BAB II LAPISAN BUMI Latar Belakang Bumi adalah tempat di mana manusia dapat hidup, beraktifitas, dan melanjutkan eksistensinya, dan memupuk ibadah sebagai bekal di akhirat kelak. Bumi ini sebenarnya dipilih Allah SWT, karena sepanjang yang diketahui manusia, planet bumi adalah planet yang paling cocok untuk dihuni, karena: Suhunya stabil Tanahnya dapat ditumbuhi tanaman Ada lapisan atmosfer sebagai pelindung dari benda-benda asing Bumi, seperti halnya planet-planet lain yang mempunyai lapisan lapisan didalamnya. Sifat-sifat Lapisan bumi adalah pejal, tidak seperti Planet Merkurius yang inti planetnya lebih banyak diisi cairan-cairan dan gas. Lapisan pejal ini ada manfaatnya, misalnya, lebih stabilnya permukaan, lebih stabilnya mantel, dan stabilnya kenaikan suhu. A. Atmosfer Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Lapisan atmosfer terdiri atas lapisan yang menyelubungi permukaan bumi. Lapisan atmosfer ini memiliki ketebalan sampai 31 km. Lapisan atmosfer terdiri dari beberapa lapisan yaitu: Troposfir Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Dan Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,6 derajat celcius . Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan , musim salju ,kemarau dsb Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse. Statosfir Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya. Mesosfer Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini. Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC). Antara lapisan Mesosfer dan lapisan atermosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause. Termosfer Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh. Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu : 1. Lapisan Udara Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C . 2. Lapisan udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON. 3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C . Eksosfir Merupakan lapisan atmosfer paling atas dapat melepaskan molekul yang ada di udara meninggalkan bumi dan masuk ke angkas luar. karena massa jenisnya yang sangat kecil molekul-molekul ini tidak dapat memasuki bumi kembali. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal Udara dalam atmosfer teredistribusi sekitar 75% dilapisan troposir, hal ini akan menyebakan semakin ke atas semakin tipisnya udara di lapisan bagian atas. Di dalam atmosfer terdapat lapisan ozon (O3) yang berfungsi sebagai filter sinar ultraviolet yang berasal dari matahari yang akan membahayakan makhluk hidup yang ada di bumi. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78,17%) dan oksigen (20,97%), dengan sedikit argon (0,9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0,0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet. Banyaknya industri dan kendaraan yang ada di bumi akan menyebabkan polusi udara berupa gas buang seperti gas CO, CO2, gas Flour. Gas tersebut akan mengikat satu atom Oksigen dari ozon berubah menjadi O2. Rusaknya lapisan ozon dan terkotorinya atmosfer oleh gas-gas tersebut akan menyebabkan kemampuan dalam memfilter sinar infra merah menjadi berkurang. Seharusnya cahaya Matahari yang sampai ke permukaan Bumi dipantulkan kembali ke angkasa. Tetapi karena atmosfer tercemari, cahaya Matahari yang dipantulkan oleh permukaan Bumi ke atmosfer oleh atmosfer dipantulkan kembali kepermukaan Bumi. Hal inilah yang menyebabkan suhu Bumi meningkat, yang dikenal dengan istilah pemanasan global. Adanya pemanasan global perlu diwaspadai atau diantisipasi dengan cara mengurangi penggunaan energy yang berasal dari minyak bumi dan berali menggunakan energi alternatif yang berasal dari tumbuhan. Manfaat lapisan atmosfer, antara lain: 1. Sumber utama pernapasan bagi makhluk hidup. 2. Melindungi makluk hidup dari radiasi matahari terutama sinar ultraviolet 3. Melindungi bumi dari kemungkinan benturan-benturan benda angkasa karena gaya tarik bumi 4. Memantulkan gelombang bunyi untuk aktifitas telekomunikasi 5. Penghantar gelombang media elektromagnetik 6. Membantu dalam proses penyerbukan tanaman B. Hidrosfer Hidrosfer berasal hydros yang berarti air, dan dari kata spheira yang berarti bulatan atau bola. Jadi arti hidrosfer adalah bola atau bulatan air yang menyelubungi bumi. Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle. Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan dipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi. Permukaan Bumi sekitar 30% terdiri atas daratan sedangkan 70% diselunungi oleh air (H2O) atau hidosfer yang terdiri dari lautan, danau, sungai, dan daerah kutub. Air meruapakan salah satu zat yang diperlukan untuk kelangsugan hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Air dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud dari air memungkinkan terjadinya siklus air. Adanya siklus air menguntungkan bagi makhluk hidup, karena ketersediaan dan kualitas air dapat terus terpeihara. Penebangan hutan yag terus berlangsung diberbagai belahan dunia dapat merusak siklus air, sebagai akibatnya adalah sering terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. C. Litosfer Permukaan bumi yang berbentuk daratan terdiri atas lapisan batuan atau lithosfir.lapisan lithosfer terdiri dari Kerak Bumi Kerak Bumi merupakan bagian teratas dari lithosfer. Kerak bumi mempunyai ketebalan 6km dari daerah samudera sampai 35km di daerah benua. Mantel Bumi Terdiri dari mauntel bumi bagian atas dan mantel bumi bagian bawah. Mantel bumi bagian atas mempunyai ketebalan 1200km, banyak mengandung magnesium, aluminium dan silikon . mantel bumi bagian bawah mempunyai ketebalan 1700km, banyak mengandung ferum,nikel,dan magnesium. Mantel bumi merupakan tempat terbentuknya magma . magma merupakan cairan silikat panas yang suhunya 1200c, bersifat mobil dan mengandung kristal-kristal terapung.jika magma berhasil menerobos permukaan bumi maka dinamakan lava, lava yang mengalir dipermukaan bumi yang bercampur dengan mateial lainnya dinamakan lahar. Inti Bumi Ketebalan sekitar 3500km,inti bumi banyak mengandung cobalt, nikel dan ferum. Tentunya suhu inti bumi lebih besar ,jika dibandingkan dengan suhu mantel bumi. Suhu inti bumi berkisar antara 3000C sampai 5000C. Batuan dan tanah yang ada dikerak bumi yaitu 1. Batuan Batuan dapat digolonkan menjadi tiga golongan , yaitu ; a. Batuan Bekuan Batuan memiliki ciri keras, padat, berkristal. Pengertian berkristal pada batuan bekuan yaitu Memantulkan cahaya. Warna kristalnya lebih dari satu warna. Kedududkan warnanya tidak beraturan. Dalam batuan bekuan dikenal dalam berbagai tekstur sebagai berikut: Paneretik, ukuran mineral pembentuknya kasar /besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Proportik, memiliki ukuran mineral pembentukannya campuran antara kasar/besar dengan yang halus/kecil. Afanitik , ukuran mineral pembentuknya sangat halus/sangat kecil. Tekstur afanitik dapat dibedakan menjadi dua bagian . Mikrokristalin, ukuran mineral/kristal pembentukannya sangat halus/kecil. sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang Amorf, tidak mempunyai bentuk kristal. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam batuan bekuan adalah fenokris dan massa dasar. Fenokris adalah mineral-mineral yang berukuran besar /kasar jika dibandingkan dengan mineral yang melingkapinya. Massa dasar adalah mineralmineral yang berukuran kecil/halus jika dibandingkan dengan mineralmineral yang dilingkupinya . Contoh batuan bekuan antara lain Andesit Obsidian Gabro Basal Diabas Dasit Diorite b. Granit Batuan Endapan Batuan endapan merupakan batuan yang memiliki ciri umum yakni : Berbutir, berlapis, berfosil. Fosil yang dimaksud di sini yakni merupakan sisa-sisa ataupun jejak-jejak makhluk hidup masa lalu yang telah membatu atau terawetkan karena proses alam. Contohnya : fosil kayu (membatu), mammut (terawetkan di dalam es). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi batu endapan yakni Butir kasar dan masa dasar. Butir Kasar adalah butir mineral yang berukuran lebih besar 4 mm. Massa Dasar adalah butir mineral yang berukuran lebih kecil 2 mm. Adapun beberapa contoh batuan endapan antaralain: Gambar. Butir kasar dan massa dasar Breksi Bentonit Batulanau Batu pasir Konglomerat Tufa Aluvilim Kaolin c. Batu Malihan ( Metamorf ) Batuan malih mempunyai ciri umum keras, padat, berfoliasi. Foliasi merupakan ciri khas yang dimiliki oleh batuan malihan, tetapi ada juga batuan malihan yang tidak berfoliasi. Foliasi adalah pensejajaran mineral menjadi lempeng-lempeng tipis. Berdasarkan bentuknya foliasi dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : Foliasi Gneisik (berpita) adalah foliasi yang kurang sempurna atau tidak beraturan, lapusannya tersusun atas muneral yang berbeda. Foliasi Skistose (sempurna) adalah foliasi yang terbentuk atau tersusunnya lempengan-lempengan yang hampir sejajar. Foliasi Batusabak, adalah foliasi yang lebih sempurna disebabkan karena tersusunnya lempeng-lempeng tipis yang sejajar Beberapa contoh batuan malihan antara lain : Genesis Sekismika Kuarsit Batusabak Manner Setiap batuan mempunyai tingkat kekerasan dan kepadatan yang berbeda. Untuk menentukan tingkat kekerasan pada suatu batuan dapat dilakukan dengan caara mengujunya menggoreskan satu batuan dengan batuan yang lainnya. yaitudengan 2. Tanah Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah merupakan batuan yang telah mengalami pelapukan, kemudian bercampur dengan sisa– sisa organism. Tanah banyak mengandung banyak berbagai mineral yang diperlukan oleh makhluk hidup. Tumbuhan dapat memanfaatkan langsung mineral mineral yang ada dalam tanah. Sedangkan manusia dan hewan pada umumnya memanfaatkan mineral yang sudah diproses oleh tumbuhan. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah a. Pembentukan tanah (pedogenesis) Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan prosesproses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah. b. Karakteristik tanah Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen. Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi. 1) Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum. 2) Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam). Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi. Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori. Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis. Batuan sebagai bahan dasar pembentukan tanah mengalami proses pelapukan baik secara fisik, kimia maupun biologis sehingga batu-batuan terdesitegrasi menghasilkan bahan induk lepas-lepas. Selanjutnya pelapukan dan dekomposisi akan mengurai bahan induk tanah yang dapat menjadi tubuh tanah. Batuan induk yang berbeda mempunyai komposisi mineral yang berbeda dan penting dalam proses pembentukan tanah, keseimbangan mineral masam dan alkalis sangat menentukan sifat dan perkembangan tanah selanjutnya. Kaitan antara tanah dengan batuan dialam dapat dikatakan bahwa batuan yang berbeda sifat akan menghasilkan ciri tanah yang berbeda pada taraf awal perkembangan, namun akan memiliki sifat yang sama pada tahap lanjut. Macam-macam pelapukan: a. Pelapukan Mekanis Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini: 1) Akibat pemuaian 2) Akibat Pembekuan Air 3) Akibat perubahan Suhu tiba-tiba 4) Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam b. Pelapukan Kimiawi Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan. c. Pelapukan Biologis Pelapukan ini disebabkan oleh makhluk hidup. Contohnya yaitu pecah atau hancurnya batuan oleh akar tumbuhan Penyebab adanya pelapukan yaitu proses bahan organik (organic processes). Proses bahan organik ini lebih didominasi oleh tumbuhan yaitu pada akar tumbuhan dan juga hewan sebagai proses tambahan dari bahan organik yang bisa mempengaruhi proses pelapukan batuan. Akar tumbuhan memiliki kemampuan yang berkaitan dengan proses pelapukan batuan, dan kemampuan tesebut diantaranya: 1. Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah 2. Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain. 3. Menambah kemampuan tanah untuk menahan air. 4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara (Kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi). 5. Sumber energi bagi mikroorganisme. Dari kemampuan tersebut, akar tumbuhan bisa mempengaruhi unsur hara dalam tanah maupun unsur kimia pada batuan. Setelah mempengaruhi unsur kimia pada batuan, akar tumbuhan bisa lebih mudah memecahkan batuan atau melapukkan batuan. Selain disebabkan oleh kemampuan akar tumbuhan mempengaruhi unsur kimia pada batuan, pelapukan juga disebabkan oleh kemampuan akar tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Apabila akar tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan baik, batuan yang ada disekitarnya akan terpengaruh oleh pergerakan akar tumbuhan tersebut dan proses pergerakan akar tumbuhan ini dapat digolongkan dalam pelapukan mekanik (mechanical weathering). BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Bumi adalah tempat di mana manusia dapat hidup, beraktifitas, dan melanjutkan eksistensinya, dan memupuk ibadah sebagai bekal di akhirat kelak. planet bumi adalah planet yang paling cocok untuk dihuni, karena,Suhunya stabil,Tanahnya dapat ditumbuhi tanaman. Ada lapisan atmosfer sebagai pelindung dari benda-benda asing Bumi, seperti halnya planet-planet lain yang mempunyai lapisan lapisan didalamnya. Sifat-sifat Lapisan bumi adalah pejal, Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Hidrosfer berasal hydros yang berarti air, dan dari kata spheira yang berarti bulatan atau bola. Jadi arti hidrosfer adalah bola atau bulatan air yang menyelubungi bumi. Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle. Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi. 2. Saran Bumi adalah tempat di mana manusia dapat hidup, beraktifitas, dan melanjutkan eksistensinya, dan memupuk ibadah sebagai bekal di akhirat kelak. planet bumi adalah planet yang paling cocok untuk dihuni, karena suhunya stabil, tanahnya dapat ditumbuhi tanaman. Sebagai calon guru seharusnya memiliki alat peraga atau media gambar dalam mengajarkan kepada siswa mengenai lapisan bumi agar siswa mengetahui dengan baik tentang lapisan bumidan guru harusnya selalu mengajak anak didik untuk tetap melestarikan bumi dengan cara penghijauan untuk menghindari adanya pemanasan global, karena bumi pada saat ini membutuhkan kelestarian DAFTAR PUSTAKA Amti Erman, Marjohan, 1991, Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan http://id.wikipedia.org/wiki/Ionosfer http://id.wikipedia.org/wiki/Atmosfer http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah http://id.wikipedia.org/wiki/Mesosfer http://www.selamatkanbumikita.110mb.com/penjelasan2.html