Laporan Identifikasi Serangga di Pantai Drini

advertisement
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
LAPORAN IDENTIFIKASI SERANGGA DI PANTAI DRINI,
YOGYAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Taksonomi Hewan
Dosen Pengampu :
1. Bapak Drs. Bambang Priyono, M.Si.
2. Ibu Dr. Ning Setiati, M.Si
Disusun Oleh :
Nadhifatu Umaru Saida
(4401413022)
Barep Purbo Susilo
(4401413039)
Dewi Fatmawati
(4401413046)
Farafika Rizqi Amaliah
(4401413052)
Mustikasari
(4401413055)
Rombel 02 Pendidikan Biologi 2013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
1
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Identifikasi
Serangga di Pantai Drini, Yogyakarta ini sebagai tugas Mata KuliahTaksonomi Hewan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyusun baik dalam pelaksanaan penelitian maupun
penyusunan laporan ini, diantaranya:
1. Bapak Drs. Bambang Priyono, M.Si. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Taksonomi
Hewan.
2. Ibu Dr. Ning Setiati, M.Si. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Taksonomi Hewan.
3. Ibu Dr. Margareta Rahayuningsih,M.Si. selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Taksonomi Hewan.
4. Ibu Dr.Niken Subekti, M.Si. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Taksonomi Hewan
dan pembimbing kelompok insekta.
5. Kak Munir yang telah membantu dalam proses identifikasi serangga.
6. Kak Zumala Nila Sari selaku pendamping kelompok insekta.
7. Kak Mona selaku pendamping kelompok insekta.
Laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun kami harapkan.
Semarang, 26 November 2014
Tim Penyusun
2
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………2
DAFTAR ISI ………………………………………….…………………………………..3
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………...4
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………..5
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang …………………………….………………………………….6
Rumusan Masalah …………………………………………………………….6
Tujuan ………………………………………………………………………...6
Manfaat ……………………………………………………………………….7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Filum Arthropoda ……………………………………………………………..8
B. Klasifikasi Arthropoda ………………………………………………………..9
C. Kelas Insecta ………………………………………………………………...10
BAB III METODE
A.
B.
C.
D.
Waktu Pelaksanaan ………………………………………………………….15
Tempat ………………………………………………………………………15
Populasi dan Sampel ………………………………………………………...15
Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………….15
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Observasi …………………………………………………17
B. Langkah - langkah Eksplorasi Serangga di Wilayah Sekitar Pantai Drini ….18
C. Jenis Serangga yang Ditemukan di Wilayah Sekitar Pantai Drini …………..22
D. Klasifikasi dan Ciri Serangga yang Didapatkan di Sekitar Pantai Drini …....23
BAB V PENUTUP
A. Simpulan …………………………………………………………………….31
B. Saran ………………………………………………………………………...31
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..32
LAMPIRAN …………………………………………………………………………….33
3
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar jenis serangga yang didapatkan………………………………………….22
4
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
DAFTAR GAMBAR
Gambar1. Bagian Tubuh Serangga (Belalang) ………………………………...………..10
Gambar2. Pantai Drini …………………………………………………………………..17
Gambar3. Pengikatan tali pada sisi kain ………………………………………………...18
Gambar4. Pengikatan kain pada pohon agar membentuk layar …………………………18
Gambar 5. Pemasangan lampu …………………………………………………………..19
Gambar 6. Penggalian lubang trap ………………………………………………………19
Gambar 7. Pengisian deterjen cair ke tempat trap ………………………………………20
Gambar 8. Pemasangan tiang penyangga stereofom ……………………………………20
Gambar 9. Pemasangan stereofom ………………………………………………………21
Gambar 10. Proses pengambilan serangga ……………………………………………...21
Gambar 11. Serangga yang tertangkap ………………………………………………….22
5
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Serangga adalah kelompok hewan paling sukses sekarang. Meskipun mereka
berukuran kecil, mereka telah menghuni setiap jenis habitat dan jumlah mereka lebih
banyak (baik dalam jumlah spesies maupun jumlah individu) dari pada jumlah hewan
lain secara bersama-sama. Sebagian besar dari kesuksesan mereka disebabkan oleh
evolusi sayap mereka dan mekanisme makan yang bervariasi.
