BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Musik pada masa Yunani kuno merupakan bagian dari kajian matematika. Hal
ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean
School (Beer, 2005). Tahun 1623, ahli astronomi Galileo Galilei mengemukakan
bahwa seluruh jagad raya dituliskan dalam bahasa matematika (Fowler). Dengan
logikanya, matematika mampu mengutarakan apa yang terpendam dan tak tampak
secara langsung. Sangat luar biasa sejauh mana dunia dipengaruhi oleh ide-ide
matematika, termasuk musik dengan semua gairah dan emosinya.
Keteraturan-keteraturan bunyi yang dilantunkan dalam musik berkaitan
dengan perhitungan matematis. Aspek kajian antara matematika dan musik meliputi
bunyi nada, warna, jenis suara, durasi, intensitas, perpaduan nada-nada (harmoni),
dan sebagainya.
Matematika
membuat
musik
menjadi
lebih
tepat
dapat
diperhitungkan efek bunyinya.
Seiring perkembangan zaman, ahli teknologi dan musisi dituntut untuk terus
mengembangkan ide-ide kreatif dan mengembangkan imajinasi dalam dunia musikal.
Beberapa abad yang lalu, musik hanya dapat diciptakan dengan memainkan alat-alat
musik secara langsung. Beberapa dekade yang lalu, format musik sedikit lebih maju
dengan adanya alat-alat perekam suara dan komposer sederhana. Di abad 21 ini, jauh
lebih banyak tersedia berbagai jenis musik digital yang dapat dinikmati kapanpun dan
1
2
dimanapun. Perhitungan yang muncul dalam musik juga berkaitan dengan teknologi
pembuatan software.
Dalam penelitian ini, penulis menyorot hubungan antara matematika dan
harmoni musik. Meski demikian, cakupan harmoni sangat luas, seperti ilmu harmoni,
terapan harmoni dalam orkes, terapan harmoni dalam ansambel, terapan harmoni
dalam paduan suara, dan lain-lain. Oleh karena itu, khusus diambil hubungan antara
matematika dan aransemen lagu anak dengan penerapan harmoni sederhana yang
diterapkan pada lagu: Twinkle-Twinkle Little Star karya W.A. Mozart. Kasus lagu
Twinkle-Twinkle Little Star dipilih karena pernah diteliti dapat mengembangkan
kecerdasan anak (Don Campbell, Efek Mozart Bagi Anak).
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas yakni:
1.
Konsep-konsep matematis manakah yang dapat menghasilkan keteraturan
bunyi nada-nada sehingga dapat diformulasikan dalam suatu bentuk lagu?
2.
Bagaimana memanfaatkan perangkat lunak Wolfram Mathematica, bukan
untuk keperluan perhitungan angka-angka matematis, namun lebih kepada
perhitungan bunyi-bunyi nada?
3.
Bagaimana melalui keteraturan perumusan matematika dalam penggunaan
perangkat lunak Wolfram Mathematica mampu membuat aransemen lagu
anak secara sederhana?
3
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada hubungan antara perhitungan matematika
yang menghasilkan bunyi musik dan penerapannya dalam pembuatan aransemen
harmoni dua suara secara sederhana dengan Wolfram Mathematica pada lagu
Twinkle-Twinkle Little Star karya Mozart.
1.4. Maksud dan Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.
Menjelaskan konsep-konsep matematis yang dapat menghasilkan keteraturan
bunyi nada-nada sehingga dapat diformulasikan dalam suatu bentuk lagu.
2.
Pemanfaatan perangkat lunak Wolfram Mathematica untuk perhitungan
bunyi-bunyi nada.
3.
Penemuan keteraturan perumusan matematika yang diterapkan dalam
penggunaan perangkat lunak untuk membuat aransemen lagu anak TwinkleTwinkle Little Star karya Mozart.
1.5. Tinjauan Pustaka
1.
Hubungan antara matematika dan musik
Relasi antara matematika dan musik mengacu pada buku dan hasil
penelitian
yang ditulis oleh Murchie (1961), Beer (1998), Bulmer (2000),
Wright (2009), dan Fiore.
