SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Puji syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas karunia-Nya kita dapat menyelesaikan penyusunan Buku Lesson Learnt Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Gempa Bumi di Provinsi D1 Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei 2006. Telah kita ketahui bersama, Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana, .baik bencana alam maupun karena ulah manusia hingga kedaruratan kompleks. Semua ,hal tersebut jika terjadi akan menimbulkan krisis kesehatan antara lain timbulnya korban massal, konsentrasi massa/pengungsian, kerusakan fasilitas kesehatan, masalah penyakit menular dan sanitasi Iingkungan, masalah pangan dan gizi, lumpuhnya pelayanan kesehatan, masalah Post Traumatic Stress, kelangkaan tenaga kesehatan dan diskoordinasi. Hal ini tentunya merupakan permasalahan yang sering terjadi dan dapat ditelaah jalan keluarnya agar upaya penanganan akibat bencana dapat lebih baik. Berdasarkan pengalaman yang sudah dilakukan dalam upaya· penanganan krisis kesehatan akibat gempa bumi di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah kita dapat bercermin dan mengambil hal-hal baik yang sudah dilakukan serta belajar dari kesalahan lalu dengan mempersiapkan diri menghadapi bencana Yimg akan datang, yang tentunya tidak kita harapkan. Oleh karena itu, dalam rangka penguatan upaya kesehatan pada tahap sebelum terjadinya bencana pembahasan bencana gempa bumi Yogya dan Jateng ini merupakan salah satu upaya kesiapsiagaan (preparedness). Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI 610.7349 Ind p Indonesia. Departemen Kesehatan. Pusat Penanggulangan Krisis. Penanggulangan krisis keset\atan akibat gempa bumi di Provinsi D.l. Yogyakarta dan Jawa Tengah.' Jakarta : Departemen Kesehatan RI 2007. I. Judul 1. DISASTER-NURSING 2. HEALT SERVICES Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng I Saya menyambut baik tersusunnya buku lesson learnt ini dan saya mengharapkan agar buku ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran oleh seluruh institusi kesehatan dalam penanganan krisis kesehatan akibat l bencana khususnya bencana gempa bumi. KATA PENGANTAR Pada kesempatan ini saya mengu~apkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepad~ semua pihak yang membantu tersusunnya buku ini. Selamat bekerja! Jakarta, Maret 2007 MENTERI KESEHATAN Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke HadiratAliah SWT karena atas ijinNya buku Lesson Learnt Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Gempa Bumi di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei 2006 dapat diselesaikan dan di hadirkan kehadapan pembaca. Beranjak dari pengetahuan akan kerawanan wilayah Indonesia terhadap bencana alam termasuk bencana gempa bumi, maka Oepartemen Kesehatan memandang perlu untuk membahas upaya penanganan krisis kesehatan akibat bencana yang telah dilakukan sebelumnya sebagai bahan pembelajaran dalam menyiapsiagakan (Preparedness) penanganan bencana yang tidak dapat diperkirakan waktu, tempat dan intensitas kejadiannya. Salah satu kejadian bencana yang dapat dijadikan pembelajaran dalam upaya penanganan bencana gempa bumi adalah bencana gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Bencana ini telah menimbulkan dampak yang sangat terhadap sektor perekonomian, sosial budaya, keamanan, serta kesehatan. Sebanyak 5.774 jiwa meninggal dunia, 192.534 jiwa sakit dan luka luka serta 2.020.788 jiwa penduduk mengungsi. Penanganan korban massal yang cukup besar akibat gempa bumi tersebut telah dilakukan secara cepat dan tepat oleh jajaran kesehatan dan patut menjadi pembelajaran dalam upaya menangani korban massal di masa yang akan datang. Kejadian bencana gempa bumit di Provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah memiliki karakteristik yang berbeda dengan kejadian ditempat lainseperti di gempa bumi dan tsunami di Provinsi NAO, dimana lebih banyak korban lukaluka dibandingkan dengan korban meninggal. Begitu pula dengan pola penyakit menular paska bencana. Oleh karena itu dianggap perlu untuk dikaji dan dipelajari. ii Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng iii .···:'1 ~}~ Buku lesson learnt yang telah ~isusun ini merupakan perwujudan dari arahan Ibu Menteri Kesehatan untuk belaJar dari pengalaman sehingga kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari. Penyusunan buku dilakukan berdasarkan masukan-masukan dari unit-unit terkait di lingkungan Departemen Kesehatan dan diperkaya melalui pembahasan dengan lintas sektor. Dengan adanya buku lesson learnt ini dihara.pkan terjadi perbaikan upaya penanganan krisis kesehatan akibat bencana gempa bumi yang diikuti dengan upaya kesiapsiagaan di masing-masing unit kerja. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena berkat dan rahmat serta anugerah-Nya buku Lesson Learnt Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Gempa Bumi di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei 2006 dapat terselesaikan meskipun melalui proses yang cukup panjang. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dan memberikan bantuan pemikiran serta sumbang saran selama penyusunan buku Lesson Learnt Penanganan Krisis Kesehatan Akibat Gempa Bumi di Provinsi Dr Yogyakarta dan Jawa Tengah 27 Mei 2006. Semoga Allah SWT memberikan kasih karunia-Nya kepada kita Sekalian dalam mengemban tugas yang telah dipercayakan kepada kita. Amin. Buku ini merupakan uraian bencana gempa bumi yang terjadi pada tanggal 27 Mel 2006 dl Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah serta upaya peDanganan yang telah dilakukan oleh Departemen Kesehatan Cq. Pusat Penanggulangan Krisis. Dengan belajar dari upaya penanganan gempa bumi yang telah dilakukan di Provinsi Dr Yogyakarta dan Jawa Tengah, kiranya penanganan gempa bumi selanjutnyc dapat lebih baik. Jakarta, Maret 2007 Sekretariat Jenderal UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terimakasih kepada tim penyusun serta semua pihak yang telah membantu mewujudkan penulisan buku ini. Akhir kata, semoga buku lesson learnt ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi para pemegang kebijakan dan pelaksana dalam menjalankan tug as terkait dengan penanganan bencana gempa bumi. Dr. Slafii Ahma~ NIP. 140 086 897 p""'rng,n Jakarta, K.p'" Maret 2007 K,r.;, Dr. Rustam S.Pakaya, MPH NIP. 140 150 390 iv Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng v DAFTAR lSI Hal Kata sambutan ................................................. . Kata pengantar .................................................. Ucapan terima kasih ........................................... Daftar lsi ....... ;.................................................. iii v vii BAB I Pendahuluan ................................... :..... A. Latar Belakang ................................. . B. Maksud dan Tujuan ........................... . C. Ruang Lingkup .................................. . 1-3 1 2 3 BAS II Gempa bumi yang terjadi di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah serta krisis kesehatan yang ditimbulkannya .. .. A. Gempa Bumi .................................... .. B. Gempa bumi yang terjadi di Provinsi DI Yogyakarta, dan Jawa Tengah ............ .. C. Krisis kesehatan yang ditimbulkan ...... .. 1. Korban Massal ............................ .. 2. Pengungsian ................................ . 3. Kerusakan fasilitas kesehatan ...... .. 4. KLB Tetanus ................................ . 5. Masalah kesehatan jiwa ............... .. BA.B III Peran Pusat Penanggulangan Krisis .... . A. Peran Pusat Penanggulangan Krisis ...... . B. Upaya. yang dilakukan Pusat Penanggulangan Krisis ............. ~ .......... . a. Penilaian kesehatan cepat ................ . b. Pusat pengendali operasi ................. . iul..esson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 5-24 5 11 14 14 17 19 21 23 25-57 25 27 27 33 vii c. Pelayanan kesehatan " ........ ".......... 1. Penanganan,jenazah..................... 2. Penanganan Korban luka................ 3. Penanganan KLB Tetanus............... 4. Penanganan Kesehatan Jiwa........... 5. Imunisasi..................................... d. Pengendalian penyakit menular dan sanitasi. .......................................... .. e. Penanganan Gizi Darurat .................... . f. Sistem Informasi dan koordinasi ........ ". g. Bantuan tenaga dan logistik kesehatan .. 34 34 34 41 41 42 43 BAB IV. Pembelajaran dan Rekomendasi ........ .. A. Kesiapsiagaan dan Mitigasi ................. .. B. Tanggap Darurat .. " .................... : ..... .. C. Pemulihan ....................................... .. 59-63 59 61 63 Penutup ..........................................................,. Lampiran .........................'...................... ........ ~ 65-119 viii iuLesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 44 45 53 64 PENDAHULUAN A. B. C. LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN RUANG LINGKUP Lesso n learnt PKK-AB Gempa Bumi Yoyga da n Jate ng BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan, wilayah yang rawan terhadap kejadian bencana baik bencana alam maupun akibat ulah manusia (man made disaster). Salah satu jenis bencana yang sering terjadi adalah bencana alam yang diakibatkan oleh gempa bumi. Hal ini sangat terkait dengan posisi geografis Indonesia yang terletak pada pertemuan empat lempengj permukaan bumi raksasa yaitu lempeng benua Asia, lempeng benua Australia dan lempeng samudera Hindia dan Lempeng Samudra Pasifik serta diperumit oleh ~danya lempenglempeng mikro diantara lempeng-Iempeng utama tersebut. Kondisi geografis tersebut di atas menyebabkan Indonesia mempunyai intensitas kegempaan yang sangat tinggi sebagai akibat pergerakanj interaksi antara empat lempeng tersebut. Hampir setiap waktu, di Indonesia terjadi gempa bumi, baik yang tercatat oleh 31at maupun yang dirasakan oleh manusia. Salah satu kejadian gempa bumi terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 di Provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gempa bumi di 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah menimbulkan dampak yang begitu lua.s, baik di sektor perekonomian, sosial budaya, keamanan, serta kesehatan. Tercatat jumlah korban meninggal sebanyak 5.774 jiwa, sakit dan luka luka 192.534 jiwa dan penduduk me.ngungsi mencapai 2.020.788 jiwa. Penanganan korban massal yang cukup besar akibat gempa Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 1 bumi tersebut telah dilaku,kan secara cepat dan tepat oleh jajaran kesehatan baik pusat maupun daerah patut menjadi pembelajaran dalam upaya menangani korban massal di masa yang akan datang. Penanganan krisis kesehatan akibat gempa bumi di Provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah merupakan issue yang unik karena beberapa waktu ,sebelum kejadian gempa, Provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah telah mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan qencana akibat meletusnya gunung Merapi, namun Tuhan menghendaki lain yaitu dengan menurunkan bencana/ musibah kejadian gempa bumi yang terah menimbulkan banyak' korban meninggal dan luka luka. Selain korban jiwa gempa bumi juga menimbulkan kerusakan infrastruktur yang tidak sedi'kit jumlahnya. Tujuan penulisan buku ini adalah : 1. Mengetahui gambaran permasalahan yang dihadapi dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah 2. Mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan dalam menangani bencana gempa bumi yang terjadi di Provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah . 3. Pembelajaran dan rekomendasi untuk menentukan kebijaksanaan selanjutnya dalam rangka penanganan bencana gempa bumi. 1.3. RUANG LINGKUP Buku ini membahas tentang kejadian gempa bumi yang terjadi di provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006 beserta dampak yang ditimbulkannya. I Buku ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi semua unit program dan sektor terkait Dalam penanganan krisis kesehatan akibat bencana gempa bumi di masa yang akan datang. 1.2. MAKSUD DAN TU1UAN I Buku . ini disusun dengan maksud untuk menjadi bahan pembelajaran dalam merangani bencana akibat gempa bumi di masa yang akan datang bagi masing masing unit program dan sektor terkait. 2 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng I Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 3 GEMPA BUMI YANG TERJADI DAN KRISIS YANG DITIMBULKAN A. B. C. 4 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng GEMPA BUMI GEMPA BUMI YANG TERJADI DI PROVINSI DI YOGYAKARTA & JAWA TENGAH KRISIS KESEHATAN YANG DITIMBULKAN Lesson learnt PKK-AB Gempa Buml Yoyga dan Jateng BAB II GEMPA BUMI YANG TERJAOI- OI PROVINSI OI YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH SERTA KRISIS KESEHATAN YANG OI TIMBULKANNYA A. G':MPA BUMI Gempa bumi dimaksudkan sebagai gayangan/ gerakan tanah atau bumi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh terlepasnya energi yang telah lama tersimpan di dalam bumi. Sumber terjadinya gempa bumi. dapat dibedakan menja~di 3 macam, yaitu: 1. Gempa bumi tektonik yang erat hubungc:mnya dengan proses tumbukan antar lempeng/ permukaan kulit bumi. Merupakan gempa bumi paling be?bahaya, selain berdampak secara regional juga paling banyak menimbulkan karban. 2. Gempa bumi vulkanik yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya kegiatan gunung api. 3. Gempa bumi runtuhan, yang terjadi menjelang dan saat terjadinya longsoran atau guguran batuan/tanah. . Lokasi titik-titik pusat gempa (episentrum), besaran dan mekanisme gempa dianalisis dari berbagai stasiun pencatat gempa bumi menggunakan peralatan seismometer (seismog raf). I "" . ~:) " ", Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 5 Eierdasarkan gerak antar lempengj permukaan bumi, terjadinya gempa bumi dapat dibagi menjadi tiga mekanisme yaitu pemisahan (pergerakan) kulit bumi, patahan, serta tumbukan (penujaman). Kedalaman pusat gempa bumi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu: dangkal «60km), menengah (60-300 km), dan dalam (>300 km) sedangkan besara.n kekuatan gempa bumi dihitung berdasarkan skala richter (SR) maupun intensitas getaran yang dirasakan (MMI). Skala richter adalah suatu satuan yang mengukur tingkatan energi dari gempa bumi sedangkan Modified Merchally Intensity (MMI) adalah satuan yang mengukur tingkatan gurkangan dalam suatu area tertentu dan merupakan cerminan pengaruh goncangan gempa burni terhadap tingkat kerusakan' sarana dan prasarana. Tingkatan guncangan tipak hanya tergantung dari magnitude tetapi juga jarak dari \ episentrum dan lapisan dasar permukaan bumi. Misalkan bila I gempa bumi dengan magnitude yang sama akan memberikan dampak intensitas seismik yang berbeda I di' berbagai daerah yang berbeda, tergantung jarak antara pusat gempa bumi dengan area yang diukur. Daerah yang lebih dekat dengan episentrum tentunya l intensitas seismiknya akan,lebih besar dibandingkan dengan , daerah yang lebih jauh dengan episentrum sehingga kerusakannya juga makin besar pada daerah pusat gempa. 