Peran Psikologi Komunikasi Dalam Mengembangkan Kecerdasan Bahasa dan Minat Membaca pada Perpustakaan Lis Yulianti Syafrida Siregar* Abstract: Communication is a process of information delivery. This information is delivered through language. Language ability will be able to improve ability of communication. Language intelligence is thinking ability in words and in using language for uttering and giving the meaning. This ability can get from reading. Reading is a process that can give alteration in attitude. Reading activity can get in library. Thereby, it needs to activate the library to the future, or making the library will go on for the future, consistent, and full of commitment. Thus, the library role and the library function is true for using with good Keywords: Communication, Information, Reading, Library. Tentang Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi terjadi antara seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.1 Komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan * Dosen Psikologi Fakultas Dakwah STAIN Padangsidimpuan Faturochman. Pengantar Psikologi Sosial, Cetakan I – (Yogyakarta: Penerbit Pinus, 2006). 1 51 Lis Yulianti Syafrida Siregar - Peran Psikologi Komunikasi Dalam Mengembangkan ... pengalaman kesadaran manusia. Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu. Psikologi komunikasi adalah merupakan sub disiplin ilmu dari Psikologi. Psikologi komunikasi adalah ilmu yang mempelajari komunikasi dari aspek psikologi. Disebut juga sebagai Ilmu yang berusaha mendeskripsikan. memprediksikan, dan mengontrol mental dan perilaku, baik komunikasi yang dilakukan melalui komunikasi antar personal, komunikasi antar kelompok maupun komunikasi massa.2 Komunikasi dan Psikologi adalah bidang yang saling berkaitan satu sama lain, terlebih sama-sama melibatkan manusia. Komunikasi adalah kegitan bertukar informasi yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah pendapat atau perilaku manusia lainnya. Sementara, perilaku manusia meruapakan objek bagi ilmu psikologi, sehingga lahirlah psikologi kominkasi. Komunikasi adalah sebuah peristiwa sosial yang terjadi ketika seorang manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Secara psikologis, peristiwa sosial akan membawa kita kepada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.3 Psikologipun telah menghasilkan banyak teori yang berkaitan dengan ilmu komunikasi, diantaranya adalah: 1. Teori psikoanalisa, yaitu manusia dikendalikan oleh keinginan terpendam di dalam dirinya (homo valens) 2. Teori behaviorisme, yaitu manusia sangat dipengaruhi oleh informasi dari media massa. Hal tersebut dilandasi konsep behaviorisme, yaitu manusia dianggap sangat dikendalikan oleh alam (homo mechanics) 2 Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996). 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai pustaka, 2001). 52 Al-Kuttab, Vol.1., No. 1, Juni 2013 3. Teori psikologi kognitif, yaitu konsep yang melihat manusia sebagai makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah informasi yang diterima (homo sapiens) 4. Teori psikologi humanistis, yaitu konsep yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan stratergi transaksional dengan lingkungannya (homo ludens)4 Proses komunikasi bisa terjadi dalm diri seorang individu, dengan orang lain, dan kumpulan-kumpulan manusia dalam proses sosial. Berdasarkan pendapat tersebut,terdapat tiga jenis klasifikasi komunikasi , yaitu: 1. Komunikasi intrapersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu (internal). Contohnya adalah kegiatan merenung, berpikir, berdialog dengan diri sendiri, baik dalam kesadaran ataupun tidak 2. Komunikasi interpersonal, yaitu proses komunikasi yang terjadi antara satu individu dan individu lain sehingga memerlukan tanggapan (feedback) dari orang lain. Contohnya, perbincangan dengan keluarga, pasangan, teman, rekan kerja, tetangga, dan sebagainya 3. Komunikasi massa, yaitu proses komunikasi yang dilakukan