SPESIALIS ILMU BEDAH SARAF Deskripsi Program Studi Pendidikan Spesialis Bedah Saraf di FK Unair Surabaya dimulai pada tahun 1985. Sampai dengan Juni tahun 2013 telah meluluskan Spesialis Bedah Saraf sebanyak 64 orang. Jumlah Dosen Prodi Ilmu Bedah Saraf sampai saat ini berjumlah 12 orang. Adapun pengembangan divisi dari Prodi Ilmu Bedah Saraf saat ini : 1. Divisi Neurotrauma 2. Divisi Pediatric Neurosurgery 3. Divisi Spinal Neurosurgery 4. Divisi Oncology Neurosurgery 5. Divisi Vascular Neurosurgery 6. Divisi Functional Neurosurgery Tujuan Pendidikan Setelah menyelesaikan proses pendidikan di Program Studi Ilmu Bedah Saraf, seorang peserta didik akan mampu : 1. Mengembangkan tehnik operasi bedah saraf yang dapat meningkatkan kualitas tindakan, keselamatan pasien dan menurunkan kecacatan serta komplikasi. 1.1. Mampu menerapkan konsep keselamatan pasien pada prosedur tindakan bedah saraf 1.2 Mampu melakukan penelitian yang berkaitan dengan bidang ilmu inti dan penunjang bedah saraf yang mempunyai nilai kebaruan dan menunjang konsep keselamatan pasien dan kualitas hidup pasien. 2. Mengembangkan peralatan sederhana dan canggih yang dapat membantu memperbaiki tatalaksana pasien dengan keamanan yang teruji. 2.1. Mampu meningkatkan daya guna alat hingga merancang sendiri peralatan yang diperlukan sesuai kebutuhan tanpa mengurangi tingkat keamanannya. 3. Melakukan tatalaksana pasien dengan cidera susunan syaraf pusat dan tepi secara komprehensif sesuai protocol / guideline yang berlaku. 3.1. Mampu melakukan tatalaksana trauma kranial / otak beserta komplikasi yang ditimbulkan secara komprehensif sesuai guideline yang berlaku. 3.2. Mampu melakukan tatalaksana cidera spinal dengan kelainan saraf secara komprehensif sesuai guideline yang berlaku 3.3. Mampu melakukan tatalaksana cidera saraf tepi yang sederhana 4. Melakukan tatalaksana kelainan kongenital pada anak dan infeksi susunan saraf pusat yang tersering sesuai protocol / guideline yang berlaku. 4.1. Mampu melakukan tatalaksana kelainan kongenital kranial yang sederhana yang tersering didapati (hidrosefalus, kista arachnoid, meningoensefalokel anterior dan posterior, deformitas cranium, malformasi dandy walker) sesuai prosedur yang baku. 4.2. Mampu melakukan tatalaksana kelainan kongenital spinal (spinal disrafisme, malformasi chiari) yang sederhana yang tersering didapati sesuai prosedur yang baku. 5. Melakukan tatalaksana kelainan tulang belakang yang sederhana dan instrumentasi tulang belakang yang sederhana sesuai protocol / guideline yang berlaku. 5.1. Mampu melakukan tatalaksana kelainan degeneratif spinal sederhana sesuai prosedur baku 5.2. Mampu melakukan tatalaksana tumor spinal ekstrameduler yang sederaha sesuai prosedur baku yang berlaku 5.3. Mampu melakukan pemasangan instrumentasi spinal lumbal yang sederhana sesuai indikasi dan prosedur baku yang berlaku 6. Mampu melakukan tatalaksana tumor otak sederhana yang sering dijumpai sesuai protocol / guideline yang berlaku 6.1. Mampu melakukan tatalaksana tumor supratentorial ekstra dan intradural yang sederhana (kasus tumor kulit kepala dan tulang calvaria, meningioma konveksitas, meningioma sphenoid lateral, meningioma parasagittal 1/3 anterior, meningioma olfactory groove, meningioma cavum orbita dan sekitarnya, tumor metastase superfisial dan tumor saraf tepi) sesuai prosedur baku. 6.2. Mampu melakukan tatalaksana tumor infratentorial yang sederhana sesuai prosedur baku. 7. Mampu melakukan tatalaksana kelainan neurovascular sederhana yang sering dijumpai sesuai protocol / guideline yang berlaku. 7.1. Mampu melakukan tatalaksana kelainan neurovascular sederhana (ICH spontan dan AVM sederhana) sesuai guideline dan evidence based medicine yang berlaku 8. Mampu melakukan tindakan bedah saraf fungsional tingkat dasar yang sederhana sesuai protocol / guideline yang berlaku. 8.1. Mampu melakukan tatalaksana kelainan fungsional bedah saraf sederhana ternasuk tindakan intervensi pada nyeri sesuai guideline dan evidence based medicine yang berlaku 9. Mampu melakukan tatalaksana infeksi susunan saraf pusat yang sering dijumpai sesuai protocol / guideline dan evidence based medicine yang berlaku. 9.1. Mampu melakukan tatalaksana infeksi susunan saraf pusat kranial yang sering dijumpai yaitu abses otak, empyema subdural, abses epidural, meningitis dengan komplikasi yang memerlukan tindakan bedah saraf sesuai protocol / guideline dan evidence based medicine yang berlaku 9.2. Mampu melakukan tatalaksana infeksi susunan saraf pusat spinal yang sering dijumpai yaitu abses epidural, spondylitis TB sesuai protocol / guideline dan evidence based medicine yang berlaku 10. Mampu melakukan penelitian secara mandiri sesuai kaidah ilmiah yang berlaku 10.1. Mampu melakukan penelitian secara mandiri sesuai kaidah ilmiah yang berlaku 11. Mampu melakukan publikasi dan diseminasi informasi tentang keilmuan yang berkaitan dengan bedah saraf baik kepada komunitas ilmiah maupun awam di forum nasional atau internasional 11.1. Mampu menulis artikel ilmiah untuk publikasi di jurnal ilmiah nasional maupun internasional 11.2. Mampu menyampaikan presentasi ilmiah dalam seminar atau pertemuan nasional atau internasional 11.3. Mampu melakukan penyuluhan, presentasi dikalangan awam baik nasional ataupun internasional Kurikulum Filsafat Ilmu Metodologi Penelitian dan Statistik Biologi Molekuler Immunologi Klinik Farmakologi Klinik Epidemiologi Klinik Etik Hukum Kedokteran Dasar Pertolongan Darurat Metode Belajar Mengajar Dasar Trauma dan Perawatan Intensif Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Infeksi Bedah Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Neoplasma Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Penyakit Degeneratif di bidang Bedah Ilmu Dasar dan Penatalaksanaan Kelainan Kongenital Di bidang Bedah Dasar Diagnostik Penunjang Bedah Proposal Tesis Penanganan Trauma dan Perawatan Intensif Neurotrauma I Neurologi Dasar Neuroradiologi Neurotrauma II Bedah Dasar Terintegrasi I Bedah Saraf Pediatri I dan Infeksi SSP I Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi I Bedah Saraf Onkologi I Bedah Neurovaskuler I Bedah Saraf Terintegrasi II Bedah Saraf Pediatri II dan Infeksi SSP II Bedah Saraf Spine dan Saraf Tepi II Bedah Saraf Onkologi II Bedah Neurovaskuler II Bedah Saraf Terintegrasi III Kegawatdaruratan Bedah Saraf Komprehensif Karya Tulis / Laporan Kasus II Bedah Saraf Fungsional Penelitian /Karya Akhir / Riset dan Tesis Bedah Saraf Manajerial / Paripurna (Chief Residen) 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 3 sks 3 sks 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 2 sks 7 sks 7 sks 5 sks 2 sks 8 sks 5 sks 7 sks 8 sks 8 sks 8 sks 2 sks 8 sks 8 sks 8 sks 8 sks 2 sks 5 sks 2 sks 4 sks 6 sks 5 sks Staf Pengajar 1. Prof.Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr., SpBS 2. Dr. Agus Turchan, dr., SpBS 3. Dr. M. Arifin, dr., SpBS 4. Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS 5. Eko Agus Subagio, dr., SpBS 6. Asra Al Fauzi, dr., SpBS 7. Wihasto Suryaningtyas, dr., SpBS 8. Rahadian Indarto Susilo, dr., SpBS 9. Muhammad Faris, dr., SpBS 10. Achmad Fahmi, dr., SpBS 11. Nur Setiawan Suroto, dr., SpBS 12. Irwan Barlian Immadoel Haq, dr., SpBS 13. Teddy Apriawan, dr., SpBS Gelar Spesialis Bedah Saraf (SpBS)