BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain. Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab lewat makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dijelaskan, maka secara garis besar ada beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana asal-usul tata surya? 2. Bagaimana sejarah penemuan tata surya? 3. Bagaimana struktur tata surya ? 4. Apa yang dimaksud matahari sebagai pusat tata surya ? 5. Bagaimana posisi dan karakteristik anggota tata surya ? 1 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui asal-usul tata surya. 2. Mengetahui sejarah tata surya. 3. Mengetahui struktur tata surya. 4. Mengetahui penjelasan mengenai matahari sebagai pusat tata surya. 5. Mengetahui posisi dan karakteristik masing-masing anggota tata surya. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Asal-usul Tata Surya a. Teori nebula (Kant dan Laplace) Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planetplanet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari. Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas itu berputar dan akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari. Gambar Pembentukan tata surya menurut teori nebula : 3 b. Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain) Moulton dan Chamberlain, berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahanbahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planetplanet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari. Gambar Pembentukan tata surya menurut teori planetesimal : c. Teori pasang surut (Jeans dan Jeffreys) Astronom Jeans dan Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin membentuk bulatanbulatan yang disebut planet. Gambar Pembentukan tata surya menurut teori pasang surut : 4 d. Teori bintang kembar (Lyttleton) Teori bintang kembar dikemukakan astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari. Gambar Pembentukan tata surya menurut teori bintang kembar : e. Teori awan debu (Weizsaecker dan Kuiper) Weizsaecker dan Kuiper, berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet. Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari. 5 Gambar Pembentukan tata surya menurut teori awan debu : Banyak ahli telah mengemukakan hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya. Hipotesis Nebula Hipotesis Nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (16881772)tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace yang menyebutkan bahwa pada tahap awal Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula dan unsur gas yang sebagian besarhidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut, berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi tersebut gas-gas memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalamdan planet luar. Hipotesis Planetisimal Hipotesis Planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin danForest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari. Pada masa awal pembentukan matahari, kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali dan sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin, memadat, dan menjadi bendabenda berukuran kecil yang disebut planetisimal dan 6 beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu sehingga membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid. Hipotesis Pasang Surut Bintang Hipotesis Pasang Surut Bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain oleh gaya pasang surut yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Hipotesis Kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernamaG.P. uiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa. Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis Bintang Kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis Bintang Kembar menjelaskan bahwa Tata Surya berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan saling berdekatan. Kemudian salah satunya meledak dan meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya. 2.2 Sejarah Penemuan Tata Surya Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam sehingga ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentrisyaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta. Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus. 7 Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens(1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus pada 1781. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Kemudian Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930. Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978 ditemukan satelit yang mengelilingi Pluto yaitu Charon yang sebelumnya sempat dikira sebagai planet karena ukurannya tidak jauh berbeda dengan Pluto. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar(1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit. 2.3 Struktur Tata Surya Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya. Yupiter dan Saturnus merupakan dua komponen terbesar yang mengedari matahari menyangkup kira-kira 90 persen massa selebihnya. Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edar bumiyang disebut ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika. Planet-planet 8 dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari dengan berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari kecuali Komet Halley. Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahari memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan matahari disebutperihelion, sedangkan jarak terjauh dari matahari disebut aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet hampir berbentuk lingkaran sedangkan komet, asteroid, dan objek sabuk Kuiper orbitnya berbentuk elips. Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak yang sama antar orbit. Semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edar orbit sebelumnya. Sebagai contoh: Venus terletak sekitar sekitar 0,33 SA dari Merkurius, Saturnusadalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima. Hampir semua planet-planet di Tata Surya memiliki sistem sekunder yang kebanyakan adalah benda pengorbit alami (satelit atau bulan). Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memiliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak. 2.4 Matahari Gambar Matahari: bola gas raksasa yang sangat panas : 9 Matahari adalah bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi baik pada gugusan galaksi bima sakti maupun pada galaksi andromeda. Matahari adalah sebuah bintang karena matahari memancarkan cahaya yang dihasilkan sendiri. Matahari dapat memancarkan cahaya dan panas yang amat sangat besar energinya karena dihasilkan dari reaksi fusi nuklir penggabungan inti atom hidrogen. Jarak Matahari Ke Bumi Matahari adalah bintang yang tampak paling besar dibandingkan bintang-bintang lain yang bertaburan di angkasa luar karena jaraknya yang sangat dekat, yaitu sekitar 1,4 juta km. 1.400.000 kilo meter disebut juga sebagai satuan astronomi. Jarak kedudukan terdekat matahari ke bumi jaraknya adalah 147 juta km disebut Perihelium (1 januari). Sedangkat jarang paling jauh matahari ke bumi yakni kurang lebh sekitar 152 juta km disebut Aphelium (1 juli). Tentu saja saat ini belum ada orang yang menghitung secara langsung jarak matahari ke bumi karena sangat panas dan silau. Suhu Matahari Panas matahari pada permukaannya adalah kurang lebih 6 ribu derajat selsius. Sedangkan pada inti matahari temperatur mencapai 150 juta derajat celcius. Dari waktu ke waktu suhu matahari akan diperkirakan semakin dingin dan akhirnya mati bersama planetplanet lain termasuk bumi. Penyusun Matahari - Hidrogen : 70% - Helium : 25% - Unsur lainnya : 5% Bagian-Bagian Susunan Matahari Fotosfer adalah Bagian lapisan permukaan yang memancarkan cahaya yang kuat dan menyilaukan. Kormosfer adalah Lapisan gas yang sangat tebal. Korona adalah Lapisan atmosfer terluar matahari. Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan 10 pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat. Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tah un lalu. Matahari merupakan pusat dan system tata surya. Matahari adalah benda langit yang sangat besar berdiameter 1,4 juta kilometer ( 1.400.000 km ). Ukuran tersebut mengakibatkan matahari mempunyai gaya gravitasi (gaya tarik) yang sangat besar. Sehingga benda-benda langit yang ada disekelilingnya ikut berputar mengelilingi matahari sesuai dengan lintasannya dan arah revolusinya (jarak). Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya. Bintang ini berukuran 332.830 kali dari massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik yang termasuk spektrum optik. Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning yang berukuran tengahan. Nama ini menyebabkan kesalah pahaman karena dibandingkan dengan bintangbintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama dan matahari terletak persis di tengah deret ini. Akan tetapi bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang. Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang “populasi I”. Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta sehingga mengandung banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium (metal) dibandingkan dengan bintang “populasi II”. 11 Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan heliumterbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintangbintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal. Disamping cahaya, matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam sehingga menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah Tata Surya sejauh 100 SA. Badai geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan matahari (solar flares) dan pengeluaran massa korona (coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer sehingga menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer (heliospheric current sheet), yaitu sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi berinteraksi dengan angin matahari. Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet karena atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi. Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi meskipun tidak diketahui seberapa besar. Medium antarplanet juga merupakan tempat berada dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Daerah pertama, awan debu zodiak yang terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet. Daerah kedua, membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper. 12 2.5 Tata Surya Bagian Dalam Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid. Terutama yang terbuat dari silikat dan logam. Objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari. Radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan Saturnus. 