Aspek lain yang sangat menarik dari serangga adalah pembagian daur hidup
mereka dalam tahap telur, larva, kepompong, sampai tahap dewasa. Serangga dapat
berperan dalam menyerbukkan banyak tanaman, memakan panen, dapat menularkan
beberapa penyakit berbahaya, sebagai agen pengendali hama (predator dan parasitoid)
dan juga dapat berfungsi sebagai bahan makanan. Selain itu serangga juga memiliki
keragaman paling tinggi di dunia. Variasi jenis dan kelimpahan tergantung beberapa
faktor seperti iklim, ketinggian, dan habitat.
Untuk melihat keragaman serangga dan jenis nya maka kita melakukan eksplorasi di
wilayah sekitar Pantai Drini. Eksplorasi yang disebut juga KKL atau penjelajahan adalah
tindakan melakukan perjalanan/pencarian, tindakan mencari atau melakukan perjalanan
dengan tujuan menemukan sesuatu. Karena kita menyadari, bahwa mempelajari subyek
biologi jika hanya berdasarkan pada konsep saja akan sulit memperoleh pemahaman.
karena mempelajari subyek biologi harus konkrit dan faktual.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah langkah - langkah yang digunakan untuk melakukan eksplorasi
serangga di wilayah sekitar pantai Drini?.
2. Jenis Serangga apa sajakah yang ditemukan di wilayah sekitar pantai Drini? .
3. Bagaimana klasifikasi dan ciri serangga yang telah didapatkan di wilayah sekitar
pantai Drini?.
C. Tujuan
1. Mengetahui langkah yang digunakan dalam eksplorasi serangga.
2. Mengetahui jenis-jenis serangga yang ada di wilayah sekitar Pantai Drini.
3. Mengetahui klasifikasi dan cirri serangga yang telah didapatkan.
6
TAKSONOMI HEWAN
D.
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Manfaat
Hasil eksplorasi ini di harapkan bermanfaat dalam memberikan gambaran dan
data tentang jenis serangga yang ada di kawasan sekitar Pantai Drini.
7
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Filum Arthropoda
Filum Arthropoda (arthro = sendi atau ruas; pada = kaki atau juluran)
adalah
golongan makhluk hewan yang paling besar di dunia ini. Diperkirakan lebih dari 80%
dari seluruh jenis hewan sekarang ini adalah Arthropoda, menghuni semua jenis habitat
yang ada, baik terestrial maupun akuatik.
Ciri-ciri umum filum Arthropoda adalah sebagai berikut :
1. Tubuh terbagi atau ruas-ruas (segmen), yang biasanya terkelompok menjadi dua atau
tiga daerah yang nyata.
2. Terdapat pasangan-pasangan juluran yang beruas-ruas.
3. Tubuhnya simetris bilateral.
4. Bagian luar tubuh terdiri dari eksoskelet (kerangka luar) mengandung khitin, yang
dapat mengelupas apabila tubuhnya berkembang.
5. Sistem alat pencernaan berupa saluran tubular (kurang lebih lurus), ada mulut dan
anus.
6. Sistem peredaran darah terbuka, satu-satunya buluh darah yang ada berupa saluran
lurus terletak di atas saluran pencernaan, yang di daerah abdomen mempunyai
lubang-lubang di sebelah lateral.
7. Rongga tubuh berisi darah, disebut hemosul.
8. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas
saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf
sebelah
ventral, serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu
dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke
belakang di bawah saluran pencernaan.
9. Urat-urat dagingnya bergaris melintang.
10. Sistem pengeluaran (ekskresi) berupa saluran-saluran Malphigi yang bermuara di
saluran pencernaan, limbah dikeluarkan melalui anus.
11. Respirasi berlangsung memakai insang, trakhea dan spirakel.
12. Tidak mempunyai silia atau nefridia.
13. Kelamin hampir selalu terpisah.
8
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
B. Klasifikasi Arthropoda
Filum arthropoda : artropoda.
