Ia telah ada sebelum dilahirkan atau keberadaan Yesus sebelum penjelmaan atau pra-inkarnasi. Praeksistensi mesti terlebih dahulu dibuktikan dengan kekekalan Yesus Kristus, karena pernyataan kekekalan melebihi pengertian bahwa Dia mungkin diciptakan di masa lampau sebelum penciptaan dunia. Doktrin ini telah diterima sejak Konsili Nicea.43 Pernyataan itu semakin diteguhkan dengan memandang hubungan Yesus Kristus dengan tritunggal. Oleh sebab itu ada hubungan yang penting antara ketuhanan Yesus dengan konsep tritunggal, dalam konteks keberadaan-Nya pra-Inkarnasi. Bukti-bukti Pra-Eksistensi Kristus Bukti-bukti yang menyokong konsep pra eksistensi dari Kristus banyak sekali sehingga mustahil menyangkal bukti-bukti itu tanpa menyangkal ketepatan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bukti-bukti kuat tersebut adalah; Asalnya yang Surgawi (Yoh.3:13 dan 31) 43 Konsili Nicea; yang diselenggarakan di Nicaea, Bithynia (sekarang İznik di Turki), dan yang dihimpunkan oleh Kaisar Romawi Konstantinus Agung pada tahun 325, merupakan Konsili Ekumenis yang pertama dari Gereja Kristiani, dan hasil utamanya adalah keseragaman dalam doktrin Kristiani, yang disebut Kredo Nicea. Dengan diciptakannya kredo ini, terbentuk suatu preseden bagi konsili-konsili umum (ekumenis) para uskup (sinodesinode) untuk menciptakan pokok-pokok pernyataan iman dan kanon-kanon ortodoksi doktrinal— guna mewujudkan kesatuan iman bagi seluruh umat Kristiani. Ditulis dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Konsili_Nicea_I, diakses tanggal 6 Februari 2012. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 18 Nats tersebut menyatakan asal dari Kristus yang surgawi, sehingga memberikan kesaksian pada pra-eksistensinya. KaryaNya sebagai Pencipta (Yoh.1:3; Kol.1:16, dan Ibr.1:2) Jika Kristus terlibat dalam penciptaan, maka tentu saja Dia harus ada sebelum penciptaan. Kesaksian Yohanes Pembaptis (Yoh.1;15, 30) Ay. 15; Supremasi dan excellensi (keunggulan) Kristus, dilahirkan dan berada. Dia telah ada sebelum aku. Yohanes dilahirkan sebelum Yesus, tetapi ia mengaku bahwa Yesus telah ada sebelum dia. Supremasi dan keberadaanNya. Ay. 30; Merupakan penjelasan tentang ayat 15. Hubungan-Nya dengan Allah (Yoh.1:18) Ay. 18; di atas Pangkuan Bapa. Intimasi dan kenikmatan kasih. Ada kata kerja ‘to be” dalam bentuk present artinya inkarnasi tidak mengurangi kesatuannya yang intim dengan Bapa. Dialah satu-satunya yang memanifestasikan Bapa. Yohanes 1:18 Yesus mengaku bahwa Ia memiliki kemuliaan yang sama dengan Bapa sebelum dunia ada (Yoh.17:5) dan Paulus juga menyatakan bahwa Kristus memiliki sifat yang sama dengan Allah (Flp.2:6). Supaya pesan ini semakin jelas, ada baiknya mempelajari makna kata “Pros” dalam Yohanes 1:1. makna ”pro.j to.n qeo,n” terhadap keilahian ”lo,goj” Kata ” pro.j“ berarti bersama-sama dengan” berasal dari kata (face to face) yang dalam pikiran Yunani berarti satu kesatuan. Kata ini menunjukkan bahwa Kristus yang adalah Firman itu bukan saja ada terus menerus di masa lampau yang tidak terbatas atau kekal. Kata ini juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah. Artinya, keseluruhan wahyu Allah itu ialah bahwa Firman yang adalah Kristus itu kekal adanya, karena Ialah Allah itu sendiri. Namun demikian, makna-makna lain dari kata depan “pro.j” masih dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Relasi Yang Intim Antara lo,goj dan qeo.j. Yohanes 1:1b berbunyi ”kai. o` lo,goj h=n pro.j to.n qeo,n( kai. qeo.j h=n o` lo,goj“ (kai ho logos en pros ton Theon: dan Firman itu bersama-sama dengan Allah). Apakah artinya kata “pros” pada ayat tersebut? Ada banyak penjelasan mengenai hal ini, termasuk dikalangan beberapa pakar Perjanjian Baru. Murray berpendapat dan memberikan empat kemungkinan makna dari kata itu. a) berbicara kepada, b) mengenai hal-hal ini, c) menunjukkan posisi, sama dengan makna kata “para”, d) adanya relasi atau komunikasi.”44 Sedangkan Schnackenburg lebih sepakat dengan pilihan c, yaitu dimengerti seperti kata “para” yang berarti “posisi”.45 Pendapatnya ini di dasarkan atas petunjuk dari Yohanes 17, dimana di dalam doa-Nya sebagai Imam Besar, Tuhan Yesus melihat ke belakang 44 Murray Harris, Jesus as God. The New Testament Use of Theos in Reference to Jesus (Baker: Grand Rapids, Mi, 1992), 55 45 Rudolf Schnackenburg, The Gospel According to Saint John (New York: Cross Road, 1990), 234 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 19 kepada kemuliaan yang pernah Ia miliki dengan (para) Bapa sebelum keberadaan dunia (Yoh. 17:5). Pengertian yang lebih tepat dari arti kata “pros” mungkin pilihan d (relasi atau komunikasi). Artinya kata sandang “pros” itu tidak sekedar dipahami sebagai posisi, tetapi lebih baik dimengerti sebagai “Logos berada dalam persekutuan yang aktif dengan Allah” Karena digunakan bagi pribadi Allah, kata “pros” tersebut menunjukkan persekutuan internal yang kekal dalam diri Allah. Miller menyetujui pandangan ini dan berkata bahwa, “kata “pros” dengan kasus akusatif sering menyampaikan suatu relasi pribadi. Sebenarnya, dalam Inji, kata “pros” jauh lebih banyak digunakan dalam kaitannya dengan relasi antar pribadi dibandingkan dengan makna lainnya. Dan dalam Injil Yohanes, hal yang sama hampir selalu digunakan”46 Dengan kata lain, kata “pros” tersebut memberikan gambaran tentang kedekatan Logos dengan Allah dan persekutuan yang harmonis antara Logos dan Allah. Kanagaraj menambahkan bahwa, “Logos yang kekal adalah Logos yang ada dalam persekutuan dengan Allah sebelum segala sesuatu diciptakan, ini mencerminkan kemulian-Nya.”47. Relasi yang harmonis ini memperlihatkan bahwa sejak awalnya Yesus Kristus bersama-sama dengan Allah. Persekutuan Yang Kekal Antara lo,goj dan qeo.j. Perhatikan bahasa Yunani dan terjemahannya ke dalam bahasa Inggris berikut. καὶ (and) ὁ λόγος (the Word) ἦν (was) πρὸς (toward/ fellowship with) τὸν (the) θεόν (God). Sang Logos, dengan definite article, dijelaskan telah mempunyai persekutuan/ bersama-sama (fellowship) bersama dengan Sang Theos (dengan definite article) juga dalam konteks “in the beginning”. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Logos dalam Yohanes adalah Elohim (Pencipta) yang dalam terjemahan LXX menggunakan ὁ θεὸς (nominative-subject). Logos (Firman) adalah Theos tetapi sekarang Yohanes mengatakan bahwa Sang Logos atau Sang Firman (The Word) sejak pada mulanya, bersekutu dengan The God (Sang Allah). Pertanyaan penting adalah, “apakah Yohanes inkonsisten dengan Penjelasan sebelumnya? Disinilah penggunaan definite article menjadi sangat signifikan. Logos, dengan definite article, adalah Pribadi yang eksis sejak kekal dan Theos, dengan definite article, juga adalah Pribadi yang sudah eksis pada waktu Logos eksis. Keduanya sudah eksis sebelum Logos menciptakan segala sesuatu. Dapat dikatakan bahwa “The God dan The Word” adalah 2 Pribadi yang telah eksis sebelum segala sesuatu ada. Kata πρὸς secara umum memiliki arti “to, toward, with”. Konteks penggunaan kata ini secara umum terbagi menjadi 3 bentuk pemakaian, yaitu: (1). with the genitive to the advantage of, necessary for Ac. (2). With the dative near, at, (Mrk. 5:11; Lk 19:37; John 18:16 (3). With the accusative. Dalam Yoh 1:1 kata πρὸς digunakan dengan accusative (τὸν θεόν), namun penggunaan dengan accusative masih memiliki 7 bentuk pengertian salah satunya adalah dalam menjelaskan relasi. Secara spesifik dan teliti, Yohanes menempatkan kata πρὸς (with the accusative in company) untuk menunjukkan bahwa Logos dan Theos eksis bersama-sama sejak pada mulanya dan bukan saja eksis, tetapi Logos dan Theos berada dalam suatu persekutuan yang 46 47 L. Miller, The Logos was God, Majalah Edisi 53 Tentang Injil Yohanes (tk:tp, 1981), 75 J. Kanagaraj, ‘Mysticism in the Gospel of John’. An Inquiry into its Background, 291-292 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 20 khusus. Hal ini didukung oleh bentuk penggunaan yang sama dalam bagian Alkitab yang lain, seperti contoh dalam Markus 6:3, “auvtou/ w-de pro.j h`ma/j“ (saudara perempuan bersama kita); Markus 14:49, “h;mhn pro.j u`ma/j evn“ (Aku berada di tengah-tengahmu), dan 2 Korintus 5:8, “pro.j to.n ku,rion” (tetap menetap pada Tuhan). Dalam eksistensi yang kekal tersebut lo,goj bersama-sama dengan qeo.j dalam persekutuan yang khusus dan kekal. Adanya persekutuan antara “The Word” dan “The God” menunjukkan bahwa keduanya berbeda (dapat dibedakan). Tetapi lo,goj sama dengan qeo.j dalam satu hal yakni ke-Allah-an. lo,goj dan qeo.j adalah “God” yang mengacu pada kesamaan esensi, yakni esensi Allah. BAB III KRISTUS DI DALAM PERJANJIAN LAMA Pernyataan tentang Yesus Kristus di dalam Perjanjian Lama merupakan suatu latar belakang yang terpenting bagi Kisah Perjanjian Baru. Pada umumnya, garis besar pernyataan ilahi mengenai Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama mencakup gelar-gelar-Nya, pekerjaanNya sebagai pencipta, pekerjaan-Nya sebagai pemelihara dan pelaksana tindakan Allah, kegiatan-Nya terutama sekali dengan umat Israel, dan banyak “theophani” (Penampakkan diri Kristus di Perjanjian Lama, tipologinya, serta nubuatan Perjanjian Lama tentang Kristus. berikut adalah nama-nama Allah dalam PL yang ditujukan kepada Kristus ELOHIM Perjanjian lama mencatat beberapa bukti yang mengatakan tentang Yesus sebagai Elohim, diantaranya sebagai berikut : Mazmur 82:6. Bila dibandingkan dengan Yohanes 10:32-36, maka terlihatlah argumentasi Yesus mulai dari hal yang kecil kepada hal yang besar atau penting untuk menyatakan bahwa Ia haruslah Allah (Elohim) itu. Yesaya 40:3. Menunjukkan bahwa Yesus yang dijanjikan Allah dinantikan umat Israel dipanggil sebagai Yahweh dan Elohim, sekaligus bandingkan hal ini dengan Lukas 3:46, dimana peringatan diberikan untuk menyediakan jalan bagi kurios (Yahweh) dan “segala manusia akan melihat keselamatan yang dari Theos (Elohim ay.6) Yesaya 9:5-6. Nubuatan tentang penjelmaan-Nya, Ia disebut sebagai Allah (Elohim) yang perkasa.” Ternyata bahwa Elohim PL sama dengan Theos PB. (Band.Rom.15:6; Ef.5:5,20; 2 Pet.1:1). YAHWEH Dengan membandingkan nats-nats Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru terbukti dengan pasti bahwa Kristus dari Perjanjian Baru memakai gelar Yahweh atau Tuhan dalam Perjanjian Lama. Fakta ini sudah lama dikenal