PERADABAN ROMAWI 1. Keadaan Geografi Negeri Romawi terletak di Semenanjung Apenia atau Italia dan Pulau Sicilia serta Pulau Sardinia. Tanahnya berupa Pegunungan Aoenia sebagai kelanjutan Pegunungan Alpina di bagian utara. Dataran rendah hanya sempit raja, terletak di sepanjang pantai dan lembah Sungai Po. Di bagian selatan, sekitar Gunung Visuvius tanahnya subur dan cocok untuk pertanian. Di bagian utara beriklim sedang yang agak kering dan bagian selatan beriklim subtropis yang lebih basah. Di semenanjung Apenia tersebut, sejak beberapa abad sebelum Masehi telah berkembang kebudayaan yang bernilai tinggi. 2. Penduduk dan Kehidupan Ekonominya Masyarakat Romawi adalah campuran dari penduduk asli dan para pendatang dari suku-suku kelana di bagian utara dan sekitar Laut Kaspia. Suku yang terkenal adalah suku Etruska. Oleh karena mereka telah terbiasa berperang maka dengan cepat dapat menclesak dan menguasai daerah Latium (Roma) dan sekitarnya. Para pendatang itu lalu membentuk polis-polis, satu di antaranya adalah Roma. Menurut cerita lama, Roma didirikan oleh Romus dan Romulus pada tahun 753 SM. Mereka adalah keturunan pahlawan Troya. Pada mulanya, masyarakat Romawi hidup dari pertanian. Mereka banyak tinggal di daerah dataran rendah yang sempit dan di sekitar lereng Pegunungan Visuvius yang subur. Hasil-hasil pertanian yang penting, antara lain, padi, jagung, sayuran, zaitun, dan anggur. Di daerah yang kurang subur dan agak kering berupa padang rumput digunakan untuk peternakan. Di daerah sekitar pantai, masyarakatnya hidup dari nelayan. Setelah Romawi berkembang menjadi besar, perdagangan mengalami perkembangan yang pesat. Para pedagang Romawi banyak melakukan kegiatan perdagangan dan pelayaran. Pelabuhan-pelabuhan di sekitar Laut Tengah sekaligus sebagai pusat perdagangan dan pelayaran sehingga perdagangan dan pelayaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian Romawi. 3. Sistem Pemerintahan Masa pemerintahan Romawi mengalami perjalanan yang sangat panjang dengan corak yang berbeda-beda. Masa pemerintahan Romawi dibagi dalam 3 periode, yaitu sebagai berikut. a. Pemerintahan Kerajaan (750 – 510 SM) Pada awalnya, Romawi hanya merupakan sebuah negara kota atau polis. Polis Roma mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada saat itu negeri Roma diperintah oleh seorang raja dengan kekuasaan yang absolut. la merangkap sebagai panglima perang dan hakim tertinggi serta sebagai kepala agama. Raja bersamasama dengan senat (dewan) bertugas membuat undang-undang. Senat beranggotakan 300 orang terdiri atas para bangsawan (praticia). Rakyat biasa juga mempunyai dewan disebut Comitea Curiata, tetapi pengaruhnya sangat kecil. Golongan rakyat kecil ini juga sering disebut golongan plebeia. Kaum bangsawan yang tergabung dalam senat, pada tahun 510 SM mengadakan revolusi dengan menurunkan raja dari takhtanya. Kaum bangsawan selanjutnya mengubah bentuk pemerintahan menjadi republik. b. Pemerintahan Republik (510– 27 SM) 1) Pemerintahan Republik Aristokrasi Pada awal berdirinya, Republik Romawi hanya merupakan negara, kola (polis). Pemerintahan Republik Romawi yang baru berdiri tersebut banyak dikuasai oleh kaum bangsawan (patricia). Jadi, bersifat aristokratis. Susunan pemerintahannya adalah sebagai berikut. a) Pemerintahan tertinggi dijalankan oleh dua orang konsul yang dipilih dari kaum patricia dengan masa jabatan satu tahun. Mereka didampingi oleh senat sebagai dewan penasihat. b) Ada sekelompok anggota dewan (4 orang) yang mempunyai hak veto (hak untuk melarang). Mereka disebut Tribun atau Tribuni Plebis. Kelompok ini dapat membatalkan keputusan-keputusan dewan yang merugikan kaum pleb. Dengan ini make kelompok tribun dapat membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat secara baik. c) Ada dua dewan perwakilan. yang satu adalah dewan yang terdiri atas