PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN Sri Winarti 08 21 0161 [email protected] STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penggunaan metode dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam melakukan pembelajaran di sekolah, begitupun dengan keberhasilan siswa. Sama halnya dengan mengajarkan siswa untuk bersastra. Pembelajaran bersastra di sekolah merupakan pembelajaran yang memerlukan suatu metode yang sesuai terutama dalam menulis kreatif puisi. Karya sastra merupakan ungkapan atau berupa pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide, semangat, dan kepercayaan dari seseorang. Metode yang akan digunakan dalam pembelajaran bersastra khususnya dalam menulis kreatif puisi ini yaitu metode show not tell, yang masih termasuk dalam salah satu komponen metode quantum learning. Metode ini terbukti efektif dan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kreatif puisi khususnya dalam menulis puisi yang bertemakan keindahan alam, hal ini bisa di lihat dari perbedaan hasil nilai yang di dapatkan oleh setiap siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode show not tell dilakukan. Metode ini telah digunakan untuk penelitian siswa kelas VII B MTs Cahaya Harapan tahun ajar 2011-2012. Kata kunci : menulis kreatif puisi, metode show not tell nada serta suasana yang terkandung dalam puisi yang akan mereka tulis. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu pendekatan, teknik maupun metode yang sesuai dalam penerapan pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. Metode yang sesuai dengan pembelajaran menulis kreatif puisi ini yaitu metode show not tell yang termasuk dalam metode quantum learning. Dengan demikian pembelajaran menulis puisi akan mampu membentuk pribadi siswa yang kreatif dan penuh imajinatif. Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang penelitian ini yaitu apakah pelaksanaan pembelajaran menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindaham alam dengan menggunakan metode show not tell dapat berjalan dengan efektif dan dapat meningkatkan keterampilan siswa serta adakah perbedaan antara sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan show not tell di MTs Cahaya Harapa dilakukan. PENDAHULUAN Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut merupakan aspek yang terintegrasi dalam pembelajaran. Aminuddin (2009:134) menuturkan bahwa kita tentunya telah sering mendengar kata puisi, tetapi setiap kali diminta untuk menjelaskan pengertian puisi, sering kali menjumpai kesulitan karena begitu banyaknya ragam puisi sehingga rumusan pengertian tentang puisi, untuk salah satu bentuk puisi sesuai, bila diterapkan pada puisi yang lain tidak. Oleh sebab itu pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama (SMP) kerap kali dianggap mudah. Namun pada kenyataannya masih banyak pelajar yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran khususnya dalam kegiatan menulis, baik itu menulis puisi, drama, cerpen maupun karangan lainnya. Maka berdasarkan asumsi di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian pembelajaran terhadap guru dan siswa di MTs Cahaya Harapan, bahwa pembelajaran menulis kretif puisi di sekolah tersebut masih kurang bermakna, proses pembelajaran sangat monoton, materi pembelajaran tidak dikembangkan secara fungsional, penguasaan kelas kurang baik serta sumber belajar yang digunakan hanya dari buku paket saja. Selain itu dalam pembelajaran menulis puisi kerap kali siswa mengalami kesulitan dalam menguraikan serta memaparkan imajinasinya ke dalam bentuk tulisan terutama dalam menentukan tema, pemilihan kata atau diksi, dan menggambarkan KAJIAN TEORI DAN METODE Siregar (2010:12) berpendapat bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang langsung dialami siswa. Hakim (2008:15) mengartikan Menulis sebagai upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan kedalam bahasa tulisan. 1 Kreatif menurut jabrohim (2001:71) yaitu mengajak siswa terbuka dengan pengalaman-pengalaman yang baru, keluwesan dalam berpikir, kebebasan dan imajinatif dengan menggunakan metode pembelajaran yang dapat mendorong seseorang untuk belajar, yaitu dengan menggunakan metode yang di mana seseorang akan menulis dengan deskripsi uniknya sendiri dalam masing-masing kalimat. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian dalam kegiatan ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif. Sugiono (2010:3) mengatakan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maka, metode deskriptif dapat disimpulkan sebagai metode yang digunakan untuk mengungkapkan, menggambarkan atau menuliskan permasalahan yang aktual serta berusaha memaparkan suatu gejala peristiwa atau kejadian yang terjadi apa adanya. Teknik penelitian merupakan salah satu usaha dalam melakukan penelitian untuk mengetahui cara (prosedur) apa yang ditempuh dengan menggunakan metode tertentu, dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Teknik yang digunakan adalah studi pustaka, observasi dan tes. