CMOS TRANSISTOR KELOMPOK 5: PURWANDITA SELINA AMELIA SAVITTRI INDAH PERMATA SYAHNAN ANASTASIA LEONITA SEMBIRING MASMUR SIJABAT AISYAH MEIROSI ILMU KOMPUTER FASILKOM-TI USU Pengertian CMOS CMOS kepanjangan dari Complementary Metal Oxide Semiconductor. CMOS adalah jenis teknologi sirkuit terpadu. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada sebuah chip bertenaga baterai yang ditemukan di banyak komputer pribadi yang menyimpan beberapa informasi dasar, termasuk tanggal dan waktu dan pengaturan sistem konfigurasi yang dibutuhkan oleh sistem input/output dasar (BIOS) untuk mengawali komputer. CMOS dapat juga disebut sebuah baterai yang digunakan oleh BIOS untuk menyimpan settingannya dan tetap aktif tanpa adanya aliran listrik, jenis chip semi-konduktor yang menyimpan data tanpa membutuhkan sumber daya eksternal. Sejarah CMOS Telah dinyatakan sebelumnya bahwa angkatan pertama CMOS adalah singletransistor. Perjalanan dari transistor menjadi CMOS cukup panjang, pada tahun 1947 transistor pertama kali digunakan oleh J. Bardeen, W. Brattain di Bell Labs. Lalu pada tahun 1949, W. Shockley menemukan transistor bipolar. Selang tujuh tahun kemudian, Harris membuat bipolar digital logic gate yang pertama kalinya. Monolithic Integrated Circuits pertama kali ditemukan oleh Javk Kilby dari Texas Instruments pada thun 1958. Sementara logic gate integrated circuit pertama kali dijual oleh Fairchild pada tahun 1960. CMOS gate pertama kali dikembangkan oleh F Wanlass dan C. Sah pada tahun 1963 namun terhalang dikarenakan masalah manufaktur. Pada tahun 1960an juga untuk pertama kalinya digunakan PMOS pada kalkulator. Pada tahun 1972, Intel 4004 mengembangkan revolusi kedua dari integrated circuit dimana NMOS digunakan dan diprioritaskan pada kecepatan pemrosesan informasi. Pada tahun 1980an CMOS barulah mulai digunakan setelah disempurnakan. Selain itu, selama perjalanannya CMOS sendiri mengalami evolusi pada segi kompleksitasnya. Tingkat kompleksitas ini ditunjukkan dari jumlah ''logic blocks'' per chip. Ketika masih menggunakan single transistor jumlahnya masih kurang dari satu. Hal ini berlangsung pada tahun 1958. Lalu pada tahun 1960 berkembang menjadi satu ketika unit logic atau one gate mulai digunakan. Selanjutnya ketika memasuki era multi function pada tahun 1962 tingkat kompleksitas meningkat menjadi dua sampai empat logic blocks per chip. Memasuki tahun1964, complex function, kompleksitas memasuki jumlah lima sampai 20. Memasuki era medium scale integration atau disebut juga dengan MSI, kompleksitas mencapai 20 sampai 200. Era large scale integration atau LSI pada tahun 1972 memiliki kompleksitas 200 sampai 2000. Kompleksitas mencapai 2000 sampai 20.000 logic blocks per chip pada era very large scale integration atau VLSI pada tahun 1978. Dan pada tahun 1989, di era ultra large scale integration, jumlah logic blocks sudah melebihi 20.000. Jumlah logic blocks akan terus meningkat karena jumlah logic blocks akan mempengaruhi kerja dari suatu alat. Semakin banyak jumlah logic blocks, semakin baik pula kinerja dari alat tersebut. Karena itu hal yang penting mengembangkan teknologi nano dalam pembuatan chip karena ukuran benda nano yang kecil akan sangat memungkinkan membuat logic blocks pada sebuah chip dengan jumlah yang lebih banyak tanpa harus memperbesar bentuk chip sendiri. Sementara menyangkut teknologi mengenai nano sendiri diperkenalkan awalnya oleh Richard Feyman yang terkenal dengan pidatonya dalam sebuah kuliah "The principle of physics, as far as i can see, do not speak againts the possibility of manuevring thing ato by atom". Pada tahun 1960, kata-kata Freyman hanya dianggap sebagai sebuah khayalan, namun saat ini telah banyak alat yang mengaplikasikan teknologi