Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
6 November 2016 Gathering di Aula SMI
(Jl Puri Gerenceng 45 - Belakang Ayu Nadi Tuban)
13 November 2016 FJ Live di Hotel Swissbell
16 November 2016 pk. 18.30 wita
Doa Taize di Gereja FX
20 November 2016
Gathering DOJCC di Aula SMI jam 11.30 wita
Tugas Koor Misa Inggris di Gereja FX Pk 18.00 wita
26 November 2016
Celebration Meal + Ultah Anggota
Terbuka untuk umum
Tugas Koor Misa English dan Tugas Taib
1 bulan sekali di Gereja St. FX Kuta
DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ?
Hubungi : 0878 6180 5088
www.DOJCC.com
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Rm Antonius Haryanto
Bp. Herman
Bp. Sandy
Kusuma
Doa Taize 19 Oktober 2016
(setiap Rabu ke - 3 dalam bulan)
Pelayanan Tatib
di Gereja FX 30 Oktober 2016
Sharing dengan Andy Moore
(DOJ Australia)
Pemberkatan Cafe Funny Jimbaran 18 Okt 2016
Pemberkatan Warung Merdeka
Latihan PaRen DOJ Band
Misa Komunitas DOJCC
bersama Rm Vincent dan Rm Wenz MGL
Jumat 28 Okt 2016
Ziarah dan Rekreasi DOJCC
Maria Bunda Kerahiman
30 Oktober 2016 Gianyar - Klungkung - Ubud
Happy 12th Anniversary
DOJCC Bali
9 September 2016
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Rm. David MGL, Alin, Yudi,
Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska,
Daniel, Lita, Herman,
Br. Martin MGL. Desy,
Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Syalom para pembaca buku Renungan
Harian Fresh Juice yang diberkati Tuhan
Puji Syukur kehadiratNya atas segala
berkat dan karuniaNya, sehingga bulan
ini Fresh Juice buku memasuki tahun
ke- 7
Sungguh bukan karena kehebatan
kami para penulis, tetapi karena kasih
karunia Allah yang menguatkan kami
semua sehingga buku renungan ini
boleh terus hidup.
Banyak hal yang kami alami
selama beberapa tahun ini. Suka
duka, kebahagiaan, tawa, canda,
kejenuhan, sedih, bingung dan lain
lain. Tetapi satu hal yang kami yakini.
Disini kami ditempatkan bersama untuk
membagikan kasih Tuhan kepada
sesama. Disini Tuhan melatih hati jiwa
kami untuk bisa melihat dengan jelas
betapa Dia mengasihi dalam setiap
kejadian yang kami alami.
Semoga buku renungan Fresh Juice
ini bisa menjadi berkat buat kami dan
teman-teman semua.
Selamat
semua.
melayani
saudara-saudara
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Kriteria Kebahagiaan
HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS
Why. 7:2-4,9-14;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3;
Mat. 5:1-12a.
Selasa 1 November 2016
1Yoh 3:3 : ”Setiap orang
yang menaruh pengharapan itu
kepadaNya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci“.
Apa yang terlintas, jika kita ditanya : apakah kita bahagia ? Kapan kita merasa bahagia?
Apa yang membuat kita bahagia ? Ada yang bilang , bahagia itu sederhana. Ada yang
menjawab : aku bahagia karena keinginanku terkabul. Ada yang berkata : aku bahagia
saat kemaren mendapat rejeki nomplok.
Hakekat kebahagiaan adalah relatif. Apa yang membuat seseorang bahagia, belum
tentu hal yang sama akan membuat yang lain bahagia. Kebahagiaan adalah tentang
hati.
Hari ini, injil mengatakan tentang Sabda Bahagia. Ada 10 sabda bahagia yang diwariskan
oleh Tuhan Yesus kepada kita pada saat Yesus mengajar para murid di atas bukit. 10
sabda bahagia yang benar-benar luar biasa. Kenapa luar biasa? Jika kita cermati,
10 sabda bahagia dari Yesus, tidak ada satupun yang mengatakan bahagia jika kita
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Ke sepuluh sabda bahagia yang diberikan
oleh Yesus, awalnya adalah mengatakan tentang hal yang tidak enak terlebih dahulu,
baru diikuti dengan buah kebahagiaan. Kalimat awal dari sabda bahagia, adalah hal
yang tidak enak menurut versi kita. Berbahagialah orang yang miskin, berbahagialah
orang yang berduka cita dan lainnya. Tetapi, kita harus menyadari, bahwa di balik hal
yang enak , diikuti sebuah hal yang membahagiakan. Hal yang tidak enak, dengan
jembatan pengharapan, maka akan berujung sebuah kebahagiaan.
Itulah perbedaan kriteria kebahagiaan antara Tuhan Yesus dengan kita sebagai
manusia. Kriteria kebahagiaan dari Tuhan Yesus adalah kebahagiaan yang abadi.
Kebahagiaan yang tidak ada habisnya. Sedangkan kriteria kebahagiaan versi kita
adalah kebahagiaan yang hanya sesaat saja. Kebahagiaan yang pikir kita akan awet.
Tetapi ternyata tidak seperti itu.
Jika kita berburu kebahagiaan sesuai kriteria Tuhan Yesus dalam sabda bahagia, kita
akan tetap merasa bahagia selama hidup kita. Kebahagiaan yang berasal dari berkat
Tuhan.
Alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Rabu 2 November 2016
Datang dan rasakan kasih-Nya
Yoh 6:37 Semua yang diberikan Bapa
kepada-Ku akan datang kepada-Ku,
dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia
tidak akan Kubuang.
PERINGATAN MULIA ARWAH
SEMUA ORANG BERIMAN
2Mak. 12:43-46;
Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8;
1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40.
“Promo akhir tahun – beli 2 gratis 1!” - BIG SALE – DISC UP TO 90% Bagi para penggila diskon atau shopaholic, iklan di atas tentunya menjadi daya tarik yang
luar biasa. Mencari informasi mengenai kapan waktu pelaksanaan, di mana tempatnya,
dan barang apa saja yang diskon – menjadi informasi yang harus didapatkan secara
cepat.
Ketika sebuah pusat perbelanjaan mengadakan sale/discount besar-besaran, maka sudah
bisa dipastikan orang banyak akan rela antri dan berjubel untuk mendapatkan barang
pilihan mereka. Berbeda dengan situasi normal, dimana tidak ada sale/discount – orang
kebanyakan hanya melihat-lihat saja dan membeli dalam jumlah yang relatif sedikit.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berkata barangsiapa datang kepadaNya, maka mereka
tidak akan dibuang. Mereka akan mendapatkan apa yang Bapa juga berikan kepada
Yesus, sang putra. Jika Yesus kita ibaratkan memiliki sebuah pusat perbelanjaan, maka
Yesus selalu mengadakan SALE setiap hari sepanjang tahun. SALE yang Yesus berikan bisa
berupa kasih, damai, sukacita, pengampunan, yang nilainya pasti sangat besar dan berarti
bagi kita. Nach, yang menjadi masalah adalah kita tidak menyadari akan kehadiran Dia
yang selalu terbuka untuk menerima kita, kapanpun dan dimanapun. Padahal, Dia sendiri
yang sudah meminta kita untuk datang kepadaNya, lantas apakah kita hanya berdiam
diri saja dan tunggu saat Paskah, ketika ada sakramen pengampunan dosa, atau datang
kepadaNya ketika kita benar-benar dalam keadaan yang terjepit, dan tak ada jalan
keluar.
Mari kita bersama belajar untuk menanggapi cinta dan panggilan Tuhan dengan
kepekaan yang lebih, sehingga janji Nya untuk kita boleh digenapi dan Ia membawa kita
dalam rahmat penyertaan dan damai sukacita selalu.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Domba Yang Hilang
Martinus de Porres
Flp. 3:3-8a;
Mzm.105:2-3,4-5,6-7;
Luk.15:1-10
Kamis 3 November 2016
Luk 15:4 “Siapakah diantara kamu yang mempunyai
seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor
diantaranya, tidak meninggalkan yang Sembilan puluh
Sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang
sesat itu sampai ia menemukannya?
Pada suatu malam di tahun 1861, saat Jendral Garibaldi pulang ke rumah, dia bertemu dengan
seorang gembala Sardinia yang sedang meratapi seekor dombanya yang hilang. Garibaldi
segera menoleh kepada staf dan mengumumkan keinginannya untuk menjelajahi gunung itu
guna mencari domba yang hilang. Sebuah tim pencarian yang besar diorganisir. Lentera-lentera
dibawa, dan jendral yang sudah malang melintang di banyak pertempuran itu dengan penuh
semangat ikut mencari domba yang lari dari kelompoknya. Tetapi domba itu tidak kunjung
ditemukan sehingga para prajurit diperintahkan kembali ke tenda mereka masing-masing dan
tidur. Keesokan harinya, pembantu Jendral mendapati tuannya masih berada di ranjangnya
dan tertidur dengan lelap. Pelayannya terkejut karena tuannya tidak biasa bangun siang, tetapi
selalu bangun lebih dulu daripada orang lain. Pelayan itu meninggalkan tuannya yang sedang
tidur lelap dengan pelan-pelan agar tidak membangunkannya dan kembali setengah jam
kemudian. Garibaldi masih tidur nyenyak, Setelah beberapa saat tuannya tetap tidak bangun
juga, pelayan itu membangunkan Garibaldi, Jenderal itu mengusap matanya, dan begitu juga
pelayannya ketika melihat jenderal tua itu mengeluarkan domba yang hilang itu dari selimutnya.
Rupanya, jenderal itu terus mencari domba itu semalaman sampai berhasil menemukannya.
Kisah mengenai Jendral Garibaldi mengingatkan kita akan kisah domba yang hilang dalam
perumpamaan di injil Lukas bacaan kita hari ini. Yesus, Gembala Agung, adalah Tuhan yang
mencari domba-Nya yang hilang sampai Dia menemukannya.