6 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Tabel 1.1. Kekuatan gempa bumi berdasarkan Skala Richter. Penamaan Mikro Skala Richter < 2,0 Oampak Gempabumi Gempabumi mikro, tak terasa Sangat Minor 2,0 - 2,9 Umumnya tak terasa, tapi tercatat oleh peralatan Minor 3,0 - 3,9 Umumnya terasa, jarang mengakibatkan kerusakan Lemah 4,0 - 4,9 lTeramati di dalam rumah, ada suara berderik, tidak ada kerusakan pedang 5,0 - 5,9 Kerusakan konstruksi tidak luas. konstruksi Kuat 6,0 - 6,9 Dapat mengakibatkan kerusaka,n pada daerah padat penduduk sepanjang 150 km2 Sangat Kuat 7,0 - 7,9 Kerusakan pada daerah lebih dari 150 km Besar 8,0 - 8,9 Kerusakan pada daerah lebih dari ., beberapa ratus km Besar dan Langka pada bangunan dengan buruk pada daerah yang Bangunan dengan baik, rusc:,k sedikit > 9,0 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 7 r, '. Tabel 1.2. Intensitas gempa bumi menurut MMI .. MMI Intensitas gempa bumi MMI IX Masyarakat menjadi panik. Bangunan yang tidak kokoh hancur. Bangunan kokoh mengalami kerusakan berat. pondasi dan rangka bangunan rusak. Pipa dalam tanah putus. Tanah merekah. Di daerah aluvlum, pasir dan lumpur keluar dari dalam tanah. Pada umumnya semua tembok, rangka rumah dan pondasi rumah rusak. Beberapa bangunan dari kayu yang kuat dan jembatanjembatan rusak. Kerusakan berat terjadi padabendungan,tanggultanggul dan tambak. Terjadi tanah longsor yang besar. Air dalam kolam, sungai dan danau tumpah. Terjadi perpindahan tempat secara horizontal di daerah pantai dan daerah-daerah yang permukaan tanahnya rata. Jalur rei kereta api sedikit bengkok. Pipa-pipa dalam tanah rusak sama sekali. Rei kereta api rusak berat Terjadi kerusakan hebat. Seluruh bangunan rusak. Garis pandang cakrawala terganggu. Batu-batu dan barang besar berpindah tempat dan ada yang terlempar ke udara. .. .. MMI Int~nsl~s gempa bumi MMI I MMI II Tid<jk terasa manusia, hanya t(;lrdeteksl olet! seismograf .. Terasa hanya oleh orang dalam keadaan istirahat, terutama di tingkat atas bangunan atau tempat-tempat tinggi MMI III Terasa di dalam rumah, ~etap! banyak yang tidak menyangka kalau ada gempabumi. Getaran terasa seperti ada truk keell lewat. Terasa di dalam rumah seperti ada truk besar lewat atau terasa MMI IV seperti ada barang berat yang menabrak dinding rumah. Barang yang bergantung bergoyang, jendela dan pintu berderlk, gelas-gelas gemerincing, dinding dan rangka rumah berbunyi .MMI V Dapat dirasakan di luar ruma/l. Orang-orang yang tidur terbangun, . cairan tampak bergerak-gerak; dan tumpah sedikit. Barang perhiasan rumahyang kecil dan·tak·stabll, bergerak atau jatuh. Pintu membuka dan menutup, pigura dl dinding bergerak, bandul lonceng berhentL atau mati atau tidak cocok jalannya. MMI VI Terasa oleh semua orang. Banyak orang yang lari keluar karena terkejut. Orang yang sedang berjalan kaki terganggu. Jendela berderit, gerabah, gel as, barang-barang kecil dan buku terjatuh dari raknya, gambar-gambar jatuh darl dinding, mebel-mebel bergerak atau berputar. PI ester dinding yang lemah pecah-pecah. Lonceng gereja berbunyi. Pohon-pqhon terlihat bergoyang. 'MMI VII 'Dal'at dirasa.l<<}ri sopir:yang mengemudikan mobil. Orang yang.sedang:: berjalan kakisulit berjalaJ1!.dengan baik, cerobong asap yang lemah retak. Larigit-Iangit dan ~onstruksi pada tempat yang tinggi rusak; Tembok yang tidak kuat pecah, plester tembok dan batu-batu·tembok yanQtidak terika.t.kuat~ mengelupas dan jatuh. Terjadl .. sedlki~;·; pergeseran dan' l~kuKim~lekukan pada timbunan' pasir dan; b~tli ; kerikil. Air kolam menjad\ keruh, lonceng-Ionceng berbunyi, ~eiokari:; irigasi rusak. .... MMI VIII Mengemudi mobil terganggUi Terjadi kerusakan pada bangunanbangunan yang kokoh, bagian-bagiannya roboh. Kerusakan terjadi pada tembok-tembok bertulang. Cerobong asap, monumen-monumen dan tangki air yang ada fi atas berputar atau jatuh. Rangka rumah berpindah dari pondasinya. Di!1] ding-dinding yang tidak terikat dengan baik, jatuh atau terlempar. Ranting pohon patah dari dahannya. Tanah basah dan lereng yang curam terbelah. I 8 • Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng MMIX MMI XI MMI XII Beberapa kejadian gempa bumi besar (>6 SR) di Indonesia pada tahun 2005, antara lain: di daerah lepas,· pantai Kepulauan Mentawai dan Pesisir barat Sumatera, sepanjang pegunungan Bukit Barisan Sumatera, Samudera India, sebelah Selatan Jawa, sekitar pulau-pulau NTT, Wetar, Kisar, Kei, Seram, Ambon, Aru, Laut Maluku, Laut Sulawesi; Zona patahan Palu Koro di Sulawesi tengah, daerah sepanjang patahan Sorong (Daerah Kepala Burung, Japen, Jayapura, Bacan), Zona patahan Tarera-Aiduna, Pegunungan tengah Irian Jaya. Lokasi/ jalur gempa bumi di Indonesia umumny'a terdapat pada jalur selatan Sumatera dengan kedalaman dangkalmenengah, jalur Jawa Selatan, NTB, NTT, Timor, Laut Banda, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Irian Jaya dengan Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 9 kedalaman dangkal-dalart;l. Data di bawah ini menunjukkan kejadian gempa bumi yang merusak tahun 2005 di Indonesia: menular dan gangguan k.ejiwaan/ stres bagi masyarakat yang mengalami bencana gempa bumi. Tabel 1.3. Data Kejadian Gempa Bumi Pada tahun 2005 B. GEMPA BUMI YANG TERJAOI 01 PROVINSI OAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA OAN JAWA TENGAH NO PROVINSI NAMA GEMPA TANGGAL KEJADIAN PUSAT GEMPA DALAM (KM) 1. Sulawesi Palolo 24/1/2005 , 1,033 Ls Tengah 2. Jawa Barat Garut 3. Sulawesi Bau bau 2/2/200S SR MMI 30 6,2 SR VII 10 4,2 SR V 33 6,9 SR V 30 8,7 Mw VIII 30 6,8 Mw V 5 5 SR. V 10 5.7 V 13 5.7 V 119,99° BT 108,7° BT 7,2° Ls 19n/2005 Tenggara 4. Sumatera 122,34 BT 5,99 LS Nias 28/3/2005 Utara 2,07° LU 97,01° BT S. Sumatera Padang 10/4/2005 6. Barat Jawa Barat G. Halu 15/4/2005 7. NAD Cot Glie ,10/5/2005 8. Maluku Pulau Buru 11/1/2005 1,62°Ls 99,56° BT 107,45° BT 7,19° LS 95,6° BT 5,2° LU 127,34° BT 3,61 ° LS I Semua kejadian gempa bumi di atas mengakibatkan korban jiwa, baik meninggal, korban luka, maupun pengungsian, retakan tanah, pergese'ran tanah, pelulukan/ likuefaksi, longsoran, kerusakan latau hancurnya sarana dan prasarana, serta kebakaran. Tentunya hal tersebut juga menimbulkan glZl, masalah masalah kesehatan seperti masalah ketersediaan air bersih, masalah sanitasi lingkungan, penyakit 10 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Gempa bumi di wilayah Provinsi 01 Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) terjadi pada hari sabtu tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.53 WIB dengani berkekuatan 5,9 SR. Pusat gempa berada pad a 8.26 LS - 110.31 BT dengan kedalaman 33 KM dan berada di laut 37,2 Km Selatan Yogyakarta. Gempa ini dirasakan hingga kota Solo (III-IV MMI), Klaten (VI-VII MMI), Semarang (II-III MMI), Karangkates (II-III MMI) dan Yogyakarta (V-VI MMI). Gempa utama ini diikuti dengan gempa-gempa susulan. Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 08.07 WIB berkekuatan 5,2 SR. Pusat gempa pada 8.46 LS - 109.9 BT dengan kedalaman 33 KM dan berada di laut 80,S Km Barat Oaya Yogyakarta. Gempa susulan ini dirasakan di Yogyakarta (II-III MMI). Kemudian terjadi gempa susulan kedua pada pukul 10.10 WIB berkekuatan 4,9 SR. Pusat gempa pada 8.55 LS - 110.15 BT dengan kedalaman 33 KM dan berada di laut 79 Km Barat Oaya Yogyakarta. Gempa susulan kedua ini dirasakan di Yogyakarta (II-III MMI) dan Klaten (II-III MMI). Selang satu jam kemudian terjadi lagi gempa susulan ketiga pada pukul 11.21 WIB berkekuatan 4,7 SR. Pusat gempa pad a 8.46 LS - 110.14 BT dengan kedalaman 33 KM dan berada di laut 79 Km Barat Oaya Yogyakarta. Gempa susulan ketiga ini dirasakan di Klaten (II-III MMI) dan Yogyakarta (II-III MMI). Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 11 · I Daerah yang terkena dampak gempa tersebut adalah Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon progo, Kota Yogyakarta di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Kabupaten Klaten, Kota Solo, Kabupaten Wonogiri, Idan Kabupaten Magelang di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan daera'h yang paling parah terkena dampak adalah Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Klaten. I Kejadian gempa bumi tersebut mergakibatkan korban meninggal, korban sakit dan luka-Iuka, roboh dan atau rusaknya gedung, dan ti:dak berfungsinya sarana umum, termasuk sarana kesehatan seperti Kantor Dinkes, RS, Puskesmas, Pustu, Polindes, Instalasi Diknakes dan Rumah Dinas, serta mengakibatkan pengungsian. Jumlah korban tercatat di Satkorlak: meninggal sebanyak 5.774 orang, jumlah korban luka-Iuka sebanyak 192.534 orang dan jumlah pengungsi sebanyak 2.020.788 orang. disepanjang minggu pertama kejadian. , Perkantoran, pertokoan dan warung-warung di kabupaten semua tutup (terutama kabupaten Bantul). Kota menjadi sepi dan penuh duka. Baru setelah minggu kedua kegiatan perekonomian berangsur-angsur pulih ke. normal dan masyarakat mulai beraktivitas seperti biasa. Kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan dan minuman juga tidak terlalu menjadi masalah yang berarti karena sementara waktu pemenuhannya masih dapat diperoleh dari kota Yogyakarta. I Dibandingkan dengan bencana Tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tahun 2004, kasus bencana ini sangat berbeda, dimana pada kejadian gempa di Provo DIY dan Jateng lebih banyak korban yang luka-Iuka dari pada korban yang meninggal, sedailgkan bencana Tsunami di NAD lebih banyak korban meninggal dari pada yang luka-Iuka sehingga penanganan terhadap korban bencana juga berbeda. Gempa yang terjadi juga sempat melumpuhkan perekonomian masyarakat untuk sementara waktu. Diilihat dari ketersediaan makanan dan minuman yang sulit didapat pada hari-hari IW.· 12 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Gempa yang terjadi juga mengganggu Janngan sistem komunikasi di sekitar wilayah bencana pad a hari pertama kejadian. Namun demikian sistem komunikasi dapat langsung berjalan lancar setelah hari kedua sehingga tidak menimbulkan kesulitan yang berarti dalam menghimpun data dan informasi yang diperlukan. Alat komunikasi' jarak dekat seperti Handy talkie cukup efektif dalam pengendalian penanganan korban bencana tersebut. Dalam upaya kesiapsiagaan, Provinsi DIY dan Jateng telah melaksanakan kegiatan - kegiatan penyiapan Rumah Sakit dan Puskesmas dalam menghadapi bencana meletusnya Gunung Merapi. Rumah sakit rujukan ditetapkan di RSU Sardjito Yogyakarta dan RS Karyadi Semarang, yang dilengkapi dengan peralatan untuk penanganan gawat darurat dan tenaga kesehatan yang cukup memadai dalam kualitas dan kuantitasnya sehingga dalam penanganan korban pada bencana gempa bumi ini rumah sakit di Provo DIY dan Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 13 sudah lebih siap. Namun karena jumlah korban yang begitu besar maka diperlukan bantuan tenaga kesehatan dan alat I kesehatan dari luar provinsi ke lokasi yang terkena bencana tersebut. Dengan adanya kesiapsiagaan rumah sa kit di Provinsi DIY dan Jateng tersebut tindakan penanganan korban luka-Iuka menjadi lebih cepat, bila dibandingkan dengan penanganan korban bencana Tsunami I Desember 2004 di Provinsi NAD yang lalu. Kecepatan penanganan juga dipengaruhi oleh akses jalan menuju lokasi serta jalinan komunikasi dan koordinasi yang cepat jajaran kesehatan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan pusat (Depkes R.I). c. dimakamkan sehingga tidak ada masalah yang berarti dalam penanganan jenazah (mayat) korban yang demikian besar. Berdasarkan data dari Satkorlak Provo DIY dan Jateng, jumlah korban meninggal akibat gempa sebanyak 5.774 orang, dengan rincian seperti terlihat pad a tabel 2.1. Tabel 2.1. Rincian Korban Meninggal Akibat Gempa 1. 4.711 DIY 5.774 Jumlah KRISIS KESEHATAN YANG DITIMBULKAN C.l Korlilan Massal I Gempa yang terjadi menga~ibatkan korban meninggal dan korban luka-Iuka dalam 'jumlah tJesar. Secara rinci perkembangan mengenai data korban sebagai berikut: C.l.1 Karban Meninggal Sedangkan korban meninggal di sarana Kesehatan;seperti RS, Puskesmas, Pos Kesehatan berdasarkan data dari hasil pemantauan Pusat Penanggulangan Krisis sebanyak 2.597 orang, dengan rincian seperti terlihat pada tabel 2.2. di bawah ini. Tabel 2.2. Rincian Korban Meninggal di sarana kesehatan I Gempa bumi terjadi pada hari sabtu pagi ketika sebagian besar masyarakat masih be~ada di dalam rumah sehingga masyarakat yang menjadi ',korban akibat gempa ini, baik yang meninggal dan luka-Iuka mudah ditemukan dan dikenali oleh keluarga korban. Korban meninggal di luar rumah sa kit langsung dimakamkan oleh keluarga dan masyarakat secara bergotong-royong. Sementara korban luka-Iuka yang dibawa ke rumah sa kit dan meninggal sa at tiba di rumah sakit, langsung dibawa pulang oleh keluarga korban untuk 14 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng ; N~~Y; ;'}/~:.;~:~royi~s,it':' 1. , ':\'" :':, Jumlah DIY ?