nano ini. Pada tahun 1981 ditemukan alat ''Scanning Tunneling Microscope''. Alat ini merupakan alat pertama yang memiliki kemampuan untuk melihat benda berukuran nanometer. Lalu pada tahun 1986 ditemukan ''Atomic Force Microscope'' yang semakin membuat nanoscience berkembang. Dua tahun kemudian, 1988, peneliti di IBM mengamati emisi foton dari area berukuran nanometer melalui Scanning Tunneling Microscope yang mana menyebabkan peristiwa luminiscence dan fluorescence pada skala nanometer. Pada tahun 1989, IBM berhasil melakukan manipulasi atom untuk pertama kalinya dengan membentuk logo perusahaannya menggunakan 35 atom xenon. Sementara itu manipulasi atom pada temperatur kamar dilakukan pertama kali pada tahun 1996. Teknologi nano pertama kali digunakan pada komputer pada tahun 2001 dalam bentuk sirkuit single molekul, logic performing integrated circuit dari transistor karbon nanotube. Karakteristik CMOS Karakter penting dari CMOS adalah kekebalan desahnya yang tinggi dan penggunaan daya statis yang rendah. Daya hanya diambil saat transistor dalam CMOS berpindah diantara kondisi hidup dan mati. Akibatnya, peranti CMOS tidak menimbulkan bahang sebanyak sirkuit logika lainnya, seperti logika transistortransistor (TTL) atau logika NMOS, yang hanya menggunakan peranti tipe-n tanpa tipe-p. CMOS juga memungkinkan chip logika dengan kepadatan tinggi dibuat. Fungsi CMOS CMOS berfungsi sebagai RAM berukuran kecil untuk menyimpan settingan BIOS (Basic Input Output System) sehingga settingan boot, tanggal dan waktu pembacaan seluruh hardware atau input output akan tersimpan dalam konfigurasi yang benar walaupun tanpa dialiri listrik. Pada dasarnya CMOS difungsikan menyimpan informasi dasar seperti program konfigurasi, program diagnostic dan settingan tanggal dan waktu agar tidak hilang sekalipun komputer sudah dimatikan. Cara Kerja CMOS Ketika power supply komputer disulut, CMOS menjalankan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan sistem berfungsi dengan benar. Salah satu pemeriksaan termasuk menghitung pemakaian random access memory (RAM). Karena delay boot time inilah, sehingga beberapa orang menonaktifkan fitur ini dalam pengaturan CMOS, memilih untuk quick boot. Jika menginstal RAM yang baru lebih baik jika fitur ini diaktifkan dulu sampai RAM telah diperiksa dengan baik barulah dinonaktifkan. Setelah POST selesai, CMOS memeriksa pengaturan lainnya. Memeriksa format Hard disk dan konfigurasi Redundant Array of Independent Disk (RAID), preferensi boot, kehadiran peripheral, dan tweak overclocking. Banyak pengaturan dapat secara manual diubah konfigurasi CMOS untuk meningkatkan kinerja. Namun, perubahan ini hanya boleh dilakukan oleh pengguna berpengalaman. Mengubah pengaturan sembarangan dapat membuat sistem tidak stabil, menyebabkan crash, atau bahkan mencegah komputer untuk boot. Konfigurasi CMOS dapat diakses selama tahap POST dari boot up, dengan menekan tombol tertentu sebelum sistem operasi menginisialisasi. Biasanya menggunakan kunci Del tetapi Motherboard lain mungkin lain juga yang digunakan. Ada juga pilihan untuk melindungi pengaturan CMOS dengan meminta password untuk mengubah pengaturan. Perubahan akan disimpan saat keluar dengan menekan tombol F10, kemudian komputer reboot untuk menggunakan pengaturan baru. Kebanyakan motherboard memberikan manual daftar seluruh opsi-opsi yang tersedia dalam CMOS. Patut dicatat bahwa ini akan bervariasi sesuai dengan desain motherboard dan produsen BIOS. Dua produsen BIOS yang paling terkenal adalah Phoenix dan Award, sedangkan perusahaan seperti Dell dan Compaq memproduksi sendiri chip BIOS. Komposisi Prinsip utama dibalik litar CMOS yang menjadikannya dapat digunakan untuk gerbang logik adalah penggunaan MOSFET type-p dan type-n untuk membuat jalan menuju keluaran dari sumber tegangan atau dibumikan. Ketika jalan menuju keluaran dibuat dari sumber tegangan, litar ini disebut pull-up. Di lain pihak, litar dinyatakan pull-down jika jalan menuju keluaran dibuat dari bumi. Pembalikan Pembalik CMOS statis litar CMOS didesain sedemikian rupa sehingga semua transistor PMOS harus mempunyai masukan dari sumber tegangan ataupun dari transistor PMOS lainnya. Sama dengan hal itu, semua transistor NMOS harus mempunyai masukan dari ground atau transistor NMOS lainnya. Komposisi dari transistor PMOS menimbulkan resistansi rendah ketika tegangan rendah dikenakan padanya, dan resistansi tinggi ketika tegangan tinggi dikenakan padanya. Di lain pihak, komposisi dari transistor NMOS mengakibatkan resistansi tinggi ketika tegangan rendah dikenakan padanya, dan resistansi rendah ketika tegangan tinggi dikenakan padanya. Gambar di atas menunjukkan apa yang terjadi jika sebuah masukkan disambungkan ke transistor PMOS dan transistor NMOS. Ketika tegangan masukan A rendah, transistor NMOS mempunyai resistansi tinggi sehingga mencegah tegangan untuk bocor ke ground, sedangkan transistor PMOS mempunyai resistansi rendah sehingga memungkinkan sumber tegangan untuk memindahkan tegangan menuju ke keluaran melalui transistor PMOS. Keluaran seharusnya menunjukkan tegangan tinggi (logika 1). Di lain pihak, ketika tegangan di masukan A tinggi, transistor PMOS akan memiliki resistansi tinggi sehingga menghalangi sumber tegangan dari keluaran, sedangkan transistor NMOS mempunyai resistansi rendah yang memungkinkan keluaran untuk membuang ke ground. Ini akan menyebabkan keluaran menunjukkan tegangan rendah (logika 0). Singkatnya, keluaran transistor PMOS dan NMOS selalu komplementer. Karenanya, keluaran sirkuit CMOS pada dasarnya adalah pembalikan dari masukan. Kejodohan Karakteristik penting dari sirkuit CMOS adalah kejodohan antara transistor PMOS dan transistor NMOS. Sebuah sirkuit CMOS didesain sehingga selalu ada jalur dari keluaran ke salah satu sumber tegangan atau ground. Untuk menyelesaikannya, kombinasi dari semua jalur ke sumber tegangan hapus merupakan komplemen dari jalur ke ground. Ini dapat diselesaikan dengan mudah dengan menentukan salah satu adalah NOT lainnya. Logika bekerja berdasarkan hukum De Morgan sehingga transistor PMOS paralel ekivalen dengan transistor NMOS seri, sedangkan transistor PMOS seri ekivalen dengan transistor NMOS paralel. Logika Gerbang NAND pada logika CMOS Fungsi logika yang lebih kompleks seperti AND dan OR memerlukan manipulasi jalur di antara gerbang untuk membuat logika. Ketika sebuah jalur yang terdiri dari dua transistor seri, lalu semua transistor hapus mempunyai resistansi rendah untuk membiarkan tegangan melewatinya, menunjukkan sebuah gerbang AND. Ketika sebuah jalur terdiri dari dua transistor paralel, lalu salah satu transistor harus mempunyai resistansi rendah untuk membiarkan tegangan melewatinya, menunjukkan gerbang OR. Diperlihatkan di atas adalah diagram sirkuit dari gerbang NAND di logika CMOS. Jika semua masukan A dan B tinggi, dan semua transistor NMOS (separuh bawah) akan menghantar, dan transistor PMOS (separuh atas) tidak menghantar, dan sebuah jalur akan terbentuk antara keluaran dan V ss(ground), membuat keluaran rendah. Jika salah satu masukan A atau B rendah, salah satu transistor NMOS tidak akan menghantar, sedangkan salah satu transistor NMOS akan menghantar, dan jalur akan terbentuk antara keluaran dan Vdd (sumber tegangan), membuat keluaran tinggi. Sebuah keunggulan logika CMOS daripada logika NMOS adalah semua pensakelaran antara rendah-tinggi dan tinggi-rendah adalah cepat karena transistor pull-up memiliki resistansi rendah saat dihidupkan, tidak