Lingkungan keuangan pemda

advertisement
LINGKUNGAN AKUNTANSI
PEMERINTAH DAERAH
DISUSUN OLEH :
KHAIRUNNISA NUR AZMI
(361971)
ANNISA SULISTYOWATI
(367720)
NURLAELA WIDIASTUTI
(367758)
KAMALIA LUTHFIANI
(367762)
PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan daerah merupakan suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan)
dari entitas pemerintah daerah – Pemda (kabupaten, kota, atau provinsi)
yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan
ekonomi yang diperlukan oleh pihak-pihak eksternal entitas pemda.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
PENGGUNA EKSTERNAL
ANALISIS
EKONOMI
BPK
PEMERINTAHAN
PUSAT
RAKYAT
Akuntansi Keuangan Daerah
DPRD
PEMDA LAIN
INVESTOR KREDIT
DONATUR
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENCATATAN
Yang dimaksud dengan Pengidentifikasian adalah Pengidentifikasian
transaksi ekonomi, agar dapat membedakan transaksi yang bersifat
ekonomi dan yang tidak. Pada dasarnya , transaksi ekonomi adalah
aktivitas yang berhubungan dengan uang.
Proses : 1. Pengukuran transaksi ekonomi
2. Pencatatan transaksi ekonomi
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENCATATAN
Pelaporan transaksi ekonomi akan menghasilkan laporan keuangan
yang merupakan hasil akhir proses akuntansi.
LAPORAN KEUANGAN DI PEMDA
a.
Laporan Realisasi Anggaran
b.
Laporan Neraca
c.
Laporan Arus Kas
d.
Catatan atas Laporan Keuangan
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENCATATAN
1. SINGLE ENTRY
Sistem pencatatan single entry sering disebut juga dengan
sistem tata buku tunggal atau tata buku. Dalam sistem ini, pencatatan
transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatatnya satu kali. Transaksi
yang berakibat bertambahnya kas akan di catat pada sisi penerimaan
dan transaksi yang berkaitan berkurangnya kas akan dicatat pada sisi
pengeluaran.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENCATATAN
2. DOUBLE ENTRY
Disebut sebagai sistem tata buku berpasangan. Menurut sistem
ini, pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali.
Pencatatan dengan sistem ini disebut dengan istilah
menjurnal.
Dalam
pencatatan tersebut, sisi Debit berada di
sebelah
kiri
sedangkan sisi Kredit berada di sebelah kanan. Setiap pencatatan
harus menjaga keseimbangan persamaan dasar Akuntansi.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
SISTEM PENCATATAN
3. TRIPLE ENTRY
Sistem pencatatan triple entry adalah pelaksanaan pencatatan
dengan menggunakan sistem pencatatan double entry, ditambah
dengan pencatatan pada buku anggaran. Jadi, sementara sistem
pencatatan double entry dijalankan, PPK SKPD maupun bagian
keuangan atau SKPKD juga mencatat transaksi tersebut pada buku
anggaran, sehingga pencatatan akan berefek pada sisa anggaran.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DASAR AKUNTANSI
Setelah memahami sistem pencatatan masih terdapat satu hal lagi yang
penting dalam proses pencatatan. Hal tersebut adalah masalah pengakuan
( recognition ).
Menurut SAP, pengakuan adalah “proses penetapan terpenuhinya kriteria
pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga
akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas dana,
pendapatan, belanja, dan pembiayaan, sebagaimana termuat dalam laporan
keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan.”
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DASAR AKUNTANSI
Basis Kas
Basis kas (cash basis) menetapkan bahwa pengakuan/ pencatatan
transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut
menimbulkan perubahan pada kas.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DASAR AKUNTANSI
Basis Akrual
Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa tersebut terjadi (dan
bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar). Oleh
karena itu, transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa dicatat dalam
catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan pada periode
terjadinya.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DASAR AKUNTANSI
Basis Kas Modifikasian
Menurut butir (12) dan (13) lampiran XXIX (tentang Kebijakan Akuntansi)
Kepmendagri nomor 29 Tahun 2002 disebutkan bahwa :
(12)
Basis/dasar kas modifikasian merupakan kombinasi dasar kas
dengan dasar akrual.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DASAR AKUNTANSI
(13)
Transaksi penerimaan atau pengeluaran kas dibukukan (dicatat
atau dijurnal) pada saat uang diterima atau dibayar (dasar kas).
