BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Samudra Mandiri Selatan adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan perikanan basah baik secara lokal, ekspor maupun impor. Awal berdirinya perusahaan ini dimulai dari tahun 1985. Pada waktu itu perusahaan ini hanya berupa kapal-kapal saja untuk menangkap ikan dan kemudian menjual kembali ikan-ikan tersebut kepada para pelanggannya. Pada saat itu pula perusahaan ini belum mempunyai nama untuk usahanya dan hanya merupakan usaha kecil keluarga yang dilakukan pemilik perusahaan tersebut. Usaha ini berjalan kurang lebih lima tahun dan mengalami berbagai macam perkembangan yang cukup pesat dalam dunia usahanya. Akhirnya pada tahun 1990, usaha ini berubah menjadi perseroan dan diberi nama PT.Samudra Mandiri Selatan. Pencetus berdirinya PT. Samudra Mandiri Selatan ini adalah Suasan, Lie Tjiau Hok, dan Weny Yuhadi. Lokasi yang dipilih sebagai pusat perseroan ini adalah Jl Pakin 1 Rukan Mitra Bahari Bl B/5,Penjaringan, Jakarta 14440. Berhubung persediaan barang dagang perusahaan ini sangatlah banyak dan dibutuhkan gudang penyimpanan yang sangat luas, lokasi ini adalah hanya pusat perkantoran dari PT. Samudra Mandiri Selatan, sedangkan gudang tempat penyimpanan persediaan barang dagangnya berada di dua lokasi yang berbeda yaitu di Dadap dan Muara Baru. Setiap gudang persediaan ini bisa berisi persediaan barang dagang dalam coldstorage 29 sebanyak kurang lebih 20 ton ikan yang terdiri dari berbagai macam jenis ikan yang diperdagangkan. PT.Samudra Mandiri Selatan telah mempunyai satu cabang perusahaan yang berlokasi di Makariki, Ambon, dengan nama perseroan yang berbeda yaitu PT. Muroaji Makariki Mandiri. PT. Samudra Mandiri Selatan juga mempunyai beberapa armada kapal yang bernama Naili yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia untuk menangkap ikan di daerah wilayah Perairan Indonesia. Kemudian hasil tangkapannya menjadi salah satu sumber persediaan barang dagang perusahaan selain impor yang dilakukan untuk ikan-ikan yang tidak ada di wilayah Perairan Indonesia. Pelanggan-pelanggan perusahaan PT. Samudra Mandiri Selatan saat ini kebanyakan bukanlah para pengguna akhir ( konsumen tingkat akhir ) melainkan para produsen ikan kaleng, para distributor ikan basah, restoran-restoran besar, dan juga para pedagang besar ikan basah. Pelanggan- pelanggan perusahaan ini juga tidak hanya berasal dari Indonesia saja, karena PT. Samudra Mandiri Selatan juga melakukan ekspor ke negara-negara lain seperti Srilanka, Singapore, China, Jepang, Korea, Malaysia, India, Thailand, sebagian kecil Eropa, Taiwan, dan juga Hongkong. III.1.2 Bidang Usaha Perusahaan PT. Samudra Mandiri Selatan adalah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perikanan basah. Segala jenis ikan basah merupakan produk yang dijual-belikan PT.Samudra Mandiri Selatan. Perdagangan yang dilakukan oleh PT.Samudra Mandiri Selatan tidak hanya di wilayah Indonesia baik dalam maupun luar kota, namun juga 30 termasuk ekspor impor ke berbagai negara seperti Srilanka, Singapore, China, Jepang, Korea, Malaysia, India, Thailand, sebagian kecil Eropa, Taiwan, dan juga Hongkong.. III.1.3 Produk-Produk Perusahaan Produk (ikan) yang diperdagangkan oleh PT.Samudra Mandiri Selatan adalah sebagai berikut: No. Nama Produk 1. No. Nama Produk 76. Deles TB 2. Dho 101-120 77. Deles 3. Dho 80-100 (lembek) 78. Tengkek 4. Lay benggol 79. Salem 2lps 5. Salem Krg + dus 80. Salem 6. Salem 6-8 81. Salem 7. Salem 12-15 82. Kembung 8. Kembung 4-6 83. Salem 6-8 9. Kembung 1/2 beku 84. Salem 4-5 10. Kembung ® 85. Lay benggol 12-14 11. Lay beng 12-14 2lps 86. Lay benggol 10-12 12. 