4
Terdapat banyak hubungan menarik antara musik dengan matematika, ...
(Bulmer, 2000). Bernward dan Jackson (1980) menyatakan “Music theory also
includes some general study of the laws of sound, but full investigation of these
laws is reserved for courses in physics or acoustics”, sehingga dapat diketahui
bahwa teori musik juga meliputi kajian umum tentang hukum bunyi, namun
investigasi lengkapnya dibahas dalam ilmu fisika atau akustik.
Fiore dalam
bukunya yang berjudul Music and Mathematics menyatakan bahwa matematika
adalah bahasa yang digunakan fisikawan untuk menggambarkan dunia dan
semua hal yang terjadi di dunia.
Matematika dan musik memainkan peranan yang sangat berbeda dalam
masyarakat. Meski demikian, hubungan matematika dan musik lebih dekat
dibandingkan dengan yang dirasakan (Beer, 1998). Selama bertahun-tahun, saya
perlahan dapat memahami bahwa terdapat, sedikitnya, hubungan yang positif dan
saling mendukung antara matematika dan musik dalam proses berpikir saya, ...
(Wright, 2009:v). Pada masa Yunani kuno, matematika dan musik terhubung
dengan kuat (Beer, 2005:2).
2.
Perhitungan matematis untuk menghasilkan bunyi nada.
Literatur mengenai perhitungan matematis untuk menghasilkan bunyi
nada didukung oleh buku dan hasil penelitian yang ditulis oleh Beer (2005),
Wright (2009), Hodges (2009) dan Fiore.
Phytagoras, matematikawan Yunani mengemukakan hubungan integral
antar frekuensi-frekuensi nada-nada musik dalam interval konsonan; J.S. Bach,
5
musisi pada abad ke-18, mempelajari masalah matematis untuk mencari cara
mudah menyetem alat-alat keyboard (Wright, 2009:v). Penerapan matematika
pertama kali yang dipelajari oleh siswa-siswi musik adalah transposisi dan
inversi (Fiore).
Tidak hanya simbol notasi musik yang dalam setiap aspeknya sangat
matematis, namun aritmetik dan refleksi geometris juga dapat dijumpai dalam
komposisi musik, ... (Beer, 2005:4). Hal ini didukung oleh Hodges, 2009, yang
menyatakan hubungan geometris musik.
3.
Perangkat lunak Wolfram Mathematica
Pembahasan mengenai perangkat lunak Wolfram Mathematica mengacu
pada buku yang ditulis oleh Wolfram (1999) dan Mangano (2010).
Mangano, 2010:xv, mengungkapkan program Wolfram Mathematica
sebagai berikut: “apakah ia seorang ilmuwan, insinyur, atau ahli matematika,
seorang pialang saham di Wall Street, ahli statistik atau programer, atau bahkan
seorang artis atau musisi, akan lebih baik jika ia memiliki program yang satu
ini”.
4.
Pengertian musik
Pembahasan mengenai musik mengacu pada literatur yang ditulis oleh
Benward dan Jackson (1980), Jamalus (1988), dan Wright (2009). Benward dan
Seagrave mendefinisikan “Music is the art of sound moving through time to form
a coherent and intelligible structure which evokes a response from the feelings
and senses of the listener”, yang berarti musik adalah seni suara yang bergerak
6
melintasi waktu untuk membentuk struktur yang koheren dan mudah diterangkan
yang membangkitkan respon perasaan dan simpati pendengar. Sementara itu,
Jamalus, 1988, mendefinisikan “musik adalah suatu karya seni bunyi dalam
bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni,
bentuk/struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan”
5.
Melodi
Melodi adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur)
yang terdengar berurutan serta berirama, dan mengungkapkan suatu gagasan
(Jamalus, 1988:16). Melodi dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian data
yang disusun; yaitu melodi sebagai satu kesatuan rasa, termasuk konsep-konsep
baik tinggi-rendah nada (pitch) maupun ritme (rhytm) yang diaplikasikan dalam
satu garis tunggal atau suara (Mudjilah, 2008:28).
