judul dalam bahasa indonesia, ditulis dengan huruf tnr

advertisement
212 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN PAPAN KARTU SINAU AKSARA JAWA UNTUK
SISWA SEKOLAH DASAR
DEVELOPMENT MEDIA OF CARD BOARD GAMES “SINAU AKSARA JAWA” FOR
ELEMENTARY SCHOOL STUDENT
Oleh: Laelatul Mukaromah, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email: [email protected]
Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media kartu Sinau Aksara Jawa (SIRAJA) yang
layak untuk pembelajaran bahasa Jawa siswa kelas 5 di SD Tanjungharjo. Penelitian ini menggunakan penelitian
pengembangan yang mengadopsi langkah-langkah Borg dan Gall. Langkah yang ditempuh meliputi penelitian dan
pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba
lapangan awal, uji coba lapangan utama, uji coba pelaksanaan operasional, penyempurnaan produk akhir. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data berupa deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media kartu Sinau Aksara Jawa (SIRAJA) yang telah dikembangkan
melalui serangkaian uji coba serta validasi ahli dinyatakan layak. Hal ini didukung oleh penilaian ahli materi dengan
rata-rat skor 4,3 termasuk dalam kategori layak, penilaian ahli media dengan rata-rata skor 4,4 termasuk dalam
kategori layak, uji coba lapangan awal mendapatkan presentase skor 88,89% termasuk dalam kategori layak, uji coba
lapangan utama mendapatkan presentase 95,83% termasuk dalam kategori layak dan uji coba lapangan operasional
mendapatkan presentase skor 97,91% termasuk dalam kategori layak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Sinau Aksara Jawa untuk pembelajaran siswa kelas V SD N Tanjungharjo
Kulonprogo Yogyakarta layak digunakan.
Kata Kunci: Media SIRAJA, Aksara Jawa, Sekolah Dasar
Abstract
The development of this research was intended to produce “sinau aksara Jawa (siraja)” cards who deserves
to the learning of languages java students in primary schools tanjungharjo. This research research using the
development of which adopt measures borg and gall. Step taken covering research and data collection, planning, the
development of the draft products, the trial of the starting pitch, revise the results of the tryouts the starting pitch, the
trial of the center court, the trial of the implementation of the operational, the consummation of the final product.
Data collection technique uses observation, interview, poll and documentation. Data analysis in the form of
descriptive quantitative. The results of the study showed that media “sinau aksara Jawa (siraja)” cards which has
been developed through a series of pilot and validation the people of announced eligible. This is supported by an
assessment the people of of materials with the rata-rat a score 4.3 included in a category worthy of, media experts
assessment with an average a score 4.4 included in a category worthy of, pilot the starting pitch get the percentage a
score 88,89 % included in a category worthy of, trial on centre court get the percentage 95,83 % included in a category
worthy and a trial operational field get the percentage a score 97,91 % included in a category worthy of. Based on
the research done that has been done can be concluded that media “sinau aksara Jawa (siraja)” to teaching grade 5
primary school n tanjungharjo kulonprogo yogyakarta being used.
Keyword: media siraja, java character, elementary school
asing dibandingkan kebudayaan sendiri, ini adalah
PENDAHULUAN
Arus globalisasi yang terjadi sekarang ini
membuat
perkembangan
teknologi
salah satu dampak globalisasi yang perlu kita
begitu
bentengi dan waspadai dalam menyikapinya, agar
pesatnya, teknologi-teknologi yang berkembang
generasi muda kita tidak lebih paham kebudayaan
membuat kita semakin mudah mengakses hal-hal
asing dibandingkan kebudayaan sendiri. Hal yang
yang sulit untuk kita jangkau misalnya saja adalah
perlu disorot adalah bagaimana cara kita harus
kebudayan dunia. Sekarang ini banyak generasi
menyikapi kebudayaan bangsa ini yang semakin
muda kita yang lebih suka belajar kebudayaan
hari, semakin tergerus oleh perkembangan zaman.
Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 213
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang
sangat kaya akan kebudayaan. Kebudayaan bangsa
berbahasa pada pelajaran bahasa Jawa juga
mencakup empat segi tersebut.
