212 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017 PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN PAPAN KARTU SINAU AKSARA JAWA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DEVELOPMENT MEDIA OF CARD BOARD GAMES “SINAU AKSARA JAWA” FOR ELEMENTARY SCHOOL STUDENT Oleh: Laelatul Mukaromah, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email: [email protected] Abstrak Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media kartu Sinau Aksara Jawa (SIRAJA) yang layak untuk pembelajaran bahasa Jawa siswa kelas 5 di SD Tanjungharjo. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan yang mengadopsi langkah-langkah Borg dan Gall. Langkah yang ditempuh meliputi penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, uji coba pelaksanaan operasional, penyempurnaan produk akhir. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media kartu Sinau Aksara Jawa (SIRAJA) yang telah dikembangkan melalui serangkaian uji coba serta validasi ahli dinyatakan layak. Hal ini didukung oleh penilaian ahli materi dengan rata-rat skor 4,3 termasuk dalam kategori layak, penilaian ahli media dengan rata-rata skor 4,4 termasuk dalam kategori layak, uji coba lapangan awal mendapatkan presentase skor 88,89% termasuk dalam kategori layak, uji coba lapangan utama mendapatkan presentase 95,83% termasuk dalam kategori layak dan uji coba lapangan operasional mendapatkan presentase skor 97,91% termasuk dalam kategori layak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Sinau Aksara Jawa untuk pembelajaran siswa kelas V SD N Tanjungharjo Kulonprogo Yogyakarta layak digunakan. Kata Kunci: Media SIRAJA, Aksara Jawa, Sekolah Dasar Abstract The development of this research was intended to produce “sinau aksara Jawa (siraja)” cards who deserves to the learning of languages java students in primary schools tanjungharjo. This research research using the development of which adopt measures borg and gall. Step taken covering research and data collection, planning, the development of the draft products, the trial of the starting pitch, revise the results of the tryouts the starting pitch, the trial of the center court, the trial of the implementation of the operational, the consummation of the final product. Data collection technique uses observation, interview, poll and documentation. Data analysis in the form of descriptive quantitative. The results of the study showed that media “sinau aksara Jawa (siraja)” cards which has been developed through a series of pilot and validation the people of announced eligible. This is supported by an assessment the people of of materials with the rata-rat a score 4.3 included in a category worthy of, media experts assessment with an average a score 4.4 included in a category worthy of, pilot the starting pitch get the percentage a score 88,89 % included in a category worthy of, trial on centre court get the percentage 95,83 % included in a category worthy and a trial operational field get the percentage a score 97,91 % included in a category worthy of. Based on the research done that has been done can be concluded that media “sinau aksara Jawa (siraja)” to teaching grade 5 primary school n tanjungharjo kulonprogo yogyakarta being used. Keyword: media siraja, java character, elementary school asing dibandingkan kebudayaan sendiri, ini adalah PENDAHULUAN Arus globalisasi yang terjadi sekarang ini membuat perkembangan teknologi salah satu dampak globalisasi yang perlu kita begitu bentengi dan waspadai dalam menyikapinya, agar pesatnya, teknologi-teknologi yang berkembang generasi muda kita tidak lebih paham kebudayaan membuat kita semakin mudah mengakses hal-hal asing dibandingkan kebudayaan sendiri. Hal yang yang sulit untuk kita jangkau misalnya saja adalah perlu disorot adalah bagaimana cara kita harus kebudayan dunia. Sekarang ini banyak generasi menyikapi kebudayaan bangsa ini yang semakin muda kita yang lebih suka belajar kebudayaan hari, semakin tergerus oleh perkembangan zaman. Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 213 Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya akan kebudayaan. Kebudayaan bangsa berbahasa pada pelajaran bahasa Jawa juga mencakup empat segi tersebut. Indonesia yang sampai saat ini masih dilestarikan Pada pembelajaran bahasa Jawa, siswa salah satunya adalah bahasa daerah. Lebih dari 700 harus bahasa yang dimiliki oleh Indonesia. Hampir berbahasa membaca dan menulis aksara Jawa. semua daerah memiliki bahasa tersendiri yang Aksara Jawa merupakan salah satu pokok bahasan digunakan sehari-hari oleh penduduk asli daerah wajib pada mata pelajaran bahasa Jawa. Namun tersebut untuk berkomunikasi. Bahasa Jawa membaca dan menulis aksara Jawa tidak semudah merupakan salah satu bahasa daerah yang dimiliki kita membaca alphabet, terdapat sandhangan dan oleh penduduk asli provinsi Jawa Tengah, Jawa pasangan yang harus diselarasakan dengan aksara Timur dan D.I Yogyakarta. Jawa sehingga akasara Jawa dapat dibaca Salah satu cara untuk melestarikan bahasa daerah di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah, memiliki kemampuan keterampilan (menghasilkan bunyi) menjadi sebuah kata dan memiliki makna. Jawa Timur dan D.I Yogyakarta adalah dengan Berdasarkan hasil wawancara dengan guru memasukakkan materi bahasa daerah sebagai kelas V sebagai tahap observasi awal yang kurikulum muatan lokal di Sekolah. Dalam rangka dilaksanakan di SD Negeri Tanjungharjo, telah melestarikan D.I diperoleh data bahwa siswa kelas V memiliki hasil maka belajar bahasa jawa yang rendah dan siswa masih diajarkanlah mata pelajaran bahasa Jawa di belum lancar membaca maupun menulis aksara Sekolah sebagai mata pelajaran wajib. Bahasa Jawa. Beberapa kendala dalam pelaksanaan Jawa menjadi muatan lokal wajib di Sekolah, pembelajaran aksara Jawa tersebut, seperti siswa mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah sulit untuk menghafalkan aksara Jawa karena ada Menengah Atas di D.I Yogyakarta. Nilai ujian beberapa huruf yang mirip satu dengan lainnya. mulok bahasa Jawa dimasukkan sebagai slah satu Adanya beberapa huruf yang mirip tersebut nilai yang ikut mempengaruhi kelulusan siswa. membuat siswa kesulitan membedakan aksara Yogyakarta kebudayaan kepada daerah generasi di muda, Materi pembelajaran bahasa meliputi dua Jawa satu dengan yang lainnya, penggunaan aspek, yaitu aspek kemampuan berbahasa dan sandhangan dalam sistem penulisan bahasa Jawa aspek juga membuat siswa semakin kesulitan dalam kemampuan bersastra. Seperti yang disampaikan oleh Henry Guntur (2008: 1) menguasai aksara Jawa. keterampilan berbahasa dalam kurikulum di Media pembelajaran untuk aksara Jawa di Sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu SDN Tanjungharjo masih terbatas, media yang keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan tersedia hanya poster aksara Jawa yang menempel menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali pada dinding. Media poster tersebut hanya berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya menampilkan aksara Ha-Na-Ca-Ra-Ka secara dengan cara yang beraneka ragam. Keterampilan terpisah-pisah, tidak ada yang langsung membentuk kata atau kalimat. Guru mengajarkan 214 