BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen yang merupakan penelitian tindakan kelas tepatnya di kelas 4 semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 Jumlah kepala sekolah, guru dan karyawan ada 12 orang. Guru yang Sarjana 4 orang, yang sedang menempuh S1 sebanyak 4 orang. 2 orang lulusan D2 perpustakaan 1 tenaga dan 1 orang penjaga. Pengambilan lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan merupakan tempat bekerja sebagai guru di sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi. Alasan lain karena SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan merupakan salah satu SD imbas di Gugus Puntadewa Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen yang perlu perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK). 3.1.2 Subyek Penelitian Adapun karakteristik siswa kelas 4 SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. Diantaranya adalah berjumlah 25 siswa 15 siswa lakilaki, dan 10 siswa perempuan usia siswa rata-rata 9 -10 tahun. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pedagang , pengusaha, banyak juga yang tani. Bahkan tidak sedikit pula yang hanya buruh tani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Ada beberapa prestasi yang diraih oleh siswa SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen terutama di tingkat kecamatan baik di bidang akademik maupun non akademik. 17 18 3.2 Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Polya. Metode polya suatu model pendekatan yang dipergunakan dalam pembelajaran Matematika dengan langkahlangkah dengan menggunakan langkah-langkah : Apersepsi Guru mengkondisikan kelas, a. Memahami masalah Pada langkah pertama ini, pemecah masalah harus dapat menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Untuk mempermudah pemecahan masalah memahami masalah dan memperoleh gambaran umum penyelesaiannya dapat dibuat catatan-catatan penting dimana catatan-catatan tersebut bisa berupa gambar, diagram, tabel, grafik atau yang lainnya. Dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan maka proses pemecahan masalah akan mempunyai arah yang jelas. b. Merencanakan cara penyelesaian Untuk dapat menyelesaikan masalah, pemecah masalah harus dapat menemukan hubungan data dengan yang ditanyakan. Pemilihan teorema-teorema atau konsep-konsep yang telah dipelajari, dikombinasikan sehingga dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi itu. Jadi diperlukan aturanaturan agar selama proses pemecahan masalah berlangsung, dapat dipastikan tidak akan ada satupun alternatif yang terabaikan. Untuk keperluan ini, bila perlu perlu pemecah masalah mengikuti langkah-langkah berikut. - Mengumpulkan data/informasi dengan mengaitkan persyaratan yang ditentukan untuk analisis - Jika diperlukan analisis informasi yang diperoleh dengan mengunakan analogi masalah yang pernah diselesaikan - Apabila ternyata “macet”, perlu dibantu melihat masalah tersebut dari sudut yang berbeda. - Jika hubungan data dan yang ditanyakan sulit untuk dilihat secara langsung, ikutilah langkah-langkah berikut. - 19 c. Melaksanakan rencana Berdasarkan rencana, penyelesaian–penyelesaian masalah yang sudah direncanakan itu dilaksanakan. Didalam menyelesaikan masalah, setiap langkah dicek, apakah langkah tersebut sudah benar atau belum. Hasil yang diperoleh harus diuji apakah hasil tersebut benar-benar hasil yang dicari. d. Melihat kembali Tahap melihat kembali hasil pemecahan masalah yang diperoleh mungkin merupakan bagian terpenting dari proses pemecahan masalah. Setelah hasil penyelesaian diperoleh, perlu dilihat dan dicek kembali untuk memastikan semua alternatif tidak diabaikan misalnya dengan cara a) Melihat kembali hasil b) Melihat kembali alasan-alasan yang digunakan c) Menemukan hasil lain d) Menggunakan hasil atau metode yang digunakan untuk masalah lain e) menginterpretasikan masalah kembali f) menginterpretasikan hasil g) memecahkan masalah baru Menurut Sugiyono (2009:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain. Variabel terkait dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 2 Karangrejo kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 2 siklus. Penjelasan yang lebih detail disajikan melalui gambar penelitian tindakan model spiral ( Kemmis dan Taggart ) berikut : 20 gambar 3.1 Keterangan : 1. Perencanaan 2. Tindak dan pengamatan I 3. Refleksi I 4. Rencana Revisi 5. Tindakan dan pengamatan II Model Lewis yang kemudian ditafsirkan oleh Kemmis (seperti pada gambar di atas) adalah model yang menggambarkan sebuah spiral dari beberapa siklus kegiatan. Pada siklus dasar pada gambar bagan tersebut melukiskan kegiatan yang terdiri dari mengindentifikasi gagasan umum, melakukan reconnaissance, menyusun rencana umum, mengembangkan langkah untuk tindakan pertama dan kemudian mengimplementasikan langkah tindakan pertama. Pada akhir siklus pertama diadakan evaluasi dan memperbaiki rancangan umum. Menurut Kemmis, penyusunan gagasan awal dapat dilakukan jauh sebelumnya, reconnaissance adalah bukan hanya kegiatan menemukan fakta di lapangan akan tetapi juga mencakup analisis dan kegiatan reconnaissance bukan hanya dilakukan pada siklus awal atau kegiatan awal saja. Sedangkan, kegiatan implementasi tindakan perlu dimonitor untuk mengetahui bahwa kegiatan implementasi sudah terlaksana secara optimal sebelum masuk pada kegiatan evaluasi. Dari siklus dasar ini (siklus pertama), apabila seorang peneliti pelaksana menilai adanya kesalahan atau kekurangan maka diperlukan perbaikan atau modifikasi dengan 21 mengembangkannya dalam spiral ke perancanaan langkah tindakan kedua. Apabila, dalam implementasinya dan evaluasinya masih terdapat kesalahan atau kekurangan maka masih diperbaiki atau dimodifikasi dan dilanjutkan dengan perencanaan tindakan ketiga, dan seterusnya. Langkah-langkah dalam siklus terdiri dari : 1. Planning (perencanaan tindakan) 2. Observing (hasil tindakan) dan Acting (pelaksanaan tindakan ) 3. Reflecting (refleksi) 1. Perencanaan Rencana tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Artinya suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan kearah yang diharapkan. Perubahan tersebut dapat dinyatakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian tindakan kelas pada siklus 1 dilaksanakan dengan frekuensi pertemuan yaitu 3 kali pertemuan dan pelaksanaan kegiatan dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 dengan prosedur sebagai berikut : 1. Menyiapkan materi pelajaran Pertemuan ke 1 SK : 6. Penggunaan Pecahan Pada Pemecahan Masalah. KD : Menjumlahkan bilangan pecahan. Pertemuan ke 2 SK : 6. Penggunaan Pecahan Pada Pemecahan Masalah. KD : Mengurangkan bilangan pecahan. Pertemuan 3 Pada masing-masing siklus diadakan pemantapan dan evaluasi 1. Menyiapkan buku penunjang sesuai dengan materi pelajaran 2. Menyiapkan panduan pengamatan 3. Menyusun persiapan mengajar ( RPP ) 4. Menyusun lembar kerja siswa 5. Menyiapkan media / alat peraga 6. Menyusun soal tes terakhir 22 2) Observasi dan Pelaksanaan Tindakan Observasi Untuk mendapatkan data tentang tindak belajar, digunakan teknik observasi sedangkan untuk mendapatkan nilai belajar matematika dengan tes evaluasi hasil belajar. Dalam tindakan observasi ini data yang diperoleh bersifat data kualitatif. Adapun kegiatannya meliputi mengamati kegiatan belajar siswa , selama kegiatan tindakan dan membuat catatan-catatan penting. Observer mengamati, meneliti dan membuat catatan dari rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti dimulai dari perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Observer juga mengamati tentang sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tindakan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1. Guru memberi informasi tentang model pembelajaran Metode Polya yang akan digunakan dalan KBM. 2. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan. 3. Menjelaskan Langkah – langkah Metode Polya kepada siswa. 4. Membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen dengan masing-masing tim terdiri dari 5 siswa. 