kaum patricia, dan yang kedua adalah Dewan Perwakilan Rakyat, anggotanya terdiri atas kaum bangsawan dan kaum pleb (rakyat biasa). d) Urusan keagamaan dipegang oleh badan tingkat pusat yang disebut Pontifex Maximus. Dalam pemerintahan republik ini kaum plebia berupaya keras untuk menuntut persamaan hak sehingga sering terjadi pertentangan antara kedua golongan ini. Akhimya, golongan plebeia berhasil memperoleh hak yang sama dengan golongan patricia. Dengan bersatunya antara kedua golongan ini, Republik Romawi yang semula hanya sebuah polis dapat berkembang menjadi negara besar. Polis-polis di seluruh Italia dapat dikuasainya. 2) Pemerintahan Imperium Romanum Dengan modal persatuan maka Republik Romawi berkembang pesat. Pada tahun 266 SM seluruh Italia dapat dikuasai. Kemudian, Romawi mulai mengadakan ekspansi ke luar, yaitu menyerang Carthago di Afrika Utara. Chartago pada saat itu telah berkembang menjadi pusat perdagangan yang ramai sehingga menjadi saingan Romawi. Di samping itu, Carthago juga ingin merebut Pulau Sicilia yang merupakan lumbung gandum. Peperangan tersebut memakan waktu sangat lama. Perang pertama terjadi tahun 264-241 SM, Chartago kalah. Perang kedua terjadi padNtahun 218-201 SM, pasukan Carthago di bawah Hanibal berhasil men4duki Italia Selatan, namun akhimya pasukan Carthago juga dapat dikalahkan. Pada tahun 146 SM Carthago dapat dihancurkan oleh pasukan Romawi di bawah pimpinan Scipio Africanus. Ketika Carthago dikepung oleh kapal-kapal Romawi, seorang ahli ilmu alam dari Sicilia, yaitu Archimedes dapat membuat alat untuk menenggelamkan kapalkapal Romawi dan diberikan kepada Chartago sehingga sewaktu Carthago jatuh, Archimedes ikut ditangkap dan dibunuh. Ketika Hanibal berusaha menjatuhkan Romawi, Macedonia dan Syria ikut membantu Hanibal. Hal ini diketahui oleh Romawi. Dengan alasan ini maka Syria dan Macedonia diserbu. Penyerangan berlangsung pada tahun 214-218 SM dan akhimya jatuh juga ke tangan Romawi dan dijadikan provinsi dari Republik Romawi. Dengan demikian, daerah kekuasaan Romawi menjadi luas, meliputi seluruh daerah di sekitar Laut Tengah beserta kepulauannya, Spanyol, Francis, Inggris Selatan, Eropa Barat dan Tenggara, Asia Kecil, Timur Tengah, Arab, Mesir, dan Afrika Utara. Inilah sebuah Imperium Romanum (Romawi) yang dikendalikan dari pemerintah pusat di Roma dan dipertahankan dengan kekuatan militemya yang tangguh. Setelah daerah kekuasaan Romawi menjadi sangat luas, timbullah beberapa akibat sebagai efek sampingan. a) Daerah jajahan dibagi-bagi menjadi provinsi-provinsi yang dipimpin seorang guberriur dari Romawi dan merangkap sebagai panglima perang. la memiliki kekuasaan yang besar dan dapat menarik pajak dari rakyat. Masa jabatannya hanya 1 tahun sehingga para gubernur sering menggunakan kesempatan itu untuk memperkaya diri sendiri. b) Kota Roma semakin banyak penduduknya dan orang-orang kaya atau para pejabat penting berlomba untuk memiliki tanah di sekitar kota. Sementara itu, para petani semakin banyak yang pindah ke kota, padahal lapangan keda di kota belum berkembang luas. Akibatnya di antara mereka banyak yang jadi gelandangan. Mereka disebut kaum proletar. Perbedaan kelompok miskin dan kaya semakin nyata. c) Kekuasaan senat menjadi semakin besar. Senat tidak hanya berkuasa dalam bidang legislatif, tetapi juga dalain bidang yudikatif. Fungsi senat yang semula sebagai badan penasihat berubah menjadi badan yang paling berkuasa. Seseorang barn akan diangkat menjadi konsul apabila ia disenangi atau dapat diperalat oleh senat. d) Tentara Romawi banyak yang terdiri atas tentara sewaan dari suku-suku asing karena semakin sedikitnya petani-petani yang merdeka. e) Di tingkat pemerintahan pusat mulai terjadi kelompok-kelompok kekuatan yang saling berhadapan dan saling menjatuhkan, yaitu antara senat dan para panglima perang. Selanjutnya, di Romawi sering terjadi kekacauan dan perebutan kekuasaan. c. Pemerintahan Kekaisaran Romawi (27 SM-476 M) Imperium Romawi yang mempunyai wilayah sangat luas menimbulkan akibat yang negatif. Di antara akibat yang paling serius adalah munculnya kelompokkelompok kekuatan di pusat yang saling berebut kekuasaan, yaitu antara anggota senat dan para panglima perang. Mereka itu, antara lain, Tibertus, Gayus Gracchus, Marius, dan Suula. Semua gagal dalam mengendalikan pemerintahan secara baik. Pada tahun 64 SM, kekuasaan jatuh di Langan tiga serangkai, yaitu Pompeyus, Crassus, dan Yulius Caesar. Persekutuan mereka disebut Triumvirat 1, namun juga gagal, bahkan Yulius Caesar berhasil dibunuh. Kematian Caesar menimbulkan kekacauan lagi. Senat dan para panglima saling berebut kekuasaan. Di tengah-tengah kekacauan itu muncullah Triumvirat II (43 SM) yang terdiri atas Antonius, Lepidus, dan Oktavianus. Mereka berhasil merebut kekuasaan. Setelah mereka berkuasa dan memperoleh daerah kekuasaannya masing-masing (Antonius di Asia Kecil dan Mesir, Lepidus di Afrika Utara, dan Oktavianus di Yunani hingga Spanyol) maka saling curiga di antara mereka timbul lagi, bahkan meningkat menjadi permusuhan. Perang saudara ini dimenangkan oleh Oktavianus. Ia menjadi penguasa tunggal atas Imperium Romawi. Setelah Oktavianus memegang kekuasaan tunggal, oleh senat la diangkat menjadi kaisar Romawi yang pertama dengan gelar Imperator. Dengan ini berakhirlah zaman pemerintahan Republik Romawi yang sudah berlangsung 5 abad itu, dan mulailah dengan zaman kaisar. Oktavianuslah pendiri kekaisaran itu. Ibu kotanya tetap di Roma hingga tahun 330 SM. Seorang kaisar di samping memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan juga merangkap sebagai konsul (panglima tertinggi), menjabat sebagai Tribun, dan sebagai kepala agama (Pontifex Maximus). Bahkan kemudian ia dianggap sebagai dewa. Itulah sebabnya senat memberinya gelar Agustus (yang mahamulia). Para gubernur militer yang memerintah di provinsi-provinsi harus tunduk dan tact kepada kaisar sebab mereka hanya sebagai wakil. Oktavianus adalah kaisar yang cakap, berwibawa, dan bijaksana. Di bawah pemerintahannya Romawi mencapai masa kejayaan kembali. Ia memerintah sampai tahun 14 Masehi. Kaisar-kaisar lain yang termasuk cakap dan bijaksana adalah Vespasianus, Hadrianus, Antonius Pius, dan Marcus Aurelius. Sedangkan kaisar yang tergolong kejam adalah Kaisar Nero dan Kaligula. Pada tahun 330 M ibu kota Romawi dipindahkan dari Roma ke Byzantium oleh Kaisar Constantinus. Pada tahun 359 M kaisar Theodosius terpaksa membagi kerajaan menjadi dua, yaitu Romawi Barat dengan ibu kotanya Roma dan Romawi Timur atau Byzantium dengan ibu kotanya Coustantinopel. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya perang saudara. Setelah kekaisaran Romawi dipecah menjadi dua oleh Theodosius, kekuatan pertahanan Romawi Barat menjadi berkurang. Keadaan ini diperburuk oleh situasi politik di dalam negeri yang tidak stabil. Para kaisar kurang bertanggung jawab terhadap pemerintahan dan rakyatnya. Sementara itu, para panglima malahan semakin besar kekuasaannya. Perbenturan kepentingan dan kekuasaan antara keduanya sering terjadi. Nasib rakyat kurang diperhatikan. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh bangsa asing untuk menghancurkan Romawi Barat. Serbuan suku-suku asing dari utara (Jermania, Vandal, dan Goth) dapat membobolkan pertahanan Romawi dan merusak segala sesuatu yang mereka jumpai. Suku-suku itu akhirnya menetap di wilayah Romawi. Setelah itu datang lagi serbuan dari suku-suku kelana di Asia Tengah, yaitu bangsa Huna. Bangsa Huna semula menyerbu suku Jermania, Vandal, dan Goth, kemudian terus bergerak ke selatan dan menyerang Roma. Penyerbuan terjadi dua kali di bawah pimpinan Alorik dan Atilla. Setelah penyerbuan dihentikan, mereka menetap di Hongaria, suku Goth di Spanyol, dan suku Jermania menduduki daerah sebelah barat Sungai Rhein dan sebelah selatan Sungai Donau. Akhirnya, pada tahun 476 M, seorang raja dari suku Jermania berhasil mengambil alih kedudukan kaisar Romawi Barat yang terakhir. Dengan demikian, tamatlah Kerajaan Romawi yang telah berdiri selama 12 abad lebih (1229 tahun). Jatuhnya Romawi Barat tidak berpengaruh terhadap, kelangsungan hidup kekaisaran Romawi Timur. Byzantium masih mampu berdiri selama 10 abad kemudian. Hal ini disebabkan karena letaknya amat strategis baik dari segi militer maupun ekonomi. 4. Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi menyembah banyak dewa atau bersifat politeisme. Dewadewanya hampir sama dengan dewa-dewa Yunani, hanya nama-namanya saja yang berbeda. Nama-nama dewa Romawi menggunakan nama-nama planet, antara lain, sebagai berikut. a. Yupiter = pemimpin para dewa. b. Juno = permaisuri Yupiter. c. Venus = Dewi Kecantikan. d. Neptunus = Dewa Laut. e. Menerva = Dewi Ilmu pengetahuan. Kecuali agama politeisme, pada masa pemerintahan Kaisar Agustus lahir agama baru di Palestine, yaitu agama Nasrani. Pada mulanya, terjadi pertentangan antara politeisme Romawi dan monoteisme agama Nasrani. Agama Nasrani banyak dianut oleh masyarakat Romawi baru pada masa pemerintahan Kaisar Theodosius (tahun 378-395 M). Pada mesa itu agama Nasrani dijadikan agama negara. 5. Hasil Peradaban Romawi Berdirinya negara Romawi selama 12 abad dan Byzantium selama 10 abad kemudian (22 abad), telah meninggalkan warisan kebudayaan yang tidak terhingga nilainya, terutama bagi bangsa-bangsa Eropa. a. Bidang Pemerintahan dan Tertib Administrasi Mulai diperkenalkan sistem pemerintah republik yang demokratis dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dengan perangkat yang lengkap (ada Konsul, Senat, Tribun, DPR, dan Pontifex Maximus). Masing-masing provinsi dipimpin oleh orang pusat dan diawasi secara ketat. Administrasi pemerintahan diselenggarakan dengan tertib dan rapi. b. Bidang Ilmu Pengetahuan Di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan ticlak kalah majunya. Pendidikan di Romawi telah mengenal sekolah-sekolah tingkat rendah dan menengah di tiap-tiap kota besar. Materi yang diajarkan terutama ilmu hukum, bahasa Latin dan Yunani, cara membuat obat-obatan, patriotisme, dan ilmu berpidato (oratori). Berbagai unsur kebudayaan, ilmu pengetahuan, hukum, dan falsafah RomawiYunani itulah yang memberi inspirasi dan jiwa baru kepada bangsa-bangsa Eropa sejak abad ke-14 dan seterusnya. c. Bahasa dan Seni Sastra 1) Berkembangnya bahasa Latin yang kemudian merupakan induk bahasa negaranegara di Eropa, seperti Italia, Spanyol, Portugis, Prancis, dan Rumania serta bahasa Latin menjadi bahasa ilmu pengetahuan. 2) Munculnya sastrawan-sastrawan terkenal seperti: a) Tecitius penulis cerita pengembaraan yang berjudul Germania; b) Heracius penulis syair kepahlawanan; c) Ovidius metamorphose/cerita tentang dewa-dewa: d) Virgilius penulis syair kepahlawanan; d. Bidang Hukum Sistem hukum dan peraturan-peraturan ditegakkan, siapa pun yang bersalah pasti dijatuhi hukuman yang setimpal. Oleh karena itu, semua warga negara menghormati hukum yang berlaku. Bangsa Romawilah yang pertama-tama berhasil menegakkan hukum bagi semua orang. Hukum Romawi itulah yang kemudian dijadikan dasar bagi hukum di negara-negara Eropa, Amerika, Asia, dan Australia. Para ahli hukum yang terkenal adalah Pompinianus, Kaisar Theodosius, dan yang sangat berjasa ialah Kaisar Yustinianus dan Byzantium. e. Bidang Seni Bangunan Seni bangunan dan Seni pahat berkembang pesat sehingga melahirkan bangunan-bangunan yang megah dan indah. Misalnya, Coloseum dan Amphi Theater (gedung pertunjukan yang besar), Pantheon (rumah dewa Romawi), Limes (perbentengan yang panjang), dan pintu-pintu gerbang, jembatan-jembatan lengkung, dan sebagainya