KELOMPOK PELAYANAN KASIH DARI IBU YANG BAHAGIA Sekretariat: Jl. Rengas Raya no 1, Bintaro-Jakarta 12330, tlp 021-73887370 Kepada Yth. Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia Di seluruh Indonesia. Salam Damai dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Malam ini, tanggal 10 Mei 2005, Ibu Agnes bersama dengan 20 anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia diantaranya adalah 4 orang Imam akan berangkat ke Fatima, Partugal. Adapun keberangkatan ini bukan karena kehendak kami sendiri, melainkan karena ditugaskan oleh Ibu Maria. Agnes harus melanjutkan tugas Lucia yang belum selesai. Akan disampaikan di bawah ini pesan-pesan dari tiga tanggal berikut: 18 Februari 2005, 25 Februari 2005 dan 8 April 2005. Pesan-pesan dari tanggal 18 Februari 2005 di Cimahi: Ibu Maria berkata: “Aku harus membawa putera-puteriku untuk diselamatkan dari dunia ini. Engkau telah mendengar, Lucia sudah bahagia di Surga, tetapi dia tetap bekerja bersamaku di Surga untuk mendoakan anak-anakku di bumi ini. Tinggallah Agnes, dia akan meneruskan perjalanan ini. Dia akan Kubawa untuk menjadi saksi di bumi ini. Apa yang sudah diterima Lucia dari padaku akan terulang kembali bersama Agnes. Doakan dia. Anak ini akan Kubawa. Dunia tidak bisa menghalangiku. Inilah saat terakhir bagi dunia.” Ibu Maria mau menjadikan Agnes sebagai seorang saksi. Maka Ia berkata: “Biarlah Agnes Kubawa saat-saat terakhir ini untuk menjadi saksi. Akan Kuulang kembali peristiwa itu bersama Lucia, bersama Agnes, akan terjadi di antara kamu di mana pun mereka berada”. Agnes tidak akan bekerja sendirian. Dia akan didampingi oleh sejumlah Imam. Berkaitan dengan itu Ibu Maria berkata: “Sampaikan kepada para Imam yang bersama Agnes. Persiapkan diri mereka dengan baik untuk mendampingi Agnes untuk Kubawa menjadi saksi kepada dunia. Yang terakhir, akan Kumintakan mukjizat itu kepada Allah seperti yang Aku berikan kepada Lucia”. Ibu Maria titip salam kepada Agnes dan minta dia supaya jangan takut. Katanya: “Salamku untuk Isak Doera, Alexius, Heribertus, semua mereka yang percaya akan kehadiran Tuhan dan Aku Ibumu di negerimu ini. Katakan kepada mereka, dampingi Agnes untuk mengulang kembali peristiwaperistiwa yang sangat penting bersama Lucia yang telah Aku beri kepada mereka di tempat yang jauh”. Ibu Maria juga minta kepada para anggota Kelompok Pelayanan Kasih yang akan pergi bersama Agnes supaya mempersiapkan diri dengan baik: “Persiapkanlah perjalanan yang jauh ini dengan baik. Katakan kepada mereka yang akan bersama Agnes untuk pergi..., akan Kubawa menjadi saksi tentang Kebenaran bersama Lucia”. Ibu Maria berjanji akan menyertai kami semua dan akan menunggu di sana: “Inilah pesanku untuk Agnes, untuk mereka yang bersama Agnes dan untuk para Imam yang akan berangkat bersama Agnes, dan Aku akan menyertai di sana dan Aku akan menunggu di sana sampai peristiwa itu terjadi kembali untuk anak-anakku di sana bersama Agnes”. 1 Pesan-pesan dari tanggal 25 Februari 2005: Pesan-pesan ini disampaikan pada saat para anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia se-KA Jakarta berdoa di Aula Paroki Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sekali lagi Ibu Maria menyampaikan bahwa Agnes akan melanjutkan tugas Lucia: “Anak-anakku, setelah Lucia kembali ke Surga, Agnes akan meneruskan tugas ini. Apa yang telah Kusampaikan kepada Lucia, juga sudah Kusampaikan kepada Agnes dan bersamamu”. Agnes akan dibawa Ibu Maria untuk menjadi saksi bagi dunia: “Agnes akan Kubawa menjadi saksi tentang Kebenaran ini untuk dunia. Dia akan Kubawa jauh. Saat-saat terakhir ini, anak ini akan Kubawa supaya banyak orang akan kembali kepada Allah dengan segala peristiwa yang akan segera terjadi bersama Agnes dan kamu yang akan Kubawa di tempat yang jauh. Jangan engkau bertanya ke manakah jauh itu? Saatnya engkau akan mengerti, apabila tugas ini sudah selesai engkau akan mengerti”. Kepada kami yang akan pergi bersama Agnes, sekali lagi Ibu Maria minta supaya mereka mempersiapkan diri dengan baik: “Sekali lagi Aku mengatakan kepadamu, persiapkanlah dirimu bersama Agnes untuk menjadi saksi di mata dunia. Jangan takut, semua itu akan terjadi. Jangan khawatir, biarlah terjadi menurut kehendak Allah bukan kehendakmu tetapi terimalah dengan baik tugas yang Kuberikan kepadamu. Persiapkan dengan sungguh-sungguh, dengan hatimu, kebersamaanmu sehati sejiwa. Aku satukan kamu dalam kasih dan cintaku. Kamu anakku karena bersamaku dan Aku menunggumu saat-saat kau datang semua akan menjadi baik”. Ibu Maria mengakhiri pesannya dengan berjanji akan menunggu kami di tempat tujuan: “Pergilah bersama Agnes. Aku menunggumu. Di mata dunia, Lucia tetap hidup sampai saat ini dan semua pernyataanku kepada Lucia akan kamu ulangi kembali supaya dunia ini dikalahkan dan anakanakku semua kembali kepada Allah”. Pesan-pesan dari tanggal 8 April 2005: Kepada para hadirin Ibu Maria mengatakan bahwa dia akan membawa Agnes untuk menjadi saksi Kebenaran, melanjutkan yang belum diselesaikan oleh Lucia. Katanya: “Anak-anakku semua yang ada di sini, Aku akan membawa Agnes saat-saat terakhir ini untuk menjadi saksi Kebenaran di mana Aku datang menyampaikan Kebenaran. Inilah saatnya di mana Lucia sudah tidak ada lagi di bumi ini dan Lucia tidak banyak, tidak bisa melakukan apa saja yang telah Aku sampaikan karena dia diikat oleh lingkungannya”. Lalu Ibu Maria menyapa kami yang akan berangkat bersama Agnes agar tidak khawatir, karena Ibu Maria sendiri yang akan menyertai kami dan akan menunggu di sana: “Anak-anakku, kamu yang bersama Agnes yang akan berangkat, janganlah engkau khawatir. Aku Ibumu menyertai kamu sekalian dan Aku menunggumu di sana. Semua akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah yang telah Aku sampaikan kepada Lucia. Persiapkan dirimu dengan baik. Percaya, itulah yang terakhir bagi dunia”. Selanjutnya Ibu Maria melukiskan keadaan dunia yang sudah begitu rusak. Katanya : “Aku mengatakan kepadamu: Lihatlah, dunia tidak ada lagi damai, dunia akan porak poranda, dunia akan mengalami kepedihan, kesedihan, kematian yang sia-sia bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah, tetapi mereka yang mati yang bersatu dengan Allah, dia selamat dalam kematiannya dan dia bahagia. Aku mengatakan ini kepadamu: apabila itu terjadi jagalah dirimu baik-baik dalam keluargamu dan Aku minta damai, damai, damai dalam keluargamu, supaya kamu mengalami kegoncangan itu kamu selamat”. Sekali lagi Ibu Maria menyapa kami yang akan berangkat bersama Agnes agar bersatu, bersukacita, menjauhkan perselisihan dan membina sehati sejiwa: “Anak-anakku, sekali lagi kamu yang bersama Agnes yang akan Kuutus jauh dari negaramu ini, bersatulah kamu bersama di dalam 2 perjalananmu. Berbahagialah kamu menjadi saksi tentang Kebenaran ini. Kamu Kusatukan, kamu adalah anak-anakku yang Aku ajak untuk bekerja sama dengan Aku, Ibumu, tidak ada lagi perselisihan di antara kamu tetapi ada sukacita, di mana kamu bertemu ada sukacita, sehati sejiwa dalam Roh dan dalam kasih Tuhan seperti Aku bersama dengan para Rasul. Aku minta tidak ada lagi perbedaan bersama Agnes, kamu adalah satu. Aku satukan dengan Aku Ibumu dalam kehidupanmu di mana kau layani bersama Agnes”. Ibu Maria juga minta supaya jangan takut, karena Tuhan ada bersama : “Anak-anakku, jangan takut, Tuhan akan ikut campur tangan dalam perjalananmu, Tuhan juga akan menunggumu melalui kuasa-Nya. Agnes bersamaku. Sekali lagi kamu yang akan berangkat, bersukacitalah, bersukarialah, berdamailah supaya kamu tidak masuk dalam pencobaan di dalam perjalanan ini. Berdoalah terus menerus. Itulah permintaanku. Percaya, semua akan terjadi, ini yang terakhir bagi dunia. Agnes akan menjadi saksiku tentang kehadiranku di dunia ini. Inilah anakku yang Aku kasihi, Aku sangat berkenan kepada dia, karena dia rendah hati”. Lalu Ibu Maria memberi komentar yang positif tentang Agnes: “Lihatlah dia, seperti apakah dia di hadapanmu? Apa adanya, yang dia punyai dalam kehidupannya. Dia terima tugas ini dengan baik, walaupun berat, cukup berat baginya. Tapi dia