TEORI EKONOMI MIKRO TEORI BIAYA PRODUKSI Soal kasus 6.1 Hubungan antara biaya produksi dengan jumlah barang X yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan; TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3. Tentukan besarnya (a) AC; (b) AFC; (c) AVC dan (d) MC. Jika jumlah barang X yang dihasilkan sebanyak 5 unit. Jawabab kasus 6.1 (a) AC = TC/Q = 100/Q + 20 – 4Q + Q2 = 100/5 + 20 – 4(5) + 52 = 20 + 20 – 20 + 25 = 45 (b) TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3 TFC = 100 TVC = 20Q – 4Q2 + Q3 Q=5 AFC = TFC/Q = 100/5 = 20 (c) AVC = TVC/Q = 20 – 4Q + Q2 = 20 – 4(5) + 52 = 20 – 20 + 25 = 25 (d) MC = ∆TC/∆Q = 20 – 8Q + 3Q2 Q= 5 MC = 20 – 8(5) + 3(5)2 = 20 – 40 + 75 = 95 Soal kasus 6.2 Sebuah perusahaan menggunakan tenaga kerja (L) dan modal (K) untuk menghasilkan barang X. Modal merupakan input tetap dan tenaga kerja merupakan input variabel. Fungsi produksi yang dihadapi oleh perusahaan tersebut ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 Dimana Q adalah jumlah unit barang X yang dihasilkan per minggu dan L adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan. Pertanyaan: (a) Tentukan jumlah barang X yang dihasilkan agar biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata. (b) Jika perusahaan ingin berproduksi pada tingkat produksi total maksimum, tentukan jumlah tenaga kerja yang harus digunakan. (c) Jika perusahaan menjual barang X yang dihasilkan dengan harga 0,2 pada kondisi shut down point, tentukan upah tenaga kerja maksimal agar perusahaan tidak memilih tutup usaha. Jawaban kasus 6.2 (a) Biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata terjadi pada saat besarnya biaya variabel rata-rata minimum. Biaya variabel rata-rata (AVC) minimum terjadi pada saat produksi rata-rata (AP) maksimum. AP = Q/L = 1.620 + 18L – 0,2L2 AP maksimum jika ∆AP/∆L = 0 ∆AP/∆L = 18 – 0,4L = 0 L = 45 Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata adalah 45 orang. Dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 45 orang. Jumlah barang X yang dihasilkan adalah Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 = 1.620(45) + 18(45)2 – 0,2(45)3 = 91.125 unit Bagus Nurcahyo Halaman 1 TEORI EKONOMI MIKRO TEORI BIAYA PRODUKSI (b) Produksi total maksimum terjadi pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol. MPx = ∆Q/∆L = 1.625 + 36L – 0,6L2 MPx = 0 1.625 + 36L – 0,6L2 = 0 (L – 90)(L + 30) = 0 L = 90 Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar produksi total maksimum adalah 90 orang. Dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 90 orang, jumlah barang X yang dihasilkan adalah Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3 = 1.620(99) + 18(90)2 – 0,2(90)3 = 145.800 unit. (c) Menentukan upah tenaga kerja maksimum. Kondisi keuntungan maksimum perusahaan adalah PL PQ MPL Formulasi ini dapat dimanipulasi menjadi PL = PQ X MPL. Harga barang X (PQ) = 0,2. Jumlah tenaga kerja yang digunakan pada saat AVC minimum adalah 45 orang. Besarnya produksi marjinal tenaga kerja (MPL) pada saat AVC minimum, yaitu kondisi shut-down point adalah MPL = 1.625 + 36L – 0,6L2 = 1.625 + 36(45) – 0,6(45)2 = 2.025 Dengan demikian upah tenaga kerja tertinggi agar perusahaan tidak tutup adalah PL = PQ X MPL = 0,2 X 2.025 = 405 Jika upah tenaga kerja dalam satuan rupiah, maka upah tenaga kerja tertinggi agar perusahaan tidak tutup adalah Rp. 405. Soal kasus 6.3 Hubungan antara jumlah barang yang dihasilkan (Q) dan jumlah input variabel yang digunakan (X) dalam suatu proses produksi ditunjukkan oleh persamaan: Q = 5X. Jumlah input tetap dalam setiap periode produksi adalah 10 unit, harga input tetap dalam setiap periode produksi adalah 10 unit, harga input tetap adalah Rp. 10 per unit dan harga per unit variabel adalah Rp. 2 per unit. Berdasarkan data tersebut; Pertanyaan: (a) Tentukan persamaan TFC, TVC, TC, AFC, AVC, AC dan MC. (b) Lengkapi table berikut ini: Input (X) Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC 0 1 2 3 4 Jawaban kasus 6.3 (a) Persamaan; TFC = harga input tetap dikalikan jumlah input tetap yang digunakan = Rp. 