REFRESHING AKUNTANSI BIAYA DAN AKUNTANSI MANAJEMEN

advertisement
SELAMAT
DATANG
PADA
SELAMAT
DATANG
PADA PELATIHAN
REFRESHING
AKUNTANSI SYARIAH
BIAYA DAN
AKUNTANSI PERBANKAN
I
MANAJEMEN
JAKARTA, 13 JULI 2009
JAKARTA, 11 – 22 JULI 2005
FORDEST
LAP FAKULTAS EKONOMI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS TRISAKTI
1. MANAJEMEN
Fungsi Manajemen:
a. Planning: merencanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Organizing: mengorganisasikan berbagai sumber daya
yang ada dalam org untuk digunakan mencapai tujuan.
c. Actuating: mengarahkan berbagai sumber daya agar digunakan dalam mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien
d. Controlling: mengendalikan kegiatan organisasi agar
rencana yang telah ditetapkan dapat dicapai.
2. STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi merupakan kumpulan daripada orang dan
seluruh sumber daya yang lain, yang mengadakan kegiatan
untuk mencapai tujuan bersama.
Struktur organisasi menggambarkan bagian-bagian organisasi
yang mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda untuk melaksanakan kegiatan mencapai tujuan organisasi.
Salah satu bagian organisasi perusahaan adalah CONTROLLER.
yang bertugas mengurusi:
-- General Accounting
--Cost Accounting
--Taxes
--Internal Auditing
--General Office Management
3. PERANAN COST ACCOUNTING
a. Budgeting / penganggaran
b. Controlling Cost / pengendalian biaya
c. Pricing / penentuan harga
d. Determining profit / penentuan laba
e. Chosing among alternatives
4. KONSEP COST / BIAYA
Cost/biaya adalah seluruh pengorbanan sumber daya ekonomi
yang digunakan untuk mencapai tujuan / untuk mendapatkan
barang dan jasa bagi organisasi, seperti pada Inventory, Fixed
Assets, Intangible assets.
Expenses adalah pengorbanan sumber daya ekonomi untuk
menghasilkan pendapatan (revenues), seperti Penjualan /Sales.
Expenses: - Cost yang dialokasikan ( depresiasi aktiva tetap)
-Proses penandingan (matching), yaitu Cost of
Goods Sold
-Period cost, seperti beban gaji, listrik, dsb.
5. COST OBJECT
a. Product
b. Batch of the units
c. Customer order
d. Kontrak
e. Product line
f. Process
g. Division
h. Project
i. Strategic goal
6. KLASIFIKASI BIAYA
Biaya dapat diklasifikasikan menurut:
a. Produk: DM + DL = Prime Cost
Prime Cost + FOH = Manufacturing Cost
Marketing Exp + Administrative Exp. = Commercial Expenses
Manufacturing Cost + Commercial Expenses =
Total Operating Cost
Contoh FOH: indirect material, indirect labor, depreciation
of machinary, building, insurance, dsb.
Contoh Marketing Exp:- sales salary, advertising, sales
commision, dsb.
Contoh Adm.exp: - Adm. Salary, Electricity, property tax,
depreciation, dll.
b. Volume Produksi: -Variable Cost, Fixed Cost, dan Semmi
Variable Cost.
Variable cost adalah biaya yang jumlah secara totalnya
akan berubah secara proporsional dengan perubahah volume
kegiatan ( produksi, penjualan, dsb.). Contoh DM, DL.
Fixed Cost adalah biaya yang jumlah secara total tidak akan
berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan, sepanjang masih dalam “relevance range”. Contoh Depreciation,
Indiriect labor.
Semmi Variable Cost adalah biaya yang akan berubah dengan
adanya perubuahan volume kegiatan tetapi perubahannya
tidak proporsional. Contoh: beban listrik, telpon, pemeliharaan.
c. Departemen produksi, proses, cost center, dan subdivisi lainnya
- Biaya departemen produksi dan jasa
-Common cost dan joint cost. Common cost adalah biaya fasilitas atau jasa yang dinikmati oleh beberapa operasi, contoh
biaya vice prisident, biaya pemasaran.
Joint cost adalah biaya yang timbul untuk menghasilkan lebih
dari satu produk, misalnya, bahan baku Sapi, untuk menghasilkan Daging kwal. 1,2,3, dan kulit, tulang dan produk sampingan lainnya.
d. Periode Akuntansi, terdiri dari: Revenue Expenditure dan Capital
Expenditure. Revenue Expenditure adalah pengeluaran untuk
mendapatkan revenue, sedangkan Capital Expenditure adalah
pengeluaran untuk mendapatkan barang modal / fixed assets.
e. Keputusan, Action, atau Evaluasi
-Differential cost atau relevant cost atau incremental cost,
yaitu biaya yang berbeda jumlahnya sehubungan dengan
diambilnya suatu keputusan atau tindakan atau evaluasi
tertentu.