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017 materi aksara Jawa dengan metode ceramah dan Usia siswa kelas V SD masih menyukai bermain memberikan contoh di papan tulis, serta latihan dan berkelompok dengan teman sebayanya. Oleh mengerjakan soal-soal di Lembar Kerja Siswa karena itu, perlu dikembangkan media yang sesuai (LKS). Belajar aksara Jawa dianggap sulit dan dengan karakteristik siswa yaitu belajar sambil kurang menarik oleh siswa, menyebabkan siswa bermain, agar siswa tertarik, lebih aktif dan mudah kurang termotivasi belajar aksara Jawa. Guru memaknai pembelajaran aksara Jawa. membutuhkan media pembelajaran untuk Penjabaran di atas juga didukung oleh penunjang pembelajaran aksara Jawa karena pendapat Sholeh Hamid (2011:13) bahwa inti dari media yang ada hanya poster dan dirasa masih proses pendidikan di kelas adalah bagaimana para belum bervariasi untuk media aksara Jawa. siswa bisa semangat, antusias, dan berbahagia Berdasarkan permasalahan di atas maka dalam pengikuti pembelajaran di kelas, bukannya perlu adanya pemecahan masalah belajar dengan terbebani dan menjadikan pembelajaran di kelas mengadakan inovasi media pembelajaran yang sebagai momok yang menakutkan. Oleh karena lebih menarik dan efektif untuk siswa. Peneliti itu, perlu dikembangkan media permainan yang tertarik media mampu meningkatkan semangat, antusias dan pembelajaran, guna menyelesaikan permasalahan minat belajar siswa tersebut. Media yang akan belajar dan menciptakan pembelajaran lebih dikembangkan adalah Kartu Sinau Aksara Jawa bermakna, sehingga mampu menarik perhatian (SIRAJA) yaitu kartu SIRAJA yang memiliki dan mempermudah siswa belajar menulis dan konsep permainan, menyusun sukukata aksara membaca aksara Jawa. Jawa sesuai kartu soal yang ada dengan langkah untuk mengembangan Materi aksara Jawa sandhangan payigeg permainan memasangkan kartu aksara Jawa pada wanda pada kurikulum terdapat pada kelas IV, papan sandhang yang telah tersedia sehingga namun berdasarkan permasalahan yang diperoleh menghasilkan sukukata dengan bunyi yang sesuai saat pengambilan data awal bahwa siswa kelas V soal. Sehingga media kartu SIRAJA yang akan di SD N Tanjungharjo belum lancar dan membaca dikembangkan diharapkan mampu menjadi media aksara Jawa sehingga media permainan SIRAJA yang tepat guna dalam menjalankan aktivitas diuji cobakan kepada siswa kelas V SD N proses pembelajaran aksara Jawa untuk kelas V di Tanjungharjo. SDN Tanjungharjo. Berdasarkan tahap perkembangan kognitif Jean Piaget (Suyono, 2011: 84), karakteristik METODE PENELITIAN siswa kelas V termasuk dalam tahap operasional Jenis Penelitian konkret. Pada tahap operasional kongkret siswa Jenis penelitian yang digunakan adalah sudah mulai dapat menggunakan aturan-aturan Research and Development (R&D). Penelitian ini yang jelas dan logis, siswa juga sudah mampu berorientasi pada produk. Produk media yang berpikir abstrak serta memikirkan alternatife dikembangkan memecahkan masalah dengan gambaran kongret. permasalahan pembelajaran. bertujuan untuk mengatasi Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 215 Menurut Borg and Gall yang dikutip oleh Nana Syaodih (2012: 164) yang dikemukakan Borg and Gall, mengalami terdapat 10 langkah prosedur metode pengembangan, 1) ini hanya sampai tahapan yang ke-9 atau tidak pengumpulan data (Research and Information sampai kepada langkah mendesiminasikan dan Collecting), mengimplementasikan produk. Perencanaan Penelitian sedikit modifikasi. Pada penelitian pengembangan dan 2) yaitu prosedural Research and development (R&D) (Planning), 3) Pengembangan draf produk (Develop Preliminary Form Product), 4) Uji coba lapangan awal Jenis Data dan Instrumen (Preliminary Field Testing), 5) Merevisi hasil uji Data-data yang diperoleh dalam coba (Main Product Revision), 6) Uji coba pengembangan Media Sinau Aksara Jawa ini lapangan (Main field Testing), 7) Penyempurnaan berupa produk hasil uji lapangan (Operational Product menentukan Revision), lapangan pengumpulan data yang digunakan adalah metode (Operational Field Testing), 9) Penyempurnaan wawancara, observasi, angket dan dokumentasi. produk akhir (Final Product revision), 10) Data kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian ahli Diseminasi dan implementasi (Dissemination and materi, ahli media dan subjek uji coba. 8) Uji pelaksanaan Implementation). data deskriptif kelayakan kuantitatif produk. untuk Metode Metode pengumpulan data yang digunakan diantaranya: a) Metode Observasi dilakukan pada saat penelitian pendahuluan dengan mengamati Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Semester Ganjil kegiatan pembelajaran yang terjadi dikelas Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan berkaitan dengan karakteristik peserta didik, b) di SD Negeri Tanjungharjo, beralamat di Turus, Metode wawancara dilakukan pada saat penelitian Tanjungharjo, pendahuluan untuk mengumpulkan informasi Nanggulan, Kulonprogo, Yogyakarta. Target/Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam pengembangan ini berkaitan dengan pembelajaran yang ada di SD Negeri Tanjungharjo. kepada guru kelas Wawancara V untuk dilakukan mendapatkan informasi-informasi yang mendetail berkaitan adalah siswa kelas V SD Negeri Tanjungharjo dengan Kulonprogo Yogyakarta. Jumlah subjek uji coba pembelajaran, c) Angket digunakan sebagai alat lapangan awal sebanyak 4 anak, uji coba lapangan ukur untuk menentukan kelayakan produk yang utama sebanyak 8 anak dan uji coba pelaksanaan diperoleh dari hasil penilaian produk oleh ahli operasional sebanyak 16 anak. materi, ahli media dan subjek uji coba lapangan. Prosedur Teknik Analisis Data Dengan tidak mengurangi validitas proses dan temuan dari penelitian ini, langkah-langkah atau permasalahan Teknik yang pengumpulan ada data dalam dalam pengembangan Media Sinau Aksara Jawa ini 216 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017 menggunakan teknik analisis data deskriptif SDN Tanjungharjo untuk kuantitatif. Analisis data ini digunakan untuk informasi awal mengenai situasi dan kondisi menentukan kelayakan produk melalui hasil yang di alami pada proses pembelajaran. penilaian ahli materi dan ahli media. Data yang Observasi diperoleh dikategorikan berdasarkan konversi S. langsung proses kegiatan belajar. Sementara Eko Putro Widoyoko (2009: 238) sebagai berikut: wawancara dilakukan kepada guru kelas V dilakukan mengenai proses mendapatkan dengan mengamati pembelajaran, media Skor Rentang Kriteria pembelajaran yang digunakan, karakter siswa 5 X > 4,08 Sangat baik dalam kegiatan belajar, dan kesulitan yang 4 3,36 < X ≤ 4,08 Baik dialami dalam proses pembelajaran. 3 2,64 < X ≤ 3,36 Cukup 2 1,92 < X ≤ 2,64 Kurang wawancara 1 X ≤ 1,92 Sangat kurang Tanjungharjo maka ditemukan beberapa Berdasarkan hasil yang observasi dilakukan di dan SD N masalah antara lain: Media Sinau Aksara Jawa ini dikatakan “Layak” sebagai media pembelajaran untuk siswa kelas V apabila hasil penilaian ahli materi dan ahli 1. Rendahnya minat belajar siswa pada materi aksara Jawa. 2. Siswa merasa kesulitan aksara media yang didapatkan minimal dengan kriteria membedakan “Baik”. Sedangkan teknik analisis data untuk bentuknya yang hampir mirip satu sama subjek uji coba hasil validasi menggunakan Skala lainya. 