5 X 10 unit = Rp. 50 Bagus Nurcahyo Halaman 2 TEORI EKONOMI MIKRO TEORI BIAYA PRODUKSI TVC = harga input tetap dikalikan jumlah input tetap yang digunakan = Rp. 10 X ‘X’ = 10X Q = 5X X = 5/Q = 10(5/Q) = 2Q TC = TFC + TVC = Rp. 50 + 2Q AFC = TFC/Q = 50/Q AVC = TVC/Q = 2Q/Q = Rp. 2 AC = AFC + AVC = 50/Q + 2 MC = ∆TC/∆Q = 2 (b) Melengkapi Tabel Input (X) Q TFC TVC TC AFC AVC 0 0 100 0 100 1 5 100 4 104 20 0,8 2 10 100 8 108 10 0,8 3 15 100 12 112 6,67 0,8 4 20 100 16 116 5 0,8 AC 20,8 10,8 7,47 5,8 MC 4 4 4 4 Soal kasus 6.4 Barang yang dihasilkan perusahaan dijual dengan harga Rp. 2.000 per unit. Biaya total yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut (biaya dalam Rp); TC = 80.000 + 1.000Q ; TC = 80.000 adalah biaya total dan Q adalah jumlah barang. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan: Pertanyaan: (a) Jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP). (b) Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 125 unit. (c) Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 60 unit. Jawaban kasus 6.4 (a) Jumlah barang (Q) pada kondisi titik impas (break-even point). TR – TC = 0 TR = TC TR = P(Q) = 2.000Q TC = 80.000 + 1.000Q 2.000Q = 80.000 + 1.000Q 2.000Q – 1.000Q = 80.000 1.000Q = 80.000 Q=8 (b) Tentukan besarnya laba atau rugi jika Q = 125 π = TR – TC = (2.000)(125) – {(80.000) + 1.000(125)} = 250.000 – (80.000 + 125.000) = 250.000 – 205.000 = Rp. 45.000 Karena π > 0, perusahaan memperoleh laba, yaitu sebesar Rp. 450.000 (b) Tentukan besarnya laba atau rugi jika Q = 60 π = TR – TC = (2.000)(60) – {(80.000) + 1.000(60)} = 120.000 – (80.000 + 60.000) = - Rp. 20.000 Karena π < 0, perusahaan mengalami rugi, yaitu sebesar Rp. 20.000 Bagus Nurcahyo Halaman 3 TEORI EKONOMI MIKRO TEORI BIAYA PRODUKSI Soal-soal panduan diskusi dan tugas kelompok: 1. Sebutkan strategi yang dapat digunakan sebagai acuan perusahaan untuk memenangkan persaingan (stategi generic), jelaskan secara singkat strategi tersebut. 2. Jelaskan pengertian tentang opportunity cost, berikan contoh opportunity cost yang pernah saudara hadapi. 3. Apa perbedaan antara biaya eksplisit dan biaya implicit. Berikan contohnya. 4. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan apa yang dimaksud dengan biaya variabel. 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan biaya variabel. 6. Jelaskan secara matematis hubungan antara biaya total (TC), biaya tetap rata-rata (AFC), biaya variabel rata-rata (AVC), biaya rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC). 7. Dalam suatu proses produksi diketahui hubungan antara biaya total (TC) dan jumlah output yang dihasilkan (Q) ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: TC = 80 + 40Q – Q2. Tentukan besarnya TC, TFC, TVC, AC dan MC. 8. Sebuah perusahaan memproduksi barang Y menggunakan satu macam input variabel, yaitu X. Jumlah barang Y yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 180X + 42X2 – X3. Tentukan jumlah input X yang harus digunakan agar biaya-biaya marjinal minimum. Tentukan jumlah barang Y yang diproduksi pada saat biaya rata-rata minimum tersebut. 9. Hubungan antara jumlah barang yang di hasilkan (Q) dan jumlah input variabel yang digunakan (X) dalam suatu proses produksi ditunjukkan oleh persamaan: Q = 4X. Jumlah input tetap dalam setiap periode produksi adalah 20 unit, harga input tetap adalah 6 per unit dan harga input variabel adalah Rp. 200 per unit. Berdasarkan data tersebut: a. Tentukan persamaan TFC, TVC, TC, AFC, AVC, AC dan MC. b. Lengkapi table berikut: Input (X) Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC 0 1 2 3 4 10. Suatu perusahaan memiliki permintaan terhadap barang yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: Q = 10 – 0,2P Q adalah jumlah barang dan P adalah harga barang per unit. Berdasarkan informasi tersebut, a. Tentukan persamaan penerimaan total (TR). b. Tentukan persamaan penerimaan marjinal (MR). c. Tentukan persamaan penerimaan rata-rata (AR) d. Gambarkan kurva TR, kurva MR dan kurva permintaan terhadap barang tersebut ke dalam sebuah grafik. Bagus Nurcahyo Halaman 4