SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V Pertemuan ke 9 D. Penyebab dan Faktor Terjadinya Perubahan Sosial dan Budaya 1. Perubahan dari dalam Masyarakat Perubahan dan dalam masyarakat terbagi sebagai berikut. a. Perubahan Penduduk Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dikarenakan bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi. Sumber: www.indoalert.com Gb. 5.6 Pemukiman padat penduduk Sumber: 30 tahun Indonesia Merdeka 5 Gb. 5.7 Program transmigrasi\ bertujuan memeratakan penduduk. b. Pemberontakan atau Revolusi Pemberontakan akan menyebabkan perubahan sosial budaya, contohnya pemberontakan G 30 S/PKI. Pemberontakan G 30 S/PKI pada tahun 1965 membawa perubahan terutama dalam sistem politik Indonesia sehingga dilarangnya ajaran komunis di Indonesia. Pelarangan ajaran komunis di Indonesia ini disebabkan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang menjadikan dasar hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. c. Peranan Nilai yang Diubah Perubahan juga dapat disebabkan berubahnya peranan nilai di masyarakat. Misalnya, sosialisasi program keluarga berencana mampu menghambat pertambahan penduduk. Contohnya sebelum ada program keluarga berencana dari pemerintah, masyarakat yang sudah berkeluarga cenderung menginginkan mempunyai anak banyak, namun setelah ada sosialisasi program keluarga berencana masyarakat tumbuh kesadaran untuk membatasi kelahiran anak demi masa depan dan kesejahteraan anak itu sendiri. d. Peran Tokoh Kharismatik Tokoh kharismatik adalah tokoh yang disegani, dihormati dan diteladani oleh masyarakat. Peran tokoh kharismatik membawai pengaruh dalam perubahan kehidupan masyarakat. Misalnya, Soekarno sebagai presiden RI memiliki kharismatik dihadapan rakyat karena keahliannya dapat berpidato dengan baik. e. Penemuan Baru Adanya penemuan baru dalam kehidupan masyarakat baik itu berupa ilmu pengetahuan maupun teknologi memengaruhi dan membawai perubahan dalam masyarakat itu. Penemuan mobil misalnya. Penemuan tersebut akan membawa perubahan kebudayaan dan sosial masyarakat. Dalam masyarakat akan terbentuk status sosial/berdasarkan harta (mobil) yang dimiliki. Orang yang tidak memiliki mobil bisa dianggap status sosialnya lebih rendah dibandingkan orang yang memilikinya. Selanjutnya, orang yang memiliki sebuah mobil bisa dianggap lebih rendah status sosialnya dibandingkan orang yang memiliki lebih dari satu mobil. 2. Perubahan dari Luar Masyarakat Perubahan sosial budaya juga dapat terjadi karena unsur dari luar masyarakat seperti faktor geografis, kebudayaan, dan politik. Pengaruh luar masyarakat erupakan hal yang wajar dalam perubahan sosial budaya di masyarakat. Pengaruh dari luar masyarakat tersebut adalah sebagai berikut. a. Pengaruh Lingkungan Alam Pengaruh lingkungan alam sangat berpengaruh dalam terjadinya perubahan sosialbudaya. Misalnya, tanah yang subur dapat berguna untuk lahan pertanian sehingga masyarakat di daerah tersebut memiliki usaha sebagai petani . Kebudayaan di tanah subur pun tidak lepas dari kehidupan sosial sebagai petani sehingga kebudayaan tetap berhubungan dengan bidang pertanian. b. Kebudayaan Masyarakat Lain Kontak kebudayaan antarmasyarakat mempunyai dampak yang positif dan negatif. Contohnya, kontak kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa Barat (Eropa). Pengaruh positif berupa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pengaruh negatif berupa pola hidup kebarat-baratan (westernis) sekelompok anak muda. c. Peperangan Peperangan akan menyebabkan pengaruh negatif terhadap sebuah aspek kehidupan masyarakat. Misalnya, perang Irak yang membawa derita dan trauma berkepanjangan bagi rakyat Irak. Selain disebabkan oleh beberapa hal di atas, suatu perubahan sosial budaya terjadi karena adanya faktor yang menyebabkannya. Faktor yang menyebabkan perubahan sosial budaya terdiri atas faktor pendorong dan penghambat. 1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya Faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut. a. Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan atau penumpukan,yaitu budaya masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamnya budaya ini umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat. b. Perubahan Jumlah Penduduk Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk suatu daerah mengakibatkan perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya. c. Pertentangan atau Konflik Pertentangan yang terjadi dalam masyarakat karena kemajemukan menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualistis masih lekat sehingga satu sama lainnya tidak memiliki hubungan yang dekat. Padahal sumber kebutuhan semakin terbatas. Persaingan untuk memperebutkan sumber kebutuhan mendorong masyarakat untuk berkreasi menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan. d. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi Perubahan sosial budaya dapat bersumber dari luar masyarakat itu sendiri di antaranya sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik di sekitar manusia, seperti bencana alam; dan peperangan. e. Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat Masyarakat dengan sistem lapisan yang terbuka cenderung lebih mudah mengalami perubahan daripada dengan sistem lapisan tertutup. Masyarakat akan cenderung memberikan kesempatan berkarya bagi manusia-manusia yang potensial. f. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju Sikap masyarakat yang mau menghargai hasil karya orang lain akan membuat orang terdorong untuk melakukan penelitian. Dengan demikian akan menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi masyarakat. g. Sistem Pendidikan Formal yang Maju Kualitas pendidikan yang tinggi mampu mengubah pola pikir. Masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih rasional dalam berpikir dan bertindak. h. Orientasi ke Masa Depan Keinginan untuk memperoleh masa depan yang lebih baik akan mendorong perubahan sosial budaya masyarakat. i. Akulturasi Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling memengaruhi. Proses akulturasi berlangsung lama dan terus-menerus. Proses ini berakibat pada perpaduan kebudayaan sehingga pola budaya semua akan berubah. j. Asimilasi Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsurangsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru. 2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya a. b. c. d. e. f. g. h. Faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat. Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat. Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan. Hambatan yang bersifat ideologis. Adat atau kebiasaan. Prasangka terhadap hal-hal baru dan menilai bahwa hidup ini buruk, susah, dan tidak mungkin diperbaiki. 3. Dampak Perubahan Sosial Budaya Faktor-faktor perubahan sosial budaya tersebut secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif. Kita tidak khawatir jika perubahan yang terjadi bersifat positif karena perubahah positif akan memberikan pengaruh baik. Namun, kita harus berhati-hati dengan dampak negatif yang muncul. a. Akibat Positif Perubahan dapat terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian masyarakat dengan gerak perubahan disebut integrasi. b. Akibat Negatif Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan. Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif. Contoh perilaku masyarakat karena adanya peruabahan sosial budaya adalah sebagai berikut. 1. Aksi protes Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat. 2. Demonstrasi Demonstrasi adalah gerakan massa yang bersifat langsung dan terbuka serta dengan lisan ataupun tulisan dalam memperjuangkan kepentingan yang disebabkan oleh adanya penyimpangan sistem, perubahan inskonstitusional, dan tidak efektivitas sistem yang berlaku. 3. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja merupakan suatu perbuatan yang bersifat antisocial yang dilakukan oleh anak remaja. Kenakalan remaja dapat terjadi karena faktor keluarga tidak harmonis sehingga anak bersikap menentang dan melanggar norma dalam keluarga. 4. Kriminalitas Kriminalitas adalah pelanggaran norma hkum yang dilakukan seseorang dan diancam sanksi pidana. Penyebab kriminalitas adalah pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat mental yang tidak stabil. 5. Pergolakan daerah Pergolakan daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan secara serentak dengan banyak cara untuk memaksakan kehendak. F. Perilaku Kritis Adanya Pengaruh Perubahan Sosial Budaya Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak memengaruhi keberadaan nilai dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau memengaruhi nilai dan norma yang benar maka sikap masyarakat akan negatif. Contoh sikap masyarakat karena adanya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut. 1. Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat. 2. Demonstrasi adalah gerakan massa yang bersifat langsung dan terbuka serta dengan lisan ataupun tulisan dalam memperjuangkan kepentingan yang disebabkan oleh adanya penyimpangan sistem, perubahan yang inskontitusional dan tidak efektifnya sistem yang berlaku. 3. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh anak remaja. Kenakalan remaja muncul dari keluarga yang tidak harmonis karena kurangnya pengawasan dalam keluarga. Bentuk-bentuk kenakalan remaja adalah membolos sekolah, berkelahi, minum-minuman keras, dan mengebut di jalan raya. 4. Kriminalitas adalah pelanggaran norma hukum yang dilakukan seseorang dan dapat diancam sanksi pidana. Kriminalitas disebabkan oleh pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat dari mental yang tidak stabil. 5. Pergolakan daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan secara serentak dengan banyak cara untuk memaksakan kehendak. Perubahan sosial dan budaya membawa dampak positif dan negatif terhadap kehidupan. Kita harus waspada terhadap hal-hal yang menimbulkan perubahan yang mengarah ke hal negatif. Kita harus mempunyai sikap tegas menolak terhadap perubahan yang membawa ke arah negatif. Kita dapat mengambil pengaruh positifnya dengan tetap berpedoman pada nilai dan norma masyarakat. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan terhadap pengaruh dari luar, antara lain sebagai berikut. 1. Mengambil pengaruh positif budaya Barat, seperti tepat waktu (disiplin), belajar keras, dan rajin belajar berbagai ilmu pengetahuan. 2. Membentengi diri dengan ilmu agama. 3. Mengenal dan mencintai kebudayaan sendiri serta berusaha melestarikannya.