87. Dho impor 200-300 13. Salem 8-10 Salem plong biru 1/2 beku 88. Salem BL 14. Salem 2lps mm ocean 89. Salem 6-8 Bagus 15. Salem 2lps 1/2 beku 90. Salem 6-8 Salem plastik biru 31 16. 91. Sempel dada 17. 92. Cakalang / 3krg 18. Salem 6-8 mm ocean+ Lay beng 12-14 xhl 1/2 beku 93. Meka 19. 94. Deho krg 20. Salem 6-8 mm ocean+ Lay beng 12-14 xhl 1/2 beku 95. Layang 41-45 21. Lay beng xhl ® 96. Layang 46-80 22. Lay beng 2lps frzn mrh 97. Layang 121-200 23. Lay beng 12-14 xhl 98. Layang PP 24. Salem 2lps + Bgl ® 99. Lamadang / 82ekor 25. Salem 6-8 100. Layang 151-200 PP 26. Lay beng 10-12 2lps 101. Lamadang / 250ekor 27. Baby Tuna/Cakalang krg 102. Tenggiri 28. Baby tuna/Tuna 103. Lemuru 29. Tuna ® 104. Lay benggol plastik 30. Ikan Campuran 105. Layang plstk 31. Dho/Komo 10-40 106. Lemuru kecil plastik 32. Cakalang 9krg 107. Guntur 33. Bentrong / Kawalinya 108. Ekor Kuning 34. Cakalang 40-70 109. Lamadang 35. Cakalang krg 110. Layang 36. Ikan campuran 111. Lemuru 37. Lemuru (2krg) 112. Kembung Bawal hitam 32 38. Layang plastik 113. Kakap merah Deho 70-100 114. Kakap putih Lemuru plstkan 115. Kakap hitam Lemuru 116. Kakap sejati Bentrong besar 117. Bunga baru / BBR Salem 6-8 2lps 118. Alu - alu Salem 6-8 2lps lembek 119. Layung Lay benggol 2lps 120. Tengiri B Salem 6-8 121. Bintana Lay benggol 2lps 122. Bentrong plastik Layang 18-20 123. Deho plastik Salem 6-7 124. Setan Buduk Salem 8-10 lembek 125. Spanyol Salem 8-10 126. Terisi Salem 8-10 127. Cesper/Kakap hitam Salmon besar @ 15kg 128. Meka Deles 129. Moro 3krg benggol 130. Air 88krg Dho impor Gp cklt 131. Korea 1krg Lemuru 11-13 132. Super 1krg Lemuru 11-13 133. Layang 151-200 Sirip 134. Layang 200-400 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 33 60. Bgl surimi @20 135. Dho kecil Surimi @20 136. Dho besar Lay Deles 137. Lay benggol Lay beng 12-14 2lps min 138. Bentrong kecil Lay beng 12-14 2lps 139. Kembung kecil Salem 10-12 140. Lemuru Salem 8-10 lembek 141. Layur Dho 200-300 (lembek) 142. Layaran Dho 200-300 143. Alu- Alu Dho 151-300 144. Campuran Dho 151-200 145. Salmon besar Hiu 10dw / 1krg 146. Cumi pth Hiu 7dw / 15krg 147. Lay plastikan Hiu 7-15dw / 93ekor 148. Kembung (7krg) Hiu 15up / 614ekor 149. Hiu PC / 7krg Hiu Daging Merah 150. Hiu Baby Lokal / 2krg 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. III.1.4. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan Struktur organisasi yang digunakan di PT. Samudra Mandiri Selatan adalah struktur organisasi garis dimana satu bawahan hanya memiliki satu atasan dan dimana keduanya saling memiliki tanggung jawab. Dalam struktur organisasi yang seperti ini, atasan memiliki wewenang kepada bawahan dan bawahan hanya menerima perintah dari 34 atasannya saja, dan selanjutnya bertanggung jawab secara penuh kepada atasannya atas pekerjaannya. Struktur organisasi ini dipilih oleh perusahaan agar tidak terjadi banyak kesalahpahaman antar divisi perusahaan. Berikut ini adalah struktur organisasi PT.Samudra Mandiri Selatan: RUPS Komisaris Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Keuangan Manajer Keuangan HRD Manajer Pemasaran Manajer Pembelian (Purchasing Staff Keuangan Sales Kepala Supervisor Gudang Sales Staff Gudang (SQC ) Gambar III.1 Struktur Organisasi PT.Samudra Mandiri Selatan Sumber: PT.Samudra Mandiri Selatan 35 Perusahaan yang baik mempunyai pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antar karyawannya. Uraian fungsi dan tugas masing-masing posisi dalam PT. Samudra Mandiri Selatan mempunyai pembagian tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut : 1. Komisaris merangkap Direktur Utama a. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha PT. Samudra Mandiri Selatan dan memberikan nasihat kepada direktur operasional dan direktur keuangan. b. Dalam melakukan tugas, dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan PT dan sesuai dengan maksud dan tujuan PT. c. Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu. d. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat. e. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan. 2. Direktur Keuangan a. Merencanakan arah jalannya perusahaan khususnya dalam hal keuangan. b. Mengkoordinir dan mengorganisakan perusahaan pada jalur yang tepat. c. Mengontrol baik secara langsung maupun tidak langsung kegiatan dan proses pembelian dan penjualan baik ekspor, impor , maupun lokal. d. Mengawasi kinerja perusahaan baik internal maupun external. 36 3. Direktur Operasional a. Merencanakan arah jalannya perusahaan khususnya dalam operasional perusahaan. b. Mengkoordinir dan mengorganisakan bagian operasional perusahaan pada jalur yang tepat. c. Mengontrol baik secara langsung kegiatan pemasaran, HRD, dan proses pembelian dan penjualan baik ekspor, impor , maupun lokal. d. Mengawasi kinerja perusahaan baik internal maupun external. . 4. Manajer Keuangan a. Mengawasi arus keluar masuk uang perusahaan. b. Mengawasi laporan keuangan perusahaaan dari staff accounting. c. Memeriksa laporan keuangan perusahaanvbaik secara bulanan maupun tahunan. d. Mengirim uang ke anak perusahaan atau cabang perusahaan di daerah. e. Membantu kerja direktur keuangan. 5. HRD a. Merekrut karyawan baru yang berpotensi bagi perusahaan. b. Menempatkan karyawan dalam bidang - bidang yang sesuai dengan kemampuan karyawan. c. Melakukan pengawasan terhadap kinerja kerja karyawan secara menyeluruh. d. Memberi sanksi terhadap karyawan yg melanggar aturan. 37 e. Bertanggung jawab atas absensi karyawan. f. Membuat laporan absensi karyawan untuk diserahkan kepada Kepala Keuangan yang nantinya akan dijadikan patokan pemberian gaji bagi karyawan. 6. Manajer Pemasaran a. Menentukan harga produk-produk yang diperdagangkan perusahaan. b. Memasarkan produk kepada customer. c. Menganalisis kondisi pasar dan para pesaing pasar. d. Mengawasi penjualan dan pembelian produk. e. Membantu kerja direktur operasional. 7. Manajer Pembelian a. Menetapkan dan memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian di PT. Samudra Mandiri Selatan. b. Mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok. c. Mengevaluasi serta memilih pemasok yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. 8. Staff Keuangan a. Memeriksa stock dan laporan operasional perusahaan. b. Membuat laporan baik harian, bulanan, maupun tahunan. c. Melakukan transaksi pembayaran baik itu pembelian maupun penjualan. d. Mengikuti intruksi dari manager keuangan. 38 9. Sales Supervisor a. Mengkoordinir tim penjualan, agar dapat meningkatkan tingkat penjualan dan apakah penjualan sudah sesuai dengan target. b. Membantu tim sales dan memberikan pelatihan dalam mencari, melayani dan memaintain konsumen. c. Membantu mengatasi permasalahan tim sales dan ikut melakukan atau mendampingi presentasi tim sales jika diperlukan. d. Membuat strategi-strategi penjualan dan mensosialisasikan kepada tim sales. e. Memberikan laporan penjualan tim sales baik itu mingguan, bulanan atau tahunan. f. Memonitoring aktivitas tim sales. g. Memonitoring penjualan dan pembayaran customer dari tim sales. h. Menentukan pemberian diskon produk kepada tim sales dengan persetujuan dari Manajer Pemasaran terlebih dahulu. i. Mensosialisasikan dan memberitahu informasi mengenai penjualan yang baru kepada tim sales. 