5. Siswa secara individu mengerjakan tes namun secara kooperatif dengan maksud jika dalam sebuah kelompok ada siswa yang kurang paham, dibantu oleh temannya hingga benar-benar semua kelompok telah memahami benar materi yang disajikan. 6. Pada kegiatan siklus I ini diharapkan prosentase jumlah siswa yang nilainya > KKM dapat mencapai 50 % Tindakan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut. 1. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan. 2. Menjelaskan Langkah – langkah Metode Polya kepada siswa. 3. Membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen dengan masing-masing tim terdiri dari 5 siswa. 4. Siswa secara individu dan mandiri mengerjakan tes evaluasi tertulis. 5. Pada kegiatan siklus 2 diharapkan prosentase jumlah siswa yang mendapatkan nilai > KKM menjadi 75 % . 23 Tabel 3.1 Kisi Kisi tindakan metode polya pelajaran Matematika Pembelajaran dengan menggunakan Model Polya Kegiatan persiapan 1. Mengidentivikasi kebutuhan belajar siswa 2. Merumuskan tujuan pembelajaran 3. Menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan dipecahkan. 4. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 5. Mengemukaan permasalahan yang akan dicari jalan keluarnya menggunakan model polya Aspek Kegiatan awal 1. 2. 3. 4. 5. Variabel (x) Sub Variabel (X) Apakah guru sudah mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa ? Apakah guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran ? Apakah guru sudah menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan dipecahkan ? Apakah guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan? Apakah guru sudah mengemukakan. permasalahan yang akan dicari jalan keluarnya dengan menggunakan pendekatan polya 1. 2. 3. 4. 5. Pelaksanaan Indikator Guru membuka pelajaran dan 1. menyampaikan salam Guru Mengabsen siswa menyanyikan lagu satu-satu 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa 3. Guru menyampaikan rencana pertemuan hari ini Guru menggali masalah yang 4. berkaitan dengan pecahan Aitem Instrumen Apakah guru mempersiapkan materi tentang pecahan? Guru mulai pelajaran dengan aperepsi. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran ? Apakah guru menyampaikan rencana pertemuan hari ini? 5. Apakah guru mengalali masalah yang berkaitan dengan pecahan Kegiatan inti Initi Eksplorasi 1. 2. 3. 4. Elaborasi 1. 2. Konvirmasi 1. 2. 3. Penutup Guru melakukan Siswa dibagi dalam kelompok Guru menjelaskan cara penerapan metode polya Siswa merencanakan soal pengurangan pecahan Siswa mengumpulkan data untuk menyelesaikan soal pecahan 1. Apakah guru menyuruh membentuk kelompok? 2. Apakha guru menjelaskan cara penerapan metode polya? 3. Apakah siswa merencanakan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan 4. Apakah siswa mengumpulkan data untuk menyelesaikan soal pecahan Siswa menuliskan kalimat matematika 1. Apakah guru memerintahkan siswa untuk tentang penjumlahan dan menuliskan kalimat matematika soal cerita pengurangan pecahan tentang penjumlahan dan pengurangan Siswa dapat menetukan hasil dari pecahan permasalahan tentang penjumlahan 2. Apakah Siswa dapat menentukan hasil dari dan pengurangan pecahan permasalhan tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan? Siswa mempersentasikan hasil 1. Apakah guru memerintahkan siswa untuk jawaban permasalahan penjumlahan mempresentasikan hasil permasalahan dan pengurangan pecahan mengenai penjumlahan dan pengurangan Guru memberi penghargaan kepada pecahan? siswa yang mempresentasikan hasil. 2. Apakah siswa mendapatkan penghargaan dari Guru memberikan pemantapan guru yang telah presentasi hasil konsep-konsep agar tidak terjadi 3. Apakah guru memberikan pemantapan kesalahan pada peserta didik. konsep? 1. Guru mengadakan refleksi 2. Guru menyampaikan informasi pelajaran selanjutnya 3. Guru mengadakan evaluasi 1. 2. 3. Apakh guru mengadakan refleksi? Apakah guru mengnformasikan pelajaran selanjutnya? Apakh guru mengadakan evaluasi ? 