Modul Bakteri dan Archaebacteria

advertisement
SMA
Kelas X
Archaebacteria
& Eubacteria
BIOLOGY
Rizky Zulfa Roihana
4401413006 | PENDIDIKAN BIOLOGI, S1
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
Pendahuluan
Hillier Lake merupakan salah satu danau yang berwarna pink di Middle Island,
pulau terbesar dari pulau-pulau lain yang membentuk Kepulauan Recherche, Australia
Barat. Danau tersebut memiliki air yang berwarna merah muda menyerupai warna permen
karet. Keunikan itu membuat danau ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal
dan mancanegara. Danau yang memiliki luas sepanjang 600 meter tersebut dikelilingi oleh
pasir dan hutan lebat yang ditumbuhi pohon eucalyptus. Bukit-bukit pasir dan berbagai
macam tumbuhan yang mengelilingi danau ini memisahkannya dari Samudra Selatan.
Dilansir Amusing Planet, tidak seperti danau berwarna pink atau merah muda yang
ada di berbagai penjuru dunia lainnya, seperti danau Retba dan kolam garam di San
Francisco Bay, sebab warna merah muda Danau Hillier masih menjadi misteri. Akan tetapi,
spekulasi menyebut bahwa warna tersebut dapat muncul dari pewarna yang diproduksi
organisme Dunaliella salina dan Halobacteria yang hidup di dalamnya.
Sementara hipotesis lainnya, warna merah muda tersebut muncul karena warna
merah bakteri halophilic dan kerak garam yang terkandung di dalam air danau. Warna air
danau ini bukanlah tipuan cahaya. Anda dapat membuktikannya dengan mengambil air
dan menaruhnya di dalam wadah. Warna merah muda tersebut tetap dapat terlihat karena
menetap permanen pada air danau.
Awalnya, danau merah muda ini ditemukan oleh Matthew Flinders, seorang
navigator dan hydrographer asal Inggris. Pada tahun 1802, Flinders mendaki puncak
tertinggi di tengah Pulau (sekarang dikenal sebagai puncak Flinders) untuk melakukan
survei perairan di sekitarnya. Saat itu lah ia menemukan danau merah muda yang luar
biasa ini. Namun sebelumnya, danau merah muda ini hampir tidak tersentuh. Kemudian
setelah ditemukan, danau ini terus menerus didatangi oleh pengunjung yang penasaran
akan salah satu keindahannya yang begitu menakjubkan di dunia ini.
http://onewebid.blogspot.com/2014/02/7-danau-paling-unik-dan-aneh-yang.html
RIZKY ZULFA ROIHANA
1
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi
untuk menggolongkan archaebacteria
dan eubacteria berdasarkan ciriciri dan bentuk melalui pengamatan
secara teliti dan sistematis.
Indikator
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menggolongkan
berbagai organisme ke dalam
golongan archaebakteria dan
eubacteria berdasarkan
pengamatan gambar
2. Siswa dapat melakukan pengamatan
terhadap koloni bakteri
berdasarkan penggunaan mikroskop
3. Siswa dapat membedakan bakteri
gram negatif dan bakteri gram
positif
3.4.1 Siswa dapat menggolongkan berbagai
organisme ke dalam golongan
archaebacteria dan eubacteria
3.4.2 Siswa dapat melakukan pengamatan
terhadap koloni bakteri berdasarkan
penggunaan mikroskop
3.4.3 Siswa dapat membedakan bakteri
gram negatif dan bakteri gram positif
RIZKY ZULFA ROIHANA
2
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
A. ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria tidak dikenali sebagai bentuk kehidupan lain dari bakteri hingga
tahun 1997, saat Carl Woese dan George Fox menunjukan kingdom ini melalui study RNA.
Archaebacteria merupakan organisme tertua (archae=purba) yang hidup dibumi. Mereka
termasuk prokariotik uniseluler.
Archaebakteria merupakan mikroba utama dalam lingkungan terrestrial dan akuatik,
hidup dalam lingkungan anaerobik, dalam kadar garam tinggi, atau air panas, dan dalam
lingkungan yang terkena panas bumi serta beberapa terdapat sebagai simbion saluran
pencernaan hewan. Kelompok yang termasuk aerob, anaerob, dan fakultatif aerob yang
tumbuh secara kemolitoautotrofik, organotrofik. Archaebakteria dapat bersifat mesofil atau
termofil bahkan beberapa spesies dapat tumbuh pada suhu di atas 100 derajat.
Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan.
Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk
filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan
binner), membentuk tunas, atau fragmentasi.
Archabacteria sering disebut organisme
ekstermofil karena mampu hidup
dilingkungan dengan kondisi yang ekstrim.
Poin Kunci
Semua anggota Archaebacteria merupakan
organisme nonpatogen.
Archaebacteria dibagi dalam tiga
kelompok:
1. Metanogen
Ciri khas metanogen adalah memiliki
kemampuan menggunakan hidrogen
untuk mereduksi karbondioksida menjadi
gas metana. Dari reaksi tersebut dihasilkan
energi. Mereka hidup dilingkungan yang
anaerob, seperti dasar rawa-rawa, tempat
1. Metanogen (membentuk
gas metana)
2. Halofilik (hidup di tempat
berkadar faram tinggi)
3. Termoasidofilik (hidup di
tempat yang asam dan
bersuhu tinggi)
penampungan limbah, dan saluran
pencernaan hewan, termasuk manusia.
Dalam industri metanogen digunakan untuk mengolah limbah dan menjernihkan air.
Antara lain Methanopyrus.
RIZKY ZULFA ROIHANA
3
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
2. Ekstrem Halofil
Kelompok ini mampu hidup dilingkungan yang salinitas kadar garamnya sangat
tinggi, misalnya di Laut Mati dan di danau Great Salt (USA), serta dimakanan yang
diasinkan. Organisme ini membuat garam untuk membentuk ATP. Contohnya
Halobacterium halobium.
3. Termoasidofil
Anggota kelompok ini dapat ditemukan dilingkungan yang sangat asam dan bersuhu
sangat tinggi, misalnya dibawah gunung merapi dan lubang hidrotermal didasar
samudra. Sebagian besar merupakan organisme anaerob yang menggunakan blerang
(sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen. Contohnya
adalah Sulfolabus solfataricus.
Tabel 1.1 Perbandingan antara Bakteri (Eubacteria) dan Archaebacteria
Karakteristik
Nucleus
Bakteri
Prokariota
Archaebacteria
Prokariota
Dinding sel
Mengandung peptidoglikan
Tidak mengandung
peptidoglikan
Lipid membrane
Hidrokarbon tak bercabang
Beberapa hidrokarbon
bercabang
RNA polymerase
Satu jenis
Beberapa jenis
Intron (bagian gen yang
Tidak ada
Ada pada beberapa gen
Pertumbuhan terhambat
Pertumbuhan tidak
bukan untuk pengkodean)
Respons terhadap antibiotic
terhambat
streptomisin dan
kloramfenikol
(Sumber : Campbell et al. 2005)
RIZKY ZULFA ROIHANA
4
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
A. EUBACTERIA
B. EUBACTERIA
Eubacteria atau bakteri merupakan organisme yang umumnya tidak berklorofil.
Bakteri mempunyai diameter berukuran 0,5-1 milimikron dan panjang 0,1-10 milimikron.
Bakteri mampu hidup diberbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri
berasal dari kata Bakterion (yunani = batang kecil).
1. Ciri-ciri Struktur Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan
tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan
mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya
tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu
organisme uniseluler, prokariot (tidak memiliki membran inti sel ), umumnya tidak memiliki
klorofil, memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, memiliki bentuk tubuh yang beraneka
ragam, hidup bebas atau parasit, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air
panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, yang hidupnya
kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.
Struktur tubuh yang selalu ada pada setiap bakteri, antara lain materi genetik,
ribosom, plasma sel, dinding sel, membran sel, dan cadangan makanan. (contoh struktur
bakteri lihat Gambar 1.1 )
Gambar 1.1 Struktur Bakteri
RIZKY ZULFA ROIHANA
5
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
Struktur dasar bakteri :
a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein.
c. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan
RNA.
d. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan
lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
e. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel.
f. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol
dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan
berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri
gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
g. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
Tokoh Sains
Robert Koch (1843-1910) adalah seorang ilmuwan dari Jerman yang
merupakan pendiri ilmu bakteriologi kedokteran modern. Ia berhasil
Mengisolasi beberapa bakteri penyebab penyakit, termasuk TBC,
serta menemukan beberapa hewan pembawa penyakit berbahaya.
Ia menjadi terkenal setelah menemukan bakteri antraks
(Bacillus anthracis) pada tahun 1870an. Ia memperoleh penghargaan
Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan
bakteri TBC pada tahun 1905.
