Lampiran : Keputusan Walikota Metro Nomor : /KPTS/SETDA/02/2013 Tanggal: 2013 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN BIDANG KEAGAMAAN PEMERINTAH DAERAH KOTA METRO MELALUI BEDAH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 A. MAKSUD Penggunaan dana bantuan bidang keagamaan Pemerintah Kota Metro melalui Bedah APBD Tahun Anggaran 2013 dilaksanakan dengan maksud agar pengurus Rumah Ibadah, Pondok Pesantren, Madrasah, Panti Asuhan, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Guru Ngaji/Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Guru Sekolah Minggu, Guru Sekolah Hindu, Juru Kunci Makam, Kelompok Pengajian/Yasinan, Perlengkapan Rukun Kematian, Majelis Ta’lim, P3 N, MTQ, BKMT, Perayaan Hari Raya Hindu serta PHBI se-Kota Metro Tahun Anggaran 2013 mendapatkan pedoman dalam rangka meningkatkan peran dan fungsinya dalam pembinaan kehidupan beragama dan bermasyarakat dengan lebih memaksimalkan sarana prasarana dan kualitas pendidikan serta tenaga kependidikan. B. TUJUAN Tujuan dari kegiatan ini adalah : 1. Meningkatkan fungsi, kemampuan dan peran ke-organisasian keagamaan dalam pembinaan pengembangan kehidupan beragama. 2. Meningkatkan pembinaan prestasi anak didik dan sekolah. 3. Meningkatkan pembinaan kerukunan beragama antar warga dalam kehidupan bermasyarakat. 4. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui peningkatan kehidupan beragama dengan pembenahan sarana/tempat yang ada. 5. Peningkatan kualitas Tenaga Pelaksana untuk menumbuhkan kreativitas dan motivasi kinerjanya. C. SASARAN Sasaran dari Dana Bantuan adalah: 1. Rumah Ibadah Se-Kota Metro. 2. Sarana prasarana Rumah Ibadah se-Kota Metro. 3. Sarana prasarana Pendidikan Keagamaan se-Kota Metro. 4. Guru Ngaji dan Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Se-Kota Metro. 5. Guru Sekolah Minggu. 6. Guru Agama Hindu. 7. Juru Kunci Makam. 8. BKMT se-Kota Metro. 9. PHBI se-Kota Metro. 10. MTQ Tingkat Kelurahan. 11. Perayaan Hari Raya Hindu 12. Majelis Ta’lim Se-Kota Metro. 13. Kelompok Pengajian dan Yasinan. 14. Insentif P3N 15. Rukun Kematian. D. ARAH PENGGUNAAN DANA BANTUAN Arah penggunaan dana bantuan ini sebagai berikut: 1. Pembangunan bidang konstruksi meliputi: a. Perbaikan Rumah Ibadah, meliputi : Masjid, Musholla, Gereja, Kapel, Vihara dan Pura. b. Perbaikan sarana prasarana Rumah Ibadah, meliputi : Tempat Parkir, Tempat Wudhu dan berbagai sarana lain yang menjadi bagian penunjang dari Rumah Ibadah. c. Perbaikan sarana prasarana pendidikan yaitu: sarana prasarana Pondok Pesantren, Yayasan dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). 2. Pembangunan bidang non-konstruksi meliputi: a. Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, yaitu: Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Guru Agama (Sekolah Minggu), serta Guru Agama Hindu. b. Peningkatan kesejahteraan ahli agama (P3 N dan Juru Kunci Makam). c. Peningkatan kegiatan keagamaan: PHBI, BKMT dan pelaksanaan MTQ Tingkat Kelurahan serta Perayaan Hari Raya Hindu. d. Peningkatan sarana sosial keagamaan, yaitu: Perlengkapan kematian, dan sarana kelompok pengajian/yasinan. E. PROSEDUR DAN TATA CARA PENCAIRAN DANA Prosedur yang harus dilalui dalam proses pencairan dana bidang Sosial Keagamaan adalah : 1. Pokmas penerima hibah mengajukan permohonan (proposal) pencairan dana kepada Walikota Metro Cq. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Metro dalam 7 (tujuh) rangkap ditandatangani oleh Ketua Pokmas, diketahui LPM, Lurah dan Camat dilampiri dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan. Berkas kemudian dikirim langsung oleh Pengurus Pokmas ke Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro untuk diverifikasi dan bagi Pokmas penerima bantuan di bidang infrastruktur / konstruksi diharuskan mencantumkan tanda tangan Pembina teknis yang telah ditentukan. Format Pencairan Dana sebagaimana terlampir. Adapun beberapa persyaratan yang harus dilampirkan pada Proposal pencairan dana adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan Konstruksi 1) Pencairan Dana 1 (Satu) Tahap Untuk Nilai hibah sampai dengan Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat penerima hibah dapat diberikan sekaligus dengan melampirkan : a) Surat Permohonan Pengajuan dana dengan menyebutkan Nomor Rekening Pokmas beserta nama ketua pokmas yang tercantum pada Rekening tersebut; b) Surat Keputusan Lurah tentang Pembentukan Pokmas; c) Rencana Anggaran Biaya (RAB) keseluruhan diketahui Pembina Teknis ; d) Rencana penggunaan dana diketahui Pembina Teknis; e) Berita Acara penggabungan Pokmas ( bila terjadi penggabungan kegiatan ke dalam satu Pokmas ); f) Gambar Teknis diketahui Pembina Teknis; g) Peta Lokasi kegiatan; h) Jadwal Pelaksanaan kegiatan; i) Foto copy Rekening Pokmas pada Bank Lampung Cabang Metro; j) Foto copy KTP Ketua dan bendahara Pokmas; k) Foto-foto 0 % (nol persen); l) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Kota Metro yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro (pemberi hibah) dengan Ketua Pokmas (penerima hibah) yang ditempel materai Rp. 6.000 sebanyak 2 (dua) buah. m) Surat Pernyataan kesanggupan menyampaikan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) dengan dilengkapi foto-foto pelaksanaan pekerjaan 100% (seratus persen) yang diambil dari arah yang sama ketika 0 % (nol persen) 2) Pencairan Dana 2 (Dua) Tahap Untuk nilai hibah Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat penerima hibah dapat diberikan melalui 2 (dua) tahap dengan melampirkan : (1) Pencairan Tahap Satu (60 % dari keseluruhan dana) a) Surat Permohonan Pengajuan dana dengan menyebutkan Nomor Rekening Pokmas beserta nama ketua Pokmas yang tercantum pada Rekening tersebut; b) Surat Keputusan Lurah tentang Pembentukan Pokmas; c) Rencana Anggaran Biaya (RAB) keseluruhan diketahui Pembina Teknis ; d) Rencana penggunaan dana Tahap Satu (60 %) diketahui Pembina Teknis; e) Berita Acara penggabungan Pokmas (bila terjadi penggabungan kegiatan ke dalam satu Pokmas ); f) Gambar Teknis diketahui Pembina Teknis; g) Peta Lokasi kegiatan; h) Jadwal Pelaksanaan kegiatan; i) Foto copy Rekening Pokmas pada Bank Lampung Cabang Metro; j) Foto copy KTP Ketua dan bendahara Pokmas; k) Foto-foto 0 % (nol persen); l) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Kota Metro yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro (pemberi hibah) dengan Ketua Pokmas (penerima hibah) yang ditempel materai Rp. 6.000 sebanyak 2 (dua) buah; (2) Pencairan Tahap Dua (40 % dari keseluruhan dana) a) Surat Permohonan Pengajuan dana tahap dua dengan menyebutkan Nomor Rekening Pokmas beserta nama Ketua Pokmas yang tercantum pada Rekening tersebut; b) Rencana penggunaan dana Tahap Dua (40 %) diketahui Pembina Teknis; c) Foto copy Rekening Pokmas pada Bank Lampung Cabang Metro; d) Foto copy KTP Ketua dan bendahara Pokmas; e) Foto-foto pelaksanaan tahap satu yang diambil dari arah yang sama ketika 0 % (nol persen); f) SPJ tahap satu; g) Surat pernyataan telah menyelesaikan pekerjaan (minimal 40 % ); h) Surat pernyataan kesanggupan menyampaikan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) tahap dua dengan dilengkapi foto-foto pelaksanaan 100 % (seratus persen) yang diambil dari arah yang sama ketika 0 % (nol persen); i) Foto Copy Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) ; 3) Pencairan Dana 3 (Tiga) Tahap Untuk nilai hibah diatas Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat penerima hibah dapat diberikan melalui 3 (tiga) tahap dengan melampirkan : (1) Pencairan Tahap Satu ( 40 % dari keseluruhan dana ) a) Surat Permohonan Pengajuan dana