24 Tabel 3.2 Kisi-kisi variabel (y) atau variabel hasil belajar siswa Variabel (x) Memahami penjulahan dan pengurangan pecahan 3) Variabel (Y) Menentukan hasil penjumlahan dan penguranga n pecahan Indikator 1. Menjumlahkan pecahan biasa berpenyebut sama 2. Menjumlahkan pecahan biasa berpenyebut berbeda 3. Menjumlahkan pecahan desimal 4. Menjumlahkan pecahan campuran 5. Menjumlahkan pecahan desimal dengan cara susun Item soal 1. Hasil dari pecahan dari + adalah .... 2. Hasil operasi hitung dari + .... 3. 2,4 + 0,6 .... 4. 2 5. 4,62 1,9 +3 = + Refleksi Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan secara berulang kali sepanjang belum berhasil penelitian tindakan kelas tersebut. Adapun kegiatannya meliputi : 1. Mengidentifikasi kekurangan – kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan. 2. Materi refleksi diadopsi sesuai dengan pemberian PR. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 6 kali pertemuan pada semester 2 yaitu pada tahun pelajaran 2012/2013. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan penelitian dipaparkan pada tabel di bawah ini 25 Tabel 3.3 Alokasi Waktu Penelitian Waktu No 1 2 Jenis Kegiatan Persiapan a. Penulisan Proposal b. Penyusunan Instrumen Pelaksanaan a. Pelaksanaan Siklus 1 b. Pelaksanaan Siklus 2 c. Analisis Data Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mei 2 3 4 X X X X X X X X X X X X 3 Pelaporan X X 2. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah 3. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa UKWS Salatiga semester 3, program sarjana kependidikan guru dalam jabatan Program studi S1 pendidikan guru sekolah dasar Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas kristen satya wacana dengan tujuan untuk memenuhi sebagian penulisan skripsi pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 4. Peneliti memilih Metode Polya dalam penelitian kali ini dimana berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan dan pendapat para peneliti pendekatan ini dapat meningkatkan belajar siswa dimana dengan pendekatan ini anak dapat menemukan masalah, aktif, senang sehinga dengan anak merasa senang, aktif dan menemukan hal baru 26 sehingga belajar anak meningkat dan hasil belajarpun menjadi lebih baik dan hasilnya belajar anak meningkat. 3.4 Jenis Data dan Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, kabupaten Kebumen. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah data perkembangan siswa. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data yang dibutuhkan agar dapat diolah dan disajikan sesuai masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode sebagai berikut: a. Observasi Untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar siswa dan kegiatan guru dalam mengajar dilakukan metode observasi (pengamatan) oleh guru kolaborasi. Menurut Muliono (2000:126) pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan langsung di peroleh dari data. Observasi dilakukan di kelas 4 Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen yang menjadi subyek penelitian untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Dengan melakukan observasi dapat mengetahui kegiatan siswa dalam mempersiapkan dan menerima pelajaran dari guru selama proses belajar mengajar. b. Dokumentasi Menurut Sukmadinata (2005:221) studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar atau elektronik. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, nomor induk, nilai hasil, dan 27 laporan tugas siswa pada kelas 4 SD Negeri 2 Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. c. Tes / Evaluasi tertulis Digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post-test) dengan memberikan sejumlah soal tes subyektif/uraian kepada subyek. 3.4.2.1 Instrumen Penelitian Insrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir-butir soal. Sebelum melaksanakan penelitian membuat kisi-kisi instrumen yang akan digunakan dalam proses penelitian tindakan kelas. Kisi-kisi instrumen berisi tentang : 1) Konsep yang dijabarkan dalam variabel, indikator-indikator yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dan masing-masing indikator selanjutnya dijadikan pedoman dalam pemyusunan instrumen 2) Item Instrumen adalah item-item lembar observasi dan tes/evaluai hasil belajar sebagai tolak ukur didasarkan atas kisi-kisi instrumen yang telah dibuat sebelumnya. 