oleh ahli-ahli Teologi konservatif. Nama ini dipergunakan baik oleh pribadi-pribadi dari tritunggal maupun oleh tri tunggal sendiri sebagai keseluruhan. Pernyataan tersebut, tampak pada bukti-bukti Alkitab Perjanjian Lama di bawah ini : Zakharia 12:10b. Yang berbicara adalah Yahweh, dan uraianNya terang sekali dikenakan kepada Kristus: “mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam.” (sama halnya dengan uraian dalam Wahyu 1:7). KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 21 Yeremia 23:5-6. Kristus dinyatakan sebagai “TUHAN keadilan kita” (band.1 Kor.1:30), perbandingan yang serupa terdapat dalam bagian-bagian lain Alkitab seperti missal Mazmur 68:18, dengan Efesus 4:8-10, Mazmur 102:12,25-27 dengan Ibrani 1:10-12; Yesaya 6:5 dengan Yohanes 12:41. Kristus adalah Tuhan atas bait Allah (Mal.3:1, bdg Mat.12:6; 21:12-13), dan Tuhan atas hari sabat (Mat.12:8) ADONAI Nama yang umum dari Allah di dalam Perjanjian Lama ini berarti Tuhan. Sering dipakai sebagai Tuhan (ilahi) maupun sebagai Tuan (manusiawi). Walaupun bukan gelar khusus dari Kristus di dalam Perjanjian Lama, namun ini dipakai dalam MAzmur 110:1 untuk menunjukkan pribadi kedua dengan jelas: “Demikianlah Firman TUHAN (Jehovah) kepada tuan (Adonai) Ku: Duduklah di sebelah kananKu, sampai ku buat musuh-musuh Mu menjadi tumpuan kakiMu.” Nubuatan ini menunjuk kepada kemenangan mutlak Kristus atas musuh-musuh-Nya dan dikutip berkali-kali sebagai digenapkan di dalam Kristus oleh Perjanjian Baru (Mat.22:44; Mark.12:36; Luk.20:43; Kis.2:34-35; Ibr.1:13; 10:13). Kata Adonai di Perjanjian Baru, sepadan dengan kata “Tuhan” (Kyrios). Gelar ini mempunyai tekanan bahwa Yesus Kristus adalah sebenarnya Tuhan dan tuan atas segala manusia dan malaikat. MALAIKAT YAHWEH (The Angel Of Yahweh) Inilah gelar penting yang diberikan kepada Kristus dalam Perjanjian Lama ketika Ia menampakkan diri sebagai malaikat TUHAN. Sebagai salah satu penampakkan diri yang utama, dan karena beberapa banyak alasan, penampakkan diri ini meneguhkan fakta bahwa Kristus sudah ada sebelumnya (praeksistensi), dan menyatakan pelayanan Allah kepada manusia pada zaman Perjanjian Lama. Beberapa bukti melandasi bagian ini: Malaikat Yahweh dinyatakan sebagai Allah: Kejadian 16:7-13. Dikala berbicara dengan Hagar, malaikat Yahweh ini dinyatakan sebagai Allah. Kejadian 22:15-18. Peristiwa pengorbanan Ishak oleh Ibrahim, malaikat Yahweh ini dinyatakan sebagai Tuhan (band.dengan ayat-ayat sebelumnya 11-14). Kejadian 48:15-16. Allah itu ....sebagai malaikat yang...” Malaikat Yahweh dinyatakan sebagai pribadi yang berbeda dari Yahweh, yakni sebagai anggota tritunggal. Sebagai buktinya lihatlah: Kejadian 24:7,40. Yahweh dijelaskan sebagai menutus MalaikatNya, yaitu pribadi yang lain. Zakaria 1:12-13. Dimana jelas bahwa malaikat Yahweh memanggil/berbicara dengan Yahweh. Malaikat Tuhan (Yahweh) tentunya adalah pribadi kedua dari tritunggal. Tampak pada bukti-bukti demikian; KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 22 Yesus Kristus adalah Allah yang kelihatan dalam PB. Allah maupun Roh dinyatakan sebagai tidak kelihatan. Dalam upacara pembaptisanNya suara Bapa terdengarlah dari surga, Ternyata juga bahwa malaikat Yahweh itu tidak pernah lagi menampakkan diriNya sesudah inkarnasi Yesus Kristus. Adanya fungsi yang sama di antara Malaikat Yahweh dan Yesus Kristus, yaitu diutus Allah Bapa untuk menyatakan kehadiran Bapa dalam bentuk yang kelihatan, untuk melindungi dan menyelamatkan umatNya dan menghakimi manusia. KRISTUS DALAM THEOPHANI Theophani berasal dari dua kata yunani yang adalah “Theos” yang berarti Tuhan dan “Phaino” yang berarti penampakkan diri. Dengan demikian Theophani dapat dipahami sebagai penampakkan diri Tuhan. Perjanjian Lama seringg menggunakan kata ini untuk menunjukkan kepada penampakkan Kristus, dalam wujud malaikat maupun manusia. Wujud Nyata Theophani : Malaikat Tuhan. Bentuk penampakkan Kristus dalam Perjanjian Lama yang paling sering digunakan. Menunjuk kepada pribadi Kristus sebelum inkarnasi. (Kej.16:7-13; 21:17-19;22:11-18; Kel.3:2). Dalam Kejadian 32:24-32 juga mengatakan bahwa Yakub sedang bergumul dengan Allah. Manusia. Ada kalanya dalam Perjanjian Lama, Kristus juga menampakkan diri dalam wujud manusia. Sebagai contoh dalam Kejadian 18:1-13 dan Yosua 5:13-15. KRISTUS DALAM TIPOLOGI Tipologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu Typos yang berarti “cap yang berfungsi sebagai sebuah contoh atau pola”. Dan Logos yang artinya Firman (sama dengan Kristus). Pada umumnya gabungan kata ini diterjemahkan dengan teladan. Jadi tipologi adalah suatu gambaran dalam Perjanjian Lama tentang Pribadi an Karya Kristus di masa yang akan datang. Bentuk Tipologi Kristus Beberapa bentuk dalam Alkitab yang dipakai untuk menjadi tipologi Kristus. Diantaranya adalah tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa, korban-korban, bendabenda,Hari-hari besar, Kota-kota perlindungan. Tokoh-tokoh Alkitab Adam. Tipe penting tentang Kristus yang diakui oleh Alkitab. Beberapa ayat menegaskan hal tersebut; Roma 5:14, 1 Korintus 15:45-47. Habel. Sebagaimana Habel dibunuh oleh Kain, yang melambangkan dunia, demikian juga Kristus dibunuh. Ishak. Dari segi kelahirannya, sama-sama merupakan mujizat sejati. Dalam Kejadian 22 pengorbanan Ishak di gunung Moria membayangkan kematian Kristus. Yusuf. Keduanya ditolak sebagai pemimpin saudara-saudaranya (Kej.37:8; & Mat.21:37-39). Jubah keduanya dirampas (Kej.37:23 & Mat.27:35). Keduanya menjadi korban kesepakatan jahat dan diletakkan dalam lobang kematian (Kej.37:18 & Mat.26:3-7). KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 23 Melkisedek. Dalam Kejadian 14 Melkisedek sebagai raja Salem mempersembahkan roti dan anggur sebagai imam Allah yang maha tinggi dan memberkati Abraham sesudah Abraham kembali dari mengalahkan Raja-raja. Alkitab mencatat bahwa Abraham memberikan perpuluhan dari semua yang ia dapat kepada Melkisedek. Kemudian di dalam Mazmur 110:4 dinubuatkan bahwa Kristus akan menjadi imam yang kekal menurut Melkisedek. Kedua bagian kitab ini dibicarakan dalam Ibrani 5-7. Harun. Sebagai seorang imam Harun dipanggil untuk memangku jabatan yang suci itu (Ibr.5:4), sebagaimana Kristus yang adalah imam (Ibr.5:5-6). Musa. Oleh pemilihan Allah menurut kedaulatanNya, keduanya dipilih menjadi juru selamat dan pelepas (Kel.3:7-10; Kis. 7:25). Yosua/Yusak. Keduanya memiliki nama yang sama Yusak adalah “yang menyelamatkan” (Ibrani) dan Yesus (Yunani). Yusak menyelamatkan umat Israel setelah Musa. Daud. Daud adalah tipe dari Kristus, berkaitan dengan pekerjaannya sebagai gembala, kemudian menjadi raja. Peristiwa yang Menjadi Tipologi Kristus Pakaian Adam dan Hawa. Allah menyediakan pakaian pembungkus dosa dan akibatnya yang memalukan (Band. Kej.3:32 dan Why.19:8). Melambangkan kematian Kristus yang berkuasa menutupi ketelanjangan dari dosa dan memberikan penutup kebenaran melalui penumpahan darah Kristus. Penyelamatan dalam Bahtera. Sebagaimana Allah menyelamatkan dan memelihara Nuh dan keluarganya dalam bahtera, demikian juga kristus menyelamatkan umatNya dari hukuman dosa. Pembebasan Dari Mesir. Keluarnya orang Israel dari Mesir, Paskah, penyelamatan di laut, merupakan gambaran dari penyelamatan oleh Kristus pada umatNya. Perhentian di tanah perjanjian. Ini menggambarkan perhentian orang beriman di dalam Kristus. Perayaan-perayaan dan Lembaga-lembaga Korban. Imamat 7:11; Kejadian 44:4; 22:7 Keimaman PL (Ibr.7:24; 8:1-5; 5:1-4). Perayaan-perayaan. Imamat 23 mencatat ada 7 perayaan; paskah,Roti tak beragi, buah-buah sulung, tak makan roti, terompet, hari penebusan, hari raya tabernakel. Kota-kota perlindungan. Ada 6 kota tempat pengungsian pembunuhpembunuh tak sengaja (Bil.35; Ul.19:1-13; Yosua 20). Benda-benda yang merupakan tipologi Kristus Tabernakel, pribadi, pengorbanan, penyembahan, pengadaan keselamatan dan aspek-aspeknya misalnya roti, lilin, tabut, ruang maha suci, dll. Tongkat Harun (Bil.17 dan Ibr.9:4) Ular Tembaga (Bil.21:5-9 & Yoh.3:14-16). Batu Karang (Kel.17:5-7 & 1 Kor.10:4) KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 24 Bahtera Nuh (Mat.24:37-38; Luk.17:26-27; Ibr.11:7; 1Pet.2:5-9) KRISTUS DALAM NUBUATAN PERJANJIAN LAMA Perjanjian Lama kaya dengan Nubuatan-nubuatan sekitar kehidupan Tuhan Yesus. Pengharapan akan datangnya Mesias48 dalam kehidupan Israel adalah pokok nubuatan dari Kitab Kejadian sampai Maleakhi. Berbagai nubuatan mengenai kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan Mesias digenapkan dalam Perjanjian Baru. Masih banyak nubuatan yang berhubungan dengan kehidupan Yesus yang belum tergenapi, tetapi harus diakui bahwa tidak ada Nubuatan yang tidak akan digenapi. Dalam Perjanjian Lama ditemukan dua jenis utama dari Nubuatan tentang Mesias. Pertama; Nubuatan tentang Mesias secara umum. Nubuatan ini adalah nubuatan yang diungkapkan dalam bahasa yang hanya dapat digenapkan oleh Mesias sendiri. Sebagai contoh dapat dilihat dalam 1 Samuel 2:35 yang mengatakan “Aku akan mengangkat bagiku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga Ia selalu hidup di hadapan orang yang kuurapi.” Walaupun penggenapan nubuat ini dipenuhi oleh Samuel, namun mempunyai penggenapan lain di luar Samuel dan menunjuk kepada penggenapan akhir di dalam Kristus. Baik keimaman Samuel maupun garis keturunannya telah berakhir, tetapi keimaman kekal yang dinubuatkan ini akan sepenuhnya digenapi di dalam Kristus. Kedua; Nubuatan tentang Mesias secara pribadi. Hal ini sering ditemukan dalam Perjanjian Lama dan dapat diketahui dari istilah-istilah khusus. Dalam Yesaya 7:14 sebagai contoh. Mesias diketahui dari istilah yamg tidak biasa dipakai”imanuel” yang artinya “Allah menyertai kita”bagian itu secara istimewa membicarakan tentang Mesias yang akan datang. NUBUAT TENTANG KRISTUS DI PERJANJIAN LAMA TOPIK Garis Keturunan Kristus Kelahiran Kristus Kehidupan Kristus Kematian Kristus NUBUAT Kelahiran dan Anak Dara Keturunan Sem Keturunan Abraham Keturunan Ishak Keturunan Yakub Keturunan Yehuda Ketururnan Daud Cara Kelahiran Tempat Kelahiran Pendahulu-Nya Misi-Nya Pelayanan-Nya Pengajaran-Nya Presentasi-Nya Penolakan-Nya Kematian yang Menyakitkan AYAT Kejadian 3:15 Kejadian 9:26 Kejadian 12:2 Kejadian 17:19 Kejadian 25:23;28:13 Kejadian 49:10 2 Samuel 7:12-16 Yesaya 7:14 