~~y;~t :~~~~~~~~~(W;: ):~,,:~: Jumlah ,,'" 1.261 I, tU~5~9'.f;},~(~:t·33~,t·,' 2.597 C.1.2 Karban Luka Gempa bumi yang terjadi mengakibatkan banyaknya korban luka-Iuka, yaitu mencapai 192.534 orang, dengan rincian Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 15 105.848 orang di Provo DIY, 86.658 orang di Provo Jateng dan 28 orang pasien yang dirujuk ke Provo OK! Jakarta. Pasien yang dioperasi karena cedera yang diderita berjumlah 5.561 orang. Data pasien rawat selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini. Tabel 2.3. Rincian Pasien Rawat Pasca Gem ke-3 masih banyak korban yang dirawat di halaman luar bangunan rumah sakit karena jumlah korban luka melampaui daya tampung rumah sakit. Demikian pula ketidaksiapan RS dengan obat-obat dan perbekalan kesehatan untuk penanganan korban dengan patah tulang. Hal ini dapat dimaklumi karena rumah sa kit dan d.nkes propinsi selama ini menyiapkan kebutuhan bagi penanganan korban dengan luka bakar (akibat letusan gunung merapi). Walaupun demikian respon time yang dilakukan dalam menangani korban luka sudah cepat. C.2. Pengungsian Korban luka akibat gempa sebagian besar (+ 80%) korban dengan kondisi patah tulang dan luka gores/ koyak terbuka. Banyaknya korban luka dengan patah tulang (fraktur) kemungkinan besar disebabkan korban tertimpa oleh bangunan rumah. Pertolongan pertama paqa korban luka akan menentukan kondisi (prognosa) selanjutnya dari korban luka tersebut. Diketahui bahwa pertolongan terhadap korban luka dilakukan sebagian besar oleh masyarakat awam yang tidak mengetahui teknis pertolongan/ evakuasi korban trauma sehingga menimbulkan permasalahan tersendiri bagi korban luka dalam perawatan selanjutnya di rumah sakit, pos kesehatan, dan puskesrnas. Sebanyak 2.020.788 terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak akibat gempa. Para pengungsi gempa yogya dan Jawa tengah ini agak berbeda dengan pengungsi tsunami aceh, dimana mereka tidak berkumpul di suatu lokasi pengungsian tertentu tetapi mendirikan tenda-tenda di depan rumah mereka yang rusak. Hal ini menyulitkan pendataan dan upaya penanganan kesehatan yang akan dilakukan, karena POSISI mereka yang berpencar-pencar. Data· pengungsi berdasarkan data dari Satkorlak Dl Yogyakarta dan Jawa Tengah, secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.4 di bawah ini. I Penanganan korban luka dalam jumlah besar secara tiba-tiba ketika di rumah sakit menjadi kendala. Sampai dengan hari 16 Lesson Learnt PKK-AB Gempa B~mi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 17 Tabel 2.4 Rincian Pengungsi Akibat Gempa 145.796 Kab. Bantul 764.517 Kab. Kulonprogo Kab. Gn. Kidul Kab. Sleman Subtotal 2. Jateng Kab. Klaten 74.976 175.419 98.209 1.258.917 Bantul. Diperkirakan berasal dari nasi bungkus yang dibagibagikan ke pengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam kasus keracunan makanan ini. C.3. Kerusakan fasilitas Kesehatan Gempa yang berkekuatan 5,9 SR yang terjadi mengakibatkan kerusakan beberapa bangunan rumah dan sarana pelayanan umum termasuk sarana kesehatan sehingga pelayanan medis darurat terhambat. Data kerusakan fasilitas kesehatan akibat gempa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 713.788 Kab. Boyolali 12.770 Kab. Sukoharjo 16.302 Kab. Wonogiri 2.022 Kab. Purworejo 9.806 Tabel 2.5. Fasilitas Kesehatan yang Mengalami Rusak Berat Fasilitas Kesehatan -. RS 5.108 Kab. Karaf;lganyar 1.419 Kab. Kebumen Kab. Temanggung I I Subtotal Yogyakarta Polin ~ 1 Slernan Kulonprogo 1 Gunung Kidul 644 Jumlah 761.871 Jateng :.' ~ ·:.Inst',Rurnah .,' . ,Diknakes< ;,;Dinas ,:' .. : .. , .' 1 Bantul 2, 18 DIY 12 Pengungsian mempunyai I permasalahan tersendiri. Tercatat pada tanggal 2 Juni 2006 sebanyak 250 pengungsi keracunan makanan di Kecamatan Gedang Sari dan pada tanggal 4 Juni 2006 sebanyak 56 pengungsi di Kecamatan Dlingo Kab. Pustu I : ". 1. Kab. Magelang , ' Pkrn "". :):,:<:1::'I;;".:,.' ,·. .'· •,.·:.·.,·,.",· -des, ..',:.','.',':, ,'; . ..-,'," 2 Klaten 10 27 31 2 5 13 12 16 39 83 1 11 26 2S 11 11 1 Wonogiri 3 Purworejo 1 , . >:; ;... : . ~ 2 55 34 Magelang Jurnlah 2 15 1 11 31 2S 50 114 26 15 2 2 114 125 Lesson Learnt PKK-AB Geml?a Bumi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 19 :1\ ,I !I I Tabel 2.6. Fasilitas Kesehatan yang Mengalami Rusak Sedang Tabel 2.7. Fasilitas Kesehatan yang Mengalami Rusak Ringan Sleman 4 Kulonprogo 2 Gunung 1 11 22 2 Kidul Jumlah 1 1 35 44 2 10 5 Klaten ,2 23 23 7 Jateng I--:-':'M:=.caq::.::Ee7-la-nq--t---+--+-=-+---==-----t--==--1----!----''----; 2. Wonogiri 1 Purworejo 1 Jumlah 20 o o 4 1 23 23 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 0 7 Kantor Dinas Kesehatan Propinsi DIY dan Jateng tidak mengalami kerusakan fisik yang berarti namun tidak dapat menjalankan fungsinya (mildly collapsed) karena petugas dinas kesehatan sendiri turut menjadi korban gempa. Hal ini sangat manusiawi karena mereka pada minggu-minggu pertama kejadian masih berusaha menyelamatkan diri dan keluarganya sehingga mereka yang seharusnya berperan sebagai perpanjangan tangan pusat di daerah daJam menangani permasalahan kesehatan akibat bencana gempa ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari sulitnya memperoleh ~ata dan informasi permasalahan kesehatan yang tepat dan cepat. CA. KLB Tetanus Penyakit pasca gempa yang mengancam korban luka-Iuka adalah tetanus. Sejak tanggal 7 Juni 2006 ditemukan 14 orang yang menderita penyakit tetanus setelah mendapat perawatan. Hingga tanggal 4 Juli 2006 terdapat 76 pasien tetanus (0,31% dari '.::otal rawat inap) dan 29 orang diantaranya meninggal dunia (0,5% dari total yang meninggal). Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab munculnya KLB tetanus: a. Derajat luka yang diderita termasuk luka be rat. b. SOP pencegahan dan terapi tetanus belum tersosialisasi. c. Persediaan vaksin tetanus pada paket bencana yang tidak mencukupi. d. Distribusi ATS yang kurang. Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 21 -', III .,J, ,t Ii ,, , l Untuk lebih jelasnya rincian penderita tetanus dapat dilihat I' pad a tabel berikut. Tabel 2.8. Jumlah Penderita Tetanus 8 o 22 2 o 3 5 3. 1 o 1 2 4. 2' 3 o 5 5. o o 1 1 6. , 0 1 1 1 o o 3 2. 7. Berdasarkan umur dan jenis kelamin, korban luka yang mengalami tetanus sebagian besar berusia diatas 50 tahun dan berjenis kelamin laki-Iaki. Untuk lebih jelas dapat dilihat pad a tabel berikut. Tabel 2.9. Prosentase Penderita Tetanus menurut Umur dan Jenis Kelamin ~"'·N'Q;'~~\:~~I·P.ei:idE!fitaTetanus··:,:,."··;,:>··\.Persentase· ;'.'.:. 1 1i, 1. Umur: - : ; ; 50 Thn 29,57 - > 50 Thn 7043 2. Jenis Kelamin : - Laki-laki 57,75 - Perempuan 42,25 t 8. 1 3 o 4 9. o 1 1 10. 1 1 o o 11. , 0 o 1 1 1 o 2 12. 2 13. RSUD Kota Yogya 1 o o 1 14. RS Puri Husada Sleman l' o o 1 15. RSUD Sleman o o 1 1 26 19 7 52 6 6 7 19 o 2 1 3 Jumlah Sub Total 2. 22 RSI Klaten Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng >. < • >. , ,. • • \.... •• • ,',: • > " C.S. Masalah kesehatan jiwa Masalah kesehatan jiwa pada para korban perlu segera ditangani sebaik mungkin agar tidak menimbulkan gangguan stres pasca trauma, gangguan jiwa atau masalah pSikososial lainnya yang dapat menurunkan produktivitas serta kualitas hidup hingga menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 23 Pasca gempa dilaporkan kasus bunuh dir'i sebanyak 6 orang (3 orang di Klaten, 2 orang di Bantul dan 1 orang di Yogyakarta) namun baru 1 orang yang dapat di data oleh Bag ian Psikiatri FK UGM, karena Dinkes Kab. Kota serta Puskesmas tidak memiliki data. Berdasarkan laporan dari RS Grhasia Yogyakarta, RSUP Dr. Sardjito dan IMC hingga tanggal 30 Juni 2006, dilaporkan kasus gangguan jiwa sebanyak 144 kasus di mana 71% di antaranya merupakan kasus lama. Sebagian besilr penderita berasal dari Kab. Bantul dan kebanyakan berusia 15-45 thn. Kasus yang paling banyak ditemukan adalah Skizophrenia dan gangguan psikoti k lainnya (50%), gangguan stres akut (19%) dan Psikotik akut (14%). 24 Lesson Learnt PKK- AB Gempa Bumi Yogya & Jateng PERAN PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS BAB III A. PERAN PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS B. UPAYA YANG DILAKUKAN PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS lesson learnt PKK- AB Gempa Burnt Yoyga dan Jate ng . . BABIllr . BAB III PERAN DAN UPAYA YANG DILAKUKAN PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS A. PERAN PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS Dalam penanganan masalah kesehatan akibat gempa di Prav. DIY-Jateng, Menteri Kesehatan menunjuk Kepala Pusat Penanggulangan Krisis sebagai Koordinator Lapangan yang bertugas mengkoordinir semua unit utama di Depkes dalam penanganan masalah kesehatan pasca gempa di Provinsi DIY dan Jateng. Tanggal 27 Mei 2006 pasca gempa staf PPK berangkat ke DIY untuk melakukan RHA. Selain itu, beberapa kegiatan yang dilakukan adalah: a. melakukan Rapid Health AssEssment (RHA) secara berkelanjutan b. membuka pos kesehatan di lokasi yang mengalami kerusakan terparah seperti di Kec. Jetis, Kec. Pundong dan Kec. Dlingo di Kab. Bantul C. mengaktifkan kembali pelayanan dasar di puskesmas yang lumpuh akibat gempa, seperti Puskesmas Rawat Inap Dlingo I d. membantu dalam distribusi bantuan nakes dan obat ke sarana kesehatan dan pos-pos kesehatan e. mencari, mengumpulkan dan mengirim data dan informasi ke PPK mengenai situasi terakhir pasca gempa f. mendirikan dan mengkoordinir operasional Rumah Sakit Lapangan Depkes di Kab. Bantul bekerjasama dengan PM!. Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 25 Semua tugas tersebut dilaksanakan berkoordinasi dengan unit-unit utama Depkes, Dinkes Provinsi DIY, Dinkes Kab. Bantul, Bakornas, Satkorlak dan ?atlak, TNI, Polri, PMI, badan dunia seperti WHO dan LSM. \ Untuk menjamin kelangsungpn ;tugas di lapangan, tim PPK berganti setiap 10 hari. Tugas utama tim kedua adalah berkoordinasi dengan dinkes provinsi dan kabupaten setempat untuk membangun sistem informasi perlanganan bencana yang bertujuan mengumpulkGln, tnenganalisa, melaporkan dan mengirim data dan informasi' ke Bakornas Aju di DIY dan PPK setiap saat diperlukan. Tugas tim ketiga dan tim berikutnya adalah melanjutkan tugas tim sebelumnya yaitu memantapkan sistem informasi yang sudah terbentuk dan mendukung dinkes provinsi dan kabupaten setempat dalam penanganan masalah kesehatan pasca gempa. Dukungan langsung PPK di lokasi kepada dinkes provinsi dan dinkes kabupaten setempat berlangsung sampai satu minggu setelah masa tanggap darurat selesai. Selanjutnya, semua hal yang terkait dengan penanganan pasca gempa dikembalikan seperti pada situasi normal. Secara ringkas, peran PPK dalam penanganan gempa DIYJateng antara lain: a. Terlibat langsung dalam penanganan masalah kesehatan dengan mengirim staf PPK ke lokasi bencana b. Sebagai koordinator interna,1 Depkes baik di pusat maupun di lokasi bencana guna mendukung tugas dinkes provinsi dan kabupaten setempat, dalam penanganan masalah kesehatan pasca gempa 26 Lesson Learnt, PKK-AB GempC]! Bumi Yogya & Jateng c. Mendirikan dan mengkoordinir operasional Rumah Sakit Lapangan Depkes d. Membangun sistem informasi yang bertujuan mengumpulkan, menganalisa, melaporkan dan mengirim data dan informasi mengenai perkembangan situasi di lapangan e. Mengkoordinir pemenuhan kebutuhan nakes. maupun logistik melalui unit-unit utama Depkes yang terkait f. Menjalin kerjasama dengan sektor/departemen terkait terutama yang berada dalam koordinasi Bakornas g. Menjalin kerjasama dengan badan-badan dunia terutama dibidang kesehatan, seperti WHO dan ICRC untuk mendukung tugas Depkes di lapangan. h. Mengkoordinasikan bantuan tenaga dan logistik para negara sahabat. B. UPAYA YANG DILAKUKAN PENANGGULANGAN KRISIS PUSAT Di bawah ini menjelaskan upaya upaya yang dilakukan oleh Pusat Penanggulangan Krisis dalam rangka penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana gempa di Provinsi DIY dan Jateng. a. PENILAIAN KESEHATAN CEPAT Setelah Pusat Penanggulangan Krisis mendapat laporan dari lapangan pada pukul 06.00 WIB maka segera dilaksanakan koordinasi dengan aparat kesehatan di Provinsi D1 Yogyakarta dan Jawa Tengah serta diminta Tim RSUD Dr. Soetomo ag'ar menuju Yogyakarta. Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 27 I I ' Pada hari Sabtu pagi, tanggal 27 Mei 2006 semua Staf Pusat PK dan Dit. Bina Pelayanan Medik Dasar diperintahkan masuk kantor untuk mendukung kegiatan di lapangan. Di tingkat pusat disiapkan tim dokter lengkap baik dari Tim RSCM, RS Jantung Harapan Kita , dan lain-lain, termasuk Prof. Aryono Pusponegoro. Sebanyak 56 orang dipimpin Kapus PK berangkat dari Halim Perdana Kusuma pukul 10.30 WIB menuju Solo. Setelah beberapa saat menyusul keberangkatan Menteri Kesehatan, Menkok~sra, Mensos dan Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan ke lokasi bencana. I Kapus PK dengan Tim dokter setelah tiba di lokasi bencana pada siang hari mengadakan ~oordinasi dengan Direktur dan dokter ahli bedah RSO Solo sekaligus mengarahkan bagaimana mengatasi permasalahan kesehatan yang ada. Pada hari itu juga tim dokter/Kapus PK menuju RS Klaten I mengadakan koordinasi dengan jajaran Direktur dan Tim Ahli I Bedah untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada. I Pada sore hari Kapus PK dengan Tim dokter menuju Yogyakarta ikut dalam Tim' yaitu Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Kebijakan Politik (Dr. Nizar Sihab). Di ruang UGD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dilakukan koordinasi dengan pembagian tugas termasuk ahli penilai kelayakan ruang/gedung OK, kemudian Kapus PK bersama Direktur RSUP Dr Sardjito pada malam hari tanggal 27 Mei 2006 menerima kunjungan Presiden,R.I beserta Ibu dan rombongan 28 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Setelah melihat dan mengamati situasi di RSUP Dr Sardjito, bapak Presiden memerintahkan kepada Gubernur DIY, Direktur RSUD Dr Sardjito dan Depkes untuk melaksanakan evakuasi terhadap + 200 orang pasien ke jakarta. Untuk evakuasi tersebut diminta oleh Bapak Presiden kepada Panglima TNI untuk membantu proses evakuasi tersebut. Setelah melihat situasi di lapangan, malam itu Kapus PK melaporkan kepada Sesjen Depkes bahwa perlu segera dikirim 500 perawat dari Jakarta. Pada malam hari tanggal 27 Mei 2007 pukul 21.00 WIB diadakan Rapat Koordinasi di Hotel Santika Yogyakarta dipimpin Menteri koordinator dan kesejahteraan rakyat didampingi Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Dalam Negeri, Gubernur DI Yogyakarta dan Jawa Tengah beserta jajaran, Kapus PK, Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar, Direktur Utama RS Sardjito. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan Bakornas, Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Dalam negeri dan Mabes TNI. Pertemuan ini bertujuan untuk merumuskan konsep dasar upaya pemerintah pusat dal9m memfasilitasi pelaksanaan penanganan gempa bumi di Provinsi DIY dan Jateng dan persiapan pembentukan "Bakornas Aju". Bakornas Aju ini mulai diaktifkan pada hari senin tanggal 29 Mei 2006 berkantor di Aula Lanud bandar udara Adi Sutjipto Yogyakarta di bawah koordinasi Menteri Sosial dan Bapak mayjend Bambang Dharmono sebagai ketua pelaksana harian. I Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 29 Pada kesempatan tersebut Menteri Kesehatan Kapus PK sebagai wakil Depkes di l'apangan. menunjuk Penilaian cepat dilaksanakan langsung pada hari sabtu tanggal 27 Mei 2006. Tim I dari 'Pusat PK dilaksanakan oleh Drg. M.Nasiruddin, dr.Rochman Arif,'dr. Indro Murwoko ,dr.M.imran dan drs. Dodi Irianto menggunakan kendaraan darat untuk melaksanakan Penilaian C:;epat 'Masalah Kesehatan (Rapid Health Assessment /RHA). Tim, I berangkat dari Jakarta pad a pada pukul 23.00 WIB. pukul 10.00 dan tiba di Yogyakarta , Tim kemudian melaksanakan penilaian terhadap besaran masalah di RSUD Dr. Sardjito, RSU PKU Muhammadiyah, RSUD Bantul dan RS Bethesda serta rumah sakit lain yang ada di Yogyakarta dan Bantul. Tim ini melaporkan secara lisan besaran masalah yang dihadapi antara lain mencakup jumlah korban meninggal, luka-Iuka, luasnya kejadian serta persediaan logistik (Obat-obatan dan Bahan Habis Pakai) yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi. Berikut ini surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/MENKES/SK/V/2006 tanggal 29 Mei 2006 tentang Pembentukan Tim fasilitasi Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Bencana Gempa Bumi di Daerah Istimewa Jogjakarta dan Jawa Tengah, yang menegaskan Kapus PK sebagai koordinatortim fasilitasi. Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 382/M :NKES/SK/V/2006 Tanggal : 29 Mei 2006 Penasehat : Menteri Kesehatan RI Ketua Pengarah : Sekretaris Jenderal Depkes Pengarah : Para Pejabat Eselon 1 Departemen Kesehatan RI Unit Utama Koordinator : Dr. Rustam Syarifudin Pakaya, MPH Wakil Koordinator : Dr. Achmad Hardiman, Sp. KJ. MARS Anggota : 1. Dr. Firdaus Ka. BTKL 01 Jogjakarta Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Direktur Pemberantasan Pen~aklt Tidak Menular 2. Drs. Bahron Arifin, Apt Dir. Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 3. Dr. Bambang Sardjono, MPH Ses.Dltjen Bina Kesmas 4. Dr. Hj. Ratna Dewi Umar, M.Kes Dir. Pelayanan Medik Dasar 5. Dr. H. Suwandl Makmur, MM Kepala Pusat Litbang Sistem Kebijakan Kesehatan Kemudian pada malam hari pukul 24.00-01.30 WIB diadakan rapat evaluasi bersama Kapus PK, Prof Aryono, Prof. Idrus (Universitas Hasanuddin), br. Budi (RSUP Dr. Sardjito), Dr. Siamet (RSUD Dr. Soetomo, Surabaya), Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Dr. Hendro (RSU Sardjito), sekaligus diadakan evaluasi kondisi pasien termasuk proses evakuasi pada pagi hari. Namun evakuasi ini mengalami hambatan ketika ditawarkan kepada pe~derita dan keluarganya. Pasien dan keluarga keberatan jika keluarganya' dirawat terpisah dan jauh jaraknya. I 30 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & I J~teng 6. Dr. Setiawan Soeparan, MPH Kepala Pusai: Pendldlkan Tenaga Kesehatan 7. Dr. Madiono, MPH Kepala Bagian Perencanaan Pembangunan Tim Teknis : 1. Koordlnator Lapangan Jogjakarta 2. Koordinator Lapangan Bantul 3. Koordinator Lapangan 4. Koordinator Lapangan Klaten di DI di Kabupaten di Kota Solo di Kabupaten Dr. Lucky Herawati, SKM, M.5c , Direktur Poltekkes Dr~ Ir. I Made Alit, M.5i Pudir 1 Poltekkes DIY Rita Benya Adriani, Skp, M.Kes Direktur Poltekkes Surakarta Mudasir 5yahtibi, Fpth, M.Kes Pudir III Poltekkes Surakarta M(J.TERIKESEHATAN ~P(K) Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 31 ~\!I Pada hari kedua setelah briefing yang dipimpin langsung oleh Kapus PK, Tim I meJakukan penilaian masalah kesehatan ke PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Disana terdapat banyak Kesehatan di Kec. Jetis dan Kec. Pundong. Tim ini bertugas memberikan pelayanan kesehatan dasar dan membentu melaksanakan evakuasi korban jika diperlukan untuk rujukan kasusnya. korban luka-luka bahkan sar;npai ke tempat parkiran dan trotoar jalan. kesehatan Untuk yang memenuhi sangat kebutuhan mendesak pelayanan diputuskan untuk memanfaatkan gedung PDHI ,yogyakarta untuk menampung pasien. Penilaian kesehatan kemudian dilanjutkan ke PKU Muhammadiyah Bantul, dimana situasi rumah sa kit sangat padat dipenuhi korban luka~luka. Tim Pusat PK langsung berkoordinasi dengan Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk meniJai bantuan tenagayang dibutuhkan yang langsung dikonfirmasikan kebutuhannya. langsung ke Kep~la ,Pusat PK untuk pemenuhan Pada malam. hari tenaga yang diperlukan datang dan dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten untuk pembagian tugas sesuai dengan lokasi yang , membutuhkan pelayanan k.esehatan. Tim Pusat PK kemudian melakukan penilaian kebutuhan Pada hari ketiga tim yang berasal dari badan litbangkes depkes bergabung dengan tim Pusat PK untuk melakukan penilaian kesehatan lebih rinci mengenai besarnya masalah, kerusakan fasilitas kesehatan serta potensi yang bisa didayagunakan. Hasil penilaian ini di sajikan pad a rapat yang dilakukan dj pusat, sehingga bantuan yang dibutuhkan dikirimkan sesuai dengan permintaan di lokasi bencana. Seperti di daerah Gunung kidul, menurut hasil penilaian diketahui jumlah korban cukup banyak namun Rumah Sakit hanya memiliki 42 tempat tidur, sedangkan lokasi di luar rumah sakit sangat memungkinkan untuk didirikan tenda untuk menampung korban. Informasi ini langsung diteruskan ke pusat untuk pemenuhan bantuannya. Perkembangan masalah kesehatan dilakukan setiap hari oleh dinas kesehatan propinsi dan Pusat PK terutama yang terkait dengan bantuan yang dibutuhkan. b. PUSAT PENGENDALI OPERASI kesehatan ke wilayah Jetis, Pundong dan Dlingo. Di wilayah Dlingo ternyata belum tersentuh sama sekali oleh pelayanan kesehatan. Untuk itu maka tim PPK mendirikan dua buah POS. 32 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng I Untuk pengendalian operasional penanggulangan krisis kesehatan akibat gempa bumi, masing-masing Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten, Kota mengaktifkan Posko Pengendalian Operasional yang aktif selama 24 jam. Posko ini bertungsi sebagai : Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 33 , ";'J':' .. '.;:·t . , I ! Pengendali bantuan kes~hatan baik dalam hal penerimaan maupun distribusi. I Pengendali operasional pela¥anan kest;hatan Pusat informasi kesehatan Pemantauan dan evaluasi , DIY, Jateng dan OKI Jakarta. tabel berikut ini. Oengan rincian sebagaimana Tabel 3.1. Rincian Sarkes yang Merawat Pasien Korban Gempa Posko Pengendali Operasionpl berada di Kantor Oinas Kesehatan masing-masing. Oi tingk~t Provinsi, Posko Pengendali Operasional diten;lpatkan di Oinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta. Sedangkan Provinsi jawa tengah menempatkan Posko Pengenda~i Provinsi di Oinkes Kab Klaten. . c. PELAYANANKESEHATAN c.l. Penanganan Jenazah , Penanganan jenazah yang terlambat karena sulitnya evakuasi korban yang tertimpa reruntuhan dapat memberi dampak terhadap kesehatan lingkungan dan akhirnya menimbulkan masalah . kesehatan. Untuk mencegah masalah tersebut dilakukan fogging dan pemberian disinfektan lingkungan terutama di daerah ditemukan jenazah, bekas reruntuhan rumah/bangunan, lokasi pemukiman dan pengungsian serta lokasi potensial KLB penyakit. : C.2. Penanganan korban luka Korban luka-Iuka mendapat p~rawatan di rumah sakit baik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dan sarana kesehatan lain yang bersifat Sementara seperti rumah sa kit lapangan, pos kesehatan dan mobile clinic. Para korban ditangani di, 120 RS, 18 RS Lapangan, 37 Puskesmas, 30 mobile klinik dan beberapa Poskes di Provo 34 Lesson Learnt PKK-AB Gempa ,'Bumi Yogya & Jateng 1. Pos kesehatan Kebutuhari akan pelayanan kesehatan bagi korban luka-Iuka sangat besar sementara tenaga kesehatan terbatas terutama di lokasHokasi yang sangat sulit dijangkau membuat tenaga kesehatan yang melakukan penilaian cepat segera mendirikan pos kesehatan. Beberapa pos kesehatan yang baru dibuka langsung dipenuhi oleh masyarakat korban gempa yang kebanyakan korban dengan trauma/luka-Iuka. Sampai dengan tanggal 20 Juni 2006 telah berdiri 164 lokasi pos pelayanan kesehatan di Kab. Bantul, 1 lokasi di Kab. Boyolali dan 4 lokasi di Kab. Klaten dengan petugas medis di setiap lokasi. Pos kesehatan yang didirikan menjawab masalah tidak berfungsinya puskesmas di lokasi bencana. Namun demikian usaha untuk segerC:1 memfungsikan kembali puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan darurat yang sangat dibutuhkan oleh korban pasca Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 35 gempa terutama di daerah yang sulit terjangkau antara lain di Dlingo, Pundong langsung dilakukan. Hal ini mengingat kerusakan fisik bangunan puskesmas yang hampir sebagian besar rusak berat yang tidak layak dipakai menjadi tempat pelayanan kesehatan. 2. Rumah Sakit Sejumlah RS di lokasi bencana turun tangan secara l langsung menangani para korban. Namun beberapa korban ada yang dirawat di RS di luar lokasi bencana seperti di Semarang, Grobogan, Banyumas, Tegal, Purworejo, Batang, Karanganyar, Temanggung, Wonosobo, Kendal, Sragen, Jepara, Wonogiri, Cilacap, Salatiga, Purbalingga, I Bajarnegara, Blora, Brebes, Kudus, Pekalongan, Pemalang, Patl, Rembang, Jakarta dan sebagainya. Hal ini dikarenakan jumlah korban yang begitu besar 'sedangkan kapasitas perawatan pado RS di lokasi b~ncana terbatas. Selain itu, beberapa korban berasal dari wi/ayah di luar lokasi bencana sehingga atas jnisiatif korban sendiri memilih untuk dirawat di wilayah asalnya. 3. Rumah Sakit Lapangan (RS Lapangan) Untuk membantu pelayanan kesehatan bagi para korban, beberapa institusi dan Lembaga Swadaya Masyarakat baik dalam maupun luar negeri memberikan RS Lapangan. Tercatat sebanyak 14 RS Lapangan di Kab. Bantul dan 1 di Kota Yogya Provo DIY serta 2 di Kab. Klaten d?in 1 di Kab. Boyolali Provo Jawa Tengah. Mereka telah merawat 78.323 pasien (76.014 Il" 36 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng rawat jalan dan 2.309 rawat inap) dan berhasil mengoperasi 627 pasien. Beberapa RS Lapangan melakukan pelayanan kesehatan keliling di mana kegiatannya meliputi pemeriksaan pasien serta imunisasi. Dengan mempertimbangkan jumlah pasien yang begitu banyak yang tidak dapat ditangani oleh sarana kesehatan setempat, Departemen Kesehatan cq. Pusat Penanggulangan Krisis mengambil tindakan untuk mendirikan sebuah RS Lapangan di Lapangan Dwi Windu Kabupaten Bantu\. RS Lapangan didorong ke lokasi bencana langsung pada tanggal 27 Mei 2006. Dikarenakan peralatan RS Lapangan yang agak rumit dan banyak (30 truk), maka komponen RS Lapangan baru tiba dilokasi pada tanggal 28 Mei 2006 sebagian melalui jalan darat dan udara. Staf PPK yang berada di lokasi bencana mengarahkan pendirian RS Lapangan di Lapangan Dwi Windu Kabupaten Bantul, berdasarkan banyaknya korban luka-Iuka yang ada di wilayah itu yang memerlukan bantuan medis. Bekerja sama dengan PM!, RS Lapangan tersebut didirikan dan pada tanggal 29 Mei 2006 sudah memberikan pelayanan kesehatan dengan beberapa tenda yang telah berdiri yaitu 1 tenda rawat jalan, 1 tenda rawat inap, 1 tenda petugas dan 1 tenda untuk obat-obatan dan perbekalan kesehatan. Semua tenda komponen RS Lapangan baru selesai didirikan pada tanggal 31 Mei 2006 dengan tenaga kesehatan yang Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 37 masih terbatas dari Depkes, PM!, RS Dharmais, dan RSCM. Teknik pendirian RS Lapangan tidak terlalu rumit sehingga tenaga yang sudah pernah mendapat pelatihan RS Lapangan tidak akan mengalami kesulitan. Namun tidak semua tenaga terlatih mengetahui peralatan dan perlengkapan medis serta kegunaannya. Hal ini menjadi masalah tersendiri dalam mengoperasionalkan: RS Lapangan. I Secara resmi RS Lapangan mulai beroperasi sejak I tanggal 31 Mei 2006 sampai tanggal 1 Juli 2006. RS Lapangan ini terdiri dari beberapa tenda pelayanan, yaitu 1 tenda UGD, '1 tenda Operasi kapasitas 2 meja operasi, 1 tenda Poli Umum, 1 tenda pemeriksaan XRay, 1 tenda farmasi, 6 tenda perawatan dengan kapasitas 60 tempat tidur, 3 tenda untuk tenaga kesehatan, 1 tenda logistik, dan 1 tenda sterilisasi. Untuk keperluan air bersih mendapat pasokan dari PDAM Kab. Bantul. I Sedangkan untuk suplai Iistrik, terutama pada malam hari, mendapat bantuan dari PLN Kab. Bantul, dan· pada siang hari disuplai dari Genset. Sarana p~ndukung lain yang tidak kalah penting adalah dapur u,mum yang disuplai penuh oleh PM! serta sarana sanitasi darurat dan laundry. kesehatan yang bertugas berasal dari RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RS PM! Bogor, Singapura Red Cross dan Hongkong Red Cross. Minggu ketiga tenaga kesehatan berasal dari RSU Dr. Karyadi Semarang dan RS PM! Bogor. Tenaga teknisi dan logistik yang mendukung jalannya RS Lapangan berasal dari Pusat Sarana dan Prasarana Perlengkapan Kesehatan Depkes, RSCM, RS Kanker Dharmais, dan RS PM! Bogor. Beberapa rumah sakit lapangan yang didirikan dilokasi yang terkena dampak gempa dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 3.2. Rumah Sakit Lapangan Tenaga Kesehatan~' yang bekerja di RS Lapangan Depkes - PM! berasal ~ari beberapa rumah sakit yang bekerja bergantian setiap 10 hcki. Minggu pertama tenaga kesehatan yang, bertugas berasal dari RSUP Dr. Soetomo Surabaya) RS PM! Bogor, Singapura Red Cross dan Hongkong Ryd Cross. Minggu kedua tenaga , 38 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Burini Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 39 Pusling ini sangat efektif mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat korban gempa khususnya korban pasca operasi dan korban luka-Iuka yang lokasinya jauh dari sarana kesehatan yang masih memerlukan perawatan luka secara berkala. 4. Puskesmas KelilinglMobile Clinic Beberapa korban tidak dapat pergi berobat ke Rumah Sakit, Puskesmas dan Pos Kesehatan lainnya akibat kesulitan untuk menjangkau sarana kesehatan Untuk mengantisipasi hal itu, Depkes tersebut. mengirimkan 30 ambulans yang dipergunakan sebagai Puskesmas Keliling (Pusling). Setiap ambulans diisi oleh sebuah Tim yang terdiri dari 1 dokter, 2 perawat dan 1 sopir serta dilengkapi dengan 1 paket obat. Tenaga medis dan para \T1edis yang ditugaskan berasal dari Dokter PTT BSB, Dokter CPNS Direktorat Bina Pelayanan medik dasar dan Poltekkes Depkes. Kegiatannya meliputl pelayanan kesehatan bergerak, evakuasi korban dan 'imtJnisasi. Pusling tahap pertama terdiri dari 30 tim dan beroperasi di Provo DIY serta Kab. Klaten sejak tanggal 30 Mei hingga 8 Juni. Pusling tahap kedua (14 tim) dan ketiga (10 tim) beroperasi hanya di wilayah Bantul saja pad a tanggal 13-22 Juni dan 23 Juni-4 Juli. Setelah itu operasional Puskesmas Keliling (Mobile Clinic) diserahkan ke Dinkes Provo DIY. Data pasien yang berobat di Pusling adalah 13.934 orang. ~':'. 40 Lesson Learnt PKK-AB Gempa IBumi Yogya & Jateng C.3. Penanganan KLB Tetanus Penanganan KLB tetanus dilakukan beberapa langkah, yaitu': 1. Perawatan korban yang terkena tetanus dan beresiko terkena tetanus di rumah sakit 2. Distribusi vaksin ATS ke rumah sakit-rumah sakit yang merawat korban 3. Imunisasi TT kepada balita dan dewasa yang beresiko, termasuk para relawan 4. Sosialisasi SOP pencegahan dan penanganan tetanus CA. Penanganan kesehatan jiwa Dalam penanganan masalah kesehatan jiwa sejak tanggal 31 Mei 2006 Direktorat kesehatan jiwa Depkes melakukan Rapid Assesment Mental Health bekerjasama dengan FK UI di Bantul dan Klaten. Penanganan masalah kesehatan jiwa ini juga dilaksanakan oleh Dinas kesehatan Provinsi DIY dan Jawa Tengah didukung Depkes RI bekerjasama dengan Rumah sa kit, Universitas, WHO, UNICEF dan LSM yang bergerak di bidang kesehatan jiwa dan psikososlal dalam melakukan upaya-upaya untuk rehabilitasi psikososial yang berbasis masyarakat dan terintegrasi dengal! pelayanan kesehatan primer (Puskesmas). Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang mengalami gangguan jiwa kronik dan trauma berat Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 41 dapat dideteksi sedini mUlilgkin pengobatan dengan segera dan tepat. untuk mendapatkan Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program penanggulangan kesehatan jlwapasca bencana adalah : k9sUS gangguan jiwa dan a. Surveilans penemuan psikososial, khususnya dalam pencatCl,tan dan pelaporan belum berjalan dengan baik' i b. Tenaga yang ada di lapangan belum seluruhnya dilatih tentang program kesehatan jiwa, khususnya dalam deteksi dini dan pemberian pengobatan yang tepat. Kedua kendala tersebut di atas ditindaklanjuti dengan hal-hal berikut ini : a. Menghimbau agar LSM-LSM yang bergerak di bidang kesehatan jiwa dan psikososial yang bekerja di DIY pasca gempa dapat melaporkan secara tertib hasil kegiatannya di lapangan. b. Akan dilakukan pelatihan dan pendampingan khususnya tentang deteksi dini dan pemberian pengobatan yang tepat bekerja sama dengan 10M. C.S. Imunisasi Untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit pasca gempa, sejak tanggal 2 Juni 2006 Dinkes Provo Dl Yogyakarta dan Jawa Tengah melakukan imunisasi dengan sasaran seluruh balita dan dewasa yang berisiko, termasuk para relawan. Jenis imunisasi yanfl dilakukan adalah imunisasi campak dan tetanus serta pemberian Vitamin A. Cakupan Imunisasi dapat dilihat pada taoel berikut ini. Tabel 4.3. Cakupan Imunisasi di Provo DIY dan Jateng , ';:1' " J~~~~:,: \:,P.~~~~~I-" il: '.':\~\\ ~~~c.;\ '- ,', ,'''''' .-.: ·:,!!al"l)pak. ' 67.156 (75,22%) 1. DIY 2. Jateng 38.179 (87,97%) Imunisasi Tetanus " 335.917 (43,54%) 1.969 223.562 (52,91%) " Vitamin A 57.267 (64,15%) Keterangan Relawan 42.517 d. PENGENDALIAN PENVAKIT MENULAR DAN SANITA51 Untuk mencegah proses penularan penyakit pasca gempa telah dilakukan beberapa kegiatan sejak tanggal 1 Juni 2006 antara lain: a. Penyemprotan lalat dan nyamuk dengan sasaran daerah ditemukan jenazah, bekas reruntuhan rumah/bangun'an, lokasi pemukiman dan pengungsian serta lokasi potensial KLB penyakit. b. Training sing kat oleh BTKLPPM Yogyakarta kepada petugas Dinkes Kab. Bantul dan beberapa petugas puskesmas tentang cara penggunaan desinfektan Air Rahmat dan pendistribusiannya untuk mencegah diare. C. Pengambilan dan pemeriksaan sample air tanah untuk pemeriksaan bakteriologi dan sosialisasi desinfeksi air dengan Kaporit. d. Penyuluhan tentang pencegahan penyakit menular oleh dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota. e. Pemantauan vektor penyakit malaria dan DBD oleh Dinkes Provinsi, Kab/Kota, Petugas P2PL Depkes dan WHO. , 42 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 43 Membagikan ATS ke Puskesmas dan ATS + Tetanus Imunoglobulin ke RS. g. Memberikan bantuan air bers\h dan pembuatan jamban. f. Namun karena staf dinkes setempat maupun sanak keluarganya turut menjadi korban, rincian permasalahan kesehatan yang dihadapi akibat gempa bumi belum didapatkan. Data dan informasi sementara diperoleh dari 5atlak selama minggu pertama. I e. PENANGANAN GIZI DARURAT Dalam rangka untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya masalah kurang gizi pada p~ngungsi, Depkes RI mengirimkan bantuan berupa MP-ASI Bubur. dan MP-ASI Biskuit sebanyak 20 ton. Pemerintah Daerah setempat juga mengambil langkah-Iangkah penanggulangan. Salah satunya dengan memberikan bantuan pangah dengan mendirikan dapur-dapur umum pada setiap lokasi penarrjpungan pengungsi. . , Khusus pengungsi usia, Dinas Kesehatan Kabupaten setempat telah mengupayakan Pemb~ria.n Makanan Tambahan (PMT). PMT yang didistribusikan adalah berupa Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk biskuit, bubur susu maupun susu. PMT dibagikan disetiap tempat penampungan pengungsi yang ada melalui Puskesmas sete\"11pat. t. SISTEM INFORMASI DAN KOORDINASI t.1. Sistem Informasi Kesehatan Informasi kejadian bencana gempa bumi pertama kali diperoleh melalui berita di televisi dan layanan pesan sing kat (SMS). Informasi ini kemudian ditindak lanjuti oleh staf Pusat PK yang sedang piket dengan menghubungi kontak person yang ada di dinas kesehatan provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Depkes segera mengirirnkan tim untuk melakukan penilaian cepat masalah kesehatan. Namun demikian sistem pelaporan data di lapangan baru terbentuk pada minggu kedua kejadian, setelah itu laporan harian resmi yang dikeluarkcm oleh dinkes setempat secara teratur mudah di dapat. Baru pada hari berikutnya pengumpulan dan pelaporan data kejadian, lokasi, jumlah korban meninggal,korban luka yang diperoleh di pos kesehatan, rumah sa kit, mobile clinic dan RS Lapangan serta kerusakan sarana kesehatan dikoordinir langsung melalui dinas kesehatan kabupaten/kota kemudian diteruskan ke dinas kesehatan provinsi maupun Depkes cq Pusat PK via SMS, telepon/fax. Departemen Kesehatan cq. Pusat Penanggulangan Krisis melakukan pemantauan terhadap permasalahan kesehatan akibat gempa bumi . dengan mengeluarkan be rita perkembangan setiap jam 08.00 pagi dan 18.00 WIB. Data di peroleh dari staf PPK yang berada di lapangan berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, Rumah Sa kit. f.2. Sistem Koordinasi penanganan Koordinasi merupakan kata kunci dalam keberhasilan penanganan krisis kesehatan yang diakibatkan oleh bencana. Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 44 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 45 Begitu banyak bantuan yang diperlukan serta sumber daya yang harus dimobilisasi dalam upaya penanganan gempa bumi di Provinsi DI Yogyakarta' dan Jawa Tengah dengan mengkoordinasikan semua kebutuhan yang diperlukan serta sumber daya/bantuan yang ada maka akan diperoleh hasil yang efisien dan efektif. Menginnat besaran masalah y~ng' dihadapi ini, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mernberikan arahan untuk segera membentuk Bakornas Aju di Ban'dara Adi Sutjipto Yogyakarta untuk mengkoordinir bantuan dalam dan luar negeri, termasuk bantuan yang masuk dari bandara Adi Soemarno Solo. Bakornas Aju terbentuk sejak hari pertama kejadian gempa bumi. Pada malam harinya, jam 22.00 WIB, Ibu Menteri Kesehatan, Bapak Menteri Sosial serta tim Bakornas mengadakan rapat koordinasi untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan bagi Bakornas Aju agar dapat berfungsi esok hari. Tanggal 28 Mei 2006, pagi hari Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin gladii kotor Bakornas Aju sebelum dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden Bambang Susilo Yudhoyono beberapa saat kemudian. Bakornas PB melalui Bakornas AJU mengkoordinasi semua lintas sektor dan lintas progral\' dalam penanganan gempa. Rapat koordinasi dilakukan setia~ hari selama periode tanggap darurat (27 Mei-30 Juni) dan d'ihadiri olen berbagai institusi pemerintah serta LSM baik dalam maupun luar negeri. , Institusl yang hadir antara lain Satkorlak PB DIY dengan Dinas di Iingkungan Pemda DIY, ~atkorlak PB Jateng dengan Dinas ( di Iingkungan Pemda Jateng, Depkes, Depsos, Deplu, Depdagri, Dephub, TNI, Polri, WHO, UNrCEF, PMI, IFRC, MSF, 10M dll. Rapat membahas upaya yang telah dilakukan, rencana aksi dan masalah yang dihadapi dilapangan oleh semua peserta rapat yang hadir. Tugas sektor kesehatan adalah pelayanan medis, evakuasi dan rujukan, imunisasi, surveilans, pencegahan KLB, mobilisasi tenaga kesehatan, distribusi logistik kesehatan, menyajikan data dan informasi penanganan kesehatan pasca gempa. 1. BAKORNAS AJU Badan Koordinasi Nasional (BAKORNAS) membentuk Bakornas Aju sebagai perpanjangan tangan Bakornas PB dalam penanggulangan bencana tahap Tanggap Darurat di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dalam hal ini Depkes merupakan salah satu anggota Bakornas Aju yang bertanggungjawab dalam menangani berbagai permasalahan yang ada di sektor kesehatan. Sesuai dengan surat keputusan ketua BAKORNAS Aju, tugas BAKORNAS Aju adalah : a) Mengkoordinasikan dukungan pelaksanaan penanganan bencana gempa bumi tektonik di wilayah Satkorlak PB Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. b) Mendukung kelancaran penanganan bencana gempa bumi yang dilaksanakan oleh Satkorlak PB .. f;~ 46 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK~AB Gempa Bum! Yogya & Jateng 47 Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah serta Satlak PB Kab/Kota di kedua provinsi tersebut. c) Mengendalikan bantuan-bantuan kemanusiaan untuk korban bencana gempa bumi tektonik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. d) Mendorong dan '!lemperdayakan Satkorlak PB Provinsi dan Satlal< Kab/Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah agar dapat mengoptimalkan tugas-tugas bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang mengalami musibah bencana gempa bumi tektonik. e) Memberikan bantuan tenaga, sarana, prasarana dan potensi nasional untuk kelancaran mobilitas distribusi logistik, bantuan kesehatan dan evakuasi kepada Satkorlak PB dan Satlak PB setempat. f) Mendayagunakan unsur TNI dan Polri dalam penanganan bencana gempa bumi tektonik di daerah Provinsi' Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. g) Membantu keamanan dan ketertiban masyarakat serta keamanal'\ logistik di daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah yang mengalami bencana tektonik. h) Mendukung kelancaran informasi timbal balik kepada masyarakat dan media secara benar cepat dan akurat. Tim ini bekerjasama dengan Satkorlak dan Satlak yang menjalankan tugasnya dengan mengambil tempat di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Adapun susunan nominatif organisasi Bakornas Aju Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah berdasarkan SK Ketua Bakornas PB nomor: 141 KEPI MENKO/ KESRASAI 2006 tanggal 30 Mei 2006, sebagai berikut : Ketua: Menteri Sosial, Ketua I: Menteri Kesehatan, Ketua III: Menteri Dalam Negeri, Koordinator Operasi: Asopas Kasum TNI (Mayjen TNI Bambang Darmono), Wakil Koordinator operasi I: Wadanjen Kopassus (Brigjen TNI P.Edhie Wibowo), Wakil Koordinator Operasi II: Deputi Bakornas PB (Ir. Budi Atmadi), Staf khusus : Wasren Kasum TNI (Brigjen TNI Aslizar Tanjung), Perwira operasi: Letkol Inf. Hartomo, Media Center: Suprawoto, Sekretaris: Direktur Jenderal Bantuan Sosial (Drs. Chazali H. Situmorang, MSc, Apt.), Wakil Sekretaris : Direktur Pemberantasan Penyakit tidak menular (Dr. Achmad Hardiman Sp.KJ,MARS) dan Direktur Pelayanan Medik Dasar (Dr. Hj. Ratna Dewi Umar,Mkes) dari Depkes, Keuangan : perwakilan dari BAKORNAS PB (drg.Maria Sidangdoki) dan Depsos (Uduy), Logistik : perwakilan dari Depsos (Drs. Andi Hanindito), Bantuan luar negeri : Fatchul Hadi, Enal Tawakal Tharir dan Agustinus Suparno, Relawan: Rukman, Imigrasi : Sahirno Subagyo, BPKP : Kepala BPKP Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, Koordinator di Departemen Sosial : Drs. Rusli Wahidi di Departemen Kesehatan : Dr.Rustam S.Pakaya,MPH; Dept. Pekerjaan Umum : Ir.Adi Sarwoko; Dept.ESDM Jr. Yusana Siagian; Dept. Perhubungan : Ir.Muhammad Iktan Tatang; Dept.Dalam I 48 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 49 · I Negen: Drs. Muhammad R,'oem,MM; ,0ept.Luar Negeri: Oirektur Kerjasama Luar Negeri; PMI : Iyang O.Sukandar; TNI: Marsma TN! BS,Dandel; dan POLRI: Brigjen PoI.R.Tarigan. 2. TIM KOORDINASI DAN FASIUTASI'INTERNAL DEPKES Untuk menangani tienearia gempa bumi di bidang kesehatan telah . disusun Tim Fasilitasi Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Beneana Gempa Bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah berdasarkan Surat keputusan Menteri Kesehatan R.I No. 382/ Menkes/SK/V/2006 Tanggal 29 Mei 2006. Tim ini bertugas melakukan fasilitasi, koordinasi, bimbingan, pemantauan dan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan khususnya dalam penanggulangan akibat. gempa bumi di Provinsi Dl Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah dan melaporkan kegiatan tersebut kepada Menteri Kesehatan. Untuk kelanearan dalam melakukan tugasnya ditunjuk seorang Koordinator yang dibantu oleh beberapa anggota serta Koordinator lapangan sesuai dengan pembidangannya. Selanjutnya Tim ini menyusun uraian tugas masing-masing seeara rinei. Sebagai koordinator ;tim ditunjuk Kepala Pusat Penanggulangan Krisis· (dr. Rustam S.Pakaya,MPH) dengan wakil koordinatornya adalah dr Aehmad 50 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bum; Yogya & Jateng Hardiman, Sp.KJ, MARS selaku Direktur Pemberantasan Penyakit Tidak Menular. Sementara untuk koordinator lapangan di daerah Dl Yogyakarta ditunjuk Direktur Poltekkes DI Yogyakarta (dr. Lucky Herawati,SKM,M.Se), di Kab. Bantul ditunjuk Pudir I Poltekkes (Ir. I Made Alit,M.Si), di Kota Solo ditunjuk Direktur Poltekkes Surakarta (Rita Benya Adriani,Skp,Mkes) dan di Kabupaten Klaten ditunjuk Pudir III Poftekkes Surakarta (Mudasir Syahtibi,Fpth, Mkes). Koordlnator ini dibantu oleh 7 orang anggota yaitu Ka.BTKL 01 Yogyakarta (Dr. Firdaus), Oirektur Bina Obat Publik dan Perbekkalan Kesehatan (Drs. Bahron Arifin,Apt), Sekretaris Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat (Dr. Bambang Sardjono,MPH), Direktur Pelayanan Medik Oasar (Dr. Hj. Ratna Oewi Umar,Mkes), Kepala Pusat Utbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan (Dr. H. Suwandi Makmur,MM), Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Dr. Setiawan Soeparan,MPH) dan Kepala Bagian Perencanaan Pembangunan (Dr. Madiono,MPH). Tim koordinator ini melakukan fasilitasi dinas kesehatan provinsi 01 Yogyakarta dan dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah. Terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan mendesak pelayanan kesehatan serta langkah-Iangkah strategis penanganan kesehatan baik di Puskesmas,Rumah Sa kit maupun di lapangan. Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 51 Koordinasi dilapangan dipimpin oleh dinkes propinsi dengan didampingi staf Pusat PK, Oepkes sehingga bantuan yang dibutuhkan lang sung dapat diperoleh. 3. CLUSTER MEETING t Oisamping melakuk~n koordinasi dengan dinkes propinsi dan Bakornas, Tim depkes juga melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat dalam dan l(jar negeri dalam suatu rapat kluster kesehatan (Cluster Meeting). Oalam cluster meeting dibentuk 5: b\dang, yang masing-masing mengkoordinir kelompo~ minat dan kerja bidang, yaitu bidang pelayanan kesehatan' dasar dan mobile klinik, rumah sakit,, surveilans, pencegahan dan . pengendalian penyakit, sanitasi air dan lingkungan. Tim ini mengadakan pertemuan setiap hari pada pukul 16.00 WIB untuk rrienginformasi~an kegiatan yang sudah dilakukan, permasalahan yang dihadapi serta rencana kegiatan yang akan dilakukan esok harinya. Bahan hasil pertemuan juga menjadi masukan bagi tim kesehatan pusat dan daerah dalam melaporkan perkembangan pelayanan kesehatan bagi korban bencana. Oi dinas kesehatan provinsi 01 Yogyakarta dan Jawa Tengah melaksanakan pertemuan koordinasi rutin yang melibatkan puskesinas, rumah sakit pemerintah dan swasta serta LSM yang bergerak di bidang Pertemuan ini membahas tentang kesehatan. 