dengan menyebutkan Nomor Rekening Pokmas beserta nama Ketua Pokmas yang tercantum pada Rekening tersebut; b) Surat Keputusan Lurah tentang Pembentukan Pokmas; c) Rencana Anggaran Biaya (RAB) keseluruhan diketahui Pembina Teknis; d) Rencana penggunaan dana Tahap Satu ( 40 % ) diketahui Pembina Teknis; e) Berita Acara penggabungan Pokmas (bila terjadi penggabungan kegiatan ke dalam satu pokmas ); f) Gambar Teknis diketahui Pembina Teknis; g) Peta Lokasi kegiatan; h) Jadwal Pelaksanaan kegiatan; i) Foto copy Rekening Pokmas pada Bank Lampung Cabang Metro; j) Foto copy KTP Ketua dan bendahara Pokmas; k) Foto-foto 0 % (nol persen); l) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Kota Metro yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro (pemberi hibah) dengan Ketua Pokmas (penerima hibah) yang ditempel materai Rp. 6.000 sebanyak 2 (dua) buah. (2) Pencairan Tahap Dua ( 30 % dari keseluruhan dana ) a) Surat Permohonan Pengajuan dana tahap dua dengan menyebutkan Nomor Rekening Pokmas beserta nama ketua pokmas yang tercantum pada Rekening tersebut; b) Rencana penggunaan dana Tahap Dua (30 %) diketahui Pembina Teknis; c) Foto copy Rekening Pokmas pada Bank Lampung Cabang Metro; d) Foto copy KTP Ketua dan bendahara Pokmas; e) Foto-foto pelaksanaan tahap satu yang diambil dari arah yang sama ketika 0 % (nol persen); f) SPJ tahap satu; g) Surat pernyataan telah menyelesaikan pekerjaan ( minimal 30 % ); h) Surat pernyataan kesanggupan menyampaikan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) tahap dua; i) Foto Copy Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD); (3) Pencairan Tahap Tiga ( 30 % dari keseluruhan dana ) a) Surat Permohonan Pengajuan dana tahap tiga dengan menyebutkan Nomor Rekening Pokmas beserta nama ketua pokmas yang tercantum pada Rekening tersebut b) Rencana penggunaan dana Tahap Tiga (30 %) diketahui Pembina Teknis c) Foto copy Rekening Pokmas pada Bank Lampung Cabang Metro d) Foto copy KTP Ketua dan bendahara Pokmas e) Foto-foto pelaksanaan tahap dua yang diambil dari arah yang sama ketika 0 % (nol persen) f) SPJ tahap dua g) Surat pernyataan telah menyelesaikan pekerjaan ( minimal 60 %) h) Surat pernyataan kesanggupan menyampaikan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) tahap tiga dengan dilengkapi fotofoto pelaksanaan pekerjaan 100 % yang diambil dari arah yang sama ketika 0 % (nol persen) i) Foto Copy Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) b. Pekerjaan Non Konstruksi Penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) pelaksana swakelola untuk pekerjaan non konstruksi dilakukan dalam satu tahap dengan melampirkan : 1) Surat Permohonan Pengajuan dana dengan menyebutkan Nomor Rekening Pokmas beserta nama Ketua Pokmas yang tercantum pada Rekening tersebut 2) Surat Keputusan Lurah tentang Pembentukan Pokmas 3) Rencana penggunaan dana atau daftar penerima insentif beserta foto copy KTP seluruh penerima insentif (untuk Pokmas Guru TPA, Sekolah Minggu, P3N dan Juru Kunci Makam) 4) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang telah ditandatangani oleh Pemerintah Kota Metro yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro (pemberi hibah) dengan Ketua Pokmas (penerima hibah) yang ditempel materai Rp. 6.000 sebanyak 2 (dua) buah 5) Foto Copy KTP Ketua dan Bendahara Pokmas 6) Foto Copy Rekening Pokmas pada Bank Lampung Cabang Metro 7) Berita Acara penggabungan Pokmas ( bila terjadi penggabungan kegiatan ke dalam satu Pokmas ) 8) Surat Pernyataan kesanggupan menyampaikan SPJ (Surat Pertanggung Jawaban). 2. Setelah berkas pengajuan pencairan dana Pokmas diterima, diverifikasi serta dinyatakan lengkap dan sah, Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro mengusulkan kepada Kepala BPKAD Kota Metro selaku pejabat pengelola keuangan daerah. 