Tugas BIOSEL Melinda Purnamasari/0910422035 1. 2. 3. 4. 14 Januari 2011 Struktur DNA dan RNA Dogma Central Fase-fase mitosis Persamaan dan Perbedaan Mitosis dengan Meiosis Struktur DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetic. DNA terdiri atas 2 utas benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk helix ganda (double helix). Seutas polinukleotida tersusun atas rangkaian nukleotida yang tersusun atas: gugusan gula deoksiribosa, gugusan fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula, gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula. Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin (A-G) dan basa pirimidin (T-C). Dimana Timin akan selalu berikatan dengan Adenin (T-A) dan Sitosin akan selalu berikatan dengan Guanin (C-G). Struktur RNA RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetic. RNA memiliki bentuk rantai tunggal dan tidak berpilin. Tiap rantai RNA merupakan polinukleotida yang tersusun atas ribonukleotida. Tiap ribonukleotida tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen, dan gugus fosfat. Basa purinnya sama dengan DNA yaitu terdiri atas adenin (A) dan guanine (G) dan basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (S) dan urasil (U). Tabel 5. Perbedaan DNA dan RNA DNA (Deoxyribo Nukleat Acid) RNA (Ribo Nukleat Acid) Letak Dalam inti sel, mitokondria, kloroplas, Dalam inti sel, sitoplasma dan ribosom. senriol. Bentuk Polinukleotida ganda yang terpilin Polinukleotida tunggal dan pendek panjang Gula Deoxyribosa Ribosa Basanya Golongan purin: adenine dan guanine Golongan purin: adenine dan guanine Golongan pirimidin: cytosine dan timin Golongan pirimidin: cytosine dan urasil Fungsi mengontrol sifat yang menurun sintesis protein sintesis protein sintesis RNA Kadarnya Tidak dipengaruhi sintesis protein. Dipengaruhi sintesis protein. Letak basa nitrogen dari kedua pita Macam RNA: RNA duta, RNA DNA saling berhadapan dengan transfer, RNA ribosom. pasangan yang tetap yaitu Adenin selalu berpasangan dengan Timin, Cytosin dengan Guanin. Kedua pita itu diikatkan oleh ikatan hidrogen. Dogma Central Dogma central berisi semua informasi mengenai proses yang terjadi dari DNA RNA Protein. Dimana DNA terlebih dulu akan mengalami replikasi (penggandaan), setelah itu akan mengalami transkripsi (penyalinan) menjadi RNA, selanjutnya terjadi translasi (penerjemahan) menjadi asam amino. Replikasi, berawal dari denaturasi DNA yang akan membuka pilinan dari double stranded menjadi single stranded. Kemudian dengan bantuan sebuah enzim yang disebut DNA polimerase, DNA akan terikat DNA polimerase kemudian copy DNA terjadi. Melalui prinsip replikasi DNA ini lah PCR (Polymerase Chain Reaction) dilakukan. Transkripsi, merupakan tahap awal dalam proses sintesis protein yang pada akhirnya proses ini akan mengekspresi sifat-sifat genetik yang muncul sebagai fenotip. Transkripsi adalah sintesis molekul RNA dalam template DNA.Proses ini terjadi dalam inti sel (nukleus) tepatnya pada kromosom. Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu: DNA template yang terdiri dari basa nukleotida Adenin (A), Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S); enzim polimerase RNA, faktor transkripsi, prekursor (bahan yang ditambahkan sebagai diinduksi) . Hasil dari proses sintesis tiga jenis RNA, yaitu mRNA (messeger RNA), tRNA (transfer RNA), rRNA (RNA ribosomal). Translasi, proses penerjemahan urutan nukleotida molekul mRNA yang ada dalam rangkaian asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein. Apa yang dibutuhkan dalam proses penerjemahan adalah: mRNA, ribosom, tRNA, dan asam amino. Setelah transkripi selesai, proses selanjutnya adalah protein akan diekspresikan oleh tubuh kita sebagai fenotipe. PERBEDAAN MITOSIS dengan MEIOSIS Mitosis 1. Terjadi pada hampir semua sel somatic 2. Hanya berlangsung 1x selama daurnya. 3. Merupakan pembelahan yang memisahkan kromatid serupa (sister kromatids) 4. Kromosom tidak berpasangan, biasanya tidak terbentuk chiasmata, sehingga tidak terjadi pertukaran sifat-sifat genetik 5. Dari satu sel diploid dihasilkan dua sel anakan yang masing-masing tetap diploid, sehingga berarti jumlah kromosom anakan sama dengan jumlah kromosom sel induk. 6. Hasil dari mitosis dapat mengalami mitosis lagi. 7. Mitosis dapat berlangsung sejak zigot dan seterusnya selama makhluk hidup masih hidup. Meiosis 1. Hanya terjadi pada sel generatif, yaitu dalam alat pembiakan generatif 2. Berlangsung dalam dua tingkat selama satu daur, yaitu meiosis I dan meiosis II 3. Pada meiosis I terjadi pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom homolog dalam anaphase I, sedangkan pemisahan kromatid serupa berlangsung pada meiosis II 4. Kromosom-kromosom homolog berpasangan dan biasanya terbentuk chiasmata sehingga terjadi pertukaran sifat-sifat genetic. 5. Dari satu sel induk diploid dihasilkan empat sel anakan haploid. Jumlah kromosom sel anakan separuh dari jumlah kromosom sel induk. 6. Hasil dari meiosis tidak dapat mengalami meiosis lagi, tetapi dapat mengalami mitosis. 