Dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial ada

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
BUSINESS ETHICS
AND GOOD
GOVERNANCE
Tanggung Jawab Sosial
Perusahan
Fakultas
Program Studi
PASCA
MM
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
35040
Dr. Mirza
Abstract
Kompetensi
Membahas tentang tanggung jawab
perusahaan dan hak pegawai/karyawan, serta
masalah etika yang menyangkut hak dan
kewajiban karyawan dan sebaliknya di tempat
kerja.
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami
bagaimana konsep hak dan kewajiban
karyawan serta penerapannya di dalam
perusahaan/organisasi
Pembahasan
A.
PENDAHULUAN
Keberadaan perusahaan tidak bisa lepas dari publik yang ada di lingkungan di luar
organisasi. Pihak manajemen harus menyadari bahwa mereka tidak bisa hanya mengejar
keuntungan semata, tapi juga aktivitas yang dijalankan perusahaan sedikit banyak akan
membawa konsekuensi sosial bagi publik. Oleh karena itu ada tuntutan moral bagi pihak
manajemen untuk memperhatikan kepentingan publik. Perusahaan yang tidak mampu
mencermati lingkungan sosialnya cenderung bersifat tertutup dan akan mengalami kesulitan
ketika publik akhirnya melontarkan isu-isu yang menyudutkan perusahaan. Sedangkan
perusahaan yang mampu mencermati berbagai kepentingan dan perubahan dalam
lingkungan sosialnya, akan lebih siap ketika perusahaan harus menghadapi isu dan tuntutan
publik. Seiring dengan perkembangan gerakan peduli lingkungan dan publik yang semakin
kritis, perusahaan saat ini dituntut untuk memberikan tanggung jawab yang lebih besar atas
dampak kegiatan mereka terhadap sosial dan lingkungan.
Hal yang perlu menjadi perhatian pihak manajemen adalah bagaimana mengelola
berbagai sumber daya yang dimiliki agar bisa dioptimalkan dalam mencapai objective
perusahaan, juga mempertimbangkan perubahan yang terjadi di lingkungan perusahaan
yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya tuntutan publik, tingkat persaingan yang
kompetitif dan keinginan perusahaan dalam memperoleh dukungan publik. Kenyataan inilah
yang memunculkan konsep tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility atau CSR).
Menurut pandangan Milton Friedman tentang tanggung jawab sosial perusahaan
adalah
Tanggung jawab moral perusahaan terhadap masyarakat. Tanggung jawab moral
perusahaan bisa diarahkan kepada banyak hal: kepada dirinya sendiri, kepada para
karyawan, kepada perusahaan lain dan seterusnya.
Pemahaman konsep tanggung sosial yang ideal sesungguhnya adalah bagaimana
konsep ini dilihat sebagai suatu kebijakan perusahaan yang menyeluruh dimana programprogram dan pelaksanaannya terintegrasi didalan setiap proses pengambilan keputusan
didalam perusahaan. Implikasi dari kebijakan ini adalah kebijakan tanggung jawab sosial
akan terlaksana dimanapun perusahaan beroperasi. ‘Rasa kedermawanan’ melekat dalam
tiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak manajemen perusahaan. Menurut Basya (dalam
Adinur et al., 2004:10), tanggung jawab sosial berhubungan erat dengan ukuran
2016
2
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan, sektor bisnis, termasuk juga besaran regional dan demografi perusahaan.
Cakupan dari tanggung jawab sosial meliputi isu-isu yang berhubungan dengan lingkungan
hidup, etika bisnis, investasi pengembangan masyarakat, lingkungan kerja, tata laksana
perusahaan yang baik (governence), hak asasi manusia, dan tentunya produk.
B.
KONSEP CSR
Terdapat dua jenis konsep CSR, yaitu dalam pengertian luas dan dalam pengertian
sempit. CSR dalam pengertian luas, berkaitan erat dengan tujuan mencapai kegiatan
ekonomi berkelanjutan (sustainable economic activity). Keberlanjutan kegiatan ekonomi
bukan hanya terkait soal tanggungjawab sosial tetapi juga menyangkut akuntabilitas
(accountability) perusahaan terhadap masyarakat dan bangsa serta dunia internasional.
CSR dalam pengertian sempit dapat dipahami dari beberapa peraturan dan pendapat ahli
berikut (T.Romi Marnelly, 2012):
1) Menurut (Widjaja & Yeremia, 2008)
CSR merupakan bentuk kerjasama antara
perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stake-holders)
yang secara langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk
tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup usaha (sustainability)
perusahaan tersebut. Pengertian tersebut sama dengan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan, yaitu merupakan komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan
lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya (Widjaja & Yani, 2006). Menurut UUPT 2007
pengertian CSR dalam Pasal 1 angka 3 menyebutkan tang-gungjawab sosial dan
lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya.
2) UUPM 2007, dalam penjelasannya pasal 15 huruf b disebutkan tanggungjawab
sosial perusahaan adalah tanggungjawab yang melekat pada setiap perusahaan
penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,seimbang, dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Tampak
bahwa UUPT 2007 mencoba memisahkan antara tanggung jawab sosial dengan
tanggung jawab lingkungan, yang mengarah pada CSR sebagai sebuah komitmen
perusahaan
terhadap
pembangunan
ekonomi
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan.
2016
3
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berkelanjutan
dalam
upaya
3) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-5/MBU/2007
tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan, konsep CSR dapat dipahami dalam Pasal 2 bahwa menjadi ke-wajiban
bagi BUMN baik Perum maupun Persero untuk melaksanakannya.
4) World Business Council for Sustainable Development didefinisikan sebagai
komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi pada pembangunan ekonomi
berkelanjutan dengan memperhatikan para karyawan dan keluarganya, masyarakat
sekitar serta public pada umumnya guna meningkatkan kualitas hidup mereka.
5) Menurut (Kotler & Nance, 2005) mendefinisikannya sebagai komitmen korporasi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui kebijakan praktik
bisnis dan pemberian kontribusi sumber daya korporasi.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa CSR merupakan social responsibility dan
perusahaan dalam hubungannya dengan pihak internal dan eksternal perusahaan.
C.
DASAR PEMAHAMAN CSR BAGI PERUSAHAAN

