Kasus 4

advertisement
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI BIAYA PRODUKSI
Soal kasus 6.1 Hubungan antara biaya produksi dengan jumlah barang X yang dihasilkan ditunjukkan oleh
persamaan; TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3. Tentukan besarnya (a) AC; (b) AFC; (c) AVC dan (d) MC. Jika
jumlah barang X yang dihasilkan sebanyak 5 unit.
Jawabab kasus 6.1
(a) AC = TC/Q
= 100/Q + 20 – 4Q + Q2
= 100/5 + 20 – 4(5) + 52
= 20 + 20 – 20 + 25
= 45
(b) TC = 100 + 20Q – 4Q2 + Q3
TFC = 100
TVC = 20Q – 4Q2 + Q3
Q=5
AFC = TFC/Q = 100/5 = 20
(c) AVC = TVC/Q = 20 – 4Q + Q2
= 20 – 4(5) + 52
= 20 – 20 + 25
= 25
(d) MC = ∆TC/∆Q = 20 – 8Q + 3Q2
Q= 5
MC = 20 – 8(5) + 3(5)2
= 20 – 40 + 75
= 95
Soal kasus 6.2 Sebuah perusahaan menggunakan tenaga kerja (L) dan modal (K) untuk menghasilkan
barang X. Modal merupakan input tetap dan tenaga kerja merupakan input variabel. Fungsi produksi yang
dihadapi oleh perusahaan tersebut ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut:
Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3
Dimana Q adalah jumlah unit barang X yang dihasilkan per minggu dan L adalah jumlah tenaga kerja yang
digunakan.
Pertanyaan:
(a) Tentukan jumlah barang X yang dihasilkan agar biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata.
(b) Jika perusahaan ingin berproduksi pada tingkat produksi total maksimum, tentukan jumlah tenaga kerja
yang harus digunakan.
(c) Jika perusahaan menjual barang X yang dihasilkan dengan harga 0,2 pada kondisi shut down point,
tentukan upah tenaga kerja maksimal agar perusahaan tidak memilih tutup usaha.
Jawaban kasus 6.2
(a) Biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata terjadi pada saat besarnya biaya variabel rata-rata
minimum. Biaya variabel rata-rata (AVC) minimum terjadi pada saat produksi rata-rata (AP)
maksimum.
AP = Q/L = 1.620 + 18L – 0,2L2
AP maksimum jika ∆AP/∆L = 0
∆AP/∆L = 18 – 0,4L = 0
L = 45
Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar biaya marjinal sama dengan biaya variabel rata-rata adalah 45
orang. Dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan sebanyak 45 orang. Jumlah barang X yang
dihasilkan adalah
Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3
= 1.620(45) + 18(45)2 – 0,2(45)3
= 91.125 unit
Bagus Nurcahyo
Halaman 1
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI BIAYA PRODUKSI
(b) Produksi total maksimum terjadi pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol.
MPx = ∆Q/∆L = 1.625 + 36L – 0,6L2
MPx = 0
1.625 + 36L – 0,6L2 = 0
(L – 90)(L + 30) = 0
L = 90
Jumlah tenaga kerja yang digunakan agar produksi total maksimum adalah 90 orang. Dengan jumlah
tenaga kerja yang digunakan sebanyak 90 orang, jumlah barang X yang dihasilkan adalah
Q = 1.620L + 18L2 – 0,2L3
= 1.620(99) + 18(90)2 – 0,2(90)3
= 145.800 unit.
(c) Menentukan upah tenaga kerja maksimum.
Kondisi keuntungan maksimum perusahaan adalah
PL
PQ 
MPL
Formulasi ini dapat dimanipulasi menjadi PL = PQ X MPL. Harga barang X (PQ) = 0,2. Jumlah tenaga
kerja yang digunakan pada saat AVC minimum adalah 45 orang. Besarnya produksi marjinal tenaga
kerja (MPL) pada saat AVC minimum, yaitu kondisi shut-down point adalah
MPL
= 1.625 + 36L – 0,6L2
= 1.625 + 36(45) – 0,6(45)2
= 2.025
Dengan demikian upah tenaga kerja tertinggi agar perusahaan tidak tutup adalah
PL
= PQ X MPL
= 0,2 X 2.025
= 405
Jika upah tenaga kerja dalam satuan rupiah, maka upah tenaga kerja tertinggi agar perusahaan tidak
tutup adalah Rp. 405.
Soal kasus 6.3 Hubungan antara jumlah barang yang dihasilkan (Q) dan jumlah input variabel yang
digunakan (X) dalam suatu proses produksi ditunjukkan oleh persamaan: Q = 5X. Jumlah input tetap dalam
setiap periode produksi adalah 10 unit, harga input tetap dalam setiap periode produksi adalah 10 unit, harga
input tetap adalah Rp. 10 per unit dan harga per unit variabel adalah Rp. 2 per unit. Berdasarkan data
tersebut;
Pertanyaan:
(a) Tentukan persamaan TFC, TVC, TC, AFC, AVC, AC dan MC.
