BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan dimana saja menginginkan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan berkembang. Untuk itu perlu dilakukan strategi dan perencanaan yang matang khususnya dibidang pemasaran. Pemasaran memegang peranan yang sangat penting sebelum memulai sebuah bisnis, karena sumber pendapatan utama perusahaan berasal dari penjualan produk yang dihasilkan. Kesalahan dalam mengukur potensi pemasaran seringkali menjadi penyebab kegagalan dalam berbisnis. Oleh karena itu, sebelum ide bisnis dilaksanakan harus dilakukan analisis secara mendalam terhadap aspek pemasaran agar dikemudian hari ide bisnis yang akan dilaksanakan tidak gagal karena produk tidak laku dipasar karena jumlah permintaan yang terlalu kecil atau kalah bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain atau jumlah pemasok tidak mencukupi untuk menghasilkan produk pada skala produksi tertentu. Selain itu, aspek pemasaran juga menganalisis kemampuan perusahaan untuk mendapatkan bahan yang diperlukan untuk proses produksi. Banyaknya meubel yang ada di kota Tulungagung, maka akan terjadi suatu keadaan persaingan antar meubel. Tidak hanya persaingan antar meubel saja, tetapi karena bergerak pada jalur pemasaran maka setiap meubel mempunyai 1 2 cara dan strategi komunikasi pemasaran untuk mempertahankan eksistensi meubel. Definisi strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya.1 Dalam memasarkan produk komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada konsumen, sasaran mengenai produk di pasar. Dilihat dari definisi strategi pemasaran maka peneliti mendefinisikan strategi komunikasi pemasaran sebagai rencana tentang manuver yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak kasat mata melalui proses penyampaian pesan kepada konsumen sasaran keberadaan produk di pasar sehingga tujuan dari pemasaran tercapai dan berhasil. Maksud dari peneliti dalam melakukan penelitian ini ialah untuk mengetahui, menjelaskan dan mendeskripsikan bagaimana strategi pemasaran tim manajemen Surya Mandiri Tulungagung dalam mempertahankan eksistensi perusahaan meubel di Desa Ketanon Tulungagung. Dalam berbisnis persaingan tidak hanya terjadi dalam hal bagaimana menjual produk, tetapi juga persaingan dengan perusahaan lain untuk mendapatkan bahan mentah atau bahan baku. Dalam sebuah perusahaan terutama pada perusahaan meubel bahan baku utamanya yaitu kayu. Saat ini banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Hal ini berdampak terhadap perusahaan meubel dalam pembuatan sebuah produk. Semakin banyak hutan yang gundul 1 Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis, (Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2010), Hal 93 3 maka secara tidak langsung perusahaan meubel akan saling bersaing dalam mendapatkan bahan baku. Pemasaran lebih dari fungsi bisnis lainnya, berhubungan dengan pelanggan. Pemasaran boleh dikatakan bukan lagi hanya penting tetapi merupakan suatu keharusan untuk dipelajari, dipahami, dan digunakan sebagai alat pencapaian tujuan perusahaan. Sebagai bukti banyak perusahaan yang telah berhasil mencapai target atau tujuan yang ingin dicapai dengan menjalankan kegiatan pemasaran secara sungguh-sungguh. Dengan banyaknya perusahaan yang telah berhasil mencapai target yang telah dicapai maka peneliti merasa termotivasi dan tertarik dengan pemasaran, oleh karena itu maka peneliti membuat karya tulis dengan judul pemasaran. Selain itu peneliti termotivasi karena ingin mendalami ilmu pemasaran supaya lebih memahami ilmu pemasaran itu sendiri dan untuk pengetahuan ketika mendirikan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang didirikan selalu memerlukan sekelompok tim pemasaran yang ahli dalam memasarkan produk. Seperti halnya dalam hal ini judul karya tulis yang peneliti tulis yaitu Strategi Pemasaran dalam sebuah meubel di daerah penulis tinggal. Terlebih meubel ini belum lama ada, jadi dapat disimpulkan dalam hal ini tim pemasaranlah yang dituntut bekerja lebih giat supaya produk dalam meubel ini bisa dikenal dan diminati oleh konsumen yang membutuhkan kerajinan yang khususnya terbuat dari kayu. Dalam meubel Surya Mandiri Tulungagung menyediakan produk berupa almari, tempat tidur, etalase yang terbuat dari kayu, meja komputer dan masih banyak lagi, dari informasi yang peneliti dapatkan dari 4 seorang karyawan meubel tersebut menyatakan bahwa dalam pemasaran sebuah meubel baru dan produknya tidak mudah, dan ketika meubel telah mulai dikenal oleh konsumenpun pendapatan