Indonesia yang sampai saat ini masih dilestarikan
Pada pembelajaran bahasa Jawa, siswa
salah satunya adalah bahasa daerah. Lebih dari 700
harus
bahasa yang dimiliki oleh Indonesia. Hampir
berbahasa membaca dan menulis aksara Jawa.
semua daerah memiliki bahasa tersendiri yang
Aksara Jawa merupakan salah satu pokok bahasan
digunakan sehari-hari oleh penduduk asli daerah
wajib pada mata pelajaran bahasa Jawa. Namun
tersebut untuk berkomunikasi. Bahasa Jawa
membaca dan menulis aksara Jawa tidak semudah
merupakan salah satu bahasa daerah yang dimiliki
kita membaca alphabet, terdapat sandhangan dan
oleh penduduk asli provinsi Jawa Tengah, Jawa
pasangan yang harus diselarasakan dengan aksara
Timur dan D.I Yogyakarta.
Jawa sehingga akasara Jawa dapat dibaca
Salah satu cara untuk melestarikan bahasa
daerah di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah,
memiliki
kemampuan
keterampilan
(menghasilkan bunyi) menjadi sebuah kata dan
memiliki makna.
Jawa Timur dan D.I Yogyakarta adalah dengan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
memasukakkan materi bahasa daerah sebagai
kelas V sebagai tahap observasi awal yang
kurikulum muatan lokal di Sekolah. Dalam rangka
dilaksanakan di SD Negeri Tanjungharjo, telah
melestarikan
D.I
diperoleh data bahwa siswa kelas V memiliki hasil
maka
belajar bahasa jawa yang rendah dan siswa masih
diajarkanlah mata pelajaran bahasa Jawa di
belum lancar membaca maupun menulis aksara
Sekolah sebagai mata pelajaran wajib. Bahasa
Jawa. Beberapa kendala dalam pelaksanaan
Jawa menjadi muatan lokal wajib di Sekolah,
pembelajaran aksara Jawa tersebut, seperti siswa
mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah
sulit untuk menghafalkan aksara Jawa karena ada
Menengah Atas di D.I Yogyakarta. Nilai ujian
beberapa huruf yang mirip satu dengan lainnya.
mulok bahasa Jawa dimasukkan sebagai slah satu
Adanya beberapa huruf yang mirip tersebut
nilai yang ikut mempengaruhi kelulusan siswa.
membuat siswa kesulitan membedakan aksara
Yogyakarta
kebudayaan
kepada
daerah
generasi
di
muda,
Materi pembelajaran bahasa meliputi dua
Jawa satu dengan yang lainnya, penggunaan
aspek, yaitu aspek kemampuan berbahasa dan
sandhangan dalam sistem penulisan bahasa Jawa
aspek
juga membuat siswa semakin kesulitan dalam
kemampuan
bersastra.
Seperti
yang
disampaikan oleh Henry Guntur (2008: 1)
menguasai aksara Jawa.
keterampilan berbahasa dalam kurikulum di
Media pembelajaran untuk aksara Jawa di
Sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu
SDN Tanjungharjo masih terbatas, media yang
keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan
tersedia hanya poster aksara Jawa yang menempel
menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali
pada dinding. Media poster tersebut hanya
berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya
menampilkan aksara Ha-Na-Ca-Ra-Ka secara
dengan cara yang beraneka ragam. Keterampilan
terpisah-pisah,
tidak
ada
yang
langsung
membentuk kata atau kalimat. Guru mengajarkan
214 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017
materi aksara Jawa dengan metode ceramah dan
Usia siswa kelas V SD masih menyukai bermain
memberikan contoh di papan tulis, serta latihan
dan berkelompok dengan teman sebayanya. Oleh
mengerjakan soal-soal di Lembar Kerja Siswa
karena itu, perlu dikembangkan media yang sesuai
(LKS). Belajar aksara Jawa dianggap sulit dan
dengan karakteristik siswa yaitu belajar sambil
kurang menarik oleh siswa, menyebabkan siswa
bermain, agar siswa tertarik, lebih aktif dan mudah
kurang termotivasi belajar aksara Jawa. Guru
memaknai pembelajaran aksara Jawa.
