Diabetes menimbulkan kebutaan?

advertisement
Diabetes menimbulkan kebutaan?
Apakah diabetes menimbulkan gangguan pada mata?
Masala
h kesehatan mata pada orang dengan diabetes merupakan akibat komplikasi diabetes hingga
dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah atau bahkan kebutaan. Masalah
kesehatan mata akibat komplikasi diabetes antara lain:
1. Retinopati diabetika (kerusakan pada pembuluh darah di retina)
2. Katarak-kekeruhan lensa mata berkembang pada usia lebih dini pada orang
dengan diabetes.
3. Glaucoma-peningkatan tekanan cairan di dalam mata
yang menyebabkan kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan.
Seseorang dengan diabetes hampir dua kali lebih mungkin
untuk mendapatkan glaukoma sebagai orang dewasa lainnya.
Apa yang dimaksud retinopati diabetika?
Retinopati diabetika adalah penyakit mata diabetes yang paling umum dan penyebab utama
kebutaan pada orang dewasa di Amerika. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perubahan
dalam pembuluh darah retina.
Pada retinopati diabetika, pembuluh darah dapat membengkak dan timbul kebocoran seperti
halnya yang terjadi pada organ lain di tubuh, yang diakibatkan oleh kadar gula darah yang
tidak terkontrol. Akibatnya suplai nutrisi dan oksigen pada retina yang dituju oleh pembuluh
darah tersebut terganggu. Kondisi kurangnya nutrisi dan oksigen memacu pertumbuhan
pembuluh darah baru untuk memenuhi kebutuhannya. Pembuluh darah baru tersebut tumbuh
pada permukaan retina tetapi strukturnya tidak sebaik pembuluh darah yang seharusnya yang
mudah sekali pecah. Inilah awal bencana gangguan penglihatan dan kebutaan.
Seberat apa gangguan di mata akibat retinopati diabetika?
1/4
Diabetes menimbulkan kebutaan?
Ada 4 tahap kerusakan pembuluh darah pada retinopati diabetika yang terjadi secara
berkelanjutan bila tidak ada upaya intervensi pencegahan.
1. Retinopati diabetika non proliferatif ringan. Pada tahap awal ini terjadi mikroaneurisma,
yaitu daerah kecil seperti balon pembengkakan dalam pembuluh darah kecil retina.
Pembengkakan pembuluh darah dapat pecah dan menimbulkan perdarahan-perdarahan kecil.
Pada tahap ringan area yang terkena masih sangat terbatas. Pada tahap ini belum terjadi
gangguan penglihatan. Bila pada tahap ini sudah terdeteksi dan dilakukan pencegahan agar
tidak berlanjut ke tahap selanjutnya, gangguan penglihatan dan kebutaan bisa dihindari. Jenis
intervensi yang dibutuhkan pada tahap ini sangat sederhana, yaitu mengoptimalkan terapi
medikamentosa dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar lemak dalam
darah.
2. Retinopati diabetika non proliferatif sedang. Bila kondisi tahap 1 berjalan terus, Luas
area retina yang terkena menjadi lebih besar tetapi masih kurang dari 4 quadran. Pada tahap
ini sudah perlu pengawasan dokter ahli mata. Terapi yang optimal pada tahap 1 harus
dilanjutkan.
3. Retinopati diabetika non proliveratif berat. pembuluh darah yang terganggu dan
tersumbat menjadi lebih banyak dan sudah meliputi area 4 quadran. Kondisi ini mengirimkan
sinyal ke tubuh untuk menumbuhkan pembuluh darah baru. Pada tahap ini perlu dilakukan
intervensi laser fotokoagulasi oleh dokter
4. Retinopati proliferatif. Pada stadium lanjut ini, sinyal yang dikirim oleh retina untuk
makanan memicu pertumbuhan pembuluh darah baru. Kondisi pembuluh darah yang baru
adalah abnormal dan rapuh. Mereka tumbuh di sepanjang retina dan di sepanjang permukaan
cairan vitreous yang mengisi bagian dalam mata. Pembuluh darah ini tidak menyebabkan
gejala atau kehilangan penglihatan. Namun saat terjadi kebocoran darah akibat rapuhnya
dinding pembuluh darah, darah akan mengganggu kejernihan cairan vitreus dan menimbulkan
kehilangan penglihatan berat, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan. Pada tahap ini, terapi
laser sudah menjadi keharusan dan kemungkinan besar dibutuhkan tindakan operasi untuk
mencegah pemburukan kondisi. Optimalisasi pengaturan kadar gula darah, kadar lemak darah,
dan tekanan darah harus terus dipantau.