1. Subfilum trilobita : hanya diketahui dari fosil.
2. Subfilum chelicerata.
a. Kelas merostomata.
b. Kelas arachnida : laba-laba, kalajengking, caplak, tungau.
c. Kelas pycnogonida.
3. Subfilum crustacea : krustasea.
a. Kelas branchiopoda.
b. Kelas copepod.
c. Kelas ostracoda.
d. Kelas cirripedia.
e. Kelas malacostraca : udang, kepiting.
4. Subfilum uniramia.
a. Kelas onychophora.
b. Kelas diplopoda : keluwing (kaki seribu).
c. Kelas chilopoda : kelabang (kaki seratus).
d. Kelas pauropoda.
e. Kelas symphila.
f. Kelas entomorpha.
g. Kelas insecta : serangga.
9
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
C. Kelas INSECTA (Serangga)
Ciri-ciri umum kelas ini adalah (Gambar 1) :
1. Tubuh terbagi atas kepala, toraks dan abdomen.
2. Mempunyai sepasang sayap kecuali Anoplura, Mallophaga dan Siphonaptera.
3. Mempunyai sepasang antena.
4. Mempunyai tiga pasang kaki.
5. Perangkat mulut telah mengalami perkembangan dan penyesuaian sedemikian
rupa sehingga dikenal berbagai ragam tipe seperti menggigit/mengunyah, menusuk,
menghisap, menyerap dan sebagainya.
Gambar 1 Diagram tubuh serangga (belalang), (a) kepala, (b) toraks, (c) abdomen,
(d) antena, (e) mata, (f) tarsus, (g) koksa, (h) trokhanter, (i) timpanum, (j) spirakel, (k)
femur, (l) tibia, (m) ovipositor, (n) serkus
Ordo pada serangga
a. Ordo Orthoptera (bangsa belalang).
Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di
antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini
umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang
dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus
dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat
di bawah sayap depan. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah
10
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
(sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua
pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama
abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum
yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun
thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir
abdomen). Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian
labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus
maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya. Metamorfose sederhana
(paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —>
dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran
sayap serta ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :
-
Kecoa (Periplaneta sp.).
-
Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.).
-
Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.).
b. Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding.
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya
bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di
antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh serangga lain.
Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap).
Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus.
Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih
pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene,
mata facet dan occeli. Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong
(rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo
Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum
tersebut beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk
dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah. Metamorfose bertipe sederhana
(paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —>
dewasa. Bnetuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih
kecil dari dewasanya.
11
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :
-
Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.).
-
Kepik hijau (Nezara viridula L).
-
Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F).
c. Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya).
Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera.
Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan
tempat pemunculan rostumnya. Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur
yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat
membranus. Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari
bagian posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya
sama dengan anggota Hemiptera. Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang
perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun
dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman.
Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan,
seperti :
-
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.).
-
Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.).
-
Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).
d. Ordo Coleoptera (bangsa kumbang).
Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga
yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain. Sayap terdiri dari dua
pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap dan disebut
elytra.
Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah
bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah
sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang
dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya
terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala. Metamorfose bertipe sempurna
(holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong
(pupa) —> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda),
12
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan
dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
-
Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L).
-
Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr).
-
Kumbang buas (predator) Coccinella sp.
e. Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat).
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama, namun
beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai
pemakan/pengisap madu atau nektar. Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan
tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut
seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga
dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan
mandibula
biasanya
mereduksi,
tetapi
palpus
labialis
berkembang sempurna.
Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia :
telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki
thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.
Beberapa jenisnya antara lain :
-
Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk).
-
Kupu gajah (Attacus atlas L).
-
Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura).
f. Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk).
Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap
darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di
depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan
disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet. Tipe alat
mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilatpengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.
Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu :
-
Bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum.
-
Bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum.
-
Bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.
13
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia
: telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya
hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai
hama, parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta.
Beberapa contoh anggotanya adalah :
-
Lalat buah (Dacus spp.).
-
Lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F).
-
Lalat rumah (Musca domesticaLinn.).
-
Lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).
g. Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut).
Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai predator/parasitoid pada serangga lain
dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk. Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus.
Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai
adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat mulut penggigit atau
penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. Metamorfose
sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva–> kepompong —> dewasa.
Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal
sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman.
Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah :
-
Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi).
-
Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona).
-
Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa).
h. Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng).
Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang dan
bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang jelas dan pada kepala
dijumpai adanya mata facet yang besar. Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola),
pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang
termasuk hama, seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek
batang padi.
14
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
BAB III
METODE
A. Waktu Pelaksanaan
Hari
: Minggu-Senin
Tanggal
: 6-7 November 2014
Pukul
: 17.00 s.d. 11.00 WIB
B. Tempat
Penelitian dilakukan di Pantai Drini, Desa Lokasi Pantai Drin, Desa Banjarejo,
Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, di Timur Pantai Sepanjang
kurang lebih 1 Km. Koordinat lokasi: S8°8'17" E110°34'40".
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Serangga di Pantai Drini, Desa Lokasi Pantai Drin, Desa Banjarejo, Kecamatan
Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
b. Sampel
Serangga di ladang warga di Pantai Drini, Desa Lokasi Pantai Drin, Desa
Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap serangga yang telah
terjerat di perangkap yang telah peneliti pasang di lading warga di Pantai Drini,
Desa Lokasi Pantai Drin, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta.
2. Metode Literatur
Peneliti menggunakan metode literatur yaitu membaca, mempelajari,
membahas, dan menelusuri buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah tentang berbagai
identifikasi serangga dan klasifikasinya.
15
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
3. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan peneliti untuk mendokumentasikan jenis serangga yang
telah didapatkan, yaitu dengan menggunakan camera digital, handphone, flashdisk
dan laptop.
16
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Gambaran Lokasi Penelitian
Gambar2. Pantai Drini
Pantai Drini adalah salah satu obyek wisata yang terletak di Desa Banjarejo, Kecamatan
Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta. Letaknya di sebelah timur pantai Baron dan berjarak
sekitar 1 km ke arah timur Pantai Sepanjang. Namun jarak sebenarnya yang harus ditempuh
untuk sampai ke pantai ini sejauh 60 km atau sekitar 2-3 jam dari kota Yogyakarta.
Infrastruktur menuju ke Pantai Drini cukup mulus, walaupun jalan masuk untuk sampai ke
pantai ini cukup terjal dan berkelok-kelok. Pantai drini merupakan pantai yang langsung
berhadapan dengan Samudra Hindia. Pantai ini memiliki lereng pantai yang cukup curam
sekitar 10 derajat dan merupakan bagian dari Wonosari yang didominasi oleh batuan karst
dari Gunungsewu. Pantai ini belum banyak terjamah oleh wisatawan lokal maupun asing,
karena letaknya yang berada di daerah terpencil. Sehingga, Pantai Drini ini dikenal dengan
nama Pantai Perawan. Sebutan ini digunakan oleh masyarakat setempat karena kondisi pantai
drini yang masih bersih, udara yang sejuk, air yang terasa dingin ditambah dengan hamparan
pasir putih yang mempesona dan aliran airnya yang tidak seganas Pantai Parangtritis. Pantai
ini memiliki sebuah tebing besar yang berada di tengah-tengah pantai dan membagi pantai ini
menjadi dua sisi, yaitu sisi barat dan sisi timur. Tebing ini terlihat begitu indah sehingga
membuatnya seolah-olah seperti pulau kecil yang terapung di tengah pantai. Di atas karang
ini dibangun mercusuar dimana dari menaranya mata kita akan dimanjakan dengan
pemandangan yang luar biasa indahnya. Di pantai ini pengunjung juga dapat melihat dengan
jelas rumput-rumput laut di antara karang-karang laut dan biota laut lainnya
17
TAKSONOMI HEWAN
B.
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
langkah - langkah eksplorasi serangga di wilayah sekitar pantai Drini.
Langkah-langkah eksplorasi serangga di wilayah sekitar pantai Drini ada 3 tahap,
yaitu pemasangan trap, penangkapan serangga, dan mengidentifikasi serangga.
