SMA Kelas X Archaebacteria & Eubacteria BIOLOGY Rizky Zulfa Roihana 4401413006 | PENDIDIKAN BIOLOGI, S1 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X Pendahuluan Hillier Lake merupakan salah satu danau yang berwarna pink di Middle Island, pulau terbesar dari pulau-pulau lain yang membentuk Kepulauan Recherche, Australia Barat. Danau tersebut memiliki air yang berwarna merah muda menyerupai warna permen karet. Keunikan itu membuat danau ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Danau yang memiliki luas sepanjang 600 meter tersebut dikelilingi oleh pasir dan hutan lebat yang ditumbuhi pohon eucalyptus. Bukit-bukit pasir dan berbagai macam tumbuhan yang mengelilingi danau ini memisahkannya dari Samudra Selatan. Dilansir Amusing Planet, tidak seperti danau berwarna pink atau merah muda yang ada di berbagai penjuru dunia lainnya, seperti danau Retba dan kolam garam di San Francisco Bay, sebab warna merah muda Danau Hillier masih menjadi misteri. Akan tetapi, spekulasi menyebut bahwa warna tersebut dapat muncul dari pewarna yang diproduksi organisme Dunaliella salina dan Halobacteria yang hidup di dalamnya. Sementara hipotesis lainnya, warna merah muda tersebut muncul karena warna merah bakteri halophilic dan kerak garam yang terkandung di dalam air danau. Warna air danau ini bukanlah tipuan cahaya. Anda dapat membuktikannya dengan mengambil air dan menaruhnya di dalam wadah. Warna merah muda tersebut tetap dapat terlihat karena menetap permanen pada air danau. Awalnya, danau merah muda ini ditemukan oleh Matthew Flinders, seorang navigator dan hydrographer asal Inggris. Pada tahun 1802, Flinders mendaki puncak tertinggi di tengah Pulau (sekarang dikenal sebagai puncak Flinders) untuk melakukan survei perairan di sekitarnya. Saat itu lah ia menemukan danau merah muda yang luar biasa ini. Namun sebelumnya, danau merah muda ini hampir tidak tersentuh. Kemudian setelah ditemukan, danau ini terus menerus didatangi oleh pengunjung yang penasaran akan salah satu keindahannya yang begitu menakjubkan di dunia ini. http://onewebid.blogspot.com/2014/02/7-danau-paling-unik-dan-aneh-yang.html RIZKY ZULFA ROIHANA 1 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X Kompetensi Dasar 3.4 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciriciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis. Indikator Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menggolongkan berbagai organisme ke dalam golongan archaebakteria dan eubacteria berdasarkan pengamatan gambar 2. Siswa dapat melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri berdasarkan penggunaan mikroskop 3. Siswa dapat membedakan bakteri gram negatif dan bakteri gram positif 3.4.1 Siswa dapat menggolongkan berbagai organisme ke dalam golongan archaebacteria dan eubacteria 3.4.2 Siswa dapat melakukan pengamatan terhadap koloni bakteri berdasarkan penggunaan mikroskop 3.4.3 Siswa dapat membedakan bakteri gram negatif dan bakteri gram positif RIZKY ZULFA ROIHANA 2 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X A. ARCHAEBACTERIA Archaebacteria tidak dikenali sebagai bentuk kehidupan lain dari bakteri hingga tahun 1997, saat Carl Woese dan George Fox menunjukan kingdom ini melalui study RNA. Archaebacteria merupakan organisme tertua (archae=purba) yang hidup dibumi. Mereka termasuk prokariotik uniseluler. Archaebakteria merupakan mikroba utama dalam lingkungan terrestrial dan akuatik, hidup dalam lingkungan anaerobik, dalam kadar garam tinggi, atau air panas, dan dalam lingkungan yang terkena panas bumi serta beberapa terdapat sebagai simbion saluran pencernaan hewan. Kelompok yang termasuk aerob, anaerob, dan fakultatif aerob yang tumbuh secara kemolitoautotrofik, organotrofik. Archaebakteria dapat bersifat mesofil atau termofil bahkan beberapa spesies dapat tumbuh pada suhu di atas 100 derajat. Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan binner), membentuk tunas, atau fragmentasi. Archabacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup dilingkungan dengan kondisi yang ekstrim. Poin Kunci Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen. Archaebacteria dibagi dalam tiga kelompok: 1. Metanogen Ciri khas metanogen adalah memiliki kemampuan menggunakan hidrogen untuk mereduksi karbondioksida menjadi gas metana. Dari reaksi tersebut dihasilkan energi. Mereka hidup dilingkungan yang anaerob, seperti dasar rawa-rawa, tempat 1. Metanogen (membentuk gas metana) 2. Halofilik (hidup di tempat berkadar faram tinggi) 3. Termoasidofilik (hidup di tempat yang asam dan bersuhu tinggi) penampungan limbah, dan saluran pencernaan hewan, termasuk manusia. Dalam industri metanogen digunakan untuk mengolah limbah dan menjernihkan air. Antara lain Methanopyrus. RIZKY ZULFA ROIHANA 3 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X 2. Ekstrem Halofil Kelompok ini mampu hidup dilingkungan yang salinitas kadar garamnya sangat tinggi, misalnya di Laut Mati dan di danau Great Salt (USA), serta dimakanan yang diasinkan. Organisme ini membuat garam untuk membentuk ATP. Contohnya Halobacterium halobium. 3. Termoasidofil Anggota kelompok ini dapat ditemukan dilingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi, misalnya dibawah gunung merapi dan lubang hidrotermal didasar samudra. Sebagian besar merupakan organisme anaerob yang menggunakan blerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen. Contohnya adalah Sulfolabus solfataricus. Tabel 1.1 Perbandingan antara Bakteri (Eubacteria) dan Archaebacteria Karakteristik Nucleus Bakteri Prokariota Archaebacteria Prokariota Dinding sel Mengandung peptidoglikan Tidak mengandung peptidoglikan Lipid membrane Hidrokarbon tak bercabang Beberapa hidrokarbon bercabang RNA polymerase Satu jenis Beberapa jenis Intron (bagian gen yang Tidak ada Ada pada beberapa gen Pertumbuhan terhambat Pertumbuhan tidak bukan untuk pengkodean) Respons terhadap antibiotic terhambat streptomisin dan kloramfenikol (Sumber : Campbell et al. 2005) RIZKY ZULFA ROIHANA 4 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X A. EUBACTERIA B. EUBACTERIA Eubacteria atau bakteri merupakan organisme yang umumnya tidak berklorofil. Bakteri mempunyai diameter berukuran 0,5-1 milimikron dan panjang 0,1-10 milimikron. Bakteri mampu hidup diberbagai media sehingga disebut bersifat kosmopolitan. Bakteri berasal dari kata Bakterion (yunani = batang kecil). 1. Ciri-ciri Struktur Bakteri Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu organisme uniseluler, prokariot (tidak memiliki membran inti sel ), umumnya tidak memiliki klorofil, memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam, hidup bebas atau parasit, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan. Struktur tubuh yang selalu ada pada setiap bakteri, antara lain materi genetik, ribosom, plasma sel, dinding sel, membran sel, dan cadangan makanan. (contoh struktur bakteri lihat Gambar 1.1 ) Gambar 1.1 Struktur Bakteri RIZKY ZULFA ROIHANA 5 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X Struktur dasar bakteri : a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. c. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. d. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. e. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. f. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. g. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. Tokoh Sains Robert Koch (1843-1910) adalah seorang ilmuwan dari Jerman yang merupakan pendiri ilmu bakteriologi kedokteran modern. Ia berhasil Mengisolasi beberapa bakteri penyebab penyakit, termasuk TBC, serta menemukan beberapa hewan pembawa penyakit berbahaya. Ia menjadi terkenal setelah menemukan bakteri antraks (Bacillus anthracis) pada tahun 1870an. Ia memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan bakteri TBC pada tahun 1905. Namanya diabadikan sebagai nama penghargaan bidang mikrobiologi untuk ilmuan yang menghasilkan penemuan yang memberi kontribusi pada kesehatan global, The Robert Koch Medal and2.Award)Macam Bentuk Bakteri RIZKY ZULFA ROIHANA 6 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri : a. Bakteri Kokus Gambar 1.2 Bentuk-Bentuk Bakteri Kokus a) Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Contoh : Monococcus gonorrhoeae b) Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Contoh : Diplococcus pneumoniae c) Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. d) Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus. Contoh : Sarcina sp e) Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai. Contoh : Streptococcus salivarius, Streptococcus lactis, Streptococcus pneumoniae f) Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur. Contoh : Staphylococcus aureus RIZKY ZULFA ROIHANA 7 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X b. Bakteri Basil Gambar 1.3 Bentuk-Bentuk Bakteri Basil a) Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Contoh : Escherichia coli, Salmonella thypi b) Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan. Contoh : Renibacterium salmoninarum c) Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Contoh : Streptobacillus moniliformis, Azotobacter sp c. Bakteri Spirilia Gambar 1.4 Bentuk-Bentuk Bakteri Spirilia a) Spiral yaitu bentuk sel bergelombang, lengkung lebih dari setengah lingkaran. Contoh : Spirillum minor, penyebab demam dengan perantara gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya. b) Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup berupa spiral yang halus dan lentur. Contoh : Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis. RIZKY ZULFA ROIHANA 8 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X c) Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Contoh : Vibrio comma, penyebab penyakit kolera. (Biggs et al. 2004; Solomon et al. 2005) Alat Gerak Bakteri Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu: Gambar 1.5 Alat Gerak Bakteri a. Monotrik : bila hanya berjumlah satu b. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi c. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung d. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri RIZKY ZULFA ROIHANA 9 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X 3. Perkembangbiakan Bakteri Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: a. Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. Pada proses transformasi saat sel bakteri donor mengalami lisis/hancur akan menyebarkan materi genetik ke lingkungan sebagian dari materi genetik akan bergabung dengan materi genetik bakteri penerima. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Gambar 1.6 Transformasi pada Bakteri b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, sel bakteri donor terinfeksi oleh virus bakteri / bakteriofage sehinggga bakteri mengalami siklis litik yang diakhiri dengan pecahnya sel bakteri/lisis dan mengeluarkan virus-virus baru hasil reproduksi virus dalam sel bakteri dan virus-virus baru ini juga membawa materi genetik dari bakteri. Virus-virus baru/bakteriofage yang nonvirulen (menimbulkan siklus lisogen) memindahkan materi genetik/DNA yang dibawanya dan bersatu dengan DNA bakteri inangnya. Materi genetik/DNA dari virus ini disebut profag. RIZKY ZULFA ROIHANA 10 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X Gambar 1.7 Transduksi pada Bakteri c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif. 4. Kebutuhan Hidup Bakteri Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bakteri dapat mengambil makanan secara langsung dari alam. Namun, ada juga bakteri yang harus mengubah senyawa tertentu menjadi senyawa yang dibutuhkan. Penggolongan bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan : a. Bakteri heterotrof Yaitu bakteri yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Bakteri heterotrof dibagi lagi menjadi 2 yaitu bakteri saprofit dan parasit. Bakteri saprofit adalah bakteri yang mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup seperti kotoran, sampah dan bangkai makhluk hidup. Sedangkan bakteri parasit memperoleh makanan dari mengambil makanan makhluk hidup inangnya. b. Bakteri autotrof Yaitu bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof. Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu. RIZKY ZULFA ROIHANA 11 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter. Bakteri kemoautotrof menggunakan energi kimia dari oksidasi molekul organik untuk menyusun makanannya. Molekul organik yang dapat digunakan oleh bakteri kemoautotrof adalah senyawa nitrogen, belerang, dan besi, atau dari oksidasi gas hidrogen. Dalam prosesnya bakteri ini membutuhkan oksigen. Contohnya adalah bakteri besi, bakteri belerang, dan bakteri nitrogen. Selain ketersediaan nutrisi, bakteri juga memerlukan kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk tumbuh optimum. Kondisi lingkungan sangat memengaruhi aktivitas dan pertumbuhan bakteri. Berikut ini dijelaskan beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan bakteri. Reaksi biokimiawi dalam proses metabolisme memerlukan energi yang dihasilkan melalui respirasi. Dalam respirasi, ada bakteri yang memerlukan oksigen dan ada pula yang tidak memerlukan oksigen. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dibedakan menjadi dua kelompok. a. Bakteri aerob Bakteri aerob memerlukan oksigen bebas dalam proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang cukup tersedia oksigen. Oksigen diperlukan untuk memecah bahan organik (zat makanan) sehingga diperoleh energi. Bakteri jenis ini menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan dengan udara bebas. Contohnya adalah Bacillus substilis, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis, dan Thiobacillus ferooxidans. Poin Kunci Pengelompokkan bakteri: 1. Berdasarkan karakteristik dinding sel a. Bakteri gram negative b. Bakteri gram positif c. Bakteri tidak berdinding sel 2. Berdasarkan jumlah dan letak flagella: a. Bakteri monotrik b. Bakteri amfitrik c. Bakteri lofotrik d. Bakteri peritrik 3. Berdasarkan cara hidup: a. Heterotroph (parasite, saprofit, pathogen dan apatogen) b. Autotroph (fotoautotrof, kemoautotrof) b. Bakteri anaerob Bakteri anaerob tidak memerlukan RIZKY ZULFA ROIHANA 12 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X oksigen bebas untuk melangsungkan proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang tidak mengandung oksigen bebas. Untuk respirasinya, bakteri jenis ini mempunyaienzim tertentu yang spesifik guna memecah bahan organik (menghasilkan energi) dalam keadaan anarob. Contoh bakteri anaerob adalah Clostridium tetani, Methanobacterium, dan Bacteroides. 5. Klasifikasi Bakteri Bakteri merupakan organisme bersel-tunggal yang bereproduksi dengan cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner. Sebagian besar hidup bebas dan mengandung informasi genetik dan memiliki sistem biosintetik dan penghasil energi yang penting untuk pertumbuhan dan reproduksinya. a. Bakteri gram-positif Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus. b. Bakteri gram-negatif Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium. Info BIO Bakteri Terganas Yersinia pestis diduga sebagai penyebab wabah black death yang terjadi pada abad ke14. Pada tahun 1347-1351, wabah tersebut membunuh 75 juta orang di seluruh dunia, termasuk sepertiga penduduk Eropa pada saat itu. Ada dua bentuk wabah yang disebabkan oleh penyakit ini, tipe bubonic dan pneumonic. Pada tipe bubonic, bakteri menyebabkan pembengkakan di bagian ketiak, leher, dan selangkangan. Pembengkakan tersebut akan pecah dan mengeluarkan darah dan nanah. Pembuluh darah yang bocor menyebabkan darah mengalir di bawah kulit sehingga kulit terlihat menghitam. Oleh sebab itulah penyakit ini disebut black death (kematian hitam). Setidaknya separuh dari jumlah korban meninggal dalam waktu seminggu. Pada tipe pneumonic, penderita akan terus berkeringat dan batuk darah memenuhi paru-paru mereka. Hampir tidak ada korban selamat dalam wabah itu. (Disarikan dari Microbe World) RIZKY ZULFA ROIHANA 13 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X 6. Peran Bakteri dalam Kehidupan Manusia Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut : a. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie). b. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt. c. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum. d. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman. e. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri. f. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum. g. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium. h. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon. Bakteri yang merugikan sebagai berikut : a. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum b. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), RIZKY ZULFA ROIHANA 14 ARCHAEBACTERIA & EUBACTERIA SMA KELAS X Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra) c. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi) d. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan) RIZKY ZULFA ROIHANA 15