membutuhkan
media
pembelajaran
untuk
Penjabaran di atas juga didukung oleh
penunjang pembelajaran aksara Jawa karena
pendapat Sholeh Hamid (2011:13) bahwa inti dari
media yang ada hanya poster dan dirasa masih
proses pendidikan di kelas adalah bagaimana para
belum bervariasi untuk media aksara Jawa.
siswa bisa semangat, antusias, dan berbahagia
Berdasarkan permasalahan di atas maka
dalam pengikuti pembelajaran di kelas, bukannya
perlu adanya pemecahan masalah belajar dengan
terbebani dan menjadikan pembelajaran di kelas
mengadakan inovasi media pembelajaran yang
sebagai momok yang menakutkan. Oleh karena
lebih menarik dan efektif untuk siswa. Peneliti
itu, perlu dikembangkan media permainan yang
tertarik
media
mampu meningkatkan semangat, antusias dan
pembelajaran, guna menyelesaikan permasalahan
minat belajar siswa tersebut. Media yang akan
belajar dan menciptakan pembelajaran lebih
dikembangkan adalah Kartu Sinau Aksara Jawa
bermakna, sehingga mampu menarik perhatian
(SIRAJA) yaitu kartu SIRAJA yang memiliki
dan mempermudah siswa belajar menulis dan
konsep permainan, menyusun sukukata aksara
membaca aksara Jawa.
Jawa sesuai kartu soal yang ada dengan langkah
untuk
mengembangan
Materi aksara Jawa sandhangan payigeg
permainan memasangkan kartu aksara Jawa pada
wanda pada kurikulum terdapat pada kelas IV,
papan sandhang yang telah tersedia sehingga
namun berdasarkan permasalahan yang diperoleh
menghasilkan sukukata dengan bunyi yang sesuai
saat pengambilan data awal bahwa siswa kelas V
soal. Sehingga media kartu SIRAJA yang akan
di SD N Tanjungharjo belum lancar dan membaca
dikembangkan diharapkan mampu menjadi media
aksara Jawa sehingga media permainan SIRAJA
yang tepat guna dalam menjalankan aktivitas
diuji cobakan kepada siswa kelas V SD N
proses pembelajaran aksara Jawa untuk kelas V di
Tanjungharjo.
SDN Tanjungharjo.
Berdasarkan tahap perkembangan kognitif
Jean Piaget (Suyono, 2011: 84), karakteristik
METODE PENELITIAN
siswa kelas V termasuk dalam tahap operasional
Jenis Penelitian
konkret. Pada tahap operasional kongkret siswa
Jenis penelitian yang digunakan adalah
sudah mulai dapat menggunakan aturan-aturan
Research and Development (R&D). Penelitian ini
yang jelas dan logis, siswa juga sudah mampu
berorientasi pada produk. Produk media yang
berpikir abstrak serta memikirkan alternatife
dikembangkan
memecahkan masalah dengan gambaran kongret.
permasalahan pembelajaran.
bertujuan
untuk
mengatasi
Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 215
Menurut Borg and Gall yang dikutip oleh
Nana Syaodih (2012: 164)
yang dikemukakan Borg and Gall, mengalami
terdapat 10 langkah prosedur metode
pengembangan,
1)
ini hanya sampai tahapan yang ke-9 atau tidak
pengumpulan data (Research and Information
sampai kepada langkah mendesiminasikan dan
Collecting),
mengimplementasikan produk.
Perencanaan
Penelitian
sedikit modifikasi. Pada penelitian pengembangan
dan
2)
yaitu
prosedural Research and development (R&D)
(Planning),
3)
Pengembangan draf produk (Develop Preliminary
Form Product), 4) Uji coba lapangan awal
Jenis Data dan Instrumen
(Preliminary Field Testing), 5) Merevisi hasil uji
Data-data
yang
diperoleh
dalam
coba (Main Product Revision), 6) Uji coba
pengembangan Media Sinau Aksara Jawa ini
lapangan (Main field Testing), 7) Penyempurnaan
berupa
produk hasil uji lapangan (Operational Product
menentukan
Revision),
lapangan
pengumpulan data yang digunakan adalah metode
(Operational Field Testing), 9) Penyempurnaan
wawancara, observasi, angket dan dokumentasi.
produk akhir (Final Product revision), 10)
Data kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian ahli
Diseminasi dan implementasi (Dissemination and
materi, ahli media dan subjek uji coba.