Pemahaman tentang CSR pada umumnya berkisar pada tiga hal pokok, yaitu CSR
adalah: pertama, suatu peran yang sifatnya sukarela (voluntary) dimana suatu
perusahaan membantu mengatasi masalah sosial dan lingkungan, oleh karena itu
perusahaan memiliki kehendak bebas untuk melakukan atau tidak melakukan peran
ini;

Kedua, disamping sebagai institusi profit, perusahaan menyisihkan sebagian
keuntungannya
untuk
kedermawanan
(filantropi)
yang
tujuannya
untuk
memberdayakan sosial dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi dan
eksploitasi.

Ketiga, CSR sebagai bentuk kewajiban (obligation) perusahaan untuk peduli
terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus
meningkat.
Pemahaman CSR selanjutnya didasarkan oleh pemikiran bahwa bukan hanya Pemerintah
melalui penetapan kebijakan public (public policy), tetapi juga perusahaan harus
bertanggungjawab terhadap masalah-masalah sosial. Bisnis didorong untuk mengambil
pendekatan pro aktif terhadap pembangunan berkelanjutan. Konsep CSR juga dilandasi
oleh argumentasi moral.
Pola atau bentuk CSR juga berkembang dari yang bentuk charity principle kepada
stewardship principle (Anne, 2005). Berdasarkan charity principle, kalangan masyarakat
2016
4
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mampu memiliki kewajiban moral untuk memberikan bantuan kepada kalangan kurang
mampu. Jenis bantuan perusahaan ini sangat diperlukan dan penting khususnya pada masa
atau system Negara dimana tidak terdapat system jaminan sosial, jaminan kesehatan bagi
orang tua, dan tunjangan bagi penganggur. Sedangkan dalam stewardship principle,
korporasi diposisikan sebagai public trust karena menguasai sumber daya besar dimana
penggunaannya akan berdampak secara fundamental bagi masyarakat. Oleh karenanya
perusahaan dikenakan tanggungjawab untuk menggunakan sumber daya tersebut dengan
cara-cara yang baik dan tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham tetapi juga untuk
masyarakat secara umum. Dengan demikian korporasi dewasa ini memiliki berbagai aspek
tanggungjawab. Korporasi harus dapat mengelola tanggungjawab ekonominya kepada
pemegang saham, memenuhi tanggungjawab hukum dengan mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan bertanggungjawab sosial kepada para stakeholder
(pemegang kepentingan).
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mengapa tanggung jawab sosial
menjadi begitu penting dalam lingkup organisasi, diantaranya adalah (Sulistyaningtyas, 2006
dalam Romi Marnelly, 2012) diantaranya :
1) Adanya arus globalisasi, yang memberikan gambaran tentang hilangnya garis
pembatas diantara berbagai wilayah di dunia sehingga menhadirkan universalitas.
Dengan demikian menjadi sangat mungkin perusahaan multinasional dapat
berkembang dimana saja sebagai mata rantai globalisasi;
2) Konsumen dan investor sebagai public primer organisasi profit membutuhkan
gambaran mengenai tanggung
jawab
organisasi
terhadap isu sosial
dan
lingkungannya;
3) Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung jawab
organisasi untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih layak dikenal
dengan good corporate governance);
4) Masyarakat pada beberapa negara menganggap bahwa organisasi sudah memenuhi
standard etika berorganisasi, ketika organisasi tersebut peduli pada lingkungan dan
masalah social;
5) Tanggung jawab sosial setidaknya dapat mereduksi krisis yang berpotensi terjadi
pada organisasi;
6) Tanggung jawab sosial dianggap dapat meningkatkan reputasi organisasi.
CSR bukan saja upaya menunjukkan kepedulian sebuah organiasasi pada persoalan sosial
dan lingkungan, namun juga dapat menjadi pendukung terwujudnya pembangunan yang
berkesinambungan dengan menyeimbangan aspek ekonomi dan pembangunan sosial yang
2016
5
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
didukung dengan perlindungan lingkungan hidup. Dalam rangka merespon perubahan dan
menciptakan hubungan kepercayaan, maka upaya yang kini dilaksanakan oleh organisasi
(khususnya organisasi bisnis) adalah merancang dan mengembangkan serangkaian
program yang mengarah pada bentuk tanggung jawab sosial.
D.
BIDANG-BIDANG PENERAPAN CSR OLEH PERUSAHAAN
Dengan segala keterbatasan, perusahaan tidak dapat melaksanakan tanggungjawab
sosial di segala bidang. Oleh karena itu, ada berbagai pilihan yang dapat dilakukan
perusahaan untuk menunjukkan komitmen sosial mereka, diantaranya:
1. Investasi dalam lingkungan masyarakat. Bentuk investasi dalam lingkungan
masyarakat antara lain:
a) Keterlibatan perusahaan dengan lingkungan masyarakat. Cara yang
dilakukan adalah perusahaan memanfaatkan produk-produk atau keahlian
mereka untuk mengatasi permasalahan sosial di masyarakat (misalnya dalam
persoalan kesehatan atau kelangsungan hidup). Contoh konkret yang terjadi
dalam masyarakat misalnya keterlibatan produsen obat nyamuk dalam usaha
pemerintah untuk pemberantasan penyakit demam berdarah.
b) Investasi dalam usaha kecil . Perlunya menyadari bahwa perekonomian yang
sehat akan tercipta apabila usaha kecil dan besar saling mendukung dalam
perekonomian. Dari kesadaran itulah banyak perusahaan besar yang
membantu baik dalam sumber daya keuangan, manusia, maupun teknologi
untuk membantu sektor usaha kecil dan menengah. Contoh: pemberian kredit
lunak bagi Usaha Kredit Menengah dan Usaha Kredit Mikro oleh Bank-bank
nasional.
2. Pendidikan dan Pelatihan. Perusahaan menanamkan sumberdaya mereka
kedalam pendidikan dan pelatihan karena masa depan perusahaan, masyarakat dan
negara terkait secara langsung dengan kualitas pendidkan dan pelatihan kerja.
Contoh: pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi maupun mahasiwa kurang
mampu
3. Kebijakan dan Program Ketenagakerjaan. Dalam bidang ketenagakerjaan,
perusahaan berusaha menjawab berbagai tantangan yang beragam, mulai dari
masalah kesempatan kerja yang adil untuk warga sekitar sampai masalah program
untuk keluarga karyawan. Contoh: Perusahaan menyediakan jasa penitipan anak
bagi karyawan yang memiliki anak usia balita.
2016
6
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Tanggungjawab
terhadap
lingkungan.
Pemeliharaan
dan
pembaharuan
lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam daftar kepedulian sosial
perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada lingkungan sekitar.
Contoh: Berbagai perusahaan yang menghasilkan produk samping berupa limbah,
telah memiliki instalasi pengolahan limbah secara modern dan memenuhi standar
internasional.
5. Perlindungan konsumen. Konsumerisme didefinisikan sebagai segala kegiatan
yang dilakukan untuk melindungi hak-hak konsumen. Konsumen memegang
peranan penting dalam kesuksesan perusahaan, sehingga upaya perlindungan hakhak konsumen dirasa sangat penting. Hak-hak konsumen meliputi: hak untuk
mendapatkan produk yang aman, hak atas informasi, hak untuk memilih dan hak
untuk didengarkan.
Pertimbangan Tanggungjawab Sosial
Dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial ada beberapa pihak yang
keberadaannya harus dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu:
a) Pelanggan (Customers)
b) Pekerja (Employees)
c) Pemegang saham (Stockholders)
d) Kreditur (Creditors)
e) Masyarakat (Communities)
Tanggungjawab Sosial Kepada Pelanggan (Sosial Responsibility To Customer)
1.
Bagaimana memastikan tanggungjawab bisnis :

Tetapkan kode etika.