10. Kepala Gudang a. Menjaga gudang dalam hal ini mengawasi serta mengontrol keluar masuk barang. b. Mengawasi dan mengontrol karyawan gudang. c. Bertanggung jawab atas keluar masuknya bahan baku ataupun bahan jadi. 39 d. Bertanggung jawab untuk pembelian ataupun peralatan yang diperlukan untuk kegiatan produksi. e. Mengawasi jalannya pensortiran bahan. f. Berhak menentukan barang dagang yang dijual oleh supplier diterima atau tidak. g. Membuat laporan stock bahan untuk diserahkan kepada manajer. 11. Sales a. Melakukan promosi penjualan kepada customer. b. Mencari, melayani, dan memaintain konsumen. c. Membuat laporan penjualan kepada sales supervisor. d. Mencari target pasar dari promosi penjualan. 12. Staff Gudang / Staff Quality Control a. Menentukan grade/kualitas produk. b.Ikut serta untuk menentukan harga dari produk. c. Melakukan berbagai pekerjaan proses produksi ( pemotongan ikan dan sebagainya ). d. Membantu kerja dan tugas kepala gudang. 40 III.1.5 Prosedur Operasional Pengelolaan Persediaan Barang Prosedur operasional pengelolaan persediaan barang dagang secara umum yang berlaku di PT. Samudra Mandiri Selatan dari supplier sampai customer adalah sebagai berikut: Supplier Cleaning Weighing Quality Check Local Market Freezing ABF Export Loin / Trimming Quality Check Export Local Market Carbonmonoxide Injection (CO2) & Freezing Store in box with soft ice Delivery ( Customer ) Gambar III.2 Kerangka Prosedur Operasional Pengelolaan Persediaan Barang Dagang PT. Samudra Mandiri Selatan Sumber: PT.Samudra Mandiri Selatan 41 Prosedur operasional pengelolaan persediaan barang dagang secara umum pada PT. Samudra Mandiri Selatan pertama-tama dimulai dari barang dagang (ikan) yang diperoleh baik dari supplier maupun dari penangkapan. Kemudian ikan tersebut dibersihkan dari kotoran-kotoran yang melekat dan juga pembersihan insang dan organ dalam ikan lainnya agar tidak mudah membusuk (cleaning). Selanjutnya ikan-ikan yang telah dibersihkan tersebut masuk ke dalam proses weighing yang dimana ikan ditimbang kemudian dicatat berapa berat ikan tersebut. Setelah proses ini, ikan-ikan tersebut masuk ke dalam proses quality check pertama yang merupakan pengecekan standar ekspor ikan apakah ikan telah memenuhi standar- standar yang ada agar ikan dapat dijual ekspor ke negara-negara lain. Ikan-ikan yang tidak memenuhi standar ekspor akan dijual ke pasar lokal dan akan masuk ke dalam proses freezing ABF atau proses pembekuan ikan, sedangkan ikan-ikan yang telah lolos seleksi quality check pertama ini akan dijual untuk ekspor ke negara lain dan akan masuk ke dalam proses loin atau trimming yang merupakan proses dimana ikan dibelah menjadi 4 pieces kemudian proses pengupasan kulit ikan, pengambilan daging hitam, serta pengikisan daging merah supaya lebih rata tekstur ikan tersebut. Setelah proses di atas, ikan kemudian masuk kembali dalam quality check kedua dimanadaging ikan-ikan tersebut kembali dilakukan pengecekan apakah setelah melalui proses loin atau trimming, daging ikan tersebut masih memenuhi standar ekspor atau tidak. Apabila daging ikan-ikan tersebut tidak memenuhi standar ekspor, maka daging ikan tersebut akan masuk ke dalam pasar lokal untuk dijual. Sebelum dipasarkan ke pasar lokal, ikan terlebih dahulu melalui proses carbonmonoxide injection (CO2) & 42 freezing yang merupakan proses penyuntikan udara carbonmonoxida ke daging ikan supaya dapat tahan lebih lama. Sementara daging ikan yang memenuhi standar ekspor setelah quality check kedua akan masuk ke dalam store in box with soft ice yang merupakan tempat penyimpanan ikan yang telah siap untuk diekspor ke customer. Selanjutnya perusahaan menunggu pesanan, dan kemudian ikan-ikan dalam store in box with soft ice siap dikirim atau delivery ke customer negara-negara lain. PT. Samudra