Melodi merupakan rangkaian nada (sebuah frekuensi dengan waktu yang
telah ditentukan) yang paling menonjol pada sebuah komposisi musik dan
disajikan untuk mendefinisikan dan mengarakteristikkan sebuah frekuensi.
(Wright, 2009:24).
6.
Harmoni dan aransemen
Literatur untuk harmoni dan aransemen musik mengacu pada buku yang
ditulis oleh Benward dan Jackson (1980) dan buku yang ditulis oleh Wright
(2009). Harmoni merupakan aspek musik dimana nada-nada yang berbeda
dibunyikan secara bersamaan (Wright, 2009:31).
7
Pembelajaran harmoni berkaitan dengan struktur akor dan hubungan
antara sekelompok akor. Struktur akor dasar digunakan oleh para
komposer sejak sekitar tahun 1400 M, yang merupakan bentuk triad.
Terdapat empat bentuk triad yaitu mayor, minor, augmented, dan
diminished (Benward and Jackson, 1980:307).
1.6. Metodologi penelitan
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif, khususnya
dengan pendekatan research and development, yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2009: 297).
Langkah-langkah metode penelitian melalui proses sebagai berikut: potensi
dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba
produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, dan produksi massal
(Sugiyono, 2009: 298). Dalam penelitian ini, hasil akhir bukan merupakan produksi
massal, melainkan hasil akhir berupa aplikasi aransemen musik sederhana. Alur
metode yang digunakan tertera pada Gambar 1.1.
Potensi dan
Masalah
Revisi
Produk
Ujicoba
Pemakaian
Pengumpulan
Informasi
Ujicoba
Produk
Revisi
Produk
Desain
Produk
Revisi
Desain
Hasil Akhir
Gambar 1.1. Metodologi penelitian
8
Langkah awal yang akan dilakukan yakni mengidentifikasi potensi dan
masalah. Terdapat beberapa potensi yang dilihat oleh peneliti, yakni:
1. Perkembangan teknologi yang pesat mendukung pengembangan perangkat
lunak sebagai alat bantu aransemen musik sederhana.
2. Banyaknya ahli matematika dan musik.
3. Perkembangan pendidikan yang baik, sehingga menuntut pendidik untuk
terus berinovasi, menemukan cara yang lebih cepat dan mudah, namun
dengan hasil yang memuaskan.
Permasalahan yang muncul antara lain terbatasnya perkembangan software,
termasuk software aransemen lagu buatan dalam negeri. Produk-produk perangkat
lunak didominasi oleh negara maju. Belum adanya pengenalan hubungan matematika
dan musik dalam perkuliahan di Indonesia yang kurang mendukung pembuatan
software dengan menggunakan program pengolah data matematika. Kerja sama yang
dilakukan masih bersifat interdisipliner. Terakhir, walau terdapat ribuan, tenaga
pengajar yang kreatif masih belum banyak.
Tahap selanjutnya yang akan dilakukan peneliti yaitu mengumpulkan
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk tertentu guna
mengatasi permasalahan tersebut. Pengumpulan informasi dilakukan melalui studi
literatur buku-buku dan jurnal dari beberapa perpustakaan, pengumpulan data dari
internet, sehingga diperoleh input konsep matematika dan musik. Konsep matematika
yang digunakan meliputi bilangan, interval, aritmatika modular, relasi ekuivalensi
dan rasio, serta permutasi siklis. Konsep dasar musik yang digunakan meliputi nada
9
dan tangga nada, notasi musik, interval musik, harmoni akor dasar, dan voicing.
Konsep bilangan, urutan, dan interval digunakan dalam analisis frekuensi untuk
menghasilkan bunyi musik yang teratur, susunan nada-nada dalam tangga nada, serta
analisis interval antar nada. Pengertian relasi ekuivalensi dan aritmatika modular
dikaji sehingga diperoleh nada-nada sehingga terbentuk harmoni yang padu. Konsep
permutasi siklis digunakan untuk menentukan susunan nada dalam harmoni musik
dasar.