kepada sekumpulan manusia di mana di dalamnya terdapat proses sosial, baik melalui media massa atau langsung, dan bersifat satu arah (one way communication). Contohnya adalah kegiatan komunikasi (penyebaran informasi) yang terjadi di hadapan sekumpulan massa, melalui televisi, radio, media internet, media cetak ,dan lain-lain.5 Psikologi telah lama berupaya memamhami komponenkomponen yang terlibat dalam proses komunikasi, khususnya komunikasi dan komunikan. Psikologi meneliti karakteristik individu yang menjad komunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Psikologi kuga mempelajari sifat-sifat individu yang menjadi komunikator dan 4 Opcit Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996). 5 Efendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000). 53 Lis Yulianti Syafrida Siregar - Peran Psikologi Komunikasi Dalam Mengembangkan ... mencari tahu apa yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan satu sumber komunikasi dalam mempengaruhi orang lain. Penggunaan psikologi komunikasi ditujukan untuk menghasilkan proses komunikasi yang berhasil dan efektif. Komunikasi yang efektif akan menyebabkan pengertian (pemahaman dan penerimaan), kesenangan (hubungan yang akrab dan hangat), perubahan sikap, hubungan sosial yang baik, dan tindakan. Tentang Kecerdasan Bahasa Kecerdasan bahasa (linguistic intelligence) ialah kemampuan berpikir dalam kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengungkapkan dan mengapresiasi makna-makna.Kecerdasan verbal-linguistik merujuk kepada keupayaan dan kebolehan yang berkait dengan penguasaan bahasa, kesusasteraan, pertuturan dan kemahiran menggunakan bahasa yang kompleks. Menurut Kamus Dewan Edisi linguistik mempunyai dua makna iaitu kajian saintifik tentang bahasa atau sesuatu yang berkaitan dengan bahasa.6 Seseorang yang mempunyai kecerdasan dalam bidang verbal linguistik ini mampu memberi makna, mentafsir, mendalami sesuatu perkara yang tersirat di dalam bahasa.Menurut Howard Gardner’s, seseorang yang mempunyai kecerdasan linguistik mampu memahami, bertutur, menulis pelbagai jenis bahasa dan mampu menguasai bahasa aisng dengan baik dan fasih.Selain itu, seseorang yang memiliki kecerdasan linguistik terdiri daripada golongan yang cemerlang pada peringkat persekolahan dalam bidang bahasa.Individu sering melibatkan diri dalam pertandingan berkaitan bahasa dan menonjolkan diri apabila bersuara.Mereka mempunyai kelebihan dalam berbahasa dan sensitif kepada sesuatu perkara serta meminati ilmu falsafah dan isu-isu sosial. Seterusnya, individu yang mempunyai kecerdasan linguistik kerap membaca serta mempunyai keinginan yang tinggi dalam pengetahuan am. Mereka juga suka membaca bacaan yang meluas dalam pelbagai subjek serta membaca dengan pantas.Selain itu, mereka mempunyai tatabahasa yang tinggi dan menggunakan tatabahasa yang baru dan unik. 6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai pustaka, 2001). 54 Al-Kuttab, Vol.1., No. 1, Juni 2013 Tentang Minat Membaca Membaca Perlu Minat. Minat merupakan faktor paling penting jika ingin mengingat hal-hal tertentu. Secara garis besar minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Sedangkan baca atau yang dikenal dengan istilah membaca ialah serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami sesuatu keterangan yang disajikan kepada indra penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya. Jadi, minat baca ialah keterlibatan seseorang dalam kegiatan membaca secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pengetahuan7 Minat baca perlu ditanamkan dan dipupuk pada diri setiap manusia (siswa) baik oleh diri sendiri atau oleh orang lain, untuk dapat diharapkan prestasinya terus meningkat di masa yang akan datang. Guna meningkatkan minat baca ada banyak cara yang perlu dilakukan, termasuk diantaranya seperti yang dikemukakan Dr.Tarigan adalah: Pertama, berusaha untuk selalu menyediakan waktu untuk membaca secara rutin. Haruslah kita sadari bahwa orang yang