Monitor keluhan pelanggan.

Memperoleh umpan balik pelanggan
2. Bagaimana memastikan tanggungjawab pemerintah :

Peraturan Keamanan Produk.

Peraturan Periklanan.

Peraturan Persaingan Industri.
Tanggungjawab Sosial Kepada Pekerja (Sosial Responsibility To Employees)
1) Keamanan Pekerja (Employee Safety). Memastikan Tempat kerja yang aman bagi
pekerja
2) Perlakuan pekerja. Memastikan tidak ada diskriminasi
2016
7
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3) Kesamaan kesempatan (Equal Opportunity). Kesamaan Kesempatan/Hak sipil
4) Bagaimana memastikan tanggung jawab Bisnis :

Keluhan Prosedur

Kode etik

UU Ketenaga kerjaan
Tanggungjawab Sosial Kepada Kreditor (Sosial Responsibility To Creditors)
1) Kewajiban Keuangan
2) Informasikan kreditur jika mempunyai permasalahan keuangan
Tanggungjawab Sosial Kepada Lingkungan (Sosial Responsibility To The Environment)
1) Pencegahan polusi udara:

Peninjauan kembali proses produksi

Petunjuk penyelenggaraan pemerintah
2) Pencegahan polusi daratan:

Peninjauan kembali proses produksi dan pengemasan

Menyimpan dan mengirim barang sisa beracun ke lokasi pembuangan
Tanggungjawab Sosial Kepada Masyarakat (Sosial Responsibility To Community)
1) Menjadi sponsor peristiwa atau event masyarakat lokal
2) Memberikan sumbangkan kepada masyarakat tidak mampu
E.
PRAKTEK CSR DI INDONESIA
Pada saat ini di Indonesia, praktek CSR belum menjadi perilaku yang umum, namun
dalam abad informasi dan teknologi serta adanya desakan globalisasi, maka tuntutan
terhadap perusahaan untuk menjalankan CSR semakin besar. Tidak menutup kemungkinan
bahwa CSR menjadi kewajiban baru standar bisnis yang harus dipenuhi seperti layaknya
standar ISO. Dan diperkirakan pada akhir tahun 2009 mendatang akan diluncurkan ISO
26000 on Social Responsibility, sehingga tuntutan dunia usaha menjadi semakin jelas akan
pentingnya program CSR dijalankan oleh perusahaan apabila menginginkan keberlanjutan
dari perusahaan tersebut.
CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga
atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau
citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan yang
2016
8
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sulit untuk ditiru oleh para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan dari
konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteri-kriteria berbasis nilai-nilai dan etika
akan merubah perilaku konsumen di masa mendatang.
Implementasi kebijakan CSR adalah suatu proses yang terus menerus dan
berkelanjutan. Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang menguntungkan semua
pihak (true win win situation) - konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah
lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan
dikembalikan ke tangan masyarakat secara tidak langsung. Pelaksanaan CSR di Indonesia
sangat tergantung pada pimpinan puncak korporasi. Artinya, kebijakan CSR tidak selalu
dijamin selaras dengan visi dan misi korporasi. Jika pimpinan perusahaan memiliki
kesadaran moral yang tinggi, besar kemungkinan korporasi tersebut menerapkan kebijakan
CSR yang benar. Sebaliknya, jika orientasi pimpinannya hanya berkiblat pada kepentingan
kepuasan pemegang saham (produktivitas tinggi, profit besar, nilai saham tinggi) serta
pencapaian prestasi pribadi, boleh jadi kebijakan CSR hanya sekadar kosmetik.
2016
9
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Mas Achmad Daniri. 2006. Standarisasi tanggung jawab sosial perusahaan. Chairman of
Mirror Committee on Social Responsibility Indonesia
Muniya Alteza. 2011. PENGANTAR BISNIS: Teori dan Aplikasi di Indonesia. YOGYAKARTA
Prayudi. 1999. Analisis CSR sebagai Implementasi Praktek Etika Bisnis Perusahaan: Antara
Kewajiban dan Kebutuhan. Jurnal Paradigma. Vol. 3. No. 11. 1999.
T. Romi Marnelly. 2012. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR): Tinjauan Teori dan
Praktek di Indonesia . JURNAL APLIKASI BISNIS Vol. 2 No. 2
,
2016
10
Business Ethics And GCG
DR.Mirza, ST , MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download