2.5.1 Planet-Planet Bagian Dalam Planet-planet bagian dalam. Dari kiri ke kanan: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat dan hampir tidak mempunyai bulan dan sistem cincin. Komposisi utama planet ini adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Venus, Bumi dan Mars memiliki atmosfer, kawah meteor, dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior. Gambar planet-planet bagian dalam : Merkurius Venus Bumi Mars a. Merkurius Merkurius (0,4 SA) adalah planet terdekat dari matahari serta terkecil (0,055 massa bumi) berupa bola batu berkawah dengan diameter 4.875 km. Suhu permukaan Merkurius yang menghadap Matahari bisa mencapai 425 oC. Sementara suhu bagian yang tidak mendapat sinar Matahari sangat rendah, yaitu -180 oC. Merkurius mempunyai periode revolusi 87,97 hari dan periode rotasi 59 hari. Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat 13 diterangkan. Menurut dugaan hipotesis lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa dan perkembangan (akresi) penuhnya terhambat oleh energi awal matahari. b. Venus Venus merupakan planet terpanas dalam tata surya. Ini dikarenakan permukaan Venus tertutup awan (atmosfer) yang tebal. Atmosfer ini memerangkap panas Matahari yang diterima Venus. Venus lebih besar daripada Merkurius dengan diameter 12.119 km. Suhu permukaan Venus mencapai 470 oC. Venus mempunyai periode revolusi 224,7 hari dan periode rotasi 243 hari. Venus bisa terlihat di ufuk timur sebelum Matahari terbit. Venus juga terlihat di ufuk barat sebelum Matahari tenggelam. Venus sering disebut bintang kejora. Venus (0,7 SA) berukuran 0,815 kali dari massa bumi. Planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfer yang tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C yang kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi dan karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi. c. Bumi Bumi merupakan satu-satunya planet yang ditempati makhluk hidup. Ini karena Bumi memiliki atmosfer yang mengandung banyak oksigen dan tersedia cukup air. Suhu permukaan Bumi rata-rata 22 oC sehingga memungkinkan adanya makhluk hidup. Bumi berjarak 150 juta kilometer dari Matahari. Untuk sekali revolusi, bumi membutuhkan waktu setahun (365¼ hari). Sementara itu, ia melakukan satu kali rotasi selama satu bulan (30 hari). Bumi berbentuk bulat yang agak pepat di bagian kutubnya. Diameternya di bagian kutub sebesar 12.714 km, sedangkan daerah khatulistiwa 12.757 km. Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat. Bumi adalah satusatunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satusatelit yaitu bulan dan satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya. 14 d. Mars Mars adalah planet yang sangat kering dan tertutup debu merah. Oleh karena itu, Mars disebut juga planet merah. Mars berjarak 288 juta kilometer dari Matahari. Diameter Mars sekitar 6.760 km. Planet ini membutuhkan waktu 678 hari untuk sekali revolusi dan sebulan (30 hari) untuk sekali rotasi. Mars mempunyai nama lain Marikh atau Anggar. Mars (1,5 SA) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil yaitu Deimos dan Phobosyang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars. 2.6 Tata Surya Bagian Luar Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelit yang berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur yang juga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlahvolatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut es dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya. 2.6.1 Planet-Planet Bagian Luar Keempat planet luar yang disebut planet raksasa gas (gas giant) atau planet jovian secara keseluruhan mencakup 99% massa yang mengorbit matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium. Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi. Gambar planet-planet bagian luar : 15 Uranus Yupiter Neptunus Saturnus a. Yupiter Yupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Diameternya mencapai 142.796 km. Karena ukurannya yang sangat besar, planet ini disebut sebagai planet raksasa. Yupiter mempunyai periode revolusi 11,9 tahun dan periode rotasi 9 jam 55 menit. Permukaannya tertutup oleh awan berwarna-warni. Nama lain dari Yupiter adalah Masturi atau Respati. Yupiter (5,2 SA) merupakan planet yang berukuran 318 kali massa bumi dan 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utama planet ini adalah hidrogendan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya seperti pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar adalahGanymede, Callisto, Io, dan Europa yang menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya berukuran lebih besar dari Merkurius. b. Saturnus Saturnus adalah planet keenam dalam tata surya. Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Yupiter. Saturnus berupa bola gas yang berwarna seperti gula merah pucat. Diameternya lebih dari 120.000 km. Saturnus mempunyai lingkaran bercahaya yang mengelilinginya. Lingkaran cahaya itu dinamakan cincin Saturnus. Suhu maksimal di permukaan Saturnus adalah -85 oC. Planet ini memiliki periode revolusi sekitar 29,5 tahun dan periode rotasi 10,2 jam. Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter yaitu komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, namun planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi sehingga membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini dan 3 yang belum dipastikan. 