dapat membaca dengan baik adalah orang yang biasa berpikir dengan baikpula. Kedua, biasakanlah untuk dapat memilih bacaan yang baik dan kita butuhkan. Masalah yang sering kita hadapi adalah kita dapat belum dapat memilih buku bacaan yang baik, juga karena terbentur oleh sempitnya waktu hingga kita tidak dapat membaca buku dalam jumlah yang banyak.oleh karena itu diperlukan keterampilan dalam memilih bahan bacaan Minat membaca dapat ditumbuhkan dengan cara mengenalkan buku sejak dini pada anak-anak. Buku yang diberikan pun harus sesuai dengan usia dan kemampuannya memahmi isi buku. John Dami Mukese mengatakan bahwa salah satu sebab rendahnya minat membaca ialah sifat malas. Menurut Mukese, ada empat hal pokok yang membuat malas membaca. Pertama, bersumber pada sikap mental yakni sikap atau sifat malas itu sendiri. Kedua, bersumber pada pengertian yang belum lengkap tentang makna dan pentingnya membaca. Ketiga, disebabkan oleh rendahnya 7 Idris Kamah, Pola dan Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Pembinaan Minat Baca, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2003). 55 Lis Yulianti Syafrida Siregar - Peran Psikologi Komunikasi Dalam Mengembangkan ... penguasaan dan ketrampilan berbahasa Indonesia. Keempat, berkaitan dengan masalah teknis karena tidak memiliki ketrampilan membaca yang baik. 8 Dalam membaca secara langsung ataupun tidak langsung memang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam diri pembaca maupun dari luar diri pembaca, faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Faktor Internal atau dalam diri pembaca terlihat bahwa orang itu adalah: a. Tidak memiliki minat baca yang tinggi sehingga mereka dapat mencari informasi dari media lain, selain mereka dituntut membaca yaitu radio dan televisi b. Adanya angapan bahwa membaca itu sulit karena banyak kata-kata yang mungkin tidak dapat terekam dengan cepat dan mudah c. Kurangnya pengetahuan tentang membaca sehingga mereka cepat bosan, tidak sabar, dan malas untuk membaca d. Kebiasaan sejak kecil yang salah 2. Faktor Eksternal atau dari luar diri pembaca, tidak pernah atau cenderung malas membaca itu karena adanya beberapa hal, antara lain: a. Kurangnya buku atau bahan bacaan yang menarik da bermutu b. Pendidikan yang diterapkan oelh guru atau orangtua tidak memberikan contoh dan tidak dianjurkan membaca c. Situasi,kondisi, keluarga, dan masyarakat yang tidak mendukung9 Menurut Burns sebagaimana dikutip oleh Joko D. Muktiono bahwa terdapat enam faktor yang menentukan keberhasilan seseorang dalam membaca. Pertama, pengalaman dan pengetahuan yang luas (skemata) merupakan faktor yang sangat penting dalam membaca. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan materi bacaan, pembaca mampu mengenali dan memahami 8 Mortimer J. Adler; Charles Van Doren, Cara Membaca Buku dan Memahaminya, Cet. II, (Jakarta: Pantja Simpati, 1986). 9 Ibid 56 Al-Kuttab, Vol.1., No. 1, Juni 2013 konsep-konsep dan kata-kata yang dibacanya, selanjutnya mampu memahami makna kata-kata tersebut dengan tepat dan cepat. Pengalaman merupakan dasar pembentukan konsep-konsep dan konsep-konsep adalah dasar penguasaan kosakata (perbendaharaan kata). Kedua, penguasaan bahasa merupakan faktor yang sangat penting dalam membaca karena pada hakikatnya membaca merupakan kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa tulis. Dengan menguasai bahasa yang digunakan dalam bacaan, pembaca akan dapat memahami pesan yang disampaikan penulis dengan tepat dan cepat. Ketiga, minat terhadap bacaan merupakan faktor penting dalam membaca. Dengan memiliki minat terhadap bacaan, akan mendorong pembaca untuk selalu ingin mengetahui isinya. Dengan demikian, kegiatan membaca dirasakan sebagai kegiatan yang menyenangkan. Keempat, kesiapan (kematangan) sosial dan emosional juga berpengaruh terhadap keberhasilan membaca. Hal ini sesuai dengan hakikat membaca sebagai kegiatan komunikasi dengan media bahasa tulis. Dalam berkomunikasi, pihak yang