Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III 6 November 2016 Gathering di Aula SMI (Jl Puri Gerenceng 45 - Belakang Ayu Nadi Tuban) 13 November 2016 FJ Live di Hotel Swissbell 16 November 2016 pk. 18.30 wita Doa Taize di Gereja FX 20 November 2016 Gathering DOJCC di Aula SMI jam 11.30 wita Tugas Koor Misa Inggris di Gereja FX Pk 18.00 wita 26 November 2016 Celebration Meal + Ultah Anggota Terbuka untuk umum Tugas Koor Misa English dan Tugas Taib 1 bulan sekali di Gereja St. FX Kuta DOA Adorasi Taize Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 di Gereja FX pk. 19.00 - 20.00 Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Rm Antonius Haryanto Bp. Herman Bp. Sandy Kusuma Doa Taize 19 Oktober 2016 (setiap Rabu ke - 3 dalam bulan) Pelayanan Tatib di Gereja FX 30 Oktober 2016 Sharing dengan Andy Moore (DOJ Australia) Pemberkatan Cafe Funny Jimbaran 18 Okt 2016 Pemberkatan Warung Merdeka Latihan PaRen DOJ Band Misa Komunitas DOJCC bersama Rm Vincent dan Rm Wenz MGL Jumat 28 Okt 2016 Ziarah dan Rekreasi DOJCC Maria Bunda Kerahiman 30 Oktober 2016 Gianyar - Klungkung - Ubud Happy 12th Anniversary DOJCC Bali 9 September 2016 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0878 6180 5088) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Desy, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Syalom para pembaca buku Renungan Harian Fresh Juice yang diberkati Tuhan Puji Syukur kehadiratNya atas segala berkat dan karuniaNya, sehingga bulan ini Fresh Juice buku memasuki tahun ke- 7 Sungguh bukan karena kehebatan kami para penulis, tetapi karena kasih karunia Allah yang menguatkan kami semua sehingga buku renungan ini boleh terus hidup. Banyak hal yang kami alami selama beberapa tahun ini. Suka duka, kebahagiaan, tawa, canda, kejenuhan, sedih, bingung dan lain lain. Tetapi satu hal yang kami yakini. Disini kami ditempatkan bersama untuk membagikan kasih Tuhan kepada sesama. Disini Tuhan melatih hati jiwa kami untuk bisa melihat dengan jelas betapa Dia mengasihi dalam setiap kejadian yang kami alami. Semoga buku renungan Fresh Juice ini bisa menjadi berkat buat kami dan teman-teman semua. Selamat semua. melayani saudara-saudara Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Kriteria Kebahagiaan HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS Why. 7:2-4,9-14; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a. Selasa 1 November 2016 1Yoh 3:3 : ”Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepadaNya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci“. Apa yang terlintas, jika kita ditanya : apakah kita bahagia ? Kapan kita merasa bahagia? Apa yang membuat kita bahagia ? Ada yang bilang , bahagia itu sederhana. Ada yang menjawab : aku bahagia karena keinginanku terkabul. Ada yang berkata : aku bahagia saat kemaren mendapat rejeki nomplok. Hakekat kebahagiaan adalah relatif. Apa yang membuat seseorang bahagia, belum tentu hal yang sama akan membuat yang lain bahagia. Kebahagiaan adalah tentang hati. Hari ini, injil mengatakan tentang Sabda Bahagia. Ada 10 sabda bahagia yang diwariskan oleh Tuhan Yesus kepada kita pada saat Yesus mengajar para murid di atas bukit. 10 sabda bahagia yang benar-benar luar biasa. Kenapa luar biasa? Jika kita cermati, 10 sabda bahagia dari Yesus, tidak ada satupun yang mengatakan bahagia jika kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Ke sepuluh sabda bahagia yang diberikan oleh Yesus, awalnya adalah mengatakan tentang hal yang tidak enak terlebih dahulu, baru diikuti dengan buah kebahagiaan. Kalimat awal dari sabda bahagia, adalah hal yang tidak enak menurut versi kita. Berbahagialah orang yang miskin, berbahagialah orang yang berduka cita dan lainnya. Tetapi, kita harus menyadari, bahwa di balik hal yang enak , diikuti sebuah hal yang membahagiakan. Hal yang tidak enak, dengan jembatan pengharapan, maka akan berujung sebuah kebahagiaan. Itulah perbedaan kriteria kebahagiaan antara Tuhan Yesus dengan kita sebagai manusia. Kriteria kebahagiaan dari Tuhan Yesus adalah kebahagiaan yang abadi. Kebahagiaan yang tidak ada habisnya. Sedangkan kriteria kebahagiaan versi kita adalah kebahagiaan yang hanya sesaat saja. Kebahagiaan yang pikir kita akan awet. Tetapi ternyata tidak seperti itu. Jika kita berburu kebahagiaan sesuai kriteria Tuhan Yesus dalam sabda bahagia, kita akan tetap merasa bahagia selama hidup kita. Kebahagiaan yang berasal dari berkat Tuhan. Alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Rabu 2 November 2016 Datang dan rasakan kasih-Nya Yoh 6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. PERINGATAN MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN 2Mak. 12:43-46; Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,6-7,8; 1Kor. 15:12-34; Yoh. 6:37-40. “Promo akhir tahun – beli 2 gratis 1!” - BIG SALE – DISC UP TO 90% Bagi para penggila diskon atau shopaholic, iklan di atas tentunya menjadi daya tarik yang luar biasa. Mencari informasi mengenai kapan waktu pelaksanaan, di mana tempatnya, dan barang apa saja yang diskon – menjadi informasi yang harus didapatkan secara cepat. Ketika sebuah pusat perbelanjaan mengadakan sale/discount besar-besaran, maka sudah bisa dipastikan orang banyak akan rela antri dan berjubel untuk mendapatkan barang pilihan mereka. Berbeda dengan situasi normal, dimana tidak ada sale/discount – orang kebanyakan hanya melihat-lihat saja dan membeli dalam jumlah yang relatif sedikit. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berkata barangsiapa datang kepadaNya, maka mereka tidak akan dibuang. Mereka akan mendapatkan apa yang Bapa juga berikan kepada Yesus, sang putra. Jika Yesus kita ibaratkan memiliki sebuah pusat perbelanjaan, maka Yesus selalu mengadakan SALE setiap hari sepanjang tahun. SALE yang Yesus berikan bisa berupa kasih, damai, sukacita, pengampunan, yang nilainya pasti sangat besar dan berarti bagi kita. Nach, yang menjadi masalah adalah kita tidak menyadari akan kehadiran Dia yang selalu terbuka untuk menerima kita, kapanpun dan dimanapun. Padahal, Dia sendiri yang sudah meminta kita untuk datang kepadaNya, lantas apakah kita hanya berdiam diri saja dan tunggu saat Paskah, ketika ada sakramen pengampunan dosa, atau datang kepadaNya ketika kita benar-benar dalam keadaan yang terjepit, dan tak ada jalan keluar. Mari kita bersama belajar untuk menanggapi cinta dan panggilan Tuhan dengan kepekaan yang lebih, sehingga janji Nya untuk kita boleh digenapi dan Ia membawa kita dalam rahmat penyertaan dan damai sukacita selalu. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Domba Yang Hilang Martinus de Porres Flp. 3:3-8a; Mzm.105:2-3,4-5,6-7; Luk.15:1-10 Kamis 3 November 2016 Luk 15:4 “Siapakah diantara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor diantaranya, tidak meninggalkan yang Sembilan puluh Sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Pada suatu malam di tahun 1861, saat Jendral Garibaldi pulang ke rumah, dia bertemu dengan seorang gembala Sardinia yang sedang meratapi seekor dombanya yang hilang. Garibaldi segera menoleh kepada staf dan mengumumkan keinginannya untuk menjelajahi gunung itu guna mencari domba yang hilang. Sebuah tim pencarian yang besar diorganisir. Lentera-lentera dibawa, dan jendral yang sudah malang melintang di banyak pertempuran itu dengan penuh semangat ikut mencari domba yang lari dari kelompoknya. Tetapi domba itu tidak kunjung ditemukan sehingga para prajurit diperintahkan kembali ke tenda mereka masing-masing dan tidur. Keesokan harinya, pembantu Jendral mendapati tuannya masih berada di ranjangnya dan tertidur dengan lelap. Pelayannya terkejut karena tuannya tidak biasa bangun siang, tetapi selalu bangun lebih dulu daripada orang lain. Pelayan itu meninggalkan tuannya yang sedang tidur lelap dengan pelan-pelan agar tidak membangunkannya dan kembali setengah jam kemudian. Garibaldi masih tidur nyenyak, Setelah beberapa saat tuannya tetap tidak bangun juga, pelayan itu membangunkan Garibaldi, Jenderal itu mengusap matanya, dan begitu juga pelayannya ketika melihat jenderal tua itu mengeluarkan domba yang hilang itu dari selimutnya. Rupanya, jenderal itu terus mencari domba itu semalaman sampai berhasil menemukannya. Kisah mengenai Jendral Garibaldi mengingatkan kita akan kisah domba yang hilang dalam perumpamaan di injil Lukas bacaan kita hari ini. Yesus, Gembala Agung, adalah Tuhan yang mencari domba-Nya yang hilang sampai Dia menemukannya. Perumpamaan dalam perikop hari ini mengenai domba yang hilang dan dirham yang hilang hendak mengatakan kepada kita bahwa setiap pribadi, termasuk saya dan Saudara, sangat berharga dan mempunyai nilai penting di mata Allah. Oleh sebab itu, Ia senantiasa mencari dan menemukan kita. KasihNya mengalahkan dosa kita. Walaupun kita selalu berbuat dosa Ia tetap mengasihi. Ia mencari dan mendapatkan kita. Jadi, benarlah apa yang dikatakan oleh seorang bijak yang tidak dikenal namanya yang pernah berkata: “Anda dapat lari dari hadapan Tuhan. Anda dapat mengutuki Tuhan. Anda dapat membenci Tuhan. Tetapi Anda tidak dapat mencegah Tuhan untuk mencari dan mengasihi Anda.” Di dalam hidup ini mungkin Anda pernah merasa kecewa karena beban hidup yang berat, karena kegagalan yang pernah Anda alami, dan sebagainya. Kemudian Anda ingin lari dari Tuhan. Lari dari persekutuan doa atau komunitas. Mulai meragukan kasih dan pertolongan Tuhan. Di dalam keadaan seperti itu Yesus, yang penuh kasih, tidak menjauhi kita. Ia tetap mengasihi kita. Domba yang hilang bisa saja menolak untuk dibawa oleh sang gembala. Domba yang hilang bisa saja melarikan diri ketika melihat sang gembala yang sedang mencarinya. Tetapi itu tidak dilakukannya. Ia membiarkan dirinya ditemui. Ia membiarkan dirinya dibawa ke tempat yang seharusnya bersama dengan kawanan domba yang ada di padang gembalaan. Inilah yang namanya sikap pertobatan. Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Menjaga Kepercayaan Jumat 4 November 2016 Lukas 16:1 “…Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghaburkan miliknya” Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus Flp. 3:17-4:1; Mzm. 122:1-2,3-4a.4b-5; Luk. 16:1-8. Hidup ini adalah milik Tuhan. Setiap dari kita dipercayakan sejumlah harta milikNya, jadi setiap dari kita pun sebenarnya adalah bendahara dari apa-apa saja yang dipercayakan kepada kita untuk dikelola. Banyak orang yang melihat harta milik hanya dari segi uang dan kekayakan. Namun sebenarnya harta milik itu bisa berupa waktu, kesehatan, kesuksesan, dan anugerah lainnya, selain dari pada uang dan kekayaan. Mama saya sering berkata bahwa kesehatan adalah harta milik yang paling berharga. Benar juga. Kalau sudah sakit, mahal sekali biayanya untuk bisa sehat kembali, terkadang malah tidak bisa dibeli sama sekali dan harus berujung kematian. Bagi saya sahabat juga adalah harta milik yang sangat berharga yang Tuhan titipkan. Setiap relasi berharga, untuk kita kelola dengan baik. Bendahara di dalam injil ini menerima tuduhan menghamburkan milik Tuannya. Bukan menggelapkan. Bukan mencuri. Namun “menghamburkan”; yang artinya memboroskan, tidak mengelola dengan baik. Kita bisa saja berkata saya tidak mengambil uang orang lain, saya tidak mencuri, tapi… tunggu dulu : menghamburkan apa yang saat ini kita “miliki” pun adalah hal yang salah.. Jika tidak mawas diri kita dapat menerima tuduhan yang sama. Mungkin kita menghamburkan uang yang Tuhan percayakan untuk kita kelola; dengan hidup boros. Mungkin kita menghamburkan waktu yang Tuhan percayakan kepada kita; bukannya rajin belajar dan bekerja, kita lebih banyak malas-malasan. Ataupun kita menghamburkan kesehatan kita dengan makan makanan yang kurang sehat dan seharusnya kita hindari. Mungkin kita juga take for granted relasi yang kita miliki, sahabat yang Tuhan berikan dengan tidak menjaga kasih dan kepercayaan mereka. Setiap hal yang berharga yang kita miliki hari ini adalah milik Tuhan. Jadi mari kita berusaha menjadi bendahara yang baik atas apapun yang hari ini dipercayakan kepada kita. Sudahkan kita hemat listrik dan air? Itu juga harta titipan Tuhan. Jangan diboroskan. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Bendahara Tidak Jujur Flp. 4:10-19; Mzm. 112:1-2,5-6,8a,9; Luk. 16:9-15. Sabtu 5 November 2016 Lukas 16:9 Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” Yesus menyampaikan suatu cerita, yang benar-benar dapat terjadi. Cerita seorang kaya mempunyai seorang bendahara untuk mengurus keuangan perusahaannya. Suatu ketika orang-kaya itu melihat (curiga) bahwa bendahara itu menghambur-hamburkan miliknya, orang kaya itu memanggil bendahara itu untuk meng-audit pembukuanpembukuannya. Bendahara yang tidak jujur itu mengurangi jumlah hutang debitur tuannya, dalam rangka penyelamatan diri di masa depannya; Betapa lebihnya umat Allah seharusnya membagikan harta yang dia kuasai yang merupakan milik Allah seharusnya dibagikan. Umat Allah harus menggunakan milik duniawi mereka sebagai investasi rohani, sama seperti orang-orang duniawi menggunakan uang mereka untuk mendapatkan keuntungan material. Waktunya akan tiba di mana uang menjadi sesuatu yang sudah berlalu. Allah menyambut semua umatNya yang tidak mengikat hatinya kepada kekayaan duniwi tetapi mengumpulkan harta di Sorga. Dengan menggunakan perumpamaan “bendahara yang tidak jujur”, Yesus menasehati murid-muridNya, untuk memberikan uang/harta kepada mereka yang membutuhkan, sehingga mereka akan mendapatkan penghargaan Allah dan disambut untuk hidup didalam rumahNya selalu. Karena itu, kita sebagai anak-anak Terang (umat Tuhan) seharusnya tidak mengikatkan hatinya pada harta duniawi, umat Tuhan seharusnya dapat memberi dengan murahhati terhadap sesuatu yang bukan miliknya, tetapi milik Allah. Yudi Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Kebangkitan Badan Minggu 6 November 2016 Luk.20:34-35 Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan dikawinkan 2Mak. 7:1-2,9-14; Mzm. 17:1,5-6,8b,15; 2Tes. 2:16-3:5; Luk. 20:27-38 (Luk. 20:27.34-38). Konteks kisah Injil hari ini adalah debat antara Yesus dan para tokoh pemuka Yahudi mulai dari pemuka agama sampai pada kalangan intelektual masyarakat Yahudi waktu itu. Perdebatan atau kontroversi antara Yesus dengan para tokoh pemuka masyarakat Yahudi sebenarnya dimulai dengan debat seputar membayar pajak (Luk. 20:20-26), lalu tentang kebangkitan orang mati (Luk. 20:27-40), tentang Yesus sebagai Putera Daud (Luk. 20:4547), kemudian ditutup dengan kisah persembahan si janda (Luk. 20:1-4). Iman kita mengakui adanya kebangkitan badan yang bahkan menjadi salah satu bagian penting dari Syahadat kita yang diulangi setiap Misa Minggu dan Hari Raya saat perayaan Ekaristi. Soal kebangkitan badan ini tentu menjadi topik kontoversial yang bisa menjadi fitur menarik Kekristenan atau bisa juga menjadi bom waktu kebohongan ajaran Kristiani. Sekarang tergantung bagaimana kita memahami dan mengimaninya. Sekarang mari kita pahami bersama soal kebangkitan badan. Kebangkitan badan adalah fitur menarik tentang Kekristenan yang harus lebih dipelajari secara cermat. Anggap saja soal kebangkitan badan atau hidup yang kekal itu seperti destinasi liburan Anda. Tentu Anda tidak akan asal pergi saja tanpa melakukan riset sedikit tentang biaya perjalanan, bagaimana cara sampai ke tempat itu dari rumah kita, apakah tempat itu aman, bisakah dijangkau dengan isi dompet, berapa lama rencana liburannya, apa tata krama atau budaya yang harus kita ketahui sebelum Anda pergi. Pendek kata, Anda harus menyiapkan diri sebaik mungkin untuk menuju ke kehidupan yang kekal itu. Sekarang mari kita imani bersama soal kebangkitan badan. Kebangkitan badan bisa menjadi bom waktu kebohongan ajaran Kristiani kalau kita tidak mengimaninya dengan sungguh, yaitu mempercayai apa yang kita sudah syahadatkan. Ketika kita mengimani kehidupan yang kekal, kita tidak bisa hanya asal percaya saja tapi juga berusaha menghidupkannya dalam hidup harian. Sebagai pengikut Kristus, sebaiknya kita menyiapkan diri menuju kepada kehidupan yang kekal seperti kita bersiap-siap untuk liburan panjang. Kalau orang mau liburan panjang, biasanya bawaannya selalu gembira, penuh semangat, seolah sudah tidak sabar untuk libur. Dulu waktu saya masih belajar di Canberra dan Melbourne, kalau sudah dekat waktunya liburan, sebulan sebelumnya kalender sudah dicoret-coret menghitung count down menuju liburan. Apakah kita seantusias itu mempersiapkan diri menuju kepada kehidupan kekal? Agaknya kalau kita tidak antusias atau bahkan ogah-ogahan dan tidak serius mencoba memahami dan mengimani kebangkitan badan dan hidup yang kekal, maka bukan tidak mungkin hal yang sebelumnya fitur paling menarik untuk dipromosikan dalam Kekristenan malah bisa menjadi bom waktu yang meledak menguak semua keraguan kita akan kebangkitan dan kehidupan yang kekal. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Mengampuni tanpa batas dan syarat Hari biasa Pesta Semua Orang Kudus Tarekat Tit. 1:1-9; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 17:1-6. Senin 7 November 2016 Luk 17:4 : Bahkan jika ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia. Perintah mengampuni adalah salah satu perintah Tuhan Yesus yang sangat populer. Dan pada kenyataannya perintah ini juga salah satu perintah yang sangat sulit untuk dilakukan. Bahkan murid-murid Yesus memohon untuk ditambahkan imannya supaya dapat mengampuni. Tetapi ternyata buat Yesus perintah ini adalah salah satu syarat untuk dapat benar-benar mengikut Yesus. Bukan karena kurang iman maka kita belum mampu mengampuni. Tetapi dibutuhkan ketaatan atas perintah Yesus inilah yang membuat kita mampu mengampuni. Kita semua sering kali sulit sekali mengampuni. Lalu apakah kalau kita mengampuni harus menunggu orang lain tersebut menyesal dulu baru kita mengampuni? Ternyata Yesus tidak mengajarkan kita mengampuni dengan “syarat-syarat”. Secara tidak sadar sebenarnya malah kita sedang membebani diri kita sendiri dengan menyimpan kemarahan terhadap orang lain. Sebenarnya kalau kita mengampuni bukanlah tindakan yang menguntungkan orang lain “yang bersalah”. Seolah-olah dengan mengampuni kita punya persepsi “enak di dia gak enak di kita”. Mungkin orang yang menyakiti kita bahkan tidak merasakan kesesakan apapun. Tetapi kita yang merasa disakiti akan membawa terus beban kepahitan dalam diri kita. Jadi sebetulnya rugi sekali kalau kita menyimpan dendam dan kemarahan. Tetapi dengan mengampuni kita menjauhkan segala penyakit rohani dan badani yang berkaitan dengan kekecewaan, kesesakan, kepahitan, dan sakit hati. Untuk mampu mengampuni memang tidak semata-mata kita bisa mengandalkan kekuatan diri kita. Namun hanya dengan rahmat Tuhanlah kita bisa dimampukan. Jika kita disakiti orang lain, maka kita diberi kesempatan untuk boleh “naik tingkat”. Dengan demikian kita juga belajar sedikit dari penderitaan Yesus. Saya ingat dengan salah satu pengajaran dari Kardinal Peter Turkson pada saat WYD 2016 yaitu “Justice is not take and give. Justice is peace”. Jadi hanya dengan mengampuni yang tanpa embel-embel “asal dia begini asal dia begitu” maka kita akan menciptakan kedamaian bukan hanya untuk orang lain tetapi yang terpenting adalah kita menciptakan kedamaian untuk diri kita sendiri. Supaya dari buah hidup kita orang dapat mengenal Yesus. “SELAMAT BELAJAR MENGAMPUNI…… TUHAN MEMBERKATI” Litawati Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Keseimbangan Hidup Selasa 8 November 2016 Luk 17:8“Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum.” Tit. 2:1-8,11-14; Mzm. 37:3-4,18,23,27,29; Luk. 17:7-10 Ditempat saya bekerja, sering kami mendapatkan inspeksi dari kantor pusat dimana akan ada beberapa orang penting dalam struktur organisasi yang akan menginap dan berada di lokasi hotel untuk beberapa hari kedepan. Mengetahui kondisi ini, pihak management sudah akan antisipasi dengan menyiapkan segala sesuatunya dari A sampai Z, serta memastikan segala sesuatunya sempurna demi kenyamanan dan tentu saja menghindari komen negative dari beberapa petinggi ini. Mungkin kurang tepat bila dimasa ini kita menyebut kami yang bekerja disana sebagai hamba, namun contoh dari tempat saya bekerja ini mempunyai satu fokus yang sama dengan injil hari ini. Fokus dari seorang hamba adalah menyenangkan hati tuannya. Sangat jarang hamba tersebut berada diposisi sangat memikirkan kenyamanan dirinya sendiri. Semuanya akan dilakukan demi mencapai kenyamanan ini dan supaya tidak ada complain. Kenyataan yang sering terjadi adalah dalam dunia pekerjaan, kita berusaha sebaik-baik mungkin untuk memastikan bahwa pekerjaan kita sempurna, selesai tepat waktu dan atasan menjadi senang, perusahaan menjadi untung. Buat kita, ini adalah tanggung jawab dan keharusan yang wajib untuk dipenuhi. Namun yang sebaliknya terjadi dalam hidup melayani, urusan ‘pekerjaan’ dengan Tuhan, sering kita lalai, gagal focus. Kemungkinan karena Tuhan sangat murah hati dan sering sekali kita mendapat toleransi dariNya, jadi kita menjadi santai dan mengabaikan tanggung jawab kepadaNya ini. Tuhan juga bisa cemburu lhoo. Saya teringat satu topic pembicaraan dalam morning briefing ditempat saya bekerja adalah tentang “well-being”, dan salah satu teman saya mengungkapkan bahwa arti well-being untuknya adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan social (yang termasuknya adalah hubungan dengan Tuhan). Mari teman-teman, kita bersama-sama mencari dan menciptakan keseimbangan antara pekerjaan duniawi dan surgawi kita. Pastikan fokus kita sama untuk kedua hal ini. Tuhan Yesus memberkati Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Bersikap tegas pada tempatnya Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran Yeh. 47:1-2,8-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; 1Kor. 3:9b-11,16-17; Yoh. 2:13-22 Rabu 9 November 2016 Yoh. 2:15 “Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka...” Ada suatu waktu, saya terlibat dalam konflik kecil. Ada keraguan untuk menegur, kadang kala yang terlintas di pikiran.. sudahlah, telan saja, daripada bikin kehebohan. Akan tetapi teman saya bilang, Tuhan Yesus saja bisa bersikap saat melihat ada yang tidak pada tempatnya. Ingat tidak kejadian Yesus membalikan meja kursi yang berjualan di Bait Suci. Tuhan Yesus aja bisa loh bersikap tegas. Tidak selamanya diam itu baik. Saat itu saya tertawa.. hahahaa.. saya tidak terpikir peristiwa ini bisa dikaitkan dengan ketegasan sikap. Ternyata Tuhan Yesus pun bisa marah dan tegas. Kira kira bagaimana mimik ekspresi Tuhan Yesus saat itu yah? Pasti lah seram yah. Sosok pribadi yang sabar dan lemah lembut bisa juga marah dan tegas. Ah… Kerennnnn Tuhan ini. Akibat ketegasan dan kemarahan Yesus, maka ada konsekuensi yang Dia harus alami yaitu Dia dibenci dan mau dibinasakan oleh pemimpin-pemimpin agama Yahudi. Jadi setiap tindakan kebenaran pasti menuai penolakan, kebencian dll. Tapi Alkitab membuktikan bahwa Tuhan Yesus tidak gentar dan buktinya Ia tetap setia melayani bahkan walaupun Ia harus mati tetapi akhirnya Ia bangkit, menunjukkan bahwa kebenaran tetap pasti menang. Sebagai orang Kristen, Yesus mengajarkan, kita tidak selamanya harus mengambil sikap mengalah atau toleran. Seperti di tampar pipi kiri lalu kasih pipi kanan. Ada kalanya kita perlu bersikap tegas pada tempatnya apabila itu adalah untuk yang baik dan benar. Terima kasih untuk temanku yang sudah mengingatkan akan bait ini. You are awesommmee!! Shaloom Rita Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Kamis 10 November 2016 Kerajaan Allah hadir di tengah kita Luk 17 : 20 ”Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” Peringatan Wajib St. Leo Agung, PausPujG Flm. 7-20; Mzm. 146:7,8-9a,9bc-10; Luk. 17:20-25 Pernahkah terlintas di benak kita bahwa kerajaan Allah nyata ada diantara kita? Berbicara tenntang Kerajaan Allah pasti tidak terlepas dari adanyanya istana yang kokoh dan mega dengan ornamen ornamen kerajaan yang menyilaukan mata, Istana yang dibentengi prajurit-prajurit perkasa, ada seorang Raja dan Ratu yang berkuasa di dalamnya dan segala kemewahan lainnya yang tidak terlepas dari suatu bentuk kerajaan. Namun dalam injil hari ini Yesus mengatakan sebaliknya jauh berbeda dengan yang kita pikirkan mengenai suatu bentuk kerjaan yang sesungguhnya. Yesus menegaskan bahwa kerajaan Allah ada di sekeliling kita. Apakah kita semua memiliki istana yang megah? Tentu saja tidak. Apakah kita seorang anak keturunan bangsawan? Tentu saja tidak. Lantas Kerajaan Allah seperti apa yang dimaksudkan Yesus kepada kita?Terlepas dari sebuah kerajaan yang megah, sebuah kerajaan tidak akan dikatakan makmur jika kerajaan itu masih dipenuhi peperangan dan kehidupan rakyatnya yang masih dipenuhi kesengsaraan. Namun keraajaan itu akan makmur jika semua rakyatnya hidup dengan damai dan dipenuhi kebahagian. Sekalipun kita memiliki sebuah kerajaan yang besar dengan istana yang bertahtakan emas dan permata namun jika kita tidak merasa damai dan bahagia itu semua tidak ada artinya. Dalam injil hari ini Yesus mau menegaskan bahwa kerajaan Alla yang sesungguhnya adalah kebahagian dan kedamaian. Kebahagiaan dan damai sejahtera sesungguhnya sudah ada di sekeliling kita dan di dalam diri kita. Oleh karena itu, setiap kita diundang untuk menemukan dan menghidupinya serta menyatakannya dalam hidup bersama yang dipenuhi cinta dan sayang. Mencintai sesama dalam semangat pengampunan dan persaudaraan adalah wujud hadirnya Kerajaan Allah dalam dunia ini. Cinta kasih itu tidak bisa digenggam, tidak bisa dilihat, tetapi akan terasa sentuhannya pada saat kita berbagi kasih dan pengampunan. Cinta kasih bukan teori, bukan pula lantunan syair indah nan mendebarkan, tetapi sebuah penghayatan.Hidup bahagia dan damai adalah dambaan semua orang. Dan inilah cita-cita kita bersama. Perwujudnyataan tujuan hidup ini hanya dapat dialami bila setiap orang memiliki kehendak dan ketulusan untuk berbuat baik dan saling memberikan rasa cinta. Di mana ada cinta kasih, di sana Tuhan ada. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Hidup yang Adil Peringatan wajib St Martinus dari Tours 2Yoh. 4-9; Mzm. 119:1,2,10,11,17,18; Luk. 17:26-37. Jumat 11 November 2016 1 Mak 2 : 49b ” Kini kecongkakan dan penistaan telah menjadi kuat ” “Hidup ini adil, karena hidup ini tidak adil terhadap semua orang” note ini benar benar melekat dikepala saya selama beberapa hari, karena kata kata nya yang begitu dalam. Karena memang buat siapa saja, ada saja ketidak adilan (menurut mereka sendiri), jadi ketidak adilan ini hanya karena perasaan mereka sendiri ya. Bukan karena memang tidak adil. Hal ini dikarenakan rasa iri yang bercokol didalam hati, saya juga terkadang merasa hidup ini ga adil, karena apa yang saya lakukan masih tidak bisa menyamai orang lain, ada juga orang yang merasa iri terhadap saya karena saya sering traveling ke luar negri, padahal cicilan rumah masih belum lunas, malah kadang kadang pinjam uang untuk bayar cicilan rumah selama beberapa hari. Sombong dan congkak itu salah satu bahan untuk menjadi orang merasa superior, dan jika orang menjadi superior mereka akan merasa menjadi dominan dan jika tidak dimanage dengan baik maka akan gampang membully orang lain. Kita lihat kasus di Negara kita Indonesia, beberapa tahun terakhir banyak sekali bully terhadap agama dan ras minoritas ini karena kesombongan mereka menjadi mayoritas dan menjadi dominan. Dan perbuatan tersebut menjadi kita menjadi tidak respek lagi terhadap kelompok mayoritas tersebut. Dan menurut saya ini tidak adil bagi saya yang minoritas di Negara ini, baik agama dan ras nya. Tetapi saya yakin bahwa Tuhan saya(kita) tidak perlu dibela, bahkan Tuhan saya(kita) yang akan membela kita. Tuhan Yesus memberkati, Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Sabtu 12 November 2016 Peringatan wajib St. Yosafat. 3 Yoh 5-8; Mzm 112:1-2,3-4,5-6; Luk 18:1,1-8; Iman Luk 18:8”Aku berkata kepadamu;Ia akan segera membenarkanmereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi ?”. Dalam Injil Lukas hari ini dikatakan:”..........., jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati Iman di bumi ? Sebetulnya apakah Iman itu ? Menurut Rasul Paulus “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibr 11:1). Maka dapat dikatakan bahwa Iman itu percaya dan menerima bahwa sesuatu itu benar, sehingga kita dapat mempercayakan diri serta setia dan taat pada yang dipercayai yaitu Tuhan Yesus. Namun demikian Rasul Yakobus mengatakan dalam suratnya bab2:19:”Engkau percaya bahwa ada satu Allah saja? Itu baik ! Tetapi setan-setan pun percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” Jadi “Percaya” saja tidak cukup karena setan-setan juga percaya, jadi apa yang harus dilakukan. Yohanes dalam suratnya 1Yoh 2:4 mengatakan:” Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.” Kita semua mengetahui bahwa perintah Allah dan terutama dan pertama pada Mat22:37: ....Kasihilah Tuhan, Allah-mu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu ..... dan perintah yang sama yang kedua di ayat 39:...Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Jadi iman itu bukan hanya percaya dan tahu , tetapi juga melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Imam seperti inilah yang dikehendaki oleh Yesus ketika Dia kembali ke bumi, yaitu umat yang beriman kepadaNya, yang percaya, taat ,setia serta melaksanakan perintahNya dalam kehidupan mereka. Bukan imam yang mati tetapi iman yang hidup yaitu iman yang berbuah melimpah, yang dapat membawa banyak jiwa kepada Yesus melalui perkataan dan perbuatannya. Karena segala perkataan dan perbuatannya semata hanya demi kemuliaan Tuhan saja, sehingga mereka yang melihat dan berhubungan dengan orang yang beriman tersebut dalam merasakan kehadiran Allah, serta turut serta memuji dan memuliakanNya . Doa: Kirimkanlah Roh KudusMu ya Bapak untuk membimbingku agar aku dapat selalu setia, taat dalam melaksanakan perintahMu . Amin Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Menjadi Saksi Tuhan Hari Minggu Biasa XXXIII Mal. 4:1-2a; Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc; 2Tes. 3:7-12; Luk. 21:5-19. Minggu 13 November 2016 Luk 21:13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Apakah Anda pernah merasakan ketakutan yang begitu mencekam? Misalnya ketika mengalami guncangan di dalam pesawat seakan pesawat akan jatuh, berada di kapal laut yang diterjang ombak seakan tenggelam ditelan laut ataupun gempa bumi yang menimbulkan Tsunami dan lain sebagainya. Seolah-olah dunia akan kiamat atau berakhir. Bacaan injil hari ini begitu menakutkan dan mencekam. Tetapi penulis Injil Lukas mengatakan bahwa hal itu akan menjadi kesempatan bagi kita untuk bersaksi. Apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi saksi di saat-saat yang mencemaskan dan menakutkan? Tiga kata yang selalu dikatakan oleh Santo Pio adalah PERCAYA, DOA dan JANGAN CEMAS. Di dalam keadaan yang menakutkan, menimbulkan kekawatiran dan kecemasan, kita diajak untuk percaya kepada kekuatan Allah Yang MahaKuasa, berdoa dan jangan kawatir. Doa adalah penyerahan diri kepada Tuhan secara total dan kecemasan yang berlebihan walaupun itu sifatnya manusiawi akan membuang energi saja. Sebagai orang beriman kepada Yesus, saat seperti inilah kita akan menjadi saksi. Saksi bahwa Tuhan di atas segala-galanya. Di tengah badai kehidupan, permasalahan yang kita hadapi, dan seakan-akan dunia akan kiamat, kita diajak untuk mengarahkan hati kepada Tuhan Yesus, Allah Immanuel, Tuhan bersama kita yang artinya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sebagai seorang imam, saya pun sering mengalami kegelisahan dan kekuatiran dalam hidup, misi dan masa depan. Namun setiap kali hal-hal negatif itu datang, aku selalu diajak untuk berdoa dan menyerahkan diri dan hidup ke dalam tangan Tuhan. Marilah kita memberi kesaksian kepada orang lain bahwa yang kita andalkan adalah Tuhan dan bukan kekuatan kita sendiri. Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Perkataan Paling Dahsyat! Senin 14 November 2016 Why. 1:1-4; 2:1-5a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 18:35-43. Luk 18:39 “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Perkataan ini sangat dahsyat! Apalagi kalau datang dari lubuk hati yang terdalam. Berani saya bersaksi bahwa tidak ada kata yang lebih kuat daripada kata ini. “Tuhan Yesus, kasihanilah aku! Tuhan Yesus, kasihanilah aku! Tuhan Yesus, kasihanilah aku!” Kata ini penuh iman, penuh kebenaran bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang lemah tak sempurna, tetapi penuh kepercayaan bahwa Tuhan pencipta yang maha baik, bisa melakukan segalanya untuk kita. Walaupun saya tidak pernah buta fisik, saya sadar bahwa saya pernah lama buta iman, buta mata hati saya. Tetapi Tuhan Yesus tidak tinggal diam ketika saya berseru, layaknya pengemis buta dekat pintu Yerikho ini, “Tuhan Yesus, kasihanilah aku.” Iman sayapun tumbuh karena saya yang sering mendapat cobaan, selalu dikuatkan dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Saya sadar kalau saya berperang sendiri, saya gagal, tetapi dengan nama Yesus, saya selalu menang. Mata hati saya yang dibutakan oleh Iblis, sudah dicelikkan oleh Tuhan Yesus, sehingga saya mampu kembali kepadanya. Tuhan Yesus itu baik, dia peduli pada penderitaan kita. Saat kita berseru padanya, dia malah bertanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat untukmu?” (Lk. 18:41). Si pengemis buta ini tahu siapa Yesus dan apa yang Ia bisa lakukan. Makanya dia tidak berhenti berseru ketika orang-orang disekelilingnya menyuruh dia diam. Imannya akan Yesus sungguh bulat. Biar mata fisiknya buta, tetapi mata imannya sungguh tajam. Bagaimana keadaan mata hati, mata iman kita semua? Teman teman terkasih, mari kita mohon Roh Kudus untuk menajamkan mata iman kita, sehingga ketika Tuhan Yesus melawat, kita siap untuk berseru dan memohon kepadaNya. Tidak ada permintaan terlalu besar atau terlalu kecil untuk Dia. Kita jangan takut kalau orang disekeliling kita tidak mendukung kita. Yang penting Tuhan Yesuslah yang peduli akan kita. Amin Rm. David Lemewu , MGL Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Belas Kasih Allah yang tak terkira Albertus Agung Why. 3:1-6,14-22; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 19:1-10 Selasa 15 November 2016 Luk 19: 10 “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” Tidak seorangpun dapat memahami besarnya belas kasih Allah pada manusia! Yesus; Putra Allah datang untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang berdosa tidak terkecuali seorang kepala pemungut cukai yang begitu dibenci oleh orang-orang Yahudi. Tetapi kebaikan hati Yesus di mata pemuka agama Yahudi yang menganggap diri ‘suci’ dinilai tidak benar. Tentu saja tidak seorangpun diantara mereka dapat menuduh Yesus bersalah karena berbuat dosa, namun toleransi dan kedekatan-Nya dengan orang-orang berdosa yang hidup tidak sesuai hukum taurat tidak bisa tidak menimbulkan reaksi yang tidak pantas. Mereka bersungut-sungut ketika mendengar Yesus ingin mengunjungi rumah seorang pendosa yang mereka anggap sama seperti orang kafir. Bagi mereka makan bersama orang berdosa berarti terkontaminasi atau menjadi tidak murni. Dengan demikian mereka menolak perutusan Yesus sebagai Mesias yaitu pembawa keselamatan. Sikap yang lahir dari kesombongan rohani diatas sungguh tidak patut ditiru. Sebaliknya perhatikan perkataan Yesus pada Zakeus yang sarat dengan ungkapan kasih Allah: “ … Aku harus menumpang di rumahmu”. Kata menumpang yang berasal dari kata mènein dalam bahasa Yunani merupakan