3. Pembelajaran Guttman. Jawa dalam aksara Jawa karena hanya Berikut tabel skala Guttman: menggunakan lembar kerja siswa dan Tabel Skala Guttman poster aksara Jawa sehingga dirasa kurang Skor efektif. Kriteria 4. Perlunya media yang sesuai dengan 1 Setuju 0 Tidak setuju karakteristik anak kelas V SD yang masih suka Berdasarkan kriteria tersebut, dapat bermaian dengan materi pembelajaran aksara Jawa. dijelaskan bahwa ketika memperoleh skor dengan rentang nilai 0,5< X ≤ 1 maka media dikatakan “layak”, dan jika memperoleh skor 0 < X ≤ 0,5 b. Hasil Perencanaan Tahapan perancangan ini merupakan maka media dikatakan “belum layak”. lanjutan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pengumpulan data dalam rangka memecahkan a. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data permasalahan Penelitian dan pengumpulan dari tahapan yang ada. penelitian dan Pengembangan data sebuah media pembelajaran berupa Media dilakukan melalaui observasi dan wawancara Sinau Akasara Jawa yang layak, pada tahap kepada guru kelas V dan siswa kelas V di Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 217 ini peneliti merencanakan menggunakan siraja layak dan baik untuk di uji coba tanpa metodologi penelitian R&D menurut Borg revisi. and Gall. Metodologi penelitian R&D Borg Validasi media dilakukan oleh dosen and Gall dilakukan sampai pada tahapan ke 9 Teknologi Pendidikan, dengan validasi melalui saja. 3 tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor 67 dengan rata-rata 3,9. diinterprestasikan kriteria “baik”. Validator memberikan saran untuk c. Hasil Pengembangan Produk Awal Pengembangan produk awal melalui merevisi antara lain: a) memperbaiki ilustrasi proses dan langkah-langkah sebagai berikut: buku petunjuk; b) memperbaiki desain sampul 1) Merumuskan isi materi pembelajaran box. Validasi media Tahap II mendapatkan skor dan berkonsultasi dengan guru kelas. 70 dengan rata-rata 4,1 diinterprestasikan 2) Mengumpulkan alat-alat dan bahan yang kriteria “Baik” dan tingkat kelayakan “Layak” diperlukan pada mengembang- dengan revisi yaitu perubahan font pada sampul kan Sinau Akasara Jawa. buku petunjuk. Kemudian Validasi tahap III 3) Pelaksanaan pengembangan produk. medapatkan skor 76 dengan rata-rata 4,4 4) Evaluasi dengan diinterprestasikan kriteria “sangat baik” dan (expert “layak” diujicobakan tanpa revisi. meminta Media dilakukan pertimbangan ahli judgement) atau validasi ahli. Validasi ahli dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. d. Uji Coba Lapangan Awal Uji coba lapangan melibatkan 4 siswa Validasi materi dilakukan oleh dosen kelas V SD Negeri Tanjungharjo. Hasil uji coba Pendidikan Bahasa Daerah, dengan validasi lapangan memperoleh skor penilaian 31 dari melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah maksimal 36. Jika jumlah skor tersebut jumlah 3,8 dipresentasekan 88,89% dan dapat dikatakan diinterprestasikan kriteria “baik”dan tingkat bahwa media siraja “Layak”. Dari pengamatan kelayakan “Layak”. Validator memberikan yang dilakukan, para siswa Respon dari subjek saran untuk merevisi antara lain: a) desain uji coba, antara lain; mereka sangat antusias, papan aksara Jawa kurang menepi agar sejajar tertarik dan termotivasi. Namun terdapat revisi dengan sandhangan wulu; dan b) penambahan yaitu 1 kartu soal salah cetak. skor 42 dengan rata-rata stiker layar dan cecak;. Tahap II mendapatkan jumlah skor 46 dengan rata-rata 4,1 e. Hasil Merevisi Uji Coba diinterprestasikan kriteria “Baik” dan tingkat Berdasarkan hasil uji coba awal dinyatakan kelayakan “Layak”. Validator memberikan bahwa media sinau aksara Jawa sudah layak saran untuk merevisi yaitu untuk menambahkan untuk digunakan siswa kelas V SD Negeri keterangan materi. Tanjungharjo. Terdapat revisi pada satu kartu Validator ahli materi menyatakan bahwa media yang salah cetak agar sesuai Jawab dan soalnya. gambar pada bagian 218 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017 Kegiatan penelitian pengembangan dilanjutkan i. Hasil Penyempurnaan Produk Akhir pada uji coba lapangan awal. Dari hasil uji coba pelaksanaan yang dilakukan dapat dikatakan bahwa media Siraja sudah layak dan baik digunakan untuk f. Hasil Uji Coba Lapangan Uji coba lapangan melibatkan 8 siswa pembelajaran Bahasa Jawa kelas V Sekolah kelas V SD Negeri Tanjungharjo. Hasil uji Dasar. Dalam uji coba tersebut juga siswa coba lapangan memperoleh skor penilaian 69 tidak dari jumlah total maksimal penilaian 72. Jika menggunakan jumlah skor tersebut dipresentasekan menjadi permainan tidak mengalami proses perbaikan 95,83% dan dapat dikatakan bahwa media atau revisi. mengalami kesulitan dalam permainan. Sehingga Monopoli Tematik “Layak”. Pembahasan Produk g. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan yang dikembangkan dalam Berdasarkan hasil uji coba lapangan utama penelitian ini adalah Media permainan Sinau menyatakan bahwa bahwa media Siraja sudah Aksara Jawa (SIRAJA) untuk pembelajaran layak dan baik untuk digunakan dalam bahasa Jawa siswa kelas V SD N Tanjungharjo. pembelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V Berdasarkan sekolah perlunya dasar, sehingga peneliti tidak melakukan revisi produk media pembelajaran. hasil pengumpulan dikembangkan data sebuah awal media pembelajaran untuk mata pelajaran bahasa Jawa yang dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa kelas V sekolah dasar. Media permainan h. Hasil Uji Coba Pelaksanaan Uji coba lapangan melibatkan 16 yang dikembangkan, diharapkan mampu siswa kelas V SD Negeri Tanjungharjo. Hasil mengatasi permasalahan belajar, mengoptimalkan uji coba lapangan memperoleh skor penilaian proses pembelajaran, dan menciptakan suasana 141 dari jumlah total maksimal penilaian 144. belajar yang menyenangkan bagi siswa atau Jika jumlah skor tersebut dipresentasekan pengguna media SIRAJA saat menggunakanya. menjadi 97,91% dan dapat dikatakan bahwa Menurut Soleh Hamid (2011: 13) bahwa inti dari media Siraja “Layak”. Dari hasil pengamatan proses pendidikan di kelas adalah bagaimana para pada uji coba pelaksanaan, respon subjek siswa bisa bersemangat, antusias, dan berbahagia penelitian tertarik dalam mengikut pembelajaran di kelas, bukannya terhadap bahwa media Siraja. Para siswa aktif terbebani dan menjadikan pembelajaran di kelas dan merasa tertantang untuk menJawab sebagai momok yang menakutkan. umumnya pertanyaan-pertanyaan permainan. suka yang dan ada dalam Media Sinau Aksara Jawa (SIRAJA) yang dikembangkan, diharapkan dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran oleh guru dan siswa dalam mempelajari aksara Jawa. Media Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 219 SIRAJA merupakan media visual karena pesan menggunakan penilaian dalam bentuk intrumen pembelajaran indra angket oleh responden yaitu ahli materi pelajaran penglihatan seperti yang dikemukakan oleh Yudhi bahasa Jawa, ahli media pembelajaran, dan siswa Munandi (2008; 54) pada bab II bahwa media kelas V SD sebagai subjek uji coba dan pengguna visual adalah media yang hanya melibatkan indra produk. dapat diterima melalui penglihatan. Dalam pengembangan produk media SIRAJA ini, memperhatikan Uji