Namanya diabadikan sebagai nama penghargaan bidang
mikrobiologi untuk ilmuan yang menghasilkan penemuan yang
memberi kontribusi pada kesehatan global, The Robert Koch Medal
and2.Award)Macam Bentuk Bakteri
RIZKY ZULFA ROIHANA
6
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
a. Bakteri Kokus
Gambar 1.2 Bentuk-Bentuk Bakteri Kokus
a) Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Contoh : Monococcus
gonorrhoeae
b) Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Contoh : Diplococcus
pneumoniae
c) Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d) Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus. Contoh
: Sarcina sp
e) Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk
rantai. Contoh : Streptococcus salivarius, Streptococcus lactis, Streptococcus
pneumoniae
f) Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah
anggur. Contoh : Staphylococcus aureus
RIZKY ZULFA ROIHANA
7
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
b. Bakteri Basil
Gambar 1.3 Bentuk-Bentuk Bakteri Basil
a) Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Contoh : Escherichia coli,
Salmonella thypi
b) Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan. Contoh :
Renibacterium salmoninarum
c) Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.
Contoh : Streptobacillus moniliformis, Azotobacter sp
c. Bakteri Spirilia
Gambar 1.4 Bentuk-Bentuk Bakteri Spirilia
a) Spiral yaitu bentuk sel bergelombang, lengkung lebih dari setengah lingkaran.
Contoh : Spirillum minor, penyebab demam dengan perantara gigitan tikus
atau hewan pengerat lainnya.
b) Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup berupa spiral yang halus dan lentur.
Contoh : Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis.
RIZKY ZULFA ROIHANA
8
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
c) Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Contoh : Vibrio comma,
penyebab penyakit kolera.
(Biggs et al. 2004; Solomon et al. 2005)
Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan
bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari
lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang
berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:
Gambar 1.5 Alat Gerak Bakteri
a. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
b. Lofotrik
: bila banyak flagellum disatu sisi
c. Amfitrik
: bila banyak flagellum dikedua ujung
d. Peritrik
: bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
RIZKY ZULFA ROIHANA
9
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
3. Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual
(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah
pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara
seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri
yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. Pada proses
transformasi saat sel bakteri donor mengalami lisis/hancur akan menyebarkan
materi genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik akan bergabung
dengan materi genetik bakteri penerima. Diguga transformasi ini merupakan cara
bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci
yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak
kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
Gambar 1.6 Transformasi pada Bakteri
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantaraan virus. Selama transduksi, sel bakteri donor terinfeksi oleh virus
bakteri / bakteriofage sehinggga bakteri mengalami siklis litik yang diakhiri
dengan pecahnya sel bakteri/lisis dan mengeluarkan virus-virus baru hasil
reproduksi virus dalam sel bakteri dan virus-virus baru ini juga membawa materi
genetik
dari
bakteri.
Virus-virus
baru/bakteriofage
yang
nonvirulen
(menimbulkan siklus lisogen) memindahkan materi genetik/DNA yang
dibawanya dan bersatu dengan DNA bakteri inangnya. Materi genetik/DNA dari
virus ini disebut profag.
RIZKY ZULFA ROIHANA
10
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
Gambar 1.7 Transduksi pada Bakteri
c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
4. Kebutuhan Hidup Bakteri
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bakteri dapat mengambil makanan secara
langsung dari alam. Namun, ada juga bakteri yang harus mengubah senyawa tertentu
menjadi
senyawa
yang dibutuhkan.
Penggolongan
bakteri
berdasarkan
cara
mendapatkan makanan :
a. Bakteri heterotrof
Yaitu bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Bakteri heterotrof
dibagi lagi menjadi 2 yaitu bakteri saprofit dan parasit. Bakteri saprofit adalah
bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran,
sampah dan bangkai makhluk hidup. Sedangkan bakteri parasit memperoleh
makanan dari mengambil makanan makhluk hidup inangnya.
b. Bakteri autotrof
Yaitu bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik
yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof dibedakan
menjadi dua golongan, yaitu: bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof.

Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi
untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
RIZKY ZULFA ROIHANA
11
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA

SMA KELAS X
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang
diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter. Bakteri
kemoautotrof menggunakan energi kimia dari oksidasi molekul organik untuk
menyusun makanannya. Molekul organik yang dapat digunakan oleh bakteri
kemoautotrof adalah senyawa nitrogen, belerang, dan besi, atau dari oksidasi gas
hidrogen. Dalam prosesnya bakteri ini membutuhkan oksigen. Contohnya adalah
bakteri besi, bakteri belerang, dan bakteri nitrogen. Selain ketersediaan nutrisi,
bakteri juga memerlukan kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk
tumbuh optimum. Kondisi lingkungan sangat memengaruhi aktivitas dan
pertumbuhan bakteri. Berikut ini dijelaskan beberapa faktor yang memengaruhi
pertumbuhan bakteri.
