1. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi pada makhluk hidup yang paling mudah kita kenal. Sebab adaptasi morfologi berkaitan dengan bentuk tubuh organ tubuh bagian luar. Berbagai contoh adaptasi morfologi sebagai berikut. a. Adaptasi morfologi pada paruh burung Apa jenis makanan berbagai macam burung (unggas) yang ada di sekitarmu? Kalau kita amati, ada burung yang memakan bijibijian, ada yang memakan serangga, ada yang memakan daging, dan ada yang mengisap madu. Untuk mengambil makanan dari lingkungannya, burung memerlukan paruh yang sesuai dengan makanannya. Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji-bijian. Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh atas agak membengkok ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging. Bentuk paruh burung pelikan panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal itu disesuaikan dengan jenis makanannya yang licin, misalnya ikan. Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap madu, yaitu kecil, runcing, dan panjang. Aneka ragam bentuk penuh burung sesuai dengan jenis makanan itulah yang merupakan bentuk adaptasi marfologi. Pemakan bijibijian Pemakan daging Pengisap madu Pemakan ikan Gambar 4.2 Berbagai macam bentuk paruh burung b. Adaptasi morfologi pada kaki burung Selain dapat dilihat dari bentuk paruhnya, adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat dari bentuk kakinya. Ada kaki burung petengger, kaki burung pemanjat, kaki burung perenang, dan ada pula kaki burung pencengkeram. Dapatkah kamu menyebutkan bentuk kaki burung lainnya? Pada umumnya burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap pada ranting-ranting pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki burung pemanjat mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki burung perenang, terdapat selaput renang di antara jari-jarinya. Burung yang biasa berenang, misalnya angsa, itik, pinguin, dan pelikan. Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya sangat 54 IPA-BIOLOGI 3 tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat diputar ke belakang. Burung yang mempunyai kaki seperti itu, misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu. Burung pencengkram Burung perenang Burung petengger Gambar 4.3 Berbagai macam bentuk kaki burung c. Adaptasi morfologi pada mulut serangga Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas (labrum), sepasang rahang (mandibula), satu hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium). Pada belalang, jangkrik, dan kecoa mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti pada serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit. Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai rahang yang panjang dan runcing, sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau hewan lain. Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap. Kupukupu mulutnya dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada kupu-kupu tersebut dinamakan tipe mulut pengisap. Lebah madu dan lalat mulutnya dilengkapi dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe mulut seperti itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat. Tipe serangga pengunyah Tipe serangga pengisap – penusuk Tipe serangga pengisap Tipe serangga pengisap – penusuk Tipe serangga pengisap – penjilat Gambar 4.4 Berbagai macam tipe mulut serangga Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup 55