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Daftar hasil tes awal dan tes akhir serta daftar hasil perbedaan antara tes awal dengan tes akhir kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode quantum learning (show not tell). Proses penilaian hasil tes awal dan tes akhir tersebut dihitung dengan menggunakan rumus Skor x 100 : STI (Skor Total Ideal (Hidayat, 1994:111)). Sedangkan untuk menghitung perbedaan hasil digunakan rumus d = ( ) – ( ) (Subana, 2000:147). Adapun kriteria penilaian yang akan dilakukan terhadap hasil tes awal dan hasil tes akhir yang telah didapat pada siswa, penulis menggunakan sebuah format yang berisikan beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk melakukan penilaian yaitu tema 4, diksi 4, nada 4, dan suasana 4 dengan skala penilaian 16. Namun, sebelum menentukan hasil pembeda antara hasil tes awal dan tes akhir terlebih dahulu penulis harus melakukan perhitungan mean pada tes awal dan tes akhir. Untuk menentukan jumlah mean ∑ tersebut penulis menggunakan rumus = , dan untuk menghitung mean tes akhir yaitu dengan ∑ menggunakan rumus = (Subana, 2000:147). Sedangkan untuk menghitung normalitas sebaran ∑ data digunakan rumus = (Subana 2000:131). pengemukakan pendapat, imajinatif, perhatian yang besar terhadap cipta-mencipta, keteguhan pendapat, perhatian dalam mengajukan pendapat atau pandangan dan yang terakhir kemandirian dalam mengambil keputusan. Menurut Sembodo (2010:3) puisi adalah karangan yang mementingkan bunyi, bentuk, dan diksi (pilihan kata), atau ungkapan imajinatif yang dirangkai dengan irama dan memperhatikan permaknaan. Sebuah puisi dibangun oleh perpaduan unsur-unsur yang berupa struktur fisik dan struktur batin. Waluyo (Sayuti, 2001: 34) berpendapat bahwa struktur fisik puisi terdiri atas baris-baris puisi yang bersama-sama membangun bait-bait puisi yang membangun kesatuan makna di dalam keseluruhan puisi sebagai sebuah wacana. Struktur fisik ini merupakan medium pengungkap struktur batin puisi, seperti diksi, citraan, kata konkret dll. Menurut Waluyo (Sayuti ,2001:65) struktur batin mencangkup tema, nada penyair, suasana atau sikap penyair terhadap pembaca, dan suasana. Keempat unsur itu menyatu dalam wujud panyampaian bahasa penyair. Jadi, pada dasarnya kemampuan menulis kreatif adalah suatu proses menuangkan ide, pikiran atau gagasan dalam bentuk tulisan melalui kemampuan daya cipta seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru melalui imajinasinya. Atau kemampuan, keadaan dan sikap mental yang memberikan kualitas seseorang untuk berwenang dan bertanggung jawab atas tindakan dan perbuatan mereka sendiri demi melahirkan pikiran dan nada yang dirasakan. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode “Menunjukan Bukan Memberitahukan (show not tell)”. Metode ini termasuk kedalam metode quantum learning. Quantum learning menurut DePorter (2000:14) adalah metode yang meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat dugunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Sedangkan metode show not tell itu sendiri yaitu metode yang mengambil bentuk-bentuk “kalimat memberitahu” kemudian mengubahnya menjadi “paragraf-paragraf yang menunjukan”. Serta setiap penyair akan menulis dengan deskripsi uniknya sendiri untuk masing-masing kalimat (DePorter,2000:190). Maka, pembelajaran menulis kreatif puisi dengan metode show not tell adalah proses belajar yang menggunakan seperangkat tindakan untuk mendukung proses belajar siswa dengan menggunakan keterampilan berbahasa tidak langsung dalam mengungkapkan pikiran, serta perasaan secara HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Cahaya Harapan tahun pelajaran 2011-2012 dan yang dijadikan sampel yaitu 2 hasil menulis puisi dari siswa kelas VII B MTS Cahaya Harapan dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Namun, pada saat proses pembelajaran menulis puisi berlangsung beberapa siswa tidak hadir yaitu sebanyak 5 orang, maka sampel yang digunakan hanya 30 orang siswa saja. Langkah yang dilakukan dalam pembelajaran menulis puisi dengan metode show not tell yaitu pertama siswa dirangsang untuk mampu mengungkapkan ide atau gagasan sesuai dengan nada mereka, kemudian siswa terlebih dahulu mendaftarkan kata, frase atau kalimat dalam menulis puisi, menentukan tema dan judul yang akan digunakan dalam menulis puisi, mengembangkan tema tersebut dengan menggunakan kata atau kalimat yang tepat, memilih kata-kata (diksi) yang sesuai dengan tema puisi dan mampu menggunakan MTs Cahaya Harapan