mengandalkan Tuhan, maka dia kuat bersamamu. Doakan dia, itulah tugasmu karena dia masih manusia, bisa saja dia berpikiran lain dengan tugas yang Aku berikan karena dia merasa berat untuk menerima ini semuanya. Tapi dia kuat, pasti kuat, pasti dia sampai kepada tujuan. Tugasnya sampai dengan selesai untuk anak-anakku, diantarkan anak-anakku semua kembali kepada Allah. Itulah tugasnya, maka apabila dia kembali ia bahagia bersamaku. Sungguh Aku mengatakan Aku berikan dia kepadamu. Bukan dia berbicara dengan keinginan dirinya sendiri, dia tidak punya kekuatan, tidak mempunyai daya untuk melakukan apa saja maupun perkataan apa saja itu bukan dari kehidupannya. Itu semua dari Allah yang memberikan kepadanya. Apa yang telah disampaikan Agnes itu bukan dari dirinya sendiri. Tidak ada dayapun, tidak ada. Yang ada dia adalah percaya dan mau menerima tugas ini dengan baik. Biarkan mereka yang marah kepada Agnes, tetapi marah kepada Sang Pencipta yang memberikan Agnes kepadamu”. Terakhir Ibu Maria mengajak para anggota Kelompok yang akan diutus bersama Agnes supaya mempersiapkan diri dengan baik. Ini sudah merupakan usahanya yang terakhir bagi dunia. Kalau manusia masih tidak percaya juga, maka dia akan mengembalikan mereka kepada Allah: “Persiapkan dirimu anak-anakku yang akan berangkat dengan baik, semua akan menjadi baik dan percaya Aku menyertai kamu dan Aku menunggumu di sana. Biarlah semua terjadi di mata dunia supaya mereka yang mau percaya mereka kembali. Itulah harapanku. Saat-saat terakhir ini, ini caraku yang terakhir bagi dunia. Kalau ini juga manusia masih tetap tidak percaya dan tidak mau kembali, Saya kembalikan kepada Allah. Inilah caraku yang terakhir Agnes bersamamu akan Kuantar kepada mereka untuk mempertobatkan mereka dan membawa mereka kembali kepada Allah, yang terakhir”. Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan berkaitan dengan tugas yang diterima Agnes dari Ibu Maria untuk melanjutkan tugas Lucia yang belum selesai dan untuk menjadi saksi bagi dunia. Kami tidak tahu, apa nanti yang akan terjadi di sana, namun kami berangkat juga dengan membawa selebaran sebagaimana terlampir, karena kami percaya pesan-pesan Ibu Maria yang disampaikan kepada Agnes, hingga kini selalu benar. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana sikap hirarki gereja katolik Indonesia setelah kejadian Mujizat sebagaimana dijanjikan oleh Ibu Maria benar-benar terjadi pada tanggal 13 Mei 2005 di Fatima. Kami berharap agar Hirarki gereja di Indonesia khususnya dan Vatican serta gereja katolik seluruh dunia pada umumnya dapat membuka hati untuk menerima “Kebenaran” yang disampaikan Tuhan Jesus dan Ibu Maria di Indonesia melalui Agnes Sawarno, sekaligus membuka rahasia Ibu Maria melalui Sr. Lucia yang masih belum dibuka oleh gereja, demi mempersiapkan anak-anak Ibu Maria dalam menghadapi “Hari Pemurnian” yang segera akan turun ke dunia ini. 3 Sebagai informasi tambahan, apabila Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia ingin mengetahui lebih jelas lagi perihal Pesan-pesan Tuhan Yesus dan Ibu Maria, dapat dibaca dengan membuka website kami www.hatiibuyangbahagia.com (seluruh pesan dan isi hati Tuhan Jesus dan Ibu Maria dari tahun 1995 s/d sekarang dapat dibaca pada website tersebut). Semoga hal-hal ini mendapat perhatian dari Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, serta seluruh anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia di seluruh Indonesia, sehingga kita semakin yakin akan Hari Pemurnian yang segera akan turun ke dunia ini. Kami juga mengajak semua pihak agar tugas yang akan diemban oleh Agnes nanti dapat berjalan sesuai dengan kehendak Ibu Maria. Atas pengertian, bantuan dan kerjasama dalam melayani Umat kami haturkan berlimpah terima kasih. Semoga Tuhan memberkati kita sekalian dan dalam Nama Tuhan Yesus Kristus kita pasti menang. Jakarta, 10 Mei 2005 Hormat kami, Atas nama Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia R. Robianto Koestomo Florence Ola Wiranata Pembimbing Rohani Mgr. Isak Doera, Pr 4