berkomunikasi harus saling menjalin hubungan yang harmonis. Untuk itu, kematangan sosial dan emosional sangat penting agar pembaca dapat mengendalikan emosinya. Kelima, kesiapan fisik terutama kesehatan indra penglihatansangat menentukan keberhasilan membaca. Pada saat membaca, pertama kali yang dilakukan oleh pembaca adalah menangkap lambang-lambang tulisan. Keenam, kemampuan berpikir sangat menentukan keberhasilan membaca. Telah banyak hasil penelitian yang menunjukkan hubungan antara kemmampuan berpikir atau ineligensi dengan kemampuan membaca10 Syaiful Rijal mengemukakan bahwa seorang anak yang mempunyai minat baca tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Senantiasa berkeinginan untuk membaca. “Buku itu gudangnya ilmu, membaca adalah kuncinya”. Sejatinya 10 Joko D Muktiono, Aku Cinta Buku, Cet.I, (Jakarta: PT.Elex Media Komutindo, 2003). 57 Lis Yulianti Syafrida Siregar - Peran Psikologi Komunikasi Dalam Mengembangkan ... membaca nyaris identik dengan ilmu pengetahuan, suatu aspek peradaban menusia yang utama mengantarkan manusia dapat mengembangkan kehidupannya. Budaya membaca merupakan salah satu penentu utama yang membuat ilmu pengetahuan berkembang pesat dan mengantarkan manusia ke dalam kehidupan dinamis, serta berwawasan luas sehingga manusia gampang dalam menjalankan kehidupannya. 2. Mempunyai kebiasaan dan kontinuitas dalam membaca. Pada saat ini minat dan kegemaran membaca masyarakat kita masih tumbuh pada lapisan tertentu, yaitu kalangan akademisi, tokoh masyarakat yang karena kedudukan dan tugasnya dituntut untuk membaca. Bagi sebagian besar masyarakat termasuk peserta didik, kegiaan membaca belum merupakan kebiasaan bahakan mereka masih menganggap bahwa tanmpa membaca sekalipun seseorang dapat mencapai sesuatu yang diinginkan. Untuk itu harus ada upaya yang sungguh-sungguh dan konsisten dalam membudayakan gemar membaca. 3. Memanfaat setiap peluang waktu dengan membaca. Kesempatan dan peluang untuk membaca banyak dimiliki oleh setiap orang, namun sedikit yang dapat memanfaatkan setiap peluang tersebut untuk membaca. Membaca adalah satu hal yang kurang diminati oleh masyarakat umum bahkan cenderung ditakuti karena dianggap membosankan dan menjemukan. Hanya kalangan tertentu yang mempunyai minat baca yang tinggi sajalah akan menggunakan peluang waktu untuk membaca. 4. Faktor yang mempengaruhi untuk membaca. Membaca untuk ebagaian orang memang hal yang sangat berat, namun membaca untuk untuk sebagaian orang sebaliknya, seorang yang terasa enggan atau berat dalam membaca mungkin orang tersebut tidak memiliki tujuan yang lebih luas dari suatu informasi yang diterimanya11 Peningkatan minat baca dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya; a. Menyediakan bahan bacaan 11 58 Al-Kuttab, Vol.1., No. 1, Juni 2013 b. Pemilihan bahan yang baik c. Memiliki kesadaran dan minat yang tinggi terhadap membaca d. Penyediaan waktu untuk belajar Sehingga bisa disimpulkan bahwa cara yang paling efektif untuk meningkatkan minat baca adalah menciptakan kondisi cinta baca. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca pada umumnya dan minat baca pada khususnya menurut Abu Ahmadi adalah sebagai berikut: 1. Pembawaan. Bila pembawaan miant tinggi, maka seseorang akan memiliki dorongan dan semangat tinggi dalam melaksanakan kegiatan membaca. Begitu pula sebaliknya. 2. Latihan dan kebiasaan Menumbuhkan latihan dan kebiasaan membaca dalam diri merupakan hal paling utama yang harus dilakukan para pembaca dan pendidik. 3. Kebutuhan Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek tersebut. 4. Kewajiban Membaca adalah suatu perintah dari langit. Pentingnya membaca dalam pandangan Islam tergambar dalam ayat pertama kali turun kepada Rosulullah. 5. Keadaan jasmaniberaktifitas banyak dan minatnyapun akan berkurang. Sehat jasmani juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi minat baca. Jika kondisi jasmani terganggu kesehatanya maka otomatis yang bersangkutan tidak dapat beraktifitas banyak dan minatnyapun akan berkurang. 