8)
Uji
pelaksanaan
Implementation).
data
deskriptif
kelayakan
kuantitatif
produk.
untuk
Metode
Metode pengumpulan data yang digunakan
diantaranya: a) Metode Observasi dilakukan pada
saat penelitian pendahuluan dengan mengamati
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada Semester Ganjil
kegiatan pembelajaran
yang terjadi dikelas
Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan
berkaitan dengan karakteristik peserta didik, b)
di SD Negeri Tanjungharjo, beralamat di Turus,
Metode wawancara dilakukan pada saat penelitian
Tanjungharjo,
pendahuluan untuk mengumpulkan informasi
Nanggulan,
Kulonprogo,
Yogyakarta.
Target/Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam pengembangan ini
berkaitan dengan pembelajaran yang ada di SD
Negeri
Tanjungharjo.
kepada
guru
kelas
Wawancara
V
untuk
dilakukan
mendapatkan
informasi-informasi yang mendetail berkaitan
adalah siswa kelas V SD Negeri Tanjungharjo
dengan
Kulonprogo Yogyakarta. Jumlah subjek uji coba
pembelajaran, c) Angket digunakan sebagai alat
lapangan awal sebanyak 4 anak, uji coba lapangan
ukur untuk menentukan kelayakan produk yang
utama sebanyak 8 anak dan uji coba pelaksanaan
diperoleh dari hasil penilaian produk oleh ahli
operasional sebanyak 16 anak.
materi, ahli media dan subjek uji coba lapangan.
Prosedur
Teknik Analisis Data
Dengan tidak mengurangi validitas proses dan
temuan dari penelitian ini, langkah-langkah atau
permasalahan
Teknik
yang
pengumpulan
ada
data
dalam
dalam
pengembangan Media Sinau Aksara Jawa ini
216 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017
menggunakan teknik analisis data deskriptif
SDN Tanjungharjo untuk
kuantitatif. Analisis data ini digunakan untuk
informasi awal mengenai situasi dan kondisi
menentukan kelayakan produk melalui hasil
yang di alami pada proses pembelajaran.
penilaian ahli materi dan ahli media. Data yang
Observasi
diperoleh dikategorikan berdasarkan konversi S.
langsung proses kegiatan belajar. Sementara
Eko Putro Widoyoko (2009: 238) sebagai berikut:
wawancara dilakukan kepada guru kelas V
dilakukan
mengenai
proses
mendapatkan
dengan
mengamati
pembelajaran,
media
Skor Rentang
Kriteria
pembelajaran yang digunakan, karakter siswa
5
X > 4,08
Sangat baik
dalam kegiatan belajar, dan kesulitan yang
4
3,36 < X ≤ 4,08
Baik
dialami dalam proses pembelajaran.
3
2,64 < X ≤ 3,36
Cukup
2
1,92 < X ≤ 2,64
Kurang
wawancara
1
X ≤ 1,92
Sangat kurang
Tanjungharjo maka ditemukan beberapa
Berdasarkan
hasil
yang
observasi
dilakukan
di
dan
SD
N
masalah antara lain:
Media Sinau Aksara Jawa ini dikatakan
“Layak” sebagai media pembelajaran untuk siswa
kelas V apabila hasil penilaian ahli materi dan ahli
1. Rendahnya minat belajar siswa pada
materi aksara Jawa.
2. Siswa
merasa
kesulitan
aksara
media yang didapatkan minimal dengan kriteria
membedakan
“Baik”. Sedangkan teknik analisis data untuk
bentuknya yang hampir mirip satu sama
subjek uji coba hasil validasi menggunakan Skala
lainya.
3. Pembelajaran
Guttman.
Jawa
dalam
aksara
Jawa
karena
hanya
Berikut tabel skala Guttman:
menggunakan lembar kerja siswa dan
Tabel Skala Guttman
poster aksara Jawa sehingga dirasa kurang
Skor
efektif.