Mandiri Selatan memiliki kebijakan dalam mengelola persediaannya sebagai berikut: a. Untuk metode pencatatan atas persediaan barang, perusahaan menggunakan metode persediaan perpetual (Perpetual Inventory Method). b. Untuk metode penilaian atas persediaan barang, perusahaan menggunakan metode FIFO (First In First Out). Metode stock opname yang digunakan PT. Samudra Mandiri Selatan dalam mengecek kesesuaian jumlah antara barang yang terdapat di gudang persediaan dengan jumlah barang yang dicatat dalam pencatatan akuntansinya adalah sebagai berikut: a. Pada saat melakukan perhitungan fisik, maka pihak penghitung harus memberikan label pada ikan-ikan yang telah dihitung tersebut. b. Pada saat pengambilan barang/pemasukan barang maka pihak gudang memberikan label pada barang tersebut, tujuannya adalah pada saat dilakukan stock opname oleh pihak penghitung maka pihak penghitung akan memberikan notes bahwa barang tersebut sebelumnya telah diambil. 43 III.1.5.1 Prosedur Pengadaan atau Pembelian Persediaan Barang Dagang E Mulai Berdasarkan BPPR FAKTUR PEMBAYARAN Cek 1 jumlah Barang ( ditandatangani ) Mencatat jml & harga satuan Barang ada? Y/T T Membuat laporan (Purchase Requisition) A Y BPPR Tidak pesan barang Selesai T KETERANGAN : BPPR : Buku Pemasukan dan Pengeluaran Barang Gambar III.3 Flowchart Pengadaan Persediaan Barang Dagang ( Bagian Gudang & Administrasi ) 44 A C Pemesanan barang sesuai PR 3 2 Surat jalan Memesan barang / Membuat PO 1 Bersama barang B Memeriksa dan Barang mencocokan barang dengan PO 3 2 1 (PO) T Purchase Order Cocok? Y/T Y B D Tandatangani surat jalan 2 1 Bersama uang / FAKTUR PEMBAYARAN cek/ giro ) Supplier E Gambar III.4 Flowchart Pengadaan Persediaan Barang (Manajer Pembelian/Penerima Barang ) 45 B 1 PO Konfirmasi pesanan Kirim barang pesanan 1 2 Surat jalan 3 C Gambar III.5 Flowchart Pengadaan Persediaan Barang ( Supplier ) 46 III.1.5.2 Prosedur Pengeluaran Persediaan Barang Dagang Mulai Order pembeli Persediaan memadai? Pemberitahuan T Y ke manajer pembelian YY/T F Membuat nota (Rangkap 3) 3 2 1 NOTA PENJUALAN Kirim? BPPR Cek pembayaran F T Y/T Y Belum lunas (tunda pe pengiriman Bersama pesanan barang F Selesai Gambar III.6 Flowchart Proses Pengeluaran Barang ( Bagian Gudang & Administrasi ) 47 III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar merupakan data primer, yang merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Data primer itu antara lain terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, prosedur yang berlaku di perusahaan, tugas pokok dari masing-masing divisi perusahaan yang bertanggung jawab, data yang didapat dari hasil wawancara, dan data yang didapat dari hasil pengamatan atau observasi secara langsung, serta data yang berhubungan dengan fungsi persediaan barang dagang di perusahaan tersebut. III.2.2 Teknik Pengumpulan Data Data merupakan komponen yang sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian, karena data itu sendiri yang membantu menentukan hasil dari suatu penelitian. Data yang baik adalah data yang akurat, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti. Data primer itu bersumber langsung dari objek penelitian yang terdiri dari sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, prosedur dan kebijakan yang berlaku, tugas pokok dari masing-masing divisi perusahaan yang bertanggung jawab, data yang didapat dari hasil wawancara atau interview, data yang didapat dari hasil pengamatan atau observasi secara langsung terhadap kegiatan perusahaan, serta data yang berhubungan dengan fungsi persediaan barang dagang di perusahaan tersebut. 48 Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan ( field research ) Penelitian lapangna merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan melakukan pengamatan untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan dengan cara sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara yang dilakukan dengan staf akuntansi dan juga beberapa karyawan lainnya yang berhubungan dengan persediaan barang dagang di perusahaan yang berwenang untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Wawancara juga dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kebikan dan prosedur yang dijalankan oleh karyawan di perusahaan PT. Samudra Mandiri Selatan. b. Observasi Observasi atau pengamatan secara langsung juga dilakukan terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam hal yang berkaitan dengan persediaan barang dagangnya untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang keseluruhan kegiatan perusahaan. 2. Penelitian Kepustakaan ( library reserach ) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca dan mempelajari literatur, buku-buku referensi, tulisan-tulisan ilmiah, dan sumber-sumber data lainnya yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian untuk memperoleh data yang relevan. 49 3. Daftar Pertanyaan ( Questionnaire ) Daftar pertanyaan merupakan serangkaian pertanyaan-pertanyaan tertulis yang ditunjukan kepada pimpinan, staff, dan pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pertanyaan yang diajukan berhubungan dengan pelaksanaan otorisasi transaksi, pelaksanaan pemisahan fungsi, serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan mengenai audit operasional dan hal-hal lain yang dapat mendukung pelaksanaan penelitian. Daftar pertanyaan juga membantu peneliti untuk mendapatkan informasi apakah pelaksanaan prosedur dan kebijakan dalam perusahaan telah berjalan ekonomis, efektif, dan efisien. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang digunakan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek yang diteliti. III.2.3 Metode Analisis Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan diproses secara lebih lanjut. Data tersebut diolah agar menjadi informasi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Teknik pengelolaan data pada penelitian ini adalah editing, verifikasi, analisis, dan juga tabulasi. Editing merupakan penelitian kembali data yang telah diperoleh selama pengumpulan data apakah data atau catatan tersebut sudah cukup baik untuk digunakan ke tahap penelitian selanjutnya sehingga dapat meningkatkan keandalan data yang diolah. Editing biasanya dilakukan terhadap daftar pertanyaan yang diisi melelui wawancara formal dengan pimpinan staff perusahaan. 50 Analisis (analyzing) merupakan teknik mengolah data yang dapat dilakukan dengan menganalisis data yang berupa angka maupun tulisan dengan menggunakan substantive test. Analisis ini akan digunakan untuk kepentingan penelitian ke depannya. Verifikasi (verifying) merupakan kegiatan menganalisis data yang telah diperoleh untuk mengetahui benar atau tidaknya hasil survei yang telah dilakukan. Tujuan melakukan verifikasi adalah untuk mengetahui apakah hasil-hasil tersebut sesuai dengan teori yang ada yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Verifikasi ini dilakukan karena dalam penelitian sering sekali ditemukan kesalahan yang disebabkan slah interpretasi oleh pewawancara. Hal ini terjadi karena jawaban yang diberikan oleh pihak perusahaan terkadang disalahartikan oleh pewawancara. Tabulasi (tabulating) merupakan teknik pengolahan data ke dalam bentuk tabel yang bertujuan agar data menjadi lebih mudah dibaca dan dipahami. Pada tahap ini, data disusun secara ringkas dan dirangkum dari seluruh data yang telah diperoleh. 51