Pengembangan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) SEKRETARIAT TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TNP2K) APRIL 2015 Proses & Metodologi Pengembangan Basis Data Terpadu |2 Perbedaan Kemiskinan Agregat (SUSENAS) dan Basis Data Terpadu Agregat (Susenas) • • • • Susenas digunakan untuk mendapatkan • angka/tingkat kemiskinan proporsi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dalam total penduduk. Perhitungan kemiskinan yang digunakan adalah pendekatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). • Garis kemiskinan dihitung berdasarkan kebutuhan makanan dan bukan makanan. Dari perhitungan ini dapat didefinisikan penduduk sangat miskin (di bawah 0,8xGK), miskin (di bawah GK), dan hampir miskin (antara 1-1,2xGK). Basis Data Terpadu Basis Data Terpadu/ PPLS merupakan data mikro yang diperoleh melalui sensus untuk memperoleh data berdasarkan nama dan alamat dari 40% penduduk dengan status kesejahteraan terendah dan bukanlah basis data kemiskinan. Sebagai contoh Garis Kemiskinan tahun 2011 adalah 11,9% berarti seluruh Rumah Tangga pada desil 1 atau 10% adalah masuk kelompok Rumah Tangga sangat miskin dan miskin. Sementara sebagian desil 2 atau 20% masuk kedalam kelompok rumah tangga hampir miskin. |3 Metode Pengumpulan Data GENERASI PERTAMA: PSE 2005 Informasi tentang keluarga termiskin dihimpun melalui interview dengan Kepala Desa dan tokoh masyarakat Dilakukan cross-check terhadap sumber informasi kemiskinan lainnya, seperti data BKKBN, survei kemiskinan yang dilakukan oleh provinsi Daftar awal rumah tangga BPS melakukan survei melalui PSE 2005 untuk mengumpulkan data karakteristik ekonomi dan sosial terhadap rumah tangga dalam list. BPS menggunakan Proxy Means Test (PMT) untuk menentukan eligibilitas penerima Daftar akhir rumah tangga miskin |4 Kriteria Rumah Tangga Miskin Dalam PSE 2005 1| 2| 3| 4| 5| 6| 7| 8| 9| 10 | Luas lantai rumah kurang dari 8 m2 Jenis lantai rumah tidak permanen Jenis tembok rumah tidak permanen Tidak memiliki sanitasi atau sanitasi bersama Sumber penerangan rumah tidak menggunakan listrik Sumber air minum berasal dari sumur/ sumber air yang tidak terlindungi/air hujan. Konsumsi daging sapi/susu/ayam sekali seminggu Konsumsi makanan lebih dari 80% pendapatan Pendapatan informal kurang dari Rp. 350.000/bulan Tidak memiliki tabungan atau barang yang bernilai diatas Rp. 500.000 |5 Efektivitas Penargetan Program Perlindungan Sosial Persentase penerima bantuan Hanya sekitar 30% penduduk miskin yang menerima ketiga program perlindungan sosial (Raskin, BLT, Jamkesmas) Basis Data Terpadu akan meningkatkan efektivitas penargetan Desil konsumsi rumah tangga Sumber: Susenas 2009 |7 Perbaikan Metode Pengumpulan Data PPLS 2011 Miskin Tidak miskin Menerima bantuan Tujuan: menurunkan inclusion dan exclusion error Tidak menerima bantuan Penyusunan Daftar Awal Rumah Tangga Pre-List Rumah Tangga (Berdasarkan peta kemiskinan yang berasal dari data Sensus Penduduk 2010) + Data individual dari program lain + Konsultasi dengan Rumah Tangga Miskin + Penyisiran Daftar awal Rumah Tangga Disurvei pada PPLS 2011 |8 Proses Pengembangan Basis Data Terpadu Pengumpulan Data (PPLS 2011) BPS Analisis Data & Pengembangan Model PMT TNP2K Basis Data Terpadu Perbaikan Metodologi Pengumpulan Data: • Rumah tangga yang disurvei lebih banyak (45% vs. 29% pada tahun 2008). • Penggunaan sensus penduduk sebagai starting point. • Pelibatan komunitas miskin. • Variabel yang dikumpulkan lebih banyak Prediksi rumah tangga miskin lebih baik. Perbaikan Metodologi Pemeringkatan: • Perbaikan metode Proxy Mean Testing (PMT). • Mengintegrasikan dengan Data Administrasi Kependudukan (ADMINDUK). |9 Sebagian Kelompok Variabel Kriteria Penentu RTS Kelompok kriteria Detail kriteria Deskripsi pilihan pada kriteria | 10 Perbandingan Kondisi Hidup Tiap 10 Kepala Rumah Tangga *) dibaca sebagai rata-rata, bukan kondisi tiap 10 kepala rumah tangga | 11 Persentase Penduduk Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi yang Hampir Sama 60% Exclusion Error BASIS DATA TERPADU Mencakup 24,7 juta rumah tangga atau 96,7 juta jiwa 40% 35% Hampir Miskin/ Rentan PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JKN Mencakup 21,8 juta rumah tangga atau 86,4 juta jiwa PENERIMA KPS/KKS Mencakup 15,5 juta rumah tangga atau 65,6 juta jiwa 25% Inclusion Error 11,25% Miskin GARIS KEMISKINAN Mencakup 5,7 juta rumah tangga atau 28,6 juta jiwa | 12 Rumah Tangga Mana yang Lebih Berhak Menerima KPS? Secara kasat mata terlihat lebih berhak menerima KPS Lebih berhak menerima KPS karena kondisi anggota keluarga lain tidak bekerja, memiliki jumlah tanggungan lebih banyak, dan kondisi pasangan tidak bekerja. 13 | 13 Jumlah Sasaran BLT 2008 dan BLSM 2013 BLT 2008 BLSM 2013 18,5 juta RTS 18,5 juta RTS Karena jumlah penerima BLSM 2013 lebih sedikit dibandingkan dengan penerima BLT 2008, maka terdapat RTS penerima BLT 2008 tidak lagi menerima BLSM 2013. Tapi jika RTS tersebut tetap dianggap layak menerima BLSM solusinya ditempuh melalui Musdes/Muskel. | 14 Pengalaman Internasional Terkait Dengan Tingkat Akurasi Pentargetan Rumah Tangga 83% 80.9% 79.5% 62.4% RPS conditional PRAF cash transfer cash transfer (Nikaragua) (Honduras) Sumber: Coady et al. 2004 “ Progresa conditional cash transfer (Mexico) Akurasi pentargetan KPS 2013 diyakini jauh lebih tinggi dari akurasi program sejenis di negara lain. “ SUF cash transfer (Chile) Akurasi pentargetan 40% penduduk dengan status sosial ekonomi terbawah di beberapa negara | 15 Jumlah Individu Di Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Menurut Status Pekerjaan Status Pekerjaan Juta Orang Berusaha Sendiri Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap Berusaha Dibantu Buruh Tetap Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja Bebas di Pertanian Pekerja Keluarga/Tak Dibayar Total 5,4 12,9 1,2 3,4 5,1 10,9 38,9 Sumber: Sakernas BPS, Agustus 2014 | 16 Data Rumah Tangga Usaha Pertanian Rumah Tangga/Petani Juta Rumah Tangga Usaha Pertanian (RT) Rumah Tangga Petani Gurem (RT) 26,1 14,3 Petani Total (Orang) Petani Laki-laki (Orang) 31,7 24,4 Petani Perempuan (Orang) 7,3 • Rumah Tangga Usaha Pertanian adalah RT yang melakukan kegiatan penggunaan lahan/bukan pengguna lahan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan dijual sebagian atau seluruh hasil produksi dijual atau ditukar atas risiko usaha • Rumah Tangga Petani Gurem adalah RT usaha pertanian pengguna lahan yang menguasai lahan kurang dari 0,5 hektar. Sumber: Sensus Pertanian 2013 | 17 Definisi Dan Data Nelayan UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan: • Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. • Nelayan kecil adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah Rumah Tangga Usaha Penangkapan Ikan * 864.495 Di Laut (Rumah Tangga) 610.511 Di Perairan Umum (Rumah Tangga) 257.903 Nelayan Perikanan Tangkap ** 2.730.510 Di Laut (Orang) 2.237.640 Di Perairan Umum (Orang) 492.870 Sumber: * Sensus Pertanian 2013, BPS ** Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2011 | 18 Peta Desa Pesisir & Lokasi 816 Pusat Pendaratan Ikan | 19 Jumlah Pekerja Di Lapangan Pekerjaan Utama Menurut Status Pekerjaan Status Pekerjaan Juta Orang Berusaha Sendiri 20,5 19,3 4,2 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap Berusaha Dibantu Buruh Tetap Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja Bebas di Pertanian Pekerja Bebas di Non-Pertanian Pekerja Keluarga/Tak Dibayar Total 42,4 5,1 6,4 16,8 114,7 Sumber: Sakernas BPS, Agustus 2014 | 20 Data Penerima KPS/KKS Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Sektor Pekerjaan Penerima KPS Total 1. Pertanian KRT Bekerja % ART Bekerja (termasuk KRT) % 13,578,802 100.0% 28,364,898 100.0% 8,500,652 62.6% 17,116,414 60.3% 7,475,676 55.1% 15,132,325 53.3% 11. Pertanian (tanaman pangan) 12. Perikanan 470,317 3.5% 749,635 2.6% 13. Kehutanan 216,643 1.6% 393,828 1.4% 14. Peternakan 338,016 2.5% 840,626 3.0% 706,865 5.2% 2,286,178 8.1% 1,249,012 9.2% 2,037,018 7.2% 994,521 7.3% 2,480,679 8.7% 2. Industri pengolahan 3. Bangunan & konstruksi 4. Perdagangan, hotel & rumah makan 41. Perdagangan 938,492 6.9% 2,273,796 8.0% 42. Hotel & rumah makan 56,029 0.4% 206,883 0.7% 1,407,018 10.4% 2,796,285 9.9% 565,159 4.2% 821,467 2.9% 6,951 0.1% 26,190 0.1% 834,908 6.1% 1,948,628 6.9% 552,857 4.1% 1,340,585 4.7% 5. Jasa 51. Jasa transportasi & komunikasi 52. Jasa komersial 53. Jasa sosial/kemasyarakatan/pemerintahan 6. Lainnya Sumber: Basis Data Terpadu, TNP2K | 21 Pengeluaran Rata-rata Pada Percentiles 25 Jumlah rumah tangga Rata-rata jumlah anggota RT Pengeluaran rata-rata Rp/per kapita/bulan Pengeluaran RT/bulan Aceh 356,720 4.9 407,654 2,007,231 Sumatera Utara 746,220 5.1 327,328 1,658,148 1,200,000 Sumatera Barat 275,431 4.8 384,033 1,856,727 1,150,000 Riau 227,656 5.8 420,964 2,432,675 1,283,000 Jambi 162,779 4.7 369,108 1,732,017 1,142,500 Sumatera Selatan 419,579 4.3 306,891 1,327,721 1,195,220 Bengkulu 121,574 4.3 321,077 1,394,543 930,000 Lampung 573,954 4.1 323,567 1,340,797 Bangka Belitung 41,635 5.8 421,876 2,462,022 Kepulauan Riau 64,732 4.8 468,218 2,251,389 DKI Jakarta 226,462 3.4 502,335 1,721,472 Provinsi Upah minimum tahun 2012 1,110,000 1,529,150 | 22 Pengeluaran Rata-rata Pada Percentiles 25 Jumlah rumah tangga Rata-rata jumlah anggota RT Pengeluaran rata-rata Rp/per kapita/bulan Pengeluaran RT/bulan Jawa Barat 2,615,790 3.9 290,242 1,118,233 Jawa Tengah 2,482,157 3.8 261,794 986,387 DI Yogyakarta 288,391 3.7 312,424 1,146,131 2,857,469 3.7 282,203 1,035,106 Banten 526,178 4.5 307,611 1,387,387 1,042,000 Bali 151,924 4.2 320,311 1,339,272 967,500 Nusa Tenggara Barat 471,566 3.8 273,496 1,031,135 1,000,000 Nusa Tenggara Timur 421,799 4.9 312,068 1,529,751 925,000 Kalimantan Barat 233,922 4.8 307,041 1,478,369 Kalimantan Tengah 83,711 4.2 369,512 1,557,907 1,327,459 Kalimantan Timur 161,592 4.7 351,274 1,652,730 1,117,000 Provinsi Jawa Timur Upah minimum tahun 2012 892,660 | 23 Pengeluaran Rata-rata Pada Percentiles 25 Provinsi Jumlah rumah tangga Rata-rata jumlah anggota RT Pengeluaran rata-rata Rp/per kapita/bulan Pengeluaran RT/bulan Upah minimum Tahun 2012 Kalimantan Selatan 147,718 5.2 482,491 2,491,395 1,225,000 Sulawesi Utara 161,089 4.7 327,522 1,523,947 1,250,000 Sulawesi Tengah 210,239 4.7 326,300 1,542,091 885,000 Sulawesi Selatan 484,617 4.5 257,591 1,149,533 1,200,000 Sulawesi Tenggara 158,716 4.2 297,324 1,256,949 1,032,300 Gorontalo 89,918 4.6 301,266 1,376,153 837,500 Sulawesi Barat 75,453 5.1 240,211 1,220,668 Maluku 119,825 5.3 335,572 1,776,303 975,000 Maluku Utara 55,531 6.0 417,497 2,495,597 960,498 Papua Barat 90,547 5.4 541,815 2,899,545 1,450,000 435,003 4.3 473,571 2,049,672 15,530,897 4.1 352,791 1,449,601 Papua INDONESIA | 24 Jumlah Kepala Rumah Tangga dan Anggota Rumah Tangga Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Lokasi Peluncuran oleh Presiden R.I. TANJUNG PINANG (JAMBI) BARU (BABEL) KAMPUNG MELAYU (DKI JAKARTA) PENJARINGAN (DKI JAKARTA) SRAGEN WETAN (JATENG) TAMAN MARTANI (DI YOGYAKARTA) ASRIKATON (JATIM) KOTA LAMA (JATIM) TULUNGREJO (JATIM) LENENG (NTB)* MANOKWARI BARAT (PAPUA) HAMADI (PAPUA BARAT) 11. Pertanian 6 2 4 12 2 226 45 4 154 160 44 8 12. Perikanan 1 102 2 199 0 1 68 272 13. Kehutanan 2 10 8 7 1 2 2 14. Peternakan 1 0 21. Pertambangan/Penggalian 2 11 1 6 1 22. Listrik & Gas 3 0 3 3 31. Industri Pengolahan 8 41. Bangunan & Konstruksi 51. Perdagangan Lapangan Pekerjaan 52. Hotel & Rumah Makan 61. Jasa Transportasi & Komunikasi 62. Jasa Komersial 1 6 1 0 5 1 2 7 0 73 0 6 50 1 3 1 0 3 16 882 33 24 9 7 0 4 3 9 327 10 69 409 40 64 103 41 8 50 137 176 152 21 388 1,501 41 87 4 228 5 18 114 380 1 2 18 401 13 9 1 1 0 10 16 55 0 103 877 56 30 142 2 22 79 211 3 13 0 0 1 0 0 2 63. Jasa Sosial/Kemasyarakatan/ Pemerintahan 29 27 155 1,557 115 247 11 171 4 93 86 92 71. Lainnya 87 6 55 396 33 6 49 145 2 26 16 137 Total 674 184 820 6,320 342 777 225 740 183 376 568 1,307 *) Catatan: Akan disesuaikan dengan lokasi baru yang ditetapkan kemudian | 25 Koordinasi dan Sinkronisasi BDT Dengan Data Adminduk | 26 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan Pasal 58, Ayat 4 Data Kependudukan yang digunakan untuk semua keperluan adalah Data Kependudukan dari Kementerian yang bertanggung jawab dalam urusan pemerintahan dalam negeri, antara lain untuk pemanfaatan: (1) Pelayanan publik, (2) perencanaan pembangunan; (3) alokasi anggaran; (4) pembangunan demokrasi; dan (5) penegakan hukum dan pencegahan kriminal Pasal 101 (b) Semua instansi pengguna wajib menjadikan NIK sebagai dasar penerbitan dokumen paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak instansi pengguna mengakses data kependudukan dari Menteri. | 27 Hasil Sinkronisasi BDT dan Basis Data SIAK 96.749.760 83.238.293 86% Jumlah Data BDT Dengan demikian 83 juta individu dalam BDT memiliki NIK, Nomor Kartu Keluarga, dan data administratif lainnya Data BDT Yang Cocok Dengan Data Adminduk | 28 Temuan Proses Sinkronisasi • Temuan dalam proses sinkronisasi data: a) Data ganda: 772.104 (tidak ikut disinkronkan: 390.676) b) Data anomali: 375.280 (seluruhnya tidak ikut disinkronkan) • Temuan lain: a) Status meninggal: 110.735 b) Pindah dalam negeri: 231.220 c) Pindah luar negeri: 7.475 • Pemutakhiran informasi wilayah (dari 497 menjadi 514 kab/kota) | 29 Pengayaan Informasi BDT • BDT telah dilengkapi dengan informasi Basis Data Sistem Informasi Adminduk (SIAK). Informasi tersebut antara lain: • Nama Lengkap • NIK dan Nomor Kartu Keluarga • Alamat lengkap • Tanggal lahir • Agama • Pekerjaan • Dan lain-lain • Pemutakhiran informasi wilayah (dari 497 menjadi 514 kab/kota) | 30 Aplikasi Pencarian Nama, Status Sosial, dan Informasi Kependudukan | 31 Kondisi Saat Ini SERVER Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) SERVER Basis Data Terpadu (BDT) Sistem Registrasi Tunggal Program Perlindungan Sosial Terpadu Berisi Data Nama, Alamat, Karakteristik Sosial Ekonomi, NIK, KK, Sidik Jari, Iris Mata, & Data Kependudukan Lainnya JKN PKH BSM Raskin BLSM/SKS Program Lain | 32 Aplikasi Pencarian Nama, Status Sosial, dan Informasi Kependudukan | 33 BASIS DATA TERPADU Nama Kepala Keluarga • Tempat/Tanggal Lahir : Depok 10/12/1932 • Provinsi • NIK : 3171061012320001 • Kabupaten • No. Kartu Keluarga : 3171060701091802 • Kecamatan • Desa • No. KKS : 373INS10310A05 Desil kesejahteraan : 1 • Alamat : 3173020001 • Kode wilayah Tingkat pendidikan : Tidak bersekolah Ijo Pekerjaan: Tidak Bekerja Peserta BPJS PBI: Ya Sidik Jari: ✔ | Iris Mata: ✔ | Ketunggalan: ✔ ANGGOTA KELUARGA • Memeh (NIK: 3171066406440002) lahir di Tasikmalaya, 24/6/1944 Istri, 70 tahun, menikah, tidak/belum pernah bersekolah, Peserta BPJS PBI • Idawati (NIK: 3171064205690003) lahir di Jakarta, 2/5/1969 Anak, 45 tahun, cerai mati, tidak bersekolah lagi, Peserta BPJS PBI KONDISI RUMAH TINGGAL • Kepemilikan rumah : Rumah sendiri : Tembok • Tipe dinding : Jelek • Kualitas dinding : Genteng • Jenis atap : Jelek • Kualitas atap : DKI Jakarta : Kota Jakarta Pusat : Menteng : Menteng : Jalan Menteng Jaya RT 001/RW 08 • Adam Noval (NIK: 3171061506910001) lahir di Jakarta ,15/6/1991 Cucu, 23 tahun, belum menikah, tidak bersekolah lagi, Peserta BPJS PBI, Buruh • Dwi Fadli (NIK: 3171061809960004) lahir di Jakarta, 18/9/1996 Cucu, 18 tahun, belum menikah, SMP, Peserta BPJS PBI • Natasha Caroline (NIK: 3171066808020003) lahir di Jakarta, 28/8/2002 KEPEMILIKAN ASETBPJS PBI Cucu, 12 tahun, belum menikah, SD , Peserta : Sumur bor/pompa • Sumber air minum • Mobil : Tidak punya • Cara memperoleh air minum : Tidak membeli • Sepeda motor : Tidak punya : Listrik PLN • Penerangan utama • Lemari es : Tidak punya : Minyak tanah • Source cooking fuel • Tabung gas 12 kg : Tidak punya : Sendiri • Sanitasi/tempat BAB • HP dalam rumah tangga : Tidak punya | 34 BASIS DATA TERPADU Nama Kepala Keluarga • Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 29/1/1960 Hadi Prasetyo • NIK • No. Kartu Keluarga • No. KKS Desil kesejahteraan : 1 Tingkat pendidikan : Tidak bersekolah Pekerjaan: Tidak Bekerja Peserta BPJS PBI: Ya : 3171062901600001 : 3171060701092801 : 373IQ910310A05 : 3173020001 • Kode wilayah Sidik Jari: ✔ | Iris Mata: ✔ | Ketunggalan: ✔ ANGGOTA KELUARGA • Patimah (NIK: 3171066505700001) lahir di Bogor, 25/5/1970 Istri, 44 tahun, menikah, tidak bersekolah lagi, Peserta BPJS PBI, Pedagang KONDISI RUMAH TINGGAL • Kepemilikan rumah : Milik orang tua/sanak/saudara : Tembok • Tipe dinding : Jelek • Kualitas dinding : Asbes • Jenis atap : Bagus • Kualitas atap : DKI Jakarta • Provinsi • Kabupaten : Kota Jakarta Pusat • Kecamatan : Menteng : Menteng • Desa : Jl. Menteng Tenggulun • Alamat RT 06/10 • Wisnu Prasetyo (NIK: 3171061101920002) lahir di Jakarta ,11/1/1992 Anak, 23 tahun, belum menikah, tidak bersekolah lagi, Peserta BPJS PBI, Buruh • Litania (NIK: 3171065701000003) lahir di Jakarta, 17/1/2000 Anak, 15 tahun, belum menikah, SMP, Peserta BPJS PBI • Sumber air minum • Cara memperoleh air minum • Penerangan utama • Source cooking fuel • Sanitasi/tempat BAB : Ledeng meteran : Membeli : Listrik PLN : Gas/elpiji : Umum KEPEMILIKAN ASET : Tidak punya • Mobil : Tidak punya • Sepeda motor : Punya • Sepeda : Tidak punya • Lemari es : Tidak punya • Tabung gas 12 kg • HP dalam rumah tangga : Punya | 35 Jumlah Rumah Tangga Penerima PSKS dan KIS tahun 2015 Dan Jumlah Anak Usia 6-21 Tahun di Lokasi Peluncuran oleh Bapak Presiden R.I. Keterangan: Untuk penerima KIS adalah mereka yang telah terdaftar dan memiliki Nomor Kartu Anggota BPJS Kesehatan *) Catatan: Akan disesuaikan dengan lokasi baru yang ditetapkan kemudian | 36 Usulan Penyempurnaan SERVER Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) SERVER Basis Data Terpadu (BDT) SERVER Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (KEMENSOS) Sistem Registrasi Tunggal Program Perlindungan Sosial Berisi Data yang telah divalidasi dan diverifikasi yang meliputi Nama, Alamat, Karakteristik Sosial Ekonomi, NIK, KK, Sidik Jari, Iris Mata, Data Kependudukan Lainnya, dan Data PMKS. JKN PKH BSM Raskin BLSM/SKS Program Lain | 37 PAGU PENERIMA KARTU INDONESIA SEHAT (KIS) 2015: 86,4 Juta + 1,8 Juta Anggota Keluarga PKH Perubahan 2013/2014 Bayi PBI 2015 Panti Sosial Verifikasi/Validasi Kemensos 2015 Usulan Pemda PBI 2014 (BDT): 86,4 Juta NIK: 62,2 Juta Panti Asuhan Narapidana PMKS Lainnya | 38 PAGU PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) 2015: 20,3 Juta Anak Penerima BSM KPS Kemdikbud-Kemenag 2014 Anak* dari Keluarga PKH Penerima BSM FUS KemendikbudKemenag 2014 Siswa Sekolah Keagamaan Kristen/Katolik ANAK USIA SEKOLAH Dalam BDT (25% terbawah) Santri dari Pondok Pesantren Anak* dari Panti Asuhan/ Sosial PMKS Lainnya | 39 Perubahan dan Pemutakhiran Basis Data Terpadu | 40 Mekanisme Perubahan Interim PPLS 2011 KPS 2013 P-BDT 2015 KKS 2014 Musdes/Muskel Hasil Perubahan Melalui Musdes/Muskel Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 54/3150/SJ 402.000 Tentang pelaksanaan pembagian Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Penanganan Pengaduan Masyarakat 33.000 201 3 2014 | 41 Mekanisme Perubahan Basis Data Terpadu Melalui Musdes/Muskel | 42 Integrasi Proses Pemutakhiran Basis Data Terpadu 2015 DAFTAR PPLS11 PPLS11 Distribusi daftar rumah tangga sementara Daftar RT sementara DESA Pengesahan oleh Bupati/Walik ota Konsultasi publik daftar rumah tangga sementara DAFTAR PPLS11 PPLS11 Basis Data Terpadu Daftar rumah tangga yang telah disahkan oleh Bupati/Walikota Daftar RT hasil konsultasi publik yang telah disahkan Bupati/Walikota Pengolahan dan perangkingan Pendataan | 43 Peran Penting Pemerintah Daerah 1 2 Tahap penyusunan daftar rumah tangga sasaran pendataan melalui konsultasi publik • Pemerintah daerah menjadi penanggungjawab pelaksanaan konsultasi publik di wilayah masing-masing. • Membentuk unit kerja pemutakhiran basis data terpadu yang melakukan supervisi, koordinasi, sosialisasi dan advokasi kepada jajaran pemerintahan di bawahnya • Memastikan satuan lingkungan terkecil (RT/RW/Dusun) menerima daftar rumah tangga sementara dan memastikan terselenggaranya konsultasi publik di masing-masing wilayah tersebut. • Menetapkan daftar rumah tangga hasil konsultasi publik dan mengirimkan daftar ke tersebut ke unit kerja di atasnya. Tahap pendataan rumah tangga hasil konsultasi public • Pengawasan dalam proses pelaksanaan pendataan bersama melalui unit kerja pemutakhiran basis data terpadu. • Menetapkan daftar rumah tangga hasil pendataan. • Dapat merekomendasikan tenaga pencacah lapangan dan petugas monitoring lapangan. | 44 Pengelolaan dan Pemanfaatan BDT | 45 Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial Ditetapkan oleh K/L atau Pemerintah aerah penyelenggara program Kriteria kepesertaan program perlindungan sosial Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial JKN/PBI Bantuan Siswa Miskin Program Keluarga Harapan Kriteria diterapkan kepada Basis Data Terpadu Raskin Program perlindungan sosial lainnya dengan sasaran individu/keluarga/rumah tangga Daftar nama dan alamat individu/ keluarga/rumah tangga sasaran masing-masing program | 46 Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial Dikelola oleh UNIT PENETAPAN SASARAN NASIONAL, di bawah Sekretariat TNP2K dengan 3 (tiga) tugas utama: 1 2 3 Menyediakan layanan program • Memastikan Basis Data Terpadu dapat dimanfaatkan oleh program perlindungan sosial , dengan bekerja sama dengan penyelenggara program • Memberi dukungan teknis kepada pengguna Basis Data Terpadu Melakukan riset • Memastikan kesahihan berbagai studi untuk memperbaiki kualitas penetapan sasaran program • Melakukan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan Basis Data Terpadu Membangun sistem informasi • Manajemen Basis Data Terpadu berbasis teknologi informasi • Penyajian beragam informasi dari basis data terpadu melalui media berbasis teknologi informasi | 47 Penggunaan Basis Data Terpadu 3 Jenis Data yang Tersedia Data individu DENGAN nama dan alamat • Digunakan hanya untuk program-program penanggulangan kemiskinan dan jaminan sosial. • Pengguna: kementerian/lembaga pelaksana program baik pusat maupun daerah. • Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna yang berisi tentang deskripsi dan sasaran program – dapat berdiskusi dengan staf teknis TNP2K. Data individu TANPA nama dan alamat • Untuk tujuan perencanaan yang dilakukan oleh baik pemerintah pusat maupun daerah. • Pengguna: Pemerintah pusat & daerah, lembaga penelitian, NGO, dll. • Dibutuhkan surat permohonan dari pengguna. Data agregat/distribusi tingkat kecamatan • Untuk tujuan perencanaan yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. • Dapat diakses melalui website TNP2K. | 22 Website Basis Data Terpadu www.bdt.tnp2k.go.id | 49 Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) http://bdt.tnp2k.go.id Daftar nama dan alamat 56 Masyarakat luas Permintaan dari 21 Kementerian dan Lembaga 65 513 Permintaan dari Permintaan dari 31 Provinsi 308 Kabupaten/Kota Data tidak untuk kepentingan politik dan komersial | 50 Kartu