52 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng kegiatan yang telah dilakukan, permasalahan yang dihadapi dan penyelesaian masalahnya serta rencana kegiatan yang akan dilakukan esok harinya. Kegiatan pertemuan rutin ini sangat membantu untuk memberikan respon secara cepat bagi setiap permasalahan yang dijumpai. WHO mendukung tugas kesehatan yang dikategorikan dalam beberapa subgroup dalam He'llth Cluster, yaitu: Emergency Health Information and Supply Management, Immunization, Mental Health, Reproductive Health and MCH, Surveillance serta Hospital and Medical Services. g. BANTUAN TENAGA DAN LOGISTIK KESEHATAN Sejak terjadinya gempa di Prov. DIY dan Jateng pada tanggal 27 Mei, bantuan terus mengalir ke daerah tersebut termasuk bantuan tenaga kesehatan (tenaga kesehatan) yan,g datang secara bergantian. Beberapa tenaga kesehatan ditempatkan di Rumah Sakit (termasuk' RS Lapangan) atau di Pos-pos Kesehatan yang didirikan. g.l. Bantuan tenaga kesehatan Oalam merespon kejadian gempa bumi telah dilakukan oleh Pusat PK beberapa saat setelah gempa bumi terjadi dan adanya permintaan darurat dari Provinsi 01 Yegyakarta maka pada pukul 08.00 WIB menugaskan 4 staf Pusat PK ke lekasi bencana untuk melakukan penilaian cepat kesehatan (Rapid Health Assessment). Tim kesehatan bantuan pertama Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 53 sebanyak 56 orang diberangkatkan ke D1 Yogyakarta dan Jawa Tengah sejak pukul :p.00 WIB dari Halim Perdana Kusuma dengan menggunakan Pesawat Carteran.Tim ini terdiri dari dokter ahli bedah, ahli penilai bangunan, perawat 1GD 118, Kapus PK didampingi staf khusus Menteri Kesehatan, Dr. Nizar Shihab. Untuk memobilisasi tenaga : dokter dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar dan Biro Kepegawaia'l, sedangkan mobilisasi perawat dilakukan oleh Badan PPSDM (Poltekkes). Ketersediaan perawat di Pos Kesehatan dinilai oleh staf Pusat PK. Dimana tenaga perawat diantar langsung kelokasi pos kesehatan dan dijemput kembali setelah mereka selesai bertugas. 918 te'naga, Jawa Tengah 755, D.I Yogyakara 264, Jawa Barat 240, Jawat Timur 160, Sulawesi Selatan 66, Kalimantan Selatan 50, Bali 49, Sumatera Utara 35 dan 72 lainnya berasal dari NAD, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bali dan Makasar. Sedangkan tenaga kesehatan dari luar negeri berasal dari beberapa negara sahabat yaitu Pakistan, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Perancis, Jerman, Turki, China, Hungaria, Filipina, Rusia, Amerika Serikat, Kuba, Belgia, Spanyol, 1nggris, Australia dan sebagainya. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.4 Jumlah tenaga yang sudah dimobilisasi dalam upaya penanganan gempa D1 Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hingga tanggal 12 Juli 2006 tercatat sebanyak 3.429 tenaga dari dalam dan luar negeri yang telah dikirimkan ke lokasi bencana, dengan rincian sbb I : 2609 orang dari dalam negeri . (472 tenaga medis, 1999 paramedis dan 138 tenaga lainnya) dan 820 orang dari luar negeri ,(308 tenaga medls dan 512 paramedis plus tenaga lainnya). Tenaga medis terdiri dari Dokter spesialis (Orthopedi, .. Bedah, Anestesi, dan spesialis lainnya) dan dokter umum;' t~naga paramedis terdiri dari Bidan, Perawat dan Penata Ane~tesi sedangkan tenaga lain, , lain terdiri dari ahli gizi, radiographer, psikolog, apoteker, petugas laboratorium dan sebagainya. , , Tenaga kesehatan dari dal~m I negeri berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Provo DKI Jakarta mengirimkan 54 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 55 g.2. Bantuan Logistik Kesehatan Untuk menunjang kegiatan di lapangan, berbagai bantuan logistik seperti obat-obatan dan bahan habis pakai, ,kendaraan, peralatan dan lain-lain, telah dikirimkan oleh berbagai instansi maupun perorangan ke lokasi bencana, Mekanisme penyaluran bantuan, pada awal kejadian sampai akhir masa tanggap darurat rnenggunakan jalur langsung seperti dari PPK Depkes langsungke Dinkes kabupaten atau rumah sakit. Setelah masa tanggap darurat selesai mekanisme penyaluran dikemba,likan ke status normal yaitu bantuan dari Depkes diberikan kepada unit pelayanan yang membutuhkan melalui Dinkes provinsi. PPK, tercatat kurang lebih 9 Dalam laporan instansi/perorangan yang telah mengirimkan bantuan logistik tersebut sejak tanggal 27 Mei hingga 14 Juni 2006, yaitu : Depkes, Tim Gabungan RSCM dan 118 Jakarta, WHO, KBRI Manila, Dinkes Prov. DKI Jakarta, paspampre~, RSU Banyumas, Ibu Ani Yudoyon:o dan WHO. Bantuan tersebut sebagicln besar dihibahkan dan ~da yang dipinjarnkan seperti mobil operasional, RS Lapangan Osb. Bantuan ini dapat mudah diambil oleh pos-pos kesehatan yang membutuhkan tanpa melalui prosedur rutin. Sebagian besar bantuan merupakan obat-obatan dan bahan habis pakai. Selain itu ada bantuan berupa kendaraan yaitu ambulans, mobil operasional; peralatall kesehatan seperti ventilator, RS Lapangan beserta sarana pendukung, tenda komando, hecting set, kursi roda, dsb; serta peralatan lainnya seperti spanduk, sarung, baju, topi, dsb. Contoh daftar kebutuhan logistik kesehatan yang dibutuhkan pada Minggu I sarnpai Minggu II dapat dilihat efi lampiran 6, Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan dari unit pelayanan. Diketahui bahwa obat-obatan dan bahan habis pakai dan alat kesehatan yang tersedia di Gudang farmasi kabupaten masih kurang kelengkapannya untuk penanganan pasien luka deng2n patah tulang sehingga pemenuhan bantuan logistik yang dibutuhkan sebagian besar dipenuhi dari pusat dan dinke;; propinsi. "f"," 56 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Xogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 57 ',1 ',1':1 '\',JI J i g.2. Bantuan Logistik Kesehatan Untuk menunjang kegiatan pi lapangan, berbagai bantuan logistik seperti obat-obatan dan bahan habis pakai, kendaraan, peralatan dan l::'lin,lain, telah dikirimkan oleh berbagai instansi maupun perorangan ke lokasi bencana. Mekanisme penyaluran bantqan ipada awal kejadian sampai akhir masa tanggap darurat menggunakan jalur langsung seperti dari PPK Depkes langsung ke Dinkes kabupaten atau rumah sakit. Setelah masa tang gap darurat selesai mekanisme penyaluran dikembalikan ke status normal yaitu bantuan dari Depkes diberikan kepada unit pelayanan yang membutuhkan melalui Dinkes provinsi. Dalam laporan PPK, tercatat kurang lebih 9 instansi/perorangan yang telah mengirimkan bantuan logistik tersebut sejak tanggal 27 Mei hingga 14 Juni 2006, yaitu : Depkes, Tim Gabungan RSCM dan 118 Jakarta, WHO KBRl ,' Manila, Dinkes Provo DKI Jakarta, Paspampres, RSU Banyumas, lbu Ani Yudoyono dan WHO. Bantuan tersebut sebagian besar dihibahkan dan ada yang dipinjamkan seperti mobil operasional, RS Lapangan dsb. Bantuan ini dapat mudah diambil oleh pos-pos kesehatan yang membutuhkan tanpa melalui prosedur rutin. Sebagian besar bantuan merupakan obat-obatan dan bahan habis pakai. Selain itu ada bantuan berupa kendaraan yaitu ambulans, mobil operasional; .peralatan kesehatan seperti ventilator, RS Lapangan beserta sarana pendukung, tenda komando, hecting set, kursi roda, dsb; serta peralatan lainnya seperti spanduk, sarung, baju, topi, dsb. Contoh daftar kebutuhan logistik kesehatan yang dibutuhkan pad a Minggu I sampai Minggu II dapat dilihat di lampiran 6. . Bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan dari unit pelayanan. Diketahui bahwa obat-obatan dan bahan habis pakai dan alat kesehatan yang tersedia di Gudang farmasi kabupaten masih kurang kelengkapannya untuk penanganan pasien luka dengan patah tulang sehingga pemenuhan bantuan logistik yang dibutuhkan sebagian besar dipenuhi dari pusat dan dinkes propinsi. 56 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Y.ogya & Jateng Lesson Learnt PKK-A8 Gempa Bumi Yogya & Jateng 57 PEMBELAJARAN DAN REKOMENDASI A. KESIAPSIAGAAN DAN MITIGASI B. TANGGAP DARURAT C. PEMULIHAN l esson learnt PKK-AB Gempa Buml Yoyga dan Jaten g 58 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng BAB IV PEMBELAlARAN dan REKOMENDASI Sejarah mengajarkan suatu pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman tersebut akan mengajari kita untuk tidak jatuh ke dalam kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Mereka yang tidak henti-hentinya belajar dari pengalaman akan mengambil keputusan yang tepat untuk persiapan jika dihadapkan kepada hal yang serupa. Berikut ini adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari upaya penanggulangan gempa di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah sebagai rekomendasi dl masa depan : A. Kesiapsiagaan dan Mitigasi Sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat untuk penguatan penanganan bencana, hal ini sangat penting karena ketika bencana terjadi maka Ilngkungan terdekatlah yang paling diharapkan dapat memberikan dengan pertolongan secara cepat dan tepat sesuai , kemampuan yang dimiliki. Agar pertolongan diberikan secara tepat maka diperlukan upaya peningkatan kapasitas petugas kesehatan dan masyarakat melalui: pelatihan, gladi, simulasi, pendampingan tehnis, promosi kesehatan tentang upaya penanggulangan bencana secara teknis dan manajemer.. Upaya kesiapsiagaan sangat diperlukan jika kita tinggal di daerah dengan potensi bencana. Kesiapsiagaan kesehatan akibat bencana letusan gunung berapi Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 59 " Iil sebaiknya disertai dengan kesiapsiagaan untuk bencana gempa bumi karena gempa bumi juga ada yang disebabkan oleh vulkanik. sa kit, Membangun sarana kesehatan (Rumah Puskesmas, Posyandu) dan institusi kesehatan (Poltekkes, Rumah dinas; Kantor Dinas Kesehatan) dengan konstruksi bangunan tahan gempa di daerah rawan bencana gempa bumi.· Standard operational procedure (SOP) atau standar pelayanan minimal (SPM) 'khusus tentang penanganan korban bencana dan kedaruratan dalam situasi darurat sangat diperlukan agar pelaksanaannya tidak tergantung pada "person" atau kemampuan tokoh. Memperkuat sistem infor~asi kesehatan dalam situasi bencana Membuat pertemuan evahiasi di intern Pusat PK untuk setiap upaya penanganan bencana yang sudah dilakukan sehingga dapat memberi perbaikan dalam upaya penanganan bencana selanjutnya Koordinasi dengan lintas' program dan sektor untuk menyiapkan makanan dan minuman darurat dalam I satu paket dengan paket obat-obatan bencana Membuat rencana kontijensi untuk setiap hazard yang ada di wilayah Setiap rumah sakit seharusnya memiliki "hospital disaster plan" oleh karena rumah sakit sangat rentan. dengan "internal disaster ataupun external disaster" Early warning system I'lntuk gempa sulit diketahui oleh karena itu perlu membangun sistem pemantauan dan peringatan dini 60 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Identifikasi Wilayah: Untuk mengetahui tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap kejadian gempabumi yang dilakukan dengan cara pemetaan hazard. B. Tanggap Darurat Pada minggu pertama kejadian bencana, membuka pes komando kesehatan sebagai upaya penanganan bencana yang langsung mengambil peran (leadership) dalam koordinasi dan sistem Infermasi kesehatan eleh dinkes setempat atau pihak yang mengetahui situasi dan kendisi daerah bencana. Membentuk pes kemande kesehatan yang mengambil alih dan memback-up bila fungsi dinas kesehatan setempat lumpuh serta segera membangun sistem infermasi kesehatan sehingga data dan berbagai kebutuhan di lapangan dapat disebarkan ke semua pihak dan dapat langsung dlpenuhi. Evakuasi dan sistem rujukan kerban dilakukan secara membentuk jejaring pefayanan cepat dengan kesehatan di pusdalops RHA sangat penting untuk menetapkan masalah dan rencana tindak lanjut penanganan serta pengambilan keputusan yang tepat bagi pimpinan. RS Lapangan seharusnya mempunyai tim khusus yang siap dimebilisasi, tim khusus yang sudah terlatih, penguatan pendirian RS lap, menentukan lekasi pendirian, kriteria pendirlan Sebaiknya ada surat keputusan yang memberikan kejelasan tentang status pendelegasian wewenang Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 61 perawatan, pengoperasionalisasian, rekruitment tenaga kesehatan bagi tim rumkitlap, sehingga tidak terjadi kebingungan bagi petugas yang bekerja di rumkitlap tersebut Penggerakan rumkitlap hatus diikuti dengan penggerakan tenaga pelaksana yang terlatih, sehingga ketika rumkitlap ini berdiri dan mulai memberikan pelayanan sudah ada penanggung jawab dan pelaksana kegiatannya. Mobile clinic perlu dilaksanakan pada situasi pengungsi yang tersebar luas tidak terkonsentrasi. Koordinasi dengan semua pihak dibawah naungan BAKORNAS PB Koordinasi ~ cluster meeting dalam penanganan Penyebaran data dan informasi di lokasi bencana ~ pemantapan sistem informasi melalui satu pintu Pola penyakit (trauma, luka, tetanus, keracunan, kejiwaan) ~ pentingnya sepimkesma Menyeleksi bantuan (tenaga kesehatan profesional,bahan baku dan logistik) yang akan diterima dari pihak donor sehingga pemanfaatannya di lapangan tepat. Respon time pusat yang dirasakan masih panjang sehingga perlu penguatan sistem regional yang terpadu dan terkoordinasi oleh Pusat (Depkes). Resource mapping masih lemah untuk mengetahui kemampuan loka!. Kemampuan lokal sering tidak mencukupi untuk menangani besarnya masalah. Pusat (Depkes) perlu melakukan 'resource mapping sehingga , .2 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bum; Y~gya & Jateng lebir mudah dalam pengendalian penanganan bencana di suatu daerah. Koordinasi LP-LS sangat penting untuk mengatasi keterbatasan logistik (jenis (vaksin), jumlah, distribusi) Manajemen bantuan logistik asing ~ Pemantapan koordinasi dalam sisterr manajemen pengelolaan bantuan asing antara }3akornas Aju dengan Satkorlak (Dinkes) Keterlibatan bantuan tenaga dari dalam dan luar negeri ~ Penguatan jaring informasi di dinkes C. Pemulihan Diperlukan anggaran penanganan bencana pad a pemulihan. RHA perlu diikuti dengan Need Assessment sehingga penanganan paska bencana lebih terpadu Kecendrungan untuk lebih memperhatikan penanganan pada fase tanggap darurat dibandingkan pad a fase pemulihan, rehabilitasi dan kesiapsiagaan. Ke depan diharapkan memberikan proporsi yang cukup pada setiap tahapan dalam penanganan. Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 63 PENUTUP LAMPIRAN Demikian buku Lesson Learnt Penanganan Gempa Bumi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah disusun dengan segala keku~angannya. Masukan dan kritik untuk perbaikan dan penyempurnaan sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat dijadikan bahan acuan dan pembelajaran bagi pimpinan dalam mengambil dan menentukan kebijaksanaan' le,bih lanjut dalam upaya penanganan gempa bumi di Provlnsi Dr Yogyakarta dan Jawa Tengah serta diharapkan penanganan bencana gempa bumi bidang kesehatan di masa datang , , dapat lebih baik. Semoga bermanfaat. 64 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson learnt PKK-AB Gempa Bum! Yoyga dan Jateng .111 LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1. Karban Meninggal di RS dan Sarana Kesehatan Lain Akibat Gempa Bumi di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah Lokasi No. Tgl.30 luni 2006 lumlah Keterangan Provo ox Vogyakarta J Kota Yogyakarta RS Bethesda, Yogyakarta 164 RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta 247 RS. Pant! Rapih 80 PKU Muhammadiyah Yogyakarta 81 RSKB Soedirman RSUD Kota Yogya Wirosaban 7 0 59 16 korban meninggal langsung dibawa keJuarganya pulang tanpa rn,..lapor pada RS 10 RS Ludira Husada Tama RS Hidayatullah 0 l,.5 RS Panti Rini 0 35 RS TNI AD 2 33 RS Dharma Husada 3 RS Purr Husaaa 1 RS Patmasuri 9 Kab. Bantu{ RS Lap RajawaU Citra RS Lap Patmasuri ( tim Lesson learnt PKK-AB Gempa Burnt Yogya & Jateng 53 7 6S Tgl.30 Lokasi No. Juni2006 Jumlah Keterangan RS PKU Muhammadiyah Bantul RS Um; Hasanah 1 1 Mitra Keluarga 3 95 Sabdo Husodo 3 RS Panembahan Senopati 65 RS Elizabeth 12 Puskesmas Kab.Sleman RSUD Steman 0 13 RS Harjolukito 0 3 3. 27 . RS Panti Nugroho , 7 198 Sarkes lain di Kab. steman Kab. Kulonprogo RSU Wates 5 RS Khusus Bedah Diponegoro 2. RS PDHI 4 PKU Muhammadiyah Oelanggu RSIA Aisyiah 7 Kab, Bantul 3 Kab. Gunung Kidul 12 RSUD Wonosari Subtotal 1 1261 1. 2 SoJo RS Pantl Waluyo 4 RS Islam Surakarta 3 RS Dr. Moewardi 25 RS Slamet Riyadi 1 1 RS Kasih Ibu 3 RS Kustatl 8 2 Kab. sukoharjo RS.Cakra husada 13 RSUD Sukoharjo RS. Islam Klaten 40 Lesson Le3rnt PKK-AB Gempa Bumi;Yogya & Jateng 0 RS PKU Muhammadiyah 45 97 1050 RSUD Muntilan RS.Soedjarwadi I 6 1 RS.Ortopedi Prof.DR.R.Soeharso RS Dr. Den Solo Baru RS. Soeradji Tirto Negoro 66 4. Kab. Klaten 2 RS Tentara Soedjono Poskes Provo JAWA TENGAH 1 Kab Mage/ang RS Dr Oen Kandang Sa pi 11 , Keterangan Jumlah 5 6 Walubi Tgl.30 Juni 2006 IPHI Pedan Spanyol ) RS Lap Tabanan Bali Lokasi No. Lesson Learnt PKK-AB Gempa B~mi Yogya & Jateng 3 2 3 67 , No. s. Tgl; 30 Junl2006 Lokasi Jumlah Kab. BoyD/ali RS Dr Den Sawit 1 ; Prwtn 5awit 1 Poskes 1 J~I,:I:.:' R.w., Inap T~130 Kumul Ps atif Saru 2006 Kumul Kumula atif tit' Provo OI Kota RS 1 Kab. Karanganyar 1 17 ~5UP 1 Kab. Pat! 3_ g~ Pan~ 24 1933 5476 _232 2055 Z224_ R.pjh 0 8 If!4 ~72 1631 69 1931 3562 151 0 53 204 0_ 17S8 PKU. 1<5KB 1 1 5169 4 RSUD Pati ·3543 Dr. SardJlto 2 RSUD Karanganyar 9. i~~~ Kab. Purworejo ; 9. Rawa' J,I.n Tgl30 Kab. Wonosobo RSUD Purworejo 8. Lokasl No. 3 RSUD Wonosobo 7. Lampiran 2. Korban Luka yang di rawat jalan dan rawat inap akibat gempa bumi di Provinsi Dr Yogyakarta dan Jawa Tengah 1 RSU Boyolali 6. Keterangan ~v,:un n '0" .2. RSUD Kota Y09ya Kota Semarang 6 RS Karyadi 3 Subtotal 0 1336 TOTAL 1 2597 7 ~;.;;~~~ra Husada 47 1259 0 9 440 1699 1 666 0 1 117 783 0 91 126 0 186 1018 1<5 Mat. YAP 8 9 35 RS I 14 832 0 10 RS Happy Land 31 51 82 11 RS Purl Husada 0 0 12 12 12 RS TN1 AD I DKT 368 11 345 _ 711.. 1~ R? Par>i:1 RIQL _:3.. 450 1436 14 RS" 1018 12 114 1132 3172 18 764 3936 3. ., 986 1 Kab. Bantul RS 15 IE _~S 1357 , B""tul 1357 RSPI(U 17 i;\ ~:; 68 , Bantul 182 2042 10 56 4181 6223 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson Le21rnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 69 No. Lokasi Rawat Jalan Tgl30 Juni 18 RS Umi Khasanah 19 RS Dharma Husada 20 RS St. Elisabeth Rawat InaD Kumul atif 2006 Jumlah Rl+RJ Tgl30 Ps Baru Juni Kumul atif 2006 I Lokasi No. luni Kumula tif 2006 305 305 41 RS Panti NUQroho 220 11 56 276 42 RSUD Sleman 1446 8 159 1605 43 Kab.Sieman 44 RSUD Wates Kulonorooo Poskes lain di Kab. 21 , RS Lapangan , 0 618 4061 45 Pasko Kab. Kulonproao BP/RS lain di Kab. 14 23 8594 46 Kulonoroao 3676 3 46 3722 RS lap TNI AD 8908 4 583 9491 26 RS lao Oatar *) 460 0 0 460 27 RS Lap Malaysia 668 0 10 678 48 30 Pusllna 28 RS Lap USA 2440 0 2440 49 Mobile clinic 29 RS Lap China *) 2789 0 2789 30 5 an 01 567 68 635 416 6966 22 RS Lap Deokes . PM! 3443 23 Walubi 85'71 24 RS RajawaH Citra 25 , *) ~~: Lap pa;~asuri ( tim )* RS Lap Klinik Nur Hi~~yah (Tabanan Bali RS Lap Malteser Baru 2006 156 427 270 664 951 2006 172 439 1515 1 1516 156 84 240 70 437 271 4 394 9 Kumula tif 1055 , I 6550 17 1 267 ICab. Gunu flO Kldul 47 RSUD Wonosari Kab. Gununa Kidul 8 367 Puskeslina subtotal 276 13294 13294 1174 1174 631 18909 111199 70 1 54 124 1 1 1 2 1 67 96 103 1 98 201 12 86939 Provo Jawa Tenaah Kab. Magelang 50 RSUD Muntilan 14 83 919 51 2 0 98 100 Puskesmas Salaman RS Tentara Soedjono 52 Maoelana RS lap BSMI 1164 7 34 1198 53 RS Tidar Maaelana RS Ganiuran 1684 7 9 1693 54 RS HaraDan 0 18 0 24 42 55 RS Lestari 1 1 0 1 2 56 RS Islam 0 1 0 0 1 International 33 RS Lap MSF 34 34 RS Lap Jepang 96 35 0 0 96 Kab.Sieman RS Harjolukito 39 RS PDHI 40 RSJ Grhasia 70 Ps atif 836 32 38 Kumul Kab. Ku/onprogo 5351 Bantul 31 Rawat Jatan T9 130 Jumlah RI+RJ Rawat In aD Tgl30 Kumul lunl atlf Lesson Learnt 0 29 0 Kab. Klaten 3 573 0 2 120 693 278 14 565 843 57 74 75 132 PKK~AB Gempa Bum! Yogya &. Jateng RS. Soeradji Tirto 57 Neaoro 0 1291 0 104 1346 2637 58 RS. Soedjarwadl 9 910 1 25 369 1279 Lesson Learnt PKK·AB Gempa Bumt Yogya & Jateng 71 lum!ah No. Lokasl Jumlah Rawat lalan Tgl30 Kumul Junl ,atlf 2006 , Rawat lnan Tgl30 Ps Kumul Junl Baru atlf 2006 RI+RJ Kumuta tit 59 RS.Cakra Husada 0 105 0 29 479 584 78 RS Dr. Oen Solo Baru 60 ·RS. Islam Klaten 5 13111 0 1 271 1582 79 RS Islam Surakarta 61 IPHI Pedan 0 85 0 1 6 91 80 RSUD Sukohario 62, Mitra KeluarQa 0 176 0 3 62 238 63 RS Sabdo Husodo 0 108 0 2 25 133 64 PKU Muhammadiyah Delanggu 0 51 0 0 21 72 62 RSIA Aisviah 0 99 0 9 11 110 63 RSKB Diponegoro Puskesmas di Kab 0 122 0 0 0 122 64 Klaten 4765 37844 0 2078 39922 65 PKU Muhammadiyah Wedi , 0 93 8 40 58 66 Kab. Soyolali Prwt Sawit 147 0 7 154 82 Pusk. Sawit 369 0 0 369 83 R5 Lao Oonohudan 0 2 12 12 84 RSUD Boyo\ali 52 1 16 68 85 0 0 2 RS Simo 2 86 RS Banvudono 1 7 18 87 11 R5 Lap Cuba (Prambanan/Gantiwar RS PKU Aisv!vah 0 0 4 88 4 RS Umi Barokah 3 0 3 89 14 1 37 RS AI Amin 23 90 RS Dr Oen Sawit 74 0' 40 114 91 RS Pandan Arang 59 17 26 85 92 21 8 26 47 I 62 0 0 62 ,16795 62 152 16947 17365 ,14 157 17522 108 RS Muwardi RS Dr, Oen Kandang Sapi 71 RS Kustati RSU PKU Muhammadivah 72 RS Pantl Waluyo 73 RS Baravat Minulva 74 R5 Kasih Ibu 75 RSPAD Siamet Rivadi 76 RS Yarsis 72 33 876 64 4 39 71 48 13 237 285 6 43 65 13 103 183 0 34 88 35 8 46 81 0 1 38 38 91 91 , 22 3 365 32 I , 257 60 54 0 10 Kab. Sukohado RS. Ortopedi \' 71 126 0 RS Lap Pakistan*) 77 39 0 67 70 tif 876 66 69 32 Kumula Paskes *) no)*) 68 RI+RJ Rawat InaD Tgl30 Kumul Ps Juni atif Baru 2006 Rawat 3alan Tgl30 Kumul Juni atlf 2006 81 Solo :i. Lokasi No. Prof, DR.R.Soeharso 231 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 63 476 Semarang 93 RSUP Karvadi 8 3 8 8 0 5 13 95 RS TeloQorelo RS Pant! WHoso Citarum 16 94 RS Panti WHoso Cioto 2 5 7 96 RS Rumani 6 9 15 97 4 0 31 RS Elizabeth 27 98 RS Tuoureio 3 3 3 6 99 RSUD Kota SemaranQ 1 1 2 100 707 Lesson Learnt PKK-AB Gempa 8umi Yogya & Jateng 73 No. Lokasl Jumlah Juni 2006 101 Rawat Inao Rawat lala" Tgl30 Kumul Ps atif Baru RS Banyumanik Tgl30 Junl 2006 13 RI+RJ Kumul Kumula atlt til 3 102 RSUD Ambarawa 5 13 19 24 103 RSUD Unaaran 5 3 5 10 Kab. Grobogan 104 RSUD Grobogan 0 3 6 6 105 RSUD Permata Bunda 3 0 0 3 106 RSUD Panti Rahayu 0 1 2 2 Kab. Banyumas 108 RSUD Banyumas RS Hidayah Purwokerto Kab. Tegal 109 5 8 13 0 1 1 111 RS PKU Muhammadiyah 3 0 3 27 38 84 111 14 21 30 44 RS Panti Waluyo RS Palang Biru 5 2 2 7 113 Kutoarjo 9 6 9 18 119 RSUD Sukohar'o 120 RSI Surakarta 9 2 2 11 8 18 58 66 33 93 93 126 RSUD Temanaauna 4 16 33 37 2 5 10 RSK Naestl Waluvo 8 122 0 1 1 1 Kab. wonosobo 123 RSUD Wonosobo 124 RSI Wonosobo 9 5 5 14 0 4 4 4 15 21 47 62 0 1 Kab. Kendal 125 RSUO Kendal 126 R$UD Sraaen 127 RSI Amal Sehat 1 RS Mardi Lestari 4 6 16 20 128 5 2 2 7 6 12 27 33 0 1 1 1 Kab. JeDara 129 RSUD ]eoara 130 RSUD Wonoairi RSU PKU 131 Muhammadivah Kab. CllacaD 115 RSUD Karaflganvar 6 11 26 32 116 R5 Lanud Adlsumarmo RS PKU Muh, Papa han Taslkmadu 1 11 14 15 5 7 12 1 1 2 74 tit Kab. wonooiri RSUD BatanQ I RSUD Maien.nQ 0 1 1 1 132 RSUD Cilacan 0 3 3 3 133 5 1 2 7 Kota Salatiga 134 RS Jeti Husada Jaten 2006 121 Kab. Karanganyar 118 KUrnula Kumul atit Juni Kab. Temanaauna Kab. Bata"g 117 Baru Tgl30 Kab. sukohario , 112 114 Ps Kumul atif Kab. Sraaen Kab. Purworejo RSUD Purworejo Jumlah RI+RJ Rawat tnaD Rawat lalan Tgl30 Juni 2006 , RSUD KC:lrdinah 110 No. 16 Kab. Semarana 107 Lokasi Lesson Learnt PKK-AB Gempa Burnt YOQ),a & Jateng 1 Rsub Salatiaa Lesson learnt PKK~AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 75 Jumlah No. Lokasi Jumlah Rawat JalanJ Tgl30 Kumul Junl atir, 2006 Rawat lnao Ps 8aru "l"9130 .Junl 2006 Kumul Kumula atlt tlf ,6 10 20 Kab. Baniarnegara 2. 3 Tgl30 Juni 2006 16605 TOTAL 276 4 12 1455 Kumul Kumula atif tit 26480 192534 26 0 RSUD Baniarneqara Ps Baru atif 2006 0 RSUD PurbalinQQa 136 lunl RI+RJ Rawat Ina Rawat Jalan Tgl30 Kumul RI+RJ Kab. PurbalinQQa 135 Lokasi No. 6 8 0 1 Lampiran 3. Lokasi POS Ke5ehatari yang ter5ebar di wilayah Provinsi DJ Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam upaya penanganan gempa bumi Kab. Blora 137 RSUD Ceou TIM KESEHATAN 1 LOKASI No. Kab. Brebes 138 RSUD Brebes 0 2 2 rl~9 RSUD Kudus 0 2 2 BANTUL 0 2 2 2 2 1. Lapangan Dowaluh Trirenggo Indonesia, Gandon Sumuran Tzuchidan Kab. Pemalang RSUD Pemalang 0 1 2, Kab. Pat; 142 RSUO Pati 1 2 5 6 RSUD Rembano 0 Sub Total 1 1 79\00 819 7558 86658 Palbapang Gemahan 3. Rinainhario 4, Serut Palbapang Kab. Rembana 143 144 RS Potri Sukanto 6 0 3 9 145 RSPAO Gatot Subroto 2 1 3 5 146 RS Clpto Manounkusumo 7 3 6 11 RS AL Mlntohario Sub Total Walubi, Bulan Sa bit Merah Malavsia Yayasan Budha Partai Keadilan Yayasan Budha Tzuchi Asuransi Centro Asia Rava Tabanan Bali, Yys YARSI Univ. YARSI, Poltekkes Prov. OKI Jakarta 147 Pekaiongan, 5, RSD P. Senopati PAPOI Mer C Taiwan Semarang, RS Kebumen, Prodi , , 0 1 1 1 :15 5 13 26 Keperawatan Poltek Semarana 6. PKU Muh. Bantul PPNIJawa r-1er C Barat Malaysia Lesson Learnt PKK·AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 76 \ Obor Berkat RSUD Kraton 141 MSF Perancls Alun-alun Kab. Pekalon an 140 lumlah YOGYAKARTA 1, Kab. Kudus Dalam Negeri Luar Negeri Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bum! Yogya & Jateng 77 No. I LOKASI Dalam Negeri TIM KESEHATAN TIM KESEHATAN Luar Negeri LOKASI No. Dalam Negeri lumlah relawan 8) Tim Medis (RS, 7. B. 9. 10. !DI, Dinke5) I Semarang, RS Persahabatan, Jepang RS Pondok Kapi, Sumsel, Gombong PAPDI , Semarang, Sangkal M~rC Putung, PMI, Sirgapura RS Lap. Depke5, UI Jakarta , India Lapangan Dwl Windu Gwenoan SMA 1 Muh. Bantul FK UMY Jetak Ringinharjo 12. Karangsemut 13. Bergan Wijlrejo 15. Lapangan Rinoinhario Dalam 1) 3 orang 3. 4. 5. 6. 7. India PKK~AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 5 orang (bedah 1, umum 1, perawat 3) 10 orang (umum 2, bedah 1, perawat 4, relawan 1, ass. dr bedah 2) 26 orang (bedah plastlk 2, dr. kel 1, bedah umum 2, dr umum 1, dr bedah tulang 4, sp. Anak 1, bedah syaraf 1, dr. psikolog 1, anestesi 1, oerawat 3 aooteker 1 bedah 2, perawat 3, retawan 3) SEWON l. I Taiwan Lesson Learnt 3 orang (bedah 1, orthopedi 1, peny. 2. M~laysla 78 9 (dr. tulang 1, dr DPP IKA VIII & JIH DPP IKA VIII & JIH DPP IKA VIlI & JIH Dinkes/IDI Noawi RSUD Bantul , Singapura IMe dan USAlD Lapangan 1l. 14. 13 orang (pentetjemah 1, dakter 4, perawat 6, non medis 2) UI Jakarta Karangmojo Jumlah Luar Negeri Lapangan 151 Kab. Batang Garon Obar Berkat Indonesia Obar Berkat .Indonesia Panaaunoharia Lapangan Semai1 Lapangan Timbulhana Balong Tlmbulhano Lapangan Bangunharjo Jodoo Oadapan Kidul Timbulharjo Sewon 8. DruwQ Bangunharjo 9. Pendonoharjo 10. Pelemsewu 1l. Ndiro Lesson Learnt SIN &AB Singapura Jasa Marga Poltekkes Yoavakarta PK Malaysia Bala Keselamatan Ikatan Medis Motor Indonesia Dinkes/ID! Naawl Partai Demokrat Pembaharu:m Pemda Slora PKK~AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 79 LOKASI Dalam Negeri 2. 3. 4. Lapangan Jetis . PDIP Lapangan Obar Berkat Canden Indonesia Lapangan Tenis Bakulan Balai Oesa Obor Berkat Minggir Sumberagung 6. Butuh Patalan DPD PD Jateng 7. Dukuh Sukun Patalan Putan Sumber Yys. Budha Tzuchl 9. IDAI Jetis I!. Gelangan Patalan FK UGM 12. Jetis 2. 3. 4. S. Pundong 80 4. Karet Plerel S. Pleret Jumlah Luar Negerl PK Malaysia AS Malaysia Poltekkes Yagyakarta PPNI Yoavakarta SOS International 1. Wuklrsari Jasa Marga 2. Kebon Agung Dinkes Pati 3. Sela Pamiora IDAI 4. Depan Puskesmas DPP IKA VII! & JIH Tegal Kembang Srunggo IOF Kopperhan , KRETEK Pertamina Yys. Budha Tzuchi Yys. Budha Tzuchi & PAPDI II , 1. Colo 2. Tirtohargo 3. Palangjiwan 4. Puskesmas Kretek PK Malaysia, IOF , PK Malaysia, AS Malaysia, IOF Merlin. Pelayanan holistik AS dan PK Malaysia China SemaranQ Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng ·PMPK FK UGM BAMBANGUPURO Pemda Wonogiri l Ponpes Wonolelc Binnaul Ummah Dalam Negeri Marinir AS DKT & IDI Lapangan Pleret 3. S. , PLERET I. Lapangan Brajan Wonokromo Imoairi PUNDONG Seloharjo Lapangan Srihardono SO Kanislu5 Pundong Puskesmas Pundong 2. SIN & AB Singapura RS Dr Sutomo Dinkes Wonosobo Lapangan LOKASI IMOGIRI RS NUr Hidayah I. No. SIN Singapura Ngupit Patalan 10. , PK Malaysia Patalan ADunD lumlah Indonesia 5. 8. Luar Negeri , lETIS I. TIM KESEHATAN TIM KESEHATAN No. 1. Lapangan 8ekang Mulyodadi RS Annisa RS Bhakti Husada Lesson Learnt PKK·AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 81 LOKASI 2. Dodotan Sumbermulyo Poltekkes 3. Lapangan Ganjuran AKMIL 4. Puskesmas Dinkes Sleman 5. Bambang Lipuro 6. Kompleks SMP MulYodadi 7. Dusun Dodotan Sumbermulyo Luar Negeri lepang RS Annisa & Lapangan Maduir.ismo Banguntapan Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah Rajawali Citra, PPNJ, Dinkes/IDI Ngawi WATES 1. Bhakti Husada RSUD Wates Ausald 27 orang (bedah. Anestesl, perawt dan paramedis) Ausaid (bedah, ortopedi, Anestesi, perawat dan paramedis) Jepang 32 orang (bedah, ortopedi, Anestesl, pera~a)t 26 dan peny. dalam SLEMAN Krakatau Steel 1. RS Panti Nugroho Pelayanan Holistik Indonesia WONOSARI KASIHAN 1. Jumlah 1. lOr Jakbar dan Gesikan LOKASI No. Dalam Negeri 8. TIM KESEHATAN TIM KESEHATAN 1'1'0. 