15 pemakaian service sistem informasi akademik adalah ketika diperlukan pemeriksaan seorang mahasiswa apakah telah memenuhi syarat wisuda. Sistem di perpustakaan dapat mengonsumsi service yang memberikan data mahasiswa untuk pemeriksaan syarat bebas pustaka. Jika mahasiswa dinyatakan bebas pustaka, bukti elektronik dapat diberikan kepada sistem informasi akademik dalam bentuk service. Hal ini lebih handal dan cepat daripada pemrosesan secara manual. Pengujian Pengujian sistem dibagi menjadi dua, yaitu pengujian fungsionalitas web service dan pengujian interoperability. Pengujian fungsionalitas web service dilakukan dengan metode black box melalui antarmuka operator client dan web site. Pengujian interoperability dilakukan dengan pembuatan web service lain dengan lingkungan pengembangan yang berbeda, yaitu PHP dan web server Apache untuk dikonsumsi oleh web service sistem informasi akademik seperti pada Gambar 15. Sistem Untuk Uji Introperability Windows XP SP2 Apache 2 MySql 5 Simak Server service Windows Server 2003 SQL Server 2005 penelitian selanjutnya integrasi sistem informasi akademik dengan sistem lain dalam satu lingkungan universitas dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan integritas data dan untuk mewujudkan proses bisnis yang lebih komprehensif. Penerapan protokol keamanan web service pada sistem informasi akademik dapat menjadi topik penelitian dengan memanfaatkan hasil penelitian ini. Salah satu penelitian yang dapat dilakukan adalah penerapan Security Assertion Markup Language (SAML) pada sistem informasi akademik dengan memperhatikan kebutuhan service berbagai unit/entitas dalam institusi pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Hadiwinata, Mario. 2003. XML Web Service dengan Visual Basic.Net. Jakarta: Elex Media Komputindo. Koolwaij, et al. 2002. The Promise of Web Service an Analysis. https://doc.telin.nl/dscgi/ds.py/Get/File27842 [7 November 2006] Manes, A.T. 2003. Web Services A Manager’s Guide. USA: Addison-Wesley. IIS 6 PHP 5 Gambar 15 Pengujian interoperability. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan SOA dapat diterapkan dalam sistem informasi akademik. Fungsionalitas sistem disajikan dalam bentuk service yang dapat dikonsumsi sistem lain. Web service sistem juga dapat mengonsumsi web service dari sistem lain. Hal ini mengindikasikan interoperability telah tercapai. Strategi tertentu perlu digunakan untuk mengembalikan data dalam web service tergantung pada data yang dikembalikan. Tidak semua objek yang dihasilkan dari lingkungan pengembangan dapat dikonversi menjadi SOAP yang merupakan protokol standar pertukaran data. Salah satu strategi yang bisa ditempuh adalah mengembalikan array dari struktur yang berisi data objek yang tidak dapat dikonversi. Saran Sistem yang telah dikembangkan telah memenuhi kemampuan interoperability yang menjadi dasar upaya integrasi sistem. Pada Menasce DA, Almeida VAF. 2002. Capacity Planning for Web Service Metrics, Models, and Methods. Upper Saddle River New Jersey: Prentice Hall PTR. Pressman, R.S. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Fifth Edition. New York,USA: McGraw Hill. Sprott D, Wilkes L. 2004. Understanding Service Oriented Architecture. 10:17. [Microsoft Architect Journals]. http://www.architecturejournal.net/200 4/issue1/pdf/journal1_english.pdf [7 November 2006] Turban, et al. 2005. Introduction to Information Technology. USA: John Wiley & Sons, Inc. [W3C] World Wide Web Consortium. 2004. Web Service Architecture http://www.w3.org/TR/ws-arch/ [15 Juli 2006]