perbulannya tidak bisa stabil seperti halnya sebuah meubel yang telah lama berdiri dan telah dikenal oleh banyak konsumen. Jadi dalam hal ini sebuah meubel ataupun perusahaan yang bergerak dalam bidang pemasaran dituntut untuk selalu dapat berinovasi dan inovasi yang sering dilakukan perusahaan adalah dengan meluncurkan produk-produk baru atau produk dengan fitur baru. Dalam memasarkan produknya seorang pemasar harus pandai membaca situasi pasar sekarang dan dimasa yang akan datang. Artinya pemasar harus cepat tanggap apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, kemudian kapan dan dimana dibutuhkannya. Dalam hal ini produsen harus mampu menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen secara tepat waktu. Disamping itu, seorang pemasar harus mampu mengomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan dengan produk lainnya dari pesaing. Dengan diadakannya penelitian di meubel Surya Mandiri Tulungagung ini, peneliti mempunyai harapan supaya setelah penelitian ini selesai maka akan ada perubahan terhadap meubel Surya Mandiri Tulungagung dalam memasarkan produknya dan tingkat produktifitasnya lebih meningkat dari sebelumnya. Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti mempelajari tentang mana yang baik atau buruk, benar atau salah, dalam dunia bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas. Kajian etika bisnis terkadang merujuk kepada 5 manajemen ethics atau organizational ethics. Etika bisnis dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas disini sebagaimana disinggung diatas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, benar atau salah, wajar atau tidak wajar, pantas atau tidak pantas dari perilaku manusia. Kemudian dalam kajian etika bisnis islam susunan adjective diatas ditambah dengan halal, haram (degrees of lawful and lawful), sebagaimana yang disinyalir oleh Husein Sahath, dimana beliau memaparkan sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al islamiyah) yang dibungkus dengan dhawabith syariyah (batasan syariah) atau general guideline menurut Rofik Issa Beekun.2 Dalam Al-Quran aturan halal dan haram bisnis diatur secara umum, firman Allah SWT yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.3 Bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktifitas pemasaran. Sebab pemasaran merupakan aktifitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas programprogram yang dirancang untuk menghasilkan transaksi pada target pasar, guna memenuhi kebutuhan perorangan atau kelompok berdasarkan asas saling menguntungkan, melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi. 2 Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), hal 70-71 Ibid…..169-170 3 6 Definisi diatas mengarahkan kita bahwa orientasi pemasaran adalah pasar. Sebab pasar merupakan mitra sasaran dan sumber penghasilan yang dapat menghidupi dan mendukung pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu apapun yang dilakukan oleh aktifitas pemasaran adalah berorientasi pada kepuasaan pasar, kepuasan pasar adalah kondisi saling ridha dan rahmat antara pembeli dan penjual dalam transaksi yang dilakukan. Dengan adanya keridhaan ini. Maka membuat pasar tetap loyal terhadap produk perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam kerangka Islam, etika dalam pemasaran tentunya perlu didasari pada nilai-nilai yang dikandung Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang dapat dijadikan pijakan etika dalam pemasaran di antaranya : 1. Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada sembilan dari sepuluh pintu rizki. 2. Hai orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan saling suka sama suka diantara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah maha penyayang kepadamu. 3. Barang siapa yang memelihara silaturrahmi, maka Allah akan menganugerahkan rizki yang melimpah dan umur panjang.4 4 Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2002), hal 99-100 7 Melihat hal tersebut diatas maka saya tertarik untuk menuangkan gagasan dalam judul “STRATEGI PEMASARAN PADA MEUBEL “SURYA MANDIRI” DESA KETANON TULUNGAGUNG DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM”. B. Fokus Penelitian 1. Bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil penjualan pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung? 2. Bagaimana pelaksanaan strategi pemasaran pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung? 3. Bagaimana strategi pemasaran secara Islam dalam meningkatkan penjualan pada Meubel Surya Mandiri di desa Ketanon Tulungagung? 