Perumpamaan dalam perikop hari ini mengenai domba yang hilang dan dirham yang hilang
hendak mengatakan kepada kita bahwa setiap pribadi, termasuk saya dan Saudara, sangat
berharga dan mempunyai nilai penting di mata Allah. Oleh sebab itu, Ia senantiasa mencari
dan menemukan kita. KasihNya mengalahkan dosa kita. Walaupun kita selalu berbuat dosa
Ia tetap mengasihi. Ia mencari dan mendapatkan kita. Jadi, benarlah apa yang dikatakan
oleh seorang bijak yang tidak dikenal namanya yang pernah berkata: “Anda dapat lari dari
hadapan Tuhan. Anda dapat mengutuki Tuhan. Anda dapat membenci Tuhan. Tetapi Anda tidak
dapat mencegah Tuhan untuk mencari dan mengasihi Anda.” Di dalam hidup ini mungkin Anda
pernah merasa kecewa karena beban hidup yang berat, karena kegagalan yang pernah Anda
alami, dan sebagainya. Kemudian Anda ingin lari dari Tuhan. Lari dari persekutuan doa atau
komunitas. Mulai meragukan kasih dan pertolongan Tuhan. Di dalam keadaan seperti itu Yesus,
yang penuh kasih, tidak menjauhi kita. Ia tetap mengasihi kita.
Domba yang hilang bisa saja menolak untuk dibawa oleh sang gembala. Domba yang hilang
bisa saja melarikan diri ketika melihat sang gembala yang sedang mencarinya. Tetapi itu tidak
dilakukannya. Ia membiarkan dirinya ditemui. Ia membiarkan dirinya dibawa ke tempat yang
seharusnya bersama dengan kawanan domba yang ada di padang gembalaan. Inilah yang
namanya sikap pertobatan.
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Menjaga Kepercayaan
Jumat 4 November 2016
Lukas 16:1 “…Kepadanya
disampaikan tuduhan, bahwa
bendahara itu menghaburkan miliknya”
Peringatan Wajib
St. Karolus Borromeus
Flp. 3:17-4:1;
Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5;
Luk. 16:1-8.
Hidup ini adalah milik Tuhan. Setiap dari kita dipercayakan sejumlah harta milikNya,
jadi setiap dari kita pun sebenarnya adalah bendahara dari apa-apa saja yang
dipercayakan kepada kita untuk dikelola.
Banyak orang yang melihat harta milik hanya dari segi uang dan kekayakan. Namun
sebenarnya harta milik itu bisa berupa waktu, kesehatan, kesuksesan, dan anugerah
lainnya, selain dari pada uang dan kekayaan.
Mama saya sering berkata bahwa kesehatan adalah harta milik yang paling berharga.
Benar juga. Kalau sudah sakit, mahal sekali biayanya untuk bisa sehat kembali,
terkadang malah tidak bisa dibeli sama sekali dan harus berujung kematian.
Bagi saya sahabat juga adalah harta milik yang sangat berharga yang Tuhan titipkan.
Setiap relasi berharga, untuk kita kelola dengan baik.
Bendahara di dalam injil ini menerima tuduhan menghamburkan milik Tuannya. Bukan
menggelapkan. Bukan mencuri. Namun “menghamburkan”; yang artinya memboroskan,
tidak mengelola dengan baik. Kita bisa saja berkata saya tidak mengambil uang orang
lain, saya tidak mencuri, tapi… tunggu dulu : menghamburkan apa yang saat ini kita
“miliki” pun adalah hal yang salah..
Jika tidak mawas diri kita dapat menerima tuduhan yang sama. Mungkin kita
menghamburkan uang yang Tuhan percayakan untuk kita kelola; dengan hidup
boros. Mungkin kita menghamburkan waktu yang Tuhan percayakan kepada kita;
bukannya rajin belajar dan bekerja, kita lebih banyak malas-malasan. Ataupun kita
menghamburkan kesehatan kita dengan makan makanan yang kurang sehat dan
seharusnya kita hindari.
Mungkin kita juga take for granted relasi yang kita miliki, sahabat yang Tuhan berikan
dengan tidak menjaga kasih dan kepercayaan mereka.
Setiap hal yang berharga yang kita miliki hari ini adalah milik Tuhan. Jadi mari kita
berusaha menjadi bendahara yang baik atas apapun yang hari ini dipercayakan
kepada kita.
Sudahkan kita hemat listrik dan air? Itu juga harta titipan Tuhan. Jangan diboroskan.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Bendahara Tidak Jujur
Flp. 4:10-19;
Mzm. 112:1-2,5-6,8a,9;
Luk. 16:9-15.
Sabtu 5 November 2016
Lukas 16:9 Ikatlah persahabatan
dengan mempergunakan Mamon
yang tidak jujur, supaya jika Mamon
itu tidak dapat menolong lagi, kamu
diterima di dalam kemah abadi.”
Yesus menyampaikan suatu cerita, yang benar-benar dapat terjadi. Cerita seorang kaya
mempunyai seorang bendahara untuk mengurus keuangan perusahaannya. Suatu
ketika orang-kaya itu melihat (curiga) bahwa bendahara itu menghambur-hamburkan
miliknya, orang kaya itu memanggil bendahara itu untuk meng-audit pembukuanpembukuannya.
Bendahara yang tidak jujur itu mengurangi jumlah hutang debitur tuannya, dalam
rangka penyelamatan diri di masa depannya;
Betapa lebihnya umat Allah seharusnya membagikan harta yang dia kuasai yang
merupakan milik Allah seharusnya dibagikan.
Umat Allah harus menggunakan milik duniawi mereka sebagai investasi rohani,
sama seperti orang-orang duniawi menggunakan uang mereka untuk mendapatkan
keuntungan material. Waktunya akan tiba di mana uang menjadi sesuatu yang sudah
berlalu. Allah menyambut semua umatNya yang tidak mengikat hatinya kepada
kekayaan duniwi tetapi mengumpulkan harta di Sorga.
Dengan menggunakan perumpamaan “bendahara yang tidak jujur”, Yesus menasehati
murid-muridNya, untuk memberikan uang/harta kepada mereka yang membutuhkan,
sehingga mereka akan mendapatkan penghargaan Allah dan disambut untuk hidup
didalam rumahNya selalu.
Karena itu, kita sebagai anak-anak Terang (umat Tuhan) seharusnya tidak mengikatkan
hatinya pada harta duniawi, umat Tuhan seharusnya dapat memberi dengan murahhati terhadap sesuatu yang bukan miliknya, tetapi milik Allah.
Yudi
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Kebangkitan Badan
Minggu 6 November 2016
Luk.20:34-35 Orang-orang dunia ini
kawin dan dikawinkan, tetapi orang
yang dianggap layak mendapat bagian
dalam dunia yang lain itu dan dalam
kebangkitan dari antara orang mati, tidak
kawin dan dikawinkan
2Mak. 7:1-2,9-14;
Mzm. 17:1,5-6,8b,15; 2Tes. 2:16-3:5;
Luk. 20:27-38 (Luk. 20:27.34-38).
Konteks kisah Injil hari ini adalah debat antara Yesus dan para tokoh pemuka Yahudi mulai
dari pemuka agama sampai pada kalangan intelektual masyarakat Yahudi waktu itu.
Perdebatan atau kontroversi antara Yesus dengan para tokoh pemuka masyarakat Yahudi
sebenarnya dimulai dengan debat seputar membayar pajak (Luk. 20:20-26), lalu tentang
kebangkitan orang mati (Luk. 20:27-40), tentang Yesus sebagai Putera Daud (Luk. 20:4547), kemudian ditutup dengan kisah persembahan si janda (Luk. 20:1-4).
Iman kita mengakui adanya kebangkitan badan yang bahkan menjadi salah satu bagian
penting dari Syahadat kita yang diulangi setiap Misa Minggu dan Hari Raya saat perayaan
Ekaristi. Soal kebangkitan badan ini tentu menjadi topik kontoversial yang bisa menjadi
fitur menarik Kekristenan atau bisa juga menjadi bom waktu kebohongan ajaran Kristiani.
Sekarang tergantung bagaimana kita memahami dan mengimaninya.
Sekarang mari kita pahami bersama soal kebangkitan badan. Kebangkitan badan adalah
fitur menarik tentang Kekristenan yang harus lebih dipelajari secara cermat. Anggap saja
soal kebangkitan badan atau hidup yang kekal itu seperti destinasi liburan Anda. Tentu
Anda tidak akan asal pergi saja tanpa melakukan riset sedikit tentang biaya perjalanan,
bagaimana cara sampai ke tempat itu dari rumah kita, apakah tempat itu aman, bisakah
dijangkau dengan isi dompet, berapa lama rencana liburannya, apa tata krama atau
budaya yang harus kita ketahui sebelum Anda pergi. Pendek kata, Anda harus menyiapkan
diri sebaik mungkin untuk menuju ke kehidupan yang kekal itu.
Sekarang mari kita imani bersama soal kebangkitan badan. Kebangkitan badan bisa
menjadi bom waktu kebohongan ajaran Kristiani kalau kita tidak mengimaninya dengan
sungguh, yaitu mempercayai apa yang kita sudah syahadatkan. Ketika kita mengimani
kehidupan yang kekal, kita tidak bisa hanya asal percaya saja tapi juga berusaha
menghidupkannya dalam hidup harian. Sebagai pengikut Kristus, sebaiknya kita
menyiapkan diri menuju kepada kehidupan yang kekal seperti kita bersiap-siap untuk
liburan panjang. Kalau orang mau liburan panjang, biasanya bawaannya selalu gembira,
penuh semangat, seolah sudah tidak sabar untuk libur. Dulu waktu saya masih belajar
di Canberra dan Melbourne, kalau sudah dekat waktunya liburan, sebulan sebelumnya
kalender sudah dicoret-coret menghitung count down menuju liburan. Apakah kita
seantusias itu mempersiapkan diri menuju kepada kehidupan kekal? Agaknya kalau kita
tidak antusias atau bahkan ogah-ogahan dan tidak serius mencoba memahami dan
mengimani kebangkitan badan dan hidup yang kekal, maka bukan tidak mungkin hal
yang sebelumnya fitur paling menarik untuk dipromosikan dalam Kekristenan malah bisa
menjadi bom waktu yang meledak menguak semua keraguan kita akan kebangkitan dan
kehidupan yang kekal.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Mengampuni tanpa batas dan syarat
Hari biasa Pesta Semua
Orang Kudus Tarekat
Tit. 1:1-9;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 17:1-6.
Senin 7 November 2016
Luk 17:4 : Bahkan jika ia berbuat
dosa terhadap engkau tujuh kali sehari
dan tujuh kali ia kembali kepadamu
dan berkata: Aku menyesal, engkau
harus mengampuni dia.
Perintah mengampuni adalah salah satu perintah Tuhan Yesus yang sangat populer.
Dan pada kenyataannya perintah ini juga salah satu perintah yang sangat sulit untuk
dilakukan. Bahkan murid-murid Yesus memohon untuk ditambahkan imannya supaya
dapat mengampuni.
Tetapi ternyata buat Yesus perintah ini adalah salah satu syarat untuk dapat benar-benar
mengikut Yesus. Bukan karena kurang iman maka kita belum mampu mengampuni.