3) Setelah indikator-indikator ditetapkan kemudian dituangkan ke dalam item-item instrumen yang disusun sesuai tujuan peneliti. Kisi-kisi yang dibuat oleh peneliti dibedakan menjadi 2 yaitu kisi-kisi instrumen variabel (x) atau pembelajaran menggunakan metode Polya dan kisi-kisi instrumen (y) atau hasil belajar yang ingin dicapai setelah pembelajaran. Untuk itu kisi-kisi variabel (x) dapat dijelaskan sebagi berikut. 28 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Matematika dengan model Polya kelas 4 1. 2. 3. 4. 5. Pembelajaran dengan menggunakan metode polya Kegiatan persiapan Mengidentivikasi kebutuhan belajar siswa Merumuskan tujuan pembelajaran Menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan 1. dipecahkan. Materi yang akan dipecahkan dalam bentuk pernyataan dan pertanyaan. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan Mengemukaan materi keluarnya menggunakan metode polya b. Variabel (x) Sub Variabel (X) Apakah guru sudah mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa ? Apakah guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran ? Apakah guru sudah menyiapkan masalah materi pelajaran yang akan dipecahkan ? Apakah guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan c. Apakah guru sudah mengemukaan pemecahan masalah tentang penjumlahan dan pengurangan ppecahan Aspek Kegiatan awal Kegiatan inti Initi Penutup Pelaksanaan Indikator 1. Guru memberi informasi tentang pembelajaran Metode Polya yang akan digunakan dalan KBM. 2. Mengkomunikasikan tujuan dan tema pemberian tugas untuk dikerjakan. 3. Menjelaskan Langkah – langkah Metode Polya kepada siswa Guru melakukan 1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen dengan masing-masing tim terdiri dari 5-6 siswa. 2. Siswa secara individu mengerjakan tes namun secara kooperatif dengan maksud jika dalam sebuah kelompok ada siswa yang kurang paham, dibantu oleh temannya hingga benar-benar semua kelompok telah memahami benar materi yang disajikan. 1. Siswa menyampaikan hasil pekerjaanya didepan kelas 2. Guru memberikan penghargaan 3. Guru beserta siswa meninjau kembali pekerjaan untuk lebih memantapkan permasalahan 4. Guru mengadakan refleksi 5. Guru menyampaikan informasi pelajaran selanjutnya 6. Guru mengadakan evaluasi Aitem Instrumen Apakah guru memberikan informasi tentang metode pembelajaran? Guru mulai pelajaran dengan aperepsi? Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran ? Guru menyampaikan langkah pembelajaran Apakah guru menyuruh membentuk kelompok secara heterogen? Apakha siswa yang kesulitan mengerjakan soal dibantu Apakah semua sisa benar-benar memahami. Apakah siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya Apakah hasil tes yang sudah di kerjakan ditinjau kembali Apakh guru mengadakan refleksi? Apakah guru mengnformasikan pelajaran selanjutnya? Apakh guru mengadakan evaluasi ? 29 Tabel 3.5 Kisi-kisi variabel (y) atau variabel hasil belajar siswa Variabel (x) Memahami penjumlahan pecahan Variabel (Y) Indikator Menetukan 1. Mengurangkan hasil pecahan biasa pecahan berpenyebut sama 2. Mengurangkan pecahan biasa berpenyebut berbeda 3. Mengurangkan pecahan desimal 4. Mengurangkan pecahan campuran 5. Mengurangkan pecahan desimal dengan cara susun Item soal 1. Hasil dari pecahan dari - adalah .... 2. Hasil operasi hitung dari - .... 3. 2,4 - 0,6 .... 4. 2 +-3 = 5. 4,62 1,9 - 3.5 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 62 sesuai dengan KKM yang ditentukan. 3.6 Analisis Data Analisis Data yang digunaklan pada penelitian ini adalah analisis komparatif dan analisis deskriptif. Analisis komparatif yaitu analisis yang digunakan untuk membandingkan dari pra siklus hingga siklus II. Sedangkan analisis desktriptif yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar dari pra siklus hingga siklus II.