4. Bagaimana strategi pemasaran pada Meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung ditinjau dari Etika Bisnis Islam? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil penjualan pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi pemasaran pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung. 8 3. Untuk mengetahui strategi pemasaran secara Islam dalam meningkatkan penjualan pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung. 4. Untuk mengetahui strategi pemasaran pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung ditinjau dari etika bisnis Islam. D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau dasar teoritis melakukan pembahasan mengenai masalah strategi. 2. Secara praktis a. Bagi Peneliti Dari penelitian ini peneliti dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah dan dapat menambah pengetahuan di bidang pemasaran. b. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Meubel Surya Mandiri Tulungagung dalam memasarkan produknya. c. STAIN Tulungagung Hasil ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian dan sumbangan pemikiran bagi Jurusan Syari’ah. Khususnya program studi Muamalah 9 STAIN Tulungagung yang merupakan lembaga pendidikan tinggi formal dalam mempersiapkan mahasiswanya sebagai calon profesional E. Penegasan Istilah Dalam penelitian yang dilakukan ini ada beberapa istilah yang akan dijelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembahasan dengan itu akan didapat gambaran yang jelas tentang bagaimana pembahasan yang akan penulis capai dengan penulisan ini. 1. Berikut ini penjelasan tentang istilah-istilah yang terdapat dalam judul yaitu: a. Strategi : Ilmu siasat perang ; muslihat untuk mencapai sesuatu.5 b. Pemasaran : Usaha pemasaran guna meningkatkan kembali permintaan yang menurun terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.6 c. Meubel : Perabot yang diperlukan, berguna atau disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah-pindah digunakan untuk melengkapi rumah, kantor dan sebagainya.7 d. Penjualan : Suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencanarencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. 5 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya : Arkola, 1994), hal 727 6 Wien’s Anoraga, Kamus Istilah Ekonomi, (Bandung : IKAPI, 1997), hal 410 7 Julius C, Rumpah dan Marcus Susanto, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 2008), hal 726 10 e. Etika : Ilmu yang berkenaan tentang yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.8 f. Bisnis : Kegiatan usaha, usaha yang sifatnya mencari keuntungan.9 F. Sistematika Pembahasan Bab I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan. Bab II : Landasan teori terdiri dari penelitian terdahulu, strategi pemasaran, meubel, penjualan, kajian etika bisnis islam. Strategi pemasaran terdiri dari pengertian strategi, pemasaran, strategi pemasaran, konsep dasar strategi pemasaran, strategi pemasaran dalam perspektif islam. Meubel terdiri dari pengertian meubel, makna meubel. Penjualan terdiri dari pengertian penjualan, faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan, ciri-ciri penjualan. Kajian etika bisnis islam terdiri dari pengertian etika, bisnis, tujuan bisnis, etika bisnis islam, wilayah halal dan haram dalam aktifitas bisnis islam, ciri-ciri bisnis yang beretika, ketentuan islam dalam berbisnis. Bab III : Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap-tahap penelitian. 8 Ibid…, hal 289 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya : Arkola, 1994), hal 77 9 11 Bab IV : Paparan hasil penelitian/ temuan penelitian dan pembahasan yang terdiri dari deskripsi objek penelitian, paparan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian. deskripsi objek penelitian terdiri dari lokasi penelitian dan profil perusahaan. Profil perusahaan terdiri dari sejarah berdirinya perusahaan, struktur kepengurusan, job diskripsi, promo perusahaan, temuan penelitian terdiri dari upaya untuk meningkatkan hasil penjualan pada meubel surya mandiri di desa ketanon tulungagung, pelaksanaan strategi pemasaran pada meubel surya mandiri di desa ketanon tulungagung, strategi pemasaran secara islam dalam meningkatkan penjualan pada meubel surya mandiri di desa ketanon tulungagung, dan pembahasan yang berisi analisis tentang strategi pemasaran pada meubel surya mandiri desa ketanon tulungagung dalam meningkatkan hasil penjualan ditinjau dari etika bisnis islam. Bab V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran