PENGGUNAAN Pratiwi RADIOISOTOP PADA PENELITIAN BIOTEKNOLOGI Sudarmono* PENDAHULUN Radioisotop dan kedokteran. penggunaan suatu ternyata banyak Semenjak bioteknologi isotop rantai radioaktif gen kepentingan atau untuk ·dilakukan semata dalam penelitian berkembang terutama protein penelitian digunakan sampai dengan melabel secara pada biologi dan pesat, mendeteksi meluas, baik aplikasi untuk praktis di lapangan. Radioisotop d an harus an. menentukan Melabel sedangkan rium melabel suatu biologi sarana negara protein di oleh orang-orang yang radioisotop standarisasi menggunakan * Fakultas khusus yang Universitas 32p t'1 para peneliti- isotop 32p, terutama laborato- selalu di temukan isotop sekali dari dan bahaya harus terutama Batan bagi radioaktif. dikerjakan salah satu materi dalam dijumpai dalam Oleh karena sebaiknya suatu berbagai melindungi itu, tidak jarang materi biohazard. diperlukan untukmemantau untuk kali kesalahan seperti ini. Di bebe- tersebut sering untuk terutama disiapkan laboratorium beberapa sebagai isotop sebagai Kedokteran. dengan radioisotop lembaga 3H, pene l' 1 dalam hampir lain di sekitarnya melakukan Indonesia berbagai tim yang amat terlatih memperlakukan moderen, penelitian diadakan dengan adalah d an 358. bioteknologi, suatu orang khususnya di umumnya menggunakan penelitian seki tar peraturan maupun harus digunakan dan maju, penelitian pada akan digunakannya misalnya untuk melakukan dan pemula yang labotaorium yang si peneliti Meskipun mana DNA lingkungan penyuluhan digunakan mempunyal .. speSI f'ISI. t as molekuler khusus keamanan para sering isotop rantai Dalam rapa yang 358 • M" aSlng-maslng hal itu, membuat laboratorium yang penelitian. Indonesia 11 DNA PROBI NG Yang dimaksudkan atau fragmen rantai DNA disebut aktif Dari target mendeteksi DNA ki ta mendapatkan DNA-RNA bagai adanya Tool amat Teknik Dengan dilakukan dilabel untuk akurat melabel seperti Namun, banyak ahli masih hanyalah yang tinggi. bahwa penelitian yang khusus, dengan dan masa paruh biotin, akurat, se- tersebut, serat ber- tersebut biotin-avidin DNA atau bioteknologi, dengan kompleks isotop karedengan isotop harus dikerjakan hanya DNA serat hibridisasi probing 32p yang pendek radio- antara mempertahankan Kelemahan yang dua serta memantau hibridisasi Non-radioaktif isotop isotop DNA-DNA peneli tian bahan sensitifitasnya untuk ini disebut menggunakan dan lain dengan dan lain-lain. na dengan spesifik rantai inilah komplementer sangat majunya dengan komplementer ikatan antara suatu komplementer ikatan ada adalah yang target yang harus deteksi berpasangan. usaha DNA yang adalah melacak menjadi DNA probe kita hibridisasi. berbagai Probe pengalaman dapat yang saling yang komplementer. dengan bila RNA probe". 32p untuk hingga atau yang "gene tersebut. DNA DNA dengan DNA Probing isotop pada tempat 14 hari. DNA SEKWENSING Untuk ikatkan melihat kepada adanya timin, adenin, adenin, Untuk sekwensing cukup besar sekwens dengan dalam dan jumlah dilacak dan sitosin digunakan. sitosin dalam 32p untuk satu isotop dalam jumlah di melacak rantai DNA. yang relatif rantai DNA yang akan di elektroporesis, sebelum dilacak isotop. (PCR) dan berkembang amplifikasi DNA dalam oleh DNA diharapkan aplikasi teknik at as dapat langsung diterapkan 12 guanin, selalu aktif. Mula-mula yang dilabel dilakukan meskipun ahirnya isotop SDS-PAGE PCR ini dikenal dapat sehingga guanin CHAIN REACTION Teknik pula timin, tapi juga masih nukleotida ini DNA, DNA ini diperlukan dilarikan POLYMERASE nik sekwens DNA dengan luas. invitro hibridisasi yang sedikit, ki ta punyai. atau DNA probing di lapangan, misalnya Tek- sedemikian sampel kita sangat probe Dengan rupa, dapat Dengan tersebut untuk PCR di mendetek- si adanya kuman teksi adanya dan sebagainya. protein dari Hal atau atau dapat protein membuat peneliti PCR dengan ini dimungkinkan c untuk metode-metode sedikit. ternyata terlebih yang spesimen dapat dahulu penderita mendeteksi pula mendeteksi membuat mende- adanya copy DNA ocogen RNA atau atau c DNA bersangkutan sebelum dilakukan adanya enzim reverse transcriptase yang dari RNA-nya. PCR membawa harapan bagi para atau bakteri yang melacak sangat dari pada janin, karena DNA dengan langsung herediter Teknik tertentu RNA virus kelainan suatu antigen terdahulu seperti tidak virus terlacak karena probing. jumlahnya yang DNA FINGERPRINTING Teknik suatu pola DNA DNA Fingerprinting jenis-jenis melihat fingerprinting dari yang satu enzyme adalah suatu enzim rantai DNA pada site yang selalu demikian PROTEIN 35S biasanya mempersyaratkan 35S peneliti isotop tersebut Melabel monoklonal, protein EcoRl DNA. pada untuk Restriction yang dapat menggunting palindrom. Suatu enzyme genom cutting lain yang se.jenis. Dengan ini dapat digunakan berbagai dipakai restriction E. coli genom tertentu. sa,ja terbatas pula genom spesifik menentukan genom yang studi epidemio- protein. Pemakaian identik. LABELING derajatnya. hingga amat untuk spesimen tidak dapat suatu beberapa sarna dengan suatu spesifik/gugus cara DNA fingerprinting Isotop 35S yang yang mempunyai logis atau untuk mencari sini tetapi enzyme" gugusnya disenangi atau di satu genom, "restriction misalnya organisme dimaksudkan gen dalam pola E. coli sangat digunakan ketelitian memancarkan harus protein dan sinar sangat bersentuhan untuk yang jumlahnya berhati-hati, dengan protein sangat kebersihan radioaktif yang yang lebih lebih jangan tinggi kuat, sampai se- radio- kulit atau termakan. dapat digunakan penelitian melabel pada penelitian sekwensing sedikit atau dengan antibodi mendeteksi suatu sekalipun. 13 KONDISI FISIK YANG PERLU DIPERHATIKAN Kondisi harus jasmani memenuhi persyaratan seorang dokter termasuk di antaranya secara tertentu jumlah dalam lakaan, harus melakukan Kondisi untuk Pada lain. Handy tercecer. dengan telah dalam terdiri saluran dari laboratorium baku untuk DAFTAR yang harus alat-alat pada dan Counter yang jelas umumnya Bila peneliti ki ta selama ter jadi masa kece- isotop, maka hamil untuk wanita tidak isotop tidak tak pernah radioisotop, adanya pada diambil Suatu dengan dilangsungkan, dikumpulkan membuat warna disediakan dicampurkan tidak atau sungglass- tul isan khusus penelitian terpisah. lab tersebut dengan diyakinkan dengan alat-alat, dipakai dibuat sebaiknya menggunakan ruangan, dan harus untuk Limbah yang membangun harus sisa cairan nuklir memperhatikan tubuhnya bagi dibubuhkan sesudah air sehat, harus diperhatikan yang jelas isotop pakar tersebut isotop. laboratorium ditentukan. isotop, ketumpahan Dilarang Sebelum tanda dengan memungkinkan radioisotop. menggunakan Semua Pada pada atau laboratorium dengan untuk terpapar isotop, sebagainya Geiger lengkap leukosit. dengan dengan meneliti sipenel iti dibadannya diberitahu. umumnya peneli tian tertentu yang dan dan telah tertelan lingkungan penelitian dengan darah Tanda-tanda pipet, mencolok. pemeriksaan rad yang lingkungan Sebelum bahwa eritrosit segera kondisi menyatakan radiolabel penelitian guh-sungguh. dan minimal. peneli tiannya misalnya dokter yang jumlah memakai menghitung ware, harus khusus diharuskan peneli ti suatu oleh diizinkan tim, ada wadah petugas masuk terutama standarisasi agar isotop dari suatu yang suatu pegangan dan mengontrolnya. PUSTAKA 1. ALBERTS, B., BRAY, D., LEWIS, J., RAFF, M., WATSON, J.D., Molecular Biology of the Cell, Publishing Co. (1983). ROBERT, K., and New York, Gerland 2. HAMES, B.D., and HIGGINS, S.J., Nucleic Acid Hybridication, Pratical Approach. Oeford, IRL Press Limited (1985). 3. LERMAN, 14 ke L.S., DNA probes, Applications in Genetic a and Infectious Disease (1986). and Cancer, New York, Cold Spring Harbor Laboratory, 15 DISKUSI MUNSIAH MAHA 1. Teknik apa yang ker rahim. sekarang 2. Apa keunggulan 3. Apa semua virus dipakai teknik pelacakan kanker rahim bad~e PRATIWI dosis rutin penyebab virus dan kan- ? berapa macam rahim ? kanker radionuklida radiasi melacak isotop 32p ini oleh dengan untuk menggunakan film yang diterimanya). SUDARMONO 1. Pemeriksaan 2. Sangat sebagai UI yang bekerja (untuk mengukur dengan disebabkan yang sudah dikenal 4. Apa peneliti secara sitologi dan kolposkopi. sensitif. 3. Virus hanyalah babkan salah terjadinya satu faktor transformed yang cell diperkirakan yang akan dapat menjadi menyebibit kanker. 4. Sampai kini belum, mungkin seharusnya film film bad~ ini dapat digunakan. ELSJE 1. Apakah L. SISWORO di laboratorium ada RNA/DNA 2. Dad apakah lebih Anda mudah me-label PRATIWI me-label yang sudah di-label pembicaraan daripada Anda tentang bila RNA/DNA sendiri atau apakah dan siap pakai. suli tnya digunakan memperoleh RNAiDNA yang radioisotop sudah di-label sendiri. SUDARMONO Probe harus dilabel sendiri LUKI Himbauan amanan kan bagi saya Tengah. 16 Anda tentang para peneliti tentang Bagaimana perlu diadakannya maupun lingkungan rencana/rea.l isasi pendapat Anda pemantauan segi laboratorium pendidan tentang dari radiasi PLTN di peng- mengingatMuria tersebut J'awa terutama dalarn segi -segi dalarn bidang Mengingat rnungkin tenaga terarnpil ini rnasih langka. PRATIWI Setuju pengarnanannya. SUDARMONO BATAN rnernbentuksernacarnSatgas rnernbuat~uidgmce untuk 1. labaoratoriurn penelitian 2. instalasi nuklir 3. reaktor YATI Apakah nuklir SUDARYATI saya SOEKA dapat nitro cellulase lebih dengan rnengetahui secara Kalau bisa, saya harus rnenghubungi siapa PRATIWI Menghubungi fisik gel ekstraforesis ? rnelihat langsung ? SUDARMONO : 1. Dr. Pratiwi Sudarrnono 2. Dr. Arnin Subandrio 3. Dr. Agus Syahurachrnan Mikrobiologi - FKUI Pegangsaan Tirnur 16 Jakarta 10320 Tel. 021-322850, 3100806 HENDRATNO i pengernbangan tekn k 1. Apakah nyakit di rnasa yang secara rutin atau hanya rneragukan yang dilakukan 2. Apakah dari probe yang laboratorium PRATIWI 1. Beberapa rutin, L(!Jl~lh~!L12N.A __(!!~Q.tJ.5.~ \JIILuk dt'L"ks akan datang Anda akan ditujukan untuk dengan klasifikasi teknik gunakan kepada deteksi i pt'- penggunaan yang masih yang lain, rnisalnya ELISA. diisolasi sendiri atau di irnpor lain di luar negeri. SUDARMONO probe sudah tersedia rnisalnya untuk virus di pasaran aid, untuk penyakit digunakan keturunan secara (Thalla- sernia), virus papilorna. Bila ELISA ini ada dan sudah cukup sensitif, tidak usah dilakukan 17 probin~. hanya Probe bisa dapat dilacak dipakai dengan untuk label melacak isotop [ragmen baik DNA, lain RNA, yang maupun protein. 2. Isotop diimpor, probe pa probe komersial tentu sudah harus dibuat sendiri meskipun bebera- ada. ANWAR HADI Virus AID bisa virus tersebut PRATIWI diidentifikasi dengan teknik radioisotop. Apakah bisa dikendalikan/dibunuh dengan radiasi tinggi dosis SUDARMONO Tidak bisa SRI HARIANI 1. Apakah 2. Untuk DNA probe bisa dibuat tujuan yang S. sel diperlukan Bagaimana cara di samping PRATIWI 1. Peneliti rekombinan, untuk dengan dan bagaimana sebelumnya diisolasi penggunaan mungkin dari isotop diper lukan suatu untuk menggunakan caranya. organisme melacak enzim fragmen DNA (mikroba). fragmen tersebut restriksi. SUDARMONO harus pelacakan. menentukan Dengan dapat ditentukan dapat sendiri juga melihat probe membantu pasaran, seperti lain-lain. probe akan yang sesuai dan spesifik. probe digunakan untuk pada map DNA dan map restriction beberapa 2. Probe dapat digunakan penelitian rekomendasi yang untuk untuk DNA. probe papilloma memantau Komputer komersial sudah virus, enzyme program ada thalasemia, keberhasilan klonning di dan pada EKA SUGIYARTA 1. DNA klonning bakteri, sejauh bagaimana 18 prospek mana penelitiannya 2. Fingerprinting Kami dan DNA rekombinan tertarik DNA untuk dapat dan telah banyak keberhasilannya keberhasilannya pada tanaman pada dan di indonesia. dimanfaatkan mengembangkan pada organisme Chemotaxonomy pada tertentu. klonal ta- naman tebu. sebut. PRATIWI Mohon DNA khusus, pada misalnya tanaman dengan DNA ke dalam 2. Fingerprinting dengan Bioteknologi dapat membuat adalah cara difrensiasi hanya molekuler, sekarang segi, ini sudah meluas yai tu masalahnya, an, dibayangkan tetapi penjelasan kalau ada dampak teknologi untuk Anda pada hewan terhadap PRATIWI yang mungkin gal. jelas resistensi, sarna baiknya adalah adalah seluler. dan bahkan dalam bidang dilaksanakan moral di mana sudah diseminarkan pertanian tidak ada dalam .bidang peternak- hewan merupakan awal dari manusia. tentang dampak moral penggunaan bioteknologi manusia. SUDARMONO undang-undang Yang menambahkan fingerprinting Bioteknologi dan penelitian rekayasa genetika telah dan diawasi oleh "Komisi Genetika Internasional". Memang metode LUBIS klonning Mohon ide ter- dengan atau dengan chemataxonomy Salah penerapan tentang dilakukan pendekatan sedangkan di Serpong. satu juga millipore serta mulai dikembangkan dampak Anda sel. chemataxonomy, pendekatan ADRIANA dan pengalaman SUDARMONO 1. Klonning partikel pendapat yang mengatur secara onhogen, etik bioteknologi penel iti tidak gen virulensi, seringkali boleh gen toksin, ada panduannya terting- memanipulasi gen dan gen manusia. SUJOTO Dalam pemuliaan tebu, telah Dalam aplikasi yang akan tanaman dimulai khususnya peneli tian radioisotop, difusikan diberi pemuliaan "fusi apakah label ada non-konvensional sel" dalam kemungkinan isotop, sehingga somatik tanaman hybride. protoplas diketahui (sel) dengan pasti dan tepat bahwa dua sel telah berfusi. 19 PRATIWI SUDARMONO Fusi sel dapat dideteksi tanpa menggunakan isotop sekalipun produk- produk s~l hasil fu£i memang dapat dihibridisasi d~ngan g~n~ probing atau protein probing. Dalam hal ini isotop dapat dipakai. RETNO Apakah panjang Retriction dan daerah PRATIWI Ya, enzyme benar. dan spesifik daerah Anda harus memilih restriction gen spesifik. M.T. SAMSINAH D. AIDS, kanker, na, mengingat dideteksi. Pencegahan penyakit dengan B Bagaimana tersebut enzyme adalah benar penyakit-penyakit prefentif memerlukan yang kita agar waktu untuk yang tidak terke- gejala yang sukar SUDARMONO AIDS adalah ual behaviour). ker yang efektif 20 hepatitis phobi masyarakat. PRATIWI tertentu SUDARMONO klonning Penyakit DNA yang kita kehendaki. melakukan menjadi sekuense dengan Pencegahan perilaku hepatitis belum ditemukan. seksual B dengan yang vaksin aman (save sex- sedangkan kan-