Kriteria
4. Perlunya media yang sesuai dengan
1
Setuju
0
Tidak setuju
karakteristik anak kelas V SD yang masih
suka
Berdasarkan
kriteria
tersebut,
dapat
bermaian
dengan
materi
pembelajaran aksara Jawa.
dijelaskan bahwa ketika memperoleh skor dengan
rentang nilai 0,5< X ≤ 1 maka media dikatakan
“layak”, dan jika memperoleh skor 0 < X ≤ 0,5
b. Hasil Perencanaan
Tahapan
perancangan
ini
merupakan
maka media dikatakan “belum layak”.
lanjutan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengumpulan data dalam rangka memecahkan
a. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data
permasalahan
Penelitian
dan
pengumpulan
dari
tahapan
yang
ada.
penelitian
dan
Pengembangan
data
sebuah media pembelajaran berupa Media
dilakukan melalaui observasi dan wawancara
Sinau Akasara Jawa yang layak, pada tahap
kepada guru kelas V dan siswa kelas V di
Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 217
ini peneliti merencanakan menggunakan
siraja layak dan baik untuk di uji coba tanpa
metodologi penelitian R&D menurut Borg
revisi.
and Gall. Metodologi penelitian R&D Borg
Validasi media dilakukan oleh dosen
and Gall dilakukan sampai pada tahapan ke 9
Teknologi Pendidikan, dengan validasi melalui
saja.
3 tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor 67
dengan rata-rata 3,9. diinterprestasikan kriteria
“baik”. Validator memberikan saran untuk
c. Hasil Pengembangan Produk Awal
Pengembangan produk awal melalui
merevisi antara lain: a) memperbaiki ilustrasi
proses dan langkah-langkah sebagai berikut:
buku petunjuk; b) memperbaiki desain sampul
1) Merumuskan isi materi pembelajaran
box. Validasi media Tahap II mendapatkan skor
dan berkonsultasi dengan guru kelas.
70 dengan rata-rata 4,1 diinterprestasikan
2) Mengumpulkan alat-alat dan bahan yang
kriteria “Baik” dan tingkat kelayakan “Layak”
diperlukan pada mengembang-
dengan revisi yaitu perubahan font pada sampul
kan Sinau Akasara Jawa.
buku petunjuk. Kemudian Validasi tahap III
3) Pelaksanaan pengembangan produk.
medapatkan skor 76 dengan rata-rata 4,4
4) Evaluasi
dengan
diinterprestasikan kriteria “sangat baik” dan
(expert
“layak” diujicobakan tanpa revisi.
meminta
Media
dilakukan
pertimbangan
ahli
judgement) atau validasi ahli. Validasi
ahli dilakukan oleh ahli materi dan ahli
media.
d. Uji Coba Lapangan Awal
Uji coba lapangan melibatkan 4 siswa
Validasi materi dilakukan oleh dosen
kelas V SD Negeri Tanjungharjo. Hasil uji coba
Pendidikan Bahasa Daerah, dengan validasi
lapangan memperoleh skor penilaian 31 dari
melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan
jumlah maksimal 36. Jika jumlah skor tersebut
jumlah
3,8
dipresentasekan 88,89% dan dapat dikatakan
diinterprestasikan kriteria “baik”dan tingkat
bahwa media siraja “Layak”. Dari pengamatan
kelayakan “Layak”. Validator memberikan
yang dilakukan, para siswa Respon dari subjek
saran untuk merevisi antara lain: a) desain
uji coba, antara lain; mereka sangat antusias,
papan aksara Jawa kurang menepi agar sejajar
tertarik dan termotivasi. Namun terdapat revisi
dengan sandhangan wulu; dan b) penambahan
yaitu 1 kartu soal salah cetak.
skor
42
dengan
rata-rata
stiker layar dan cecak;. Tahap II mendapatkan
jumlah
skor
46
dengan
rata-rata
4,1
e. Hasil Merevisi Uji Coba
diinterprestasikan kriteria “Baik” dan tingkat
Berdasarkan hasil uji coba awal dinyatakan
kelayakan “Layak”. Validator memberikan
bahwa media sinau aksara Jawa sudah layak
saran untuk merevisi yaitu untuk menambahkan
untuk digunakan siswa kelas V SD Negeri
keterangan
materi.
Tanjungharjo. Terdapat revisi pada satu kartu
Validator ahli materi menyatakan bahwa media
yang salah cetak agar sesuai Jawab dan soalnya.
gambar
pada
bagian
218 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017
Kegiatan penelitian pengembangan dilanjutkan
i. Hasil Penyempurnaan Produk Akhir
pada uji coba lapangan awal.
Dari hasil uji coba pelaksanaan yang
dilakukan dapat dikatakan bahwa media
Siraja sudah layak dan baik digunakan untuk
f. Hasil Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan melibatkan 8 siswa
pembelajaran Bahasa Jawa kelas V Sekolah
kelas V SD Negeri Tanjungharjo. Hasil uji
Dasar. Dalam uji coba tersebut juga siswa
coba lapangan memperoleh skor penilaian 69
tidak
dari jumlah total maksimal penilaian 72. Jika
menggunakan
jumlah skor tersebut dipresentasekan menjadi
permainan tidak mengalami proses perbaikan
95,83% dan dapat dikatakan bahwa media
atau revisi.
mengalami
kesulitan
dalam
permainan.
Sehingga
Monopoli Tematik “Layak”.
Pembahasan
Produk
g. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan
yang
dikembangkan
dalam
Berdasarkan hasil uji coba lapangan utama
penelitian ini adalah Media permainan Sinau
menyatakan bahwa bahwa media Siraja sudah
Aksara Jawa (SIRAJA) untuk pembelajaran
layak dan baik untuk digunakan dalam
bahasa Jawa siswa kelas V SD N Tanjungharjo.
pembelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V
Berdasarkan
sekolah
perlunya
dasar,
sehingga
peneliti
tidak
melakukan revisi produk media pembelajaran.
hasil
pengumpulan
dikembangkan
data
sebuah
awal
media
pembelajaran untuk mata pelajaran bahasa Jawa
yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
siswa kelas V sekolah dasar. Media permainan
h. Hasil Uji Coba Pelaksanaan
Uji coba lapangan melibatkan 16
yang
dikembangkan,
diharapkan
mampu
siswa kelas V SD Negeri Tanjungharjo. Hasil
mengatasi permasalahan belajar, mengoptimalkan
uji coba lapangan memperoleh skor penilaian
proses pembelajaran, dan menciptakan suasana
141 dari jumlah total maksimal penilaian 144.
belajar yang menyenangkan bagi siswa atau
Jika jumlah skor tersebut dipresentasekan
pengguna media SIRAJA saat menggunakanya.
menjadi 97,91% dan dapat dikatakan bahwa
Menurut Soleh Hamid (2011: 13) bahwa inti dari
media Siraja “Layak”. Dari hasil pengamatan
proses pendidikan di kelas adalah bagaimana para
pada uji coba pelaksanaan, respon subjek
siswa bisa bersemangat, antusias, dan berbahagia
penelitian
tertarik
dalam mengikut pembelajaran di kelas, bukannya
terhadap bahwa media Siraja. Para siswa aktif
terbebani dan menjadikan pembelajaran di kelas
dan merasa tertantang untuk menJawab
sebagai momok yang menakutkan.
umumnya
pertanyaan-pertanyaan
permainan.
suka
yang
dan
ada
dalam
Media Sinau Aksara Jawa (SIRAJA) yang
dikembangkan,
diharapkan
dapat
digunakan
sebagai penunjang pembelajaran oleh guru dan
siswa dalam mempelajari aksara Jawa. Media
Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 219
SIRAJA merupakan media visual karena pesan
menggunakan penilaian dalam bentuk intrumen
pembelajaran
indra
angket oleh responden yaitu ahli materi pelajaran
penglihatan seperti yang dikemukakan oleh Yudhi
bahasa Jawa, ahli media pembelajaran, dan siswa
Munandi (2008; 54) pada bab II bahwa media
kelas V SD sebagai subjek uji coba dan pengguna
visual adalah media yang hanya melibatkan indra
produk.