Mikha 5:2 Yesaya 40:3 Yesaya 61:1 Yesaya 53:4 Mazmur 78:2 Zakharia 9:9 Mazmur 118:22 Mazmur 22 48 Istilah Mesias berasal dari kata “messiah” (Ibrani), yaitu suatu transliterasi bahasa Aram dari “magchah” yang berarti mengurapi. Istilah yang sama artinya dalam Perjanjian Baru adalah “Khristos” atau Kristus yang berarti “yang diurapi” KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 25 Kemenangan Kristus Pemerintahan Kristus Kematian yang Kejam Kebangkitan-Nya Kenaikan-Nya Raja yang berdaulat Dari Yerusalem yang ditinggikan Dengan Otoritas Pemerintah Dalam Keadilan yang Damai Untuk Restorasi yang Penuh Sukacita Yesaya 52-53 Mazmur 16:10 Mazmur 68:19 Mazmur 2 Mazmur 24 Yesaya 9:6-7 Yesaya 11 Yesaya 35:1-10 PENGGENAPAN NUBUAT TENTANG KRISTUS TOPIK Keturunan Abraham Keturunan Yehuda Keturunan Daud Kelahiran dari Anak Dara Tempat lahir Betlehem Pendahulu: Yohanes Raja Nabi Imam Menanggung Dosa Dunia Diolok-olok Tangan dan Kaki dipaku Tidak ada tulang yang Patah Serdadu Membuang Undi Doa Kristus Buruk Rupa Disesah dan Mati Kebangkitan Kenaikan NUBUATAN PL Kejadian 12:2 Kejadian 4910 2 Samuel 7:12-16 Yesaya 7:14 Mikha 5:2 Yesaya 40:3 Maleakhi 3:1 Bilangan 24:17 Mazmur 2:6 Ulangan 18:15-18 Mazmur 110:4 Mazmur 22:1 Mazmur 22:7,8 Mazmur 22:16 Mazmur 22:17 Mazmur 22:18 Mazmur 22:24 Yesaya 52:14 Yesaya 53:5 Mazmur 16:10;22:22 Mazmur 68:18 PENGGENAPAN PB Matius 1:1; Galatia 3:16 Matius 1:2 Matius 1:1 Matius 1:23 Matius 2:6 Matius 3:3 Matius 21:5 Kisah Para Rasul 3:22-23 Ibrani 5:6-10 Matius 27:46 Matius 27:39,43 Yohanes 20:25 Yohanes 19:33-36 Yohanes 19:24 Matius 26:39; Ibrani 5:7 Yohanes 19:1 Yohanes 19:1,18 Matius 28:6; Kis.2:27-28 Luk. 24:50-53 Kis.1:9-11 Nubuat Tentang Silsilah Kristus Dari pernyataan secara umum menyempit sampai dengan pernyataan yang bersifat khusus. Kejadian 3:15 dinyatakan akan adanya Mesias, dalam Kejadian 4:25 dinyatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Set. Selanjutnya Kejadian 6:9 dinyatakan melalui keturunan Nuh, kemudian menunjuk pada keturunan Abraham. Lebih jelas lagi dinyatakan dalam Kejadian 17:19 yakni melalui keturunan Ishak . Kemudian lebih spesifik lagi yaitu melalui Yakub (Kej.28:14), kemudian melalui Yehuda (Kej.49:10). Dalam 2 Samuel 7:12-13 dinyatakan melalui Boaz, Obed dan Isai. Daftar yang lebih lengkap dapat ditemukan dalam silsilah Yesus yang terdapat dalam Matius 1:2-16 & Lukas 3:23-38. Dari sejarah silsilah itu dapat dilihat pengajaran tentang kepastian dan kekuasaan kehendak Allah di satu pihak dan rongrongan setan di lain pihak. Bandingkan misalnya Kejadian 3:6 dan 3:15 ataupun kejadian 48 dan 4:24. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 26 Kelahiran dari Anak Dara - Kejadian 3:15 dikenal sebagai protoevangelium karena itu adalah nubuat pertama (Khabar baik) tentang Kristus. “Aka nada permusuhan antara setan dengan Mesias, hal itu dinyatakan dengan frase “benih perempuan” hanya berbicara tentang Maria dan menunjuk pada kelahiran anak dara; Mesias lahir dari Maria saja. Matius 1:16 juga menekankan frasa ini “dari siapa” (yunani; hes), suatu kata ganti relative feminine, menekankan Yesus dilahirkan tanpa partisipasi Yusuf. Garis Keturunan Sem - Pada waktu menyebutkan nama secara khusus “Tuhan, Allah dari SEm” Kejadian 9:26 “menyatakan pemeliharaan agama yang benar di antara keturunan Sem. Garis keturunan Sem pada akhirnya akan membawa berkat pada garis keturunan dua anak yang lain dari Nuh.Kemudian secara lebih spesifik nama “Tuhan” (Yahweh) digunakan “dalam rangka menunjuk pada wahyunya dan pada institusi untuk penebusan manusia. Pernyataan “Allahnya Sem” juga mengusulkan “Bahwa Allah akan memelihara kemakmuran Sem dalam hubungan yang sangat khusus, dimana Ia berkenan untuk menyatakan kehendak-Nya kepada mereka. Garis Keturunan Abraham - Dalam Kejadian 12:2 Allah berjanjipada Abraham, “Aku akan ....membuat namamu besar”, Pernyataan itu mengusulkan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Abraham dan “di dalam kamu semua keluarga di bumi akan diberkati.” Matius 1:1 dan Galatia 3:16 menafsirkan bahwa janji ini (lihat juga Kej.3:15) telah digenapi dalam Kristus. Garis Keturunan Ishak - Allah akan mendirikan kovenan-Nya dan memenuhi janjiNya melalui keturunan Ishak (Kej.17:19) Garis Keturunan Yakub - Garis berkat mesianik lebih dipersempit dimana berkat itu tidak akan mengalir melalui Ismael, tetapi melalui Yakub (Kej.25:23; 28:13). Bilangan 24:17 menekankan bahwa seorang penguasa akan datang melalui keturunan Yakub. Ia akan menghancurkan musuh, serta memiliki kekuasaan (ay.19 dan lihat Rom.9:1013). Garis Keturunan Yehuda - Kejadian 49:10 meneguhkan Mesias (sebagai Raja) berasal dari suku Yehuda. Mesias, dari suku Yehuda, akan memiliki “tongkat kerajaan.” Raja memegang tongkat kerajaan pada waktu Ia berbicara di hadapan public; dan pada waktu ia duduk di atas tahta, maka ia meletakkan diantara kakinya serta mencondongkan kea rah dirinya. Ayat ini juga menjelaskan bahwa Yehuda akan mempertahankan suatu garis keturunan “sampai Shiloh datang,” Shiloh ditafsirkan secara beragam: sebagai sebutan bagi Mesias yang berarti “manusia Damai”; Mesias sebagai pembawa damai. Mesias akan menjadi manusia pendamaian (Lihat Mzm.72:7; 122:7; Yer.23:6; Za.9:10); Frasa “sampai Shiloh tiba” dapat diterjemahkan “sampai Ia datang kepada milik kepunyaannya, dan semua orang akan taat kepada Nya menekankan pemerintahan Mesias atas bangsa di dunia dalam kerajaan milenial. Garis Keturunan Daud - Mesias akan berasal dari keturunan Daud (2 Sam.7:12-16). Dalam janji ini kepada Daud (ay.16), Tuhan mengindikasikan keturunanNya (mesias) akan memiliki kerajaan yang kekal (“rumah”); Ia akan memerintah (“tahta”) atas bangsa (“Kerajaan”), dan pemerintahan-Nya akan “kekal”. Mazmur 89 menjelaskan lebih panjang lebar tentang janji ini. Nubuat Tentang Kelahiran Kristus Caranya yang adalah sebuah tanda untuk raja Ahaz yang tidak percaya. Nubuat tersebut berkenaan dengan kelahiran Kristus lewat seorang perawan Maria. Dari ketujuh pemuculan kata “alma” dalam Perjanjian Lama tidak pernah ditujukan kepada seorang perempuan yang telah hilang keperawanannya. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 27 Tempat kelahiranNya (Mik.5:1, Mat.2:4-6). Sebegitu pasti, sampai-sampai para ahli taurat dan imam-imam bisa dengan mudah menasehati orang Majus. Nubuat Tentang Kehidupan Kristus PendahuluNya. Dalam Yesaya 40:3 itu menunjuk kepada Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan kedatangan Kristus (Mat.3:3; Yoh.1:23). Kehidupan-Nya memenuhi tiga jabatan; Mesias yang akan datang itu dalam kehidupanNya memenuhi fungsi sebagai Nabi, Imam dan Raja. Nabi: Ulangan 18:15-18. Musa telah menubuatkan kedatangan seorang Nabi, dan nubuatan tersebut hanya cocok digenapi oleh Yesus Kristus (Yoh.1:21; 4:29; 5:46; 6:14; 8:28; 14:24; Kis. 3:20-23). Dalam 1 Samuel 2:35, menubuatkan akan datangnya seorang imam. Nubuat ini hanya dapat digenapi secara penuh oleh Kristus. Demikian juga nubuatan dari MAzmur 110:4 dan yang dikutip oleh Ibrani 5:6, jelas hanya digenapkan dalam Kristus. Nubuatan mengenai jabatan Kristus sebagai Raja, dapat ditemukan dalam Zakharia 6:13; Kejadian 49:10. 2 Samuel 7:12-16 bandingkan dengan Lukas 1:31-33. KehidupanNya sebagai juru selamat. Mesias adalah juru selamat dan pelepas telah dinubuatkan. Mulai dari protoevangelium dalam kejadian 3:15. Ayub 19:25 menyatakan pengharapannya kepada Tuhan yang adalah penebusnya. Dalam Yesaya 5:3, merupakan nubuatan yang paling populer mengenai pekerjaan penyelamatan Kristus. Kehidupan Kristus sebagai batu penjuru dan Fondasi. Nubuatan tersebut dapat ditemukan dalam Yesaya 24:14-18; Kejadian 49:24 dan dibandingkan dengan 1 Korintus 7:10. Selanjutnya dalam Mazmur 118:22, Yesaya 8:14; Zakaria 4:7 dapat dibandingkan dengan Kis. 4:11; Roma 9:33; Efesus 2:20; 1 Petrus 2:6-8. Kehidupan Kristus akan ditandai dengan banyak mujizat. dinyatakan dalam Yesaya 35:5-6. Sebagai perbandingan kita dapat melihat Yohanes 5:36. PengajaranNya. Mazmur 78:2 memprediksikan bahwa Kristus akan mengajar dalam bentuk perumpamaan, ia akan menyatakan kebenaran-kebenaran yang tadinya tersembunyi (Mat.13:15) PenolakanNya. Mazmur 118:22 mendeklarasikan bahwa Kristus akan ditolak. Kristus yang disebut sebagai batu Penjuru yang menopang semua bangunan, akan ditolak oleh orang Yahudi (Mat.21:42). Yesaya 29:13 mengatakan bahwa bangsa itu akan taat kepada Kristus hanya di bibir saja, bukan ketataatan yang sejati (Mat.15:8-9). Zakharia 13:7 mendeklarasikan bahwa Kristus akan ditinggalkan oleh semua temanNya pada saat krusial (Mat.26:31). Digabungkan dengan Yeremia 18:1-2; 19:1-15; 32:6-9 dan Zakharia 11:12, 13, para nabi PL memprediksikan bahwa Kristus akan dijual dengan tiga puluh keping perak (Mat.27:9-10). Nubuatan Tentang Kematian Kristus Panorama nubuatan tentang kematian Kristus terdapat di dalam banyak nats Perjanjian Lama, namun yang penting ialah Mazmur 22 dan Yesaya 53. Yesaya 53, Yesaya 52:13-15 (Yes.52:14; 53:5,7,9,10), Mazmur 22:2,6-9,16,17,19), nats-nats lain dalam Mazmur 34:21; 35:11; 41:10; 50:6. Dan dapat dibandingkan dengan pernyataan Kristus (Mat.12:3842; 16:21; 17:22-23; 20:18-19; 26:31; Mrk.8:31; 9:31; 10:32-34; Luk.9:22; 44; 18:31-33; Yoh.12:32-33). KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 28 Nubuat Tentang kebangkitan Kristus Petrus mengaplikasikan pengharapan Daud di Mazmur 16:10 kepada Kristus di Kisah Para Rasul 2:27-28, mengindikasikan bahwa ayat-ayat ini menubuatkan bahwa Kristus akan bangkit (Kis.2:24 dan seterusnya); sebenarnya bagian ini berbicara tentang kebangkitan Kristus (Kis.2:31; lihat Kis.13:35). Mazmur 22:23 diaplikasikan pada Kristus secara tipologi dalam Ibrani 2:12 dimana setelah kebangkitan, Kristus mengekspresikan pujian untuk kebangkitanNya. Selain dari nubuatan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru kita menemukan ayatayat yang melengkapi nubuatan sebelumnya melalui pernyataan Yesus kristus sendiri. Diantaranya; Matius 12:38-40; 16:21; 17:9,23: 20:19; 26:32; 27:63; Markus 8:31; 9:9; 10:3334; Lukas 9:22; 18:33; Yohanes 2:19-21 Nubuat Tentang Pemerintahan Kristus Sejumlah bagian ayat-ayat dalam Perjanjian Lama menunjuk pada masa depan pemerintahan Kristus di Kerajaan Millenium di atas bumi. Mazmur 2 menjelaskan pengangkatan Kristus sebagai raja di