6. Suasana jiwa. Jiwa adalah daya hidup rohaniyah yang bersifat abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatanperbuatan. 7. Suasana sekitar. Suasana sekitar yang kondusif secara absolute diakui sebagai stimulus dalam meningkatkan minat secara umum. 8. Kuat tidaknya rangsangan. 59 Lis Yulianti Syafrida Siregar - Peran Psikologi Komunikasi Dalam Mengembangkan ... Adanya rangsangan yang membangkitkan gairah dan motivasi menumbuhkan semangat dan antusiasme sehingga akan berpengaruh pada peningkatan minta seseorang12 Sejalan dengan itu Rosyidoi menjelaskan bahwa minat membaca bukanlah suatu yang tumbuh secara otomatis, melainkan minat baca ditanam, ditumbuhkan serta dipupuk sejak usia dini. Dalam membangun minat baca diperlukan bantuan serta partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat mulai lingkungan rumah dan sekolah, masayarakat, pemerintah. Minat baca yang tinggi adalah suatu keadaan yang dapat memberikan harapan besar terhadap prestasi dan kesuksesan anak pada masa itu ataupun masa yang akan datang.13 Tujuan Membaca Sadar ataupun tidak sadar kita membaca mempunyai tujuan yang khusus, yang tidak sama dengan tujuan membaca orang lain. Tentunya ada banyak macam tujuan dari kegiatan membaca sebagaimana dijelaskan Nuryatim Hadi Saputra . Adapun tujuantujuan membaca tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mem,baca untuk menemukan fakta-fakta 2. Membaca untuk meperoleh ide-ide utama 3. Membaca untuk mengetahui urutan sesuatu 4. Mmebaca untuk menyimpulkan 5. Membaca untuk mengelompokkkan atau mengklasifikasikan 6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi 7. Membaca untuk membandingkan dan mempertentangkan14 Faktor Keberhasilan Membaca. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan seseorang dalam membaca. Burns mengemukakan adanya enam faktor penting yang menentukan keberhasilan seseorang dalam membaca. Keenam faktor tersebut adalah yakni latar belakang pengetahuan dan pengalaman pembaca terutama yang sesuai dengan materi bacaan, 12 Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991). Idris Kamah, Pola dan Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Pembinaan Minat Baca, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2003). 14 Joko D Muktiono, Aku Cinta Buku, Cet.I, (Jakarta: PT.Elex Media Komutindo, 2003). 13 60 Al-Kuttab, Vol.1., No. 1, Juni 2013 penguasaan bahasa bacaan, minat terhadap bacaan, kesiapan sosial dan emosional, kesiapan fisik, dan kemampuan berpikir 15 Pertama, pengelaman dan pengetahuan yang luas (skemata) merupakan faktor yang sangat penting dalam membaca. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman yang sesuai dengan materi bacaan, pembaca mampu mengenali dan memahami konsep-konsep dan kata-kata yang dibacanya, selanjutnya mampu memahami makna kata-kata tersebut dengan tepat dan cepat. Pengalaman merupakan dasar pembentukan konsep-konsep dan konsep-konsep adalah dasar penguasaan kosakata (perbendaharaan kata). Kedua, penguasaan bahasa merupakan faktor yang sangat penting dalam membaca karena pada hakikatnya membaca merupakan kegiatan berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa tulis. Dengan menguasai bahasa yang digunakan dalam bacaan, pembaca akan dapat memahami pesan yang disampaikan penulis dengan tepat dan cepat. Ketiga, minat terhadap bacaan merupakan faktor penting dalam membaca. Dengan memiliki minat terhadap bacaan, akan mendorong pembaca untuk selalu ingin mengetahui isinya. Dengan demikian, kegiatan membaca dirasakan sebagai kegiatan yang menyenangkan. Keempat, kesiapan (kematangan) sosial dan emosional juga berpengaruh terhadap keberhasilan membaca. Hal ini sesuai dengan hakikat membaca sebagai kegiatan komunikasi dengan media bahasa tulis. Dalam berkomunikasi, pihak yang berkomunikasi harus saling menjalin hubungan yang harmonis. Untuk itu, kematangan sosial dan emosional sangat penting agar pembaca dapat mengendalikan