KESUBURAN TANAH

advertisement
PEDOMAN PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH
RESPON TANAMAN TOMAT TERHADAP
PERUBAHAN SALINITAS TANAH
Semester VI-Agroteknologi
PROGDI AGROTEKNOLOGI - FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
Percobaan dilakukan pada bulan April- Juni 2004 di Kebun percobaan
dan Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur di
Surabaya.
Percobaan plot di lapang disusun dalam Rancangan Petak Terbagi.
Perlakuan utama adalah Tinggi Bedengan tanah yang terdiri dari 3 faktor yaitu : i)
80 cm (H1), ii) 100 cm (H2), dan iii) 120 cm (H3) dan Anak perlakuannya adalah
Macam Amandemen yang terdiri dari 4 faktor yaitu : i) Dolomit (D), ii) Gypsum (G),
iii) Seresah Daun Bakau (B), dan iv) Kontrol (K), terdapat 12 kombinasi perlakuan,
masing-masing perlakuan diulang 3 kali, sehingga total perlakuannya ada 36. Plot
dan Denah Percobaan disajikan pada Gambar 9 dan 10.
Sampel tanah diambil pada kedalaman 0-20 cm sebelum tanam dan pada
vegetatif maksimum, baik untuk tanah utuh maupun biasa,
Analisa sampel
meliputi analisa kimia (Ec, pH, dan Na), fisik (permebilitas), dan biologi tanah.
(mikroba). Sampel air diambil dari sekitar bedengan untuk dianalisa Ec, pH, dan
Na.
Tanaman tomat digunakan sebagai respon salinitas tanah dengan teknik
budidaya 2 larikan tanaman dalam bedengan datar dengan pengairan secara lokal.
Hasil berat segar tanaman digunakan sebagai ukuran kuantitas hasil .
Tabel 1. Parameter Pengamatan Sampel Tanah, Air dan Tanaman
No.
1.
2.
Macam sampel
Awal
Vegetatif
maksimum
Macam analisa
Metode
Keterangan
Ciri Kimia:
Na,, KTK,
EC, pH,
Ciri fisik tanah
Permeabilitas
Kemantapan
agregat
Penjenuhan NH4Oac
Tanah
biasa
Konduktometer
Ayakan basah
Tanah
utuh
Ciri Kimia:
Na,, KTK,
EC, pH,
Ciri fisik tanah
Permeabilitas
Kemantapan
agregat
Penjenuhan NH4Oac
Tanah
biasa
Ekstraksi 1:2
Ekstraksi 1:2
Konduktometer
Ayakan basah
2
Air
pH, Na, dan EC
pH meter dgn
elektrode gelas
3.
Tanaman :
tomat
Berat segar
Gravimetri
Keterangan: Analisa Na. pH, dan EC dilakukan setiap bulan
Tanah
utuh
Bahan Amandemen
Bahan amandemen yang digunakan adalah dolomit dan gypsum. Biasanya
dolomit digunakan untuk tanah ber pH rendah dan gypsum untuk tanah ber pH
tinggi. Dolomit dipakai sebagai pembanding gypsum untuk lahan percobaahn ini
diharapkan efisiensinya dalam pertukaran Na-tanah oleh Ca menyamai Gypsum,
dan pengaruh ikutan Mg–dolomit diharapkan mampu meningkatan produksi
sayuran. Dosis yang digunakan setara 6 ton Ca/ha didasarkan pada Na-dd awal
tanah 0,42 -4,46 me/100g maka Gypsum yang dibutuhkan antara 2,25 - 8,5 ton/ha.
Pemberian bahan organik dari seresah daun bakau bertujuan untuk
memanfaatkan produksi seresah hutan bakau di Surabaya Timur yang kaya hara
dan perannya dalam reklamasi tanah salin untuk pertanian masih sedikit diketahui.
Hasil analisa kadar unsur yang terkandung dalam seresah daun bakau disajikan
dalam Tabel Lampiran 6. Seresah daun bakau diambil dari daun-daun yang jatuh
di bawah pohon bakau, lalu dikering udarakan, ditimbang beratnya setara dosis 10
ton/ha ( 1,8 kg/1,8 m2) hampir setara dengan 5 % BO yang merupakan kondisi ideal
untuk kesuburan tanah.
Pelaksanaan Percobaan
1.
Pengambilan Sampel Tanah Awal
Sampel tanah awal diambil pada bulan April sebelum tanam meliputi tanah
biasa dan utuh pada kedalaman 0-20 cm untuk dianalisa ciri fisik, kimia, dan
biologi tanah
2.