Pada kegiatan eksplorasi ini kami menggunakan dua macam perangkap, yaitu satu
light trap dan sepuluh pitfall trap.pemasangan jebakan kami mulai pada sore hari pukul
17.00 WIB di sebuah lading milik warga.
Berikut ini adalah cara pemasangan light trap:
1. Ikat kain putih dengan tali pada semua sisinya
Gambar3. Pengikatan tali pada sisi kain
2. Ikat kain pada pohon agar membentuk seperti layar.
Gambar4. Pengikatan kain pada pohon agar membentuk layar
18
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
3. Lampu UV atau lampu emergency diikat di belakang layar.
Gambar 5. Pemasangan lampu
Berikut ini adalah cara pemasangan pitfall trap:
1. Tanah digali setinggi botol air minum agar sejajar dengan tanah.
Gambar 6. Penggalian lubang trap
2. Botol dimasukan ke dalam lubang dan diisi detergen cair yang sudah diencerkan
dengan air.
19
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Gambar 7. Pengisian deterjen cair ke tempat trap
3. Tancapkan tusuk sate pada sisi botol.
Gambar 8. Pemasangan tiang penyangga stereofom
20
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
4. Tutup dengan stereofom
Gambar 9. Pemasangan stereofom
Setelah semua perangkap terpasang dengan baik, kami kembali ke aula. Pukul 21.00
WIB kami kembali ke tempat awal kami memasang perangkap untuk mengecek serangga
yang telah tertangkap.
Gambar 10. Proses pengambilan serangga
21
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Gambar 11. Serangga yang tertangkap
C.
Jenis Serangga yang ditemukan di wilayah sekitar pantai Drini
Berikut ini adalah daftar serangga yang berhasil kami dapatkan.
Tanggal
8/11/2014
7/11/2014
8/11/2014
7/11/2014
7/11/2014
7/11/2014
8/11/2014
7/11/2014
8/11/2014
8/11/2014
Lokasi
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Ladang,
Drini
Nama Lokal
lalat rumah
Semut hitam
Genus
Species
Nama Ilmiah
Musca
domestica
Musca domestica
Banasa
dimiata
Dolichoderus
bituberculatus
Banasa dimiata
Dolichoderus
bituberculatus
Liptocorisa
acuta
Liptocorisa acuta
Exopholis
hypoleuca
Exopholis hypoleuca
Valanga
nigricornis
Valanga nigricornis
vitrina
Parantica vitrina
Pantai
Pantai
Pantai
Pantai
Pantai
Pantai
Pantai
Valanga
Pantai
Pantai
Pantai
Parantica
Nama Inggris
Housefly
Banasa Sting Bug
black ant
Ordo
Diptera
Hemiptera
Hymenoptera
Famili
Muscidae
Pentatomidae
Fomicidae
22
TAKSONOMI HEWAN
walang sangit
uret, kumbang
walang,
belalang
kayu
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Shirny Brown Beetle
Javanese Grasshopper
Lebah
Glassy Tiger Butterfly
Jumlah
Individu
1
1
1
1
3
3
bergerombol
1
1
1
D.
Hemiptera
Coleoptera
Alydidae
Melolonthidae
Orthoptera
Orthoptera
Hymenoptera
Chalcidoidea
Lepidoptera
Acrididae
Acrididae
Rhopalosomatidae
Nymphalidae
Tempat
Status
Waktu
ditemukan
Perilaku
Perlindungan
10.00
WIB
layar light trap
hinggap
tidak dilindungi
21.00
tercebur di pitfall
WIB
layar light trap
trap
tidak dilindungi
10.00
di tanah (pitfall
WIB
trap)
hinggap
tidak dilindungi
21.20
WIB
layar light trap
hinggap
tidak dilindungi
21.00
WIB
layar light trap
hinggap
tidak dilindungi
21.00
WIB
layar light trap
hinggap
tidak dilindungi
10.00
WIB
semak
hinggap
tidak dilindungi
21.00
WIB
layar light trap
hinggap
tidak dilindungi
10.30
WIB
pohon
terbang
tidak dilindungi
10.30
WIB
ladang
terbang
tidak dilindungi
Tabel 1. Daftar jenis serangga yang didapatkan
Klasifikasi dan Ciri Serangga yang Didapatkan di Sekitar Pantai Drini.
