MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

advertisement
SISTEM MONETER
INTERNASIONAL
Oleh :
Dr. Chairul Anam, SE
PENGERTIAN KURS
VALAS
VALUTA ASING (FOREX)
Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat
pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau
membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan
mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral.
Valuta asing disebut juga foreign exchange (forex) atau foreign
currency adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang
digunakan dalam transaksi ekonomi internasional berdasarkan kurs
resmi yang ditetapkan oleh bank sentral (Khalwaty, 2000).
Menurut Salvatore (1997) valuta asing merupakan arti penting uang
secara eksplisit yang dimasukan ke dalam perhitungan, sehingga
harga-harga komoditi dinyatakan dalam satuan mata uang domestik
dan mata uang luar negeri.
MATA UANG DALAM VALUTA ASING DIBEDAKAN
MENJADI DUA KELOMPOK MATA UANG, YAITU:
1. HARD CURRENCY
adalah mata uang yang mempunyai nilai relatif stabil, tidak
sering mengalami apresiasi (kenaikkan nilai) atau
depresiasi (penurunan nilai) jika dibandingkan dengan
mata uang negara lain.
Hard currency merupakan mata uang yang dipilih dan
digunakan sebagai alat pembayaran dan satuan hitung
dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional. Yang
termasuk hard currency adalah mata uang dari negaranegara industri maju seperti Dollar Amerika Serikat (USD),
Yen Jepang (JPY), Poundsterling Inggris (GPB).
2. SOFT CURRENCY
adalah mata uang lemah yang kurang laku atau jarang
digunakan sebagai alat pembayaran atau satuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan
internasional karena nilainya relatif kurang stabil
serta sering terdeprisiasi jika dibandingkan dengan
mata uang negara lain.
Soft currency umumnya terdiri dari mata uang
negara-negara yang sedang berkembang yang sifatnya
sangat sensitif terhadap gejolak politik, perubahan
kebijakan ekonomi dan moneter pemerintah negara
bersangkutan termasuk terhadap perubahanperubahan sosial ekonomi internasional.
MACAM-MACAM
ALTERNATIF SISTEM
KURS MATA UANG
1. SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG BEBAS
Kurs mengambang bebas merupakan suatu
sistem ekonomi yang ditujukan bagi suatu
negara yang sistem perekonomiannya sudah
mapan.
Sistim nilai tukar ini akan menyerahkan
sleuruhnya kepada pasar untuk mencapai
kondisi equilibrium yang sesuai dengan
kondisi internal dan eksternal.
Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir
tidak ada campur tangan pemerintah.
KEUNTUNGAN PENERAPAN NILAI TUKAR
MENGAMBANG BEBAS
1. Menjaga keseimbangan neraca pembayaran (balance of payment)
2. Menjamin otonomi moneter yang lebih besar. Penentuan tingkat
inflasi tidak tergantung kepada negara mitra dagang
3. Mengisolasi perekonomian dari gangguan eksternal (external
shocks)
4. Mempromosikan stabilitas ekonomi
5. Spekulasi (private speculation) dapat mendorong meningkatkan
stabilitas ekonomi
KELEMAHAN
1. Praktik spekulasi semakin bebas.
2. Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang
sistim perekonomiannya mapan, masih kurang tepat
untuk negara berkembang.
3. Tidak adanya intervensi pemerintah untuk
menjaga harga.
SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG BEBAS
(FREE FLOATING)
Rp
Apresiasi
1000
Depresiasi
0
W
PENERAPAN DI INDONESIA.
Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas
pada periode 1997 .
Sejak pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang
mengakibatkan semakin melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar.
Tekanan tersebut diakibatkan oleh adanya currency turmoil yang
melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk
Indonesia. Untuk mengatasi tekanan tersebut, Bank Indonesia
melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung)
maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara
dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah. Namun untuk selanjutnya
tekanan terhadap depresiasi Rupiah semakin meningkat.
Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang
terus berkurang, pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia
memutuskan untuk menghapus rentang intervensi sehingga nilai tukar
Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar.
2. SISTEM KURS TETAP
Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang
otoritas moneter tertinggi suatu negara (Central Bank)
menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap negara lain
yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas
penawaran dan permintaan di pasar uang.
Jika dalam perjalanannya penetapan kurs tetap mengalami
masalah, misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun
permintaan yang cukup tinggi maka pemerintah bisa
mengendalikannya dengan membeli atau menjual kurs mata
uang yang berada dalam devisa negara untuk menjaga agar
nilai tukar stabil dan kembali ke kurs tetap nya.
Dalam kurs tetap ini, bank sentral melakukan intervensi aktif
di pasar valas dalam penetapan nilai tukar.
KEUNTUNGAN
1. Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit.
2. Intervensi aktif pemerintah dalam mengatur nilai
tukar sehingga tetap stabil.
3. Pemerintah memegang peranan penuh dalam
pengawasan transaksi devisa.
4. Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi
sesuai dengan hasilnya.
KELEMAHAN
1. Cadangan devisa harus besar, untuk
menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar
valas.
2. Kurang fleksibel terhadap perubahan
global.
3. Penetapan kurs yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar
ekspor impor.
PENERAPAN DI INDONESIA
Sistem nilai tukar tetap pernah berlaku di Indonesia. Berdasarkan UU No.32 tahun 1964
ditetapkan bahwa nilai tukar Indonesia sebesar Rp. 250,-/US Dollar. Sedangkan nilai tukar
Indonesia terhadap negara lainnya ditetapkan berdasarkan nilai tukar dollar terhadap
negara tersebut sesuai dengan yang berlaku di pasar valuta asing Jakarta dan internasional.
Dalam periode penetapan kurs tetap tersebut, Indonesia juga menetapakan peraturan
sistim kontrol devisa yang ketat. Dalam sistim ini, tidak ada pembatasan kepemilikan,
penjualan, maupun pembelian valas namun para eksportir wajib menjual devisanya kepada
bak sentral. Sebagai dampak dari penetapan kurs tetap tersebut maka Bank Indonesia harus
mampu memenuhi kebutuhan pasar valas bagi bank komersial maupun masyarakat.
Dalam perjalanannya, Indonesia juga sempat mendevaluasi kurs tetapnya sebagai dampak
dari overvaluated dan jika di biarkan akan mengancam aktivitas ekspor-impor. Pada tanggal
17 April 1970 Indonesia merubah kurs tetapnya dari posisi semula sebesar Rp. 250,-/US
Dollar menjadi Rp 378,-/US Dollar. Devaluasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23
Agustus 1971 menjadi Rp 415,-/US Dollar dan yang ketiga pada tanggal 15 November 1978
dengan nilai tukar sebesar Rp 625,-/US Dollar
SISTEM NILAI TUKARTETAP
(FIXED)
Rp
Revaluasi
1000
Devaluasi
0
W
3. SISTEM KURS MENGAMBANG
TERKENDALI
Nilai tukar rupiah diambangkan
terhadap sekeranjang mata
uang (basket of currencies)
negara-negara mitra dagang
utama Indonesia.
lanjutan
Pemerintah menetapkan kurs indikasi
dan membiarkan kurs bergerak di
pasar dengan spread tertentu. Untuk
menjaga kestabilan nilai rupiah,
pemerintah melakukan intervensi bila
kurs bergejolak melebihi batas atas
atau batas bawah dari spread.
KEUNGGULAN :
1. Mampu menjaga stabilitas moneter dengan lebih baik dan
neraca pembayaran suatu negara.
2. Adanya aktifitas MD/MS dalam pasar valuta berdasarkan
kurs indikasi akan mampu menstabilkan nilai tukar dengan
lebih baik sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi.
3. Devisa yang diperlukan tidak sebesar pada nilai tukar tetap.
4. Mampu memadukan sistem tetap dan mengambang.
KELEMAHAN
1. Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan
dalam memprediksi dan menetapkan kurs.
2. Tidak selamanya mampu mengatasi neraca pembayaran.
3. Devisa harus selalu tersedia dan siap digunakan sewaktuwaktu.
4. Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi
devisa karena memakai devisa untuk menutupi selisihnya.
PENERAPAN DI INDONESIA
Sistem nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan
bersamaan dengan kebijakan devaluasi Rupiah pada tahun 1978
sebesar 33 %.
Pada sistem ini nilai tukar Rupiah diambangkan terhadap
sekeranjang mata uang (basket currencies) negara-negara mitra
dagang utama Indonesia.
Dengan sistem tersebut, Bank Indonesia menetapkan kurs indikasi
dan membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu.
Untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah, maka Bank Indonesia
melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau
batas
bawah
spread
(Teguh
Triyono,
2005).
Pada saat sistem nilai tukar mengambang terkendali diterapkan di
Indonesia, nilai tukar Rupiah dari tahun ke tahunnya terus
mengalami depresiasi terhadap US Dollar. Nilai tukar Rupiah
berubah-ubah antara Rp 644/US Dollar sampai Rp 2.383/US Dollar.
Dengan perkataan lain, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar
cenderung tidak pasti.
SISTEM NILAI TUKAR MENGAMBANG
TERKENDALI
Rp
1200
1000
800
0
W
TUGAS
TUGAS A
Dapatkah perubahan kurs pada sistem mata uang mengambang terkendali
berfluktuasi tinggi?
Dapatkah koordinasi kebijakan ekonomi membuat kurs lebih atau kurang
stabil ?
TUGAS B
Cari artikel yang mengkaji tentang sejarah dan perkembangan mata uang Euro.
Buatlah ringkasan (dengan kalimat sendiri) dengan jumlah tulisan (tulisan tangan)
paling banyak 1 halaman folio. Sertakan sumbernya secara jelas. (Dikumpulkan tgl.
………………………………………..)
TERIMAKASIH
Download