Biasanya adalah biaya variabel, seperti Direct Material,
Direct labor dan FOH variable. Tetapi suatu saat Fixed cost
bisa menjadi relevant cost.
7. SISTEM DAN AKUMULASI BIAYA
7. Sistem Biaya
- Actual cost system atau historical cost system.
Biaya produksi atau jasa dihitung dengan memperhitungkan
semua biaya yang sesungguhnya ( actual DM,DL, FOH)
-Standard cost system. Biaya produksi dihitung dengan menjumlahkan DM,DL,FOH yang ditentukan di muka (standard).
-Full Costing or Absorption costing, menghitung biaya
produksi terdiri dari variable cost dan fixed cost.
-Variable costing or direct costing, menghitung biaya produksi
hanya biaya variable saja, biaya tetap sebagai “period cost”.
8. COST ACCUMULATIION..
8. COST ACCUMULATION
a. Job order costing. Cost diakumulasikan untuk produk pesanan,
batch, atau lot. Biaya produksi terdiri dari DM, DL, FOH.
Untuk FOH diperhitungkan menurut TARIF yang ditentukan
di muka (predetermind rate)
b. Process costing. Biaya diakumulasikan untuk proses produksi,
atau oleh departemen produksi.
c. Backflush costing. Diterapkan untuk menghitung biaya
produksi dimana proses produksinya bersifat cepat, biasanya
dengan teknologi tinggi.
Proses Pencatatan / Jurnal.
a. Job order costing.
1) Pemakaian bahan baku:
a. …
1). Pemakaian bahan baku langsung:
Dr. Work in Process
XX
-Cr
Material Inventory
--XX
2) Pemakaian bahan tidak langsung:
Dr. FOH Control
xx
-Cr.
Material Inventory -xx
3)Pemakaian Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost):
Dr. Payroll
xx
-Cr.
Accued Payroll
-xx
4) Distribusi Payroll
4) Distribusi Payroll
Direct labor: Dr. Work in Process
Cr Payroll
Indirect labor:
Dr. FOH Control
xx
Cr. Payroll
-5) Factory Overhead
Actual FOH:
Dr. FOH Control
xx
Cr.
Acc. Depreciation
-Cr.
Prepaid insurance, dsb--
xx
--xx
-xx
xx
-xx
6)..
FOH Applied, yaitu FOH yang dibebankan berdasarkan
tarif foh yang ditetapkan di muka, misalnya, per jam kerja
langsung, per jam mesin, per DM, per DL cost, dsb.
Jurnalnya: Dr. Work in Process xx
-Cr. Applied FOH -xx
Closing entries untuk FOH Applied:
Dr. Applied FOH
XX
-Cr.
FOH Control -XX
7). Produk selesai dan dijual.
Produk selesai : Dr. Finished Goods xx
Cr. Work in Process --
-xx
7)…
Penjualan barang pesanan.
Dr. Account Receivable
Cr. Sales
Dr. Cost of goods soldxx
Cr. Finished goods
xx
--
-xx
---
xx
8.b. Pencatatan pada Process Costing, misal, dengan 2 departemen
produksi A, B.
1) Pemakaian bahan baku langsung dep. A dan B
Dr. WIP-Dep. A
xx
-Dr. WIP-Dep. B
xx
-Cr. Material Inventory-xx
2) Direct Labor Cost dep. A dan B.
Dr. WIP-Dep. A
xx
-Dr. WIP-Dep. B
xx
-Cr. Payroll
-xx
3) FOH Applied dep A dan B.
Dr. WIP-Dep. A
xx
-Dr. WIP-Dep. B
xx
-Cr. Applied FOH -xx
8.b. 4). Transfer WIP dari dep. A ke B.
Dr. WIP-Dep B
xx
-Cr. WIP-Dep. A -xx
5) Mencatat Barang Jadi dari Departemen B.
Dr. Finished Goods xx
-Cr. WIP-Dep B
-xx
Media untuk pengumpulan biaya produksi dalam Process
Costing dinamakan COST OF PRODUCTION REPORT,
sedangkan dalam job order costing dinamakan JOB COST
SHEET.
8.b…..
Finished goods dalam process costing dihitung dengan menggunakan UNIT EQUIVALENT, yang dihitung dengan rumus:
Unit Finished Goods + WIP-Akhir (% penyelesaian).
Kalau ada WIP-Awal, maka Unit Equivalalent dihitung:
dengan metode FIFO: FG – WIP-Awal (% penyelesaian awal) +
WIP-Akhir (% penyelesaian)
metode rata2:Unit Finished Goods + WIP-Akhir (% penyelesaian).