1. Musca domestica
Ket. Gambar:
Klasifikasi:
A. Tarsus
Kingdom: Animalia
B. Antena
Phylum: Arthoropoda
C. Torax
Kelas:
Insecta
Hexapoda
D. Mata
E. Sayap
/
Ordo: Diptera
Family: Muscidae
23
Genus: Musca
Spesies
:
domestica.
Musca
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Morfologi:
 Berukuran sedang, panjang 6-9mm, lebar 2-3mm
 Warna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung
 Kepalanya besar berwarna coklat kehitaman
 Matanya besar menonjol
 Sepasang sungut terletak didepan mata, tiap sungut terdiri atas ruas dasarberbentuk
gada dengan sehelai rambut yang bercabang-cabang
 Mempunyai lidah penghisap yang ujungnya melebar
 Torax dorsal bertanda 4 garis membujur
 Abdomennya berwarna kekuning-kuningan, ruas terakhir berwarna coklat kehitaman
 Mempunyai tiga pasang kaki yang ditutupi oleh rambut lebat
 Pada ketiga pasang kaki lalat ini ujungnya mempunyai sepasang kuku dan sepasang
 Bantalan disebut pulvilus yang berisi kelenjar rambut. Pulvilus tersebut
memungkinkan lalat menempel atau mengambil kotoran pada permukaan halus
kotoran ketika hinggap di sampah dan tempat kotor lainnya
 Sayapnya sepasang, tipis serta tembus cahaya, warnanya kelabu pucat dan berpangkal
kuning
Siklus Hidup:
Daur hidup ada 4 stadium: telur, larva
(belatung), pupa dan dewasa. Tergantung pada
temperature. Lama pertumbuhan (telur-dewasa)
6-42 hari. Longevity (lama kehidupan lalat) 2-3
minggu, pada kondisi dingin hidup sampai 3
bulan. Dalam kehidupan lalat dikenal ada 4
(empat) tahapan yaitu mulai dari telur, larva,
pupa dan dewasa. Lalat berkembang biak
dengan bertelur, berwarna putih dengan ukuran lebih kurang 1 mm panjangnya. Setiap kali
bertelur akan menghasilkan 120–130 telur dan menetas dalam waktu 8–16 jam .Pada suhu
rendah telur ini tidak akan menetas (dibawah 12 –13 º C). Telur yang menetas akan menjadi
larva berwarna putih kekuningan, panjang 12-13 mm. Akhir dari phase larva ini berpindah
tempat dari yang banyak makan ke tempat yang dingin guna mengeringkan tubuhnya,
Setelah itu berubah menjadi kepompong yang berwarna coklat tua, panjangnya sama dengan
larva dan tidak bergerak. Phase ini berlangsung pada musim panas 3-7 hari pada temperatur
30–35 º C, Kemudian akan keluar lalat muda dan sudah dapat terbang antara 450–900 meter,
Siklus hidup dari telur hingga menjadi lalat dewasa 6-20 hari Lalat dewasa panjangnya lebih
kurang ¼ inci, dan mempunyai 4 garis yang agak gelap hitam dipunggungnya. Beberapa hari
kemudian sudah siap untuk berproduksi, pada kondisi normal lalat dewasa betina dapat
bertelur sampai 5 (lima) kali. Umur lalat pada umumnya sekitar 2-3 minggu, tetapi pada
kondisi yang lebih sejuk biasa sampai 3 (tiga) bulan Lalat tidak kuat terbang menantang arah
angin, tetapi sebaliknya lalat akan terbang jauh mencapai 1 kilometer.