Yerusalem, serta memerintah atas bangsa-bangsa di dunia (Mazmur 2:6-9). Selanjutnya Mazmur 24:7-10 menyatakan kemenangan, dan kembalinya sang Raja dengan kemenangan memasuki Yerusalem. Yesaya 9:6-7 menjabarkan Kristus sebagai putera Allah dalam pemerintahanNya. Yesaya 11:1-16 mengindikasikan pemerintahan Kristus akan dijalankan dengan adil (ay.1-5), pemerintahan yang damai (ay.6-9), dan pemerintahan itu akan memerintah Israel yang dipulihkan serta bangsa-bangsa di dunia (ay.10-16). KRISTUS DALAM SOTERIOLOGI PERJANJIAN LAMA Dalam Perjanjian Lama, keselamatan sering disajikan sebagai suatu kelepasan kolektif daripada merupakan masalah individu. Dalam banyak contoh, Allah turun tangan untuk melepaskan umatNya dari bahaya atau penindasan, dan hal ini dianggap satu fase keselamatan. Keselamatan juga dipandang secara eskatologis (= yang akan terjadi di masa depan) sebagai kelepasan di masa depan ketika Kristus kembali. Tetapi bagaimanapun juga, tidak kurang kesaksian pribadi dari orang-orang Perjanjian Lama bahwa keselamatannya bersifat sekarang dan perseorangan. Penebusan yang dinubuatkan itu adalah obyek harapan dari orang-orang kudus Perjanjian Lama sebagaimana digambarkan dalam pernyataan Ayub, “tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu” (Ayb.19:25) Salah suatu pernyataan yang indah sekali tentang rahmat dan kasih Allah ketika di taman Eden, sebelum Ia mengumumkan hukuman ke atas Adam dan Hawa, Allah bisa jadi Anak Allah itu sendiri menjanjikan bahwa keturunan perempuan itu akan meremukkan kepala ular (Kej.3:15). Inilah secercah sinar pengharapan di tengah-tengah kegelapan dosa dan kegagalan manusia. Allah mempunyai satu jalan keselamatan. Yang dimaksud dengan keturunan perempuan itu ialah suatu nubuat tentang kelahiran Anak Allah. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 29 Kepada Adam dikatakan sangat jelas bahwa pengharapannya terletak di dalam Anak perempuan yang akan datang ini, bahwa melalui anak ini keselamatan akan terbit bagi manusia dari Allah. BAB IV INKARNASI YESUS KRISTUS (KENOSIS) Seperti yang diutarakan oleh Dr. Chris Marantika bahwa inkarnasi merupakan penyataan tertinggi Allah, di mana Ia yang transenden, dalam takhtaNya yang kudus, menjadi imanen dalam tubuh insani. Inkarnasi Tuhan Yesus Kristus juga bukti utama yang merupakan inti kekristenan. Singkatnya, seluruh susunan teologia Kristen bergantung pada inkarnasi Kristus ini. Pengertian Inkarnasi Asal katanya dari bahasa latin yaitu “In Carne” yang dalam bahasa Yunaninya adalah “en sarki” yang artinya “dalam daging”. Meskipun kata inkarnasi itu sendiri tidak terdapat dalam Alkitab, namun komponen kata tersebut (dalam dan daging) tampak pada tulisan Yohanes yang mengatakan bahwa “Firman telah menjadi daging” (Yoh. 1:14), yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai manusia, tetapi dalam bahasa Yunani “daging”. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa Yesus mengambil rupa manusia bagi dirinya sendiri. Ia tidak memiliki kemanusiaan sampai saat kelahiran, karena dinyatakan bahwa Tuhan menjadi manusia (egeneto; menjadi Yoh.1:14). Meskipun demikian, kemanusiaan-Nya adalah tanpa dosa. Bandingkan dengan 1 Yohanes 4:2, 2 Yohanes 7 dan Roma 8:3. Cara Inkarnasi Hal awal yang harus diingat dalam inkarnasi bahwa itu merupakan sesuatu yang sudah dinubuatkan. Artinya inkarnasi itu sudah dinubuatkan, dimana hal itu dinyatakan oleh Yesaya akan kedatangan Anak Allah dalam daging (Yes.7:14). Walaupun ini merupakan bagian yang sangat ditolak oleh kelompok liberal, akan tetapi harus ditegaskan bahwa penolakan tersebut merupakan pertentangan terang-terangan terhadap Alkitab. Sebab mereka menganggap bahwa inkarnasi adalah mitos. Yang benar adalah bahwa kenosis itu adalah Kristus menghampakan diri-Nya dengan jalan: diselubungkannya kemuliaan ke Allahan-Nya, pembatasan diriNya melalui penyaliban sebagai manusia, tidak dimanfaatkanNya beberapa sifat kesempurnan keilahianNya waktu di dunia. Inkarnasi ini yang disalah pahami oleh Saksi Yehuwa. Dalam Matius 1:16 dikatakan: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Penggunaan kata ganti feminine dari kata “hes (of whom) dalam bahasa Yunani menunjukkan bahwa kelahiranNya dari Maria saja dan tidak dari Yusuf. Filipi 2:5-11; selain dari sebuah nasehat yang dinyatakan oleh Rasul, juga didalamnya mengandung perkenalan terhadap sebuah konsep penghampaan diri Kristus yang paling tegas dari seluruh data Alkitab. Ayat 6 ; menyatakan bahwa Kristus berada “dalam rupa Allah.” Dalam bahasa inggris diterjemahkan “Existing in the Form Of God”. Kata yang dipakai bagi istilah “dalam” atau “exiting” bukanlah istilah umum “en’ bentuk verb to be (adalah), KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 30 melainkan menggunakan kata “huparkhon” (keberadaan). Kata ini memiliki bentuk present yang diterjemahkan “dulu ada dan sekarang terus ada.” Dan bentuk participle yang artinya “dulu ada di masa lampau dan terus menunjukkan keberadaan di masa kini” Ayat 6-8; menyatakan bahwa Kristus tidak berusaha mempertahankan keberadaan itu, tapi ia rela menghampakan diri-Nya. Kata mengosongkan dalam istilah Yunani (ay.7) menggunakan kata “kenosis” dan kata ini utama sekali secara detail dapat dipahami demikian: Ekenosen; Konsep ekenosis berasal dari kata “ekenosen” (aorist, dari kata kerja “keneo”..mengosongkan terdapat juga dalam Rm.4:14; 1 Kor.1:17; 9:15; 2 Kor.9:3. Mengosongkan sebenarnya kurang tepat. Tetapi dalam versi KJV agak tepat sebab itu berarti Yesus menghampakan diri dari manifestasi keilahianNya “made himself nothing” Labon; Dari kata “lambano” yang berarti telah mengambil “taking”. Bentuknya adalah “strong aorist” yang berarti sekali dimasa lampau, dalam konteks ini Ia menambahkan bentuk manusia tanpa mengurangi sesuatu. Morphe: “rupa” “form” (ay6-7) morpheme adalah bagian terkecil mempunyai arti dan nilai intrinsic. Sifat intinya (esensial). Homoiomati; “sama dengan” dalam rupa sifat-sifat serta tindakantindakan manusia. Schemati; “keadaan”. Lebih menunjukkan pada bagian luarnya atau refleksi-refleksi yang dialami karena pemilikan bentuk/rupa/sifat hakiki kemanusiaan misalnya rasa lelah, rasa haus, dan lapar. Arti Seluruhnya; “pembatasan” manifestasi keilahian, penambahan sifat hakiki kemanusiaan, manifestasi dalam satu pribadi.” Istilah ini harus dipahami secara menyeluruh supaya pengenalan terhadap Kristus menjadi baik Tujuan Inkarnasi Untuk menyatakan diri Allah kepada manusia (Yoh.1:18) Untuk memberikan suatu teladan bagi kehidupan kita (1 Pet.2:21) Untuk menghancurkan Perkerjaan Setan (1 Yoh.3:8) Untuk menyediakan korban bagi dosa manusia (Ibr.10:1-10) Untuk memenuhi Perjanjian Kepada Daud (Luk.1:31-33) Keadaan Tubuh Inkarnasi Keilahian yang tidak luntur ; ada pembatasan diri. Berikut adalah ayat-ayat Alkitab yang memperlihatkan keilahian Kristus pada saat berinkarnasi. Keilahian Anak dinyatakan secara terang-terangan (Yoh 1:1; 20:28; Rm. 9:5; Flp. 2:6; Tit. 2:3). Nama Ilahi digunakan (Yes. 9:5; 40:3; Yer 23:5; Yl. 2:23; 1 Tim 3:16). Sifat-sifat ilahi dikenakan-Nya (Yes. 9:5; Yoh. 1:1,2; Why. 1:8). Melakukan karya-karya ilahi (Yoh. 1:3;10; Kol. 1:16; Ibr. 1:2; Yoh. 3:35; Ef. 1:22). Kemanusiaan yang sempurna adalah aspek yang ditambahkan (Luk. 2:52; Ibr. 2:14; 1 Yoh. 4:2-3; Mat. 26:38) Kedua sifat terjalin menjadi satu selama-lamanya, kinipun di surga Ia memiliki kedua sifat itu. TubuhNya diubah menjadi tubuh kebangkitan (mutunya). KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 31 Pendapat-Pendapat yang salah mengenai Inkarnasi Kristus The absolute dualistic type. Pendapat ini membedakan antara immanent attributes (sifat-sifat imanen) dan Trancedent attributes (sifat-sifat absolute yang tak terbatas). Menurut penganutnya, sifat-sifat absolut seperti kemahahadiran, kemahatahuan, dan kemahakuasaan Kristus dilepaskan waktu menjadi manusia. Salah satu tokohnya adalah Athanasius The absolute metamorphic. Menurut pendukungnya, sifat-sifat Ilahi Yesus ditanggalkan waktu menjelma dan sedikit demi sedikit diperoleh kembali pada umur dua belas (12) tahun. Gess adalah pendukung ide ini. The absolute semi metamorphic type. Pandangan ini mengatakan bahwa keilahian Yesus diubahkan dengan cara disamarkan. Adapun tujuannya ialah agar dapat menampakkan bentuk Allah dalam wujud manusia, dari kepribadian yang kekal ke dalam kepribadian temporal. Hal ini jelas menunjukkan penyangkalan terhadap keilahian Yesus Kristus. The real but relative type. Pendapat ini mengatakan bahwa Kristus masih sungguhsungguh Allah tetapi beberapa unsur kepribadian-Nya sudah dikurangi. Kristus dianggap mengurangi pengalamannya ke dalam kesadaran kemanusiaan. Ada penyerahan keilahian untuk tunduk ke bawah kuasa/pengaruh kemanusiaannya sehingga Ia terbatas sebagai manusia. Kesimpulan singkat: Kitab suci mencatat bahwa inkarnasi adalah fakta sejarah, Yesus pernah ada dan bergiat dalam sejarah manusia. Inkarnasi tidak menghilangkan keilahian-Nya melainkan hanya penambahan kemanusiaan. BAB V KEILAHIAN KRISTUS Untuk meneguhkan bahwa Kristus adalah Allah tidaklah berarti hanya mengatakan bahwa Ia “seperti Allah”. Kristus secara mutlak setara dengan Bapa dalam pribadi dan karyaNya. Kristus adalah ilahi yang tidak dapat dikurangi. Sebuah serangan pada keilahian Yesus Kristus merupakan suatu serangan pada dasar kekristenan. Bukti-bukti Alkitab akan keilahian Kristus Pembuktian Keilahian Kristus dalam Alkitab tampak pada beberapa pokok-pokok yang sangat dekat dengan eksistensi-Nya. Bukti-bukti tersebut dapat dibagi atas beberapa aspek. Keilahian Terpancar dari sebutan-Nya Kristus disebut Allah - Ini adalah gelar yang paling menggelitik banyak orang. Yohanes secara tegas mengatakan bahwa Yesus adalah Allah (Yoh.1:1,14,18). Setelah melihat kebangkitan Kristus, dan luka-lukanya diperlihatkan, Tomas mengaku “Tuhan dan Allahku” (Yoh.20:28). Kesaksian Rasul Paulus berkata bahwa “Kristus adalah Allah yang harus dipuji” (Rm.9:5), dan merupakan “penyataan kemuliaan Allah yang maha besar (Tit.2:13) KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 32 Kristus disebut Anak Allah Dapat dikatakan bahwa diantara semua istilah tentang Yesus, istilah Anak Allah yang sering secara otomatis diucapkan oleh orang-orang Kristen namun yang paling dikaburkan artinya. Istilah “Anak Allah-lah” yang menyebabkan