Tahap ketiga, peneliti mulai mendesain produk yang menghasilkan produk
baru berupa perangkat lunak komposer musik sederhana. Hasil akhir dari kegiatan ini
berupa desain perangkat lunak komposer sederhana dua suara. Dilakukan ujicoba
oleh penulis sehingga ditemukan paduan harmoni yang paling tepat untuk lagu
Twinkle-Twinkle Little Star. Hasil aransemen lagu melalui perangkat lunak aplikasi
aransemen musik sederhana didengarkan oleh penulis berulang-ulang, dengan variasi
yang berbeda-beda. Pada tahap ujicoba produk, diperoleh kembali kelebihan dan
kekurangan perangkat lunak yang telah dibuat, kemudian menambahkan variasi suara
ketiga. Setelah mengetahui baik kelebihan dan kekurangannya, dilakukan kembali
revisi produk sehingga kelemahan program dapat dikurangi, bahkan ditanggulangi.
Ujicoba pemakaian kembali dilakukan untuk mencoba perangkat lunak yang
telah direvisi. Ujicoba dilakukan sampai diperoleh paduan nada sesuai perhitungan
yang disesuaikan dengan nada pada lagu. Penulis menambahkan durasi penuh lagu
Twinkle-twinkle Little Star sehingga diperoleh hasil akhir aplikasi aransemen tiga
suara.
10
Kerangka pikir:
Data-data tentang perumusan matematika dan bunyi nada yang telah
dikumpulkan selanjutnya diproses dengan metode research and development, maka
akan menghasilkan produk perangkat lunak musik guna aransemen tiga suara secara
sederhana melalui proses perhitungan matematika.

INPUT

Konsep matematika:
̶
Bilangan
̶
Urutan
̶
Interval
Konsep musik:
̶
Nada
dan tangga nada
̶
Interval
̶
̶
̶
̶
̶
Relasi ekuivalensi
Aritmatika modular
Permutasi siklis
Harmoni
Voicing
Metode research and development dilakukan secara bertahap,
di antaranya mencari literatur yang sesuai, kemudian
menggunakan analisis frekuensi dan perbandingan interval
PROSES nada untuk menentukan harmoni perpaduan akor dalam
pembuatan program aransemen musik sederhana menggunakan
Wolfram Mathematica yang dapat diterapkan pada lagu anak
Twinkle-twinkle Little Star.


OUTPUT

Mengetahui konsep-konsep matematis yang dapat
menghasilkan keteraturan bunyi nada-nada sehingga dapat
diformulasikan dalam suatu bentuk lagu.
Pemanfaatan perangkat lunak Wolfram Mathematica untuk
perhitungan bunyi-bunyi nada.
Penemuan keteraturan perumusan matematika yang
diterapkan dalam penggunaan perangkat lunak untuk
membuat aransemen lagu anak Twinkle-Twinkle Little Star
karya Mozart.
Gambar 1.2. Kerangka pikir penelitian
11
1.7. Sistematika Penulisan
Pada skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini diberikan definisi dan teorema yang diperlukan kemudian menjadi dasar
untuk pembahasan, seperti hubungan antara matematika dan musik, perhitungan
matematis untuk menghasilkan bunyi nada, penggunaan software, pengertianpengertian dalam dunia musik, melodi, juga dasar teori harmoni dan aransemen.
BAB III RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK ARANSEMEN MUSIK
SEDERHANA
SECARA
MATEMATIS
MENGGUNAKAN
WOLFRAM
MATHEMATICA
Pada bab ini dibahas mengenai pembuatan program perangkat lunak aransemen
musik sederhana menggunakan Wolfram Mathematica.
BAB IV HASIL RANCANG BANGUN DAN PENGGUNAAN PRODUK
Bab ini berisi penelitian perangkat lunak lebih lanjut melalui pengujian dan revisi
sampai diperoleh perangkat lunak aransemen musik sederhana yang lebih baik
dibandingkan versi awal.
12
BAB V PENUTUP
Pada bab ini diberikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari materi-materi yang
dibahas pada bab sebelumnya.
Download