adalah 63, dari kriteria ketuntasam minimal tersebut diantara 30 orang siswa yang mengikuti tes awal hanya 7 orang siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran menulis kreatif puisi, sedangkan 23 orang siswa lainnya belum mencapai krtiteria ketuntasan minimal (KKM). Namun, setelah mendapatkan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam dengan menggunakan metode show not tell, kemampuan siswa kelas VII B MTs Cahaya Harapan mengalami peningkatan dan kemajuan yang cukup memuaskan, sehingga tergolong kategori penilaian baik dengan nilai antara 62-93 diantaranya yaitu 25 orang siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran menulis kreatif puisi dan 5 orang siswa lainnya masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan metode show not tell dalam pembelajaran menulis kreatif puisi berkenaan denga keindahan alam pada siswa kelas VII MTs Cahaya Harapan tahun ajaran 2011-2012, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam dengan menggunakan metode show not tell tepat digunakan dalam pembelajaran, karena terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis kreatif puisi siswa, serta dapat merangsang dan meningkatkan keterampilan atau kekreatifitasan siswa dalam pembelajaran menulis. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan perbedaan nilai rata-rata tes awal (tes awal) dan tes akhir (tes akhir). Pada tes awal nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 56 dengan jumlah skor 252, serta pada tes akhir memperoleh nilai rata-rata yaitu 72 dengan jumlah skor 340. Dengan demikian, hipotesis : “terdapat perbedaan antara hasil menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam pada siswa kelas VII MTs Cahaya Harapan sebelum dan sesudah menggunakan metode show not tell. majas agar puisi yang dihasilkan lebih puitis. Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan metode show not tell pada pembelajaran menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam pada siswa kelas VII B MTs cahaya Harapan tahun ajar 2011-2012 dengan jumlah sampel 30 orang, dapat dijelaskan bahwa kemampuan siswa sebelum (tes awal) menggunakan motode show not tell dalam pembelajaran menulis kreatif puisi tergolong kurang baik, yakni memiliki nilai antara 43 sampai 68 dan memperoleh nilai rata-rata 56,5. Namun setelah (tes akhir) mendapatkan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode show not tell kemampuan siswa dalam menulis kretif puisi berkenaan dengan keindahan alam mengalami perbedaan, yakni memiliki nilai antara 62 sampai 93 dengan nilai rata-rata 72. Setelah mengetahui skor rata-rata dan nilai rata-rata siswa dari hasil tes awal dan tes akhir, selanjutnya penulis menguji perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus hitungan tes awal dan tes akhir. Namun, sebelaum menghitung perbedaan tes awal dan tes akhir penulis terlebih dahulu menghitung jumlah mean dri tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan, berdasarkan hasil perhitungan tersebut di peroleh jumlah mean tes awal menulis puisi siswa kelas VII B MTs Cahaya Harapan yaitu 53,6 dan tes akhir 72. Kemudian jumlah perbedaan dari mean tes awal dan tes akhir yaitu 15,5 dan memperoleh normalitas sebaran data sebesar 13,93. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Bari Algensindo. 134p Bahri, Saepul. 2007. Model Pembelajaran Membaca Puisi degan Menggunakan Teknik Lihat dan Baca. Skripsi Pbs. Indonesia. STKIP Siliwangi Bandung. Tidak Diterbitkan. 10p DePorter, Bobbi & Hernacki Mike. 2000. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. 14, 190p Eveline, Siregar. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia. 12p Hakim, M. Arif. 2008. Kiat Menulis Artikel Dimedia Dari Pemula Sampai Mahir cetakan IV.Bandung: Nuansa . 15p SIMPULAN Pada tes awal kemampuan siswa kelas VII B MTs Cahaya Harapan dalam menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam tergolong kurang baik yakni memiliki antara 43 sampai dengan 68. Kriteria ketuntasan minimal untuk siswa kelas VII di 3 Hidayat, Kosadi. 1994. Evaluasi Pendidikan dPenerapannya Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia.Bandung : CV Alfabeta. 111p Jabrohim, dkk. 2001. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 34, 65, 71p Sembodo, Edy. 2010. Contekan Pintar Sastra Indonesia Untuk SMP dan SMA. Jakarta: Hikmah. 3p Sigiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Metode Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. 3p Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung : CV Pustaka Setia. 131, 147p 4 PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN MAKALAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh Sri Winarti 0821 0161 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI BANDUNG 2012 5