1. Bagaimana pengertian pengaruh Radiasi

advertisement
KARYA TULIS ILMIAH
DAMPAK GELOMBANG ELEKROMAGNETIK BAGI
KESEHATAN REPRODUKSI
Disusun oleh:
ANA FITRIYANTI
1040132
S1 KEPERAWATAN 1B
STIKES MUHAMMADYAH KLATEN
Tahun ajaran 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetehuan dan teknologi, semakin
banyak juga bermunculan penemuan-penemuan yang dapat membantu pekerjaan
manusia. Salah satunya yaitu dengan ditemukannya gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik ini dapat membantu berbagai macam pekerjaan
manusia. Seperti dalam bidang kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rontgen
yang menggunakan sinar X. Dan masih banyak lagi pekerjaan dalam berbagai
bidang yang dapat menggunakan gelombang elektromagnetik ini.
Namun, gelombang elektromagnetik ini juga memiliki dampak buruk bagi
kesehatan masyarakat. Gelombang dalam intensitas yang banyak dapat
mengganggu sel-sel dalam tubuh manusia sehingga mengakibatkan disfungsi sel.
Salah satunya akibat radiasi gelombang elektromagnetik ini adalah kanker serviks,
kanker otak dan masih banyak lagi penyakit yang diakibatkan oleh radiasi
gelombang elektromagnetik ini.
Oleh karena itu penulis ingin memaparkan bagaimana pengaruh radiasi
gelombang elektromagnetik terhadap kesehatan reproduksi sehingga diharapkan
tidak semakin banyak masyarakat yang mengalami kerugian karena kurangnya
pengetahuan akan pengaruh gelombang elektromagnetik tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian pengaruh Radiasi Gelombang Elektromagnetik?
2.
Bagaimana pengaruh Gelombang Elektromagnetik terhadap Kesehatan
Reproduksi?
3.
Bagaiamana hasil penelitian mengenai dampak Gelombang Elektromagnetik
terhadap Kesehatan Reproduksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Radiasi Elektromagnetik
Radiasi yang berasal dari alam dan bukan dari hasil aktivitas manusia
disebut radiasi alam. Berdasarkan sumbernya, radiasi alam dikelompokkan ke
dalam dua jenis, yaitu radiasi kosmik dan radiasi yang berasal dari bahan
radioaktif yang berada dalam kerak bumi. Radiasi kosmik terdiri dari radiasi
kosmik primer yang berasal dari luar angkasa dan masuk ke atmosfir bumi, dan
radiasi kosmik sekunder yang terjadi akibat interaksi antara radiasi kosmik primer
dengan unsur-unsur di angkasa.
Radiasi alam adalah radiasi yang ada di alam berupa radiasi kosmik dan
radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang ada dalam kerak bumi
(radionuklidaterestrial). Radiasi yang terpancar dari inti atom akibat interaksi
antara radiasi kosmik dengan inti atom yang ada di atmosfir bumi (radionuklida
kosmogenik) adalah radiasi yang paling umum
Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan
energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium,
misalnya perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang
radio. Dikenal dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion (ionizing radiation) dan
radiasi nonpengion (non-ionizing radiation).
Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses
terlepasnya elektron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Radiasi pengion
perlu diwaspadai, terutama mengenai sumber, jenis, sifat, akibat, dan bagaimana
cara menghindarinya.Sedangkan radiasi nonpengion didefinisikan sebagai
penyebaran atau emisi energi yang bila melalui media dan terjadi proses
penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak akan mampu menginduksi
terjadinya proses ionisasi dalam media yang bersangkutan. Istilah radiasi
nonpengion mengacu kepada radiasi elektromagnetik yang meliputi sinar ultra
violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro (microwave) dan
radiofrekuesi elektromagnetik. Radiasi nonpengion inilah yang menjadi
kekhawatiran masyarakat sejak akhir tahun 1960-an.
Radiasi elektromagnetik sinar putih dalam sebuah prisma (optik) yang
terurai menjadi beberapa warna cahaya yang terpisah. Radiasi elektromagnetik
adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang terisolasi dan merambat
lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya
tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik.