Kapan terjadinya gangguan mata pada penderita diabetes?
Semua orang dengan diabetes – baik tipe 1 dan tipe 2 – memiliki risiko terjadinya retinopati
diabetika. 25% penderita diabetes melitus tipe 1 mengalami retinopati diabetika proliferatif 15
tahun setelah diagnosis awal diabetes. Sedangkan sebanyak 40% penderita diabetes melitus
tipe 2 mengalami retinopati diabetika saat 5 tahun setelah diagnosis awal diabetes. Itulah
mengapa setiap orang dengan diabetes harus mendapatkan pemeriksaan mata dengan pupil
lebar dan komprehensif setidaknya sekali setahun. Semakin lama seseorang memiliki
2/4
Diabetes menimbulkan kebutaan?
diabetes, semakin besar kemungkinan dia akan mendapatkan retinopati diabetika. Antara 40
sampai 45 persen orang Amerika didiagnosis dengan diabetes memiliki beberapa tahap
retinopati diabetika. Jika Anda memiliki retinopati diabetika, dokter anda dapat
merekomendasikan pengobatan untuk membantu mencegah perkembangannya.
Selama kehamilan, retinopati diabetika mungkin menjadi masalah bagi wanita dengan
diabetes. Untuk melindungi penglihatannya, setiap wanita hamil dengan diabetes harus
melakukan pemeriksaan mata dengan pupil lebar dan komprehensif sesegera mungkin. Dokter
mungkin merekomendasikan pemeriksaan tambahan selama kehamilan Anda.
Apa yang harus dilakukan untuk melindungi penglihatan dari kebutaan akibat diabetes?
1. Jika Anda adalah penderita diabetes, lakukanlah pemeriksaan mata dengan pupil
lebar dan komprehensif setidaknya sekali setahun
dan ingatlah Retinopati proliferatif dapat berkembang tanpa gejala. Pada stadium lanjut, Anda
berada pada risiko tinggi untuk menjadi buta. Gangguan makula sebagai pusat penglihatan
juga dapat berkembang tanpa gejala pada salah satu dari empat tahap retinopati diabetika.
Bahkan anda dapat mengalami retinopati proliferatif dan gangguan makula secara
bersama-sama dan masih memilik penglihatan yang baik-baik saja. Namun, Anda berada pada
risiko tinggi terancam kebutaan kapan saja. Dokter ahli mata dapat mengetahui apakah Anda
memiliki gangguan makula atau retinopati diabetika. Bila Anda melakukan deteksi dini dan
pengobatan tepat waktu maka anda dapat mencegah kehilangan penglihatan. Jika Anda
memiliki retinopati diabetika, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan mata lebih sering.
Orang-orang dengan retinopati proliferatif dapat mengurangi risiko kebutaan sebanyak 95
persen dengan penanganan yang tepat waktu dan perawatan tindak lanjut yang sesuai.
2. Penelitian menunjukkan bahwa kontrol yang lebih baik terhadap kadar gula darah dapat
memperlambat onset dan perkembangan retinopati. Orang-orang dengan diabetes yang kadar
gula darahnya dijaga mendekati normal mungkin juga memiliki komplikasi organ lain yang jauh
lebih sedikit. Kontrol yang lebih baik juga mengurangi kebutuhan untuk operasi laser untuk
menjaga penglihatan. Melakukan kontrol gula darah mungkin tidak mudah bagi semua orang,
termasuk beberapa pasien usia lanjut, anak-anak di bawah usia 13 tahun, atau orang-orang
dengan penyakit jantung. Pastikan untuk meminta dokter Anda memberikan program
pengendalian yang tepat bagi Anda.
3. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa mengendalikan tekanan darah tinggi dan
kolesterol dapat mengurangi resiko kehilangan penglihatan. Melakukan kontrol pada kedua
pemeriksaan ini akan membantu kesehatan Anda secara keseluruhan serta membantu
melindungi penglihatan Anda.
3/4
Diabetes menimbulkan kebutaan?
Bagaimana gejala yang timbul pada retinopati diabetika? Nantikan di artikel selanjutnya.
Sumber : ofkom.org (http://www.nei.nih.gov/health/diabetic/retinopathy.asp)
4/4
Download