2. Banasa dimiata
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Phylum:
24
Arthoropoda
Kelas: Insecta /
Hexapoda
Ordo:
Hemiptera
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Morfologi:










Panjang tubuh 8-10mm
Berwarna terang
Memiliki mata majemuk
Sungut lebih panjang dari pada kepala
Kepala lebih pendek dari pada toraks
Kuku tarsus terdapat dibagian ujung
Sungut terdiri dari 5 ruas
Tubuh tidak tertutup lebat dengan rambut-rambut halus seperti beludru
Tibiae tidak dilengkapi dengan duri-duri yang kuat
Tarsi terdiri dari 3 ruas
3. Dolichoderus bituberculatus
Semut termasuk ordo Hymenoptera dan famili Formicidae. Semut sangat mudah
dikenali, walaupun terdapat beberapa serangga lain yang sangat menyerupai dan meniru
semut-semut.Salah satu sifat-sifat struktural yang jelas dari semut adalah sungut-sungut
biasanya menyiku dan ruas pertama seringkali sangat panjang.
Dolichoderus bituberculatus, Specimen ini ditemukan di wilayah pantai drini,
Yogyakarta dengan panjang 11mm, dan lebar 3 mm. Semut hitam ini memiliki ciri-ciri
tubuhnya terpisah (caput, thorax, abdomen). Ruas pertama pada abdomen menyatu
dengan torax, sedang ruas abdomen ke 2 dan ke tiga mengecil. Kecuali beberapa jenis
chalcidae. Kadang- kadang membesar pada bagian posteriornya. Jumlah kaki 3 pasang,
tidak memiliki sayap. Habitat biasanya di tanah dan pohon.
Peran semut di alam dapat memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap
hewan dan manusia. Manfaat segi positif tidak dapat secara langsung dinikmati oleh
manusia misalnya perannya sebagai predator, menguraikan bahan organik,
25
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
mengendalikan hama dan bahkan membantu penyerbukan. Semut secara ekonomi
kurang bermanfaat langsung bagimanusia, namun bila dilihat secara ekologi dapat
bermanfaat untuk hewan lain dan tumbuhan, karena dalam rantai makanan memiliki
peran yang sangat penting. Semut dapat dimanfatkan menjadi predator untuk
mengurangi hama di perkebunan.
4.
Liptocorisa acuta
Klasifikasi
Ciri-ciri:




Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Hemiptera
Famili
: Alydidae
Genus
: Liptocorisa
Warna tubuh kuning kecoklatan
Species
: Liptocorisa acuta
Panjang tubuh kurang lebih 15-30mm
Bentuknya langsing memanjang dengan kaki yang panjang.
Memiliki belalai untuk menghisap cairan tumbuhan.
5.
Exopholis hypoleuca
Ciri:
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Coleoptera
Famili
: Melolonthidae
Genus
: Exopholis
Species
: Exopholis hypoleuca



memiliki warna coklat tuapada kepala,
mengkilap warna coklat kemerah-merahan
dari pronotum dan scutellum, mengkilap
elytra coklat muda dengan beberapa warna
coklat tua di dekat margin
Sisi bawah perut berwarna putih
Kaki berwarna coklat dengan rambut putih
pendek halus
26
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]



6.
Valanga nigricornis

Klasifikasi


Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Famili
: Acrididae
Genus
: Valanga
Species
nigricornis
:
7.
Memiliki warna coklat lammelate pada
antenna
Ukurannya sekitar 25mm
Larva kumbang ini dapat menyebabkan
kerusakan untuk beberapa perkebunan
pertanian


Valanga


Antenna umumnya lebih pendek dari tubuh
mereka dan ovipositors singkat.
Sayap depan lurus agak keras
Bersifat fitopagus atau pemakan segala jenis
makanan.
Sering dimanfaatkan untuk bahan konsumsi
memiliki pinchers atau rahang untuk
memotong dan merobek makanan
betina biasanya lebih besar daripada jantan,
dengan ovipositors singkat. betina memiliki
dua pasang katup (segitiga) pada akhir perut
yang digunakan untuk menggali di pasir
selama bertelur.
jantan memiliki plat berpasangan tunggal pada
akhir perut.
Belum diketahui nama species
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Famili
: Acrididae
27
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
8. Belum diketahui nama species
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Hymenoptera
Famili
: Rhopalosomatidae
Genus
: –
Species
: –
Rhopalosomatidae adalah keluarga dari Hymenoptera. Terdapat 68 spesies yang termasuk
dalam family ini di dunia. Pada serangga dewasa bentuknya menyerupai semut.
Rhopalosomatidae kekuningan dengan tanda merah atau coklat, tapi bisa juga semuanya
berwarna coklat. Biasanya serangga ini bersayap dan merupakan spesies nocturnal.
sementara itu pengurangan sayap pada spesies bersayapterjadi terutama diurnal. Serangga ini
soliter, dan larva yang ektoparasit pada nimpa orthopteran. Serangga dewasa memiliki tips
dan dua atau lebih segmen pada antenna yang berduri. The hindwing (bila ada) mempunyai
Claval lobus yang berbeda dan Jugal. Metatibia untuk melacak atau memacu melengkung.
28
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
9. Belum diketahui nama species
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Chalcidoidea
Famili
: –
Genus
: –
Species
: –
Chalcidoidea dianggap sebagai kelompok parasitoid paling penting dalam
pengendalian alami dan hayati adalah Mymaridae, Trichogrammatidae, Eulophidae,
Pteromalidae, Encyrtidae, dan Aphelinidae. Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai
predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk. Sayap
terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap
belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli. Tipe alat
mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Pada ordo ini metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur->
larva–> kepompong —> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae,
Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman. Beberapa
contoh anggotanya antara lain adalah. Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona),
Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa), dan Trichogramma sp. (parasit
telur penggerek tebu/padi).
29
TAKSONOMI HEWAN
10.
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Parantica vitrina
Kingdom
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Nymphalidae
Sub fam
: Danainae
Genus
: Parantica
Spesies
: Parantica vitrina
Ciri-ciri
-
Kupu-kupu ini ,mempunyai kaki depan mereduksi dan tidak dipergunakan untuk
berjalan, pupanya bergantung pada objek tempat pupasi dengan kaki anal yang juga
disebut kremaster.
-
Sayap berwarna hitam putih
-
Makanan utama larvanya adalah daun gymnema dan asianthus
30
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
BAB IV
PENUTUP
A.
B.
Simpulan
1. Langkah eksplorasi serangga di pantai Drini ada 3 tahap, yaitu proses pemasangan
trap serangga, penangkapan serangga, dan identifikasi serangga yang didapat.
2. Serangga yang didapat jumlahnya ada sepuluh jenis.
3. Setelah mengidentifikasi serangga-serangga tersebut, didapatkan klasifikasinya
yaitu ordo diptera, ordo hemiptera, ordo hymenoptera, ordo coleoptera, dan ordo
orthoptera, serta dari 10 serangga yang didapat memiliki ciri-ciri yang bermacammacam dan setiap serangga memiliki ciri khasnya masing-masing.
Saran
1. Saat memasang pitfall trap sebaiknya ditempat yang subur seperti banyak
rerumputan, karena rumput tersebut adalah sumber makanan bagi serangga jadi
kemungkinan besar akan banyak serangga yang masuk dalam perangkap sehingga
akan lebih beragam jenis serangga yang didapat.
2. Saat memakai jebakan light trap sebaiknya memakai lampu uv (yang berwarna
ungu) karena serangga lebih tertarik pada lampu uv tersebut.
3. Gunakanlah pakaian yang senyaman mungkin dan seaman mungkin agar tubuh
kita terlindung dari serangga yang memungkinkan mengandung racun atau cairan
yang sedikit merugikan bagi kita.
31
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Upik Kesumawati. Pengenalan Arthropoda dan Biologi Serangga. Diakses melalui
http://upikke.staff.ipb.ac.id/files/2010/12/Pengenalan-arthropoda-dan-biologiserangga.pdf pada tanggal 20 November 2014. Semarang
Rioardi. 2009. Ordo-Ordo Serangga. http://rioardi.wordpress.com/2009/01/21/ordo-ordoserangga/ Diakses pada tanggal 20 November 2014. Semarang
32
TAKSONOMI HEWAN
[PANTAI DRINI YOGYAKARTA]
Lampiran
33
Download