UNAIR Bersholawat Diikuti Ribuan Peserta dan Dua

advertisement
UNAIR Bersholawat Diikuti
Ribuan Peserta dan Dua Mantan
Menteri
UNAIR NEWS – Hampir di semua penjuru halaman rektorat
Universitas Airlangga di kampus C, Mulyorejo, Sabtu (5/11)
malam, berubah menjadi dominan warna putih. Itulah busana dari
30.000-an massa peserta ”UNAIR Bersholawat, untuk Indonesia
Adil dan Beradab” bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir
Asseghaf. Mereka datang dari berbagai daerah di Jatim. Selain
dari berbagai wilayah di Surabaya, tampak antara lain dari
Sidoarjo, Bangil, Pasuruan, Pandaan, Gresik, Tuban, Lamongan,
Kediri, Malang, dan Blitar.
Sejak panggung dihangatkan oleh seni Al-Banjari kreasi
mahasiswa dari UKM Seni Religi UNAIR, peserta mulai merangsek
mendekati panggung raksasa yang didirikan di depan masjid Ulul
‘Azmi UNAIR. Apalagi kemudian setelah salat Isya’ dan pentas
diisi oleh Al-Banjari ”Ahbabul Musthofa” massa yang biasa
disebut “Syekher-mania” ini semakin membeludak.
Di tempat duduk lesehan masing-masing, mereka semakin histeris
ketika Ustadz Habib Syekh bin Abdul Qodir Asseghaf naik
panggung dari transitnya di masjid Ulul ‘Azmi. Habib Syekh
didampingi Rektor UNAIR Prof. Moh Nasih, Direktur
Kemahasiswaan UNAIR Dr. M Hadi Subhan, Prof. M Nuh (mantan
Mendikbud) juga Dahlan Iskan (mantan Menteri BUMN), dan para
pimpinan UNAIR. Bahkan kemudian Wagub Jatim Syaifulloh Yusuf
(Gus Iful) juga menyusul hadir.
Sebelum memimpin bersholawat, Habib Syekh berdoa untuk UNAIR
semoga kedepan menjadi semakin maju dan unggul seperti yang
diidam-idamkan. Ia menilai bahwa kegiatan religi di arena
kampus seperti ini merupakan hal yang sangat baik, karena
sejalan dengan pendidikan sumber daya yang ditangani oleh
perguruan tinggi.
HALAMAN rektorat UNAIR penuh sesak dengan nuansa busana putihputih peserta UNAIR Bersholawat, Sabtu (5/11) malam. (Foto:
Bambang Bes)
Habib Syekh mengendalikan jalannya sholawat bersama secara
runtut dan diikuti semua peserta yang hadir. Bersholawat satu
babak, diselingi satu sambutan. Bersholawat lagi sambutan
lagi, dsn seterusnya sehingga tidak jenuh. Turut memberikan
taushiahnya malam itu adalah Prof. Dr. Ir. M. Nuh, DEA., Guru
Besar ITS yang mantan Mendikbud.
Rektor UNAIR Prof. Moh Nasih melihat banyaknya yang hadir ini
berharap ini sebagai pertanda yang baik, bahwa kita harus
tetap terus mensyukuri nikmat Allah. Dengan demikian UNAIR
tetap terus diberi keberkahan dan kesempatan untuk mengabdi
menyebarkan ilmu pengetahuan di usia yang 62 tahun ini.
“Mari kita bersama-sama membangun kebersamaan dan keadilan
dengan bermusyawarah. UNAIR juga mohon doa restu, mohon
supportnya dan kita semua mendapatkan rahmat dan perlindungan
dari Allah. Sebab hanya dengan Rahmat-NYA-lah kita akan mampu
menyelesaikan tugas-tugas kedepan,” kata Prof. Nasih.
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan juga turut mendoakan UNAIR
agar pengabdiannya semakin baik. Sebagai rakyat biasa, setidak
bisa merasakan karya UNAIR kalau sedang sakit dan dirawat oleh
dokter-dokter UNAIR. Ia juga mendoakan semoga produk-produk
lulusan UNAIR menjadi pengabdi yang baik, yang lulusan
Fakultas Hukum juga mampu menegakkan hokum yang baik.
”Setelah selama satu minggu terakhir ini rasanya sumpeg sekali
di Medaeng, di UNAIR malam ini rasanya senang, damai, nikmat,
dan bener-bener bahagia,” kata Dahlan Iskan.
Dr. M Hadi Subhan, Direktur Kemahasiswaan UNAIR menjelaskan
bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama Panitia
Pusat Dies Natalis UNAIR ke-62, panitia local, UKM Seni
Religi, UKM Tanfidzul Qur’an, serta beberapa pihak eksternal
yang mendukung kegiatan ini.
Penulis: Bambang Bes
(*)
Download