Tetapi dibutuhkan ketaatan atas perintah Yesus inilah yang membuat kita mampu
mengampuni.
Kita semua sering kali sulit sekali mengampuni. Lalu apakah kalau kita mengampuni
harus menunggu orang lain tersebut menyesal dulu baru kita mengampuni? Ternyata
Yesus tidak mengajarkan kita mengampuni dengan “syarat-syarat”.
Secara tidak sadar sebenarnya malah kita sedang membebani diri kita sendiri dengan
menyimpan kemarahan terhadap orang lain. Sebenarnya kalau kita mengampuni
bukanlah tindakan yang menguntungkan orang lain “yang bersalah”. Seolah-olah
dengan mengampuni kita punya persepsi “enak di dia gak enak di kita”. Mungkin
orang yang menyakiti kita bahkan tidak merasakan kesesakan apapun. Tetapi kita yang
merasa disakiti akan membawa terus beban kepahitan dalam diri kita. Jadi sebetulnya
rugi sekali kalau kita menyimpan dendam dan kemarahan.
Tetapi dengan mengampuni kita menjauhkan segala penyakit rohani dan badani yang
berkaitan dengan kekecewaan, kesesakan, kepahitan, dan sakit hati.
Untuk mampu mengampuni memang tidak semata-mata kita bisa mengandalkan
kekuatan diri kita. Namun hanya dengan rahmat Tuhanlah kita bisa dimampukan. Jika
kita disakiti orang lain, maka kita diberi kesempatan untuk boleh “naik tingkat”. Dengan
demikian kita juga belajar sedikit dari penderitaan Yesus.
Saya ingat dengan salah satu pengajaran dari Kardinal Peter Turkson pada saat WYD
2016 yaitu “Justice is not take and give. Justice is peace”.
Jadi hanya dengan mengampuni yang tanpa embel-embel “asal dia begini asal dia
begitu” maka kita akan menciptakan kedamaian bukan hanya untuk orang lain tetapi
yang terpenting adalah kita menciptakan kedamaian untuk diri kita sendiri. Supaya dari
buah hidup kita orang dapat mengenal Yesus.
“SELAMAT BELAJAR MENGAMPUNI…… TUHAN MEMBERKATI”
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Keseimbangan Hidup
Selasa 8 November 2016
Luk 17:8“Bukankah sebaliknya ia akan
berkata kepada hamba itu: Sediakanlah
makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan
dan minum.”
Tit. 2:1-8,11-14;
Mzm. 37:3-4,18,23,27,29;
Luk. 17:7-10
Ditempat saya bekerja, sering kami mendapatkan inspeksi dari kantor pusat dimana akan
ada beberapa orang penting dalam struktur organisasi yang akan menginap dan berada
di lokasi hotel untuk beberapa hari kedepan. Mengetahui kondisi ini, pihak management
sudah akan antisipasi dengan menyiapkan segala sesuatunya dari A sampai Z, serta
memastikan segala sesuatunya sempurna demi kenyamanan dan tentu saja menghindari
komen negative dari beberapa petinggi ini. Mungkin kurang tepat bila dimasa ini kita
menyebut kami yang bekerja disana sebagai hamba, namun contoh dari tempat saya
bekerja ini mempunyai satu fokus yang sama dengan injil hari ini. Fokus dari seorang
hamba adalah menyenangkan hati tuannya. Sangat jarang hamba tersebut berada
diposisi sangat memikirkan kenyamanan dirinya sendiri. Semuanya akan dilakukan demi
mencapai kenyamanan ini dan supaya tidak ada complain.
Kenyataan yang sering terjadi adalah dalam dunia pekerjaan, kita berusaha sebaik-baik
mungkin untuk memastikan bahwa pekerjaan kita sempurna, selesai tepat waktu dan
atasan menjadi senang, perusahaan menjadi untung. Buat kita, ini adalah tanggung
jawab dan keharusan yang wajib untuk dipenuhi. Namun yang sebaliknya terjadi
dalam hidup melayani, urusan ‘pekerjaan’ dengan Tuhan, sering kita lalai, gagal focus.
Kemungkinan karena Tuhan sangat murah hati dan sering sekali kita mendapat toleransi
dariNya, jadi kita menjadi santai dan mengabaikan tanggung jawab kepadaNya ini.
Tuhan juga bisa cemburu lhoo. Saya teringat satu topic pembicaraan dalam morning
briefing ditempat saya bekerja adalah tentang “well-being”, dan salah satu teman
saya mengungkapkan bahwa arti well-being untuknya adalah keseimbangan antara
pekerjaan dan kehidupan social (yang termasuknya adalah hubungan dengan Tuhan).
Mari teman-teman, kita bersama-sama mencari dan menciptakan keseimbangan antara
pekerjaan duniawi dan surgawi kita. Pastikan fokus kita sama untuk kedua hal ini.
Tuhan Yesus memberkati
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Bersikap tegas pada tempatnya
Pesta Pemberkatan
Gereja Basilik Lateran
Yeh. 47:1-2,8-9,12;
Mzm. 46:2-3,5-6,8-9;
1Kor. 3:9b-11,16-17;
Yoh. 2:13-22
Rabu 9 November 2016
Yoh. 2:15 “Ia membuat cambuk dari tali
lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing domba dan lembu
mereka...”
Ada suatu waktu, saya terlibat dalam konflik kecil. Ada keraguan untuk menegur, kadang
kala yang terlintas di pikiran.. sudahlah, telan saja, daripada bikin kehebohan. Akan
tetapi teman saya bilang, Tuhan Yesus saja bisa bersikap saat melihat ada yang tidak
pada tempatnya. Ingat tidak kejadian Yesus membalikan meja kursi yang berjualan
di Bait Suci. Tuhan Yesus aja bisa loh bersikap tegas. Tidak selamanya diam itu baik.
Saat itu saya tertawa.. hahahaa.. saya tidak terpikir peristiwa ini bisa dikaitkan dengan
ketegasan sikap. Ternyata Tuhan Yesus pun bisa marah dan tegas. Kira kira bagaimana
mimik ekspresi Tuhan Yesus saat itu yah? Pasti lah seram yah. Sosok pribadi yang sabar
dan lemah lembut bisa juga marah dan tegas. Ah… Kerennnnn Tuhan ini.
Akibat ketegasan dan kemarahan Yesus, maka ada konsekuensi yang Dia harus alami
yaitu Dia dibenci dan mau dibinasakan oleh pemimpin-pemimpin agama Yahudi.
Jadi setiap tindakan kebenaran pasti menuai penolakan, kebencian dll. Tapi Alkitab
membuktikan bahwa Tuhan Yesus tidak gentar dan buktinya Ia tetap setia melayani
bahkan walaupun Ia harus mati tetapi akhirnya Ia bangkit, menunjukkan bahwa
kebenaran tetap pasti menang.
Sebagai orang Kristen, Yesus mengajarkan, kita tidak selamanya harus mengambil sikap
mengalah atau toleran. Seperti di tampar pipi kiri lalu kasih pipi kanan. Ada kalanya kita
perlu bersikap tegas pada tempatnya apabila itu adalah untuk yang baik dan benar.
Terima kasih untuk temanku yang sudah mengingatkan akan bait ini.
You are awesommmee!!
Shaloom
Rita
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Kamis 10 November 2016
Kerajaan Allah hadir di tengah kita
Luk 17 : 20
”Sebab sesungguhnya
Kerajaan Allah ada di antara kamu”
Peringatan Wajib
St. Leo Agung, PausPujG
Flm. 7-20; Mzm.
146:7,8-9a,9bc-10;
Luk. 17:20-25
Pernahkah terlintas di benak kita bahwa kerajaan Allah nyata ada diantara kita?
Berbicara tenntang Kerajaan Allah pasti tidak terlepas dari adanyanya istana yang
kokoh dan mega dengan ornamen ornamen kerajaan yang menyilaukan mata, Istana
yang dibentengi prajurit-prajurit perkasa, ada seorang Raja dan Ratu yang berkuasa
di dalamnya dan segala kemewahan lainnya yang tidak terlepas dari suatu bentuk
kerajaan.
Namun dalam injil hari ini Yesus mengatakan sebaliknya jauh berbeda dengan yang
kita pikirkan mengenai suatu bentuk kerjaan yang sesungguhnya. Yesus menegaskan
bahwa kerajaan Allah ada di sekeliling kita. Apakah kita semua memiliki istana yang
megah? Tentu saja tidak. Apakah kita seorang anak keturunan bangsawan? Tentu saja
tidak. Lantas Kerajaan Allah seperti apa yang dimaksudkan Yesus kepada kita?Terlepas
dari sebuah kerajaan yang megah, sebuah kerajaan tidak akan dikatakan makmur
jika kerajaan itu masih dipenuhi peperangan dan kehidupan rakyatnya yang masih
dipenuhi kesengsaraan. Namun keraajaan itu akan makmur jika semua rakyatnya hidup
dengan damai dan dipenuhi kebahagian. Sekalipun kita memiliki sebuah kerajaan
yang besar dengan istana yang bertahtakan emas dan permata namun jika kita tidak
merasa damai dan bahagia itu semua tidak ada artinya.
Dalam injil hari ini Yesus mau menegaskan bahwa kerajaan Alla yang sesungguhnya
adalah kebahagian dan kedamaian. Kebahagiaan dan damai sejahtera sesungguhnya
sudah ada di sekeliling kita dan di dalam diri kita. Oleh karena itu, setiap kita diundang
untuk menemukan dan menghidupinya serta menyatakannya dalam hidup bersama
yang dipenuhi cinta dan sayang. Mencintai sesama dalam semangat pengampunan
dan persaudaraan adalah wujud hadirnya Kerajaan Allah dalam dunia ini. Cinta kasih
itu tidak bisa digenggam, tidak bisa dilihat, tetapi akan terasa sentuhannya pada saat
kita berbagi kasih dan pengampunan. Cinta kasih bukan teori, bukan pula lantunan
syair indah nan mendebarkan, tetapi sebuah penghayatan.Hidup bahagia dan damai
adalah dambaan semua orang. Dan inilah cita-cita kita bersama. Perwujudnyataan
tujuan hidup ini hanya dapat dialami bila setiap orang memiliki kehendak dan ketulusan
untuk berbuat baik dan saling memberikan rasa cinta. Di mana ada cinta kasih, di sana
Tuhan ada.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Hidup yang Adil
Peringatan wajib St Martinus dari Tours
2Yoh. 4-9;
Mzm. 119:1,2,10,11,17,18;
Luk. 17:26-37.