kelayakan produk dalam penelitian prinsip-prinsip pengembangan media SIRAJA ini dilakukan desain pembelajaran menurut C. Asri Budiningsih melalui beberpa tahap uji coba untuk mendapatkan (2003: 44) pada bab II yaitu 1) Prinsip Kesiapan penilaian dan saran, sehingga media SIRAJA yang dan Motivasi, 2) Prinsip penggunaan alat pemusat dikembangkan perhatian, 3) prinsip keaktifan siswa, 4) Prinsip pembelajaran Bahasa Jawa pokok bahasan aksara umpan balik, 5) prinsip perulangan. Serta teori Jawa. Tahapan dalam penelitian ini, meliputi: 1) pembelajaran yaitu teori behavioristik, teori tahap validasi ahli materi, 2) validasi ahli media, kognitif dan teori konstruktivistik. Media SIRAJA 3) uji coba lapangan awal, 4) uji coba lapangan yang dikembangkan ini digunakan untuk siswa utama dan 5) uji coba lapangan operasional. layak digunakan dalam kelas V SD secara berkelompok karena siswa Dari hasil validasi ahli materi melalui II kelas V sedang berada pada tahap operasional tahap validasi terdapat 2 aspek yang dinilai oleh konkrit dimana siswa sudah mampu menggunakan ahli materi yaitu aspek isi dan aspek pembelajaran. aturan-aturan dalam memainkan sebuah media Pada proses validasi tahap I, penilaian dari kedua permainan seperti yang dikemukakan oleh Piaget aspek tersebut mendapatkan rerata 3,8 dengan (C Asri Budiningsih 2012: 35) dalam tahapan- kriteria baik dan tingkat kelayakan “Layak”. Pada tahapan perkembangan kognitif pada tahap proses validasi tahap II, penilaian dari kedua aspek operasional konkret yaitu anak usia 7-11 tahun tersebut mendapatkan rerata 4,3 dengan kriteria sudah mampu menggunakan aturan-aturan yang sangat baik dan tingkat kelayakan “Layak”. jelas dan logis tetapi hanya dengan benda-benda Valiadasi media dilakukan melelui III konkrit. Sehingga media SIRAJA didesain untuk tahap untuk memperoleh hasil yang terbaik dimainkan secara berkelompok agar siswa dapat terhadap belajar sambil bermain. dikembangkan. Pada validasi ahli media terdapat 3 Tujuan penelitian pengembangan produk media SIRAJA yang ini aspek yang dinilai yaitu aspek fisik, aspek adalah mengahsilkan desain produk media sinau tampilan dan aspek pembelajaran. Proses validasi aksra Jawa yang layak digunakan dalam proses tahap I mendapatkan rerata skor 3,9 dengan pembelajaran akasara Jawa. Desain produk media kriteria baik dan tingkat kelayakan “Layak”. sinau aksara Jawa yang layak, maksudnya adalah Sedangkan pada validasi tahap II mendapatkan merancang langkah permainan, bentuk permaian, hasil rerata 4,1 dengan kriteria baik dan tingkat sasaran pengguna dan sebagainya. Kelayakan kelayakan “Layak” untuk diujicobakan dengan produk diperoleh dengan data yang dijaring revisi sehingga terdapat validasi tahap III guna 220 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017 menyempurnakan media yaitu dengan hasil rerata Uji coba operasional melibatkan 16 siswa 4,4 dengan kriteria sangat baik dan tingkat kelas V dengan perolehan presentasu sebanyak kelayakan “Layak” untuk diujicobakan tanpa 97,91 dengan kategori “Layak”. Pada uji coba revisi. operasional ini mendapatkan respon dari siswa Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba yang memainkan media SIRAJA adalah senang lapangan awal, uji coba lapangan utama dan uji dan tertarik saat memainkanya. Siswa tertarik coba lapangan operasional dengan 9 indikator untuk memainkan media SIRAJA karena mereka penilaian. Pada uji coba lapangan awal dengan bisa belajar sambil bermain. Dalam konsep melibatkan 4 siswa sebagai subjek. Hasil penilaian permainan media SIRAJA tersebut siswa dilatih dari keempat siswa tersebut adalah