Pembuatan Plot Percobaan
Plot untuk percobaan dibuat dengan ukuran 6m x 1,5m dengan cara tanah
lapisan atas (0-20) disisihkan dulu, kemudian diatas tanah yang kosong diisi tanah
dari tempat lain hingga mencapai ketinggian bedengan dari dasar tanah awal untuk
H1= 60, H2= 80 dan H3=100 cm. lapisan tanah 0-20 yang disisihkan ditaruh di
atas bedengan tersebut hingga tinggi bedengan mencapai 80, 100, dan 120 cm.
Jarak antar plot dipisahkan saluran selebar 60 cm. Setiap plot percobaan dibagi
4 petak percobaan, yang dipisahkan dengan sekat karet, untuk penempatan
amandemen. Masing-masing petak percobaan berukuran 1,5 m x 1,2 m, jadi luasan
petak 1,8 m 2. Sisi-sisi plot diperkuat dengan sesek bambu. Jalan menuju plot
dibuat jembatan dari kayu untuk memudahkan pelaksanaan percobaan di musim
penghujan yang diperkirakan tergenang air .
3.
Pemberian Bahan Amandemen
Dolomit, Gypsum, dan Seresah daun bakau ditimbang sesuai dosis
kemudian dicampurkan ke dalam petak tanah sesuai dengan rancangan yang
digunakan. Pencampuran hingga kedalaman 20 cm pada kondisi kelembaban
tanah mendekati kapasitas lapang, yaitu sehari semalam setelah pembasahan .
Setelah 1minggu pencampuran amandemen, diberikan lagi pupuk kandang
dengan dosis 10 ton/ha, dan pupuk dasar: 220 kgP/ha dan 220 kg/ha K di semua
petak percobaan yang bertujuan untuk melengkapi perbaikan fisik kimia tanah salin
agar produktifitasnya lebih baik. Satu minggu berikutnya permukaan tanah ditutup
mulsa plastik perak hitam dengan jalan dijepit ujung-ujungnya hingga membentuk
guludan dan dipertahankan hingga masa tanam selesai.
Anak Petak :
Amandemen
L = 1,5 m)
Kontrol
Bakau
Gypsum
P = 6 m)
Kontrol
Gypsum
Dolomit
Bakau
Dolomit
Bakau
Kontrol
H3
(120 cm)
H2
(100 cm)
H1
(80 cm)
Dolomit
Gypsum
Petak Utama : Tinggi Bedengan
Gambar 1. Plot Percobaan Reklamasi Tanah Salin
Ulangan 2
H2
K
B
G
D
H3
D
G
B
K
Ulangan 1
H1
H3
G
K
D
B
H2
G
D
K
B
H3
KETERANGAN :
K = Kontrol
H1 = 80 cm
D = Dolomit
H2 = 100 cm
G = Gypsum
H3 = 120 cm
B = Seresah Daun Bakau
H1
D
G
B
K
H1
D
G
K
B
K
G
D
B
U
H2
G
B
D
K
G
D
B
K
Ulangan
3
Gambar 2. Denah Percobaan Reklamasi Tanah Salin
Penanaman Tanam Tomat Hingga Panen
Sebelum tanam tomat dilakukan pemberian Pupuk dasar: 120 g Urea, 120
g SP 36, dan 70 g KCl. Tanah ditutup mulsa plastik perak hitam, dibuat lobang
tanam dengan jarak 60cm x 50cm. Bibit tomat ditanam 2 bibit/lobang. Setelah 1
minggu tanam, dipertahankan pertumbuhan 1 tanaman/lonbang hingga panen.
Pupuk susulan yang ditambahkan: 220 kg/ha N, 220 kg/ha P, dan 200 kg/ha K
didasarkan atas kadar unsur awal (Ells, 2001). Jadwal dan pelaksanaannya
disajikan dalam Tabel 2 .
Tabel 2 . Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Pengambilan sampel tanah awal,
Pemberian pupuk kandang, SP 36 dan
KCl
Pemasangan mulsa dan pembuatan
lobang tanam 60 x 50 cm, Tanam bibit
tomat : 2 tan/lobang
Penyulaman tanaman
.Perawatan
Pengambilan sampel pada pertumbuhan
vegetatif maksimum
Panen tomat
Pengambilan sampel tanah akhir tanam
Pembuatan laporan
Bulan Kegiatan
April
Mei
Juni
xxxx
xxxx
x---
Juli
Agust
x---
- x- -
-- x---x
--xx
---x
xxxx
Irigasi dilakukan setiap 2 hari sekali untuk mencukupi kebutuhan air
diberikan secara lokal pada tempat tanam dengan jalan disemprotkan hingga
kelembaban cukup tidak sampai jenuh dan dilakukan pagi hari atau sore hari.
Untuk mengontrol kecukupan air dilakukan sampling tanah pewakil dibawah mulsa
lalu diukur kadar airnya. Jika nilai berada pada kisaran kapasitas lapang, maka
tidak perlu dilakukan irigasi. Air yang diberikan berasal dari kolam dekat plot
percobaan dan diukur pH dan EC nya untuk mengetahui tingkat kulitasnya.
Bunga pertama dan kedua yang muncul dimatikan untuk menjaga kesiapan
tanaman berbuah lebih baik. Bunga ketiga dan seterusnya dipertahankan agar jadi
buah yang baik. Tunas yang tumbuh bukan pada cabang utama dimatikan. Panen
dilakukan jika buah lombok sudah masak ( 100 HST), ditimbang berat basahnya.
Parameter Pengamatan
Sampel tanah diambil sebelum tanam dan pada vegetatif maksimum dari
kedalaman 0-20 cm untuk dianalisa pH, EC dan Na-dd
Sampel tanah diambil pada masing-masing perlakuan diantara tanaman
dengan menggunakan pipa bor untuk sampel tanah biasa dan ring sampel untuk
tanah utuh.
Sampel air diambil di sekitar lokasi untuk cadangan irigasi dan diukur pH dan
EC nya untuk mengontrol kualitasnya. Macam dan metode analisa tanah dan air
tersaji dalam Tabel 1.
Analisa Data
Data yang didapat dari percobaan dianalisa keragamannya untuk
mengetahui perbedaan pengaruh tinggi bedengan dan macam amandemen
terhadap nilai perubahan pH, EC, Na-dd, serta basa-basa yang lain. Ortogonal
kontras digunakan untuk menguji beda pengaruh antar amandemen terhadap nilai
perubahan salinitas.
Rata- rata nilai pH, EC, Na-dd, dan berat tanaman dibuat grafik untuk
menggambarkan pengaruh reklamasi terhadap salinitas selama musim penghujan
dan kemarau dan respon tanaman akan salinitas.
Anak Petak :
Amandemen
L = 1,5 m)
Kontrol
Bakau
Gypsum
P = 6 m)
Kontrol
Bakau
Dolomit
Gypsum
Dolomit
Bakau
Kontrol
H3
(120 cm)
H2
(100 cm)
H1
(80 cm)
Dolomit
Gypsum
Petak Utama : Tinggi Bedengan
Gambar 9. Plot Percobaan Reklamasi Tanah Salin
Ulangan 2
H2
K
B
G
D
H3
D
G
B
K
Ulangan 1
H1
H3
G
K
D
B
H2
G
D
K
B
H3
KETERANGAN :
K = Kontrol
H1 = 80 cm
D = Dolomit
H2 = 100 cm
G = Gypsum
H3 = 120 cm
B = Seresah Daun Bakau
H1
D
G
B
K
H1
D
G
K
B
K
G
D
B
U
H2
G
B
D
K
G
D
B
K
Ulangan
3
Gambar 10. Denah Percobaan Reklamasi Tanah Salin
Tabel 8. Parameter Pengamatan Sampel Tanah, Air dan Tanaman
No. Macam sampel
Macam analisa
Metode
1.
Tanah :
a. Sebelum
reklamasi
Ciri Kimia:
-lengakap :
N,
P,
S
KTK
K, Ca, Mg, Na,
EC
pH
Ciri fisik tanah:
Tekstur
Kemantapan agregat
Permeabilitas
BI
b. Setelah
reklamasi:
- 2 MR
- 4 BR
.
- 8 BR
2
Air
3.
Tanaman :
Kacang panjang
Lombok
Ciri Kimia:
N, P,S, K,Ca,
Mg,,Na,, KTK,
EC, pH,
Ciri fisik tanah
Permeabilitas
Kemantapan
agregat
Kjeldhal
Bray-1
CaCl2
┐Penjenuhan
NH4Oac
┘
┐ Ekstraksi tanah: air
┘( 1:2)
Pipet
Ayakan basah
Konduktometer
Gravimetri
Penjenuhan NH4Oac
Keterangan
┐
│
│Tanah
│ biasa
│
│
┘
Tanah
biasa
Tanah
Utuh
Tanah
biasa
Ekstraksi 1:2
Konduktometer
Ayakan basah
Tanah
utuh
Ciri Kimia:
Ca, Mg,,Na,,
EC, pH,
Penjenuhan NH4Oac
Ekstraksi 1:2
Tanah
biasa
Ciri Kimia:
Na
EC, pH,
Penjenuhan NH4Oac
Ekstraksi 1:2
Tanah
biasa
Ciri fisik tanah
permeabilitas
Konduktometer
Kemantapan agregat Ayakan basah
BI
Gravimetri
Tanah
utuh
pH dan EC
Januari –
Juni
pH meter dgn
elektrode gelas
Berat segar
Gravimetri
Berat segar,
Gravimetri
Vitamin C
Titrasi
Per 100g
Tekstur
berat segar
Keterangan: Analisa Na. pH, dan EC dilakukan setiap bulan (Desember-Agusuts)
Download