dapat
diterima
melalui
penglihatan. Dalam pengembangan produk media
SIRAJA
ini,
memperhatikan
Uji kelayakan produk dalam penelitian
prinsip-prinsip
pengembangan media SIRAJA ini dilakukan
desain pembelajaran menurut C. Asri Budiningsih
melalui beberpa tahap uji coba untuk mendapatkan
(2003: 44) pada bab II yaitu 1) Prinsip Kesiapan
penilaian dan saran, sehingga media SIRAJA yang
dan Motivasi, 2) Prinsip penggunaan alat pemusat
dikembangkan
perhatian, 3) prinsip keaktifan siswa, 4) Prinsip
pembelajaran Bahasa Jawa pokok bahasan aksara
umpan balik, 5) prinsip perulangan. Serta teori
Jawa. Tahapan dalam penelitian ini, meliputi: 1)
pembelajaran yaitu teori behavioristik, teori
tahap validasi ahli materi, 2) validasi ahli media,
kognitif dan teori konstruktivistik. Media SIRAJA
3) uji coba lapangan awal, 4) uji coba lapangan
yang dikembangkan ini digunakan untuk siswa
utama dan 5) uji coba lapangan operasional.
layak
digunakan
dalam
kelas V SD secara berkelompok karena siswa
Dari hasil validasi ahli materi melalui II
kelas V sedang berada pada tahap operasional
tahap validasi terdapat 2 aspek yang dinilai oleh
konkrit dimana siswa sudah mampu menggunakan
ahli materi yaitu aspek isi dan aspek pembelajaran.
aturan-aturan dalam memainkan sebuah media
Pada proses validasi tahap I, penilaian dari kedua
permainan seperti yang dikemukakan oleh Piaget
aspek tersebut mendapatkan rerata 3,8 dengan
(C Asri Budiningsih 2012: 35) dalam tahapan-
kriteria baik dan tingkat kelayakan “Layak”. Pada
tahapan perkembangan kognitif pada tahap
proses validasi tahap II, penilaian dari kedua aspek
operasional konkret yaitu anak usia 7-11 tahun
tersebut mendapatkan rerata 4,3 dengan kriteria
sudah mampu menggunakan aturan-aturan yang
sangat baik dan tingkat kelayakan “Layak”.
jelas dan logis tetapi hanya dengan benda-benda
Valiadasi media dilakukan melelui III
konkrit. Sehingga media SIRAJA didesain untuk
tahap untuk memperoleh hasil yang terbaik
dimainkan secara berkelompok agar siswa dapat
terhadap
belajar sambil bermain.
dikembangkan. Pada validasi ahli media terdapat 3
Tujuan
penelitian
pengembangan
produk
media
SIRAJA
yang
ini
aspek yang dinilai yaitu aspek fisik, aspek
adalah mengahsilkan desain produk media sinau
tampilan dan aspek pembelajaran. Proses validasi
aksra Jawa yang layak digunakan dalam proses
tahap I mendapatkan rerata skor 3,9 dengan
pembelajaran akasara Jawa. Desain produk media
kriteria baik dan tingkat kelayakan “Layak”.
sinau aksara Jawa yang layak, maksudnya adalah
Sedangkan pada validasi tahap II mendapatkan
merancang langkah permainan, bentuk permaian,
hasil rerata 4,1 dengan kriteria baik dan tingkat
sasaran pengguna dan sebagainya. Kelayakan
kelayakan “Layak” untuk diujicobakan dengan
produk diperoleh dengan data yang dijaring
revisi sehingga terdapat validasi tahap III guna
220 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 3 Tahun 2017
menyempurnakan media yaitu dengan hasil rerata
Uji coba operasional melibatkan 16 siswa
4,4 dengan kriteria sangat baik dan tingkat
kelas V dengan perolehan presentasu sebanyak
kelayakan “Layak” untuk diujicobakan tanpa
97,91 dengan kategori “Layak”. Pada uji coba
revisi.