Medan elektromagnetik listrik merupakan gelombang yang dihasilkan
oleh adanya sumber arus dan tegangan. Gelombang elektromagnetik yang
dihasilkan oleh sumber listrik dibedakan atas medan listrik dan medan magnet.
Medan listrik diberi besaran volt per meter atau kilovolt per meter, yang
bersumber dari adanya tegangan listrik; sedangkan medan magnet diberi
besaran Tesla yang berasal dari sumber arus yang mengalir.
Medan listrik adalah suatu medan atau ruangan yang da pat
menimbulkan gaya pada partikel di dalam medan tersebut. Medan listrik dapat
timbul karena adanya partikel yang bermuatan listrik, sehingga medan listrik
mempunyai arah sesuai dengan jenis muatan listrik penyebabnya, positif atau
negatif. Medan listrik dari sumber tegangan bolak-balik akan mempunyai arah
bolak-balik juga. Suatu kawat penghantar yang bertegangan dan dialiri oleh
arus listrik, akan dilingkupi medan elektromagnetik dengan garis-garis medan.
Pada ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang
sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan
berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang
atau partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya),
panjang gelombang, dan frekuensi. Sewaktu listrik dialirkan melalui jaringan
transmisi, distribusi, atau digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, saat itu
juga muncul medan elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan. Medan ini
kemudian menyebar ke lingkungan dan berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan kepada menusia, meskipun tidak setiap radiasi elektromagnetik akan
menimbulkan ganguan kesehatan.
2.2 Dampak Gelombang Elektromagnetik bagi Kesehatan Reproduksi
Medan Elektromagnetik dihasilkan oleh barang-barang yang biasa ditemui
dan tumbuh sangat cepat dalam lingkungan yang berpengaruh dalam kehidupan
sehari-hari. Pengaruh terhadap kesehatan dan lingkungan oleh Medan
Elektromagnetik baik statis maupun yang berubah-rubah dengan waktu. Medan
yang berubah-rubah mulai dari frekwensi nol ( listrik searah ) sampai 300 Giga
Hz. mendekati batas teratas gelombang radio.
Gelombang Elektromagnetik ada disekitar kita, kemanapun kita pergi,
tinggal dan tidur, tidak dapat kita hindari. Gelombang Elektromagnetik itu
termasuk yang dipancarkan oleh Telepon seluler, oven microwave, hair dryer,
shaver, pemotong rumput dan oleh saluran listrik tegangan tinggi.
Kanker Payudara adalah gangguan kesehatan reproduksi dan merupakan
penyakit yang sangat ditakuti oleh perempuan. Penyakit ini tidak dapat
disembuhkan dan angka kematiannya cukup tinggi. Penyebab pasti penyakit ini
belum diketahui, meskipun banyak dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para
peneliti.
Ternyata lingkungan berhubungan berat dengan kanker payudara, dalam
hal ini sebagai pemicu timbulnya kanker tersebut. Paparan bahan-bahan
radioaktif, sinar-X serta bahan lain yang termasuk radiasi pegion, beresiko
menimbulkan kanker payudara. “Bukan hanya radiasi pegion saja, bahkan radiasi
seperti radiasi nonpegion seperti radiasi elektromagnetik yang berasal dari
berbagai peralatan elektronik, dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan kanker
payudara”, Harmaya (2009) dan Mahendra (2008).
Keterkaitan radiasi elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta
merta terjadi begitu saja, melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya
hormon melatonin. Hormon melatonin bersifat menghambat tumorogenesis.
Artinya hormon melatonin yang turun, salah satunya adalah akibat radiasi.
“Hormon melatonin adalah hormon yang sebagian besar dibuat oleh
kelenjar pineal, sebuah kelenjar sebesar kacang tanah yag terletak di antara kedua
sisi otak”, Anies (2009:83).
Melatonin berfungsi mengatur hormon-hormon lainnya serta memelihara
irama sirkadian. Irama sirkadian adalah suatu sistem pemeliharaan waktu 24 jam
yang berperan penting dalam menentukan kapan kita tidur dan kapan kita bangun.
Kadar melatonin dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh,
memengaruhi kinerja organ-organ reproduksi, juga kesehatan psikologis serta
proses penuaan tubuh.
Kelenjar pineal dalam memproduksi melatonin, sangat sensitif terhadap cahaya
matahari dan suhu lingkungan. Ketika kegelapan datang dalam bentuk malam
hari, reseptor melatonin diaktifkan dan kemudian menyebabkan efek-efek kimiawi
dan biologis dalam bentuk rasa kantuk serta penurunan suhu tubuh. Aktivitas
organ-organ akan berkurang dan bersiap-siap istirahat.
Produksi hormon melatonin bertambah pada malam hari, terutama pada
suasana hening dan gelap sehingga menyebabkan orang mudah tidur. Namun,
produksi hormon ini berkurang oleh adanya rangsangan dari luar, misalnya
cahaya serta medan elektromagnetik. Sebagaimana dikemukakan oleh Mahendra
(2008) bahwa, “Cahaya maupun medan elektromagnetik dapat menurunkan
produksi hormon melatonin dan berpotensi menimbulkan berbagai keluhan
termasuk sakit kepala, pening, dan keletihan”.
Penggunaan peralatan elektronik maupun komunikasi pada malam hari yang
menimbulkan radiasi elektromagnetik, merupakan salah satu alasan gangguan
sukar tidur pada malam hari. Banyak orang kesal karena sukar tidur pada malam
hari, tetapi tidak menyadari bahwa sebelumnya telah berkomunikasi
menggunakan ponsel dalam jangka waktu lama. Anies (2009:86) menemukan
bahwa, ‘Timbulnya berbagai keluhan seperti sakit kepala banyak dijumpai pada
para pemakai ponsel’. ‘Sensasi medan elektromagnetik dapat menimbulkan
keluhan sakit kepala dan pening’. Itulah yang dikatakan oleh Harmaya (2009)
maupun Mahendra (2008) .
Tidak hanya kanker payudara saja yang dapat ditimbulkan oleh gelombang
elektromagnetik, tetapi penyakit lainnya seperti kanker mulut rahim atau kanker
serviks, kanker rahim dan gelombang elektromagnetik juga bisa mempengaruhi
produksi sperma.
Dampak lain gelombang elektromagnetik bagi kesehatan manusia adalah:
1.
Memanaskan Otak dan Kulit.
2.
Risiko Terkena Kanker.
3.
Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
4.
Bayi Cacat
5.
Peningkatan Tekanan Darah
6.
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s.
7.
Jantung dan Batu Ginjal
8.
Rasa Terbakar dan Kelelahan
9.
Racun Dari Tambalan Gigi
10. Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
2.3 Hasil Penelitian Mengenai Dampak Gelombang Elektromagnetik terhadap
Kesehatan Reproduksi
Para ahli yang mengungkapkan bahwa gelombang elektromagnetik dari
arus listrik dengan frekuensi tegangan yang rendah yang disebut ELF
menimbulkan dampak yang negatif bagi kesehatan manusia, dapat mempengaruhi
fisiologi dan prilaku manusia, termasuk dapat berpengaruh kepada perubahan
tekanan darah, temperatur tubuh dan perubahan darah. Gangguan lain adalah
dapat menekan pengeluaran hormon dari kelenjar-kelenjar sekresi.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
gelombang
elektromagnetik terhadap daya reproduksi tikus putih (Rattus norvegicus) strain
Wistar betina dengan melihat jumlah janin yang dilahirkan dan untuk mengetahui
pengaruh gelombang elektromagnetik terhadap cacat janin yang dihasilkan oleh
tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar betina.
Jenis penelitiaan ini adalah eksperimen sesungguhnya (true experiment)
dengan mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 6
perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah trafo
bertegangan 150/70 kV dengan jarak 0 m, 10 m1, 10 m2, 20 m1, 20 m2 dan
kontrol, populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) strain
Wistar betina yang berumur kurang lebih 3 bulan sedangkan sampel yang
digunakan adalah 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar betina dan
tehnik pengambilan sampelnya adalah Random Sampling.
Dari hasil analisis yakni uji anava 1 faktor yang dilanjutkan dengan uji
BNT 1% menunjukkan bahwa ada pengaruh jarak gelombang elektromagnetik
terhadap penurunan jumlah anak tikus dan yang paling berpenagruh adalah pada
jarak 0 m dibawah trafo 150/70 kV Pada Gardu Induk sengkaling
Ada
beberapa
SENSITIVITY”
oleh.
hasil
penelitian
(taken
Dr..Aneies.M.Kes.KK)
from
mengenai
“ELECTRICAL
dampak
radiasi
elektromagnetik yaitu sebagai berikut:
1.
Penelitian di Finlandia, radiasi elektromagnetik telepon seluler selama 1 jam
mempengaruhi produksi protein pada sel. Meskipun tidak harus membahayakan
kesehatan, tetapi jika terjadi pada sel otak dapat berakibat fatal.
2.
Laporan dari European Journal of Cancer Prevention Augst 02 menyatakan
pengugnaan HP lebih rentan bagi timbulnya kanker orak daripada tdk pernah
menggunakannya sama sekali.
3.
ICNIRP (International Comission on Non Ionizing Radiation Protection) dan
FCC (Federal Communication Commision) menyatakan telepon seluler aman,
meskipun wajib bagi produsen mencantumkan tingkat pajanan radiasi SAR
(Spesific Absorption Rate) pada buku manualnya
Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabia berada di dekat kepala
selama beberapa menit datat menaikkan suhu sel-sel otak sekitar 0,1 derajat C.
Beberapa menit paparan radiasi ponsel juga dapat mengubah 5% sel kangker aktif
menjadi 95% sel kangker aktif.
Ukroina Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat
menurunkan gairah sex secara drastic. Tikus yang terpapar radiasi ponsel
menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan
tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit
testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
BAB III
KESIMPULAN
Beberapa peralatan elektronik yang menggunkan gelombang
elektromagnetik dapat mengakibatkan radiasi. Radiasi gelombang
elektromagnetik ini memiliki dampak buruk bagi kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan reproduksi. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh radiasi
gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan reproduksi adalah kanker
payudara, kanker mulut rahim atau kanker serviks, kanker rahim dan gelombang
elektromagnetik juga bisa mempengaruhi produksi sperma. Dan berbagai
penelitian juga menyebutkan bahwa sedikit banyak radiasi elektromagnetik
berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.agussuwasono.com/artikel/iptek/51-pengaruh-gelombang-elektromagnetikponsel-pada-kesehatan.html
http://iniunic.blogspot.com/2011/11/dampak-gelombang-elektromagnetik-bagi.html
http://www.medikaholistik.com/medika.html?xmodule=document_detail&xid=46&ts=1
364883410&qs=health
http://student-research.umm.ac.id/index.php/dept_of_biology/article/view/2910
http://santozsandora.blogspot.com/2011/01/pengaruh-negatif-radiasi-gem-hp.html
http://fauziaharofah.wordpress.com/2010/05/13/contoh-makalah/
http://idtesis.com/pengaruh-gelombang-elektromagnetik-frekuensi-ekstrim-rendahterhadap-kadar-trigliserida-tikus-putih-rattus-norvegicus/
http://blkjn.blogspot.com/2012/11/makalah-tentang-gelombang.html
http://id.prmob.net/ponsel/george-carlo/organisasi-kesehatan-dunia-516043.html
http://politeknik-elektrical.blogspot.com/2011/01/studi-kasus-pengaruh-medan.html
http://dipamukty.wordpress.com/2009/06/10/pengaruh-radiasi-pada-aktivitas-manusia/
http://steldybloger.blogspot.com/2011/12/bahaya-radiasi-bagi-tubuh.html
http://happydsf.blogspot.com/2011/02/dampak-tidak-langsung-radiasi-hape.html
http://www.facebook.com/notes/kesehatan-wanita/dampak-radiasi-ponsel-terhadapkandungan/306860039367314
http://www.teruskan.com/9754/inilah-efek-radiasi-handpone-pada-tubuh-dan-caramenguranginya.html
Anies. 2009. Cepat Tua Akibat Radiasi. Jakarta:Elex Media Komputindo.
Harmaya. (2009). Apakah Radiasi Ponsel Berbahaya? [Online]. Tersedia:
http://healthzone,ca/health/article/459099.com. [ 28 September 2009].
Mahendra,Oka. (2009). Radiasi Ponsel Bagi Kesehatan. [Online]. Tersedia:
http://tutorialgratis.net. [28 September 2009].
Download