Jumat 11 November 2016
1 Mak 2 : 49b ” Kini
kecongkakan dan penistaan telah
menjadi kuat ”
“Hidup ini adil, karena hidup ini tidak adil terhadap semua orang” note ini
benar benar melekat dikepala saya selama beberapa hari, karena kata kata
nya yang begitu dalam. Karena memang buat siapa saja, ada saja ketidak
adilan (menurut mereka sendiri), jadi ketidak adilan ini hanya karena perasaan
mereka sendiri ya. Bukan karena memang tidak adil.
Hal ini dikarenakan rasa iri yang bercokol didalam hati, saya juga terkadang
merasa hidup ini ga adil, karena apa yang saya lakukan masih tidak bisa
menyamai orang lain, ada juga orang yang merasa iri terhadap saya karena
saya sering traveling ke luar negri, padahal cicilan rumah masih belum lunas,
malah kadang kadang pinjam uang untuk bayar cicilan rumah selama
beberapa hari.
Sombong dan congkak itu salah satu bahan untuk menjadi orang merasa
superior, dan jika orang menjadi superior mereka akan merasa menjadi dominan
dan jika tidak dimanage dengan baik maka akan gampang membully orang
lain.
Kita lihat kasus di Negara kita Indonesia, beberapa tahun terakhir banyak sekali
bully terhadap agama dan ras minoritas ini karena kesombongan mereka
menjadi mayoritas dan menjadi dominan. Dan perbuatan tersebut menjadi
kita menjadi tidak respek lagi terhadap kelompok mayoritas tersebut.
Dan menurut saya ini tidak adil bagi saya yang minoritas di Negara ini, baik
agama dan ras nya. Tetapi saya yakin bahwa Tuhan saya(kita) tidak perlu
dibela, bahkan Tuhan saya(kita) yang akan membela kita.
Tuhan Yesus memberkati,
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Sabtu 12 November 2016
Peringatan wajib St. Yosafat.
3 Yoh 5-8;
Mzm 112:1-2,3-4,5-6;
Luk 18:1,1-8;
Iman
Luk 18:8”Aku berkata kepadamu;Ia
akan segera membenarkanmereka. Akan
tetapi, jika Anak Manusia itu datang,
adakah Ia mendapati iman di bumi ?”.
Dalam Injil Lukas hari ini dikatakan:”..........., jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia
mendapati Iman di bumi ?
Sebetulnya apakah Iman itu ? Menurut Rasul Paulus “Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibr
11:1). Maka dapat dikatakan bahwa Iman itu percaya dan menerima bahwa sesuatu
itu benar, sehingga kita dapat mempercayakan diri serta setia dan taat pada yang
dipercayai yaitu Tuhan Yesus.
Namun demikian Rasul Yakobus mengatakan dalam suratnya bab2:19:”Engkau
percaya bahwa ada satu Allah saja? Itu baik ! Tetapi setan-setan pun percaya akan hal
itu dan mereka gemetar.”
Jadi “Percaya” saja tidak cukup karena setan-setan juga percaya, jadi apa yang harus
dilakukan. Yohanes dalam suratnya 1Yoh 2:4 mengatakan:” Barangsiapa berkata: Aku
mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan
di dalamnya tidak ada kebenaran.”
Kita semua mengetahui bahwa perintah Allah dan terutama dan pertama pada
Mat22:37: ....Kasihilah Tuhan, Allah-mu dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap akal budimu ..... dan perintah yang sama yang kedua di
ayat 39:...Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Jadi iman itu bukan hanya percaya dan tahu , tetapi juga melaksanakan apa yang
diperintahkan oleh Yesus. Imam seperti inilah yang dikehendaki oleh Yesus ketika Dia
kembali ke bumi, yaitu umat yang beriman kepadaNya, yang percaya, taat ,setia serta
melaksanakan perintahNya dalam kehidupan mereka. Bukan imam yang mati tetapi
iman yang hidup yaitu iman yang berbuah melimpah, yang dapat membawa banyak
jiwa kepada Yesus melalui perkataan dan perbuatannya. Karena segala perkataan
dan perbuatannya semata hanya demi kemuliaan Tuhan saja, sehingga mereka yang
melihat dan berhubungan dengan orang yang beriman tersebut dalam merasakan
kehadiran Allah, serta turut serta memuji dan memuliakanNya
.
Doa: Kirimkanlah Roh KudusMu ya Bapak untuk membimbingku agar aku dapat selalu
setia, taat dalam melaksanakan perintahMu . Amin
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Menjadi Saksi Tuhan
Hari Minggu Biasa XXXIII
Mal. 4:1-2a; Mzm.
98:5-6,7-8,9a,9bc;
2Tes. 3:7-12;
Luk. 21:5-19.
Minggu 13 November 2016
Luk 21:13 Hal itu akan menjadi
kesempatan bagimu untuk bersaksi.
Apakah Anda pernah merasakan ketakutan yang begitu mencekam? Misalnya ketika
mengalami guncangan di dalam pesawat seakan pesawat akan jatuh, berada di
kapal laut yang diterjang ombak seakan tenggelam ditelan laut ataupun gempa bumi
yang menimbulkan Tsunami dan lain sebagainya. Seolah-olah dunia akan kiamat atau
berakhir.
Bacaan injil hari ini begitu menakutkan dan mencekam. Tetapi penulis Injil Lukas
mengatakan bahwa hal itu akan menjadi kesempatan bagi kita untuk bersaksi. Apa yang
bisa kita lakukan untuk menjadi saksi di saat-saat yang mencemaskan dan menakutkan?
Tiga kata yang selalu dikatakan oleh Santo Pio adalah PERCAYA, DOA dan JANGAN CEMAS.
Di dalam keadaan yang menakutkan, menimbulkan kekawatiran dan kecemasan, kita
diajak untuk percaya kepada kekuatan Allah Yang MahaKuasa, berdoa dan jangan
kawatir. Doa adalah penyerahan diri kepada Tuhan secara total dan kecemasan yang
berlebihan walaupun itu sifatnya manusiawi akan membuang energi saja.
Sebagai orang beriman kepada Yesus, saat seperti inilah kita akan menjadi saksi. Saksi
bahwa Tuhan di atas segala-galanya. Di tengah badai kehidupan, permasalahan yang
kita hadapi, dan seakan-akan dunia akan kiamat, kita diajak untuk mengarahkan hati
kepada Tuhan Yesus, Allah Immanuel, Tuhan bersama kita yang artinya Tuhan tidak
pernah meninggalkan kita.
Sebagai seorang imam, saya pun sering mengalami kegelisahan dan kekuatiran dalam
hidup, misi dan masa depan. Namun setiap kali hal-hal negatif itu datang, aku selalu
diajak untuk berdoa dan menyerahkan diri dan hidup ke dalam tangan Tuhan. Marilah
kita memberi kesaksian kepada orang lain bahwa yang kita andalkan adalah Tuhan dan
bukan kekuatan kita sendiri.
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Perkataan Paling Dahsyat!
Senin 14 November 2016
Why. 1:1-4; 2:1-5a;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Luk. 18:35-43.
Luk
18:39
“Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”
Perkataan ini sangat dahsyat! Apalagi kalau datang dari lubuk hati yang terdalam.
Berani saya bersaksi bahwa tidak ada kata yang lebih kuat daripada kata ini. “Tuhan
Yesus, kasihanilah aku! Tuhan Yesus, kasihanilah aku! Tuhan Yesus, kasihanilah aku!” Kata
ini penuh iman, penuh kebenaran bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang lemah tak
sempurna, tetapi penuh kepercayaan bahwa Tuhan pencipta yang maha baik, bisa
melakukan segalanya untuk kita.
Walaupun saya tidak pernah buta fisik, saya sadar bahwa saya pernah lama buta iman,
buta mata hati saya. Tetapi Tuhan Yesus tidak tinggal diam ketika saya berseru, layaknya
pengemis buta dekat pintu Yerikho ini, “Tuhan Yesus, kasihanilah aku.” Iman sayapun
tumbuh karena saya yang sering mendapat cobaan, selalu dikuatkan dan diselamatkan
oleh Tuhan Yesus. Saya sadar kalau saya berperang sendiri, saya gagal, tetapi dengan
nama Yesus, saya selalu menang. Mata hati saya yang dibutakan oleh Iblis, sudah
dicelikkan oleh Tuhan Yesus, sehingga saya mampu kembali kepadanya.
Tuhan Yesus itu baik, dia peduli pada penderitaan kita. Saat kita berseru padanya, dia
malah bertanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat untukmu?” (Lk. 18:41). Si pengemis
buta ini tahu siapa Yesus dan apa yang Ia bisa lakukan. Makanya dia tidak berhenti
berseru ketika orang-orang disekelilingnya menyuruh dia diam. Imannya akan Yesus
sungguh bulat. Biar mata fisiknya buta, tetapi mata imannya sungguh tajam. Bagaimana
keadaan mata hati, mata iman kita semua?
Teman teman terkasih, mari kita mohon Roh Kudus untuk menajamkan mata iman kita,
sehingga ketika Tuhan Yesus melawat, kita siap untuk berseru dan memohon kepadaNya.
Tidak ada permintaan terlalu besar atau terlalu kecil untuk Dia. Kita jangan takut kalau
orang disekeliling kita tidak mendukung kita. Yang penting Tuhan Yesuslah yang peduli
akan kita. Amin
Rm. David Lemewu , MGL
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Belas Kasih Allah yang tak terkira
Albertus Agung
Why. 3:1-6,14-22;
Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5;
Luk. 19:1-10
Selasa 15 November 2016
Luk 19: 10 “Sebab Anak
Manusia datang untuk
mencari dan menyelamatkan
yang hilang”
Tidak seorangpun dapat memahami besarnya belas kasih Allah pada manusia! Yesus;
Putra Allah datang untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang berdosa tidak
terkecuali seorang kepala pemungut cukai yang begitu dibenci oleh orang-orang
Yahudi. Tetapi kebaikan hati Yesus di mata pemuka agama Yahudi yang menganggap
diri ‘suci’ dinilai tidak benar. Tentu saja tidak seorangpun diantara mereka dapat
menuduh Yesus bersalah karena berbuat dosa, namun toleransi dan kedekatan-Nya
dengan orang-orang berdosa yang hidup tidak sesuai hukum taurat tidak bisa tidak
menimbulkan reaksi yang tidak pantas. Mereka bersungut-sungut ketika mendengar
Yesus ingin mengunjungi rumah seorang pendosa yang mereka anggap sama seperti
orang kafir. Bagi mereka makan bersama orang berdosa berarti terkontaminasi atau
menjadi tidak murni. Dengan demikian mereka menolak perutusan Yesus sebagai
Mesias yaitu pembawa keselamatan.