Pada akhir periode dilakukan penyesuaian untuk mengakui
transaksi dan kejadian dalam periode berjalan meskipun
penerimaan atau pengeluaran kas dari transaksi Dan kejadian
dimaksud belum terealisasi.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DASAR AKUNTANSI
Basis Akrual Modifikasian
Basis akrual modifikasian mencatat transaksi dengan menggunakan basis
kas untuk transaksi-transaksi tertentu dan menggunakan basis untuk
sebagian besar transaksi. Pembatasan penggunaan dasar akrual
dilandasi oleh pertimbangan kepraktisan, contohnya adalah pengakuan
piutang pendapatan.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
CONTOH SINGLE ENTRY
Melalui sistem pencatatan ini , transaksi ekonomi berupa diterimanya Surat
Ketetapan Pajak (SKP) Daerah sebesar Rp1.350.000,00 sebagai contoh oleh
bendahara penerimaan suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan
dicatat pada sisi penerimaan sebesar jumlah tersebut. Hal ini tampak pada
pencatatan tanggal 1 Oktober 2006.
Pada transaksi kedua, bendahara pengeluaran membayar kuitansi untuk suatu
Mata Anggaran Pengeluaran (MAK) berupa belanja pakaian dinas dan
atributnya sebesar Rp1.050.000,00. Transaksi ini dicatat dengan mencatat pada
sisi pengeluaran sebesar jumlah tersebut.
Hal ini dapat dilihat pada pencatatan pada tanggal 17 Oktober 2006. dari
kedua transaksi tersebut didapat jumlah saldo bulan Oktober 2006 sebesar
Rp300.000,00 berasal dari penerimaan Rp1.350.000,00 – dikurangi
pengeluaran Rp1.050.000,00.
BUKU-BUKU PENGELUARAN PER PASAL
Tahun Anggaran
Pasal
Uraian Pasal
Jumlah Kredit APBD
: 2006
: 1016
: Belanja Pakaian Dinas dan atributnya
: Rp3.000.000,00
No Urut Tanggal/Bulan No. Buku
Uraian
Kas
1
01/10/2006
3
Diterima SKPD
Tanggal 20/9/06
No. 10235/S
Jumlah
Jumlah pindahan
2
17/10/2006
28
Dibayar Kuitansi
Jumlah bulan Oktober 2006
Jumlah s/d bulan September 2006
Jumlah s/d bulan Oktober 2006
Sisa 31 Oktober 2006
Penerimaan
Rp
Pengeluaran Rp
1.350.000
1.350.000
1.350.000
1.350.000
1.350.000
300.000
1.050.000
1.050.000
1.050.000
KESIMPULAN KASUS
Jadi, dalam sistem diatas kita hanya melalukan satu kali pencatatan.
Pencatatan semacam ini disebut dengan pembukuan. Sistem tata buku
tersebut merupakan sebagian kecil dari kegiatan akuntansi.
Sistem Pencatatan Single Entry memiliki beberapa kelebihan, yaitu
sederhana dan mudah dipahami. Namun sistem ini memiliki kelemahan
antara lain kurang begitu bagus untuk pelaporan (kurang memudahkan
penyusunan laporan), sulit untuk menemukan kesalahan pembukuan yang
terjadi.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
KESIMPULAN UMUM
Keuangan pemerintah dikelola sesuai dengan prosedur akuntansi yang
telah ditetapkan. Tujuan keuangan daerah adalah memberikan pelayanan
kepada masyarakat, sehingga harus memberikan informasi keuangan
mengenai sumber – sumber yang digunakan untuk pelayanan dan
darimana sumber – sumber tersebut diperoleh. Agar masyarakat
mengetahui pendapatan daerah itu berasal dari mana dan digunakan
untuk apa.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan
Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMDA
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
PERTANYAAN
1.
YASINTA
2.
HARAKI
: Laporan pemda menggunakan standar akuntansi apa? Psak dan
lainnya.
: Pengguna external daerah lain, keuangan daerah di kabupaten
menggunakan keuangan di provinsi tidak?
Jawab :
1. Yang digunakan menggunakan double entry, setiap transaksi ekonomi dengan
cara menjurnal, dan sisi harus seimbang atau balance. Menggunakan SAP (Sistem
Akuntansi Pemerintahan) yang telah ditetapkan dalam PP No 24 Tahun 2005
yang mana aturan tersebut diikuti oleh standart akuntansi keuangan daerah.
2. Pemerintah daerah yang lain:
Kabupaten kota dan provinsi
Kabupaten mempunyai acara denggan menggunakan uang atau keuangan
daerah, dengan mengatur keuangan.
Seperti daerah pasti menggunakan keuangan di provinsi, karena dipusatnya
akan membagi ke bagian yang lainnya.
Download