Perlindungan Sosial Diberikan kepada 25% rumah tangga dengan status sosial ekonomi terendah atau 15,5 juta rumah tangga miskin dan rentan dan berlaku sampai dengan Desember 2014 | 51 Mekanisme Simpanan Keluarga Sejahtera Tahap Awal (November & Desember 2014) Rekening Bank dan Layanan Keuangan Digital 1 Juta 15,5 juta Disertai pembagian: • Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) menggantikan KPS • SIM card berisi e-money • Kartu Indonesia Pintar • Kartu Indonesia Sehat 14,5 Juta Simpanan Giro Pos Tetap menggunakan Kartu Perlindungan Sosial dan mendapatkan manfaat: • Program Indonesia Pintar • Program Indonesia Sehat | 52 Jenis Kartu & Jumlah Kartu * Tahap Awal (November & Desember 2014) 1.030.028 157.943 1.030.028 4.451.508 *) Tambahan setelah kunjungan Bapak Presiden ke Sinabung, Kabupaten Karo tanggal 29 Oktober 2014 | 53 Basis Data Terpadu (BDT) Sebagai Sumber Data Tunggal Program Perlindungan Sosial BDT dibangun dari hasil registrasi PPLS 2011 40% keluarga dengan status sosial ekonomi (SSE) terendah Basis Data Terpadu berisi + 25 juta rumah tangga atau + 96,7 juta jiwa PBI untuk JKN : + 86,4 juta jiwa atau +21,8 juta keluarga (35% keluarga dengan SSE terendah) KPS, KKS, BSM: +15,5 juta RT (25% keluarga dengan SSE terendah) Garis kemiskinan 11,25% (28,3 juta jiwa) PKH: + 2,8 juta RT (8% dengan SSE terendah) Keluarga diurutkan berdasarkan kondisi sosial ekonomi | 54 Basis Data Terpadu Sebagai Sumber Data Tunggal Program Perlindungan Sosial | 55 Dampak Penggunaan BDT Untuk Ketepatan Sasaran | 56 Penggunaan Basis Data Terpadu (BDT) Sejak 2012 Memperbaiki Ketepatan Sasaran Program Perlindungan Sosial Bidang Pendidikan Ketepatan Sasaran BSM Mengalami Perbaikan Kesalahan Penentuan Sasaran Berkurang 0 25% 20% Poin Persen Persentase Manfaat Total 30% 15% 10% -10 5% -15 0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -2,86 -5 10 -12,16 Exclusion Error Inclusion Error Desil Pengeluaran Perkapita SD 2009 0 25% -2 20% Poin Persen Persentase Manfaat Total SD 2013 15% 10% 5% -4 -6 -3,98 -3,76 -8 -10 -12 0% -14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Exclusion Error Inclusion Error Desil Pengeluaran Perkapita SMP 2013 SMP 2009 Sumber: Susenas, 2009 dan 2013 | 57 Keberlanjutan Pendidikan Anak Usia Sekolah Pada Rumah Tangga 40% Termiskin 100 100 100 100 100 100 100 90 90 80 80 Persentase (%) usia6-25 tahun Persentase (%) usia 6-25 tahun 100 71,1 70,5 70 60 55,5 50 40,6 40,3 40 2013 30 20,7 20 100 100 100 100 100 100 73,3 72,7 70 60 58,2 50 45,0 40 42,6 2014 30 23,2 20 10 10 0,8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Lama Menempuh Pendidikan Kuantil 1 Kuantil 2 12 13 1,1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Lama Menempuh Pendidikan Kuantil 1 Kuantil 2 Sumber: Analisis data Susenas Maret 2013 dan Maret 2014 | 58 Penggunaan Basis Data Terpadu (BDT) Sejak 2012 Memperbaiki Ketepatan Sasaran Program Perlindungan Sosial Bidang Kesehatan Ketepatan Sasaran Jamkesmas Mengalami Perbaikan Kesalahan Penentuan Sasaran Berkurang 0 -2 20 -4 15 Poin Persen Persentase Penerima Manfaat 25 10 5 - 3.91 -6 -8 -10 -12 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Desil Pengeluaran Perkapita 2012 2014 Sumber: Susenas, 2012 dan 2014 -14 -16 - 13.93 Exclusion Error Inclusion Error | 59 Terima Kasih