Sikap yang lahir dari kesombongan rohani diatas sungguh tidak patut ditiru. Sebaliknya
perhatikan perkataan Yesus pada Zakeus yang sarat dengan ungkapan kasih Allah: “ …
Aku harus menumpang di rumahmu”. Kata menumpang yang berasal dari kata mènein
dalam bahasa Yunani merupakan ekspresi keinginan untuk menjalin persahabatan
dan kesatuan hati. Yesus tidak menghakimi Zakeus sama sekali, tetapi dengan
mengundangnya untuk menerima Yesus dalam rumahnya pengampunan Allah Yesus
wartakan bahkan sebelum pertobatan Zakeus dinyatakan.
Di hadapan belas kasih Allah yang sungguh besar ini, sikap Zakeus patut untuk diteladani.
Ia segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita lalu menyatakan pertobatan
yang nyata dalam perbuatan di hadapan semua orang yang bersungut-sungut pada
Yesus. Bergegaslah menyambut undangan Yesus untuk menerima-Nya dalam hati kita
dengan sukacita setelah terlebih dulu menanggalkan segala keangkuhan dosa dan
kesalahan kita. Ia akan membimbing kita mewujudkan pertobatan yang sejati dalam
perbuatan seperti yang telah dilakukan Zakeus. Semoga Tuhan menganugerahkan
pada setiap kita rahmat keterbukaan hati pada undangan-Nya.
Sr. Maria Benedicta, OSB
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Rabu 16 November 2016
Memberi yang terbaik bagi Tuhan
Margarita
dr Scotlandia, Gertrudis
kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak
Why. 4:1-11;
mempunyai, daripadanya akan diambil, juga
Mzm. 150:1-2,3-4,5-6;
apa yang ada padanya.”
Luk. 19:11-28.
Akhir-akhir ini saya senang menonton variety show Running Man. Ada salah satu episode
yang cukup membuat saya tertegun, dimana para anggota Running Man diberikan misi
menyeberang sungai Han dimusim dingin, dengan menggunakan perahu yang mereka buat
sendiri. Anggota Running Man terdiri dari 7 orang, mereka diberi misi awal memilih anggota
timnya dari mahasiswa 7 universitas berbeda. Setiap tim terdiri dari 3 orang, 1 anggota running
man dan 2 adalah mahasiswa universitas yang mereka pilih. Setelah itu, mereka diberikan
games sederhana untuk menentukan tim mana yang akan memilih lebih dulu, bahan pembuat
perahu mereka. Sudah pasti, yang menjadi tim terakhir akan mendapat bahan yang paling
mustahil untuk mengapung, apalagi untuk menyeberang sungai.
Luk 19:26 “Setiap orang yang mempunyai,
Tim pertama memilih bahan terbaik yaitu galon, dan botol plastik bekas. Tim kedua memilih
baskom dan tripleks. Tim ketiga memilih kaleng bekas, tim ke empat memilih bola-bola, tim kelima
balon, tim ke enam memilih selimut, dan tim ketujuh memilih kantong plastik. Setelah mereka
selesai merakit, tiba waktunya untuk menyeberang sungai Han. Lebar sungai Han kurang lebih
1km. Dengan bahan yang dipilih, tentunya yang paling tidak mungkin untuk mengambang
dan mungkin saja akan tenggelam, adalah bahan selimut, kantong plastik, balon, dan bola.
Tapi pemenang dari perlombaan ini adalah tim keenam yang memilih bahan selimut, bahkan
tim ini berhasil menyeberang dalam waktu 16 menit. Pemenang berikutnya adalah tim dengan
bahan kantong plastik, kaleng bekas, balon, bola, baskom dan yang terakhir adalah galon
dan botol plastik.
Dari tontonan diatas, kita dapat melihat terkadang kehidupan kita seperti itu. Ketika kita
mendapat “bahan” yang terbaik untuk meraih mimpi kita, terkadang kita kurang bekerja keras
untuk mencapai mimpi tersebut. Bahan terbaik pun butuh dirakit, didayung sekuatnya untuk
mencapai garis finish. Disaat kita mendapat “bahan” yang terburuk pun, kita lebih banyak
mengeluh dan mungkin saja tidak mau berusaha mencoba lagi.
Bacaan hari ini mengingatkan kita kembali, bahwa Tuhan telah memberi kita masing-masing
talenta sesuai kemampuan kita. Bahkan bukan hanya talenta, setiap persoalan pun Tuhan
telah memperhitungkannya lebih dahulu daripada kita. Bagaimana dengan saya dan anda?
Sudahkah kita memberi yang terbaik dari apa yang sudah kita terima, untuk kemuliaan Tuhan ?
Gbu - Hilda
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Saat Rahmat Terlewatkan
St. Elisabeth dr Hungaria
Why. 5:1-10;
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b;
Luk. 19:41-44.
Kamis 17 November 2016
Luk.19:42; kata-Nya, “Wahai, betapa
baiknya jika pada hari ini juga engkau
mengerti apa yang perlu untuk damai
sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu
tersembunyi bagi matamu.
Pembaca Fresh Juice terkasih,
Injil hari ini menceriterakan tentang Yesus yang menangisi Kota Yerusalem. Yesus
tahu bahwa para pemimpin kota ini menolak dan tidak mengakui-Nya sebagai
utusan Allah yang membawa damai dan membebaskan mereka dari neraka.
Oleh karena keangkuhan dan kesombongannya.
Kunjungan Yesus yang terakhir kali yang berpuncak pada pengakhiran
hidupnya nanti.Padahal kedatangan Yesus ke Yerusalem adalah kunjungan
Allah yang penuh berkah sebagai Sang Raja Kota Suci. Namun mereka tidak
percaya dan tetap menolak Dia.
Yesus datang dan telah memberi banyak tanda tentang kedatangan-Nya
sebagai Mesias, dan Ia selalu meminta agar orang percaya atas dasar
pekerjaan-pekerjaan-Nya yang dasyat dan luar biasa. Tetapi orang selalu
masih menuntut dan tidak puas-puasnya, tetap tidak percaya karena Yesus
sebagai Mesias tidak memenuhi harapan mereka.
Yerusalem sengaja menutup mata hingga saat kunjungan Tuhan, terlewatkan.
Kita dapat melihat dalam kata-kata Yesus, “hal itu tersembunyi dari matamu”.
Hari ini juga Yesus datang mengunjungi kota kita, mengunjungi rumah kita,
mengunjungi hati kita. Dia membawa banyak berkat bagi kita, memenuhi
semua harapan kita, masa depan, keinginan kita. Mari kita mengenal
kunjungan Yesus yang penuh rahmat hari ini, jangan biarkan rahmat Tuhan
terlewatkan. Menikmatinya dengan penuh syukur dan membaginya kepada
orang lain sehingga kasih Allah memenuhi hidup semuanya dalam damai dan
sukacita.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Rumah Doa
Jumat 18 November 2016
Luk 19:46
“Ada tertulis:
RumahKu adalah rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya
sarang penyamun.”
Pemberkatan Gereja-gereja
Basilik St. Petrus dan Paulus
Why 10:8-11 ;
Mzm 119:14,24,72,103,111,131 ;
Luk 19:45-48
Seringkali ketika saya ke gereja pada hari minggu, saya terkadang ke toilet.
Tetapi sebelum masuk ke toilet, saya sering merasa enggan karena keadaan
toilet yang bau dan kotor. Pernah juga suami saya mendapati di depan ruang
adorasi banyak sampah berserakan. Menjaga kebersihan adalah suatu hal
yang sederhana. Kita tinggal buang sampah pada tempatnya. Setelah buang
air kecil disiram hingga bersih. Tetapi hal sederhana tersebut, terkadang masih
belum terlaksana. Kita tidak diminta untuk membersihkan gereja setiap hari
karena sudah ada orang-orang yang bertugas untuk itu, tetapi kita diminta
untuk ikut menjaga kebersihannya. Yang harus kita lakukan adalah menghargai
dan menghormati gereja kita sebagai Rumah Tuhan. Dengan begitu kita akan
merasa segan jika mengotori lingkungan gereja.
Seperti pada Lukas 19:45-48, dimana Yesus marah ketika mendapati Bait
SuciNya dijadikan tempat untuk mencari keuntungan pribadi / hal-hal yang
bersifat duniawi.
Kalau dari sisi Kebersihan Lingkungan Gereja saja, kita tidak segan pada Tuhan,
bagaimana dengan sisi Rohani di Lingkungan Gereja? Sudahkah ketika kita ke
gereja, kita benar-benar bermaksud untuk berdoa / berjumpa dengan Tuhan
/ menyembah Tuhan? Apakah justru ketika kita ke gereja, itu hanya menjadi
ajang untuk pencitraan diri? Sudahkah ketika di gereja, pikiran kita tertuju pada
Tuhan sepenuhnya atau kita justru memikirkan hal-hal yang tidak layak? Kalau
di Rumah Tuhan saja, kita tidak merasa segan / takut akan Tuhan...apalagi di
hati kita ketika diluar gereja? Apakah kita masih mempunyai “Rasa Takut akan
Tuhan” / menghormati Tuhan dalam setiap perbuatan kita?.
Karena Bait Suci yang sesungguhnya adalah hati kita, mari bersama-sama kita
merenungkan: sudahkah kita menjaga kebersihan hati kita (baca: Bait Suci
Tuhan), dengan tidak mengotorinya bagai “Sarang Penyamun.” .
Hati kita seringkali menentukan tindakan kita.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Atheisme Praktis
Why. 11:4-12;
Mzm. 144:1,2,9-10;
Luk. 20:27-40
Sabtu 19 November 2016
Lukas 20:35 tetapi mereka yang dianggap
layak untuk mendapat bagian dalam dunia
yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara
orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
Bagi Yesus, pemahaman orang-orang Saduki akan kebangkitan itu keliru, karena
mereka selalu membayangkan atau membandingkan kehidupan setelah mati dengan
kehidupan di dunia ini. Mereka berpikir bahwa apa yang terjadi di dalam dunia ini,
akan berlanjut terus dalam kehidupan setelah kebangkitan. Padahal, menurut Yesus,
apa yang terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini sekarang, sangat berbeda jauh
dengan kehidupan setelah mati. Setelah bangkit dari alam maut, orang tidak akan lagi
kawin dan dikawinkan.