9. COST OF GOODS SOLD pada perusahaan manufaktur
Material, awal
xx
Purchases
xx
Material available for used xx
Material, akhir
xx
Indirect material used xx
xx
Direct Material Used
xx
Direct Labor
xx
FOH applied
xx
Manufacturing Cost
xx
Manufacturing Cost
WIP, Awal
WIP, Akhir
Cost of Goods Manufactured
Finished Goods, Awal
Finished Goods available for sale
Finished Goods Akhir
COST OF GOODS SOLD
xx
xx +
xx
xx_
xx
xx+
xx
xx _
XX
INCOME STATEMENT pada perusahaan Manufaktur
PT. ABC
INCOME STATEMENT
FOR THE YEAR ENDED DEC. 31, 2004
Sales (net)
xx
Cost of Goods Sold (lihat skedul COGS)
xx_
Gross Profit
xx
Operating Expenses:
a. Marketing Expenses:
1. Sales Salaries, dll
xx
b. Administration Expenses:
1. Salaries Exp.
xx
2. Utility Exp.dll
xx +
Total Operating Expenses
xx Operating Income
xx
Other Revenue and Expenses
xx +Income before Tax
xx Income tax
xx NET INCOME after tax
XX
10. PERHITUNGAN PREDETERMIND FOH RATE
Atas Dasar:
a. Direct Material Cost:
FOH Rate = (Budgeted FOH / Budgeted DMC) x 100%
b. Direct Labor Hour:
FOH Rate = (Budgeted FOH / Budgeted DLH) =Rp/DLH
c. Direct Labor Cost:
FOH Rate = (Budgeted FOH / Budgeted DLC) x 100%
d. Machine Hours:
FOH Rate = (Budgeted FOH / Budgeted MH) =Rp/MH
FOH Control / Actual
Rp. 1.500.000,-FOH Applied
Rp. 1.600.000,-Maka terjadi OVER APPLIED RP. 100.000,--. Atas varian ini
Maka di laporan laba rugi harus dilaporkan sebagai pengurang
Cost of Goods Sold. Bila UNDER APPLIED maka Cost of Goods
Sold harus DITAMBAH.
11. FOH menurut Activity Base Costing (ABC)
FOH digolongkan menjadi empat jenis biaya, yaitu
a. Unit level activity cost, contoh, indirect material
b. Batch related activity cost, contoh, biya set-up mesin
c. Product Sustaining Activity Cost, contoh, biaya riset
produk, biaya pemeliharaan mesin
d. Facility Sustaining Activity cost, contoh, gaji direktur
produksi, depresiasi, insurance, property tax,
listrik,dsb.
1. PERBEDAAN AK. MANAJEMEN DENGAN AK. KEUANGAN
Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen:
1. Menyediakan informasi untuk pihak INTERNAL
2. Tidak diatur oleh standar akuntansi keuangan
3. Bersifat flexible (different cost for the different purpose)
4. Informasi bersifat historis dan estimasi
Akuntansi Keuangan:
1. Menyediakan informasi untuk EXTERNAL dan internal
2. Diatur oleh standar akuntansi keuangan
3. Tidak flexible, karena diatur oleh SAK
4. Informasi lebih bersifat historis.
2. BUDGETING / PENGANGGARAN
A. Budget adalah rencana organisasi yang telah dinyatakan dalam
satuan kuantitas ( rp, kg, liter, meter, dsb.)
B. Fungsi Budget:
a. Alat perencanaan
b. Alat pengendalian
c. Alat pengukur kinerja
d. Alat penetapan tanggung jawab
e. Alat koordinasi antar bagian dalam organisasi
f. Alat untuk menjabarkan Strategic Plan
C. Jenis Anggaran:
a. Anggaran operasional
b. Anggaran non-operasional
3.D. Jenis Anggaran Operasional yang lengkap:
a. Sales Budget / anggaran penjualan
b. Production Budget / anggaran produksi
c. Budget bahan baku, tenaga kerja, FOH ( Budget Biaya
Produksi )
d. Budget beban pemasaran dan Administrasi
e. Budget beban riset dan pengembangan
f. Budget Laba Rugi
Jenis Anggaran Non-Operasional:
a. Budget Neraca
b. Budget Cash Flow
c. Budget Barang Modal / Capital Budget
Contoh Anggaran Penjualan
PT ABC
ANGGARAN PENJUALAN
TAHUN 2008
Keterangan
Produk A
Unit
1.000
Harga jual/unitRP.1.000
JUMLAH
RP.1.000.000
Produk B
2.000
RP2.000
RP4.000.000
Produk C
3.000
RP3,000
RP9.000.000
TOTAL
6.000
RP14.000.000
Contoh Anggaran Produksi
PT ABC
ANGGARAN PRODUKSI
TAHUN 2008
Keterangan
Produk A
Memenuhi pejualan 1.000
Memenuhi Persediaan
Akhir
300
1.300
Tersedia Persediaan
Awal
200
Rencana Produksi
1.100
Produk B
2.000
Produk C
3.000
400
2.400
500
3.500
200
2.200
300
3.200
4. STANDARD COSTING
Standar cost adalah biaya yang ditentukan di muka berdasarkan
tingkat efisiensi tertentu, baik untuk biaya produksi, pemasaran,
maupuan biaya administrasi.