seperti resistor beban di logika NMOS. Untuk tambahan, sinyal keluaran mengayun penuh di antara catu positif dan negatif. Sinyal yang kuat dan simetris ini membuat CMOS lebih kebal terhadap desah. Konsumsi Daya Dalam kondisi statis, transistor-transistor keluaran kanal-p (atas) dan kanal-n (bawah) tidak menghantar secara simultan, jadi hanya ada arus bocoran mengalir dari terminal positif pencatuan (VDD) ke terminal negatif (VSS). Arus bocoran ini lumrahnya 0,5 nA per gerbang, yang menghasilkan konsumsi daya sangat kecil, 2,5 nW tiap gerbang (pada 5 V). Kalua rangkaian CMOS sedang bekerja, bila masukan data atau masukan lonceng berubah, maka ada tambahan daya yang dikonsumsi untuk mengisi dan membuang-muatan kapasitansi-kapasitansi (kapasitansi liar pada chip maupun kapasitansi pada beban). Selain itu ada waktu pendek selama transisi dimana kedua-dua transistor (yang atas dan yang bawah) sedang menghantar kecil. Konsumsi daya dinamik ini adalah berbanding lurus dengan frekuensi operasi rangkaiannya, dengan kapasitas beban, dan dengan kuadratnya tegangan catu. Sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 2 konsumsi daya sebuah gerbang CMOS melampaui konsumsi gerbang Schottky Daya Rendah, disekitar antara 500kHz dan 2 MHz dari frekuensi keluaran nyatanya. Pada 100 transisi perderik, konsumsi daya dinamik adalah jauh besar dari borosan statis; pada sejuta transisi perdetik, konsumsi daya itu melampaui konsumsi pada LS-TTL. Kalau ditandingkan dengan konsumsi daya peranti yang lebih kompleks (MSI) dalam berbagai teknologi, akan tampak hasil yang berlain-lainan. Dalam sembarang rangkaian yang kompleks, hanyalah sebagian kecil saja dari gerbang-gerbang yang berguling pada frekuensi-lonceng penuh, kebanyakan gerbang beroperasi dalam laju rata-rata yang banyak lebih rendah, dan karenanya kurang sekali mengomsumsi daya. Daya Logika CMOS memboroskan lebih sedikit daya dibandingkan dengan logika NMOS karena CMOS hanya memboroskan daya hanya saat pensakelaran ("daya dinamis"). Pada proses 90 nanometer modern, pensakelaran keluaran memerlukan waktu 120 pikosekon, dan berulang setiap sepuluh nanosekon. Logika NMOS memboroskan daya ketika keluaran rendah ("daya statis"), karena terdapat jalur dari Vdd ke Vss melalui resistor beban dan jaringan tipe-n. Sirkuit CMOS memboroskan daya dengan mengisi kapasitas liar ketika pensakelaran. Muatan yang bergerak adalah perkalian antara kapasitas liar dengan perubahan tegangan. Kalikan dengan frekuensi pensakelaran untuk mendapatkan arus borosan, dan kalikan dengan tegangan lagi untuk mendapatkan borosan daya karakteristik peranti CMOS. P = CV2f. Sebuah borosan daya yang lain ditemukan pada 1990-an saat kabel pada chip menjadi lebih panjang dan lebih tipis. Gerbang CMOS pada ujung kabel tersebut menerima transisi masukan yang lambat. Ditengah-tengah transisi masukan, semua transistor baik NMOS ataupun PMOS untuk sementara hidup bersamaan, dan arus mengalir langsung dari Vdd ke Vss. Daya yang digunakan disebut daya "linggis". Desain yang hati-hati dimana menghindari kawat penggerak yang terlalu panjang mengurangi borosan ini, dan sekarang daya linggis selalu lebih rendah daripada daya pensakelaran. Baik transistor NMOS ataupun PMOS memiliki gerbang–sumber tegangan tahan. Desain CMOS yang beroperasi pada tegangan catu yang jauh lebih tinggi dari tegangan tahan (Vdd lebih dari 5 V, dan Vth untuk transistor NMOS dan PMOS adalah 700 mV). Untuk mempercepat desain, produsen beralih ke bahan gerbang yang memiliki tegangan tahan yang lebih rendah. Sebuah transistor NMOS modern dengan V th of 200 mV memiliki kebocoran arus pratahan yang signifikan. Desain yang berusaha mengoptimalkan proses pembuatan untuk borosan daya minimum selama operasi telah menekan Vthsehingga bocoran arus kira-kira sama dengan daya pensakelaran. Sebagai akibatnya, peranti tersebut memboroskan daya walaupun tidak terjadi pensakelaran. Pengurangan bocoran daya menggunakan bahan baru dan desain sistem sangat dibutuhkan untuk menjaga eksistensi CMOS. Pabrikan memandang pengenalan dielektrik permitivitas tinggi untuk mengatasi bocoran arus pada gerbang dengan mengganti silikon dioksida dengan bahan yang mempunyai permitivitas lebih tinggi. MOSFET MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah suatu transistor dari bahan semikonduktor (silikon) dengan tingkat konsentrasi ketidakmurnian tertentu. Tingkat dari ketidakmurnian ini akan menentukan jenis transistor tersebut, yaitu transistor MOSFET tipe-N (NMOS) dan transistor MOSFET tipe-P (PMOS). Bahan silicon digunakan sebagai landasan (substrat) dari penguras (drain), sumber (source), dan gerbang (gate). Selanjutnya transistor dibuat sedemikian rupa agar antara substrat dan gerbangnya dibatasi oleh oksida silikon yang sangat tipis. Oksida ini diendapkan di atas sisi kiri dari kanal, sehingga transistor MOSFET akan mempunyai kelebihan dibanding dengan transistor BJT (Bipolar Junction Transistor), yaitu menghasilkan disipasi daya yang rendah. NMOS Transistor NMOS terbuat dari substrat dasar tipe p dengan daerah source dan drain didifusikan tipe n+ dan daerah kanal terbentuk pada 3 permukaan tipe n. NMOS yang umumnya banyak digunakan adalah NMOS jenis enhancement, dimana pada jenis ini source NMOS sebagian besar akan dihubungkan dengan –Vss mengingat struktur dari MOS itu sendiri hampir tidak memungkinkan untuk dihubungkan dengan +Vdd. Dalam aplikasi gerbang NMOS dapat dikombinasikan dengan resistor, PMOS, atau dengan NMOS lainnya sesuai dengan karakteristik gerbang yang akan dibuat. Sebagai contoh sebuah NMOS dan resistor digabungkan menjadi sebuah gerbang NOT. Negatif MOS adalah MOSFET yang mengalirkan arus penguras sumber menggunakan saluran dari bahan electron, sehinga arus yang mengalir jika tegangan gerbang lebih positif dari substrat dan nilai mutlaknya lebih besar dari VT (Voltage Treshold). PMOS Transistor PMOS terbuat dari substrat dasar tipe-n dengan daerah source dan drain didifusikan tipe p+ dan deerah kanal terbentuk pada permukaan tipe p. Positif MOS adalah MOSFET yang mengalirkan arus penguras sumber melalui saluran positif berupa hole, dimana arus akan mengalir jika tegangan gerbang lebih negative terhadap substrat dan nilai mutlaknya lebih besar dari VT. PMOS yang umumnya banyak digunakan adalah PMOS jenis enhancement, dimana pada jenis ini source PMOS sebagian besar akan 4 dihubungkan dengan +Vdd mengingat struktur dari MOS itu sendiri hampir tidak memungkinkan untuk dihubungkan dengan -Vss. Dalam aplikasi gerbang PMOS dapat dikombinasikan dengan resistor, NMOS, atau dengan PMOS lainnya sesuai dengan karakteristik gerbang yang akan dibuat. Sebagai contoh sebuah PMOS dan resistor digabungkan menjadi sebuah gerbang NOT. Sumber: - http://mbahasilmu.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-fungsi-cmos.html https://id.wikipedia.org/wiki/Nano_CMOS - http://rifza-ramadhan.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-fungsi-dan-carakerja_5511.html http://www.lostwindowspassword.com/images/article/windows-tips/cmos.jpg http://ria-warnawarni.blogspot.co.id/2011/09/makalah-cmos.html http://sangbadrun.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-fungsi-dan-cara-kerjacmos.html http://datasheetbook-ic.blogspot.co.id/2012/03/konsumsi-daya.html#more https://id.wikipedia.org/wiki/CMOS http://maulana.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/Teori-Dasar-MOSFET-MetalOxide-Semiconductor-Field-Effect-Transistor.pdf https://i.stack.imgur.com/baTkm.png