Satu-satunya hal yang dilakukan oleh orang beriman setelah ia dibangkitkan dari alam
maut adalah bersama-sama dengan para malaikat memuji dan memuliakan Allah,
untuk selama-lamanya. Kebangkitan adalah awal untuk suatu kehidupan baru, hidup
baru bersama-sama dengan Allah dalam KerajaanNya. Tapi sebelum kita menikmati
kesemuanya itu dan sambil menantikan kedatangan hari itu, kita harus tetap berjaga,
bukan terjaga setelah anda tertidur lelap, tetapi tetap berjaga untuk suatu kehidupan
baru setelah kematian – suatu kehidupan yang berbeda secara radikal dari kehidupan
dunia ini. Itu akan menjadi suatu kehidupan bagi mereka yang sungguh bertumbuh
secara penuh dalam iman, harapan dan kasih di dalam Kristus Yesus.
Sikap yang ditampilkan oleh kaum Saduki ini dalam bahasa modern kita sebut sebagai
atheisme praktis. Secara formal, mereka adalah orang beragama, karena mereka
percaya dan menghayati Taurat Musa, tetapi tidak melewati dimensi manusiawi,
karena mereka tidak percaya pada kehidupan kekal. Gejala atheisme praktis secara
konsisten melanda hidup kebanyakan kita saat ini. Secara formal kita orang Kristiani,
percaya kepada Kristus, hidup menurut nilai-nilai Injil, tetapi iman kepada kebangkitan
dan kehidupan pasca kematian masih perlu ditata lebih lanjut. Hidup kita sering tidak
mencerminkan kerinduan akan kehidupan kekal itu. Kita hidup seakan-akan tak ada
kebangkitan. Akibatnya, tingkah laku dan tutur kata kita sangat diwarnai oleh nilai-nilai
materil dan duniawi semata. Mari kita menyadarinya dan segera membenahi diri agar
tidak sampai terjebak menjadi kaum beragama tapi tanpa iman. Selama kita masih
hidup, berjuanglah di dalam dan bersama Tuhan untuk menjadi orang-orang yang
dianggap “layak“ untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu.
Mari kita berdoa: Ya Tuhan, semoga aku berusaha meraih kehidupan bahagia kekal
bersamaMu. Memandang wajah Bapa, Putra, dan Roh Kudus, tempat jiwaku hidup
kekal. Amin.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Buktikan
Minggu 20 November 2016
Luk. 23:39 Bukankah Engkau Kristus?
Selamatkanlah diriMu dan kami!
Hari Raya Yesus Kristus
Raja Semesta Alam
2 Sam. 5:1-3;
Kol. 1:12-20;
Luk.23:35-43.
Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami! Ini adalah seruan spontan si
penjahat yang disalibkan bersama dengan Yesus. Seruan yang demikian menggambarkan
secara jelas rasa tidak sabar, marah, kecewa dan putus asa. Yesus dan kedua penjahat yang
disalibkan (untuk menemani Yesus) sudah meregang nyawa. Mereka bertiga sudah setengah
mati dan hampir mati, tetapi justru dalam situasi demikian munculah dialog yang menarik
ini. Seruan si penjahat yang egois dan cenderung cari selamat dengan mendompleng
kekuasaan orang lain itu sepertinya mewakili saya juga. Seringkali kalau saya berada dalam
situasi terjepit dalam situasi hidup tertentu, terutama saat menghadapi teman atau anggota
keluarga yang sakit atau hampir meninggal, maka seruan serupa penjahat itulah yang
dominan, seolah mencari-cari kesalahan Tuhan yang tidak cepat tanggap atas situasi kritis
yang kita hadapi dalam hidup. Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami!
begitu kira-kira ungkapan kekesalan saya.
Apa maksud penginjil Lukas menempatkan umpatan si penjahat di dalam Kisah Sengsara
Yesus? Kalau mau dirunut dari awal ternyata umpatan serupa tidak hanya berasal dari si
penjahat saja, tetapi juga dari kalangan orang Farisi yang menonton proses penyaliban
Yesus. Mereka berkata orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diriNya
sendiri, jika Ia adalah Messias, orang yang dipilih Allah.
Lukas mencoba menampilkan perbedaan pemahaman akan bagaimana caranya Allah
menyelamatkan dunia. Dunia termasuk kita pengikut Kristus ini seringkali tidak paham
akan maksud Yesus untuk mati di Salib, hilang dari dunia atau meninggalkan dunia untuk
menyelamatkan dunia. Belum terlalu lama mereka mencoba mengerti mengapa Allah sendiri
harus lahir ke dunia dan menunjukkan rencana Allah untuk menyelematkan dunia, sekarang
mereka harus menghadapi kenyataan bahwa si manusia Allah ini sedang meregang nyawa
di kayu salib sebagai pengganggu ketertiban masyarakat. Mungkin yang ada dalam diri
kita hanya tersisa ketidakpuasan seolah Allah yang telah memulai Karya Keselamatan untuk
manusia itu seolah meninggalkan misi itu tanpa penyelesaian, menggantung saja, seperti Yesus
yang tergantung di Salib itu. Seolah seperti membaca sebuah novel yang bagus kemudian
ketika hampir mencapai lembar terakhir kita menyadari ada beberapa lembar yang hilang,
atau seperti menonton film DVD bajakan yang hilang ending nya karena rendahnya kualitas
DVD bajakan itu. Tentu yang kita rasakan adalah marah, tidak puas dan kecewa, mungkin
menyesal, kalau tahu begini endingnya lebih baik jangan jadi pengikut Kristus sejak dari awal.
Begitulah manusia, selalu ingin tahu, selalu ingin minta bukti-bukti yang valid, termasuk kalau
kita mereyakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam hari ini; mana buktinya kalau Kristus itu
Raja Semesta Alam? Seringkali percaya saja itu sudah cukup daripada bukti-bukti. Percaya
bahwa Allah mempunyai ramcangan yang lebih baik daripada rancangan kita. Amin.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Pengorbanan
PW S. Maria
Dipersembahkan kepada Allah
Why. 14:1-3,4b-5;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6;
Luk. 21:145-48
Senin 21 November 2016
Luk 21:1-4 : Yesus
melihat seorang janda miskin
memasukkan dua peser ke
dalam peti derma.
Hari ini dalam Injil Lukas 21:1-4, Yesus hendak mengajarkan kepada kita semua
seperti yang dilakukan oleh janda miskin tersebut.
Saya sudah sering mendengarkan Injil ini, mungkin begitupun dengan anda.
Seiring dengan itu saya juga berpikir apakah kita juga sering melakukan hal yang
dilakukan oleh janda miskin itu?
Pemberian yang dilakukan oleh janda miskin itu merupakan “pengorbanan”.
Apakah ini berarti Yesus menyuruh untuk memberikan semuanya dalam kehidupan
dan jaman kita sekarang ini?
Sekali lagi ini mengingatkan/mengajarkan bagaimana kita memberi, disaat kita
dalam hidup berkelimpahan maupun dalam kondisi hidup yang sulit sekalipun.
Disisi lain juga apakah kita bisa “memberikan waktu” bagi Tuhan, bagi orang tua,
istri/suami, anak, sahabat, sesama kita yang membutuhkan atau dalam pelayanan
apapun yang kita jalani?
Pemberian yang sangat berharga dalam kondisi dunia super sibuk yang kita
punya dalam bekerja, ber-bisnis dll.. adalah menyempatkan memberikan waktu
dan perhatian bagi mereka.
Inilah “pengorbanan” yang dapat berbentuk material dan immaterial yang bisa
saya dan anda lakukan dengan tulus dan iklas, tentu saja dengan tujuan yang
mulia dan untuk memuliakan Tuhan.
Seperti Yesus yang tidak hanya mengajar saja melainkan memberikan contoh
nyata akan pemberian dan pengorbanan diriNya sendiri demi keselamatan
banyak jiwa serta memuliakan Allah Bapa di surga.
Tuhan memberkati
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Pertolongan Tepat Waktu
Selasa 22 November 2016
Dan 6:28”...sebab Dialah Allah yang
hidup yang kekal untuk selama-lamanya
perintahNya tidak akan binasa dan
kekuasaanNya tidak akan berakhir.”
Peringatan Wajib St. Sesilia
Why. 14:14-20;
Mzm. 96:10,11-12,13;
Luk. 21:5-11.
Mengapa Raja Darius memerintahkan rakyatnya untuk takut dan gentar kepada Allah
Daniel?
Dia melihat campur tangan Allah ketika Daniel berada dalam kandang singa, sehingga
Daniel terbukti tidak bersalah. Mungkin awalnya dia melihat hal yang mustahil untuk kasus
Daniel ini, tapi akhirnya pertolongan Allah yang tepat pada waktunya membuatnya
mengakui bahwa Allah Daniel adalah Allah yang kekal dan berkuasa.
Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini, Apakah kita juga melihat Allah itu kekal dan
berkuasa? atau mungkin bertolak belakang dengan kondisi saat ini?
Mungkin kita dalam kondisi yang optimis, bisnis lancar, doa terjawab satu persatu atau
bahkan sebaliknya keadaan yang flat tidak tahu kapan akan berakhir, bosan, cemas
bingung ga tahu Tuhan ini maunya dibawa kemana. Bahkan dikondisi yang kering atau
rawan bersiap mundur..galau berat nich ga tahu musti ngapain lagi..
Memang kita tidak bisa memilih untuk berada pada situasi yang selalu baik dan
menyenangkan, tapi kita bisa melatih pikiran kita dengan tinggal dalam iman, sehingga
apapun kondisi kita saat ini, setidaknya kita tidak berlarut untuk diam disana karena kita
sadar dan punya pilihan untuk mengambil sikap iman, agar tidak terjebak dengan
situasi yang tidak menyenangkan.
Mengembangkan energi positif untuk tinggal dalam iman lebih mudah dari pada
tinggal dalam kondisi negatif yang sangat menguras energi dan merugikan diri kita
sendiri..Pilihan ada ditangan kita..Mana yang akan kita pilih..
Semua berawal dari pikiran kita. Kita dapat melatihnya setiap hari dengan memberinya
nutrisi kebenaran firmanNya, Siapa itu Tuhan, Bagaimana Dia berkuasa, dengan tidak
membatasi cara kerja Tuhan yang tak terbatas. Dengan demikian semoga benih-benih
iman akan bersemi dan semakin kuat disaat krisis melanda.
Doa: Bapa yang baik, aku datang kepadaMu dengan hati terbuka untuk menerima
kebaikan dan kekuatan dariMu. Aku memilih untuk percaya pada firmanMu diatas
keadaanku, perasaanku, suara-suara disekitarku atau kesalahan dimasa lalu. Aku
percaya bahwa Engkau memberikan rancangan damai sejahtera. Aku bangkit dengan
iman dan maju untuk meraih setiap janjiMu bagi hidupku. Amien
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Bersaksi melalui penderitaan
Klemens I,Kolumbanus
Why. 15:1-4;
Mzm. 98:1,2-3ab,7-8,9;
Luk. 21:12-19.
Rabu 23 November 2016
Luk. 21:12-13 “...kamu akan dihadapkan
kepada raja raja dan penguasa penguasa
oleh karena namaKu. Hal itu akan menjadi
kesempatan bagimu untuk bersaksi”
Ayat ini menarik .. Mengapa penderitaan dan penganiayaan menjadi kesempatan yang
baik untuk bersaksi? Mengapa bukan keberhasilan dan pewartaan, kesuksesan dalam
pelayanan menjadi momen untuk memberi kesaksian ? Menarik bukan …
Saya pernah menulis, air mata tidak selamanya jelek. Air mata justru membasuh iman
kita akan Yesus. Penderitaan menguatkan iman kita akan Yesus. Saya suka menonton film
berjudul Facing the Giant. Sudah berkali kali ditonton, dan selalu suka. Salah satu best
Christian movie menurut versi saya. Ada 1 adegan yang bikin perasaan haru biru bercampur
aduk dan airmata menetes terus saat menonton. Dikisahkan istri sang pelatih melakukan tes
kehamilan. Mereka sudah lama berumah tangga dan belum memiliki anak. Entah sudah
berapa banyak dia mengunjungi rumah sakit dan hasil test masih negative. Sampai suster
suster di rumahsakitpun tau apabila dia berkunjung untuk mengetest kehamilan, hasilnya
selalu negative. Saat itu suster senior pun dengan berat hati harus memberikan jawaban
bahwa kali inipun hasil test adalah negative, sebuah lagu mengalun… the secret of life is
letting go, the secret of love is letting is show… sang istri menunduk menahan tangis. Suster
senior keluar ruangan dia mengatupkan tangan bergumul dengan kesedihannya dan
iman akan Tuhan. Saat dia keluar dari rumah sakit, dia menatap ke langit dan berkata.. I will
still love You Lord, I will still love You… itu adalah moment paling indah. Antara air mata dan
menyatakan tetap mencintai Tuhan meski keadaan saat itu rapuh dan hancur. Dia memilih
tetap percaya… Saya tersentuh. Saya melihat kehadiran Tuhan melalui penderitaan yang
dia alami.
Bila kita renungkan lebih dalam, yang ditampilkan kepada kita lewat ayat ini sebenarnya
bukan hanya soal memberikan kesaksian sebagai murid dalam penderitaan, tetapi
menyentuh juga satu hal yang nampak biasa dan manusiawi. Yaitu soal “kenyamanan
dalam relasi kita dengan Yesus Kristus.” Relasi dan hubungan kita dengan Yesus akan
memampukan kita mengatasi berbagai tantangan, dan lebih dari itu memberikan rasa
aman yang sejati, yang bahkan bisa melewati aspek jasmaniah tubuh kita. Iman akan
Yesus akan mampu membuat kita tak takut terhadap penderitaan yang dialami tubuh kita,
karena yakin bahwa Dia yang kita ikuti menyiapkan sesuatu yang abadi di sana. I will still
love You Lord, I will still love You….
GBU
Agnes
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Yerusalem Abadi
Kamis 24 November 2016
Luk 21:28 Apabila semuanya itu
mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah
mukamu, sebab penyelamatanmu
sudah dekat.”
Peringatan Wajib
St. Andreas Dung LacWhy.
18:1-2,21-23; 19:1-3,9a; Mzm.
100:2,3,4,5; Luk. 21:20-28.
Kisah Injil hari ini tidak menarik, saya sendiri sulit mencari penggalan mana yang harus
direfleksikan. Seluruhnya adalah jelas-jelas kabar buruk, yang kita dengar hampir tiap hari
tentang perang, pembunuhan, pengungsian atau bencana alam. Kita hanya bisa bilang:
“aduh, kasihan...” itulah yang bisa kita lakukan sambil mengurut dada dan berharap semoga
semua kesulitan itu tidak akan pernah kita alami sendiri, “amit-amit deh...” begitu kira-kira
tanggapan normal kita sebagai manusia. Kitab Wahyu hari ini pun penuh dengan kutukan
terhadap kota Babel yang akan musnah. Apakah ada artinya untuk kita? Saya sendiri pun
hampir saja menutup Kitab Suci dan mencari bacaan lain yang lebih menyejukkan jiwa.
Yerusalem adalah kota kuno yang dianggap suci baik itu oleh orang Kristen, orang Islam
dan orang Yahudi sendiri. Pada zaman Yesus hanya ada satu Bait Allah di Yerusalem, yang
lainnya hanya Sinagoga, karena itu setiap perayaan besar terutama Paska Yahudi, semua
orang akan datang kembali ke Yerusalem, Kota Suci. Yerusalem menjadi simbol penting
bahwa Allah akan menyelematkan umat-Nya. Lama-kelamaan Yerusalem menjadi lebih
penting dari Allah sendiri, orang menjadi terobsesi dengan Yerusalem, kalau tidak tinggal di
Yerusalem berarti tidak diselamatkan, kalau memang tinggal di luar Yerusalem, maka paling
tidak harus pulang setahun sekali agar bisa diselamatkan. Moralitas hidup tidak penting yang
penting sudah menginjakkan kaki di Yerusalem itu sudah cukup, bisa dipakai tiket menuju
Surga, walaupun kelas ekonomi. Nah, bagi yang tinggal di Yerusalem jelas pasti sudah
langsung dapat tiket kelas bisnis menuju Surga, tidak mungkin dibatalkan. Allah sendiri pun
pasti tidak bisa menolak kita untuk masuk ke Kerajaan Allah, karena kita tinggal di Yerusalem,
begitu kira-kira pikiran semua orang Yahudi kala itu.
Kalau mau dibandingkan mungkin Yerusalem itu sama dengan Jakarta untuk kita sekarang.
Pokoknya harus ke Jakarta, kalau tidak ke Jakarta, peluang untuk hidup itu tidak ada.
Banyak orang Flores mungkin masih berpikir bahwa kalau mau maju itu harus ke Jawa atau
paling kurang ke Bali saja. Mengapa demikian? Karena seringkali, hidup kita itu diukur oleh
keberhasilan mengumpulkan harta yang banyak, pendidikan yang bagus dan masa depan
yang baik. Semua itu baik, tetapi bukan yang utama. Yesus sendiri menegur orang-orang
Yerusalem bahwa untuk masuk Kerajaan Allah yang terpenting itu bukan Yerusalem dengan
benteng-benteng yang kokoh, tetapi bagaimana tingkah laku moral hidup kita setiap hari.
Kekayaan, pendidikan dan masa depan yang baik itu penting, tetapi semuanya harus
didasarkan pada hidup moral dan iman yang baik. Sebab Yerusalem, Jakarta, Denpasar
atau Melbourne itu tidak kekal, sewaktu-waktu bisa musnah kena musibah. Jadi utamakan
hidup moral yang baik dan pusatkan tujuan hidup kita menuju Yerusalem abadi.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Dia ada di tengah kecemasan
Jumat 25 November 2016
Mzm 128:1 “Berbahagialah
setiap orang yang takut akan Tuhan
yang hidup menurut jalan yang
ditunjukanNya”
Katarina dr Aleksandria
Why. 20:1-4,11-21:2;
Mzm. 84:3,4,5-6a,8a;
Luk. 21:29-33
Saya adalah seorang ibu dari seorang putri cantik bernama Felicia. Entah hanya saya
saja yang terlalu paranoid, atau hal yang saya rasakan ini, juga di alami oleh sebagian
besar orangtua. Felicia hidup di dalam keadaan kehidupan yang menggelisahkan.
Saya tidak bisa mempercayai orang lain, selain keluarga inti saya, dalam mengawasi
Feli. Banyak nya cerita cerita mengerikan yang terpampang di media cetak maupun
online tentang kejahatan terhadap anak kecil, semakin membuat saya terpaksa
“mengurung” Feli di dalam rumah dengan pagar tinggi dan terkunci. Felicia terpaksa
tidak mengalami masa kecil seperti masa kecil saya dahulu, yang dengan mudah
pergi bermain bersama teman teman di sekitar rumah, bersepeda sampai sore, atau
main kotor-kotor di sawah dekat rumah.
Saya tahu, ketakutan saya ini pastilah berakibat tidak baik bagi perkembangan
psikologis Feli, tetapi dalam dunia yang semakin aneh ini, siapa yang bisa saya
percayai, selain mata saya sendiri dalam mengawasi Feli.
Suatu hari saat pengambilan raport tengah semester di sekolah Feli, saya seakan akan
mendapat jawaban untuk kegelisahan saya itu. Wali kelas Feli, ternyata tidak terlalu
berbicara soal nilai akademis, melainkan justru dia lebih mengajak kami sebagai
orang tua untuk memberikan perhatian akan ke-iman an anak. Dia mengingatkan
kami untuk selalu menjaga saat teduh bersama dalam keluarga. Dia mengatakan
bagaimana anak anak kelas 1 sudah bisa menaikkan penyembahan yang indah. Satu
perkataannya yang terus bergerak di kepala saya yaitu : Papa, Mama, hanya dengan
mengantarkan anak untuk mengenal Allah nya saja lah, yang akan membantu anak
mengatasi tantangan di dunia saat ini.
Saya mempercayai, bahwa apa yg wali kelas Feli katakan, merupakan perpanjangan
jawaban Allah untuk kegelisahan saya. Karena seperti pada Injil hari ini : “ bangsabangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati
ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi
ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang....Langit dan bumi akan berlalu, tetapi
perkataan-Ku tidak akan berlalu.”
~ siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Sabtu 26 November 2016
Luk 21:34”Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan
sarat oleh pesta pora dan kemabukanserta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya
hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas
dirimu seperti suatu jerat”.
Berjaga-jagalah
Why 22:1-7;
Mzm 95:1-2,3-5,6-7;
Luk 21:34-36;
Berjaga-jaga dalam penantian bukanlah suatu hal yang mudah dan mungkin juga sulit,
tetapi bisa juga menjadi sesuatu yang menggembirakan dan membangkitan semangat
, itu semua tergantung bagaimana kita menyingkapinya dan seberapa pentingnya yang
dinantikan itu bagi kita.