a. Penentuan standard, berdasarkan:
1) Expected actual standard
2) Normal standard
3) Theoritical standard
b. Perbandingan Standard dengan Actual menghasilkan
VARIANCE
c. Variance Bahan Baku:
1). Material Purchase price variance
4.c.2). Material price usage variance
3). Material quantity (or usage) variance
d. Varian Tenaga kerja (Direct labor variance):
1) Labor Rate Variance
2) Labor Efficiency Variance
e. Factory Overhead Variances:
1) Spending Variance
2) Volume Variance
3) Variable Efficiency Variance
5. BREAK EVENT POINT ANALYSIS
Rumus BEP:
RUMUS BEP:
BEP (unit penjualan) = Fixed Cost / ( HJ/unit – VC/unit)
Atau Fixed Cost / Contribution Margin per unit
HJ =harga jual, VC = Variable cost
BEP (dalam rupiah) = Fixed Cost / (CM per unit : HJ per unit)
Pada BEP, Total Penjualan = Biaya Tetap + Biaya variabel
Jadi LABA = 0
CONTOH.
Harga jual barang A per unit Rp 1.000,-Biaya Variabel per unit
Rp 400,-Biaya Tetap 1 tahun
Rp12.000.000,-Berapa BEP( dalam rupiah dan Unit penjualan )?
JAWAB:
BEP = FC / CM per unit
BEP = RP12.000.000,-- / (Rp 1.000,- - Rp 400,-- = Rp 600,-)
=20.000 unit
BEP rupiah = Rp 12.000.000,-- / (Rp 600,-- : Rp 1.000,-=60%)
=Rp 20.000.000,-Atau BEP rupiah = 20.000 unit X Rp 1.000,--=Rp 20.000.000,-CM / HJ per unit disebut CONTRIBUTION MARGIN RATIO
BEP untuk perencanaan laba
Penjualan = (FC + Target Laba ) / CM ratio
Dari contoh sebelumnya, bila perusahaan mentargetkan laba sebesar
Rp 12.000.000,--, maka PENJUALAN adalah
PENJUALAN = (RP 12.000.000,- + RP 12.000.000,--) /60%
= RP 24.000.000,-- / 60% = RP 40.000.000,-Penjualan dalan unit = Rp 40.000.000,-- : Rp 1.000,-- =
40.000 unit.
7. INFORMASI BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Pesanan Khusus
Informasi yang digunakan adalah informasi biaya relevan,
yaitu:- biaya yang jumlahnya berbeda dan yang akan terjadi
di masa datang, yaitu dengan adanya keputusan menerima
pesanan khusus.
Contoh:
Harga jual / unit
Rp 1.000,DM
Rp 200,DL
100,FOH Variabel
100,FOH Fixed 1 tahun
Rp 10.000.000,--
Ada pesanan khusus dengan harga jual Rp 600,-- sebanyak 5.000 unit.
Apakah pesanan khusus diterima?
JAWAB.
1. Apabila masih ada kapasitas menganggur yang cukup
2. Tidak ada biaya lainnya, atau ada tapi masih terjangkau, maka
dipertimbangkan setelah menganalisis biaya relevan.
Biaya relevan: DM + DL + FOH VAR = RP 200 +RP100 +RP100=
RP 400,-. Harga jual khusus = Rp 600,- maka masih mendapat
Tambahan Laba Rp 200,.- per unit , sehingga pesanan dapat diterima.
Total tambahan laba = 5.000 X Rp. 200,-- = Rp 1.000.000,--.
b. KEPUTUSAN LAINNYA:
-- Membeli atau memproduksi barang sendiri
-- Membeli atau menyewa mesin
--Menjual atau memproduksi lebih lanjut
-- Meneruskan atau menutup usaha yang selalu merugi
SELAMAT MENEMPUH UJIAN KOMPREHENSIF,
SUKSES BESAR MILIK ANDA,
ALLAH BESERTA KITA
A-MIN
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN
ANDA. SEMOGA ILMU INI
BERMANFAAT BAGI ANDA DALAM
MENEMPUH UJIAN
KOMPREHENSIF. A-MIIN
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Download