3. Setelah proses di BPKAD Kota Metro selesai, lembar pertama Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) disampaikan kepada Sub Bagian Kas Daerah untuk diterbitkan giro bilyet dan diserahkan kepada ketua pokmas penerima hibah untuk diteruskan pencairannya di Bank Lampung. F. KRITERIA PENGGABUNGAN PEKERJAAN Penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) pelaksana swakelola untuk pekerjaan konstruksi dan non konstruksi dapat digabungkan menjadi 1 (satu) kegiatan dengan tetap mempertimbangkan efektifitas dan pertanggungjawaban kegiatan yang digabungkan, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Untuk penggabungan kegiatan Konstruksi diutamakan bagi pokmas yang mendapatkan bantuan dengan pagu anggaran di bawah Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) dan prosedur pencairan sama dengan prosedur pencairan kegiatan konstruksi. 2. Untuk penggabungan kegiatan Non Konstruksi dibatasi dengan nilai nominal gabungan Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), hal ini untuk mempermudah proses penyaluran kepada masing-masing Pokmas dan pembuatan SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) akhir. 3. Setiap penggabungan Pokmas harus mendapatkan persetujuan dari masing-masing Pokmas yang dituangkan dalam Berita Acara Penggabungan Pokmas yang ditandatangani masing-masing ketua Pokmas diketahui LPM, Lurah dan Camat. 4. Untuk penggabungan kegiatan yang sifatnya pemberian insentif, pada proposal pengajuan dana harus dilampirkan foto copy KTP seluruh penerima insentif. Sedangkan pada SPJ harus di sertakan daftar tanda terima dari seluruh penerima insentif yang berhak menerima dana tersebut. G. KETENTUAN KETUA POKMAS, STEMPEL DAN PENANGGALAN 1. Ketua POKMAS Ketua Pokmas harus diambil dari pengurus Pokmas yang memang terlibat langsung dalam kegiatan keseharian pada kegiatan Pokmas yang bersangkutan. 2. Ketentuan Stempel Stempel yang digunakan untuk melengkapi berkas pengajuan pencairan dana bantuan harus sesuai dengan Kop Surat Yang diajukan oleh Pokmas Penerima Bantuan. 3. Penanggalan Penanggalan pada Surat Pengantar pengajuan proposal tidak boleh melewati tanggal pada Surat Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dalam 1 (satu) Tahun Anggaran. H. PERTANGGUNGJAWABAN DANA Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan Menteri Dalam Nomor 39 Tahun 2012, seluruh kegiatan Pokmas yang dibiayai dari belanja Hibah Pemerintah Kota Metro Tahun Anggaran 2013 dipertanggungjawabkan oleh Pokmas penerima Hibah sebagai objek pemeriksaan dalam bentuk laporan realisasi penggunaan dana, buktibukti lainnya yang sah sesuai naskah perjanjian hibah dan/atau proposal serta mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. 1. Pertanggungjawaban dana oleh penerima bantuan ditujukan kepada Walikota Metro melalui Kepala BPKAD Kota Metro selambat-lambatnya 10 Januari 2014. 2. Tanda bukti yang disyaratkan sebagai lampiran Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) terdiri dari surat pertanggung jawaban atas pengeluaran Pokmas penerima bantuan, baik berupa belanja barang/jasa maupun tanda pembayaran (kuitansi) serta bukti pendukung lainnya. 3. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya tanda pelunasan atas belanja dan/atau pengeluaran lainnya (kuitansi) adalah sebagai berikut: a. Tanda bukti pelunasan/pengeluaran dibuat atas nama Pokmas penerima bantuan dan tidak diperkenankan atas nama peribadi. b. Dalam tanda bukti pelunasan/pengeluaran jumlah yang tertulis dengan huruf harus sama dengan yang tertulis dalam angka, tanpa cacat baik coretan maupun penghapusan dan perubahan. c. Uraian dalam tanda bukti pelunasan/pengeluaran harus jelas dan sesuai dengan tujuan pengeluaran dana yang tercantum dalam rencana anggaran biaya pada proposal usulan kegiatan Pokmas