Reaksi biokimiawi dalam proses metabolisme memerlukan energi yang dihasilkan
melalui respirasi. Dalam respirasi, ada bakteri yang memerlukan oksigen dan ada pula yang
tidak memerlukan oksigen. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dibedakan
menjadi dua kelompok.
a. Bakteri aerob
Bakteri aerob memerlukan oksigen
bebas dalam proses respirasi. Bakteri
ini hanya dapat tumbuh di tempat
yang cukup tersedia oksigen. Oksigen
diperlukan untuk memecah bahan
organik (zat makanan) sehingga
diperoleh energi. Bakteri jenis ini
menyukai tempat hidup yang dapat
berhubungan dengan udara bebas.
Contohnya adalah Bacillus substilis,
Pseudomonas aeruginosa,
Mycobacterium tuberculosis, dan
Thiobacillus ferooxidans.
Poin Kunci
Pengelompokkan bakteri:
1. Berdasarkan karakteristik dinding sel
a. Bakteri gram negative
b. Bakteri gram positif
c. Bakteri tidak berdinding sel
2. Berdasarkan jumlah dan letak flagella:
a. Bakteri monotrik
b. Bakteri amfitrik
c. Bakteri lofotrik
d. Bakteri peritrik
3. Berdasarkan cara hidup:
a. Heterotroph (parasite, saprofit,
pathogen dan apatogen)
b. Autotroph (fotoautotrof,
kemoautotrof)
b. Bakteri anaerob
Bakteri anaerob tidak memerlukan
RIZKY ZULFA ROIHANA
12
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
oksigen bebas untuk melangsungkan proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di
tempat yang tidak mengandung oksigen bebas. Untuk respirasinya, bakteri jenis ini
mempunyaienzim tertentu yang spesifik guna memecah bahan organik (menghasilkan
energi) dalam keadaan anarob. Contoh bakteri anaerob adalah Clostridium tetani,
Methanobacterium, dan Bacteroides.
5. Klasifikasi Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan cara
sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup bebas dan
mengandung informasi genetik dan memiliki sistem biosintetik dan penghasil energi
yang penting untuk pertumbuhan dan reproduksinya.
a. Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung
peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus
dan Aerococcus.
b. Bakteri gram-negatif
Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit.
Misalnya Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio,
Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.
Info
BIO
Bakteri Terganas
Yersinia pestis diduga sebagai penyebab wabah black death yang terjadi pada abad ke14. Pada tahun 1347-1351, wabah tersebut membunuh 75 juta orang di seluruh dunia,
termasuk sepertiga penduduk Eropa pada saat itu. Ada dua bentuk wabah yang disebabkan
oleh penyakit ini, tipe bubonic dan pneumonic.
Pada tipe bubonic, bakteri menyebabkan pembengkakan di bagian ketiak, leher, dan
selangkangan. Pembengkakan tersebut akan pecah dan mengeluarkan darah dan nanah.
Pembuluh darah yang bocor menyebabkan darah mengalir di bawah kulit sehingga kulit terlihat
menghitam. Oleh sebab itulah penyakit ini disebut black death (kematian hitam). Setidaknya
separuh dari jumlah korban meninggal dalam waktu seminggu. Pada tipe pneumonic, penderita
akan terus berkeringat dan batuk darah memenuhi paru-paru mereka. Hampir tidak ada korban
selamat dalam wabah itu.
(Disarikan dari Microbe World)
RIZKY ZULFA ROIHANA
13
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
6. Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
a. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
b. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada
pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
c. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu
Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
d. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan
dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
e. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif, Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
f. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum.
g. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan
energi
alternatif
metana
berupa
biogas.
Contohnya
methanobacterium.
h. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang
kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis
oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
a. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
b. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis
(penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber),
RIZKY ZULFA ROIHANA
14
ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA
SMA KELAS X
Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan Mycobacterium leprae
(penyebab penyakit lepra)
c. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab
penyakit antraks pada sapi)
d. Penyebab
penyakit
pada
tanaman
budidaya
contohnya
Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan
tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
RIZKY ZULFA ROIHANA
15
Download