1. , AKMIL RSUD Gunung Kidul PANDAK PK Malaysia 1. Lapangan Jodog 2. Pandakjetak Karangsemut, Wijl Rejo Bidan Siti Aminah 3. Pandak DPP Kika VII 4. Gilangharjo Marinir Jakarta I PIYUNGAN 1. 2. Lapangan Plyunoan Puskesmas Piyunoan PAPDI Semarano ~s pemala)~g Brotoseno Mere I PAJANGAN 1. Lapangan Paianoan DLINGO AKMIL , Pemda Wonoairi BANGUNTAPAN 82 Lesson learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya , i Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 83 Lampiran 5. Nama instansi yang mengirirhkan bantuan , tenaga kesehatan dalam upaya penanganan GeiTlpa bumi di ProYinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. ' NO NAMA INSTANSI RS Tarakan RSPAD RS Dharmais NO NAMA INSTANSI RSCM RSPI Sulianti Sarasa DALAM NEGERI RSUD Pasar Rebo 1 NAD Merlin dari Aceh 2 Sumatera Barat Tim Sumbar 3 Sumatera Utara RS Adam Malik Medan RS Mitra Keluarga Tim Sumut f-- '4 Tim Riau/Batam 5 Sumatera Selatan RS Moh Huseln Palembang 6 Lampung RS Abdul Muluk Bandar Lampung Tim Lampung Tim RS Bumi Waras Bandar Lampung DKI Jakarta PKU Muhamadiyah RS Pelni Riau 7 RSUD Koja RS RS Yadika PSIK Muhamadiyah NonRS PKC Kalideres PKC Tambora Akper RS Islam RSUP Persahabatan R5 Sumber Waras RS Hermina Poltekkes Jakarta III Poltekes Jakarta II Poltekkes Jakarta 1 R5KO Jakarta RS Carolus Jkt R5 Carolus Jkt RSAB Harapan Kita , RS Jantcmg R5 Fatmawa~i ~arkit RS Islam Jakarta Tim Depkes Jakarta Dit. PL Dit. Bina Gizi Dit. Epim Kesma Ditjen PPPL Ditjen BinakE'smas Sarana Prasarana & Peralatan medik R5 Budhi Asih , 84 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 85 NO NAMA INSTANSI NO . Dl Yogyakarta 10 Ditjen Yanmedik I NAMA INSTANSI Pusdatinkes BTKL PPM Yogya Ropeg RS Bethesda Tim WHO RS Bantul Oinkes GKI , Jakarta Poltekkes Yogyakarta BPFK i Tidak jelas , 11 Jawa Timur , Bali RS Sanglah Bali Poltekkes Denpasar PAPDI MDI \ Taruna Akmil, 13 Sulawesi Utara Tim Menado 14 Sulawesi Selatan Tim Sulser Kalimantan Barat Hipkabi 8 R5 Dr Soetomo Surabaya RS Syaiful Anwar Matang 12 PM! Pusat Rumkitlap • Poltekes Malang IRSJAM Jawa Barat Dinkes Prov, DIY D~pkes Tim Dinkes Pontianak RS Makasar RSHS Bandu.ng Poltekkes Bandung 15 Kalimantan Selatan Tim Katsel Poltekkes Tasikmalaya LUAR NEGERI RS Bekasi 9 Jawa Tengah Dinkes Jateng 1 Jepang Tim Jepang RS Kariadi Smg RS Dr Tugu Redjo Semarang RS Margono Sukaryo Purwokerto RSU Banyumas Poltekes Semarang Poltekes Surakarta Tim Temanggung 86 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng JICA 2 Korea Tim Korea 3 Malaysia Mer-c MalaysIa 4 Perancis Tim Perancis 5 Jerman Tim Jerman 6 Australia Tim Australia 7 Singapura Tim Singapura Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 87 NO NAMA INSTANSI , , 8 Perancis Tim Perancis. 9 Turki Tim Turki 10 RRC Tim China 11 Hungaria Hungarian Baptist Aid Rescue 24 lampiran 6. Oaftar kebutuhan Logistik Kesehatan ppada minggu HI dalam upaya penanqgulangan bencana gempa bumi di Provo DI Yogyakarta dan Jawa Tengah NO I NAMA OBAT/ SEDIAAN SATUAN DINKES KAB. BANTUL Hungarian Medical Team .' 200 pasang 12 Inggris International Medical Corps 1 Sarung tangan sterl! pasang 13 Filipina Tim Philipin~ 2 Urine bag 14 Rusia Tim Rusia 3 Folley catheter Buah Buah 4 Verband Rol 200 rol 5 Benang silk 2/0 berjarum lusin 21usin 21usln 15 ~;' JUMLAH Amerlka Tenaga WHO dr USA 10 buah 32 buah 16 Kuba Cuban Medical Team 6 Benang silk 3/0 berjarum lusin 17 Pakistan Tim Pakistan 7 Cat gut plain 2/0 rol 1 rol 18 Spanyol Tim Spqnyol 8 Cat gut plain 0 rol 1 rol 9 Cat gut chromic 2/0 rol 1 rol 88 Lesson Learnt PKK-A6 Gempa Bumi Yogya & Jateng 10 Cat gut chromic 0 rol 1 rol 11 Vieril 2/0 lusin 11usin 12 Vicril 0 iusin 1 iusin 11uSin 13 Vlcril 3/0 lusln 14 Proten 3/0 lusin llusin 15 Prolen 2/0 Ius in llusin 16 Prolen 4/0 Ius in l1usin 17 Silk rol 2/0 rol 1 rol 18 Silk rol 3/0 rol 1 rol 19 Jarum Jahit ( cutting) lusin 41usin 20 Jarum Jahit.( taper) ius in 4 tusin 21 Nierbekken buah 20 buah Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 89 RS PKU MUHAMMADYAH PERALATAN B Gypsona 4 in Roll 1500 roll 9 Tensocrape 6 in Roll 1000 roll 10 Tensocrape 4 in Roll 1000 roll 1 Gipsaan Elastic 2 Banded 11 Tensocrape 3 in Roll sao 3 Collar Support 12 Sofban 6 in Roll 1000 roll 4 Kateter 13 Sofban 4 in Roll 1000 roll Roll 200 roll RS ISLAM KLATEN PERAlATAN 1 Implant 5,6,8 hok buah 3 buah 2 Spoon Plabe 5,6 hok buah 2 buah 60,65,70,75,80 4 5 , buah 3 buah L. Plate Right Narrow Dep , , Compo 7,8,9,10,11,12,14,15,16,18 hok Corcical Screw (4,5) 20 -48 mm 6 Semitubular 4,5,6,7,8 7 1/3 Tubular 4,5,6,7 hok skin Traction dewas 15 Broad Plate a. H8 buah 100 buah 16 b. H9 buah 100 buah 17 C. H1D buah 50 buah 18 Narrow Dop 4,5 a.H6 buah 150 buah 19 b. H7 buah 150 buah c. H8 buah 100 buah 21 d. H9 buah 150 buah 22 e. H10 buah 50 buah 23 f. H11 buah 50 buah 24 g. H12 buah 50 buah buah 200 buah 20 Cancelons Full Thred 40,45,50,55 3 14 , buah 10 buah buah 20 buah buah buah 5 buah 25 b. H5 buah 150 buah 27 c. H6· buah 100 buah buah 2D buah 28 29 90 1 IV Catheter No.18 Pieces 2000 pes 2 IV Catheter No.20 Pieces 1000 pes 3 Infus Set Pieces 500 pes 4 Folly Catheter No.16 Pieces 1000 pes 5 Folly Catheter NO.1S Pieces 200 pes 6 Urine bag Pieces 1200 pes 7 Gypsona 6 in Roll 1500 roll ! Lesson Learnt PKK-AB Gempa BUmi Yogya & }ateng : T Plate 4,5 (large) H3 b. H4 a. buah 20 buah 20 buah 30 c. HS buah 31 d. H6 buah 50 buah f. H7 buah 50 buah 32 PERALATAN Semi Tubeler Plate : a. H4 26 5 buah RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA roll 33 36 45 46 Condyler Butress Plate R : HS, H7 dan H9 Austin Moore Protese No.: 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, dan 48 Cartee Screw 4,5 No. : a. 1S b. 20 buah @ 25 buah buah @ 10 buah buah buah Lesson Learnt PKK·AB Gempa Bumi Yogya & Jateng , 500 buah 500 buah 91 1 47 c.22 bUFlh 500 buah 48 d.24 buah 750 buah 49 e. 26 buah 1000 buah 50 f.28 bliah 1500 buah 51 g.30 buah 1500 buah 52 h. 32 buah 1500 buah 53 i. 34 buah 1000 buah 54 j.36 buah. 1000 buah 55 k. 38 buah 1000 buah 56 1.40 buah 500 buah 57 m.42 buah 500 buah 58 n.44 buah 200 buah 4 lnstrumen bedah 6 set 5 Gypsum 6" 500 rol 6 Gypsum 4" 300 rol 7 Linen set sterH 500 buah 8 Folley Catheter 500 buah 9 Plate, Screw, Pen 1 buah 10 Ortopedi Set 11 Suction pump 2 tabung 1 buah 12 Orthopedi set 5 buah Pen dengan 3 ukuran, 100 buah 13 masing-masing plate, wire 14 Minor set 20 buah 15 Couter set 2 buah RS DR KARYADI 1 Spalk 2 Jahit set 3 4 OBAT.OBATAN &. BAHAN HABIS PAKAI Benang Jahit Cat Gut + 1 Zyde Handscoon Steril + Kassa Steril 5 Needle 6 Gunting 7 RUMAH SAKIT PANTI RAPIH - Suction Manual RS ISLAM KLATEN OBAT-OBATAN &. BAHAN HABIS PAKAI Inplan Orthopedi unit kaki 1 2 & tangan , Set 10 Set F.labot 500 flabot DINKES PROPINSI DIY 1 2 Minor Surgery Set 3 Lampu tindakan lapangan Cortex screw 4,5 Cortex screw 6,5 Kuncer nail/femur/tibia 3 Kuncer nail 1,2 - 1,8 4 Schanz Screw 15 em 5 acrylic screw 6 Gysona 4" + 6" 6" Skin Traction 9 Elastic verband 4" 10 mm Dynacast 3" verband 4" + 8 11 Spalk Plate (board + narrow) 2 7 , Gipsona Orthopedik + 6" Orthopedik set or instruments Mesin Surgical Suction I 10 set Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 92 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bum; Yogya & Jateng 93 Lampiran 70 Jenis dan karakterisitik bencana gempa bumi GEMPA BUMI Lampiran Bo Peta wilayah Gempa Bumi di Indonesia URAIAN KARAKTERISTIK Biasanya tanpa tanda-tanda awal. Namun, guncangan kedua pada gemra bumi besar dapat member! peringatan atau tanda-tanda untpk terjadinya gempa susu/an. 0 Kecepatan terjadinya!ge'!lpa biasanya mendadak/tiba- , , tiba Daerah rawan gempa bumi pad a umumnya dapat PROGRAM AKSI YANG DIHARAPKAN · · HAL KHUSUS DALAM PENANGANANNYA · --- 94 · · diketahui dan dil~entifikasi Dampak utama timbul akibat pergerakkan tanah, patah tu1ang atau tergelincir; khususnya kerusakan struktur dan slstem (sangat parah), serta korban massal Mengembangkan indikator tanda pehngatan dini Peraturan/Undang-untlang hak guna tanah Peraturan/undang-undang bangunan Relokasi masyarakat Kewaspadaan masyarakat dan program pendidikan Akibat kerusakan yang parah dan luas menyebabkan kebutuhan untuk penanganan terutama pencarian dan penyelamatan (SAR), dan pelayanan kesehatan Kesulitan dalam akses dan mobilisasi bantuan Kerusakkan luas terhadap infrastruktur, pelayanan publik dan sistem penunjang kehidupan Biaya rehabilitasl dan rekonstruksi dapat menjadl sangat mahal Insidens yang jarang iterjadl dapat berdampak terhadap ekonoml dan pelayanan masyarakat lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 9S • Lampiran 9, Peta wilayah bencana gempa bumi di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tanggal 27 Mei 2006 NUmDef Of QHta InO IIlJUAKl - ...-'" g. (II of 29 lIay) I " • "-"'Z:..• 0 ..... . "" uri.. • IJ u..,.. ~) KABUPATEH IW4».RNEGARA BEB!RAPA LEMBAQ\ IWIUPATEH I'«lNOsoeo ". MBOPATEN BOYOIAU "" KABUPATEN """"EN '" ,,. Sa fl) - IJde ra ~ ~ ... - ~ 8MG ...." 96 N A " """ , ~ ..... '"'' OR i~V:rt" S!)a. ~ _I IIII'll' Lesson Lea rnt PKK-A B Gempa Bumi Yogya & Jate ng Lesson Learn~ PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 97 Lampiran 10. DOKUMENTASI KET GAM BAR : kondisi prasarana jalan Bantul - Yogya pasca gempa Legenda: • •• 'j • - Klbur:ltln ~~.otaPropln!1 BJlIIPrGpflsl -BItaI~Jttn fij PUUIGt!rf1 • GI~ISulLjan _ . Silil ~ .,..... Su.Gtur bus • • '. SU'!lbtr: I.PIIJGtOlCljll4lbr Jl1i3 eag!an Ttn~iI i1'.CAain.llRtx.an Ibn s.G;!f~rl,f'3G! • 2. eac!anlolttl~~dJnG!;ful. metres 1l96' 98 KET GAMBAR : Masyarakat mengungsi meninggalkan rumah 110. • 111 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumf Yogya & Jateng BM G Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 99 DOKUMENTASI KET GAM BAR : Kerusakan sarana transportasi masyarakat DOKUMENTASI KET GAM BAR : kondisi rumah penduduk yang ambruk akibat gempa KET GAM BAR : Evakuasi korban dari RS Sarjito ke lokasi penampungan KET GAM BAR : Rumah penduduk ambruk akibat gempa 100 lesson Learnt PKK-AB Gempa Buml Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Buml Yogya & Jateng 101 ) ---DOKUMENTASI DOKUMENTASI KET GAMBAR : kondisi rumah penduduk yang ambruk akibat gempa KET GAM BAR : Situasi halaman RSU PKU Muhamadiyah Bantul KET GAM BAR : situasi RSU PKU Muhamadiyah Yogyakarta pasca gempa KET GAMBAR : Antri makanan di RSU PKU Muhamadiyah Bantul 102 Lesson learnt PKK-AB Gem pa Bumi Yogya & Jateng l esson Lea rnt PKK-AB Ge mpa Burn t Yogya & Jateng 103 DOKUMENTASI DOKUMENTASI KET GAM BAR : Tim Kesehatan Depkes Menyiapkan Pos Kesehatan lapangan di Kec. Jeti s Bantul KET GAM BAR : Pos Kesehatan lapangan di Lap Bantul KET GAMBAR : Pos Kesehatan lapangan baru dibuka KET GAM BAR : Kondisi pasi en sebelum RS Lapangan Depkes didirikan 2B 06 2000 '5 47 104 Lesson Lea rn t PKK-AB Gempa Bum l Yogya & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bu mi Yogya & Jateng 105 DOKUMENTASI KET GAM BAR : Kondisi pasien di RSU PKU Muhamadiyah Yogya KET GAM BAR : Kondisi Pasien paska gempa di RSU PKU Muhamadiyah Bantul i:'--- DOKUMENTASI KET GAM BAR : Situasi halaman RSU PKU Muhamadiyah Bantul K~T GAM BAR : Pos Kesehatan lapangan Bantuan Jepang dl Hal RSU PKU Muhamadiyah Bantul Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 106 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bum; Yogya & Jateng 107 DOKUMENTASI KET GAM BAR : Rapat Koordinasi Tim PPK Depkes dengan jajaran Kesehatan (Dinkes+RSU) di Dinkes Provinsi Yogyakarta KET GAM BAR : Situasi pendistribusian" obat obatan di Dinkes Prov Yogyakarta 108 Lesson learnt PKK-AB Gempa Bum1 Yogya & l ateng DOKUMENTASI KET GAMBAR : Rapat Koordinasi jajaran Kesehatan (Dinkes+RSU) dipimpin Menkes R.I di hotel Mercury Yogyakarta KET GAM BAR : Rapat Koordinasi jajaran Kesehatan (Dinkes+RSU) dipimpin Menkes R.I di hotel Mercury Yogyakarta Lesson leamt PKK-AB Gem pa Bu m! Yogya & Jateng 109 DOKUMENTASI DOKUMENTASI KET GAMBAR : Depkes RI mendirikan RS Lapangan Dwi windu Bantul KET GAM BAR : pasien di rawat di RS lapangan Dwi Windu Bantul KET GAM BAR : Tim Kesehatan Jepang mempersiapkan pos kesehatan lapangan di bantul KET GAM BAR : Pasien dl rawat di RS lapangan Dwi Windu Bantul 110 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng Lesson l earnt PKK-AB Gempa Buml Yogya & Jat eng 111 DOKUMENTASI DOKUMENTASI KET GAM BAR : "Donor Darah". Partisipasi masyarakat Solo untuk Karban gempa Yogya dan lateng KET GAM BAR : Kunjungan Ibu Menkes ke RSU PKU Muhamadiyah Solo KET GAM BAR : Kunjungan Ibu Menteri Kesehatan ke RSU Kustati Solo KET GAM BAR : Ibu Menkes menyerahkan sumbangan dana operasional RS di Solo kepada Walikota Solo 11 2 l esson Learnt PKK- AB Gempa Bu mi Yogy a & ) ateng Lesson l earn t PKK-AB Ge mpa Bu mi Yogy a & Jateng 113 DOKUMENTASI UUKUM~"" I A::.I KET GAM BAR : Pasien patah tulang yang dirawat di RS Lapangan Depkes RI-PMI Bantul KET GAMBAR : gambaran be rita di Surat kabar pasca gempa KET GAM BAR : Koor dinasi Tim Depkes (diwakili Kapus PPK) dengan pimpinan WHO Emergency Unit KET GAM BAR : gambaran berita di Surat kabar pasca gempa 114 Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bum i Yogy a & Jateng Lesson Learnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng 115 OOKUMENTASI OOKUMENTASI KET GAMBAR : "Coordination meeting". Ti!" oepk,:s, Oinkes Provi nsi, Rumah Sakit dan (Iocal/ Interbatloanl) NGO KET GAM BAR : Rapat Koordinasi dan Supervisi Tim Oepkes dengan Oinas Kesehatan Provinsi OI Yogyakarta : o "ToI!" Oepkes KET GAM BAR : "Coordination meeting. ° ' Oinkes Provinsi, Rumah Sakit dan (Iocal/ Interbatloanl) NGO KET GAM BAR : Rapat Koordinasi dan Supervisi Tim Oepkes dengan Oinas Kesehatan Provinsi OI Yogyakarta 116 Lesson Leamt PKK·A8 Gempa Bumi Vag."a & ]ateng Lesson Lea rnt PKK-AB Gempa Buml Yogya & Jateng 11 7 DOKUMENTASI KET GAM~AR : Situasi kamar Operasi d i RS Lapangan Depkes dr Lap Dwi Windu Bantu. KET GAM~AR : Pe'ayanan Farmasi di RS Lapangan Depkes dr Lap Dwi Windu Bantu' 118 lesson l earnt PKK-AB Gempa Bumi Yogya & Jateng - DOKUMENTASI KET GAM BAR : Kondisi Pasien rawat ja.am di RSU Bantu' hari IV KET GAM BAR : Kondisi Pasien di RSU Bantu' hari IV lesson Lea rnt PKK-AB Gempa Buml Yogya & Jateng 119 LESSON LEARN PENANGANAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT GEMPA BUMI 01 PROVo 0.1. YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH TIM PENYUSUN Dr. Rustam S.Pakaya, MPH Dr. Lucky Tjahjono, M.Kes Drg. Eis Mangundap, MM Mudjiharto,SKM,M.Kes Drg. lndah Mawartl,MM Dr. Rochman Arif,M.Kes Yusrizal,DCN,M.Epid Drg. M.Nasiruddin, M.Kes Drs. Dodi Iriyanto Dr. M.lmran Dr. lndro Murwoko .... PENYUNTING Dr. Eva Roswati , Lesson Learnt PKK~AB Gempa Bum! Yogya & Jateng