operasional ini mendapatkan respon dari siswa
Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba
yang memainkan media SIRAJA adalah senang
lapangan awal, uji coba lapangan utama dan uji
dan tertarik saat memainkanya. Siswa tertarik
coba lapangan operasional dengan 9 indikator
untuk memainkan media SIRAJA karena mereka
penilaian. Pada uji coba lapangan awal dengan
bisa belajar sambil bermain. Dalam konsep
melibatkan 4 siswa sebagai subjek. Hasil penilaian
permainan media SIRAJA tersebut siswa dilatih
dari keempat siswa tersebut adalah baik yaitu
untuk menyusun aksara menggunakan sandhangan
dengan presentase yang cukup tinggi yaitu 88,89%
dengan
dan termasuk kategori “Layak”. Dari presentase
menyenangkan. Pada saat uji coba siswa tertarik
hasil angket siswa tersebut dapat disimpulkan
memainkan media SIRAJA karena dimainkan
bahwa media SIRAJA layak digunakan dengan
secara berkelompok sehingga siswa merasa
revisi karena terdapat kesalah cetak pada kartu
bersemangat
soal yang tidak cocok dengan kunci Jawaban,
kemudian pada saat kelompok yang mampu
sehingga diperlukanya revisi dengan pencetakan
menJawab dengan benar akan bersorak karena
ulang 1 kartu soal. Pada uji coba lapangan awal ini
senang mendapatkan poin sehingga memacu
siswa terlihat senang dan tertarik dalam belajar
kelompok lain untuk menJawab dengan benar
aksara Jawa sehingga menumbukan motivasi
juga. Hal ini sesuai dengan karekteristik anak usia
belajar aksara Jawa. Menumbuhkan motivasi
sekolah dasar masih suka bermain, memiliki rasa
belajar sesuai dengan manfaat media pembelajaran
ingin tahu yang besar, mudah terpengaruh oleh
yang dikemukakan Sudjana & Rivani (Hunjair
lingkungan, dan gemar membentuk kelompok
AH. Sanaky 2009: 4) yaitu pembelajaran akan
sebaya (Ahmad Susanto, 2013: 86).
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
cara
menJawab
memainkanya
Berdasarkan
penilaian
soal
dengan
bersama-sama,
yang
telah
didapatkan melalui proses validasi ahli meteri, ahli
Uji coba lapangan dilakukan oleh 8 siswa
media pembelajaran dan siswa kelas V SDN
kelas V SD mendapatkan presentase 95,83%
Tanjungharjo sebagai pengguna produk serta
dengan kategori “Layak”. Pada uji coba lapangan
subjek uji coba lapangan bahwa media SIRAJA
ini siswa kelas V sangat antusias menggunakan
yang dikembangkan dinyatakan “Layak” untuk
media SIRAJA. Siswa sangat menikmati belajar
digunakan dalam proses pembelajaran Aksara
aksara Jawa dan sandhang menggunakan media
Jawa.
SIRAJA. Siwa menjadi lebih aktif dalam situsai
berinteraksi dengan teman sekelompoknya untuk
menyusun aksara Jawa dengan sandhanganya.
Pengembangan Media Permainan .... (Laelatul Mukaromah) 221
Guntur, Tarigan Henry. 2008. Membaca Sebagai
Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung :
Angkasa
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan sebuah media
permbalajaran berupa media permainan Siraja
Hamid
Soleh. 2011. Merode
Yogyakarta : DIVA Press
Edutainment.
Nana
Syaodih. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya
yang layak digunakan untuk pembelajaran bahasa
Jawa siswa kelas V sekolah dasar dengan materi
tentang aksara Jawa. Kelayakan produk tersebut
diperoleh dari hasil validasi ahli hingga uji coba
hingga dinyatakan “Layak” untuk digunakan
sebagai media pembelajaran kelas V di SD N
Tanjungharjo.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka ada beberapa saran yang akan
disampaikan sebagai berikut:
1. Bagi siswa kelas V SD N Tanjungharjo,
diharapkan dengan adanya media SIRAJA ini
dapat dimanfaatkan sebagai sarana belajar
yang menyenangkan.
2. Bagi Guru kelas V hendaknya sebelum
menggunakan media SIRAJA menjelaskan
kembali
penggunaan
sandhangan
dengan
aksara
tanya
Jawa
dan
Jawab
agar
pembelajaran lebih aktif.
3. Bagi peneliti atau pengembang selanjutnya,
diharapkan dapat meneruskan penelitian ini
ketahap uji ekfetivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad
Asri
Susanto. 2013. Teori Belajar &
Pembalajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Pernadamedia Group
Budiningsih C. 2012. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Eko, Putro Widoyoko 2009. Evaluasi Program
Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Suyobo. 20011. Belajar dan Pembelajaran.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Yudhi Munadi. 2008. Media Pembelajaran .
Jakarta : Gaung Persada Pres
Download