7. Pada makhluk tingkat rendah (ganggang dan cendawan) meiosis berlangsung dalam zygot. Pada makhluk tingkat tinggi berlangsung berlangsung setelah makluk mencapai umur membentuk gamet. PERBANDINGAN ANTARA MITOSIS DAN MEIOSIS Mitosis Pembelahan memisahkan kromatid-kromatid anak Satu pembelahan tiap siklus; satu pembelahan sitoplasma (sitokineisis) setiap satu pembelahan kromosom Kromosom tidak berpasangan; biasanya tidak terbentuk ciasmata; tidak terjadi pertukaran genetic antara kromosom Dari satu sel dihasilkan dua sel anak setiap siklus Kandungan genetic hasil mitosis identik Jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk Sel hasil mitosis dapat bermitosis lagi Terjadi hampir pada semua sel somatis Dimulai dari zigot dan berlangsung terus sepanjang kehidupan organisme Meiosis Tahap I adalah pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom homolog pada anaphase I , sedangkan kromatid anak memisah pada anaphase II Dua kali pembelahan tiap siklus; dua pembelahan sitoplasma (satu pembelahan reduksi dan satu mengikuti pembelahan kromosom yang sama) Kromosom berpasangan dan membentuk ciasmata; terjadi pertukaran genetik antara kromoson homolog Dari satu sel dihasilkan empat sel anak setiap siklus Kandungan genetik hasil meiosis tidak sama; kromosom merupakan turunan dari kromosom betina atau jantan dengan bermacam-macam kombinasi (karena adanya pengelompokan secara bebas dan derajat pindah silang) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induk Sel hasil meiosis tidak dapat bermeiosis lagi Hanya terjadi pada sel-sel khusus dari sel generatif Pada organisme tingkat tinggi terjadi setelah mulai dewasa; tetapi pada wanita terjadi masih dalam fetus Skema Meiosis Profase I Pembelahan I Metafase I Anafase I Telofase I Interfase Meisosis Pembelahan II Profase II Metafase II Anafase II Telofase II Leptoten Zigoten Diploten Diakinesis PEMBELAHAN MITOSIS 1. PROFASE Benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi tebal. Terbentuklah kromosom-kromosom. Tiap kromosom lalu membelah dan memanjang dan anakan kromosom ini dinamakan kromatid. Membran inti mulai menghilang. Sentriol (bentuk seperti bintang dalam sitoplasma) juga membelah. 2. METAFASE Kromosom- kromosom menempatkan diri di bidang ekuatorial (tengah) dari sel. 3. ANAFASE Kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang gelendong yang dibentuk ditiap kutub sel yang berlawanan. Tiap kromatid itu mamiliki sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid berlaku sebagai kromosom baru. 4. TELOFASE Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membran inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Proses ini dinamakan sitokinesis. Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam, sedang pada tumbuhan karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel. 5. INTERFASE Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi untuk ekspresi informasi genetic. PEMBELAHAN MEIOSIS I PROFASE I Berlangsung paling lama diantara fase-fase lainnya Leptoten / Leptonema (Gr: leptos = tipis; nema = benang) Ukuran inti meningkat dan kromosom lebih jelas Terjadi duplikasi DNA dan mempunyai dua kromatid Kromosom mengalami penebalan seperti manik-manik (Kromomer) Zigoten / Zigonema (Gr: zygon = penggabungan) Fenomena penting pertama pada meiosis, yaitu pemasangan kromosom homolog yang disebut synapse kromosom Bagian kromosom yang bepasangan disebut kompleks sinaptonema Pakinten / pakinema (Gr: pachus = tebal) Pemasangan kromosom mencapai kesempuraan Pada pertengahan tahap ini, inti mengandung seperti setengah jumlah kromosom yang sebenarnya, tiap unit kromosom adalah bivalen atau tetrad yang terdiri dari dua kromosom homolog dan mengandung empat kromatid. Dua kromatid homolog saling bertukar segmennya (rekomendasi) yang disebut crossing over. Tahap terpanjang diantara tahap-tahap lainnya dari profase Diploten / Diplonema (Gr: diplo = ganda) Kromosam yang berpasangan mulai memisah tetapi pemisahannya belum sempurna karena kromosom homolog tetap disatukan oleh ciasmata Jumlah ciasmata bervariasi pada setiap pasangan kromosom homolog (satu sampai beberapa ciasmata) Diakinesis (Gr: dia = memisah) Kontraksi kromosom kembali berkurang BERKURANG Jumlah ciasmata berkurang dan kromosom homolog terutama melekat pada satu titik ujung METAFASE I Kromosom tersusun pada equator Kromosom homolog masih melekat pada ciasma ujung kromosom, sedangkan sentromer tertarik kea rah kutub ANAFASE I Kromatid anak tiap-tiap kromosom homolog disatukan oleh sentromernya Kromosom bergerak kea rah kutub TELOFASE I Kromosom telah sampai di ke dua kutub Kromosom bertahan beberapa waktu dalam tahap pemadatan Terbentuk dua inti dalam satu sel Selanjutnya memasuki tahap interfase yang pendek INTERFASE Tidak terjadi replikasi DNA PEMBELAHAN MEIOSIS II PROFASE II Berlangsung pendek Pembentukan spindel METAFASE II Kromosom tersusun pada bidang equator Sentromer anak terpisah ANAFASE II Dua kromatid anak bergerak ke kutub berlawanan TELOFASE II Kromatid-kromatid dari kromosom paternal memisah Dihasilkan empat inti haploid Stuktur DNA Struktur RNA Meiosis Mitosis