(b) Lengkapi table berikut ini:
Input (X)
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
AC
MC
0
1
2
3
4
Jawaban kasus 6.3
(a) Persamaan;
TFC
= harga input tetap dikalikan jumlah input tetap yang digunakan
= Rp. 5 X 10 unit = Rp. 50
Bagus Nurcahyo
Halaman 2
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI BIAYA PRODUKSI
TVC
= harga input tetap dikalikan jumlah input tetap yang digunakan
= Rp. 10 X ‘X’ = 10X
Q = 5X
X = 5/Q
= 10(5/Q)
= 2Q
TC = TFC + TVC = Rp. 50 + 2Q
AFC = TFC/Q = 50/Q
AVC = TVC/Q = 2Q/Q = Rp. 2
AC = AFC + AVC = 50/Q + 2
MC = ∆TC/∆Q = 2
(b) Melengkapi Tabel
Input (X)
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
0
0
100
0
100
1
5
100
4
104
20
0,8
2
10
100
8
108
10
0,8
3
15
100
12
112
6,67
0,8
4
20
100
16
116
5
0,8
AC
20,8
10,8
7,47
5,8
MC
4
4
4
4
Soal kasus 6.4 Barang yang dihasilkan perusahaan dijual dengan harga Rp. 2.000 per unit. Biaya total yang
harus dikeluarkan untuk menghasilkan barang ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut (biaya dalam
Rp); TC = 80.000 + 1.000Q ;
TC = 80.000 adalah biaya total dan Q adalah jumlah barang.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:
Pertanyaan:
(a) Jumlah barang yang harus diproduksi (dijual) pada tingkat break-even point (BEP).
(b) Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 125 unit.
(c) Besarnya keuntungan/kerugian, jika berproduksi (dijual) adalah 60 unit.
Jawaban kasus 6.4
(a) Jumlah barang (Q) pada kondisi titik impas (break-even point).
TR – TC = 0
TR = TC
TR = P(Q) = 2.000Q
TC = 80.000 + 1.000Q
2.000Q = 80.000 + 1.000Q
2.000Q – 1.000Q = 80.000
1.000Q = 80.000
Q=8
(b) Tentukan besarnya laba atau rugi jika Q = 125
π = TR – TC
= (2.000)(125) – {(80.000) + 1.000(125)}
= 250.000 – (80.000 + 125.000)
= 250.000 – 205.000
= Rp. 45.000
Karena π > 0, perusahaan memperoleh laba, yaitu sebesar Rp. 450.000
(b) Tentukan besarnya laba atau rugi jika Q = 60
π = TR – TC
= (2.000)(60) – {(80.000) + 1.000(60)}
= 120.000 – (80.000 + 60.000)
= - Rp. 20.000
Karena π < 0, perusahaan mengalami rugi, yaitu sebesar Rp. 20.000
Bagus Nurcahyo
Halaman 3
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI BIAYA PRODUKSI
Soal-soal panduan diskusi dan tugas kelompok:
1. Sebutkan strategi yang dapat digunakan sebagai acuan perusahaan untuk memenangkan persaingan
(stategi generic), jelaskan secara singkat strategi tersebut.
2. Jelaskan pengertian tentang opportunity cost, berikan contoh opportunity cost yang pernah saudara
hadapi.
3. Apa perbedaan antara biaya eksplisit dan biaya implicit. Berikan contohnya.
4. Apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan apa yang dimaksud dengan biaya variabel.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya tetap dan biaya variabel.
6. Jelaskan secara matematis hubungan antara biaya total (TC), biaya tetap rata-rata (AFC), biaya variabel
rata-rata (AVC), biaya rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC).
7. Dalam suatu proses produksi diketahui hubungan antara biaya total (TC) dan jumlah output yang
dihasilkan (Q) ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: TC = 80 + 40Q – Q2. Tentukan besarnya
TC, TFC, TVC, AC dan MC.
8. Sebuah perusahaan memproduksi barang Y menggunakan satu macam input variabel, yaitu X. Jumlah
barang Y yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan TP = 180X + 42X2 – X3. Tentukan jumlah input
X yang harus digunakan agar biaya-biaya marjinal minimum. Tentukan jumlah barang Y yang
diproduksi pada saat biaya rata-rata minimum tersebut.
9. Hubungan antara jumlah barang yang di hasilkan (Q) dan jumlah input variabel yang digunakan (X)
dalam suatu proses produksi ditunjukkan oleh persamaan: Q = 4X. Jumlah input tetap dalam setiap
periode produksi adalah 20 unit, harga input tetap adalah 6 per unit dan harga input variabel adalah Rp.
200 per unit. Berdasarkan data tersebut:
a. Tentukan persamaan TFC, TVC, TC, AFC, AVC, AC dan MC.
b. Lengkapi table berikut:
Input (X)
Q
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
AC
MC
0
1
2
3
4
10. Suatu perusahaan memiliki permintaan terhadap barang yang dihasilkan ditunjukkan oleh persamaan
sebagai berikut:
Q = 10 – 0,2P
Q adalah jumlah barang dan P adalah harga barang per unit. Berdasarkan informasi tersebut,
a. Tentukan persamaan penerimaan total (TR).
b. Tentukan persamaan penerimaan marjinal (MR).
c. Tentukan persamaan penerimaan rata-rata (AR)
d. Gambarkan kurva TR, kurva MR dan kurva permintaan terhadap barang tersebut ke dalam sebuah
grafik.
Bagus Nurcahyo
Halaman 4
Download