ekspresi keinginan untuk menjalin persahabatan dan kesatuan hati. Yesus tidak menghakimi Zakeus sama sekali, tetapi dengan mengundangnya untuk menerima Yesus dalam rumahnya pengampunan Allah Yesus wartakan bahkan sebelum pertobatan Zakeus dinyatakan. Di hadapan belas kasih Allah yang sungguh besar ini, sikap Zakeus patut untuk diteladani. Ia segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita lalu menyatakan pertobatan yang nyata dalam perbuatan di hadapan semua orang yang bersungut-sungut pada Yesus. Bergegaslah menyambut undangan Yesus untuk menerima-Nya dalam hati kita dengan sukacita setelah terlebih dulu menanggalkan segala keangkuhan dosa dan kesalahan kita. Ia akan membimbing kita mewujudkan pertobatan yang sejati dalam perbuatan seperti yang telah dilakukan Zakeus. Semoga Tuhan menganugerahkan pada setiap kita rahmat keterbukaan hati pada undangan-Nya. Sr. Maria Benedicta, OSB Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Rabu 16 November 2016 Memberi yang terbaik bagi Tuhan Margarita dr Scotlandia, Gertrudis kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak Why. 4:1-11; mempunyai, daripadanya akan diambil, juga Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; apa yang ada padanya.” Luk. 19:11-28. Akhir-akhir ini saya senang menonton variety show Running Man. Ada salah satu episode yang cukup membuat saya tertegun, dimana para anggota Running Man diberikan misi menyeberang sungai Han dimusim dingin, dengan menggunakan perahu yang mereka buat sendiri. Anggota Running Man terdiri dari 7 orang, mereka diberi misi awal memilih anggota timnya dari mahasiswa 7 universitas berbeda. Setiap tim terdiri dari 3 orang, 1 anggota running man dan 2 adalah mahasiswa universitas yang mereka pilih. Setelah itu, mereka diberikan games sederhana untuk menentukan tim mana yang akan memilih lebih dulu, bahan pembuat perahu mereka. Sudah pasti, yang menjadi tim terakhir akan mendapat bahan yang paling mustahil untuk mengapung, apalagi untuk menyeberang sungai. Luk 19:26 “Setiap orang yang mempunyai, Tim pertama memilih bahan terbaik yaitu galon, dan botol plastik bekas. Tim kedua memilih baskom dan tripleks. Tim ketiga memilih kaleng bekas, tim ke empat memilih bola-bola, tim kelima balon, tim ke enam memilih selimut, dan tim ketujuh memilih kantong plastik. Setelah mereka selesai merakit, tiba waktunya untuk menyeberang sungai Han. Lebar sungai Han kurang lebih 1km. Dengan bahan yang dipilih, tentunya yang paling tidak mungkin untuk mengambang dan mungkin saja akan tenggelam, adalah bahan selimut, kantong plastik, balon, dan bola. Tapi pemenang dari perlombaan ini adalah tim keenam yang memilih bahan selimut, bahkan tim ini berhasil menyeberang dalam waktu 16 menit. Pemenang berikutnya adalah tim dengan bahan kantong plastik, kaleng bekas, balon, bola, baskom dan yang terakhir adalah galon dan botol plastik. Dari tontonan diatas, kita dapat melihat terkadang kehidupan kita seperti itu. Ketika kita mendapat “bahan” yang terbaik untuk meraih mimpi kita, terkadang kita kurang bekerja keras untuk mencapai mimpi tersebut. Bahan terbaik pun butuh dirakit, didayung sekuatnya untuk mencapai garis finish. Disaat kita mendapat “bahan” yang terburuk pun, kita lebih banyak mengeluh dan mungkin saja tidak mau berusaha mencoba lagi. Bacaan hari ini mengingatkan kita kembali, bahwa Tuhan telah memberi kita masing-masing talenta sesuai kemampuan kita. Bahkan bukan hanya talenta, setiap persoalan pun Tuhan telah memperhitungkannya lebih dahulu daripada kita. Bagaimana dengan saya dan anda? Sudahkah kita memberi yang terbaik dari apa yang sudah kita terima, untuk kemuliaan Tuhan ? Gbu - Hilda Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Saat Rahmat Terlewatkan St. Elisabeth dr Hungaria Why. 5:1-10; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk. 19:41-44. Kamis 17 November 2016 Luk.19:42; kata-Nya, “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Pembaca Fresh Juice terkasih, Injil hari ini menceriterakan tentang Yesus yang menangisi Kota Yerusalem. Yesus tahu bahwa para pemimpin kota ini menolak dan tidak mengakui-Nya sebagai utusan Allah yang membawa damai dan membebaskan mereka dari neraka. Oleh karena keangkuhan dan kesombongannya. Kunjungan Yesus yang terakhir kali yang berpuncak pada pengakhiran hidupnya nanti.Padahal kedatangan Yesus ke Yerusalem adalah kunjungan Allah yang penuh berkah sebagai Sang Raja Kota Suci. Namun mereka tidak percaya dan tetap menolak Dia. Yesus datang dan telah memberi banyak tanda tentang kedatangan-Nya sebagai Mesias, dan Ia selalu meminta agar orang percaya atas dasar pekerjaan-pekerjaan-Nya yang dasyat dan luar biasa. Tetapi orang selalu masih menuntut dan tidak puas-puasnya, tetap tidak percaya karena Yesus sebagai Mesias tidak memenuhi harapan mereka. Yerusalem sengaja menutup mata hingga saat kunjungan Tuhan, terlewatkan. Kita dapat melihat dalam kata-kata Yesus, “hal itu tersembunyi dari matamu”. Hari ini juga Yesus datang mengunjungi kota kita, mengunjungi rumah kita, mengunjungi hati kita. Dia membawa banyak berkat bagi kita, memenuhi semua harapan kita, masa depan, keinginan kita. Mari kita mengenal kunjungan Yesus yang penuh rahmat hari ini, jangan biarkan rahmat Tuhan terlewatkan. Menikmatinya dengan penuh syukur dan membaginya kepada orang lain sehingga kasih Allah memenuhi hidup semuanya dalam damai dan sukacita. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Rumah Doa Jumat 18 November 2016 Luk 19:46 “Ada tertulis: RumahKu adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Pemberkatan Gereja-gereja Basilik St. Petrus dan Paulus Why 10:8-11 ; Mzm 119:14,24,72,103,111,131 ; Luk 19:45-48 Seringkali ketika saya ke gereja pada hari minggu, saya terkadang ke toilet. Tetapi sebelum masuk ke toilet, saya sering merasa enggan karena keadaan toilet yang bau dan kotor. Pernah juga suami saya mendapati di depan ruang adorasi banyak sampah berserakan. Menjaga kebersihan adalah suatu hal yang sederhana. Kita tinggal buang sampah pada tempatnya. Setelah buang air kecil disiram hingga bersih. Tetapi hal sederhana tersebut, terkadang masih belum terlaksana. Kita tidak diminta untuk membersihkan gereja setiap hari karena sudah ada orang-orang yang bertugas untuk itu, tetapi kita diminta untuk ikut menjaga kebersihannya. Yang harus kita lakukan adalah menghargai dan menghormati gereja kita sebagai Rumah Tuhan. Dengan begitu kita akan merasa segan jika mengotori lingkungan gereja. Seperti pada Lukas 19:45-48, dimana Yesus marah ketika mendapati Bait SuciNya dijadikan tempat untuk mencari keuntungan pribadi / hal-hal yang bersifat duniawi. Kalau dari sisi Kebersihan Lingkungan Gereja saja, kita tidak segan pada Tuhan, bagaimana dengan sisi Rohani di Lingkungan Gereja? Sudahkah ketika kita ke gereja, kita benar-benar bermaksud untuk berdoa / berjumpa dengan Tuhan / menyembah Tuhan? Apakah justru ketika kita ke gereja, itu hanya menjadi ajang untuk pencitraan diri? Sudahkah ketika di gereja, pikiran kita tertuju pada Tuhan sepenuhnya atau kita justru memikirkan hal-hal yang tidak layak? Kalau di Rumah Tuhan saja, kita tidak merasa segan / takut akan Tuhan...apalagi di hati kita ketika diluar gereja? Apakah kita masih mempunyai “Rasa Takut akan Tuhan” / menghormati Tuhan dalam setiap perbuatan kita?. Karena Bait Suci yang sesungguhnya adalah hati kita, mari bersama-sama kita merenungkan: sudahkah kita menjaga kebersihan hati kita (baca: Bait Suci Tuhan), dengan tidak mengotorinya bagai “Sarang Penyamun.” . Hati kita seringkali menentukan tindakan kita. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Atheisme Praktis Why. 11:4-12; Mzm. 144:1,2,9-10; Luk. 20:27-40 Sabtu 19 November 2016 Lukas 20:35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Bagi Yesus, pemahaman orang-orang Saduki akan kebangkitan itu keliru, karena mereka selalu membayangkan atau membandingkan kehidupan setelah mati dengan kehidupan di dunia ini. Mereka berpikir bahwa apa yang terjadi di dalam dunia ini, akan berlanjut terus dalam kehidupan setelah kebangkitan. Padahal, menurut Yesus, apa yang terjadi dalam kehidupan kita di dunia ini sekarang, sangat berbeda jauh dengan kehidupan setelah mati. Setelah bangkit dari alam maut, orang tidak akan lagi kawin dan dikawinkan. Satu-satunya hal yang dilakukan oleh orang beriman setelah ia dibangkitkan dari alam maut adalah bersama-sama dengan para malaikat memuji dan memuliakan Allah, untuk selama-lamanya. Kebangkitan adalah awal untuk suatu kehidupan baru, hidup baru bersama-sama dengan Allah dalam KerajaanNya. Tapi sebelum kita menikmati kesemuanya itu dan sambil menantikan kedatangan hari itu, kita harus tetap berjaga, bukan terjaga setelah anda tertidur lelap, tetapi tetap berjaga untuk suatu kehidupan baru setelah kematian – suatu kehidupan yang berbeda secara radikal dari kehidupan dunia ini. Itu akan menjadi suatu kehidupan bagi mereka yang sungguh bertumbuh secara penuh dalam iman, harapan dan kasih di dalam Kristus Yesus. Sikap yang ditampilkan oleh kaum Saduki ini dalam bahasa modern kita sebut sebagai atheisme praktis. Secara formal, mereka adalah orang beragama, karena mereka percaya dan menghayati Taurat Musa, tetapi tidak melewati dimensi manusiawi, karena mereka tidak percaya pada kehidupan kekal. Gejala atheisme praktis secara konsisten melanda hidup kebanyakan kita saat ini. Secara formal kita orang Kristiani, percaya kepada Kristus, hidup menurut nilai-nilai Injil, tetapi iman kepada kebangkitan dan kehidupan pasca kematian masih perlu ditata lebih lanjut. Hidup kita sering tidak mencerminkan kerinduan akan kehidupan kekal itu. Kita hidup seakan-akan tak ada kebangkitan. Akibatnya, tingkah laku dan tutur kata kita sangat diwarnai oleh nilai-nilai materil dan duniawi semata. Mari kita menyadarinya dan segera membenahi diri agar tidak sampai terjebak menjadi kaum beragama tapi tanpa iman. Selama kita masih hidup, berjuanglah di dalam dan bersama Tuhan untuk menjadi orang-orang yang dianggap “layak“ untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu. Mari kita berdoa: Ya Tuhan, semoga aku berusaha meraih kehidupan bahagia kekal bersamaMu. Memandang wajah Bapa, Putra, dan Roh Kudus, tempat jiwaku hidup kekal. Amin. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Buktikan Minggu 20 November 2016 Luk. 23:39 Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami! Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam 2 Sam. 5:1-3; Kol. 1:12-20; Luk.23:35-43. Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami! Ini adalah seruan spontan si penjahat yang disalibkan bersama dengan Yesus. Seruan yang demikian menggambarkan secara jelas rasa tidak sabar, marah, kecewa dan putus asa. Yesus dan kedua penjahat yang disalibkan (untuk menemani Yesus) sudah meregang nyawa. Mereka bertiga sudah setengah mati dan hampir mati, tetapi justru dalam situasi demikian munculah dialog yang menarik ini. Seruan si penjahat yang egois dan cenderung cari selamat dengan mendompleng kekuasaan orang lain itu sepertinya mewakili saya juga. Seringkali kalau saya berada dalam situasi terjepit dalam situasi hidup tertentu, terutama saat menghadapi teman atau anggota keluarga yang sakit atau hampir meninggal, maka seruan serupa penjahat itulah yang dominan, seolah mencari-cari kesalahan Tuhan yang tidak cepat tanggap atas situasi kritis yang kita hadapi dalam hidup. Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami! begitu kira-kira ungkapan kekesalan saya. Apa maksud penginjil Lukas menempatkan umpatan si penjahat di dalam Kisah Sengsara Yesus? Kalau mau dirunut dari awal ternyata umpatan serupa tidak hanya berasal dari si penjahat saja, tetapi juga dari kalangan orang Farisi yang menonton proses penyaliban Yesus. Mereka berkata orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diriNya sendiri, jika Ia adalah Messias, orang yang dipilih Allah. Lukas mencoba menampilkan perbedaan pemahaman akan bagaimana caranya Allah menyelamatkan dunia. Dunia termasuk kita pengikut Kristus ini seringkali tidak paham akan maksud Yesus untuk mati di Salib, hilang dari dunia atau meninggalkan dunia untuk menyelamatkan dunia. Belum terlalu lama mereka mencoba mengerti mengapa Allah sendiri harus lahir ke dunia dan menunjukkan rencana Allah untuk menyelematkan dunia, sekarang mereka harus menghadapi kenyataan bahwa si manusia Allah ini sedang meregang nyawa di kayu salib sebagai pengganggu ketertiban masyarakat. Mungkin yang ada dalam diri kita hanya tersisa ketidakpuasan seolah Allah yang telah memulai Karya Keselamatan untuk manusia itu seolah meninggalkan misi itu tanpa penyelesaian, menggantung saja, seperti Yesus yang tergantung di Salib itu. Seolah seperti membaca sebuah novel yang bagus kemudian ketika hampir mencapai lembar terakhir kita menyadari ada beberapa lembar yang hilang, atau seperti menonton film DVD bajakan yang hilang ending nya karena rendahnya kualitas DVD bajakan itu. Tentu yang kita rasakan adalah marah, tidak puas dan kecewa, mungkin menyesal, kalau tahu begini endingnya lebih baik jangan jadi pengikut Kristus sejak dari awal. Begitulah manusia, selalu ingin tahu, selalu ingin minta bukti-bukti yang valid, termasuk kalau kita mereyakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam hari ini; mana buktinya kalau Kristus itu Raja Semesta Alam? Seringkali percaya saja itu sudah cukup daripada bukti-bukti. Percaya bahwa Allah mempunyai ramcangan yang lebih baik daripada rancangan kita. Amin. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Pengorbanan PW S. Maria Dipersembahkan kepada Allah Why. 14:1-3,4b-5; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 21:145-48 Senin 21 November 2016 Luk 21:1-4 : Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma. Hari ini dalam Injil Lukas 21:1-4, Yesus hendak mengajarkan kepada kita semua seperti yang dilakukan oleh janda miskin tersebut. Saya sudah sering mendengarkan Injil ini, mungkin begitupun dengan anda. Seiring dengan itu saya juga berpikir apakah kita juga sering melakukan hal yang dilakukan oleh janda miskin itu? Pemberian yang dilakukan oleh janda miskin itu merupakan “pengorbanan”. Apakah ini berarti Yesus menyuruh untuk memberikan semuanya dalam kehidupan dan jaman kita sekarang ini? Sekali lagi ini mengingatkan/mengajarkan bagaimana kita memberi, disaat kita dalam hidup berkelimpahan maupun dalam kondisi hidup yang sulit sekalipun. Disisi lain juga apakah kita bisa “memberikan waktu” bagi Tuhan, bagi orang tua, istri/suami, anak, sahabat, sesama kita yang membutuhkan atau dalam pelayanan apapun yang kita jalani? Pemberian yang sangat berharga dalam kondisi dunia super sibuk yang kita punya dalam bekerja, ber-bisnis dll.. adalah menyempatkan memberikan waktu dan perhatian bagi mereka. Inilah “pengorbanan” yang dapat berbentuk material dan immaterial yang bisa saya dan anda lakukan dengan tulus dan iklas, tentu saja dengan tujuan yang mulia dan untuk memuliakan Tuhan. Seperti Yesus yang tidak hanya mengajar saja melainkan memberikan contoh nyata akan pemberian dan pengorbanan diriNya sendiri demi keselamatan banyak jiwa serta memuliakan Allah Bapa di surga. Tuhan memberkati Birendra Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Pertolongan Tepat Waktu Selasa 22 November 2016 Dan 6:28”...sebab Dialah Allah yang hidup yang kekal untuk selama-lamanya perintahNya tidak akan binasa dan kekuasaanNya tidak akan berakhir.” Peringatan Wajib St. Sesilia Why. 14:14-20; Mzm. 96:10,11-12,13; Luk. 21:5-11. Mengapa Raja Darius memerintahkan rakyatnya untuk takut dan gentar kepada Allah Daniel? Dia melihat campur tangan Allah ketika Daniel berada dalam kandang singa, sehingga Daniel terbukti tidak bersalah. Mungkin awalnya dia melihat hal yang mustahil untuk kasus Daniel ini, tapi akhirnya pertolongan Allah yang tepat pada waktunya membuatnya mengakui bahwa Allah Daniel adalah Allah yang kekal dan berkuasa. Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini, Apakah kita juga melihat Allah itu kekal dan berkuasa? atau mungkin bertolak belakang dengan kondisi saat ini? Mungkin kita dalam kondisi yang optimis, bisnis lancar, doa terjawab satu persatu atau bahkan sebaliknya keadaan yang flat tidak tahu kapan akan berakhir, bosan, cemas bingung ga tahu Tuhan ini maunya dibawa kemana. Bahkan dikondisi yang kering atau rawan bersiap mundur..galau berat nich ga tahu musti ngapain lagi.. Memang kita tidak bisa memilih untuk berada pada situasi yang selalu baik dan menyenangkan, tapi kita bisa melatih pikiran kita dengan tinggal dalam iman, sehingga apapun kondisi kita saat ini, setidaknya kita tidak berlarut untuk diam disana karena kita sadar dan punya pilihan untuk mengambil sikap iman, agar tidak terjebak dengan situasi yang tidak menyenangkan. Mengembangkan energi positif untuk tinggal dalam iman lebih mudah dari pada tinggal dalam kondisi negatif yang sangat menguras energi dan merugikan diri kita sendiri..Pilihan ada ditangan kita..Mana yang akan kita pilih.. Semua berawal dari pikiran kita. Kita dapat melatihnya setiap hari dengan memberinya nutrisi kebenaran firmanNya, Siapa itu Tuhan, Bagaimana Dia berkuasa, dengan tidak membatasi cara kerja Tuhan yang tak terbatas. Dengan demikian semoga benih-benih iman akan bersemi dan semakin kuat disaat krisis melanda. Doa: Bapa yang baik, aku datang kepadaMu dengan hati terbuka untuk menerima kebaikan dan kekuatan dariMu. Aku memilih untuk percaya pada firmanMu diatas keadaanku, perasaanku, suara-suara disekitarku atau kesalahan dimasa lalu. Aku percaya bahwa Engkau memberikan rancangan damai sejahtera. Aku bangkit dengan iman dan maju untuk meraih setiap janjiMu bagi hidupku. Amien Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Bersaksi melalui penderitaan Klemens I,Kolumbanus Why. 15:1-4; Mzm. 98:1,2-3ab,7-8,9; Luk. 21:12-19. Rabu 23 November 2016 Luk. 21:12-13 “...kamu akan dihadapkan kepada raja raja dan penguasa penguasa oleh karena namaKu. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi” Ayat ini menarik .. Mengapa penderitaan dan penganiayaan menjadi kesempatan yang baik untuk bersaksi? Mengapa bukan keberhasilan dan pewartaan, kesuksesan dalam pelayanan menjadi momen untuk memberi kesaksian ? Menarik bukan … Saya pernah menulis, air mata tidak selamanya jelek. Air mata justru membasuh iman kita akan Yesus. Penderitaan menguatkan iman kita akan Yesus. Saya suka menonton film berjudul Facing the Giant. Sudah berkali kali ditonton, dan selalu suka. Salah satu best Christian movie menurut versi saya. Ada 1 adegan yang bikin perasaan haru biru bercampur aduk dan airmata menetes terus saat menonton. Dikisahkan istri sang pelatih melakukan tes kehamilan. Mereka sudah lama berumah tangga dan belum memiliki anak. Entah sudah berapa banyak dia mengunjungi rumah sakit dan hasil test masih negative. Sampai suster suster di rumahsakitpun tau apabila dia berkunjung untuk mengetest kehamilan, hasilnya selalu negative. Saat itu suster senior pun dengan berat hati harus memberikan jawaban bahwa kali inipun hasil test adalah negative, sebuah lagu mengalun… the secret of life is letting go, the secret of love is letting is show… sang istri menunduk menahan tangis. Suster senior keluar ruangan dia mengatupkan tangan bergumul dengan kesedihannya dan iman akan Tuhan. Saat dia keluar dari rumah sakit, dia menatap ke langit dan berkata.. I will still love You Lord, I will still love You… itu adalah moment paling indah. Antara air mata dan menyatakan tetap mencintai Tuhan meski keadaan saat itu rapuh dan hancur. Dia memilih tetap percaya… Saya tersentuh. Saya melihat kehadiran Tuhan melalui penderitaan yang dia alami. Bila kita renungkan lebih dalam, yang ditampilkan kepada kita lewat ayat ini sebenarnya bukan hanya soal memberikan kesaksian sebagai murid dalam penderitaan, tetapi menyentuh juga satu hal yang nampak biasa dan manusiawi. Yaitu soal “kenyamanan dalam relasi kita dengan Yesus Kristus.” Relasi dan hubungan kita dengan Yesus akan memampukan kita mengatasi berbagai tantangan, dan lebih dari itu memberikan rasa aman yang sejati, yang bahkan bisa melewati aspek jasmaniah tubuh kita. Iman akan Yesus akan mampu membuat kita tak takut terhadap penderitaan yang dialami tubuh kita, karena yakin bahwa Dia yang kita ikuti menyiapkan sesuatu yang abadi di sana. I will still love You Lord, I will still love You…. GBU Agnes Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Yerusalem Abadi Kamis 24 November 2016 Luk 21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” Peringatan Wajib St. Andreas Dung LacWhy. 18:1-2,21-23; 19:1-3,9a; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 21:20-28. Kisah Injil hari ini tidak menarik, saya sendiri sulit mencari penggalan mana yang harus direfleksikan. Seluruhnya adalah jelas-jelas kabar buruk, yang kita dengar hampir tiap hari tentang perang, pembunuhan, pengungsian atau bencana alam. Kita hanya bisa bilang: “aduh, kasihan...” itulah yang bisa kita lakukan sambil mengurut dada dan berharap semoga semua kesulitan itu tidak akan pernah kita alami sendiri, “amit-amit deh...” begitu kira-kira tanggapan normal kita sebagai manusia. Kitab Wahyu hari ini pun penuh dengan kutukan terhadap kota Babel yang akan musnah. Apakah ada artinya untuk kita? Saya sendiri pun hampir saja menutup Kitab Suci dan mencari bacaan lain yang lebih menyejukkan jiwa. Yerusalem adalah kota kuno yang dianggap suci baik itu oleh orang Kristen, orang Islam dan orang Yahudi sendiri. Pada zaman Yesus hanya ada satu Bait Allah di Yerusalem, yang lainnya hanya Sinagoga, karena itu setiap perayaan besar terutama Paska Yahudi, semua orang akan datang kembali ke Yerusalem, Kota Suci. Yerusalem menjadi simbol penting bahwa Allah akan menyelematkan umat-Nya. Lama-kelamaan Yerusalem menjadi lebih penting dari Allah sendiri, orang menjadi terobsesi dengan Yerusalem, kalau tidak tinggal di Yerusalem berarti tidak diselamatkan, kalau memang tinggal di luar Yerusalem, maka paling tidak harus pulang setahun sekali agar bisa diselamatkan. Moralitas hidup tidak penting yang penting sudah menginjakkan kaki di Yerusalem itu sudah cukup, bisa dipakai tiket menuju Surga, walaupun kelas ekonomi. Nah, bagi yang tinggal di Yerusalem jelas pasti sudah langsung dapat tiket kelas bisnis menuju Surga, tidak mungkin dibatalkan. Allah sendiri pun pasti tidak bisa menolak kita untuk masuk ke Kerajaan Allah, karena kita tinggal di Yerusalem, begitu kira-kira pikiran semua orang Yahudi kala itu. Kalau mau dibandingkan mungkin Yerusalem itu sama dengan Jakarta untuk kita sekarang. Pokoknya harus ke Jakarta, kalau tidak ke Jakarta, peluang untuk hidup itu tidak ada. Banyak orang Flores mungkin masih berpikir bahwa kalau mau maju itu harus ke Jawa atau paling kurang ke Bali saja. Mengapa demikian? Karena seringkali, hidup kita itu diukur oleh keberhasilan mengumpulkan harta yang banyak, pendidikan yang bagus dan masa depan yang baik. Semua itu baik, tetapi bukan yang utama. Yesus sendiri menegur orang-orang Yerusalem bahwa untuk masuk Kerajaan Allah yang terpenting itu bukan Yerusalem dengan benteng-benteng yang kokoh, tetapi bagaimana tingkah laku moral hidup kita setiap hari. Kekayaan, pendidikan dan masa depan yang baik itu penting, tetapi semuanya harus didasarkan pada hidup moral dan iman yang baik. Sebab Yerusalem, Jakarta, Denpasar atau Melbourne itu tidak kekal, sewaktu-waktu bisa musnah kena musibah. Jadi utamakan hidup moral yang baik dan pusatkan tujuan hidup kita menuju Yerusalem abadi. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Dia ada di tengah kecemasan Jumat 25 November 2016 Mzm 128:1 “Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukanNya” Katarina dr Aleksandria Why. 20:1-4,11-21:2; Mzm. 84:3,4,5-6a,8a; Luk. 21:29-33 Saya adalah seorang ibu dari seorang putri cantik bernama Felicia. Entah hanya saya saja yang terlalu paranoid, atau hal yang saya rasakan ini, juga di alami oleh sebagian besar orangtua. Felicia hidup di dalam keadaan kehidupan yang menggelisahkan. Saya tidak bisa mempercayai orang lain, selain keluarga inti saya, dalam mengawasi Feli. Banyak nya cerita cerita mengerikan yang terpampang di media cetak maupun online tentang kejahatan terhadap anak kecil, semakin membuat saya terpaksa “mengurung” Feli di dalam rumah dengan pagar tinggi dan terkunci. Felicia terpaksa tidak mengalami masa kecil seperti masa kecil saya dahulu, yang dengan mudah pergi bermain bersama teman teman di sekitar rumah, bersepeda sampai sore, atau main kotor-kotor di sawah dekat rumah. Saya tahu, ketakutan saya ini pastilah berakibat tidak baik bagi perkembangan psikologis Feli, tetapi dalam dunia yang semakin aneh ini, siapa yang bisa saya percayai, selain mata saya sendiri dalam mengawasi Feli. Suatu hari saat pengambilan raport tengah semester di sekolah Feli, saya seakan akan mendapat jawaban untuk kegelisahan saya itu. Wali kelas Feli, ternyata tidak terlalu berbicara soal nilai akademis, melainkan justru dia lebih mengajak kami sebagai orang tua untuk memberikan perhatian akan ke-iman an anak. Dia mengingatkan kami untuk selalu menjaga saat teduh bersama dalam keluarga. Dia mengatakan bagaimana anak anak kelas 1 sudah bisa menaikkan penyembahan yang indah. Satu perkataannya yang terus bergerak di kepala saya yaitu : Papa, Mama, hanya dengan mengantarkan anak untuk mengenal Allah nya saja lah, yang akan membantu anak mengatasi tantangan di dunia saat ini. Saya mempercayai, bahwa apa yg wali kelas Feli katakan, merupakan perpanjangan jawaban Allah untuk kegelisahan saya. Karena seperti pada Injil hari ini : “ bangsabangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang....Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” ~ siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Sabtu 26 November 2016 Luk 21:34”Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukanserta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat”. Berjaga-jagalah Why 22:1-7; Mzm 95:1-2,3-5,6-7; Luk 21:34-36; Berjaga-jaga dalam penantian bukanlah suatu hal yang mudah dan mungkin juga sulit, tetapi bisa juga menjadi sesuatu yang menggembirakan dan membangkitan semangat , itu semua tergantung bagaimana kita menyingkapinya dan seberapa pentingnya yang dinantikan itu bagi kita. Seorang Ibu yang menunggu kepulangan putranya yang terkasih dari kota tempatnya belajar, setiap saat akan berdoa untuk keselamatan dan keberhasilannya dengan tidak pernah mengeluh tentang kerja keras yang harus dilakukannya demi untuk membiayi pendidikannya. Betapapun berat dan sepinya hidup seorang diri, Ibu ini melalui hariharinya dengan rasa syukur karena putranya akan segera kembali setelah menyelesaikan pendidikannya. Seorang pemuda telah lama mengumpulkan uang untuk dapat berpergian keluar negeri, namum ia mempunyai kebiasaan yang kurang baik yaitu sering mabuk dengan temantemannya. Pada hari keberangkatannya ia terlambat bangun dan ketinggalan pesawat. Ia telah kehilangan tabungan selama 10 tahun yang telah dikumpulkannya untuk membiayi perjalanan itu. Semangat penantian sang ibu pada kisah diatas menunjukan bahwa apapun yang harus dialami dalam menantikan seorang yang sangat dikasihi akan dapat dilalui karena hati adalah sumber segalanya. Walaupun anak muda itu kehilangan tabungan 10 tahun juga tidak masalah karena dia masih bisa tetap keluar negeri hanya saja waktunya tertunda. Dalam bacaan hari ini kita diperingatkan untuk suatu hal yang sangat jauh lebih penting dari segalanya, karena yang kita nantikan bukan putra seorang Ibu tapi Putra Allah sendiri yang telah menderita dan wafat untuk menebus dosa kita, dan kalau kita tidak berjaga-jaga maka yang hilang bukan hanya tabungan 10 tahun tetapi hidup kekal selamanya. Kalau saja kita mau merenungkan betapa banyak rachmat dan kasih karunia yang telah kita terima karena Yesus telah membayar semua hutang dosa kita yang kita sama sekali tidak mampu untuk melunasinya, maka yang selayaknya kita lakukan adalah senantiasa berdoa, mengucap syukur serta taat pada perintahNya dan setia dalam melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Pencuri Masuk Hari Minggu Advent I Yes. 2:1-5; Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9; Rm. 13:11-14a; Mat. 24:37-44. Minggu 27 November 2016 Mat 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjagajaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Orang tua saya mempunyai sebuah warung kecil yang sangat sederhana. Mereka menjual kebutuhan sehari-hari seperti gula, beras, minuman sampai ke rokok. Selain itu juga mereka berjualan soto ayam surabaya. Mama dan papa saya bergantian menjaga warung itu dan melayani para pembeli. Ada pengalaman yang menyenangkan dan ada pula pengalaman yang menyedihkan yang mereka alami dengan warung yang mereka miliki untuk mengisi hari tua mereka. Pengalaman yang menyenangkan adalah memiliki kesibukan sehingga tetap beraktivitas, punya langganan yang menjadi teman dan lain sebagainya. Pengalaman yang cukup menyedihkan adalah pernah dua kali warung orang tua saya dibobol maling pada malam hari ketika mereka sudah tertidur lelap. Dari dua kali pembobolan itu, yang diambil adalah hanyalah rokok. Selain ringan dibawa, rokok juga cukup mahal dan gampang dijual kembali. Kejadian yang pertama terjadi karena keteledoran papa saya yang lupa mengunci pintu depan. Tetapi kejadian yang kedua, walaupun terkunci, mereka berhasil juga masuk ke dalam warung melewati atap yang ternyata mempunyai celah. Memang mereka rugi, tapi saya mengajak mereka untuk memasrahkannya saja. Mau gimana lagi? Ada yang mengusulkan untuk memasang CCTV, tapi saya bilang jangan, karena siapa tahu kamera CCTV yang bakalan dicuri. Bacaan hari ini mengajak kita untuk berjaga-jaga supaya supaya pencuri tidak masuk dan membongkar rumah kita. Waktu kita berjaga-jaga memang ada batasnya. Kita tidak bisa selama 24 jam memonitor apa yang kita miliki. Dalam hidup rohani kadangkadang kita juga bisa teledor. Maka dari itulah kita minta kepada Tuhan untuk menjaga kita, melindungi orang-orang yang kita cintai dan lain sebagainya. Maka dari itu saya mengajak kita semua untuk meminta kepada Tuhan untuk melindungi kita dengan mengutus malaikat pelindung, para orang kudus yang menjaga kita supaya para pencuri yakni roh-roh jahat tidak merenggut hidup rohani kita. Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Yesus Heran Senin 28 November 2016 Mat. 8:8 “Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Pekan I Adven Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5,6-7,8-9; Mat. 8:5-11. Iman sang perwira ini sampai membuat Tuhan Yesus heran! Bayangkan Tuhan bisa heran… Kalau Tuhan Yesus bisa pusing karena dosa manusia, Diapun bisa juga dibuat terkejut dan heran akan iman kita. Di setiap Misa kita berdoa “janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman gerejaMu…” Sungguh hebat Tuhan kita, bisa menciptakan manusia yang mampu membuat diriNya sendiri heran. Tetapi herannya, bangsa Israel pilihannya sendiri malah tidak punya iman sebesar itu. Janganlah ini terjadi pada kita. Kita adalah bangsa pilihan Tuhan sendiri saat kita dibaptis. Malahan kita lebih terpilih menurut saya daripada bangsa Israel karena saat kita dibaptis, kita menerima harkat diri sebagai priest, prophet and king, yaitu imam, raja, dan nabi. Melalui hidup, mati dan kebangkitan Tuhan Yesus, kita menjadi saudara-saudariNya dan anak angkat Allah Bapa. Santo Petrus berkata pada umat Kristiani, “Tetapi kamulah bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.” (1 Pet. 2:9). Karena itu mari kita terus memohon Tuhan untuk menebalkan iman kita. Mari kita berlomba dalam iman, mengejutkan Tuhan kita dengan iman yang Roh Kudus berikan pada kita. Kita tahu bahwa kita tidak bisa lagi mendengar Yesus berkatakata. Tetapi kita bisa percaya bahwa Dia ada diantara kita, bekerja diantara kita, menyembuhkan kita lewat saudari-saudara kita yang lain. Membangun Gereja kita lewat segala karuniaNya. Ya Allah Bapa maha pengasih, janganlah dosa-dosa kami membuatmu sedih, tetapi biarlah Roh KudusMu menguatkan iman kami, sehingga kami mampu membuat hatiMu senang dan heran. Biarlah setiap kata-kata putraMu terkasih Tuhan kami Yesus Kristus, menjadi tumpuan iman, harapan dan hidup kami. Amin Rm David Lemewu, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Bersyukur dan Bersuka dalam Allah Yes. 11:1-10; Mzm. 72:2,7-8,12-13,17; Luk. 10:21-24 Lukas 10 : 21 “ Selasa 29 November 2016 “Aku bersyukur kepada-Mu Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu”. Sering kali kita bangga atas keberhasilan yang kita peroleh, walaupun mengalami kesulitan. Perjuangan yang besar akan memberi kegembiraan dan kepuasan batin yang luar biasa, karena kita memperoleh secara jujur dan benar. Seperti sebuah keluarga yang mengalami banyak kesulitan dalam berumah tangga. Ada sebuah keluarga yang hidupnya sangat miskin, namun selalu mengalami musibah. Setiap masalah datang silih berganti, sampai mereka hampir kehilangan cara untuk mengatasi masalah tersebut. Suatu hari sang ayah melewati sebuah gereja yang sangat tua, dia berhenti dan memperhatikan gereja itu. Sang ayah masuk dan berdoa dalam keheningan. Setelah berdoa sang ayah melanjutkan perjalanannya kerumah, ketika ia sampai dirumah ia mendapati istri dan kedua anaknya terbaring sakit di tempat tidur. Sang ayah termenung kembali lalu berdoa dan ia serahkan seluruh isi keluarganya dalam kasih dan penyelenggaraan Ilahi, setelah berdoa tak lama kemudian istri dan anak-anaknya mengalami kesembuhan. Bukan hanya itu, banyak sekali orang datang memberikan bantuan dan dukungan berupa barang–barang kebutuhan sehari-hari dan sejumlah uang untuk keperluan sekolah, listrik dan lainnya. Keberhasilan kita dalam hidup semata mata bukan saja perjuangan kita tetapi juga karena rahmat Allah, karena Allah selalu memberikan kekuatan dan keberhasilan. Yang kita perlukan adalah iman kita kepada Allah. Br. Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 Rabu 30 November 2016 Iman timbul dari pendengaran Rm 10:17 Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus Pesta St. Andreas Rasul Rm. 10:9-18; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 4:18-22. Salam semangat buat semua pembaca. Bersyukur bahwa kita telah dipilih Tuhan Yesus sebagai murid-muridnya. Ya seperti yang digambarkan dalam bacaan pertama pada hari ini, bahwa iman butuh pengakuan. Jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan dia dari antara orang mati. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Sudah sepatutnya kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan jurus selamat kita. Sebelum kita mengakui Nya Yesus terlebih dahulu telah memilih kita sebagai anak-anaknya. Ketika Tuhan memilih kita, dia tak tak melihat seberapa pantas kita, melainkan yang Tuhan lihat adalah seberapa besar kita mau melakukan kehendaknya. Mari kita jaga hati dan pikiran kita hanya untuk Yesus yang kita sembah. Apa pun masalah dan persoalan serta konflik yang terjadi karna iman kita akan Dia, Selamat berjuang menjadi murid kristus yang setia. Doa: Allah Bapa, sumber kekuatan dan kerahiman kami, satukan kami umat-Mu didalam cinta kasih dan pengampunan. Sehingga kami menjadi anak-anak mu yang setia seperti santo Andreas. Semoga teladan hidup Santo Andreas membantu kami menemukan diri-Mu didalam diri sesama kami. Amin Rosa Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 42 Fresh Juice ! Vol. 84 / 2016 www.DOJCC.com Note Fresh Juice Live 2 Note Fresh Juice Live 2 Note Fresh Juice Live 2 Note Fresh Juice Live 2