16 Dua di antaranya yaitu Titan dan Enceladus yang menunjukan activitas geologis meskipun hanya terdiri dari es saja. Titan berukuran lebih besar dariMerkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti. c. Uranus Jarak Uranus sangat jauh dari Matahari. Suhu permukaannya sangat dingin, yaitu -183 oC. Diameter Uranus mencapai 50.800 km. Uranus memiliki periode rotasi 10 jam 49 menit dan periode revolusi 84,02 tahun. Atmosfer Uranus terdiri atas metana yang berwarna biru. Akibat gas alam ini, Uranus berwarna biru menakjubkan. Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan berukuran poros 90° pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui dan yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda. d. Neptunus Neptunus merupakan planet terluar dalam sistem tata surya. Jaraknya yang sangat jauh dari Matahari menyebabkan Neptunus sangat dingin. Suhu permukaannya mencapai 205 oC. Diameter Neptunus sekitar 44.600 km. Neptunus mempunyai periode revolusi 165 tahun. Sementara itu, periode rotasinya sekitar 16 jam. Planet ini memiliki awan biru terang yang membuat keseluruhan planet terlihat biru. Di atas awan biru terdapat awan es yang bergerak mengelilingi planet. Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus namun memiliki 17 kali massa bumi sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar adalah Triton. Triton memiliki geyser nitrogen cair dan geologinya aktif. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus. 17 2.7 Komet Gambar komet atau bintang berekor : Komet adalah badan Tata Surya kecil yang biasanya hanya berukuran beberapa kilometer dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi. Secara umum, perihelionnya terletak di planet-planet bagian dalam dan letakaphelionnya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam dan mendekati matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi yang menghasilkan koma, ekor gas, dan debu panjang yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal. Sebagian komet berorbit hiperbolik mungkin berasal dari luar Tata Surya tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit. Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas matahari sering dikategorikan sebagai asteroid. 2.8 Asteroid Gambar asteroid : 18 Asteroid adalah obyek Tata Surya yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku.Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Yupiter yang berjarak antara 2,33,3 SA dari matahari. Asteroid merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata Surya. Beberapa asteroid seperti Vesta dan Hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti telah mencapai kesetimbangan hidrostatik. asteroid terdiri dari beribu-ribu hingga jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat karena kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10-4 m disebut meteorid. 2.9 Meteoroid Gambar meteoroid : 19 Meteoroid adalah batuan kecil yang bergerak secara bebas di angkasa luar. Oleh karena itu, meteoroid adalah salah satu ancaman bagi planet – planet seperti bumi. Karena dapat bergerak secara bebas diangkasa luar, maka asteroid pun dapat menabrak bumi dan planetnya sewaktu – waktu. 2.10 Satelit Gambar satelit buatan untuk komunikasi : Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama – sama mengelilingi bintang. Ada planet yang memiliki satelit namun ada pula planet yang tidak memiliki satelit. Planet yang memiliki banyak satelit adalah jupiter. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit palapa, satelit B1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi, mata – mata, riset, dan lain sebagainya. 20 BAB III PENUTUP 3.2 Kesimpulan Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit. Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Dengan kata lain sistem tata surya kita terdiri atas Matahari sebagai pusat dan benda-benda langit yang mengelilinginya. Benda langit yang mengelilingi matahari atau Objek-objek yang termasuk di dalam tata surya adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (komet, asteroid, meteoroid, satelit ) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, empat planet bagian luar, Urutan planet dari yang paling dekat dengan Matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet terpanas adalah Venus dan planet terdingin adalah Neptunus. Satu-satunya planet dalam tata surya yang dapat ditempati oleh makhluk hidup adalah Bumi. 3.2 Saran Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. 21 DAFTAR PUSTAKA Wikipedia.20013.TataSurya,(Online),(http://wikipediafoundation.org/,diakses23November 2013).12/11/2013/09.32 Wikipedia.2013.Planet,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Planet,diakses 23November2013). 12/11/2013/09.46 Wikipedia.2013.Bulan,(Online),(http://id.wikipedia.org/Bulan_%28satelit%29,diakses23Nov ember 2013).12/11/2013/10.21 http://sentraeduksi.blogspot.com/2012/12/tata-surya_7681.html.15/11/2013/13.24 http://anggisukmawijaya.wordpress.com/2012/11/30/makalah-sistem-tatasurya/.15/11/2013/14.12 http://asista-asmila.blogspot.com/2012/12/makalah-tentang-sistem-tatasurya.html.15/11/2013/14.29 http://bendalangit12.blogspot.com/2013/02/matahari-sebagat-pusat-tatasurya.html.15/11/2013/15.01 22