BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam hal apa pun, karena melalui pendidikan seseorang bisa mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan. Indonesia merupakan Negara berkembang, dalam hal pendidikan indonesia masih perlu melakukan banyak pembenahan agar tujuan pendidikan yang telah di rancang dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Pendidikan yang diselenggarakan di Negara kita adalah suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yaitu masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera baik lahir maupun batin. Pada dasarnya semua mata pelajaran yang diberikan di sekolah, mempunyai tugas dan tujuan yang sama yakni membimbing, membina, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan bagi siswa. Samatowa (2011:5) mengungkapkan bahwa belajar IPA merupakan proses konstruktif yang menghendaki partisipasi aktif dari siswa sehingga disini peran guru berubah dari sumber dan pemberi informasi menjadi pendiagnosis dan fasilitator belajar siswa. Oleh karena itu, di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan pembelajaran yang diharapkan. Salah satu langkah untuk mencapai hal itu adalah seorang guru perlu menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut dengan metode mengajar. Apabila dicermati dalam kenyataannya proses pembelajaran masih banyak guru yang kurang menggunakan model pembelajaran yang tidak bervariasi dalam proses pembelajaran dan masih menggunakan metode yang lama dan kurang bervariasi sehingga hal tersebut berdampak kepada siswa yang kurang tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik pada umumnya guru-guru dalam kenyataannya masih menggunakan metode seperti ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan diskusi kelompok, namun dalam metode-metode tersebut pun masih belum dilaksanakan 1 2 secara baik juga. Pelaksanaan pembelajaran tersebut masih dianggap sebagai proses pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, padahal dalam kenyataannya metode lama seperti ceramah mengenai informasi pelajaran yang dibahas saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung belum tentu dapat dipahami oleh siswa yang mendengarkan informasi guru. Keberhasilan tujuan pembelajaran bukan hanya ditentukan dari penggunaan strategi tertentu dalam pembelajaran, tetapi ada faktor-faktor lain yang turut berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya adalah kemampuan memori. Setiap siswa mempunyai kemampuan memori yang berbeda, hal ini disebabkan oleh latar belakang dan keadaan siswa yang berbeda-beda. Sehingga dalam belajar atau mempelajari ilmu pengetahuan siswa perlu didukung oleh kemampuan memori. Memori adalah hasil dari belajar dan memori tidak ada tanpa belajar. Mengingat adalah proses pembelajaran yang berkaitan dengan pemahaman dan penggunaan apa yang didengar dan dilihat dengan baik. Mengingat juga merupakan suatu kemahiran untuk mengulang kembali dengan menyebut atau menulis fakta dan kejadian yang terjadi di masa lalu. Berdasarkan dari observasi dan wawancara yang saya lakukan pada kelas 5 dan guru kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05, guru masih cenderung menggunakan model pembelajaran ceramah dalam mengajarkan mata pelajaran IPA kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05, siswa menjadi kurang tertarik dengan materi yang disampaikan dan siswa hanya diarahkan untuk mencatat apa yang telah dijelaskan guru di papan tulis dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru melalui ceramah tanpa mengikutsertakan siswa untuk langsung terlibat aktif menemukan apa yang sebenarnya belum mereka ketahui dari mata pelajaran yang sedang dipelajari. Dalam proses kegiatan pembelajaran, guru juga sangat jarang menggunakan media pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran yang berlangsung tidak begitu menarik bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Standar Ketuntasan Minimum untuk mata pelajaran IPA kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 adalah 70. Berikut ini data hasil peneliti cantumkan berdasarkan asil observasi dikelas 5 berdasarkan hasil ulangan: 3 Tabel 1.1 Hasil Tes Pra Siklus IPA Pada Siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 No Nilai 1 2 Sebelum tindakan keterangan frekuensi persentase 70 16 55.6 Tuntas >70 20 44.4 Tidak tuntas Sumber, data primer kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Berdasarkan tabel diatas, dari 36 siswa diketahui 16 siswa yang sudah mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 55.6% dan 20 siswa masih di bawah KKM 44.4%. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui jumlah siswa yang sudah mencapai KKM dan yang masih berada di bawah KKM. Dari permasalahan di atas diperlukan suatu metode yang mampu menarik dan mengaktifkan siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa dan juga dapat merangsang otak siswa untuk dapat mempermudah dalam memahami konsep dalam suatu pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami Konsep materi pembelajaran, yaitu model “make a match” atau mencari pasangan. Model pembelajaran make and match merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Guru juga belum menggunakan media yang ada dengan efektif dikarenakan guru masih belum menggunakan media yang mudah dipahami oleh perserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penulis menerapkan model make a match menggunakan media realia dikarenakan model make a match menggunakan media realia sangat cocok digunakan dalam pembelajaran IPA. Model make and match menggunakan media realia terdapat model yang sangat jelas memanfaatkan kata-kata, kesan-kesan, angka-angka, logika, dan keterampilan-keterampilan ruang. Dengan model pembelajaran make a match menggunakan media realia suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran. Sehingga, peserta didik akan lebih senang dalam mempelajari pelajaran dan akan lebih mudah untuk memahaminya. 4 Penulis menggunakan media realia karena melalui media realia diharapkan dapat membangkitkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung, siswa juga akan lebih mudah memahami pembelajaran yang sampaikan oleh guru. Media sangat bermanfaat digunakan untuk pembelajaran karena melalui media dapat memperlancar interaksi antara guru bersama murid sehingga kegiatan pembelajaran berjalan lebih efektif dan efisien dalam waktu dan tenaga. Selain itu peserta didik juga mampu mencapai tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang “. Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui model make a match menggunakan media realia pada siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05. 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian diatas, ada beberapa masalah yang muncul yaitu: Hasil belajar IPA siswa kelas 5 tidak memenuhi KKM yang telah ditetapkan. metode yang digunakan ceramah. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran sehingga menyebabkan siswa merasa kantuk dan tidak tertarik dengan mata pelajaran yang diajarkan. Guru tidak menggunakan media dengan efektif yang bisa menarik ketertarikan siswa dalam PBM berlangsung. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan dari penelitian ini adalah “Apakah melalui model make a match menggunakan media realia dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 semester II tahun ajaran 2015/2016?” 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode make a match menggunakan media realia pada siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 semester II tahun ajaran 2015/2016. 5 1.5 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu hasil belajar siswa dapat memenuhi standar KKM, minat belajar siswa meningkat serta dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas. 1.5.1 Manfaat Teoristis Pada ranah teoritis, penelitian ini dapat memberikan masukan untuk melakukan kajian-kajian teoritis ilmu pendidikan, secara khusus dalam menemukan solusi teoritis mengenai model pembelajaran aktif, tetapi juga menyenangkan peserta didik. 1.5.2 Manfaat Praktis Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu: 1. Siswa siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik karena disebabkan siswa memiliki minat serta ketertarikan dalam mengikuti PBM. 2. Guru Guru dapat memperoleh pengalaman baru dalam menggunakan metode yang berbeda dari yang biasanya. 3. Bagi Sekolah Sekolah dapat menambah pengetahuan dan memberi dorongan kepada guru cara meningkatkan hasil belajar siswa serta minat belajar siswa. 4. Peneliti selanjutnya Peneliti mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru sehingga dapat diberikan kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa.