BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Usulan untuk program nuklir India dimulai pada tahun 1944, tiga tahun sebelum kemerdekanan India. Pada tahun 1950-an program nuklir berada pada pembangunan reaktor nuklir. Awalnya program nuklir India bertujuan damai, namun karena instabilitas keamanan di Asia Selatan meningkat, disebabkan oleh konflik perbatasan India dengan Pakistan dan China, maka India mulai mempertimbangkan tujuan program nuklirnya demi mempertahankan keutuhan kedaulatan India. Hingga 1974 India melakukan uji coba nuklir, akibat uji coba tersebut India dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain dan sejak itu India menghentikan program nuklirnya. Pada tahun 1980-an dan 1990-an India melanjutkan program nuklirnya. India mengembangkan senjata Thermonuclear dan sistem peluncuran senjata nuklir. India juga terbukti berhasil memasang senjata nuklir pada angkatan militernya. Perkembangan tersebut menghasilkan Operasi Shakati yang memperparah hubungan Amerika Serikat – India. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap India pada masa pemerintahan George W. Bush, khususnya masa pemerintahan yang kedua, 103 banyak mengalami perubahan. Pada masa pemerintahan Bush, Amerika Serikat mengubah kebijakan luar negeri dengan menghapuskan sanksi yang telah diberikan kepada India selama tiga dekade. Sanksi tersebut diberikan kepada India karena tujuan uji coba India pada tahun 1974 dianggap untuk penelitian senjata nuklir India. Sanksi yang diberikan diberatkan setelah serangkaian uji coba senjata nuklir India pada tahun 1998. Penghapusan sanksi tersebut membuat hubungan bilateral Amerika Serikat dengan India membaik. Sanksi tersebut dihapuskan karena Amerika Serikat melihat perekonomian India yang terus maju dipercaya dapat membantu kepentingan nasional Amerika Serikat di masa depan. Amerika Serikat berupaya untuk memberikan pengecualian kepada India untuk dapat mengakses teknologi nuklir sipil dan bahan bakar dari negara lain. Selain itu India juga diijinkan untuk melakukan perdagangan untuk tujuan damai, dengan begitu India bisa mendapatkan bahan bakar dan teknologi nuklir dari Amerika Serikat. Yang menjadi masalah adalah India bukan salah satu penandatangan NPT dan CTBT. Seharusnya India dilarang untuk memperoleh bantuan dari Amerika Serikat untuk perkembangan teknologi nuklir. Kerangka Kerjasama US - India Civil Nuclear Agreement berjalan lancar setelah negosiasi dan pernyataan dari India, Perdana Menteri Dr. Manmohan Singh, dan Amerika Serikat, Presiden George W. Bush pada tanggal 18 Juli 2005. Kerangka kerja tersebut menjadi titik di mana Amerika Serikat menghapuskan 104 sanksi yang diberikan kepada India sejak 1974. US – India Civil Nuclear Agreement dapat beroperasi pada 2 Maret 20061 setelah adanya penandatanganan dari Presiden George W. Bush dan Perdana Menteri Manmohan Singh. US – India Civil Nuclear Agreement merupakan kerjasama Amerika Serikat dan India dalam pengembangan teknologi nuklir untuk keperluan sipil. Kerjasama nuklir Amerika Serikat dan India tesebut dikarenakan beberapa faktor yaitu; pertama, faktor kesamaan ideologi antara kedua negara. Kedua, faktor untuk memerangi terorisme. Ketiga, dengan adanya kerjasama nuklir India akan memperluas kerjasama Amerika Serikat dengan India di bidang lain yaitu: kerjasama di bidang energi, teknologi satelit dan mempermudah perdagangan bahan bakar dan meteril nuklir, yang akan berdampak ke perekonomian kedua negara. Keempat, kerjasama tersebut dapat memberikan India atas kebutuhan akan energi dalam jumlah besar dan ramah lingkungan. Kelima, kerjasama tersebut dapat mencegah perlombaan senjata nuklir, khususnya di kawasan Asia Selatan, dan menerapkan program pelucutan senjata nuklir, terutama terhadap program senjata nuklir Iran. Keenam, kerjasama tersebut dapat mengarahkan program nuklir India kearah yang damai sehingga dapat menciptakan kestabilan keamanan internasional dan kestabilan kawasan Asia Selatan. Ketujuh, US-India Civil Nuclear Agreement dapat menciptakan balace of power Amerika Serikat di 1 http://www.sitnews.us/0306news/030206/030206_bush_india.html (diakses pada tanggal 26 November 2012) 105 kawasan Asia Selatan, dengan adanya US – India Civil Nuclear Agreement akan meningkatkan pengaruh Amerika Serikat di kawasan Asia Selatan. Amerika Serikat menggunakan India sebagai alat kebijakanya di Asia. Kepentingan nasional yang tidak kalah penting adalah kepentingan Amerika Serikat untuk membuat India menjadi teman kerjasama dalam memerangi terorisme. US-India Civil Nuclear Agreement bisa berjalan karena peningkatan kepentingan nasional dari kedua negara. Kepentingan nasional India dalam kerjasama tersebut adalah kebutuhan energi dan menjaga keamanan nasional negaranya dari Pakistan, China dan aksi-aksi terorisme yang menyebabkan ketegangan keamanan Asia Selatan. 5.2 Saran Melihat hubungan Amerika Serikat dan India sudah membaik, kerjasama US-India Civil Nuclear Agreemenent memberikan dampak positif bagi kedua negara maupun di dunia Internasional. Melihat kepentingan nasional Amerika Serikat dan India serta visi komunitas internasional untuk pelucutan senjata nuklir maka kerjasama US – India Civil Nuclear Agreement harus di dukung dan dipertahankan. India dengan prinsipnya untuk pelucutan senjata nuklir dan telah bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam hal nuklir untuk keperluan sipil, maka India sebaiknya tidak melakukan uji coba senjata nuklir, demi menjaga hubungan baik 106 dengan Amerika Serikat. Dengan keberlangsungan kerjasama tersebut maka masalah India akan kebutuhan energi sangat memungkinkan terpenuhi. Kedua untuk permasalahan konflik perbatasan lebih baik diselesaikan dengan diplomasi atau soft power, karena bila diselesaikan dengan memperoleh senjata nuklir maka sangat memungkinan akan terjadi perlombaan atau bahkan peperangan senjata nuklir di kawasan Asia Selatan. Amerika Serikat memiliki banyak kepentingan di India maka, kerjasama ini harus dipertahankan. India merupakan mitra kerjasama yang strategi bagi Amerika Serikat untuk mencegah terjadinya penyebaran senjata nuklir. Selain itu India akan membantu Amerika Serikat dalam permasalahan senjata nuklir di Iran, global war on terorrisme dan program pelucutan senjata nuklir. US – India Civil Nuclear Agreement akan mendorong perekonomian Amerika Serikat dengan diikutinya kerjasama ekonomi dan perdagangan. Kejasama ekonomi dan perdagangan Amerika Serikat dan India pasti akan lebih banyak di masa depan karena India merupakan pasar yang berpotensi bagi Amerika Serikat. Amerika Serikat dan India juga perlu memerangi terorisme sehingga keamanan nasional dapat tercapai.