baik yaitu untuk menyusun aksara menggunakan sandhangan dengan presentase yang cukup tinggi yaitu 88,89% dengan dan termasuk kategori “Layak”. Dari presentase menyenangkan. Pada saat uji coba siswa tertarik hasil angket siswa tersebut dapat disimpulkan memainkan media SIRAJA karena dimainkan bahwa media SIRAJA layak digunakan dengan secara berkelompok sehingga siswa merasa revisi karena terdapat kesalah cetak pada kartu bersemangat soal yang tidak cocok dengan kunci Jawaban, kemudian pada saat kelompok yang mampu sehingga diperlukanya revisi dengan pencetakan menJawab dengan benar akan bersorak karena ulang 1 kartu soal. Pada uji coba lapangan awal ini senang mendapatkan poin sehingga memacu siswa terlihat senang dan tertarik dalam belajar kelompok lain untuk menJawab dengan benar aksara Jawa sehingga menumbukan motivasi juga. Hal ini sesuai dengan karekteristik anak usia belajar aksara Jawa. Menumbuhkan motivasi sekolah dasar masih suka bermain, memiliki rasa belajar sesuai dengan manfaat media pembelajaran ingin tahu yang besar, mudah terpengaruh oleh yang dikemukakan Sudjana & Rivani (Hunjair lingkungan, dan gemar membentuk kelompok AH. Sanaky 2009: 4) yaitu pembelajaran akan sebaya (Ahmad Susanto, 2013: 86). lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. cara menJawab memainkanya Berdasarkan penilaian soal dengan bersama-sama, yang telah didapatkan melalui proses validasi ahli meteri, ahli Uji coba lapangan dilakukan oleh 8 siswa media pembelajaran dan siswa kelas V SDN kelas V SD mendapatkan presentase 95,83% Tanjungharjo sebagai pengguna produk serta dengan kategori “Layak”. Pada uji coba lapangan subjek uji coba lapangan bahwa media SIRAJA ini siswa kelas V sangat antusias menggunakan yang dikembangkan dinyatakan “Layak” untuk media SIRAJA. Siswa sangat menikmati belajar digunakan dalam proses pembelajaran Aksara aksara Jawa dan sandhang menggunakan media Jawa. SIRAJA. Siwa menjadi lebih aktif dalam situsai berinteraksi dengan teman sekelompoknya untuk menyusun aksara Jawa dengan sandhanganya. Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 221 Guntur, Tarigan Henry. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini menghasilkan sebuah media permbalajaran berupa media permainan Siraja Hamid Soleh. 2011. Merode Yogyakarta : DIVA Press Edutainment. Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya yang layak digunakan untuk pembelajaran bahasa Jawa siswa kelas V sekolah dasar dengan materi tentang aksara Jawa. Kelayakan produk tersebut diperoleh dari hasil validasi ahli hingga uji coba hingga dinyatakan “Layak” untuk digunakan sebagai media pembelajaran kelas V di SD N Tanjungharjo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang akan disampaikan sebagai berikut: 1. Bagi siswa kelas V SD N Tanjungharjo, diharapkan dengan adanya media SIRAJA ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar yang menyenangkan. 2. Bagi Guru kelas V hendaknya sebelum menggunakan media SIRAJA menjelaskan kembali penggunaan sandhangan dengan aksara tanya Jawa dan Jawab agar pembelajaran lebih aktif. 3. Bagi peneliti atau pengembang selanjutnya, diharapkan dapat meneruskan penelitian ini ketahap uji ekfetivitas. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Asri Susanto. 2013. Teori Belajar & Pembalajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Pernadamedia Group Budiningsih C. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Eko, Putro Widoyoko 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Suyobo. 20011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran . Jakarta : Gaung Persada Pres