Yesus ditentang dan hendak dibunuh. Sebab istilah Anak Allah bagi orang Yahudi berarti sederajat dengan Allah (Yoh.5:17-18). Ia hendak dibunuh karena mengatakan demikian. Dianggap menghujat Allah. Perjanjian Baru membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Roma 1:3-4, Yesus ditetapkan sebagai Anak Allah di dalam kuasa-Nya; 2 Korintus 1:19, Efesus 4:13, Ibrani 4:14, Ibrani 6:6, Yohanes 3:18; 5:20, Roma 15:6; 2 Korintus 1:3. Kristus disebut Logos Logos dalam Pengertian Yudaisme - Orang Yahudi segan menyebut nama Allah, bila mereka ingat pribadiNya yang maha suci dan maha tinggi. Itulah sebabnya, istilah-istilah seperti “tangan Allah” , “kaki Allah” dianggap terlalu mendekati keadaan kemanusiaan. Karenanya dala targumus mereka mengganti istilah-istilah tadi dengan “memra”, yang artinya Firman. Contoh dalam Ulangan 33:27, kata “tangan yang kekal” diterjemahkan dengan “memra”, Keluaran 19:7 semestinya Firman adalah El (Allah), tetapi digunakan istilah memra. Jadi akhirnya istilah “memra”, “Firman Allah”terdapat berates-ratus kali dalam Targumus. Umumnya istilah tersebut mengganti ungkapan-ungkapan, yang mengandung pengertian nama Allah dan kegiatan Allah. Jadi Memra atau Firman Allah pada umumnya berarti pribadi Allah sendiri. Logos dalam Pengertian Helenisme - Dalam pemikiran Yunani, logos adalah akal dan bicara. Kegiatan-kegiatan alam semesta ini tentu ada sesuatu kekuatan atau poros yang berada dibalik itu semua. Mereka beranggapan kekuatan atau poros itu adalah logos. Jadi logos adalah akal, sebab musabab, sumber dimana semua kegiatan ala mini bergantung padanya. Logos dalam Pengertian Philo - Seorang tokoh filsafat Yahudi yang berupaya menyatukan paham logos orang Yahudi dan Yunani. Menurut Philo, Logos itu adalah sebagai “image Allah”. Dalam pengertian yang unik logos itu adalah sebagai jembatan antara Allah dan manusia. Logos adalah alat Allah dalam penciptaan dan merupakan akal Allah yang tertempa di alam semesta. Dengan demikian logos dapat mengemudikan ataupun dapat menggenggam dan mengikat bumi, sehingga merupakan suatu kesatuan. Logos adalah imam agung dimana melalui logos itu Allah berkomunikasi dengan manusia. Makna Penggunaan Logos bagi Yesus - Yesus adalah Firman (Yoh.1:1,18). Yaitu suatu komunikasi antara Allah dan manusia yang telah berwujud satu pribadi. Keseluruhan sabda Allah yang sudah, yang sedang, dan yang akan datang diwujudkan oleh manusia yang bernama Yesus. Yesus adalah akal dan pikiran Allah. Perasaan Allah, Pikiran Allah, Kehendak Allah, hati Allah sudah berinkarnasi menjadi satu pribadi dan rupa intinya adalah kasih. Kalau dicermatiyang tercermin dalam Yohanes 1:1-18 tentang penggunaan logos bagi Yesus, bahwa Dia adalah penguasa dan pencipta, pernyataan atau perwakilan diri Allah, perantara dan pemelihara, serta hikmat Allah. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 33 Kristus disebut Tuhan Dari semua sebutan Yesus, sebutan Tuhan adalah yang paling sering dan secara luas digunakan, dengan pengertian teologis yang penting. Pemakaian istilah ini berkembang secara berangsur-angsur. Istilah Yunani “Kyrios” (kurios) menurut pengertian dunia Yunani. Gereja menemukan istilah itu dengan pengertian yang agung dalam dunia Gerika. Langkah pertama adalah kita mempelajari penggunaan istilah dalam paham sekuler. a. Pengertian Kekuasaan (Penguasaan dalam segala aspek kehidupan). Kyrios adalah istilah Yunani yang paling banyak mengandung pengertian kekuasaan. Diantaranya: 1. Penguasa dalam keluarga, yaitu kuasa Bapa dalam keluarga. 2. Biasa digunakan bagi pemilik sejumlah harta kekayaan yang tak dapat diganggu gugat. 3. Tuan sebagai lawan kata budak; bagi budak-budak. Kurios adalah kuasa tertinggi dari segala sesuatu, bahkan lebih tinggi dari Raja dan Dewa sekalipun. 4. Orang yang memiliki kuasa untuk membuat keputusan, misalnya komandan atau panglima perang, hakim yang berhak menjatuhkan hukuman mati atau keputusan apa saja apabila hukum yang ada tidak jelas atau tiada hukum untuk memutuskan suatu perkara. 5. Digunakan bagi yang tidak dapat dirubah atau dirombak/ditiadakan. Suatu keputusan resmi yang tak dapat diganggu gugat, suatu perjanjian yang harus dipenuhi, suatu peraturan yang tak dapat dipersalahkan. 6. Menyatakan penguasa atas nilai-nilai moral yang luhur. Istilah ini digunakan untuk melukiskan orang-orang yang kehidupan moralnya luhur, dan tidak membolehkan nilai-nilai moral yang rendah memasuki kehidupannya. Orang yang menjauhkan diri dari minuman keras. 7. Penguasa tertinggi dalam pemerintahan, misalnya ketua dewan ekklesia di Athena. b. Sebutan yang mengandung pengertian dan kasih. 1. Sama dengan Sir, istilah sehari-hari yang digunakan untuk menyambut orang yang kita hormati atau kasihi (Mat.21:30). 2. Dipakai pada surat seperti “ibu(kurios) tercinta” atau ayahku dan kuriosku. c. Istilah bagi kaisar romawi. (Kaisar romawi dipanggil Tuhan/Kurios). Secara teori ini tidak mungkin karena pemerintahan romawi bersifat demokratis namun perkembangan pemakaian tersebut dimulai dari bagian Timur yang biasanya mengungkapkan penguasaan di atasnya dan berangsur-angsur meresap dalam seluruh kekaisaran Romawi. d. Dewa/Dewi dipanggil dengan istilah Kurios, terutama dalam kepercayaankepercayaan Timur. Zeus dipanggil sesuatu termasuk menyelamatkan dari bahaya. Jadi kurios mengandung juga pengertian penguasa ilahi. e. Kyrios dalam septuaginta adalah terjemahan dari istilah Yehovah atau Yahweh, nama yang suci bagi tiap orang Yahudi yang berbahasa Yunani, istilah Kurios selalu dipakai bagi nama Allah. Kurios Dalam Perjanjian Baru. a. Pemakaian Yang sungguh berarti manusia biasa; KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 34 1. Pemilik kebun anggur dan anak-anaknya disebut kurios (Mat.20:8, 21:40, Mark.12:9, Luk.20:13,15; 19:33. 2. Majikan/tuan dipakai kurios (Mat.6:24). 3. Hamba tidak melebihi tuannya (Yoh.13:16; 15:20; Hamba dalam Yoh.15:15). 4. Pemilik Harta benda Gal.4:1 5. Suami dalam hubungannya dengan istrinya. Ibrahim adalah Kurios bagi Sara (1 Pet.3:6). 6. Majikan-majikan dunia ini harus ingat bahwa mereka mempunyai majikan di surga. Majikan/tuan kurios (Ef.6:9; Kol.3:22; 4:1). 7. Panggilan kepada Pilatus oleh orang-orang Yahudi (Mat.27:63). Pemakaian yang menunjukkan keilahian dalam arti yang semurni-murninya; a. Ada lebih dari 150 kali kurios dipakai untuk Allah. b. Kemuliaan Allah (Kurios) bersinar kepada gembala-gembala (Luk.2:9) c. Roh Allah(kurios) ada di atas Yesus (Luk.4:18). d. PL dan PB sama-sama selalu menggunakan istilah Tuhan (Kurios) Allah. Pemakaian Kurios bagi Yesus sesudah kebangkitanNya. Kebesaran kuasa dan keajaiban Yesus Kristus benar-benar tak dapat diragukan oleh orang-orang Kristen yang mula-mula sebagai bukti bahwa Ia adalah Tuhan sevenar-benarnya. Nama yang patut bagi mereka untuk memanggil Yesus tidak lain melainkan Tuhan. Segala kontradiksi dalam pikiran mereka jadi pasti. Lebih sering mereka menggunakan istilah itu dengan pengertian bukan ekspresi perasaan belaka tetapi sebagai Tuhan dalam pengertian septuaginta bagi Yesus. a. Pengertian Tuhan bagi Kristus sebenarnya menunjukkan kepada Ia yang bangkit dan hidup untuk selama-lamanya. Yesus Tuhan bagi gereja yang mulamula berarti Ia yang hidup, mati dan bangkit (menang atas kematian) dan hidup selamanya. Jika tidak ada kebangkitan, pemakaian Tuhan bagi Yesus tidak akan berarti, dan hanya merupakan sebutan belaka. b. Menunjukkan jabatan Yesus sebagai Mesias Allah. Kristus mengandung pengertian raja/Dia yang diurapi. c. Istilah Tuhan berhubungan dengan jabatan Yesus sebagai juru selamat (2 Pet.1:11;3:2;3:18) d. Sebutan Tuhan berhubungan dengan kedatangan Yesus kedua kali (1 Kor.1:17, 2 Tes.1:7. e. Sebutan Tuhan digunakan bagi Yesus berhubungan dengan kuasa-Nya (Mrk.2:28; 1Kor.7:10) Nama-Nya mengandung makna Ilahi: Yesus Kristus merupakan sebuah nama dan sebuah sebutan. Nama Yesus (bahasa Indonesia) dalam bahasa yunani adalah ιησους - iêsous; kata itu berasal dari bahasa Ibrani עשוהי- YEHOSYUA'[/COLOR], yõd-hê' - vâv - syïn - 'ayin dari – הוהי YHVH – YEHOVAH (TUHAN) dan עשי- YASYA (menyelamatkan) yang artinya "YHVH Juruselamat" atau "TUHAN menyelamatkan". Sebutan "Kristus" (bahasa Indonesia) berasal dari kata Yunani, χριστος - khristos, bahasa Ibraninya חישמ- MASYIAKH (Daniel 9:26), artinya "Yang Diurapi". Dua jabatan, yaitu raja dan imam, tercakup dalam pemakaian sebutan Kristus. Sebutan itu menyatakan bahwa Yesus adalah Imam dan Raja yang dijanjikan Allah dalam nubuat-nubuat Perjanjian Lama. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 35 Selain itu, kita percaya bahwa waktu hidup di dunia ini Yesus Kristus mempunyai dua hakekat: Ia manusia dan Ia Allah. Dengan demikian, kita mempunyai pandangan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sejati (pada hakekatnya), namun juga manusia sejati. Ia adalah Allah yang menyatakan diri dalam wujud manusia. Keilahian Terpancar dari Atribut-atribut-Nya Sifat-sifat ilahi yang dikenakan kepada Kristus memberikan suatu pernyataan yang terang bahwa di dalam Dia berdiam secara “jasmaniah seluruh kepenuhan Allah”(Kol.2:9). Setiap sifat yang berhubungan dengan keilahian atau dikenakan kepada Allah Bapa atau Roh Kudus dapat dikenakan kepada Kristus juga. Kekal - Kristus dinyatakan kekal oleh Kitab Suci (Mik.5:2; Yoh.8:58; Kol.1:16-17; Why.1:11). Yohanes 1:1 meneguhkan kekekalan Kristus. Kata kerja “adalah (inggris=was)” dalam bahasa Yunani berbentuk Imperfek dari kata “hen”. menyatakan keterusmenerusan eksistensi-Nya dalam waktu yang lampau. Dalam Ibrani 1:11-12 penulis mengaplikasikan Mazmur 102:26-28, mengekspresikan kekekalan Allah pada Kristus. Maha Hadir – Ke-maha Hadiran Kristus adalah sesuatu yang penting bagi bukti keilahian-Nya. Beberapa ayat dalam Alkitab membuktikan hal itu. Matius 28:20; Janji penyertaan-Nya tidak mungkin dilaksanakan tanpa kemahahadiran-Nya. Yohanes 1:48; Pengalaman dengan Natanael menguatkan kenyataan ini. Yohanes 14:18; 20:23; Janji-Nya untuk memenuhi orang-orang yang percaya kepada-Nya membuktikan hal ini. Bandingkan dengan Mazmur 139:7-10; Ams.15:3, Yesaya 66:1; Yeremia 23:24; Kis. 17:27. Maha Tahu Yesus mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia dan karena itu Ia tidak mempercayakan diri-Nya pada manusia (Yoh.2:25). Ia berkata pada perempuan Samaria