emosinya. Kelima, kesiapan fisik terutama kesehatan indra penglihatansangat menentukan keberhasilan membaca. Pada saat membaca, pertama kali yang dilakukan oleh pembaca adalah menangkap lambang-lambang tulisan. Keenam, kemampuan berpikir sangat menentukan keberhasilan membaca. Telah banyak hasil penelitian yang menunjukkan hubungan antara kemampuan berpikir atau intelegensi dengan kemampuan membaca16 15 16 ibid Op. cit 61 Lis Yulianti Syafrida Siregar - Peran Psikologi Komunikasi Dalam Mengembangkan ... Pentingnya Minat Membaca Bagi Mahasiswa Ungkapan “membaca” adalah kunci ilmu, sedangkan gudangnya ilmu adalah buku. Sepintas ungkapan ini sederhana, namun di dalamnya terkandung makna penting bahwa dalam hal menuntut ilmu tidak terlepas dari membaca buku-buku. 17Akan tetapi dalam hal alasan membaca, para mahasiswa mempunyai beberapa alasan mereka membaca, seperti untuk mendapatkan gagasan yang menyangkut esai dan tugas. Untuk meluaskan pengetahuan tentang suatu bidang. Untuk memahami hal-hal yang telah ditulis oleh orang lain mengenai topik yang diminati. Untuk memahami gagasangagasan dari kuliah atau seminar, atau dari sumber-sumber tertulis lainnya. Untuk meningkatkan gaya tulisan. Untuk menghadapi ujian. Untuk dapat menyebutkan beberapa nama ketika menuliskan tugas. Untuk mendapatkan acungan jempol karena menampilkan rujukan yang mengesankan dan kutipan hebat. Dari beberapa alasan tersebut mempunyai dampak positif dan negatif. Alasan positif membaca adalah bahwa membaca dapat merangsang pikiran, meningkatkan gaya tulisan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan, serta mengontekstualkan argumen dan sudut pandang yang disajikan dalam esainya, dengan mengaitkannya pada hal-hal yang dituliskan orang lain. Sedangkan alasan negatif membaca adalah hanya untuk menghadapi ujian, untuk mendapatkan acungan jempol dari orang lain, serta hanyalah untuk memberikan kesan cendekiawan, bukannya benar-benar menjadi cendekiawan. Adanya alasan negatif mahasiswa membaca ini menggambarkan tidak adanya minat membaca yang tulus dari mahasiswa atas dorongan diri sendiri. Walaupun menumbuhkan minat baca bukanlah hal yang mudah, mungkin dengan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca mahasiswa dapat merubah alasan mereka untuk lebih baik lagi dalam membangun kepribadian dan kemampuan intelektual mereka. 17 Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas RI., Perpustkaan Perguruan Tinggi buku pedoman, edisi ketiga, (Jakarta: Depdinas RI Direktorat Pendidikan Tinggi, 2004). 62 Al-Kuttab, Vol.1., No. 1, Juni 2013 Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991.Anwar Arifin, Format Baru pengelolaan Pendidikan Dalam UU Sisdiknas (no.20 tahun 2003); Cet.II, Pustaka Indonesia, Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai pustaka, 2001. Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas RI., Perpustkaan Perguruan Tinggi buku pedoman, edisi ketiga, Depdinas RI Direktorat Pendidikan Tinggi, Jakarta, 2004 Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Efendy, Onong Uchjana. Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000. Faturochman, 2006, Pengantar Psikologi Sosial, Cetakan I – Yogyakarta, Penerbit Pinus Idris Kamah, Pola dan Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Pembinaan Minat Baca, Perpustakaan Nasional RI. Jakarta, 2003 Joko D Muktiono, Aku Cinta Buku, Cet.I, PT.Elex Media Komutindo; Jakarta, 2003 Mortimer J. Adler; Charles Van Doren, Cara Membaca Buku dan Memahaminya, Cet. II, PT, Pantja Simpati, Jakarta, 1986 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan, Jilid I, Cet. I, Alumni, Bandung, 1987 Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Oktober 1996, edisi revisi Rooijakkers, Cara Belajar di Perguruan Tinggi, Cet.XX, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2005 Yahyono, Yoyo. “Layanan Perpustakaan & Jasa Informasi”. Bahan Ajar Diklat Teknis Pengelolaan Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2004 63