penerima bantuan. d. Tanda bukti pelunasan/pengeluaran harus ditandatangani oleh pihak yang menerima pembayaran, tanda tangan dilakukan dengan tinta hitam dan daya tahan tintanya terjamin (tidak luntur). e. Apabila yang berhak menerima pembayaran lebih dari 1 (satu)orang, maka tanda bukti pelunasan/pengeluaran yang menandatangani cukup 1 (satu) orang yang mewakili, tetapi harus didukung oleh daftar nama-nama yang ditandatangani oleh masing-masing penerima pembayaran. f. Dalam tanda bukti pelunasan/pengeluaran harus dicantumkan penerimaan pembayaran serta cap Pokmas penerima bantuan dan perusahaan yang menerima pembayaran. 4. Tanda tangan pada surat penagihan dan tanda tangan yang dicantumkan pada kuitansi pelunasan harus sama antara yang satu dengan lainnya, akan tetapi apabila ada tanda tangan yang dibubuhkan di atas bukan tanda tangan yang seharusnya, dilampirkan surat kuasa yang menyatakan pemberian kuasa kepada pihak ketiga dengan menyebutkan nama dan alamat yang jelas oleh yang berhak menerima pembayaran itu. 5. Tanggal yang tercantum pada kuitansi tidak harus bersamaan dengan tanggal yang ada pada surat penagihan, akan tetapi tanggal yang tercantum pada kuitansi tidak boleh mendahului tanggal pada surat penagihan. 6. Dalam hal penerima uang tidak pandai menulis huruf latin maka yang bersangkutan harus membubuhi cap jempol tangan kiri, dan pada saat pembayaran harus disaksikan 2 (dua) orang saksi yang dikenal oleh bendahara Pokmas, dan mampu untuk diangkat sumpah dengan membubuhkan tanda tangan masing-masing pada tanda bukti pelunasan kuitansi dan menyebutkan nama jelas, pangkat, jabatan dan alamatnya serta menerangkan bahwa jumlah uang yang tercantum dalam kuitansi itu benar-benar telah dibayarkan kepada yang berhak dihadapan mereka. I. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN 1. Laporan kemajuan pekerjaan bidang infrastruktur fisik kontruksi sosial keagamaan dibuat oleh Pokmas penerima bantuan diketahui Lurah dan LPM disampaikan kepada Camat dan Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro serta tembusannya disampaikan kepada Walikota Metro Cq. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro. 2. Laporan akhir pelaksanaan kegiatan bidang infrastruktur fisik kontruksi sosial keagamaan disampaikan oleh Pokmas penerima bantuan kepada Camat yang diketahui Lurah dan LPM serta ditembuskan kepada Kepala BAPPEDA dan Kepala Bagian Adm. Kesra Setda Kota Metro. 3. Rekapitulasi Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat disampaikan Camat kepada Walikota Metro Cq. Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro, ditembuskan kepada Bagian Adm. Kesra Setda Kota Metro. 4. Bentuk dan format Laporan Pelaksanaan Pekerjaan bidang infrastruktur fisik kontruksi sosial keagamaan sebagaimana format terlampir. Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi langsung dengan Bagian Adm. Kesra Setda Kota Metro. 5. Laporan pertanggungjawaban keuangan kegiatan bidang infrastruktur fisik kontruksi, fisik non konstruksi dan bantuan non fisik sosial keagamaan disampaikan kepada Walikota Metro Cq. Kepala BPKAD Kota Metro dengan melampirkan Surat Pertanggung Jawaban dan bukti-bukti pendukung lain yang sah dan tembusannya disampaikan ke Bagian Adm. Kesra Setda Kota Metro. J. SANKSI Bagi Pokmas penerima bantuan yang tidak menyampaikan surat pertanggungjawaban (SPJ) atas pengunaan dana hibah pemerintah Kota Metro, akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. K. PENUTUP Demikian Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bagian Administrasi Kesra Setda Kota Metro pedoman bagi seluruh Kelompok Masyarakat dan instansi pembina teknis dalam proses jawabannya. Bantuan Bidang Keagamaan dibuat agar dapat dijadikan (Pokmas) penerima bantuan pencairan dan pertanggung WALIKOTA METRO, LUKMAN HAKIM