tentang masa lalunya walaupun Ia belum pernah bertemu dengan dia sebelumnya(Yoh.4:18). Murid-muridNya mengetahui kemahatahuan-Nya (Yoh.16:30). Ada banyak prediksi tentang kematianNya yang mendemonstrasikan kemahatahuanNya (Lihat Mat.16:21; 17:22; 20:18-19; 26:12). Yesus mengetahui lebih dahulu siapa-siapa yang akan menghianati Dia (Yoh.6:64) Sebagai seorang anak yang berusia12 tahun di bait Allah, Ia menjadikan tercengang guru-guru pada waktu itu dengan kebijaksanaanNya. Dalam Yohanes 2:25 dinyatakan bahwa Kristus “tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”dan juga “Ia mengenal mereka semua” (Yoh.2:24). Dalam Yohanes 16:30 murid-muridNya bersaksi, “sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu” dan lagi di dalam Yohanes 21:17 Petrus menyatakan “Tuhan Engkau tahu segala sesuatu.” Kisah Para Rasul 1:24 yang ditujukan kepada Kristus. Maha Kuasa Bukti kemahakuasaan Kristus adalah bukti yang sama pentingnya dengan buktibukti lain dari sifat-sifat ilahi. Kadang-kadang kemahakuasaan itu berbentuk kekuatan fisik, tetapi lebih sering menunjuk kepada otoritas atas penciptaan. Dalam Matius 9:6 membuktikan Yesus berkuasa “mengampuni dosa” suatu demosntrasi kuasa Tuhan yang meliputi sekaligus penyembuhan dari KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 36 kelumpuhan rohani (dosa) di samping kesembuhan dari jasmani (7-8). Yesus berkuasa atas dosa dan penyakit. Yesus berkuasa atas maut. Maut tunduk kepada perintahNya (Luk.7:14; 15:5455; Yoh.5:25) Yesus berkuasa atas alam semesta (Mat.8:26-27) Matius 28:18-20; menyatakan bahwa segala kuasa ada dalam tanganNya Kuasa untuk memberi hidup yang kekal (Yoh.17:2) Tak Berubah Atribut tersebut hendak menegaskan bahwa Kristus tidak pernah berubah sebagaimana dinyatakan dalam Ibrani 13:8. Selanjutnya dalam Ibrani 1:10-12 Terdapat kutipan dari Mazmur 102:25-27 yang sedang berbicara mengenai Kristus. Dikatakan bahwa “Engkau tetap sama dan tahun-tahunMu tidak berkesudahan.” Kenyataan Lainnya Secara konstan Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus memiliki kualitas hidup yang hanya dimiliki oleh Allah. Kenyataan yang hanya ada pada Allah (Yer.23:56). Yohanes 17:5 ; Kemuliaan ilahiNya dinyatakan disini. Seluruh kepenuhan ke-Allahan berdiam di dalamNya (Kol.2:9) Wahyu 1:12-18; kemuliaan ilahinya dinyatakan disini. BAB VI KEMANUSIAAN KRISTUS Meskipun doktrin keilahian Yesus Kristus penting dalam studi Kristologi, doktrin kemanusiaan Kristus juga sangat penting. Mereka yang menolak kemanusiaan sejati Yesus Kristus seperti golongan “Christian Science” modern sama dengan menolak seluruh keyakinan dasar kekristenan. Itu sama halnya mereka dengan mereka menolak keilahian Yesus Kristus. Kenyataan kemanusiaan Yesus Kristus terlihat dalam kebenaran-kebenaran berikut. Ia memiliki tubuh jasmani - Tubuh jasmani yang dimiliki Yesus terdiri dari darah dan daging seperti tubuh-tubuh lain. Kecuali kenyataan bahwa tubuh itu adalah tanpa dosa. Firman Allah jelas mengungkapkan bahwa Kristus menjadi manusia dan mengambil bagi diriNya daging dan darah (Yoh. 1:14; Ibr. 2:14). Ia lahir dari seorang perempuan muda (perawan) - Dalam hal ini proses kemanusiaan ditempuhNya (Luk. 2:7; Gal. 4:4). Di samping itu juga Ia memenuhi atau menggenapi nubuatan Perjanjian Lama bahwa “Allah dari benih Daud” (Kis. 2:30; 13:23; Rm. 1:3). Ia memiliki keluarga - Kristus memiliki silsilah sebagai keturunan manusia (Mat. 1:1-17). Dia juga memiliki orang tua dan saudara sekandung. Ibu-Nya bernama Maria (Mat. 1:18; 2:11; Luk. 1:27). Bapak-Nya bernama Yusuf yang bekerja sebagai tukang kayu (Mat. 1:1825; 13:35; Luk. 2:16). Saudara-saudara-Nya bernama Yakobus, Yoses, Yudas, Simon, dan saudara yang lain (Mark. 6:3). Ia bertumbuh menjadi besar - Yesus bertumbuh menjadi besar sesuai dengan hukum alamiah (Luk. 2:52). Ia normal seperti anak-anak lainnya. Gerakan-gerakan tubuhNya pun sama (Luk. 2:40-46). KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 37 Ia dilihat dan dijamah orang - Tubuh kebangkitan Yesus merupakan tubuh yang dapat dilihat dan dijamah orang (1 Yoh. 1:1-2; Mat. 26:12). Kalau dewa-dewa Yunani, ilah-ilah mystery religion (agama-agama misterius) dan filsafat gnostik dan tokoh-tokoh pewayangan, bukanlah sungguh-sungguh pribadi sempurna yang pernah ada dalam sejarah manusia. Ia memiliki jiwa dan roh manusiawi - Dalam Matius 26:28 dikemukakan bahwa jiwa Yesus berduka. Demikian juga pernyataan Yohanes yang mengatakan bahwa roh-Nya tertekan (Yoh. 13:21). Kedua unsur ini dengan jelas menunjukkan unsure manusiawi Yesus Kristus pada aspek non materi Ia terbatas seperti manusia pada umumnya - Yesus memiliki rasa lapar seperti yang dialami oleh manusia pada umumnya (Mat. 4:2). Ia juga merasa haus (Yoh. 19:28). Selain itu, Yesus pernah merasa lelah (Yoh. 4:6), dan menangis (Yoh. 11:33, 35). Tentu perasaanperasaan seperti ini adalah ekspresi dan keinginan alamiah manusia biasa Ia diperlakukan sebagai manusia - Kristus pernah ditangkap (Yoh. 18:12). Ia ditampar (Yoh. 18:22). Ia diadili (Yoh. 18:28). Ia disiksa (Yoh. 19:1). Ia disalibkan (Yoh. 19:16-30). Ia dikuburkan (Mat. 27:59-60). Ia melakukan aktivitas manusia - Ia tidur (Mat. 8:24). Ia minum (Yoh. 4:7). Ia makan (Mat. 9:10-11). Ia beribadah (Luk. 2:41-51). Ia berdoa (Mat. 14:23; Mark. 1:35; Luk. 6:12). Ia mati - Realitas kematian-Nya nampak jelas pada kenyataan bahwa darah dan air keluar dari lambungnNya yang tertikam (Yoh. 19:30). Ia juga masih memiliki tubuh kemanusianNya sesudah kebangkitanNya (Luk. 24:39). Ia secara terang-terangan menantang murid-muridNya menguji realitas jasmaniNya. BAB VII KESATUAN KEILAHIAN & KEINSANIAN YESUS KRISTUS Pendahuluan dan kerumitannya o o Konsep ini sering disebut dengan istilah “Hipostatis”. Secara etimologi hipostasis berasal dari kata Yunani, “hypostatis” yang artinya substansi dan wujud. Dalam konteks Kristologi, hipostatis adalah kesatuan atau perpaduan dari sifat-sifat ilahi dan insani Kristus dalam satu pribadi Diakui oleh para pakar teologi, bahwa konsep ini merupakan salah satu gagasan yang paling cukup sulit untuk dipahami dalam teologi. Memang pokok ini merupakan rahasia yang sangat dalam. Bagaimana mungkin ada dua sifat di dalam satu orang? Namun Alkitab mengungkapkan bahwa, baik keilahian dan keinsanian Kristus begitu sempurna. Kesalah-pahaman Hipostatis Kristus o Hipostatis Kristus sama dengan hubungan pernikahan. Banyak orang beranggapan bahwa Hipostatis Kristus sama dengan pernikahan manusia. Konsep pernikahan ini tidak sama dengan Hipostatis Kristus sebab dalam pernikahan laki-laki dan perempuan yang menyatu tetap merupakan dua pribadi yang berbeda KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 38 o o o Hipostatis Kristus sama dengan hubungan Kristus dengan gereja-Nya. Pendapat ini mengatakan bahwa sifat ilahi itu tinggal dalam Kristus sebagaimana Kristus tinggal di dalam orang percaya. Jadi Kristus hanyalah seorang manusia yang didiami oleh Allah dan Dia sendiri bukan Allah Hipostatis Kristus sama dengan Kristus mempunyai kepribadian rangkap. Hipostatis Kristus menghasilkan pribadi ketiga. Ada orang yang berpikir bahwa hipostatis itu membentuk sifat yang ketiga dari Kristus (campur-campur). Paham Hipostatis yang benar o o o Hipostatis itu bersifat sempurna. Kredo Chalcedon menyatakan bahwa kedua sifat tersebut disatukan atau dipadukan tanpa campuran, tanpa perubahan, tanpa perpecahan, dan tanpa perpisahan. Hal ini berarti bahwa seluruh kemajemukan dari sebutan-sebutan untuk Keallahan dan Kemanusiaan, sempurna dan terpelihara sepanjang masa. Hipostatis itu bersifat utuh. Yesus berbicara tentang diriNya sebagai satu pribadi yang utuh dan tunggal. Ia sama sekali tidak menunjukkan adanya gejalagejala keterbelahan kepribadian. Kesadaran Keilahian diriNya senantiasa beroperasi penuh, bahkan pada masa kanak-kanak. Kadang-kadang ia bertindak berdasarkan kesadaran ilahiNya, dan pada saat yang lain Ia bertindak dari kesadaran manusiawi-Nya. Namun keduanya tidak bertentangan. Sekalipun ada dua sifat, tetapi ada satu pribadi saja. Hipostatis itu bersifat pribadi. Paham ortodoks mengatakan bahwa dua sifat terdiri dari seorang pribadi, atau kedua sifat itu merupakan satu cara berada (perwujudan) yang pribadi. Pribadi kedua Tritunggal Allah, menerima keadaan manusia dengan semua ciri khasnya. Bukti Hipostatis Kristus o o Sifat dan ciri khas manusia dihubungkan dengan Kristus di bawah gelar-gelar yang ilahi (Luk. 1:32, I Kor. 2:8; Kis. 20:28). Sifat dan ciri khas ilahi dihubungkan dengan Kristus di bawah nama-nama manusiawi-Nya (Yoh. 3:13; Yoh. 6:62; Rom. 9:5; Ef. 1:23; Kis. 17:31) BAB VIII KETIDAKBERDOSAAN KRISTUS Teolog-teolog orthodox yang mempelajari Alkitab secara cermat yakin bahwa Yesus Kristus tidak pernah berdosa. Ini memang sejalan dengan keilahian-Nya dan sebagai suatu persyaratan awal bagi pekerjaan penebusan/penggantian-Nya di salib. Sedikitpun kegagalan moral Yesus akan meruntuhkan nilai kedua aspek penting tersebut. Namun perbedaan yang hangat ialah apakah “Anak Allah dapat berdosa” atau “Ia tidak dapat berdosa” di kala Ia dicobai karena adanya sifat kemanusiaan ? Ibrani 4:15 mencatat bahwa Kristus tidak berbuat dosa meski Ia telah dicobai. Realita bahwa Kristus dicobai menyatakan bahwa Ia adalah manusia yang menghadapi pergumulan pencobaan. Akan tetapi ketidakberdosaanNya atau kemenanganNya atas pencobaan, dengan jelas menyatakan bahwa Dia adalah Allah dan Manusia sejati. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 39 Defenisi dan pokok persoalan Paham yang memegang bahwa Ia dapat berdosa disebut “peccability”, sedangkan paham yang memegang bahwa Yesus tidak dapat berdosa disebut “impaccability” Alasan mengapa ada orang yang memegang paham “peccability” adalah karena pencobaan selalu berhubungan dengan kemungkinan jatuh. Dalam Ibrani 4:15 menyatakan bahwa Kristus dicobai sehingga Ia mesti berbuat dosa. Pencobaan itu pun nyata, lihat kasus 40 hari di Padang Gurun (Mat. 4:1-11; Mrk. 1:12; Luk. 4:1), juga pergumulan di Getsemani (Mat. 26:36-46; Mrk. 14:32-42; Luk. 22:39-46). Argumentasi Ketidak berdosaan Kristus dan godaan-godaan yang dialami-Nya diumpamakan sebagai sampan dan kapal perang. Sampan dengan penumpang-penumpangnya bisa berusaha sekuat mungkin untuk menang atas kapal perang tapi kapal perang lebih kuat sehingga tidak mempan atas perlawanan apapun. Ia tidak memiliki dosa asal Adam dan tidak ada konflik Roma 7. Selain itu Ia memiliki sifat Ilahi (Yak. 1:13) sehingga tak mungkin jatuh dalam dosa. Dalam Kristus tidak ada konflik personal sesuai dengan Yohanes 8:46; 1 Yohanes 3:5 Sifat-sifat Kristus menunjukkan bahwa Ia bebas dari kelemahan/dosa Kemahakuasaan-Nya (Mat. 28:18) menunjukkan bahwa kuasa-Nya tak terbatas sehingga mampu menolak dosa yang mencobai sifat kemanusiaan-Nya. Kemahatahuan-Nya (Yoh. 2:25) menunjukkan bahwa Ia tahu semuanya sebelum Iblis bergerak dan mengambil tindakan apapun. Ia mengetahui konsekuensi dosa di depan. Hawa bisa ditipu karena keterbatasan pengetahuannya, berbeda dengan Kristus Kemahasucian-Nya. Sifat yang satu ini telah jelas Bukan hanya sifat-sifat yang ada pada Kristus yang menjadi bukti bahwa Dia tidak dapat berdosa. Kehendak dan otoritas Kristus juga merupakan bukti bahwa Dia tidak dapat berdosa. Kehendak Kristus adalah melakukan kehendak Bapa (Mat. 26:39,42; Yoh. 5:30). Kristus memiliki otoritas penuh atas diri-Nya (Yoh. 10:18). Jika Dia memiliki otoritas atas hidup dan mati, Diapun memiliki otoritas untuk tidak berdosa. BAB IX KEMATIAN KRISTUS Semua doktrin Kristen menjadi tidak relevan terlepas dari azas ini. Penciptaan dunia, Inkarnasi Kristus, kebangkitan, kedatangan kedua kali, adanya surga dan bumi baru tidak mempunyai makna jika Kristus tidak mati. Pokok ini disebut kurang lebih 170 kali dalam Perjanjian Baru dan cukup menyatakan betapa pentingnya kematian Kristus. Nubuatan Perjanjian Lama Nubuat kematian Kristus dengan lambang. Hal ini dapat dilihat dalam: Persembahan Habel (Kej. 4:4), domba jantan di Gunung Moria (Kej. 22:13), korban yang dipersembahkan oleh leluhur Israel (Kej. 8:20), korban-korban dalam keimaman Lewi (Im. 1-7), dan persembahan yang lain. Nubuat kematian Kristus dalam Pernyataan Ilahi. Mazmur bernubuat tentang kematian Kristus (Mzm. 41:10; KPR. 1:16); penyaliban dan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengannya (Mzm. 22:2, 8,9). KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 40 Keutamaan Perjanjian Baru - Baik itu dalam keempat Injil maupun surat-surat para Rasul, kematian Kristus mendapat tempat yang paling istimewa dan menonjol dari peristiwa yang bersejarah itu. Peristiwa Kematian Kristus Disalibkan di golgota. Akhirnya Pilatus menuruti apa yang menjadi kemauan orang Yahudi. Menyalibkan Kristus dan membatalkan hukum mati Barnabas Setelah sampai di Golgota, Yesus menjalani proses penyaliban yang sangat menegangkan. Sesampainya di Kalvari Kristus ditawari anggur bercampur empedu yang dapat mengurangi rasa sakit (Mat. 27:33; Mark. 15:22), tetapi Kristus menolak Bersamaan dengan itu pula Yesus menyampaikan 7 (tujuh) pernyataan salib yang menakjubkan. 1. Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Luk. 23:34) 2. Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus (Luk. 23:43) 3. Ibu, inilah anakmu (Yoh. 19:26-27) 4. Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mat. 27:46-47; Mark. 15:34) 5. Aku haus (Yoh. 19:28) 6. Sudah selesai (Yoh. 19:30) 7. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku (Luk. 23:46) Peranan Allah dalam kematian Kristus Wahyu Allah yang mendahului. Nabi-nabi menubuatkan kematian-Nya (Mzm. 22:2). Pernyataan Allah Bapa dalam Markus 1:11 menunjukkan bahwa Anak berkenan dalam rencana Allah. Rencana-Nya. Kematian Kristus adalah rencana dan kehendak Allah (Gal. 1:3-4; 2 Kor. 5:19). Dengan mempelajari Alkitab, kita yakin bahwa usaha Allah adalah menjelmakan diri-Nya ke dunia, sengsara dan mati, kemudian bangkit demi keselamatan manusia. Puncak pernyataan kasih Allah. Kasih yang tidak dapat dimengerti dengan tuntas karena amat dalam, amat lebar, amat luas, dan amat tinggi. Puncak rencana Allah dalam menyelamatkan manusia. Ini adalah jalan satusatunya dan tentunya menjadi hal yang indah. Peranan Kristus dalam kematian-Nya Penyerahan. Berbicara tentang kematian Kristus, banyak kali menyatakan itu sebagai penyerahan nyawa (Mark. 10:45; Yoh. 10:11, 15, 17) Bukan korban keadaan. Hal ini penting untuk dipahami. Kristus bukannya mati tak berdaya atau karena Dia tidak mampu untuk turun dari salib. Dia bisa saja menyuruh malaikat untuk turun dan menghancurkan musuh-musuh-Nya, dan tentu saja Ia sanggup dengan berbagai cara untuk melepaskan diri dari penyaliban. Peranan Manusia dalam kematian Kristus Menolak (Yoh. 1:11; Mark. 12:10). Dalam hal ini manusia tidak dipaksa melakukan penolakan itu. Manusia membuat pilihan menolak Kristus dan sebetulnya mereka tidak harus menolak Dia Mengkhianati (Mark. 8:31; 10:33; 14:41). Penglihatan Yesus sendiri menubuatkan bahwa Ia sesungguhnya akan jatuh ke tangan pengkhianatKRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 41 pengkhianat. Pengkhianatan pertama muncul pada perjamuan makan malam terakhir, bersama dengan murid-murid (Yoh. 13:21-30) Membunuh (Kis. 2:23). Dengan tegas Petrus mengatakan bahwa pendengarpendengarnya membunuh Yesus. Stepanus juga berkata hal yang sama (Kis. 7:25). Demikian juga dengan Paulus (Kis. 13:28; 1 Tes. 2:15) Makna Kematian Kristus Kematian Kristus sebagai pengadilan (Yoh. 3:18-19). Reaksi dan sikap manusia kepada salib Kristus merupakan pengadilan bagi dirinya sendiri. Di ambang penyaliban-Nya Yesus berkata: “Sekarang adalah masa hukuman (pengadilan) dunia (Yoh. 12:31) Kematan Kristus sebagai kemenangan. Yesus berkata bahwa Ia mengalahkan dunia dan kejahatan (Yoh. 12:13; 16:33). Pernyataan di kayu salib, “sudah genap” bukan teriakan keputusasaan tetapi teriakan kemenangan (Yoh. 19:30). Kematian Kristus sebagai korban pengampunan. Pengorbanan Yesus Kristus sempurna demi keampunan manusia (Ibr. 5:9; 7:27; 9:12). Manusia tidak perlu membawa korban untuk pengampunan dosanya lagi. Kematian Kristus sebagai pernyataan hati Allah. Isi hati Allah yang terdalam terlihat dalam kematian Kristus (Rm. 5:8) Kematian Kristus sebagai pendamaian. Allah memberikan pendamaian antara manusia dengan diri-Nya karena manusia menempatkan pada posisi melawan Allah (Rm. 3:25; 1 Yoh. 2:2; 2 Kor. 5:18). Teori-teori sumbang tentang kematian Kristus Teori kebetulan. Alasannya karena Kristus itu manusia biasa yang bisa mati secara normal. Sebaik apapun Kristus, kematian-Nya adalah hal yang biasa dan tidak ada yang istimewa Teori mati syahid. Kematian Kristus adalah syahid dan menjadi teladan kepada para pengikut-Nya. Kristus mati karena prinsip-prinsip hidup-Nya seperti tokohtokoh yang lain. Dia adalah teladan kesetiaan kepada kebenaran dan kepada tugas Teori pemerintahan. Kematian Kristus hanyalah untuk menjaga wibawa hukum Allah dan ingin menunjukkan betapa bencinya Allah terhadap dosa. Teori komersial. Pandangan ini berpendapat bahwa dosa itu menghina kehormatan Allah yang kekal sehingga hukumannya pun harus kekal. Kehormatan Allah mengharuskan Dia menghukum dosa. BAB X KEBANGKITAN KRISTUS Istilah kebangkitan ada dua, yaitu “ressurrectio” dalam bahasa Latin, dan “egerio anastasic” dalam bahasa Yunani yang artinya adalah dibangkitkan (kebangkitan). Dalam Perjanjian Baru, istilah kebangkitan berarti melepaskan tubuh dari kematian. Defenisi lengkapnya adalah mendirikan tubuh sehingga tubuh itu dilepaskan dari kuasa maut dan diberikan hidup lagi. Sungguh-sungguh mati dan sungguh-sungguh hidup lagi. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 42 Pentingnya Kebangkitan Kristus Berkaitan dengan doktrin Kristen. o o o Banyak orang mengakui pentingnya kematian Kristus tetapi menyangkal pentingnya kebangkitan-Nya secara jasmani. Kedua hal ini sama penting. Dalam 1 Korintus 15:12-19, Paulus menunjukkan bahwa iman Kristen berdiri atau jatuh bersama dengan kebangkitan Kristus Sepanjang Kitab Para Rasul, surat-surat kiriman rasul Paulus dan Kitab-Kitab yang lain dalam Perjanjian Baru, kebangkitan Kristus merupakan berita yang ditonjolkan (Kis. 2:24; 3:15; 10:40; 17:31; Rm. 4:24; 6:4; 1 Kor. 6:14; Kol. 2:12; 1 Tes. 1:10; 1 Pet. 1:21; 3:21; Why. 1:5; 2:8). Berkaitan dengan penerapan keselamatan o o Efesus 1:20-22 menjelaskan bahwa Allah membangkitkan Kristus dan memberi-Nya kemuliaan agar bagi gereja, Kristus menjadi kepala atas segala sesuatu. Kebangkitan Kristus juga erat dengan hubungannya dengan pembaptisan Roh Kudus kepada orang percaya (Yoh. 1:33; Kis. 1:5; 2:32; I Kor. 12:13) Kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus merupakan peristiwa yang mempersiapkan Kristus dalam memberikan karunia-karunia kepada orang percaya. Dia harus bangkit untuk menjadi Penguasa dan memberikan pertobatan dan pengampunan kepada manusia. Berkaitan dengan Kuasa Ilahi-Nya o o Apabila Kristus tidak bangkit dari antara orang mati, maka Ia bukanlah Allah. Dalam Perjanjian Baru ukuran bagi kuasa Allah adalah kuasa yang dinyatakan dalam kebangkitan Kristus Kristus tidak akan dikuasai oleh kematian untuk selamanya karena Dia pernah mengatakan bahwa Ia akan bangkit dari antara orang mati (Mat. 20:19). Maka andaikata Kristus tidak bangkit dari kematian maka Dia adalah pembohong dan bukan Allah. Bukti Alkitab tentang kebangkitan Kristus Kubur kosong o Penjaga menyaksikan malaikat menggulingkan batu kuburan (Mat. 28:2-4). Melihat peristiwa itu mereka menjadi sangat ketakutan, sebab pasti mereka akan dihukum pemerintahan Romawi. Karenanya Imam Besar mengusulkan untuk memalsukan laporan, bahwa mayat Yesus dicuri murid-murid-Nya (mat. 28:11-15) o Perkunjungan wanita-wanita ke kuburan dan mendapati batu penutup kubur sudah terguling (Mat. 28:1; Mark. 16:1-11; Luk. 24:1-18; Yoh. 20:2) o Pengumuman Malaikat kepada para wanita yang mengunjungi kubur Yesus, bahwa Yesus sudah bangkit, kuburNya sudah kosong (Mat. 28:8; Mark. 16:8; Luk. 24:8) o Petrus, Yohanes, dan Maria Magdalena kembali melihat kubur kosong (Yoh. 20:2-20). Maria mungkin masih ragu-ragu bahwa Yesus sungguh-sungguh sudah bangkit KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 43 o o Maria mewartakan kebangkitan Kristus, sesudah menyaksikan Kristus yang telah bangkit (Mark. 16:10-11; Yoh. 20:18). Akan ragu mewartakan jika tidak benar-benar bangkit Para penjaga menyatakan bahwa ada Malaikat yang menggulingkan batu (Mat. 28:9-10). Ada saksi mata tentang kebangkitan Kristus yang menolak teori-teori liberal tentang fakta kebangkitan Kristus. Penampakan Kristus sebelum Kenaikan-Nya o Kristus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, pada waktu ia tinggal sendirian di kubur (Yoh. 20:11-17; Mark. 16:9-11) o Kristus menampakkan diri kepada para wanita yang lain, yang kembali lagi ke kubur dan berjumpa dengan Yesus di jalan (Mat. 28:9-10) o Kristus menampakkan diri kepada Petrus (Luk. 24:13-35) o Kristus menampakkan diri kepada murid-murid yang sedang dalam perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-35) o Kristus menampakkan diri kepada kesepuluh murid-Nya (Mark. 16:14; Luk. 24:36; Yoh. 20:19) o Kristus menampakkan diri kepada kesepuluh murid-Nya, Thomas hadir seminggu setelah Kristus bangkit (Yoh. 20:26-29) o Kristus menampakkan diri kepada ketujuh murid-Nya di danau Galilea, ketika sedang menangkap ikan (Yoh. 21:1-23) o Kristus menampakkan diri kepada 500 orang sekaligus yang dicatat oleh Rasul Paulus (1 Kor. 15:6) o Kristus menampakkan diri kepada Yakobus, saudara-Nya sendiri ketika masih belum percaya (1 Kor. 15:7) o Kristus menampakkan diri kepada kesebelas murid-Nya di bukit Galilea. Disinilah Kristus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid-Nya (Mat. 28:16-20) o Kristus menampakkan diri kepada murid-murid pada saat kenaikan-Nya di bukit Zaitun (Luk. 24:44; Kis. 1:3-9). Ini adalah penampakan terakhir sebelum kenaikan-Nya Penampakkan Kristus setelah kenaikan-Nya o Kristus menampakkan diri kepada Stefanus, sebelum dia menjadi martir (Kis. 7:55-56) o Kristus menampakkan diri kepada Saulus dalam perjalanannya (Kis. 9:3-6; 22:6-11; 26:13-18) o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di Arabia (Kis. 26:17; Gal. 1:12) o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di Bait Allah (Kis. 22:17-21; Gal. 1:18) o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di penjara Kaisarea (Kis. 23:11) o Kristus menampakkan diri kepada Yohanes di pulau Patmos (Wah. 1:12-20) Keadaan tubuh kebangkitan Kristus o Bekas paku di tangan dan kaki-Nya tetap ada pada tubuh kebangkitan Kristus (Mzm. 22:16; Zakh. 12:10; Yoh. 20:25-29). Kalau kita kembali kepada pengertian istilah, maka kita dapat simpulkan bahwa tubuh kebangkitan adalah tubuh yang lama diubah, bukannya penciptaan tubuh baru yang sama sekali berlainan. o Dalam penampakan diri-Nya kepada murid-murid di ruang loteng, dengan sengaja Ia makan untuk membuktikan kepada mereka bahwa Ia bukan KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 44 o o o o o o hantu, melainkan benar-benar bangkit dari kubur (Luk. 24:41-43). Kenapa makan ? Menurut Yohanes 20:25-29, tubuh kebangkitan Kristus juga mengandung bekas luka pada lambung-Nya ketika Ia sedang disalib. Ini juga yang merupakan tanda yang diminta oleh Thomas, sebagai bukti kebangkitan-Nya secara badaniah (Yoh. 20:25). Tubuh kebangkita Kristus mempunyai sifat materi yang dapat diraba dan dirasakan (Mat. 28:29; Luk. 24:39; Yoh. 20:17) Tubuh kebangkitan Kristus memiliki daging dan tulang (Luk. 24:39-40), oleh karena itu Ia menolak disebut sebagai hantu. Tubuh kebangkitan Kristus tidak lagi dibatasi oleh jarak dan tempat atau ruang dan waktu. Setelah kebangkitan-Nya, Alkitab tidak mencatat lagi jika Kristus mengalami kelaparan, letih, lesu, dsb. Tetapi yang terjadi adalah Ia dapat memasuki kamar yang tertutup tanpa kesulitan apa-apa (Luk. 24:36; Yoh. 20:19). Kristus dapat menampakkan diri dan menghilang sekehendaknya sesudah kebangkitan-Nya (Luk. 24:15; Yoh. 20:19) Tidak ada bukti dalam Alkitab yang mengatakan bahwa tubuh kebangkitan Kristus membutuhkan istirahat maupun makanan untuk memelihara-Nya. Walaupun Ia dapat makan, tidak terdapat bukti bahwa Ia memerlukan makanan untuk memberi zat atau vitamin untuk sel-sel tubuh-Nya. Inilah tubuh kemuliaan Teori-teori yang menolak kebangkitan Kristus o Stolen Body Theory. Golongan ini menolak bahwa Yesus Kristus sungguhsungguh bangkit dan hidup. Tetapi mereka menduga bahwa murid-murid mencuri tubuh Yesus Kristus serta memindahkan ke tempat lain o Swoon Theory. Beranalogi bahwa pada waktu Yesus Kristus disalib, Dia tidak sungguh-sungguh mati melainkan hanya pingsan saja (alasan ini telah dibuat dalam bentuk video/film sebagai bahan apologetika pada program S-2 tahun 2011). Setelah dikuburkan, rupanya Dia siuman dan hidup lagi o Wrong Tomb Theory. Golongan ini menganggap bahwa para wanita yang mewartakan Kristus telah bangkit salah melihat kubur. Jadi yang dimasuki oleh para wanita itu adalah bukan kubur Yesus tetapi kubur orang lain, yang masih kosong o Vision Theory. Teori ini berpendapat bahwa kebangkitan Kristus bukan nyata, tetapi hanya suatu vision saja. Jadi Yesus seolah-olah bangkit tetapi sejatinya tidak o Telegraph Theory. Kelompok ini berpendapat bahwa berita kebangkitan Kristus itu tidak dalam arti yang sesungguhnya, melainkan hanya merupakan komunikasi antara Yesus dengan murid-murid secara rohani o Legendary Theory. Kebangkitan Kristus dari antara orang mati itu bukan factual, tetapi hanya dongeng, cerita mitos tentang adanya Yesus secara rohani o Hyperbolic Theory. Bahwa murid-murid Yesus terlalu membesar-besarkan peristiwa. Mereka menekankan adanya Yesus secara rohani itu, sampai ada orang yang menerima pikiran itu. Jadi kebangkitan Kristus itu tidak ada, tetapi timbul dari ajaran mereka saja o Annihilation Theory. Yesus tidak bangkit tetapi tubuh jenazah Yesus itu dihancurkan oleh murid-murid. Tujuannya supaya murid-murid percaya hidup kekal. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 45 BAB XI KENAIKAN KRISTUS Kenaikan Kristus ke Surga merupakan penutup dan klimaks dari kehidupan-Nya di dunia. Kehidupan-Nya, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya ditutup secara dramatis dengan kenaikan-Nya. Bukti kenaikan Kristus Pernyataan Kristus sebelum kematian-Nya (Luk. 9:51; Yoh. 6:62; 7:62; 14:12; 16:5, 10, 16). Ada juga catatan Alkitab lainnya. Markus 16:19-20. Kristus disaksikan murid-murid terangkat dan kemudian menyebar untuk bersaksi ke seluruh penjuru Lukas 24:50-53. Di sini ada dua catatan tambahan. Kristus memberkati mereka, terangkat (anaphero) selagi memberkati mereka. Murid-murid berangkat dengan sukacita dan mereka berbakti setelah itu. Kisah Para Rasul 1:9-12. Ini adalah ayat-ayat klasik tentang kenaikan Yesus Kristus. Ada empat istilah penting dalam ayat-ayat ini: ► Kata “eperthe” dalam ayat 9 yang diterjemahkan “terangkatlah Ia”. Gambaran istilah ini dapat dilihat dalam pasal 27:40, yaitu ungkapan untuk menyatakan layar yang dipasang untuk memulai perjalanan. Bentuk pasif dari kata kerjanya menyatakan bahwa Allah Bapa-lah yang melakukan pengangkatan itu ► Kata “hypelaben” dalam ayat 9 berarti “menyambut” atau “menopang” dan diterjemahkan “menutup-Nya”. Awan dalam PL melambangkan kemuliaan dan kehadiran Allah. Ini sekaligus menyatakan kepada kita bahwa kenaikan Yesus disambut oleh hadirat dan kemuliaan Bapa. Kata “hypelaben” juga digunakan dalam pernyataan tentang kedatangan-Nya kedua kali (Mat. 24:30) ► Kata “porenomenou” (ayat 10) artinya adalah “naik”. Arti literalnya menunjukkan seseorang yang sedang melakukan perjalanan naik. Gambaran disini ialah bahwa Yesus meninggalkan dunia dan melakukan perjalanan ke surge. Ada perpindahan tempat yang sungguh-sungguh dan bukan pergantian keberadaan dan bukan juga pelenyapan diri. ► Kata “analemphtheis” (ayat 11), artinya disambut atau diterima di atas ini tentunya merupakan klimaks proses perjalanan kenaikan-Nya ke surga. Pemakaian “terangkatlah” dalam Alkitab Indonesia kurang tepat menggambarkan peristiwa ini karena gambaran di sini bukannya menyatakan proses kenaikan-Nya, melainkan menyatakan titik puncak dari prose situ. Ia telah tiba di tujuan akhir-Nya yaitu Surga (Ibr. 4:14; 1 Pet. 3:22). Dari pengamatan terhadap fakta-fakta di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa sifat kenaikan Kristus ialah sebagai berikut: Secara perlahan-lahan (berangsur-angsur) Secara yang kelihatan dengan mata manusia Secara jasmaniah dan normal Seterusnya disambut oleh awan Pencerahan Peristiwa yang dimulai dari kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus membuktikan bahwa Kristus adalah Allah yang kekal. Keilahian Kristus kembali kepada pemanifestasian kemuliaan prainkarnasi. Kemanusiaan Kristus masuk dan dipermuliakan di surga. Data-data ini menunjukkan bahwa Kristus adalah pribadi yang nyata dan ada dalam sejarah manusia. KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 46 KEPUSTAKAAN Daftar Pustaka Inti 1. 2. 3. 4. 5. 6. Marantika, Chris. Kristologi Walvoord, John, Yesus Kristus Tuhan Kita, Surabaya, Yakin, tt. Ryrie, Charles, C. Theologia Dasar. Thiessen, Henry, Sistematika Teologi Brill, Wesley, dasar yang Teguh Hadiwijono, Harun, Iman Kristen. Daftar Pustaka Pendukung (Khusus BAB I dan II) 1. Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 (Jakarta: YKBK, 2008) 2. Bambang Noorsena, Keilahian dan Ketuhanan Sang Mesias (Malang: Paguyuban Amin, 2007) 3. Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 8-9. Mengutip tulisan Justinus Martir yang berjudul “II Apologia”, 13 4. Athanasius, 3 Orationes Contra Arianos/Pidato-Pidato Melawan Kaum Arian 2:24, 33 5. Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja (Surabaya: STTII, 2012) 6. Cyrillus, Anathematismi Cyrilli; Formula Unionis (Inter S.Cyrillum ep. Alex. Et episcopos Eccl) 7. Leonis, Tomus Sermones. Denz: 290-295. Dikutip oleh Tony Lane, Runtut Pijar 8. Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993) 9. Jan Sihar Aritonang, Garis Besar Sejarah Reformasi (Bandung: Jurnal Info Media, 2007) 10. W.J. Kooiman, Martin Luther (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001) 11. Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, Kapita Selekta Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994) 12. J.N.D. Kelly, Early Christian Doctrine, “The Teaching of Arius” (New York: Harper & Row, 1978) 13. Jon Culver, Sejarah Gereja Umum (Bandung: Diktat Institut Alkitab Tiranus, 1991) 14. Murray Harris, Jesus as God. The New Testament Use of Theos in Reference to Jesus (Baker: Grand Rapids, Mi, 1992) 15. Rudolf Schnackenburg, The Gospel According to Saint John (New York: Cross Road, 1990) 16. L. Miller, The Logos was God, Majalah Edisi 53 Tentang Injil Yohanes (tk:tp, 1981) 17. J. Kanagaraj, ‘Mysticism in the Gospel of John’. An Inquiry into its Background, 291292 KRISTOLOGI Daido Lumbanraja, M.Th Hal 47