Seorang Ibu yang menunggu kepulangan putranya yang terkasih dari kota tempatnya
belajar, setiap saat akan berdoa untuk keselamatan dan keberhasilannya dengan tidak
pernah mengeluh tentang kerja keras yang harus dilakukannya demi untuk membiayi
pendidikannya. Betapapun berat dan sepinya hidup seorang diri, Ibu ini melalui hariharinya dengan rasa syukur karena putranya akan segera kembali setelah menyelesaikan
pendidikannya.
Seorang pemuda telah lama mengumpulkan uang untuk dapat berpergian keluar negeri,
namum ia mempunyai kebiasaan yang kurang baik yaitu sering mabuk dengan temantemannya. Pada hari keberangkatannya ia terlambat bangun dan ketinggalan pesawat. Ia
telah kehilangan tabungan selama 10 tahun yang telah dikumpulkannya untuk membiayi
perjalanan itu.
Semangat penantian sang ibu pada kisah diatas menunjukan bahwa apapun yang harus
dialami dalam menantikan seorang yang sangat dikasihi akan dapat dilalui karena hati
adalah sumber segalanya. Walaupun anak muda itu kehilangan tabungan 10 tahun juga
tidak masalah karena dia masih bisa tetap keluar negeri hanya saja waktunya tertunda.
Dalam bacaan hari ini kita diperingatkan untuk suatu hal yang sangat jauh lebih penting dari
segalanya, karena yang kita nantikan bukan putra seorang Ibu tapi Putra Allah sendiri yang
telah menderita dan wafat untuk menebus dosa kita, dan kalau kita tidak berjaga-jaga maka
yang hilang bukan hanya tabungan 10 tahun tetapi hidup kekal selamanya.
Kalau saja kita mau merenungkan betapa banyak rachmat dan kasih karunia yang telah
kita terima karena Yesus telah membayar semua hutang dosa kita yang kita sama sekali tidak
mampu untuk melunasinya, maka yang selayaknya kita lakukan adalah senantiasa berdoa,
mengucap syukur serta taat pada perintahNya dan setia dalam melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Pencuri Masuk
Hari Minggu Advent I
Yes. 2:1-5;
Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9;
Rm. 13:11-14a;
Mat. 24:37-44.
Minggu 27 November 2016
Mat 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan
rumah tahu pada waktu mana pada malam hari
pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjagajaga, dan tidak akan
membiarkan rumahnya dibongkar.
Orang tua saya mempunyai sebuah warung kecil yang sangat sederhana. Mereka
menjual kebutuhan sehari-hari seperti gula, beras, minuman sampai ke rokok. Selain
itu juga mereka berjualan soto ayam surabaya. Mama dan papa saya bergantian
menjaga warung itu dan melayani para pembeli.
Ada pengalaman yang menyenangkan dan ada pula pengalaman yang menyedihkan
yang mereka alami dengan warung yang mereka miliki untuk mengisi hari tua mereka.
Pengalaman yang menyenangkan adalah memiliki kesibukan sehingga tetap
beraktivitas, punya langganan yang menjadi teman dan lain sebagainya.
Pengalaman yang cukup menyedihkan adalah pernah dua kali warung orang tua
saya dibobol maling pada malam hari ketika mereka sudah tertidur lelap. Dari dua
kali pembobolan itu, yang diambil adalah hanyalah rokok. Selain ringan dibawa, rokok
juga cukup mahal dan gampang dijual kembali. Kejadian yang pertama terjadi karena
keteledoran papa saya yang lupa mengunci pintu depan. Tetapi kejadian yang kedua,
walaupun terkunci, mereka berhasil juga masuk ke dalam warung melewati atap yang
ternyata mempunyai celah. Memang mereka rugi, tapi saya mengajak mereka untuk
memasrahkannya saja. Mau gimana lagi? Ada yang mengusulkan untuk memasang
CCTV, tapi saya bilang jangan, karena siapa tahu kamera CCTV yang bakalan dicuri.
Bacaan hari ini mengajak kita untuk berjaga-jaga supaya supaya pencuri tidak masuk
dan membongkar rumah kita. Waktu kita berjaga-jaga memang ada batasnya. Kita
tidak bisa selama 24 jam memonitor apa yang kita miliki. Dalam hidup rohani kadangkadang kita juga bisa teledor. Maka dari itulah kita minta kepada Tuhan untuk menjaga
kita, melindungi orang-orang yang kita cintai dan lain sebagainya.
Maka dari itu saya mengajak kita semua untuk meminta kepada Tuhan untuk melindungi
kita dengan mengutus malaikat pelindung, para orang kudus yang menjaga kita
supaya para pencuri yakni roh-roh jahat tidak merenggut hidup rohani kita.
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Yesus Heran
Senin 28 November 2016
Mat. 8:8 “Katakan saja sepatah kata,
maka hambaku itu akan sembuh.”
Pekan I Adven
Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6;
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5,6-7,8-9;
Mat. 8:5-11.
Iman sang perwira ini sampai membuat Tuhan Yesus heran! Bayangkan Tuhan bisa
heran…
Kalau Tuhan Yesus bisa pusing karena dosa manusia, Diapun bisa juga dibuat
terkejut dan heran akan iman kita. Di setiap Misa kita berdoa “janganlah
memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman gerejaMu…” Sungguh
hebat Tuhan kita, bisa menciptakan manusia yang mampu membuat diriNya
sendiri heran.
Tetapi herannya, bangsa Israel pilihannya sendiri malah tidak punya iman sebesar
itu. Janganlah ini terjadi pada kita. Kita adalah bangsa pilihan Tuhan sendiri saat
kita dibaptis. Malahan kita lebih terpilih menurut saya daripada bangsa Israel
karena saat kita dibaptis, kita menerima harkat diri sebagai priest, prophet and
king, yaitu imam, raja, dan nabi. Melalui hidup, mati dan kebangkitan Tuhan
Yesus, kita menjadi saudara-saudariNya dan anak angkat Allah Bapa. Santo Petrus
berkata pada umat Kristiani, “Tetapi kamulah bangsa terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.” (1 Pet. 2:9).
Karena itu mari kita terus memohon Tuhan untuk menebalkan iman kita. Mari kita
berlomba dalam iman, mengejutkan Tuhan kita dengan iman yang Roh Kudus
berikan pada kita. Kita tahu bahwa kita tidak bisa lagi mendengar Yesus berkatakata. Tetapi kita bisa percaya bahwa Dia ada diantara kita, bekerja diantara kita,
menyembuhkan kita lewat saudari-saudara kita yang lain. Membangun Gereja
kita lewat segala karuniaNya.
Ya Allah Bapa maha pengasih, janganlah dosa-dosa kami membuatmu sedih,
tetapi biarlah Roh KudusMu menguatkan iman kami, sehingga kami mampu
membuat hatiMu senang dan heran. Biarlah setiap kata-kata putraMu terkasih
Tuhan kami Yesus Kristus, menjadi tumpuan iman, harapan dan hidup kami.
Amin
Rm David Lemewu, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Bersyukur dan Bersuka dalam Allah
Yes. 11:1-10;
Mzm. 72:2,7-8,12-13,17;
Luk. 10:21-24
Lukas 10 : 21 “
Selasa 29 November 2016
“Aku bersyukur kepada-Mu
Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu
Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu”.
Sering kali kita bangga atas keberhasilan yang kita peroleh, walaupun mengalami
kesulitan. Perjuangan yang besar akan memberi kegembiraan dan kepuasan
batin yang luar biasa, karena kita memperoleh secara jujur dan benar. Seperti
sebuah keluarga yang mengalami banyak kesulitan dalam berumah tangga.
Ada sebuah keluarga yang hidupnya sangat miskin, namun selalu mengalami
musibah.
Setiap masalah datang silih berganti, sampai mereka hampir kehilangan cara
untuk mengatasi masalah tersebut. Suatu hari sang ayah melewati sebuah
gereja yang sangat tua, dia berhenti dan memperhatikan gereja itu. Sang ayah
masuk dan berdoa dalam keheningan. Setelah berdoa sang ayah melanjutkan
perjalanannya kerumah, ketika ia sampai dirumah ia mendapati istri dan kedua
anaknya terbaring sakit di tempat tidur. Sang ayah termenung kembali lalu berdoa
dan ia serahkan seluruh isi keluarganya dalam kasih dan penyelenggaraan
Ilahi, setelah berdoa tak lama kemudian istri dan anak-anaknya mengalami
kesembuhan.
Bukan hanya itu, banyak sekali orang datang memberikan bantuan dan
dukungan berupa barang–barang kebutuhan sehari-hari dan sejumlah uang
untuk keperluan sekolah, listrik dan lainnya. Keberhasilan kita dalam hidup semata
mata bukan saja perjuangan kita tetapi juga karena rahmat Allah, karena Allah
selalu memberikan kekuatan dan keberhasilan.
Yang kita perlukan adalah iman kita kepada Allah.
Br. Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
Rabu 30 November 2016
Iman timbul dari pendengaran
Rm 10:17 Iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran dari
firman Kristus
Pesta St. Andreas Rasul
Rm. 10:9-18; Mzm. 19:2-3,4-5;
Mat. 4:18-22.
Salam semangat buat semua pembaca.
Bersyukur bahwa kita telah dipilih Tuhan Yesus sebagai murid-muridnya.
Ya seperti yang digambarkan dalam bacaan pertama pada hari ini, bahwa iman
butuh pengakuan. Jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan dia dari antara orang
mati. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
Sudah sepatutnya kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan jurus selamat
kita.
Sebelum kita mengakui Nya Yesus terlebih dahulu telah memilih kita sebagai
anak-anaknya. Ketika Tuhan memilih kita, dia tak tak melihat seberapa pantas
kita, melainkan yang Tuhan lihat adalah seberapa besar kita mau melakukan
kehendaknya.
Mari kita jaga hati dan pikiran kita hanya untuk Yesus yang kita sembah. Apa pun
masalah dan persoalan serta konflik yang terjadi karna iman kita akan Dia,
Selamat berjuang menjadi murid kristus yang setia.
Doa: Allah Bapa, sumber kekuatan dan kerahiman kami, satukan kami umat-Mu
didalam cinta kasih dan pengampunan. Sehingga kami menjadi anak-anak mu
yang setia seperti santo Andreas. Semoga teladan hidup Santo Andreas membantu
kami menemukan diri-Mu didalam diri sesama kami.
Amin
Rosa
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 84 / 2016
www.DOJCC.com
Note Fresh Juice Live 2
Note Fresh Juice Live 2
Note Fresh Juice Live 2
Note Fresh Juice Live 2
Download